You are on page 1of 2

PENGELOLAAN PASCA ANESTESIA DI RUANG PULIH

No.Dokumen No.Revisi Halaman


1/2

Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR 2 Januai 2018 dr.M. Dhiyaul Mushhaf
NIK.01.08.01
PENGERTIAN Suatu proses penatalaksanaan pemulihan pasien dari tindakan
anestesi meliputi serah terima pasien, pemantauan tanda vital,
penanganan komplikasi pasca anestesia dan sedasi, menentukan
kriteria discharge, instruksi dan pencatatan rekam medis selama di
ruang pemulihan.

TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah untuk


1. Mencegah komplikasi yang dapat terjadi selama proses
pemulihan pasca anestesia dan sedasi.
2. Mendeteksi secara dini dan mengatasi komplikasi yang terjadi
secara cepat.
3. Meningkatkan keselamatan sampai pasien dapat di transpor ke
ruang rawat biasa, atau pulang.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Asy Syfa’ Sambi Nomor :
586/06/SK.R.SAS/XII/2017 Tentang Panduan Pelayanan Bedah di
Rumah Sakit Umum Asy Syfa’ Sambi Byolali
PROSEDUR 1. Dilakukan serah terima oleh dokter anestesi/perawat yang
bertugas dengan perawat yang bertanggung jawab di ruang
pulih, meliputi diagnosa, permasalahan pra dan intra bedah,
jenis anestesia, dan instruksi khusus pasca anestesia.
2. Saat pasien tiba diruang pulih, dilakukan pemasangan monitor
serta evaluasi kembali tanda vital pasien oleh dokter
anestesi/perawat peserta, meliputi:
a. Kesadaran
b. Pemantauan adekuatnya jalan nafas dan ventilasi:
 Pengamatan tanda klinis (kualitatif) seperti frekuensi
nafas pergerakan dada dan auskultasi suara nafas.
 Bila pasien masih terpasang pipa trakeal atau sungkup
laringeal, harus dicek posisi yang tepat melalui tanda
klinis.
c. Pemantauan adekuatnya oksigenasi:
 Perubahan warna kulit pasien bila terjadi desaturasi
dengan penerangan cahaya yang baik.
 Dilakukan pemantauan dengan oksimetri denyut (pulse
oximetri).
d. Tekanan darah
e. Frekuensi nadi, bila tersedia dengan pemasangan EKG
Suhu, bila diperlukan
3. Pemberian oksigen dengan nasal kanul atau face mask diberikan
sampai pasien pulih kesadaran penuh oleh penanggung jawab
ruang pulih
PENGELOLAAN PASCA ANESTESIA DI RUANG PULIH

No.Dokumen No.Revisi Halaman


2/2

PROSEDUR 4. Pemantauan tanda vital dan skala nyeri dilakukan sesuai


kondisi pasien sampai pasien dinyatakan stabil dan layak
pindah ke ruang rawat atau pulang.
5. Kriteria skala nyeri yang digunakan adalah wong becker
dengan target selama 30 menit setelah di ruang pulih,
nilainya kurang dari 4.
6. Bila terjadi komplikasi pasca anestesia seperti PONV, nyeri
atau kedaruratan jalan nafas, respirasi, hemodinamik harus
segera diatasi oleh dokter anestesi lebih dahulu dibantu
perawat ruang pulih, dan bila memerlukan tindakan lebih
lanjut harus dilakukan oleh dokter bedah yang bersangkutan.
7. Hasil pemantauan tanda vital, pemberian obat, cairan,
tindakan, maupun jenis komplikasi yang terjadi beserta
penanganannya selama pasien berada di ruang pulih harus
ditulis secara lengkap di rekam medis pasien.
8. Kriteria discharge pasien yang dipakai adalah score Aldrette.
Pada pasien dengan anestesi regional spinal, ditambahkan
score Bromage untuk kriteria discharge.
9. Sebelum pasien dipindahkan dari ruang pulih atau pulang,
semua instruksi pasca operasi dan pembiusan harus sudah
ditulis lengkap dan ditangani oleh dokter yang bersangkutan.
10. Pada saat akan dipindahkan, dilakukan serah terima dengan
perawat ruangan
UNIT TERKAIT KAMAR BEDAH

You might also like