Professional Documents
Culture Documents
2002
Program pest kontrol dikenal dengan nama Komponen program Manajemen Hama Terpadu
Integrated Pest Management (IPM) merupakan proses didasar1<an pada pengertian tentang biologi dan tingkah
pengambilan keputusan untuk mengantisipasi dan laku atau sifat-sifat hama, menggunakan sejumlah strategi,
mencegah aktivitas hama dan infestasinya dengan tidak hanya penggunaan pestisida, untuk mengontrol
mengkombinasikan beberapa strategi untuk memperoleh hama.
pemecahan dalam pengontrolan hama dalam jangka Langkah-Iangkah dalam penyusunan program IPM adalah :
panjang. IPM lebih bersifat pencegahan dibandingkan 1. Pembentukan Kebijakan IPM
pembasmian hama. Tindakan-tindakan preventif dilakukan 2. Penunjukkan Koordinator IPM
untuk mengidentifikasi dan menghilangkan jalan masuk 3. Penyusunan program inspeksi
hama yang potensial. 4. Ekslusi hama
Hama dalam industri pangan seperti serangga dan 5. Program Sanitasi
tikus merupakan bahaya serius bagi industri pangan. 6. Monitoring dan Pencatatan
Mereka dapat mengkontaminasi persediaan bahan pangan 7. Strategy Manajemen Hama
dan merusak fasilitas. Lebih penting lagi, dapat juga 8. Evaluasi
menimbulkan penyakit. Pestisida merupakan jawaban yang
baik untuk mengontrol hama. Tetapi pestisida saja bukan PENYUSUNAN KEBIJAKAN PEST CONTROL
merupakan jawaban. Program IPM dalam industri pangan Hama dalam industri pangan, disamping
didisain untuk mencegah masuknya hama dalam sutu menyebabkan kehilangan kuantitas, kehilangan kualitas
industri pangan. juga dapat menyebabkan atau menyebar1<an berbagai
Keuntungan dari dikembangkannya program penyakit bagi manusia. Program manajemen hama yang
Manajemen Pest Control Terpadu antara lain: efektif harus melibatkan berbagai strategi yang tidak
• Pencegahan hama dipertimbangkan dalam pengendalian hama secara
• Kesadaran konsumen konvensionalltradisional atau berdasar1<an penggunaan
• Penggunaan pestisida yang lebih sedikit pestisida. Strategi-strategi tersebut diantaranya adalah
• Memperbaiki program pemeliharaan/maintanence sanitasi dan eksklusi (Exlusion) merupakan aspek yang
dalam Industri Pangan sangat penting bagi pengoperasian program sehari-hari,
• Pemecahan masalah hama secara jangka panjang yang akan menghasilkan keuntungan yang sangat besar
• Penggunaan pestisida secara tepat jika diaplikasikan secara efektif dan terorganisasi. Praktek-
• Memberikan perlindungan yang efektif dan ramah praktek lain yang lebih sedikit dikenal, yaitu monitoring
lingkungan hama, dapat meningkatkan keberhasilan program pest
Langkah-Iangkah dalam IPM antara lain: control dan penggunaan pestisida menjadi lebih efektif.
• Inspeksi
• Identifikasi Hama dan Kondisi-kondisi yang PEMBENTUKAN KOORDINATOR IPM
menunjang Agar program manajemen hama terpadu sukses,
perlu dilakukan kominikasi yang baik. Supaya komunikasi
• Pencegahan
antara pegawai dalam suatu gudang dan gudang lain
• Sanitasi, Eksclusi dan jika perlu Penggunaan
be~alan dengan baik, perlu dibentuk koordinator di tiap
Pestisida
gedung atau gudang pengolahan dan atau penyimpanan
• Monitoring bahan pangan.
• Evaluasi
272
Komunikasi Singkat Jurnal. Teknol. dan lndustri Pangan, Vol. Xl11, No. 3 Th. 2002
Tugas dari koordinator IPM antara lain: mengajukan pertanyaan tentang praktek-praktek yang
• Memelihara catatan semua hama yang terti hat oleh mungkin mempengaruhi aktivitas hama.
pegawai pengolahan pangan dan gudang. Untuk dapat melakukan inspeksi dengan baik, peralatan
• Melakukan kontak utama dengan operator pest berikut ini harus ada:
control professional dan mengkomunikasikan semua • Kunci untuk membuka ruangan dan akses ke
masalah hama yang timbul. tempat-tempat yang harus diinspeksi.
• Mengkomunikasikan kebijakan atau prosedur yang • Peta bangunan atau seseorang yang mengetahui
berhubungan dengan program sanitasi untuk seluk beluk bangunan.
mengendalian hama. • Lampu senter yang kuat.
