Professional Documents
Culture Documents
org
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, 16(2), 2018, 166-178
Naskah Diterima: 9 Mei 2018; Direvisi: 15 Agustus 2018; Disetujui: 28 Agustus 2018
Abstract
Research aimed to study the worship disciplin analysis, school environment, and inteligence on the
student’s learning result of the Islam Education (PAI) lesson at Senior High Schools (SMA) in all
sub-districts of Pamijahan, Bogor district. This research used survey method with correlation and
regression analysis. Population in this research was students from SMA Negeri (Public schools) in
all sub-districts of Pamijahan, Bogor district. Meanwhile, samples were 60 students chosen
randomly. Data collection obtained by delivering questionnaire and documentation. Data analysis
used descriptive statistics, Pearson multiple correlation, coefficient of determination, and
regression analysis. Statistical examination used t-test and F-test. Analysis results of worship
discipline, school environment, and intelligence on student’s learning result of the PAI lesson were:
(i) coefficient of correlation 0,865, (ii) coefficient of determination 73,67%, and (iii) linear
regression = -43,84+0,335 X1+0,283 X2+0,417 X3. Test analysis showed that the coefficient of
correlation and the coefficient of regression is significantly related. It showed the positive and
significant relationship between (i) worship discipline, (ii) school environment, and (iii) intelligence
and student’s learning result of the PAI lesson.
Keywords: Intelligence; Learning outcomes; Praying worship discipline; School environment
Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mengetahui analisis disiplin ibadah sholat, lingkungan sekolah, dan
intelegensi terhadap hasil belajar peserta didik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di
Sekolah Menengah Negeri se-Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Metode penelitian yang
digunakan adalah survey dengan analisis korelasi dan regresi. Populasi dari penelitian ini adalah
peserta didik SMA Negeri ke-Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor sedangkan sampel
berukuran 60 orang peserta didik yang dipilih secara random. Pengumpulan data dilakukan dengan
mengisi kuesioner dan dokumentasi. Analisa data menggunakan statistik deskriptif, korelasi ganda
Pearson, koefisien determinan dan analisis regresi. Uji statsitik dipergunakan uji-t dan uji-F. Hasil
analisis disiplin ibadah sholat, lingkungan sekolah dan intelegensi, terhadap hasil belajar peserta
didik pada mata pelajaran PAI diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,865 dan koefisien determinasi
sebesar 73,67%, serta persamaan garis regresi = -43,84+0,335 X1+0,283 X2+0,417 X3. Melalui
analisa pengujian diperoleh bahwa koefisen korelasi dan koefisien regresi tersebut sangat
signifikan. Hal tersebut membuktikan bahwa terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikan
antara disiplin ibadah sholat, lingkungan sekolah dan intelegensi, terhadap hasil belajar peserta
didik Mata Pelajaran PAI.
Kata kunci: Disiplin sholat; Hasil belajar; Intelegensi; Lingkungan sekolah
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
This is a open access article under CC-BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)
WAHYU BAGJA SULFEMI
PENDAHULUAN
Essensi Pendidikan Agama Islam (PAI) terdiri dari faktor lingkungan dan faktor
pada hakekatnya merupakan proses transfer instrumental. Sedangkan faktor-faktor internal)
nilai, pengetahauan, keterampilan dari generasi terdiri faktor fisiologis dan psikologis pada diri
ke generasi berikutnya yang mencakup dua hal peserta didik3.
yaitu; pertama, mendidik peserta didik untuk Kecamatan Pamijahan merupakan
berprilaku sesuai dengan nilai-nilai atau akhlak kecamatan baru di Kabupaten Bogor. Secara
Islam, kedua mendidik peserta didik untuk geografis berada dibawah Gunung Salak
mempelajari ajaran Islam berupa pengetahuan sehingga memilki udara yang nyaman dan
tentang ajaran Islam. Salah satu esesensi ini sejuk. Secara kateristik penduduknya
dituangkan dalam hasil belajar yang mayoritas beragama Islam dan memiliki
merupakan kemampuan yang diperoleh anak tingkat religius yang tinggi. faktor religiusitas
setelah melalui kegiatan belajar baik bersama memiliki kontribusi besar dalam pembentukan
guru maupun secara mandiri. Apalagi jika karakter dan hasil belajar peserta didik dalam
dilihat bahwa Pendidikan Agama Islam mengimplementasikan nilai-nilai keIslaman
menjadi mata pelajaran yang masuk dalam dalam kehidupan sehari-hari4. Sekolah Negeri
Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) biasanya dalam menerima peserta didik
dan menjadi penentu kelulusan peserta didik melalui seleksi penjaringan sehingga memeliki
dari satuan pendidikan.1 Inteligensi yang tinggi. Dengan demikian
Sekolah sebagai institusi pendidikan disiplin ibadah shalat, lingkungan sekolah, dan
harus melakukan pembinaan pendidikan untuk Inteligensi diasumsikan dapat membatu peserta
peserta didiknya didasarkan pada kepercayaan didik dalam meraih prestasi belajar yang
dan tuntutan lingkungan keluarga dan maksimal
masyarakat.2 Proses pembelajaran Pendidikan Berdasarkan latar belakang masalah,
Agama Islam (PAI) khususnya sekolah- maka rumusan masalah penelitin ini adalah
sekolah menengah (SMA) maupun SMK sebagai berikut: 1) disiplin Ibadah shalat
belum dilaksanakan secara optimal, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar PAI, 2)
perannya sebagai mata pelajaran yang lingkungan sekolah berpengaruh terhadap hasil
berorientasi pada pembentukan nilai-nilai belajar PAI, 3) Inteligensi berpengaruh
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT terhadap hasil belajar PAI, 4) disiplin ibadah
serta akhlak mulia belum dapat dicapai secara shalat, lingkungan sekolah dan inteligensi,
efektif. secara bersama-sama berpengaruh terhadap
Akan tetapi di satu sisi Mata pelajaran hasil belajar PAI.
