Professional Documents
Culture Documents
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
i
BAB I
PENDAHULUAN
dengan wama kulit Belang hitam dan putih. Habitat asli kerbau ini di Tana Toraja
Propinsi Sulawesi Selatan sehingga kerbau ini sering juga disebut kerbau Tana
ternak kerbau selain mudah untuk dipelihara juga sanggup untu memanfaatkn
rumput berkualitas rendah dan menghasilkana berat karkas yang memadai. Ternak
kerbau adalah hewan ruminansia yang bernilai ekonomis tinggi, dimana kerbau
Indonesia yang dipercaya masyarakat hanya dapat hidup dan berkembang biak di
daerah Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Hewan ini memiliki fungsi sosial budaya
yang sangat penting bagi masyarakat Toraja. Kerbau belang jantan selalu
digunakan sebagai hewan persembahan pada setiap upacara adat, terutama pada
1
Sebagai bagian dari budaya asli Indonesia, kerbau belang (Bubalus
masyarakat Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Toraja Utara merupakan salah satu
daerah yang menjadikan kerbau sebagai hewan kurban dalam acara-acara ritual
masyarakat Toraja Utara memegang peranan yang sangat penting, dimana sumber
menjadi salah satu tolok ukur kekayaan atau kesuksesan anggota keluarga yang
sedang menggelar acara. Kebanggaan akan hal tersebut terlihat dari jumlah tanduk
kerbau yang dipasang pada bagian depan Tongkonan (rumah tradisional Toraja)
jantan yang akan digunakan sebagai persembahan mencapai ratusan juta rupiah,
bergantung pada pola atau tipe belangnya, ukuran/bobot badan serta tipe
tanduknya.
2
Walaupun secara umum kerbau mempunyai nilai sosial tinggi, namun
orang Toraja mempunyai cara menilai kerbau mereka. Tinggi rendahnya nilai
kerbau tergantung pada mutu kerbau menurut penilaian yang berlaku umum, dan
nampaknya sudah dipakai turun temurun sejak jaman nenek moyang. Penilaian ini
juga berlaku bagi para pedagang kerbau saat ini dalam menentukan harga. Secara
umum, orang Toraja menilai kerbau dari tanduk, warna kulit dan bulu, dan postur,
serta tanda-tanda di badan. Mutu kerbau dapat dilihat dalam cara orang Toraja
satu bukti demikian pentingnya kerbau dalam kebudayaan orang Toraja adalah
dengan adanya sejumlah kategori dari berbagai macam jenis kerbau. Sedangkan
menurut Kotler dan Amstrong (1995), yang menyatakan bahwa teori dalam
menentukan harga jual suatu produk berdasarkan pada biaya yang dikeluarkan,
Akan tetapi para pelaku di pasar hewan Bolu Kabupaten toraja tidak
3
I.2 Rumusan Masalah
karakteristik kerbau belang (tanduk, warna, dan letak pusaran bulu) yang paling
bulu)yang paling dominan menurut para pelaku pemasaran dalam penentuan harga
Toraja Utara.
