You are on page 1of 9

PKN GURU PEMBIMBING

KELOMPOK JULIARMAN

KELOMPOK 2
KELAS XII IPA 1 :
•ANNISA AMALYAH
•LARA KARTIKA
•REZA DWI ATAMANEGARA
•ANDI SYAFUTRA
•LISNA DIATI
•MERLIS
•RINA RESTIKA .F.

MADRASAH ALIYAH NEGERI


1 KAMPAR
TP.2017/2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-
Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Juliarman yang telah membimbing,mendidik dan mengayomi
kami sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan kepada rekan-rekan sekalian
yang telah berperan serta untuk menuangkan ide-idenya sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini.
Dengan adanya makalah yang berjudul “Perkembangan Pers di Indonesia (masa
transisi & era pers partisan)” ini, bisa memberikan inspirasi dan gambaran kepada
pembaca. Dengan adanya pelajaran dan materi ini semoga dapat digunakan untuk menambah
ilmu dan wawasan kita semua,amin .
Kami menyadari tentang berbagai kekurangan dan kelemahan dalam menyelesaikan
tulisan ini. Kami mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca demi perbaikan di
kemudian hari.

KUOK,16 JANUARI 2018

PENULIS
DAFTAR ISI

Kata pengantar...........................................................................................................................

Daftar isi......................................................................................................................................

BAB I : Pendahuluan :

1.1 Latar belakang.......................................................................................................


1.2 Rumusan masalah.................................................................................................
1.3 Tujuan masalah.....................................................................................................

BAB II : Pembahasan :

2.1 Masa transisi pertama(1942-1945)........................................................................

2.2 Era pers partisan(1945-1957).................................................................................

BAB III : Penutup :

3.1 Kesimpulan............................................................................................................

3.2 Saran......................................................................................................................

Daftar pustaka............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada masa kini, pers telah mengalami perkembangan pesat baik dari segi media yang
dapat digunakan untuk menyampaikan informasi, cakupan wilayah penyebaran informasi
yang sangat luas maupun kebebasan pers itu sendiri. Meski masih menjadi kontroversi di
masyarakat, dibandingkan dengan pers masa orde baru, kebebasan pers yang lebih terbuka
juga mengandung sisi positif dalam penyampain informasi di masyarakat.
Bagaimana dengan sejarah pers di Indonesia? Indonesia pernah mengalami masa
penjajahan, tentunya penyebaran berita diawasi dengan ketat oleh para penjajah negeri ini,
yang salah satu tujuannya adalah agar nasionalisme dan rasa persatuan tidak mudah
terbentuk. Selain itu pada masa orde lama dan orde baru juga kebebasan pers masih sangat
terbatas. Terbetik pertanyaan, bagaimanakah perkembangan pers di Indonesia hingga bisa
berkembang seperti sekarang ini, dan apa saja kendala-kendala yang merintangi
perkembangan pers di Indonesia sejak dahulu hingga kini? Kedua pertanyaan inilah yang
akan dibahas dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana perkembangan pers pada masa transisi di Indonesia ?
1.2.2 Bagaimana perkembangan pers pada era pers partisan ?
1.2.3 Apa saja surat kabar pada masa transisi I & era pers partisan ?

1.3 Tujuan Masalah


1.3.1 Untuk mengetahui perkembangan pers pada masa transisi I
1.3.2 Untuk mengetahui perkembangan pers pada era pers partisan
1.3.3 Menambah wawasan tentang media masa pada setiap masa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MASA TRANSISI PERTAMA (1942-1945)

Era ini berlangsung dari 1942 hingga 1945, yakni selama penjajahan Jepang. Selam
periode ini situasi politik Indonesia mengalami perubahan yang radikal. Dalam era ini juga
pers Indonesia belajar tentang kemampuan media massa sebagi alat mobilisasi masa untuk
tujuan tertentu. Pada era ini pers Indonesia mengalami kemajuan dalam hal teknis namun
juga mulai diberlakukannya izin penerbitan pers.
Dalam masa ini surat kabar berbahasa Belanda diberangus dan beberapa surat kabar
baru diterbitkan meskipun dikontrol ketat oleh Jepang. Selain itu Jepang juga mendirikan
Jawa Shinbun Kai dan cabang kantor berita Domei dengan menggabungkan dua kantor berita
yang ada di Indonesia yakni Aneta dan Antara.
Selama masa ini, terbit beberapa media (harian), yaitu:

 Asia Raya ,Djakarta Pembangun,Kung Yung Pao di Jakarta


 Sinar Baroe di Semarang
 Soera Asia di Surabaya
 Tjahaja di Bandung
 Sinar Matahari di Yogyakarta

Pers nasional masa pendudukan Jepang mengalami penderitaan dan pengekangan


lebih dari zaman Belanda.Namun begitu, hal ini justru memberikan banyak keuntungan bagi
pers Indonesia, diantaranya adalah Pengalaman karyawan pers Indonesia bertambah, adanya
pengajaran bagi rakyat agar berpikir kritis terhadap berita yang disajikan oleh sumber resmi
Jepang, serta meluasnya penggunaan bahasa Indonesia.

Radio
Ketika pendudukanJepang tahun 1942, semua stasiun radio siaran dikuasai oleh kolonial
Jepang,Programnya diarahkan pada propaganda perang Asia Timur Raya. Tapi setelah Jepang menyerah
kepada Sekutu 14 Agustus 1945 para angkasawan pejuang menguasai Radio Siaran sehingga dapat
mengumandangkan Teks Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 ke seluruh dunia.
Selanjutnya sejak proklamasi kemerdekaan RI sampai akhir masa pemerintahan Orde Lama
tahun 1965, RadioSiaran hanya diselenggarakan oleh Pemerintah, dalam hal ini Radio
RepublikIndonesia atau RRI

Radio Siaran di Indonesia

Zaman Jepang : Ketika belada menyerah pada Jepang tanggal 8 Maret


1942,radio siaran yang tadinya berstatus perkumpulan swasta dinonaktifkan dan diurus oleh
jawatan khusus bernama Hoso Kanri Kyoku ,yang merupakan pusat radio siaran yang
berkedudukan di Jakarta, serta mempunyai cabang-cabang yang dinamakan Hoso Kyoku di
Bandung, Purwakarta, Yogyakarta,Surakarta, Semarang, Surabaya dan Malang

Surat Kabar Di Indonesia


Ketika jepang datang, surat kabar yang ada di Indonesia diambil alih
secara pelan-pelan. Tujuan sebenarnya adalah agar pemerintah jepang dapat memperketat
pengawasan terhadap isi surat kabar.K e t i k a B e l a n d a m e n ye r a h p a d a J e p a n g ,
t a n g g a l 8 m a r e t 1 9 4 2 s e b a g a i k o n s e k u e n s i n ya , r a d i o s i a r a n b e r s t a t u s
b a d a n swasta dinonaktifkan dan diatur oleh jawatan khusus bernama S h i d o o i n ,serta
mempunyai cabang-cabang di Bandung, Purwakarta, Yogyakarta, Surakarta,
Semarang, Surabaya dan Malang. Rakyat Indonesia hanya boleh mendengarkan
siaran d a r i J e p a n g s a j a , n a m u n m e s k i p u n d e m i k i a n d i k a l a n g a n p e m u d a
terdapat beberapa orang secara sembunyi-sembunyi mendengarkan radio siaran luar
negeri dengan resiko kehilangan nyawa.Namun pada tanggal 14 agustus mereka
mengetahui bahwa Jepang telah menyerah pada sekutu.