PAI oleh peserta didik dianggap tidak penting Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
bila dibandingkan mata pelajaran yang di UN- mengetahui pengaruh sebagai berikut: 1)
kan dimana peserta didik sibuk mencari les disiplin Ibadah shalat terhadap hasil belajar
tambahan untuk untuk mata pelajaran yang di- PAI. 2) lingkungan sekolah terhadap hasil
UN sehingga sangat mempegaruhi hasil belajar PAI, 3) Inteligensi terhadap hasil
belajar. Hasil belajar harus dapat menunjukkan belajar PAI. 4) disiplin ibadah shalat,
suatu perubahan tingkah laku atau perolehan lingkungan sekolah dan inteligensi, secara
perilaku yang baru dari peserta didik yang bersama-sama terhadap hasil belajar PAI
bersifat menetap, fungsional, positif dan peserta didik.
disadari. Ada berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi proses dan hasil belajar peserta Kajian literatur
didik di sekolah yang secara garis besarnya Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI)
dapat dibagi dalam dua bagian yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal Menurut Anita menyatakan belajar
adalah suatu proses dimana suatu organisme
1
BNSP, (2018). Tanya Jawab Pelaksanaan Ujian
3
Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Tahun Pelajaran Sabri, Alisuf. (1996). Psikologi Pendidikan.
2017/2018. Jakarta: BNSP. P. 5 Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. P 59.
2 4
Hamalik, Omar, (1992). Metode Belajar dan Uno, H. (2008). Orientasi Baru dalam Psikologi
Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. P. 145. Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. P. 143
167 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
PENGARUH DISIPLIN IBADAH SHOLAT, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN INTELEGENSI TERHADAP HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
berubah perilakunya sebagai akibat kepada Allah Swt. dan berakhlak mulia, serta
pengalaman serta merupakan proses perubahan bertujuan untuk menghasilkan manusia yang
tingkah laku yang diperoleh melalui latihan. berbudi pekerti, etis, jujur, adil, menghargai,
Perubahan ini di sebabkan oleh adanya disiplin, harmonis dan produktif, baik secara
dukungan dari lingkungan yang positif yang personal maupun sosial. PAI memilki tujaun
menyebabkan terjadinya interaksi edukatif. 5 untuk menghasilkan manusia yang
Hasil belajar harus menunjukkan suatu menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak,
perubahan tingkah laku atau perolehan perilaku serta aktif membangun peradaban dan
yang baru dari peserta didik yang bersifat keharmonisan kehidupan, khususnya dalam
menetap, fungsional, positif dan disadari. Ada memajukan peradaban bangsa yang
berbagai faktor yang dapat mempengaruhi bermartabat.9
proses dan hasil belajar peserta didik di Mata pelajaran PAI jika dirumuskan
sekolah yang secara garis besarnya dapat mengandung pengertian bahwa proses PAI
dibagi dalam dua bagian yaitu faktor internal yang dilalui dan dialami oleh peserta didik di
dan faktor eksternal peserta didik. Faktor- sekolah dimulai dari tahapan kognisi, yakni
faktor yang berasal dari luar diri peserta didik pengetahuan dan pemahaman peserta didik
(eksternal) terdiri dari faktor lingkungan dan terhadap ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang
faktor instrumental. Sedangkan faktor-faktor terkandung ajaran Islam, menuju ke tahapan
yang berasal dari dalam diri peserta didik afeksi, yakni terjadinya proses internalisasi
(internal); adalah berupa faktor fisiologis dan ajaran dan nilai agama ke dalam diri peserta
psikologis pada diri peserta didik 6. Hasil didik, dalam arti menghayati dan meyakininya.
belajar tertuang dalam taksonomi Bloom, Tahapan ini berkaitan dengan kognisi, karena
yakni dikelompokkan dalam tiga domain yaitu keyakinan dan penghayatan peserta didik akan
domain kognitif atau kemampuan berpikir, menjadi kokoh jika dilandasi oleh ilmu,
domain afektif atau sikap, dan domain pengetahuan dan pemahamannya terhadap
psikomotor atau keterampilan. Hasil belajar ajaran dan nilai agama Islam. Tahapan afeksi
seseorang dapat dilakukan melalui pengukuran dapat menumbumbuhkan motivasi dalam diri
melalui tes dan pengukuran. Keduanya sebagai peserta didik dan tergerak untuk mengamalkan
dengan alat dalam mengumpulkan data yang dan menaati ajaran Islam sebagai tahapan
disebut dengan instrumen penilaian hasil psikomotorik yang telah diinternalisasikan
belajar. 7 dalam dirinya sehingga terbentuk manusia
Dalam Garis-Garis Besar Program muslim bertakwa, beriman, dan berakhlak
Pembelajaran (GBPP) PAI merupakan usaha mulia.
sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam
meyakini, memahami, menghayati, dan Disiplin Ibadah Sholat
mengamalkan agama Islam melalui kegiatan Disiplin berasal dan bahasa dalam Latin
bimbingan, pembelajaran, atau latihan untuk disciplina yang berarti pengajaran atau latihan.
menghormati agama lain dalam hubungan Ada juga yang mengatakan berasal dari kata
kerukunan antar umat beragama dalam disciple yang berarti pengikut setia, penganut
masyarakat untuk mewujudkan persatuan terhadap paham seorang guru, dan ajaran atasi
nasional. 8 PAI memberikan tuntunan bahwa aliran seni. 10 Ibadah dari bahasa Arab abida-
agama diajarkan kepada manusia dengan visi ya’budu-‘abdan-‘ibaadatan yang berarti taat,
untuk mewujudkan manusia yang bertakwa tunduk, patuh dan merendahkan diri. Taimiyah
menyampaikan mencakup segala sesuatu yang
5
Anitah W, Sri dkk, (2014). Strategi dicintai dan diridhai oleh Allah Swt. berupa
Pembelajaran di SD Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka, P. 1.3
6
Sabri, Alisuf. (1996). Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, P. 59.
7
Sudjana, (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar
9
Mengajar. Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya, P. 22 Zakiah Daradjat, dkk, (1992), Ilmu Pendidikan
8
Muhaimi, et.al. (2001). Paradigma Pendidikan Islam, Jakarta; Bumi Aksara, Cet ke-2, P. 76
10
Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam Poerwadarminta, W. J. S. (2008). Kamus
di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya, P. 75 Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. P. 237
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 168
WAHYU BAGJA SULFEMI
perkataan atau perbuatan baik amalan batin didik16. Hamalik menyampaikan bahwa
ataupun yang dhahir (nyata). 11 lingkungan sekolah adalah suatu lembaga yang
Shalat secara etimologi berarti do’a, menyelenggarakan pengajaran dan kesempatan
sedangkan secara lahiriah beberapa ucapan dan belajar harus memenuhi bermacam-macam
perbuatan yang dimulai dengan takbir dan persyaratan antara lain: murid, guru, program
diakhiri dengan salam, dengan syarat yang pendidikan, asrama, sarana dan fasilitas.
telah ditentukan12. Lebih lanjut Hasbi Asy Segala sesuatunya telah diatur dan
Syidiqi menyampaikan bahwa sholat disusun sesuai pola dan sistematika tertentu
berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, yang sehingga memungkinkan kegiatan belajar dan
mendatangkan takut kepada-Nya serta mengajar berlangsung dan terarah pada
menumbuhkan di dalam jiwa rasa pembentukan dan pengembangan peserta
kebesarannya dan kesempurnaan kekuasaan- didik17. Selanjutnya menurut Slameto faktor-
Nya. 13 Menurut Assayuthi14, shalat merupakan faktor sekolah yang mempengaruhi belajar
salah satu sarana komunikasi antara hamba mencakup 1) Metode mengajar, 2) Kurikulum,
dengan Tuhannya sebagai bentuk ibadah yang 3) Relasi guru dengan peserta didik, 4) Relasi
di dalamnya merupakan amalan yang tersusun peserta didik dengan peserta didik, 5) Disiplin
dari beberapa perkataan dan perbuatan yang sekolah, 6) Alat pelajaran dan, 7) Waktu
dimulai dengan takbiratul ikhram dan diakhiri sekolah. 18
dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan Dengan demikian untuk menciptakan
rukun yang telah ditentukan syara. Menurut lingkungan belajar yang efektif perlu adanya
Haryanto15 shalat merupakan rangkaian ucapan kerjasama dan kesesuaian antara kondisi
dan perbuatan (gerakan) yang dimulai dengan lingkungan belajar dan peserta pembelajaran
takbir dan diakhiri dengan salam, dalam sehari dalam hal ini peserta didik dan guru. Oleh
semalam terdiri dari shalat subuh, shalat karena itu perlu ditumbuhkan rasa sadar akan
dzuhur, shalat ashar, shalat maghrib dan shalat pentingnya lingkungan belajar yang efektif,
isya. sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai
Dengan demikian dapat disimpulkan dengan baik.
bahwa kedisipilinan melaksanakan shalat wajib
adalah suatu kepatuhan dan kesanggupan Inteligensi
menjalankan ibadah shalat dalam sehari Menurut Casmini intelegensi berasal dari
semalam sebanyak lima kali dan harus Bahasa Latin yaitu intelligere yang berati
dikerjakan pada waktunya masing-masing mengorganisasikan, menghubungkan, atau
dengan tidak meninggalkan satupun waktu menyatukan satu dengan yang lain (toorganize,
sholat. to relate, to bind together). Casmini
mendefinisikan dua jalan yaitu secara
Lingkungan Sekolah kuantitatif yaitu melalui proses belajar untuk
Menurut Muhibbin lingkungan sekolah memecahkan masalah yang dapat diukur
yaitu keadaan sekolah tempat belajar yang dengan tes inteligensi, dan secara kualitatif
turut mempengaruhi tingkat keberhasilan agar berpikir untuk membentuk konstruksi
belajar. Keadaan gedung sekolahnya dan yang menghubungkan dan mengelola
letaknya, serta alat-alat belajar yang juga ikut informasi dari luar yang sesuai dirinya.19
menentukan keberhasilan belajar peserta Selanjutnya Efendi20, intelegesi adalah
16
Syah, Muhibbin. (2009), Psikologi Pendidikan
11
A Rahman Ritonga Zainuddin. (1997). Fiqh dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja
Ibadah, Jakarta: Gaya Mdia Pratama, P.1 Rosdakarya, P.152
12 17
Sidi Gazalba. (1975) Asas Agama Islam, Hamalik, Oemar. (2006). Proses Belajar
Jakarta: Bulan Bintang, P. 88 Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara, p.6
13 18
Hasbi Asy Syidiqi, (1976). Pedoman Shalat, Slameto (.2003).Belajar dan Faktor-faktor yang
Jakarta: Bulan Bintang, P. 59 Mempengaruhiny, .Jakarta:Rineka Cipta. P.64
14 19
Imam Basori Assuyuti, (1998), Bimbingan Casmini. (2007). Emotional Parenting.