harga ternak.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi pedagang dan pelaku bisnis kerbau belang
kerbau belang.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu ternak besar yang bernilai ekonomis yaitu Kerbau (Bubalus
karena seringnya diadakan pesta orang mati. Ada jenis kerbau yang sangat unik
dan hanya terdapat di Toraja yaitu kerbau belang. Orang Toraja menyebutnya
Tedong Bonga. Tedong Bonga ini hanya terdapat di Toraja Utara dan tidak
terdapat di belahan manapun di dunia ini. Walapun hal belum bisa dibuktikan
secara ilmiah namun hingga sekarang memang belum pernah ada orang yang
melihat Tedong Bonga selain di Toraja. Tedong Bonga ini juga harganya jauh
sehingga alam pikiran orang Toraja begitu didominasi oleh kerbau. Langgengnya
tradisi kedekatan dengan kerbau ini ditopang oleh mitos seputar asal usul kerbau
yang demikian berpengaruh terhadap benak pemikiran dan sikap orang Toraja
masyarakat. Walaupun secara umum kerbau mempunyai nilai sosial tinggi, namun
orang Toraja mempunyai cara menilai kerbau mereka. Tinggi rendahnya nilai
kerbau tergantung pada mutu kerbau menurut penilaian yang berlaku umum, dan
nampaknya sudah dipakai turun temurun sejak jaman nenek moyang. Penilaian ini
juga berlaku bagi para pedagang kerbau saat ini dalam menentukan harga. Secara
umum, orang Toraja menilai kerbau dari tanduk, warna kulit dan bulu, dan postur,
5
serta tanda-tanda di badan. Mutu kerbau dapat dilihat dalam cara orang Toraja
sendiri mengelompokkan kerbau berdasar jenis yang mereka kenal. Salah satu
bukti demikian pentingnya kerbau dalam kebudayaan orang Toraja adalah dengan
a. Berdasarkan tanduk
► Ukuran tanduk
jantan lebih penting dibandingkan pada kerbau betina. Biasanya ukuran dan
dengan kerbau jantan. tanduk kerbau menjadi alat dekoratif yang bermakna dalam
sebagai simbol status seseorang atau tongkonan. Nilai satu kerbau muda
Harga otomatis akan turun bila terdapat cacat pada tanduknya, atau bentuknya
tidak proporsional dengan badan kerbau. Ukuran ini dipakai dalam transaksi yang
transaksi jual beli tanah sawah atau kebun, gadai dan dalam pesta kematian.
Sebagai alat ukur tanduk, orang Toraja memakai ukuran anggota badan,( tangan)
yaitu :
1. Sang lampa taruno, artinya ukurannya sama dengan panjang ruas ujung
2. Duang lampa taruno, artinya ukurannya sama dengan panjang dua ruas jari
6
3. Sang rakka’, artinya ukurannya sama dengan panjang satu jari tengah
orang dewasa.
orang dewasa.
6. Sang lengo, artinya ukurannya sama dengan panjang ujung jari hingga
9. Alla’ tarin, artinya ukurannya sama dengan panjang hingga di atas siku
► Bentuk tanduk
memberi nilai pada kerbau. Orang Toraja membedakan bentuk tanduk sebagai
berikut:
lingkaran. Jenis ini sangat umum di Toraja. Untuk kerbau jantan, jenis ini
7
2. Tanduk pampang yaitu tanduk yang keluar melebar dan cenderung
panjang. Tanduk jenis ini biasanya terbentuk dari kerbau balian. Kerbau
3. Tanduk sikki’ yaitu tanduk yang arahnya hampir sama dengan tarangga
4. Tanduk sokko yaitu tanduk yang arahnya turun ke bawah dan hampir
mahal.
5. Tekken Langi’ yakni tanduk yang mengarah secara berlawanan arah, satu
mahalnya ternak kerbau di Tana Toraja antara lain dilihat dari tanduk kerbau.
Harga kerbau menjadi lebih mahal jika tanduk kerbau memiliki model yang bagus
dan seimbang dengan kepala, pusaran bulu terletak di atas hidung dan pundak
oleh warnanya. Warna juga menentukan nilai kerbau. Secara garis besar
variasi dari segi kombinasi warna dan tanda-tandanya, antara lain (Bo’do, 2009) :
a. Bonga saleko atau bonga doti, adalah jenis kerbau belang yang yang
kombinasi hitam dan putih hampir seimbang dan ditandai dengan taburan
juta.
8
b. Bonga sanga’daran adalah jenis kerbau belang yang dibagian mulutnya
c. Bonga randan dali’ adalah jenis kerbau belang yang alis matanya
berwarna hitam.t
e. Bonga ulu, adalah jenis kerbau belang yang warna putih hanya di
f. Bonga lotong boko’, adalah jenis kerbau belang yang terdapat warna hitam
di punggung.