• Menjamin bahwa praktek-praktek penanganan hama • Gegep, spatula dan peralatan lain untuk membuka
oleh operator pest control profesioanal sejalan kayu.
dengan program IPM. • Topi yang keras dan alas siku dan dengkul.
• Memelihara dokumen semua penggunaan pestisida. • Gelas pembesar untuk identifikasi serangga dan
• Melakukan evaluasi manajemen hama terpadu vial untuk mengumpulkan contoh serangga.
secara teratur. • Petunjuk untuk identifikasi hama.
Pertanyaan yang harus diajukan kepada diri sendiri selama
INSPEKSI melakukan inspeksi di daerah-daerah yang mudah
Inspeksi dalam program IPM terdiri atas inspeksi diserang hama antara lain:
awal dan inspeksi periodik. Inspeksi awal merupakan 1. Apakah hama ada?
inspeksi yang sangat mendetail dan dilakukan pada saat 2. Bagaimana hama ini dapat masuk ke tempat ini ?
mulai diterapkannya program IPM. Inspeksi periodic Darimana hama ini berasal ?
(biasanya bulanan) dilakukan untuk menentukan apakah 3. Dimana hama bersembunyi dan hidup ?
ditemukan hama atau apakah dipertukan tindakan tertentu 4. Faktor-faktor apa saja yang menarik hama ke
untuk mengontrol hama. tempat ini ?
Kedua jenis inspeksi tersebut harus dilakukan oleh 5. Bagaimana tempat masuk hama, bahan-bahan
orang yang memiliki pengetahuan atau tertatih tentang dan hal-hal yang menarik hama, dan tempat
hama dan kondisi-kondisi yang memungkinkan terjadinya sembunyi hama dapat dihilangkan?
serangan hama. Operator hama professional kemungkinan Jawaban terhadap pertanyaan nomor 5
dapat melakukan pekerjaan inspeksi tersebut. menghasilkan rekomendasi yang harus dikomunikasikan
Kedua jenis inspeksi tersebut harus difokuskan atau diberikan pada manajemen penanganan hama.
pada daerah-daerah yang mudah didatangi atau diserang Rekomendasi tersebut dapat berupa :
hama dalam industri pangan. Daerah tersebut biasanya • Merapatkan atau melapis pintu, jendela, dan jalan
merupakan daerah dimana terdapat hal-hal yang potensiallain dimana hama dapat masuk.
dibutuhkan hama, yaitu makanan, air atau • Memperbaiki retakan atau potongan atau lubang-
kelembaban/lembab, daerah yang hangat, tenpat hidup lubang yang ada dalam peralatan.
atau tempat sembunyi, atau jalan-jalan atau lubang ke • Meningkatkan praktek-praktek sanitasi dan/atau
dalam bangunanlfasilitas tertentu. Pada setiap daerah manajemen pembuangan sampah/limbah.
tersebut seorang inspector harus mengidentifikasi setiap • Menghilangkan tampat hidup atau tempat sembunyi
tanda serangan hama terkinidan juga mencatat kondisi hama dengan menutup retakan atau lubang-Iubang
lingkungan yang ada yang kemungkinan mendukung yang memungkinkan ham a dapat tinggal.
perkembangan hama atau menyulitkan untuk diinspeksi • Menghilangkan tempat sembunyi hama dan
dengan baik. mempermudah jalan untuk inspeksi dengan cara
90 persen dari insoeksi, monitoring dan penenganan hama mengurangi keadaan yang berantakan (dipenuhi
harus difokuskan pada daerah-daerah yang mudah kertas bekas, karton bekas, barang-barang bekas
diserang hama. yang tidak terpakai dan lain-lain).
ldealnya inspeksi dilakukan oleh orang yang • Penggunaan umpan dan jebakan pada saat terjadi
mengenal bangunan dan lingkungan sekitamya, mengenal atau ada hama.
para pegawainya dan jaclwal dan jenis pekerjaan yang
• Penggunaan pestisida untuk menghilangkan
dilakukan dalam suatu bangunan. Proses inspeksi terdiri serangan hama.
atas melihatlmemeriksa dan bertanya. Memeriksa atau
• Inspeksi bulanan memungkinkan juga adanya
mencari tanda-tanda kehadiran atau adanya hama dan
komentar tentang kemajuan yang dicapai atau tidak
kondisi yang memungkinkan serangan hama, serta
dicapai terhadap rekomendasi sebelumnya.
273
Komunikasi Singkat Jurnal. Teknol. dan lndustrl. Pangan, Vol. XlII, No. 3 Th. 2002
EVALUASI
275