Shalat Lengkap, Mitra Umat, P. 30 Yogyakarta: Pilar Media, P.14
15 20
Haryanto, S. (2005). Psikologi Shalat. Efendi, A. (2005). Revolusi Kecerdasan Abad
Yogyakarta: Pusktaka Pelajar. 21. Bandung: Alfabeta, P 81
169 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
PENGARUH DISIPLIN IBADAH SHOLAT, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN INTELEGENSI TERHADAP HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 170
WAHYU BAGJA SULFEMI
religiusitas memiliki kontribusi besar dalam pernah= 2, dan tidak pernah= 1. Semua
pembentukan karakter dan hasil belajar peserta pertanyaan diatur sedemikian rupa semua
didik dalam mengimplementasikan nilai-nilai bermakna positif.
keIslaman dalam kehidupan sehari-hari. Teknik analisis data yang akan
Selanjutnya biasanya sekolah negeri dalam digunakan dalam penelitian ini meliputi dua
menerima peserta didik melalui seleksi tahap, yaitu: (1) pengujian persyaratan analisis
penjaringan sehingga memeliki inteligensi dan (2) pengujian hipotesis penelitian.
yang tinggi. Dengan demikian disiplin ibadah Sebelum dilakukan pengujian persyaratan
shalat, lingkungan sekolah, dan inteligensi analisis, data dari setiap variabel dianalisis
diasumsikan dapat membatu peserta didik deskriptif untuk mendapat gambaran secara
dalam meraih prestasi belajar yang maksimal. umum hasil penelitian. Data yang diperoleh
Penelitian ini dilaksanakan lima bulan yaitu akan disajikan dalam besaran statistik
mulai dari bulan Mei 2016 sampai dengan deskriptif seperti rata-rata (mean), nilai tengah
bulan September 2016. (median), frekuensi terbanyak (modus),
Sesuai dengan variabel penelitian, ada simpangan baku (standar deviasi). Selanjutnya
empat jenis data yang dikumpulkan, yaitu data disajikan dalam bentuk distribusi
Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (Y) frekwensi dan histogram dari masing-masing
sebagai variabel terikat (dependent variable), perlakuan.
Disiplin Ibadah Shalat (X1), Lingkungan Data hasil penelitian yang akan dianalisis
Sekolah (X2), Inteligensi (X3) sebagai variabel dengan menggunakan analisis variansi harus
bebas (independent variable). memenuhi persyaratan, yaitu skor galat baku
Data hasil belajar PAI peserta didik taksiran Y atas X berdistribusi normal. Uji
diambil dari dokumen sekolah yaitu nilai hasil normalitas ini dilakukan dengan menggunakan
Ulangan Umum Semester I kelas XI tahun metode Liliefors. Pengujian homogenitas
pelajaran 2016/2017. Data intelegensi varians berkelompok skor Y ditinjau dari skor
diperoleh dari dokumen sekolah yaitu hasil tes X dilakukan dengan menggunakan metode
psikologi yang dilakukan oleh lembaga Barlett. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
konsultasi psikologi pada saat siswa duduk di menggunakan analisis regresi sederhana untuk
kelas X. Data tentang kedisiplinan ibadah masing-masing variabel bebas terhadap
sholat dan lingkungan sekolah diperoleh variabel terikat, dan regresi ganda untuk
melalui angket/kuesioner. keseluruhan variabel bebas secara bersama-
Instrumen penelitian disiplin ibadah sama dengan variabel terikat, serta korelasional
shalat disusun berdasarkan indikator yang sederhana dan korelasional jamak serta parsial.
terdiri 30 butir pertanyaan yang diuji validitas Dari landasan teoritis dan kerangka
butir dan reliabilitas instrumen sehingga layak berpikir yang telah diuraikan di atas, dapat
digunakan sebagai intrumen penelitian. diajukan hipotesis sebagai berikut: Pertama,
Instrumen yang digunakan untuk H0: ρy1= 0, dan H1: ρy1 >0, artinya H0: tidak
mengumpulkan data tentang Disiplin Ibadah terdapat pengaruh yang signifikan kedisiplinan
Shalat berbentuk kuesioner dengan ibadah sholat terhadap hasil belajar PAI dan
menggunakan rating scale. Model rating scale H1: terdapat pengaruh yang signifikan
yang digunakan dalam bentuk kontinum kedisiplinan ibadah sholat terhadap hasil PAI.
dengan 5 (lima) kategori, yaitu nilai jawaban Kedua, H0: ρy2= 0 dan H1: ρy2 >0, artinya, H0:
selalu= 5, sering= 4, kadang-kadang= 3, terdapat pengaruh yang signifikan linkungan
pernah= 2, dan tidak pernah= 1. Semua sekolah terhadap hasil belajar PAI dan H1:
pertanyaan diatur sedemikian rupa semua tidak terdapat pengaruh yang signifikan
bermakna positif. linkungan sekolah terhadap hasil belajar PAI.
