You are on page 1of 7

A.

Hasil Penelitian

Berdasarkan pelaksanaan penelitian dan keterangan bidan di Bidan Praktek Swasta (BPS)

Listiorini Ketaping Kabupaten Bengkulu Selatan maka didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Pengkajian

a. Identitas

Berdasarkan hasil wawancara terhadap Ny. M P2A0 postpartum dengan retensio

plasenta dan keterangan bidan, maka diketahui bahwa Ny.M berusia 24 tahun dan tidak

memiliki pekerjaan tetap ataau hanya ibu rumah tangga saja. Ny.M menganut agama

Islam. Pendidikan terakhir yang dicapai Ny.M yaitu SMA.

b. Data Subjektif

Ny.M mengatakan akan melakukan kunjungan ulang guna memeriksakan kondisi

setelah persalinan. Keluhan utama Ny.M yaitu mengeluh kadang-kadang masih terasa

nyeri . Ibu mengatakan makan 3 kali sehari, dengan porsi nasi sedang, lauk pauk (tahu,

tempe, ayam), sayur (kangkung, kacang panjang, bayam, katuk) dan buah (jeruk, apel).

Ibu mengatakan minuman air putih sebanyak 8-9 gelas/ hari. Ibu mengatakan secara

umum tidak ada keluhan selain kadang-kadang masih terasa nyeri. Ibu mengatakan tidak

ada pantangan makanan. Ibu mengatakan BAB 2 kali/hari, dengan konsistensi tidak

keras (lembek terbentuk) warna kuning, bau khas. Ibu mengatakan BAK 10-15 kali/hari

dengan volume sedang berwarna kuning, bau khas. Ibu mengatakan selama kehamilan

trimester ketiga ini sering kencing.

Ny.M mengatakan cukup istirahat, tidur siang jarang cuma tidur-tiduran selama +

1jam dari 14-15WIB, malam tidur 8 jam dari jam 21.00 s.d 05.00 WIB. Keluhan yaitu

kadang-kadang masih terasa nyeri. Ibu mengatakan hubungan seksual setelah persalinan
sebanyak 2kali dalam seminggu. Ibu tetap tidak bekerja, tetapi hanya seorang ibu rumah

tangga mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Ibu mandi 2 kali sehari, sikat gigi 2

sehari, ganti baju dan pakaian dalam 2 kali sehari, keramas 2 kali seminggu.

c. Data Objektif

a. Keadaan Umum : Baik.

b. Kesadaran : Composmentis.

c. Status Emosional : Stabil.

d. BB Sekarang : 58 kg.

e. Sebelum hamil : 50 kg.

f. Sesudah persalinan : 55 Kg

g. Kenaikan berat badan : 8 kg.

h. TB : 155 cm.

i. Lila : 26 cm.

j. Tekanan darah : 110/80 mmHg.

k. Denyut darah : 82 kali/menit.

l. Pernafasan : 20 kali/menit.

m. Suhu : 37 oC.

n. Kepala dan Leher

Bentuk mesochepal tidak ada benjolan abnormal, tidak ada bekas jahitan, kulit

kepala bersih, tidak berketombe, tidak berbau, rambut berwarna hitam, tidak mudah

rontok. Muka tidak ada oedema. Alis Mata tidak mudah dicabut. Mata simetris,

dilatasi pupil normal. Kunjungtiva Tidak anemis warna merah muda. Sklera tidak

ikterik, warna putih. Telinga simetris, tidak ada serumen, bersih, tidak ada
peradangan maupun perdarahan. Hidung simetris, septum dan kartilago normal, tidak

ada perdarahan, bersih, tidak acara secret, tidak keluar cairan dari hidung.

Mulut Bersih tidak ada stomatitis, tidak berbau, lidah bersih, tidak ada pembesaran

tonsil. Bibir tidak cyanosis, tidak pucat, warna merah muda, tidak kering, tidak

pecah-pecah. Gusi tidak mudah berdarah (tidak epulis). Gigi tidak ada caries gigi,

tidak ada gigi berlubang. Payudara bentuknya simetris, tidak ada rasa nyeri tekan,

tidak ada benjolan, areola mamae tidak hiperpigmentasi. Ganitalia tidak dilakukan

karena ibu merasa malu.