g. Bonga bulan, adalah jenis kerbau belang yang seluruh nadannya berwarna
h. Bonga sori, adalah jenis kerbau belang yang warna putih hanya di kepala
rambut yang normal terdapat dibagian hidung, pundak, dan pinggul. Pusar rambut
yang terdapat dibagian tengah leher sebelah atas tidak disenangi, karena dipercaya
bahwa jika dipotong atau hilang, maka orang yang memiliki kerbau tersebut akan
cepat meninggal. Pusar rambut yang letaknya dibagian scapula jika kerbau
tersebut pergi atau hilang maka tidak akan kembali dan pusar yang terletak
memiliki karakteristik tertentu, seperti kondisi fisik yang tegap, tanduk yang
9
panjang dan melengkung, pusaran rambut yang berada pada lokasi tertentu, warna
bulu yang bagus, ekor yang panjang tentunya akan memiliki harga yang lebih
tinggi jika dibandingkan dengan ternak kerbau yang fisiknya kurus, tanduk yang
pendek, dan tidak melengkung ke atas, pusaran rambut yang kurang jelas dan
berada dibagian yang tidak di inginkan oleh masyarakat serta ekor yang pendek.
mempunyai pengaruh yang besar terhadap pendapatan dan laba bersih perusahaan.
Seperti diketahui bahwa harga adalah nilai suatu produk yang diukur dengan uang
sering dijadikan dasar untuk melakukan tindakan, baik oleh pembeli maupun oleh
penjual. Hal ini mudah dimengerti, karena transaksi terjadi pada saat kesepakatan
memperoleh suatu produk dengan cara melakukan pertukaran dan sudah termasuk
10
Harga merupakan komponen penting dalam pemasaran. Sebuah
modern. Yang terjadi, justru harga sering kali ditentukan oleh para pedagang
atau jasa yang ditukar dengan sejumlah uang, dimana berdasarkana nilai tersebut
seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimilikinya
pada orang lain. Jadi dalam hal ini harga menjadi alat ukur yang dinyatakan dalam
uang untuk mendapatkan suatu barang dan pemiliknya baru bersedia melepaskan
kesepakatan.
Harga jual ditetapkan oleh pembeli dan penjual dalam suatu proses tawar
menawar penjual akan meminta harga jual yang lebih tinggi dari yang diharapkan
diharapkan akan dibayarnya. Dengan tawar menawar mereka akan sampai pada
11
II.2.2 Tujuan Penetapan Harga Jual
Menurut Kotler (1994), menyatakan bahwa ada enam tujuan usaha yang
Kotler (1994), menyatakan bahwa ada enam tujuan usaha yang utama
tujuan utamanya, bila menghadapi kapasits yang tinggi, persaingan yang gencar
serta persedian terus berputar, maka perusahaan harus memegang harga jual yang
rendah dengan harapan bahwa pasar akan peka terhadap harga. Dalam hal ini
mampu bertahan hidup dianggap memiliki arti yang lebih besar daripada jumlah
keuntungan. Akan tetapi, bertahan hidup hanyalah jangka pendek. Dalam jangka
12
panjang perusahaan harus mencari agar produksinya mendapat nilai lebih di pasar
permintaan dan biaya ada hubungannya dengan tingkat harga, dan kemudian
maksimal, arus kas sebanyak mungkin. Dalam banyak hal perusahaan lebih
diperkirakan karena adanya biaya-biaya gabungan dan biaya tidak langsung, maka
warna dan tanda-tandanya Bonga saleko atau bonga doti yang merupakan jenis
kerbau belang yang kombinasi hitam dan putih hampir seimbang dan ditandai
mencapai 350 juta. Bonga bulan merupakan jenis kerbau belang yangseluruh
badannya berwarna putih. Jenis ini lebih murah harganya yaitu 20 juta rupiah.
13
II.2.3 Faktor-faktor Yang Harus Dipertimbangkan Dalam Penetapan harga
Jual
dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern perusahaan. Amstrong dan
Kotler (1994 dalam Astuti 2009), menyatakan bahwa faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan dalam penetapan harga jual adalah terdiri dari faktor intern
14
menetapkan harga, pemasar harus mempertimbangkan marketing mis
yang wajar atas segala upayanya serta resiko yang dihadapi. Biaya satu
harga yang bertugas untuk menetapkan harga yang tepat. Bagian ini
a. Pasar dan permintaan, kalau biaya menentukan atas harga rendah maka
15
harga pemasar harus memahami hubungan antara harga dan permintaan
b. Biaya, harga dan tawaran pesaing, faktor ekstern lain yang mempengaruhi
melanggar undang-undang.