Instrumen lingkungan sekolah yang Ketiga, H0: ρy2= 0 dan H1: ρy2 >0, artinya H0:
terdiri dari 45 butir pertanyaan dengan terdapat pengaruh yang signifikan intelegensi
menggunakan rating scale. Model rating scale terhadap hasil belajar PAI dan H1: tidak
yang digunakan dalam bentuk kontinum terdapat pengaruh yang signifikan intelegensi
dengan 5 (lima) kategori, yaitu nilai jawaban terhadap hasil belajar PAI. Keempat, H0: ρ123=
selalu= 5, sering= 4, kadang-kadang= 3, 0 dan H1: ρ123 >0, artinya, H0: terdapat
171 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
PENGARUH DISIPLIN IBADAH SHOLAT, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN INTELEGENSI TERHADAP HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
pengaruh yang signifikan kedisiplinan ibadah rata-rata tiap pertanyaan adalah 3,71 atau
sholat, lingkungan sekolah dan intelegensi 74,21%, ini menunjukkan bahwa rata-rata
secara bersama-sama terhadap hasil belajar disiplin ibadah sholat dari para responden
PAI dan H1: tidak terdapat pengaruh yang termasuk tinggi. Perbedaan jawaban antar
signifikan kedisiplinan ibadah sholat, responden termasuk tinggi dan para responden
lingkungan sekolah dan intelegensi secara cukup beragam. Hasil rata-rata dan dan nilai
bersama-sama terhadap hasil belajar. tengah hampir sama, sehingga penelitian ini
cukup representatif dan memiliki sebaran yang
HASIL DAN PEMBAHASAN cenderung normal.
Deskripsi Data Hasil validitas butir kuesioner
Lingkungan Sekolah (X2) menggunakan rumus
Sumber data yang digunakan hasil korelasi product moment pearson, diperoleh
belajar Pendidikan Agama Islam (Y) adalah nilai rtabel adalah 0,3783. Untuk perhitungan
dokumen sekolah, yaitu hasil Ulangan Umum reabilitas koesioner digunakan rumus Alpha
Semester II tahun pelajaran 2016/2017. Data Cronbach, diperoleh nilai rtabel adalah 0.2642.
hasil belajar diperoleh nilai rata-rata 71,20 Dari hasil perhitungan uji coba reliabilitas
dengan simpangan baku 14,71 dan median instrumen diperoleh bahwa nilai koefisien
sebesar 72. Nilai KKM mata pelajaran korelasi reliabilitasnya adalah sebesar 0,96,
Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri yang berarti bahwa instrumen tersebut reliabel.
Pamijahan adalah 70, maka banyaknya Hasil Skor Lingkungan Sekolah (X2)
responden yang tuntas sebanyak 36 orang atau yang diperoleh dari para responden
60 %. Jadi jika dilihat dari ketuntasan, maka mempunyai rata-rata 131,75 dengan
hasil belajar peserta didik tergolong sedang. simpangan baku 18,21 dan median sebesar
Data menunjukkan perbedaan jawaban antar 134,5. Banyaknya butir pertanyaan dalam
responden termasuk tinggi, responden cukup instrumen Lingkungan Sekolah adalah 40 butir
beragam. dengan skor maksimum tiap butir pertanyaan
Kuesioner disiplin ibadah shalat ini yang adalah 5, maka skor rata-rata tiap pertanyaan
disusun dalam 30 butir pertanyaan yang adalah 3,29 atau 65,88%, hal ini menunjukkan
selanjutnya diuji validitas butir dan reliabilitas bahwa rata-rata skor Lingkungan Sekolah
instrumen. Hasil validitas butir kuesioner responden termasuk sedang, responden tidak
disiplin ibadah sholat (X1) menggunakan banyak beragam. Dari nilai rata-rata dan dan
rumus korelasi product moment pearson, median menunjukkan penelitian ini cukup
dimana kriteria penerimaan butir instrumen representatif sehingga memiliki sebaran yang
valid atau tidak digunakan uji validitas cenderung normal.
instrumen dengan rtabel, yang ditentukan uji Data Inteligensi (X3) diambil dari hasil
satu sisi dengan taraf signifikansi (α)= 0,05 tes IQ yang dilaksanakan oleh pihak sekolah.
dan derajat kepercayaan (df)= k-2 (dimana k= Hasil data tersebut diperoleh nilai rata-ratanya
banyaknya responden uji coba). Hasil 106,08 dengan simpangan baku 10,53 dan
perhitungan uji coba validitas instrumen butir median sebesar 105,5. Data ini bisa dikatakan
pertanyaan yang tidak valid dibuang dan tidak bahwa data inteligensi (X3) dari para
digunakan. Untuk perhitungan reabilitas responden termasuk normal. Hasil skor
koesioner menggunakan rumus Alpha simpangan tersebut menunjukkan perbedaan
Cronbach. Angka reliabilitas yang diperoleh intelegensi dari responden sedang-sedang saja.
