You are on page 1of 5

BAB III

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

3.1 Landasan Teori

Diabetes Mellitus merupakan gangguan metabolik yang ditandai dengan


keadaan meningkatnya kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal
(hiperglikemia). Peningkatan kadar glukosa darah berhubungan dengan hormon
insulin sebagai hormon yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan glukosa
dalam darah. Hormon insulin ini dihasilkan oleh sel β pankreas. Pada penderita
diabetes mellitus, sel β pankreas tidak dapat menghasilkan insulin dan atau insulin
yang dihasilkan tidak dapat berfungsi dengan baik. Selain karena reaksi autoimun,
penyebab diabetes juga adalah resistensi insulin dimana faktor genetik dan
lingkungan berpengaruh dalam terjadinya gangguan tersebut dan dikenal dengan
diabetes mellitus tipe 2. Pada diabetes mellitus tipe 2 ini terjadi kelainan
pengikatan insulin dengan reseptor. Pengobatan farmakologis pada diabetes
mellitus terdiri dari terapi insulin khususnya untuk diabetes mellitus tipe 1. Selain
itu terdapat juga obat antidiabetes oral yang terdiri dari beberapa golongan
diantaranya golongan sulfonilurea dan glinida, golongan biguanida dan
tiazolidindion, dan inhibitor α-glukosidase.

HbTerglikasi merupakan salah satu cara mendiagnosis seseorang


mengalami diabates mellitus dengan mengetahui kadar glukosa dalam darah.
Jumlah hemoglobin terglikasi bergantung pada konsentrasi glukosa darah,
dimana semakin tinggi kadar glukosa darah makan konsentrasi hemoglobin
terglikasi juga akan meningkat. Selain untuk fungsi diagnosis, nilai HbA1c pada
penderita DM merupakan indikator terkontrol atau tidaknya kadar glukosa darah
selama kira-kira 3 bulan terakhir. Interpretasi kadar HbA1C pada penderita DM
dapat dikelompokkan menjadi DM teratur baik (< 7%) sesuai dengan target
ADA, DM teratur sedang (7-8%), dan DM tidak teratur (> 8%).
Bawang Suna (Allium schoenoprasum L.) merupakan salah satu pangan
yang sering digunakan sebagai bumbu masakan di masyarakat Kalimantan
Tengah. Bawang Suna (Allium schoenoprasum L.) memiliki beberapa kandungan
kimia yang dapat berperan sebagai antioksidan dan antidiabetes seperti
flavonoid, alkaloid, saponin, tannin, dan triterpenoid.). Senyawa pada Bawang
suna yang diduga memiliki khasiat antidiabetes adalah senyawa alkaloid dan
flavonoid.
3.2 Kerangka teori
Diabetes Mellitus

Destruksi Sel β Resistensi Insulin


Pankreas

Penurunan Sekresi Penurunan Fungsi


Insulin Insulin

Hiperglikemia

Senyawa
aldimine

Hb terglikasi

Keterangan :
: Mengakibatkan, Mempengaruhi
: Tidak Diteliti
: Diteliti

3.3 Kerangka konsep


Variabel Bebas Variabel tergantung

1. Ektrak entanol 70%


Bawang Suna (Allium
schoenoprasum L.) Hb terglikasi
2. Glikazid

Keterangan :
: Mengakibatkan, Mempengaruhi

3.4 Hipotesis
Ekstrak etanol 70% Bawang Suna (Allium schoenoprasum L.) dapat
digunakan sebagai menghambat proses Hb terglikasi.

You might also like