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi tersebut dipilih karena pasar ini merupakan tempat transaksi terbesar yang
karakteristik mana yang dominan dalam penetapan harga jual kerbau belang di
III.3 Populasi
Populasi adalah pelaku yang terlibat dalam penetapan harga jual kerbau
belang di Pasar Hewan Bolu. Populasi target yaitu penjual adalah orang yang
menjual kerbau belang di pasar tersebut, pedagang adalah orang yang mencari
kerbau belang di luar daerah dan membawa ke pasar untuk di serahkan kepada
penjual, dan pembeli adalah orang yang bermaksud untuk membeli ternak kerbau
17
III.4 Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kualitatif melalui
skoring yang meliputi karakteristik kerbau belang (tanduk, warna, dan letak
pusaran bulu).
a. Data primer yaitu data yang bersumber dari hasil wawancara langsung
dengan pedagang kerbau belang berupa karakteristik yang terdiri dari tanduk,
warna dan letak pusaran bulu serta kisaran harga yang ditetapkan.
b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi-insatansi terkait, Biro
Pusat Statistik, pemerintah setempat dan lain-lain yang telah tersedia berupa
keadaan umum lokasi yang meliputi gambaran lokasi, sejarah singkat, dll.
18
III.6 Analisis Data
Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah data karakteristik
dengan penentuan harga jual kerbau belang menggunakan analisis deskriptif, yaitu
fenomena yang ada (Ardhana, 2008). Adapun fenomena yang akan digambarkan
yaitu karakteristik yang terdiri dari tanduk, warna, dan letak pusaran bulu serta
Skor 4 = Dominan/Baik
a. Karakteristik adalah ciri-ciri yang tampak pada kerbau belang yang menjadi
dasar pertimbangan dalam penetapan harga jual seperti tanduk, warna dan
b. Penilaian tanduk adalah penetapan harga jual oleh para pelaku pemasaran
pengukuran ordinal).
19
c. Penilaian warna adalah penetapan harga jual oleh para pelaku pemasaran
d. Penilaian letak pusaran bulu adalah penetapan harga jual oleh para pelaku
ordinal).
e. Harga jual adalah kisaran harga yang ditetapkan oleh para pelaku pemasaran
20
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Pasar hewan Bolu Kabupaten Toraja Utara merupakan salah satu pasar
yang memiliki ciri khas tersendiri di kabupaten Toraja Utara. Pasar hewan bolu
juga dikenal pasar hewan rantepao. Pasar ini sejak zaman dahulu terus mengalami
perdagangan ternak.
sehingga di kenal dengan nama pasar hewan bolu. Aktifitas pemasaran hewan
ternak kerbau ini berlangsung selama lima kali dalam sebutan. Adapun beberapa
jenis ternak atau hewan yang di pasarkan yaitu antara lain ternak kerbau lokal dan
Saat ini keberadaan pasar hewan bukan hanya sebagai salah satu sumber
pandapatan asli daerah yang bersumber dari pemungutan retribusi pasar, akan
tetapi juga sebagai objek wisata bagi wisatawan baik domestik maupun
mancanegara. Hal ini tidak terlepas dari keunikan-keunikan yang terjadi dalam
pemasaran ternak atau hewan yang sangat berbeda dengan pemasaran ternak atau
pasar hewan Bolu disebabkan karena ternak kerbau merupakan salah satu ternak
yang memiliki arti ekonomis dan nilai sosial yang cukup tinggi karena dugunakan
21
pada berbagai kegiatan budaya mauppun ritual keagamaan masyarakat Tana
Toraja.
Tallunglipu Kabupaten toraja Utara. Pasar hewan iini memiliki letak yang sangat
strategis bag masyarakat karena sarana dan prasarana untuk mencapai wilayah
umum maupun prasarana jalan yang cukup baik. Adapun luas pasar hewan Bolu
Adapun letak geografis pasar hewan Balu Kabupaten Toraja Utara yang
Beberapa sarana yang terdapat di Pasar Hewan Bolu yaitu antara lain :
a. Sarana Transportasi
oleh masyarakat dalam upaya memperlancar mobilitas atau pergerakan dari satu
22
pengangkutan massal, barang maupun objek lainya salah satunya ternak kerbau.