dari perhitungan selanjutnya dibandingkan Hal ini menunjukkan bahwa data dari
dengan rtabel pada uji satu sisi dengan taraf responden tidak banyak beragam. Dari nilai
signifikansi Dari hasil perhitungan uji coba rata-rata dan dan nilai tengah yang jauh
reliabilitas instrumen pada diperoleh bahwa berbeda, menunjukkan bahwa data intelegensi
instrumen tersebut reliabel. yang diperoleh cukup representatif dan
Berdasarkan angket yang disebar ke memiliki sebaran yang cenderung normal.
reponden diperoleh Skor disiplin ibadah sholat Hasil pengujian normalitas (X1), (X2),
(X1) diperoleh rata-rata 100,18 dengan dan (X3) terhadap (Y) berdistribusi normal hal
simpangan baku 17,35 dan median 101. Skor ini yang disajikan dalam Tabel 1.
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 172
WAHYU BAGJA SULFEMI
Dari perhitungan pengujian (X3) terhadap (Y) dari populasi yang homogen
homogenitas pengelompokan (X1), (X2), dan (Tabel 2.)
Tabel 2. Rangkuman hasil uji homogenitas
No. Galat 2hitung 2tabel Kesimpulan
1 Y atas X1 0,978 3,84 Homogen
2 Y atas X2 2,848 3,84 Homogen
2 Y atas X3 3,542 3,84 Homogen
Syarat Homogen: 2 hitung <2tabel
173 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
PENGARUH DISIPLIN IBADAH SHOLAT, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN INTELEGENSI TERHADAP HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 174
WAHYU BAGJA SULFEMI
Dari hasil perhitungan pengujian hasil perhitungan tersebut bisa dilihat pada
signifikansi koefisien regresi yang dilakukan Tabel 3.
dengan program SPSS tabel ANOVA dimana
Tabel 3. Hasil perhitungan pengujian signifikansi koefisien regresi ganda
Sumber Ftabel α= Ftabel α=
Dk JK RJK Fhitung Kesimpulan
Variasi 0,05 0,01
Regresi 3 9542,189 3180,73 sangat
55,327 2,78 4,16
Sisa 56 3219,411 57,4895 signifikan
Total 59 12761,600
Syarat Signifikan: Fhitung > Ftabel
Persyaratan koefisien regresi signifikan waktu luang dan lebih tertib dalam kegiatan
adalah jika Fhitung >Ftabel. Karena nilai Fhitung= belajar. Disiplin ibadah shalat yang baik
55,527 sedangkan nilai Ftabel untuk taraf nyata menciptakan kepatuhan terhadap tugas yang
= 5%, n= 60 k= 3 (dk pembilang= 3 dan dk diberikan gurunya. Dengan demikian, jika
penyebut= 56) adalah 2,78 maka Fhitung >Ftabel, seorang peserta didik disiplin pula dalam
yang berarti bahwa koefisien regresi tersebut beribadah shalat sehingga tujuan belajar dapat
signifikan atau dengan kata lain terdapat tercapai dengan baik
pengaruh yang signifikan variabel bebas X1 Menerapkan sikap disiplin pada peserta
(Disiplin ibadah sholat), X2 (Lingkungan didik memang tidaklah mudah, diperlukan
Sekolah), dan X3 (Intelegensi) terhadap sikap yang tegas bahkan dapat berujung pada
variabel terikat Y (Hasil belajar). Jadi hipotesis sanksi berupa hukuman. Walaupun diberikan
tersebut benar. sanksi berkali-kali tetapi tidak membuat
peserta didik merasa jera. Kedisiplinan dalam
Pembahasan/Interpretasi Hasil Penelitian kehidupan sehari-hari memerlukan
Dari hasil penelitian terdapatnya pembiasaan. Seorang ingin disiplin waktu ia
hubungan positif dan signifikan antara variabel harus membiasakan diri tepat waktu dalam
bebas Disiplin ibadah shalat peserta didik aktivitasnya, Shalat dapat mendidik dari
SMA Negeri di Kecamatan Pamijahan kedisiplinan hingga komitmen terhadap ucapan
Kabupaten Bogor dengan variabel terikat Hasil sikap dan perbuatan.