2. Interpretasi Data

NY. M. Umur 24 tahun P2A0 postpartum retensio plasenta mengeluh masih sering

nyeri. Ibu mengatakan bernama Ny.M, berumur 24 tahun hamil yang kedua, belum pernah

keguguran, dan sebelumnya tidak mengalami retensio plasenta. HPHT 13 September 2017,

TP 20 Juni 2018. Ibu mengatakan masih merasakan nyeri di abgian pervaginaan.

3. Diagnosa Potensial

Tidak ada data yang mengarah pada munculnya diagnosa potensial.

4. Tindakan Segera

Tidak ada tindakan segera karena tidak ada data yang mengarah pada munculnya diagnosa

potensial.

5. Perencanaan Tindakan

a. Beri penjelasan tentang hasil pemeriksaan.

b. Berikan penjelasan pada ibu tentang nutrisi dan tambahan zat besi.

c. Tanyakan kembali pada ibu mengenai ketidaknyamanan setelah persalinan.

d. Ingatkan ibu untuk melakukan pemeriksaan apabila kembali terjadi pendarahan.


e. Ingatkan ibu tentang tanda-tanda pendarahan.

f. Berikan penjelasan kepada ibu tentang proses penyembuhan bekas jahitan perineum.

6. Pelaksanaan Asuhan Kebidanan

a. Memberikan penjelasan kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa nyeri yang ibu

rasakan merupakan dari efek jahitan yang belum sembuh total.

b. Memberikan penjelasan kepada ibu tentang nutrisi. Ibu harus banyak mengkonsumsi

makanan yang bergizi yang mengandung karbohidrat, protein untuk mempercepat proses

penyembuhan.

c. Menanyakan pada ibu mengenai tanda-tanda ketidaknyamanan pasca persalinan retensio

plasenta seperti diare, sering kencing, garis-garis diperut, gatal-gatal, keputihan, keringat

bertambah, sembelit, mati rasa pada jari tangan dan kaki, nyeri ligamentum, nafas sesak,

panas dalam, perut kembung, sakit kepala, sakit punggung, dan varises pada kaki.

d. Mengingatkan ibu untuk segera melakukan pemeriksaan ke bidan terdekat apabila nyeri

terus-terusn terasa dan jika kembali terjadi pendarahan.

e. Mengingatkan kembali, pada ibu mengenai tanda-tanda pendarahan seperti darah keluar

terus menerus, darah keluar bukan merupakan siklus menstruasi.

f. Memberikan penjelasan kepada ibu bahwa proses penyembuhan jahitan perineum

membutuhkan waktu dan sesuai dengan pola makan sehat agar cepat hilang nyeri.

7. Evaluasi

a. Ibu mengerti hasil pemeriksaannya bahwa nyeri yang ibu rasakan merupakan dari efek

jahitan yang belum sembuh total.

b. Ibu setelah kunjungan awal sudah banyak mengkonsumsi makanan yang bergizi yang

mengandung karbohidrat, protein untuk mempercepat proses penyembuhan.


c. Ibu menyatakan tidak ada ketidaknyamanan lainnya selain kaang-kadang merasa nyeri.

d. Ibu ingat untuk segera melakukan pemeriksaan ke bidan terdekat apabila nyeri terus-

terusn terasa dan jika kembali terjadi pendarahan

e. Ibu ingat mengenai tanda-tanda pendarahan seperti darah keluar terus menerus, darah

keluar bukan merupakan siklus menstruasi.

f. Ibu mengerti bahwa proses penyembuhan jahitan perineum membutuhkan waktu dan

sesuai dengan pola makan sehat agar cepat hilang nyeri.