Sarana transportasi di pasar hewan Balu cukup tersedia, baik untuk manusia
b. Sarana Parkir
roda empat yang terdapat di pasar Hewan Bolu, sarana yang sangan dibutuhkan
juga yaitu sarana parkir. Di pasar hewan Bolu, sarana parkir sangant membantu
gunakan. Meskipun terlihat bahwa sarana parkir yang terdapat di pasar hewan
yang sangat unik, aktifitas pemasaran ternak kerbau di pasar hewan Bolu
kabupaten Toraja Utara juga memiliki keunikan tersendiri. Proses jual beli ternak
yang sangat mengandalkan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang mereka
terlihat dalam perdagangan ternak kerbau tersebut. Seperti masyarakat yang masih
hewan Bolu Kabupaten Tiraja Utara berlangsung setidaknya 5 atau 4 kali dalam
sebulan. Aktifitas jual beli atau transaksi bali kerbau di pasar ini mulai pada jam
23
Aktifitas perdagangan ternak kerbau maupun ternak lainya seperti ternak
babi, ayam dan lain sebagainya yang sangat unik tersebut menjadi salah satu daya
24
BAB V
KEADAAN UMUM RESPONDEN
yang bekerja sebagai penjual, pedagang dan Pembeli ternak kerbau belang di
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa persentase tingkat umur yang tertinggi
dari responden yang bekerja sebagai penjual, pedagang dan Pembeli ternak kerbau
Sulawesi Selatan adalah klasifikasi responden yang berumur 39-46 tahun dengan
jumlah 10 orang dengan persentase 37,04 % dan yang terendah adalah klasifikasi
responden yang berumur 23-30 tahun dengan jumlah 2 orang, dengan persentase
7,41 %. Hal ini disebabkan klasifikasi umur 39-46 yang bekarja sebagai sebagai
penjual, pedagang dan Pembeli ternak kerbau belang di Pasar Hewan Bolu
melakukan pekerjaannya.
25
V. 2 Tingkat Pendidikan
pikir serta keputusan yang di ambil oleh masyarakat untuk mengetahui betapa
Untuk melihat sejauh mana tingkat pendidikan yang dimiliki oleh para
70,37 % dan yang terendah responden yang memiliki tingkat pendidikan SD dan
karena para responden masih tidak memperhatikan tingkat pendidikan mereka dan
26
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
penilaian yang berlaku umum, dan nampaknya sudah dipakai turun temurun sejak
jaman nenek moyang. Penilaian ini juga berlaku bagi para pedagang kerbau saat
ini dalam menentukan harga. Secara umum, orang Toraja menilai kerbau dari
tanduk, warna kulit dan bulu, dan postur, serta tanda-tanda di badan.
karakteristik ternak yaitu bentuk dan ukuran tanduk, warna, dan letak pusaran
bulu. Maka kita dapat melihat ditentukannya harga jual oleh penjual, pedagang
dan 9 Pembeli. Pada Tabel dapat kita lihat bahwa dalam menentukan harga jual
27
Pedagangl mempunyai persentase tertinggi yaitu sebesar 45,83% dalam memilih
karakteristik warna untuk penetapan harga jual ternak kerbau belang. Sedangkan
pada karakteristik Letak Pusaran Bulu penjual memiliki nilai tertinggi sebesar
52,78% dalam menentukan harga jual ternak kerbau belang pada pasar Bolu
bahwa dalam penentuan harga jual ternak kerbau belang di Pasar Hewan Bolu
Kecamatan Tallunglipu Kabupaten Toraja Utara di pengaruhi oleh tiga pelaku dan
Harga jual ternak kerbau tinggi itulah harapan yang dingikan oleh para
pedagang dan penjual ternak, harga jual tersebut di pengaruhi oleh karakteristik
yang dimiliki oleh ternak tersebut dan yang memberikan sebuah penilainya pada
sebuah ternak di Pasar Hewan Bolu bukan hanya penjual dan pedagang tatapi juga
ada Pembeli. Berbeda dengan hubungannya dengan harga jual banyak perusahaan
Kotler (1994), menyatakan bahwa ada enam tujuan usaha yang utama
28
VI. 2 Penjual
Penentuan harga jual suatu ternak juga dipengaruhi oleh para pelaku pasar
yang salah satunya adalah penjual. Penjual adalah orang yang menjual kerbau
ternak kerbau baik ternak mereka sendiri atau ternak yang besal dari dari peternak
atau pedagang ternak kerbau di luar pasar. Dalam menentukan harga jual ternak
juga memperhatikan karakteristik dari ternak tersebut dapat kita lihat pada Tabel 4.