belajar PAI. Hal ini membuktikan bahwa salah Peserta didik yang memiliki disiplin
satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar ibadah shalat yang baik akan selalu ingat
adalah faktor disiplin ibadah shalat walaupun kepada Allah yang memberikan hidup dan
faktor lain lain yang mempengaruhinya. kehidupan. Mengingat Allah akan
Masyarakat Kecamatan Pamijahan menghindarkan dari segala bentuk kemalasan
Kabupaten Bogor yang religius berdampak dan kelesuan, serta rasa tidak tenang dan
kepada kedisiplinan ibadah peserta didik di ketakutan saat melakukan kesalahan dan
SMA Negeri Pamijahan. Shalat merupakan kelalaian dalam menjalankan kewajiban
pelatihan pembinaan disiplin dan kontrol diri sehingga peserta didik dapat konsentrasi
dengan melaksanakan secara tertib dan baik, peserta didik dalam belajar. Dengan ibadah
sikap disiplin akan timbul dengan sendirinya shalat mendidik perbuatan baik, tertib dan jujur
dan melekat kuat dalam diri seseorang. Sikap sehinggga akan menuntun peserta didik untuk
disiplin ini dapat diterapkan dalam kehidupan tidak berlaku curang terutama untuk tidak
sehari-hari. Seorang peserta didik yang mencontek. Semakin baik mutu shalat peserta
melaksanakan ibadah shalat tepat pada didik maka semakin efektiflah dalam
waktunya, maka sikap disiplin juga akan membentengi dari perbuatan makasiat. Peserta
melekat kuat dalam diri peserta didik. Tugas didik yang shalat dengan khusu tidak akan
seorang peserta didik adalah belajar, sehingga ditemukan melakukan perbuta zina, maksiat,
sikap disiplin dapat diterapkan dalam kegiatan merampok dan sebagainya, peserta didik
belajar di sekolah dan di rumah, Peserta didik mampu menahan untuk tidak berbuat
dapat mengelompokkan waktu, memanfaatkan kenakalan seperti membolos sekolah,
terpengaruh obat-obatan hingga perilaku
175 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
PENGARUH DISIPLIN IBADAH SHOLAT, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN INTELEGENSI TERHADAP HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
seksual menyimpang yang mengganggu dalam di lingkungan luar sekolah. Dari penelitian ini
belajarnya. Peserta didik SMA yang rata-rata bahwa lingkungan sekolah memiliki hubungan
remaja dimana ada pada masa puncak emosi positif dengan hasil belajar. Kondisi ini juga
dan pencarian jati diri. Kondisi ini dapat dapat ditunjang oleh kondisi geografis Kecamatan
dikontrol dengan ibadah sholat sehingga Pamijahan yang berada dibawah kaki gunung
mereka dapat berkonsentrasi dalam belajar. Salak yang nyaman, sejuk dan asri
Dengan demikian peserta didik yang Dari perhitungan terdapat hubungan
memiliki sikap disiplin yang tinggi dalam positif dan signifikan antara variabel bebas
mengerjakan ibadah shalat, memiliki tingkat Intelegensi dengan variabel terikat Hasil
hasil belajar yang tinggi pula. Sebaliknya, Belajar. SMA negeri biasanya melakukan
peserta didik yang miliki sikap disiplin ibadah seleksi terahadap calon peserta didiknya
shalat yang rendah dalam melaksanakan, maka demikian pula dengan peserta didik yang akan
akan memiliki tingkat hasil belajar PAI yang masuk ke SMA Negeri yang berada di
rendah pula. Kecamatan Pamijahan sudah barang tentu
Dari perhitungan dimana terdapat sudah tersaring. Sehingga peserta didik di
hubungan positif dan signifikan antara variabel SMA negeri di Kecamatan Pamijahan memilki
bebas lingkungan sekolah dengan variabel intelegensi normal bahkan tinggi. Peserta didik
terikat hasil belajar serta sisa dipengaruhi yang memiliki Intelegensi yang tinggi
faktor lainya. Dengan demikian Peserta didik memiliki kemampuan belajar disertai
yang berada dalam lingkungan sekolah kecakapan untuk menetapkan dan
kondusif umumnya hasil belajarnya bagus. mempertahankan suatu tujuan, untuk
Sebaliknya jika lingkungan yang ada kurang mengadakan suatu penyesuaian dalam rangka
mendukung untuk belajar, maka hasil belajar mencapai tujuan itu dan untuk menilai keadaan
yang diraih oleh peserta didik juga kurang diri secara kritis dan objektif. Dengan
memuaskan. Hal ini sesuai dengan pendapat kemampuan ini memberikan kondisi yang
dari Ngalim Purwanto (2006:148) bahwa memungkinkan tercapainya pengetahuan,
lingkungan sekolah itu mendukung dan kecakapan, atau keterampilan tertentu setelah
berperan besar dalam keberhasilan belajar anak melalui suatu latihan oleh peserta didik. Taraf
didik. Lingkungan sekolah merupakan segala inteligensi ini sangat mempengaruhi hasil
sesuatu yang berhubungan dengan tempat belajar seorang peserta didik, di mana peserta
proses pembelajaran dilaksanakan, sedangkan didik yang memiliki taraf inteligensi tinggi
kondusif berarti kondisi yang benar-benar mempunyai peluang lebih besar untuk
sesuai dan mendukung keberlangsungan proses mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi.
pembelajaran. Oleh karena itu, lingkungan Sebaliknya, peserta didik yang memiliki taraf
Sekolah bagi peserta didik merupakan hal yang inteligensi yang rendah diperkirakan juga akan
sangat penting karena pada hakekatnya belajar memiliki hasil belajar yang rendah. Hipotesisi
adalah berinteraksi dengan lingkungan. ini sesuai yang disampaikan Muhibbin (1999)
Lingkungan sekolah yang nyaman dapat Dari perhitungan dimana terdapat
membangkitkan motivasi peserta didik untuk Hubungan positif dan signifikan antara
mencapai hasil belajar yang lebih baik. Dengan variabel bebas X1 (Disiplin ibadah shalat), X2
lingkungan sekolah baik dapat bermanfaat bagi (lingkungan sekolah), dan X3 (Intelegensi),
peserta didik yaitu 1) Dapat membuat peserta dengan variabel terikat Y (hasil belajar).