g. Ibu bersedia untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau apabila ada tanda-tanda

bahaya pada kehamilannya.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui bahwa Ny.M telah menjalani

persalinan dengan manual plasenta. Persalinan ini merupakan persalinan kedua, dimana

persalinan sbelumnya tidak mengalami retensio plasenta. Pada awal sebelum persalinan, ibu

tidak mengetahui penyulit persalinan seperti retensio plasenta akan dialaminya. Berdasarkan

hasil wawancara pada Ny.M diketahui bahwa bidan memberikan informasi tentang kondisi janin

dan tafsiran persalinan, tetapi bidan tidak memberitahu mengenai retensio plasenta. Ny. M

mengaku merasa cemas sebelum menghadapi persalinan.

Kondisi kandungan sebelum persalinan juga diketahui oleh suami Ny.M. pada saat

persalinan bidan menenagkan saya bahwa plasenta akan dikeluarkan secara manual untuk

menghindari pendarahan. Bidan selalu memberitahu perkembangan kondisi plasenta yang masih

berada di dalam rahim. Ibu tidak tahu apa akibanya plasenta terlambat keluar, tetapi bidan

menjelaskan dengan tenang dan langsung mengambil tindakan manual plasenta. Pada awalnya
ibu merasa sakit ketika plasenta belum keluar dan semakin membuat ibu takut serta cemas, tetapi

meskipun takut dan cemas ibu tetap menyetujui untuk dilakukan manual plasenta oleh bidan.

Berdasarkan keterangan Ny.M, saat ini beliau masih merasakan nyeri sesekali padahal

sudah lebih satu bulan pasca persalinan. Hal ini normal saja dirasakan oleh ibu postpartum

dengan retensio plasenta dikarenakan luka jahitan belum sembuh total. Oleh sebab itulah

diperlukan penjelasan tentang kondisi yang dialami oleh ibu post partum retensio plasenta bahwa

nyeri yang dirasakan tidak akan berlangsung lama. Setelah luka jahitan sembuh total maka nyeri

tersebut juga hilang dengan sendirinya.

Tindakan yang dilakukan sebagai asuhan kebidanan yaitu peneliti memberikan penjelasan

kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa nyeri yang ibu rasakan merupakan dari efek

jahitan yang belum sembuh total. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa ibu mengerti bahwa rasa

nyeri itu normal dan dialami oleh semua ibu post partum dengan retensio plasenta lainnya.

Tindakan selanjutnya yaitu memberikan penjelasan kepada ibu tentang nutrisi. Ibu harus banyak

mengkonsumsi makanan yang bergizi yang mengandung karbohidrat, protein untuk

mempercepat proses penyembuhan. Setelah kunjungan ibu mulai memahami pentingnya

makanan bergizi utntuk proses penyembuhan. Kemudian tindakan selanjutnya yaitu menanyakan

pada ibu mengenai tanda-tanda ketidaknyamanan pasca persalinan retensio plasenta seperti diare,

sering kencing, garis-garis diperut, gatal-gatal, keputihan, keringat bertambah, sembelit, mati

rasa pada jari tangan dan kaki, nyeri ligamentum, nafas sesak, panas dalam, perut kembung, sakit

kepala, sakit punggung, dan varises pada kaki. Ibu hanya menyatakan yang membuatnya tidak

nyaman hanya terkadang kembali terasa nyeri pada pervaginaan.

Kemudian peneliti juga mengingatkan ibu untuk segera melakukan pemeriksaan ke bidan

terdekat apabila nyeri terus-terusn terasa dan jika kembali terjadi pendarahan. Selain itu tindakan
mengingatkan kembali mengenai tanda-tanda pendarahan seperti darah keluar terus menerus,

darah keluar bukan merupakan siklus menstruasi juga peneliti lakukan. Tindakan yang terakhir

yaitu memberikan penjelasan kepada ibu bahwa proses penyembuhan jahitan perineum

membutuhkan waktu dan sesuai dengan pola makan sehat agar cepat hilang nyeri.

You might also like