Dari Tabel 4 terlihat bahwa dalam penentuan harga jual ternak kerbau
belang di pasar hewan Bolu Kabupaten Toraja Utara pada pelaku penjual nilai
tertinggi yaitu sebesar 47,5 pada karakteristik Letak Pusaran Bulu ini dapat di
simpulkan bahwa hampir dari stengah respoden yang bertindak sebagai penjual
memilih karakteristik letak pusaran bulu sebagai faktor yang paling utama dalam
penentuan harga jual ternak kerbau belang di pasar hewan Bolu Kabupaten Toraja
Utara. Dalam memilih para penjual selaku responden yang memilih kondisi
karakteristik tanduk Baik yaitu sebesar 22,5%. Pada karakteristik warna bulu
penjual yang menilai kondisi warna bulu Baik sebesar 22,5%, penjual yang
29
menilai kondisi kerakteristik warna bulu Cukup Baik sebesar 7,5%.Sedangkan
pada karakteristik letak pusaran bulu responden yang betindak sebagai penjual
sering digunakan dalam menentukan harga jual ternak kerbau belang di pasar
indah atau semakin proporsional tanduk maka harga ternak kerbau belang bpula
akan semakin mahal hal ini didukung oleh Susanti (2000) menambahkan, bahwa
kriteria tingkat mahalnya ternak kerbau di Tana Toraja antara lain dilihat dari
tanduk kerbau. Harga kerbau menjadi lebih mahal jika tanduk kerbau memiliki
model yang bagus dan seimbang dengan kepala, pusaran bulu terletak di atas
hidung dan pundak serta ekor kerbau yaitu harus melewati lututnya.
30
VI. 3 Pedagang
Harga jual ternak selain dari penjual dapat pula ditentukan oleh pedagang.
Padagang adalah pedagang adalah orang yang mencari kerbau belang di luar
daerah dan membawa ke pasar untuk di serahkan kepada penjual, tetapi ada juga
pada kerbau belang yang dibawanya ke dalam pasar laku terjual apa tidak.
Pedagang pada umumnya adalah orang yang berasal dari luar Toraja akan tetapi
ada pula sebagian kecil dari mereka adalah orang Toraja. Para pedagang ternak
kerbau belang juga dalam menentukan harga jual ternak kerbau belang juga sangat
Pada Tabel 5 terlihat bahwa dari jumlah responden yang bertindak sebagai
pedagang dengan nilai tertinggi sebesar 57,89 % memilih Warna Bulu dan nilai
terendah sebesar 13,16% pedagang memilih Tanduk. Dapat diartikan bahwa para
harga jual ternak kerbau belang di pasar hewan Bolu Kabupaten Toraja Utara.
31
karakteristik tanduk Baik yaitu sebesar 23,69%, sedangkan pedagang yang
menilai kondisi kerakteristik warna bulu Tidak Baik sebesar 5,26%. Pada
karakteristik warna bulu pedagang yang menilai kondisi warna bulu Baik sebesar
50%, pedagang yang menilai kondisi kerakteristik warna bulu Cukup Baik sebesar
7,89%. Sedangkan pada karakteristik letak pusaran bulu responden yang betindak
sebagai pedagang yang menilai kondisi letak pusaran bulu baik sebesar 13,6%.
digunakan dalam menentukan harga jual ternak kerbau belang di pasar hewan
bolu kecamatan Tallunglipu, Kabupaten Toraja Utara sehinga semakin indah atau
semakin bagusnya warna bulu dari ternak kerbau belang maka harga ternak
tersebut semakin tinggi hal ini di dukung oleh Bo’do (2009) Warna juga
menentukan nilai kerbau. Secara garis besar masyarakat Toraja mengenal kerbau
belang (Tedong Bonga), mempunyai 8 jenis variasi dari segi kombinasi warna dan
tanda-tandanya.