didik lebih mendalami semua mata pelajaran Dengan demikian, jika seseorang terbiasa
yang ada di sekolah 2) Membuat peserta didik dengan suasana disiplin dan khusyu’ dalam
lebih rajin dalam menuntut ilmu 3) Membuat menjalankan sholat maka dalam hal belajar
peserta didik lebih aktif di kelas dan pun juga akan selalu disiplin dan mudah untuk
berprestasi di kelas 4) Dapat memberikan berkosentrasi. Dengan disiplin dan kosentrasi
peserta didik motifasi belajar di dalam yang tinggi dalam belajar maka niscaya akan
maupun di luar kelas 5) Sebagai wujud diperoleh hasil atau hasil belajar yang tinggi.
kepedulian peserta didik untuk lebih mencintai Lingkungan sekolah merupakan suatu sarana
lingkungan sekitar sekolah 6) Dapat belajar yang penting dan perlu ada dalam
memberikan peserta didik pengalaman belajar sebuah sekolah. Karena tanpa lingkungan
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 176
WAHYU BAGJA SULFEMI
sekolah semua proses belajar mengajar tidak Ketiga hendaknya para guru, para
dapat dilaksanakan dengan baik dan pengelola lembaga pendidikan, serta para
berlangsung tepat. Peserta didik yang orang tua memperhatikan tingkat intelegensi
memiliki kemampuan atau kekuatan yang para peserta didik nya/putranya, agar bisa
dimiliki seseorang untuk menyelesaikan atau memberi arah pembinaan yang tepat dalam
memecahkan berbagai masalah yang proses pembelajaran, bekal ketrampilan,
dihadapinya, sehingga semakin tinggi maupun pembinaan budi pekerti.
kemampuan seorang peserta didik dalam Keempat, hendaknya para guru, para
menyelesaikan persoalan yang dihadapi maka pengelola lembaga pendidikan, serta para
semakin tinggi pula hasil belajar. Dari orang tua bisa memadukan intelegensi,
penelitian ini bahwa disiplin ibadah sholat, kedisiplinan dalam ibadah sholat, dan motivasi
lingkungan sekolah dan intelegensi berprestasi dari para peserta didiknya/putranya,
mempunyai pengaruh yang positif dan agar peserta didiknya/putranya bisa
signifikan terhadap hasil belajar peserta didik. memperoleh hasil belajar yang sebaik
mungkin.
PENUTUP
Berdasarkan deskripsi data penelitian UCAPAN TERIMA KASIH
dan setelah dikalukan analisis maka dapat Penelitian ini terwujud atas bantuan dari
disimpulkan 1). Terdapat pengaruh yang banyak pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
positif dan sangat signifikan disiplin ibadah terima kasih kepada SMA Negeri 1 Pamijahan
sholat terhadap hasil belajar peserta didik. 2). Kabupaten Bogor yang telah menjadi
Terdapat pengaruh yang positif dan sangat responden dalam penelitian ini. Tak juga
signifikan lingkungan sekolah terhadap hasil penulis mengucapkan terima kasih kepapa
belajar peserta didik. 3). Terdapat pengaruh Edukasi yang telah bersedia memuat tulisan
yang positif dan sangat signifikan intelegensi penulis.
terhadap hasil belajar peserta didik. 4).
Terdapat pengaruh yang positif dan sangat DAFTAR PUSTAKA
signifikan disiplin ibadah sholat, lingkungan Anitah W, Sri dkk, (2014). Strategi
Sekolah, dan intelegensi, secara bersama-sama Pembelajaran di SD. Tangerang Selatan:
terhadap hasil belajar peserta didik. Universita.
Dari simpulan diatas dapat disaran Assuyuti, Imam Basori. (1998). Bimbingan
sebagai berikut Pertama, hendaknya para guru, Shalat Lengkap, Jakarta: Mitra Umat.
para pengelola lembaga pendidikan, serta para BNSP, (2018). Tanya Jawab Pelaksanaan
orang tua memperhatikan kedisiplinan peserta Ujian Sekolah Berstandar Nasional
didiknya/anaknya dalam menjalankan ibadah. (USBN) Tahun Pelajaran 2017/2018.
Bagi yang beragama Islam tentunya Jakarta: BNSP.
kedisiplinan dalam menjalankan ibadah sholat, Casmini. (2007). Emotional Parenting.
karena menurut hasil penelitian ini kedisipinan Yogyakarta: Pilar Media.
dalam beribadah sholat mempunyai pengaruh Daradjat, Zakiah. dkk, (1992). Ilmu
yang positif dan signifikan terhadap hasil Pendidikan Islam. Jakarta; Bumi Aksara.
belajar. Efendi, A. (2005). Revolusi Kecerdasan Abad
Kedua hendaknya para guru, para 21. Bandung: Alfabeta.
pengelola lembaga pendidikan, serta para Gazalba, Sidi. (1975). Asas Agama Islam,
orang tua senantiasa membuat lingkunga Jakarta: Bulan Bintang.
sekolah senyaman yang asri, bersih, aman dan Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar
nyaman sehingga proses belajar mengajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
berlangsung dengan kondusif. sehingga Hamalik, Oemar. (1992). Metode Belajar dan
memberikan motivasi kepada peserta Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.
didiknya/putranya agar mereka mempunyai Haryanto, S. (2005). Psikologi Shalat.
semangat belajar, berprestasi dan berkompetisi Yogyakarta: Pusktaka Pelajar.
untuk meraih kesuksesan yang setinggi- Hanun, Farida, (2013). Pengaruh Efikasi Diri,
tingginya, Iklim Kerja, dan Motivasi Berprestasi
177 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
PENGARUH DISIPLIN IBADAH SHOLAT, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN INTELEGENSI TERHADAP HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 178