2.2 ERA PERS PARTISAN (1945-1957)


Era reformasi telah melahirkan sekurang-kurangnya dua perubahan penting, yaitu
kebebasan berpartai politik dan kebebasan pers. Gabungan dari kebebasan itu adalah pers
partisan. Jadi partai boleh berdiri dan partai boleh menerbitkan pers.Sebab berhubungan dengan
kebebasan yang lain, yang disebut pasar bebas, dimana masyarakat bebas untuk membeli
atau tidak mernbeli pers partisan itu.
Pers mengidentifikasi diri sebagai pers perjuangan , tetapi pada masa ini, pers
cenderung bersifat partisan( pers menjadi pengikut partai, golongan atau paham tertentu).
Era ini berlangsung dari 1945-1957. Setelah terkena euphoria kemerdekaan
terjadilah persaingan keras antara kekuatan politik sehingga pers Indonesia mengalami
perubahan sifat dari pers perjuangan menjadi pers partisan. Pers pada era ini sekedar menjadi
corong partai politik.

Ada tiga jenis surat kabar dalam era ini yakni :


Surat kabar republikein yang mengobarkan aksi kemerdekaan dan semangat anti Jepang
Surat kabar Belanda yang menyuarakan kepentinagan penjajah Belanda
Surat kabar Cina yang dikelola oleh komunitas Cina dan pro-Belanda

Pada masa pers partisan,pers bukannya tampil sebagai aktor yang meredakan
ketegangan dan pertentangan antarkekuatan politik.Sebaliknya,pers justru tampil menjadi
corong pembela kekuatan-kekuatan politik yang sedang bersaing.
Orang-orang pun bebas menerbitkan pers, tapi juga bebas untuk tidak membeli pers.
Karena pada akhimya pers partisan itu masuk ke pasar hebat. Kalau masyarakat tidak mau
membeli, koran itu bisa gulung tikar.Dengan demikian logikanya pers partisan hanya mungkin
hidup karena dibeli oleh massa pendukung partainya. Ada contoh tentang media “Sun” di
Inggris. “Sun” isinya 15% tentang politik, dan koran ini tahun 1987 menganjurkan dengan
sungguh-sungguh kepada pembacanya untuk mernilih partai Konservatif. Tapi ternyata hanya
41% pembaca “Sun” yang memilih partai konservatif. Sisanya yang 59% sama sekali tidak
terpengaruh dengan anjuran “Sun”.
Hal itu memperlihatkan bahwa belum tentu ada korelasi bahwa isi koran
mempengaruhi pikiran politik pembacanya. Yang unik di negara kita koran partai
ternyata telah didukung oleh pers industri. Kelompok Jawa Pos “meunbiayai” tabloid
“Amanah” dan “Demokrat”. Jadi di negara kita yang terjadi adalah yang satu berindukan
partai politik, yang lain berindukan kapital dari hasil pers umum. Yang jelas pers partisan dalam
pengertian pers partai memiliki hak hidup. Masyarakat atau warga negara rnempunyai hak
untuk tahu, yang dipergunakan untuk hak berekspresi, berpendapat dan menyampaikan
informasi.
Sikap partisan pers menjadi-jadi menjelang melaksanakan Pemilu tahun
1955.Tiap-tiap partai berusaha memanfaatkan pers semaksimal mungkin untuk menggalang
massa.Maka,pertikaian antarpers pun tidak terhindarkan
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Perkembangan pers di Indonesia banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pad
masa transisi pertama dipengaruhi oleh negara jajahan seperti jepang,Belanda,dan
Cina.Sehingga menyebabkan isi dari surat kabar kebanyakan memabahas tentang
kepentingan pemerintah penjajah.Dan pada era pers partisan dipengaruhi oleh partai politik
yang berkuasa pada saat itu.

3.2 SARAN
Sebaiknya dalam membuat suatu makalah yang membahas yang umum seperti
perkembangan pers di Indonesia,hendaknya tidak hanya bergantung pada buku saja tapi
sebaiknya cari juga di internet,begitu pula dengan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

https://kippas.wordpress.com/2008/01/23/pers-partisan/
https://kristal-dunia.blogspot.co.id/2013/05/takdir-media-partisan-di-era-kebebasan.html
enneptunus.blogspot.co.id/2013/01/perkembangan-pers-di-indonesia.html
//rahayulia.blogspot.co.id/2012/03/perkembangan-pers-di-indonesia.html

You might also like