32
VI.4 Pembeli
Pembelii adalah orang yang sudah ahli atau mengetahui kisaran harga
ternak kerbau berdasarkan karakteristikny, dan biasa juga di sebut perantara antara
untuk menakar kerbau belang untuk di pakai di pesta orang mati. Ada sebagian
Pembeli yang ketika dia mau mencari kerbau atas perintah pembeli, biasanya dia
untung dari penjual/pedagang maupun pembeli. Dan ada pula Pembeli yang
sebelum mencari kerbau belang di pasar terlebih dahulu di beri upah oleh pembeli.
Tanduk dengan nilai 27,78%. Ini dapat diartikan bahwa para Pembeli menjadikan
karakteristik warna bulu sebagai faktor yang utama dalam menentukan harga jual
dari ternak kerbau tersebut. Warna merupakan salah satu karakteristik yang
menjadi pertimbangan bagi Pembeli dalam memilih ternak kerbau di pasar hewan
33
Dalam memilih para Pembeli selaku responden yang memilih kondisi
karakteristik Tanduk Cukup Baik yaitu sebesar 8,33%, Pembeli yang menilai
karakteristik Tanduk Tidak baik yaitu sebesar 5,56% . Pada karakteristik warna
bulu Pembeli yang menilai kondisi warna bulu Baik sebesar 38,89%. Sedangkan
pada karakteristik letak pusaran bulu responden yang betindak sebagai penjual
yang menilai kondisi letak pusaran bulu baik sebesar 27,78% dan yang memilih
karakteristik tanduk, warna dan letak pusaran bulu akan tetapi yang mempunyai
peran yang cukup besar yaitu warna dan Tanduk. Hal ini di dukung oleh Hasil
karakteristik tertentu, seperti kondisi fisik yang tegap, tanduk yang panjang dan
melengkung, pusaran rambut yang berada pada lokasi tertentu, warna bulu yang
bagus, ekor yang panjang tentunya akan memiliki harga yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan ternak kerbau yang fisiknya kurus, tanduk yang pendek, dan
tidak melengkung ke atas, pusaran rambut yang kurang jelas dan berada dibagian
34
VI.5 Karakteristik Tanduk
ternak kerbau belang semakin panjang ukuran tanduk dan semakin proporsional
bentuk tanduk tersebut maka harga ternak tersebut semakin tinggi. Untuk itu kita
dapat melihat penilaian para pelaku pasar dalam menentukan harga ternak kerbau
pedagang dan Pembeli menilai karakteristik tanduk Sangat Baik sebesar 15 tetapi
ada pula yang menganggap kondisi karakteristik Tanduk Kurang Baik dengan
35
bobot 4 dan pada kondisi ini jika dilihat dari bobot total yaitu sebesar 30 berada
pada rentang kelas yang Dominan sehingga dapat diartikan dalam penentuan
harga jual ternak kerbau belang di pasar hewan Bolu Kabupaten Toraja Utara
masih menjadi bahan pertimbangan yang sering digunakan dalam penentuah harga
jual ternak kerbau belang. Hal ini sesuai dengan pendapat Susanti (2000)
menyatakan, bahwa kriteria tingkat mahalnya ternak kerbau di Tana Toraja antara
lain dilihat dari tanduk kerbau. Harga kerbau menjadi lebih mahal jika tanduk
kerbau memiliki model yang bagus dan seimbang dengan kepala, pusaran bulu
terletak di atas hidung dan pundak serta ekor kerbau yaitu harus melewati lututnya.
36
VI.6 Warna Bulu
Warna bulu pada ternak kerbau belang menentukan dalam jenis dari ternak
tersebut dan masyarakat tanah toraja mempunyai nilai tertentu terhadap niali suatu
para pelaku yaitu panjual, pedagang, dan Pembeli terhadap Warna Bulu dapat kita
Keterangan :
SD : Sangat Dominan
D : Dominan
CD : Cukup
KD : Kurang
TD : Tidak
Berdasarkan Tabel 9, terlihat bahwa Sebagian besar pelaku menilai
keadaan Warna bulu ternak kerbau belang di Pasar hewan Bolu Kabupaten Toraja
Utara Sangat Baik dan bobot yang di peroleh sebesar 30. Jika dilihat dari tingkat
37
Nilai total bobot pada karakteristik ini adalah 48 yang diartikan bahwa para
pelaku merasa dalam penentuan hargajual ternak kerbau belang warna bulu
merupakan faktor yang Sangat Dominan terhadap penentuah harga jual ternak
kerbau belang di pasar hewan Bolu Kabupaten Toraja Utara. Hal ini di dukung
oleh Bo’do, (2009) Warna juga menentukan nilai kerbau. Secara garis besar
38
VI.7 Letak Pusaran Bulu
dalam menentukan harga jual suatu ternak kerbau belang maupun kerbau pada
umumnya sehingga untuk melihat bagaimana penilaian para pelaku yaitu panjual,
pedagang, dan Pembeli terhadap Letak pusaran bulu dapat kita lihat pada Tabel 10.
Berdasarkan Tabel 10, terlihat bahwa Sebagian besar pelaku menilai Letak
Pusaran Bulu terletak Sangat Baik dengan niali bobot sebesar 30. Jika dilihat
dari tingkat Nilai total bobot pada karakteristik ini sebesar 36 yang berada pada
rentang kelas bahwa para pelaku dalam penentuan harga jual ternak kerbau belang
39
merasa Sangat Dominan dalam menentukan harga jual ternak kerbau belang
harga jual ternak kerbau belang di pasar hewan Bolu Kabupaten Toraja Utara
sering digunakan. Akan tetapi ini juga disebabkan oleh sedikitnya responden yang
menggunakan letak pusaran bulu dalam penentuan harga jual ternak kerbau
Di pasar hewan Bolu terjadi persetujuan mengenai harga jual baik antara
penjual dan pedang maupun antara penjual dan Pembeli dalam penentuan harga
jual ternak tersebut sudah pasti dipengaruhi oleh karakteristik dari ternak tersebut
sehingga jika ternak tersebut memiliki warna, tanduk dan letak pusaran bulu yang
naik salah satunya jenis ternak kerbau belang Bonga Saleko dapat dihagai
dalam menentukan harga penjualan dan para pelaku dalam menentukan hargajual
juga memperhatikan kondisi fisik dari ternak. Lain halnya dalam menentukan
Harga jual ditetapkan oleh pembeli dan penjual dalam suatu proses tawar
menawar penjual akan meminta harga jual yang lebih tinggi dari yang diharapkan
diharapkan akan dibayarnya. Dengan tawar menawar mereka akan sampai pada
40
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
kerbau belang (tanduk, warna, dan letak pusaran bulu) yang paling dominan
menurut para pelaku dalam penentuan harga jual yaitu penjual memilih
Saran
tersebut, Dan sebaiknya para pelaku pasar sudah mengetahui secara pasti berapa
41
DAFTAR PUSTAKA
Bo’do’, S. 2009. Kerbau Dalam Tradisi Orang Toraja. Pusat Kajian Indonesia
Timur, Universitas Hasanuddin.
Bulan, E., Susanti. 2009. Analisis Sikap Konsumen Terhadap Ternak Kerbau Asal
Daerah Lain di Pasar hewan Rantepao Kabupaten Tana Toraja. Universitas
Hasanuddin.
42
Kotler, P. dan Amstrong, G. 1996. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1. Edisi Bahasa
Indonesia. Prehalindo, Jakarta.
Murti, W.T, dan Ciptadi, G. 1988. Kerbau Perah dan Kerbau Kerja Tata
Pengetahuan Dasar Pasca Panen. Medyatama Sarana Perkasa, Jakarta.
43
KUISIONER PENELITIAN
44
d. Kurang Baik
e. Tidak Baik
Alasan : .................................................................................................................
► WARNA
4. Bagaimana warna yang menurut anda paling dominan dalam penentuan harga
jual kerbau belang?
Jawab :
f. Sangat Baik
g. Baik
h. Cukup Baik
i. Kurang Baik
j. Tidak Baik
Alasan : .................................................................................................................
► LETAK PUSARAN BULU
5. Bagaimana letak pusaran bulu yang menurut anda paling dominan dalam
penentuan harga jual kerbau belang?
Jawab :
a. Sangat Baik
b. Baik
c. Cukup Baik
d. Kurang Baik
e. Tidak Baik
Alasan : .................................................................................................................
45
Indikator Pengukuran Karakteristik
46
HASIL JAWABAN RESPONDEN
47