You are on page 1of 11

FOGGING

1. Fogging adalah upaya pemberantasan nyamuk bukan upaya pencegahan sehingga akan
dilaksanakan fogging apabila terdapat kasus DBD dan memenuhi kriteria fogging.

2. Upaya pencegahan terhadap kasus DBD adalah dengan melaksanakan 3 M (Menguras,


menutup,Mengubur ).

3. Prosedur Fogging adalah sebagai berkut :

a. Terdapat laporan kasus DBD dari Desa atau Rumah Sakit .

b. Ada pemberitahuan dari Desa ke Puskesmas setempat

c. Puskesmas menindak lanjuti laporan dari desa dengan melaksanakan Penyeledikan


Epidemiologi yang tujuannya adalah mengetahui ada tidaknya penderita DB yang lain atau
menemukan tersangka DBD dan melaksanakan pemeriksaan jentik pada radius 100 m dari
penderita.

d. Apabila hasil Penyelidikan Epidemiologi menyebutkan ada penderita DB yang lain dan atau
ditemukan ≥ 3 tersangka serta ditemukan ≥ 5 % rumah terdapat Jentik nyamuk, maka puskesmas
akan meneruskan permohonan fogging ke Dinas Kesehatan.

e. Tetapi apabila hasil PE tidak sesuai dengan kriteria diatas, maka puskesmas akan menindak
lanjuti dengan PSN, pemberian abate dan Penyuluhan tanpa dilanjutkan fogging.

Fogging sebenarnya kurang EFEKTIF apabila tidak ditindaklanjuti dengan gerakan 3 M.


Mencegah lebih efektif dari pada mengobati atau memberantas…

Pengertian Penyemprotan Nyamuk

Penyemprotan Nyamuk adalah salah satu pekerjaan yang dilakukan oleh operator pest control
yang sistem pekrjaannya adalah dengan melakukan Fogging (pengasapan) disekitar lingkungan
yang sudah ada manusia kena gigitan nyamuk demam berdarah dan mengakibatkan manusia
tersebut menjadi sakit. Untuk menghindari agar nyamuk demam berdarah tidah bersarang
dilingkungan anda diutamakan kebersihan daripada lingkungan dan disarankan dilakukan
Fogging (pengasapan) yang dikerjakan oleh badan usaha yang profesional. prima professional
siap untuk membantu anda apabila ada terindikasi menderita demam berdarah.
B. Alat-alat Penyemprotan

Nyamuk memang menyebalkan. Disamping sebagai vektor penular penyakit, nyamuk juga
menimbulkan suara kurang nyaman di pinggir telinga ketika tidur dan rasa gatal yang
menggangu ketika digigitnya. Terkadang bingung bagaimana cara efektif dalam
memberantasnya. Ada alternatif dalam memberantasnya yaitu dengan cara penyemprotan.

Sering kita menggunakan alat penyemprot nyamuk rumahan yang sangat familiar dengan kita.
Alat yang sederhana berisi racun nyamuk yang langsung disemprotkan ke udara atau ke kolong
tempat tidur. Tetapi tahukah anda ada beberapa macam alat dan metode dalam hal penyemprotan
nyamuk. Berikut ini beberapa macam peralatan tersebut. Mungkin dapat anda jadikan referensi
dalam pemberantasan nyamuk di sekitar anda.

1. SwingFog.

Swingfog adalah pengasapan insektisida dengan mesin swingfog dilaksanakan dengan cara
menyemprotkan insektisida ke dalam bangunan rumah atau lingkungan sekitar rumah diharapkan
nyamuk yang berada dihalaman maupun didalam rumah terpapar dengan isektisida dan dapat
dibasmi. Upaya untuk menekan laju penularan penyakit DBD salah satunya ditunjukkan untuk
mengurangi kepadatan vektor DBD secara kimiawi yang dikenal dengan istilah pengasapan
(fogging) yaitu menggunakan alat yang diberi nama swingfog. Fogging adalah untuk membunuh
sebagian besar vektor infektife dengan cepat, sehingga rantai penularan segera dapat diputuskan.
Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk menekan kepadatan vektor selama waktu yang cukup
sampai dimana pembawa virus tumbuh sendiri. Alat yang digunakan untuk fogging terdiri dari
portable thermal fog machine dan ultra low volume ground sprayer mounted.

Fogging yang efektif dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00 sampai dengan 10.00 dan sore
hari pukul 15.00 sampai 17.00, bila dilakukan pada siang hari nyamuk sudah tidak beraktiftas
dan asap fogging mudah menguap karena udara terlalu panas. Fogging sebaiknya jangan
dilakukan pada keadaan hujan karena sia-sia saja melakukan pengasapan.
Fogging dapat memutuskan rantai penularan DBD dengan membunuh nyamuk dewasa yang
mengandung virus . namun, fogging hanya efektif selama dua hari. Selain itu, jenis insektisida
yang digunakan untuk fogging ini juga harus ganti-ganti untuk menghindari resistensi dari
nyamuk.

Selama 40 tahun terakhir, bahan kimia telah digunakan untuk membasmi nyamuk bagi kesehatan
masyarakat saat ini banyak bermunculan fenomena resistensi terhadap bahan insektisida yang
umum digunakan, antara lain: malathion, temephos, tenthion, permethrin, profoxur, dan
fenithrothion. Cara itu sangat lazim digunakan pada saat outbreak terutama pada bulam-bulan
kritis seranga DBD. Walaupun bahan aktif yang digunakan itu tidak selalu efektif
mengendalikan vektor karena dibeberapa tempat, Aedes sudah menunjukkan resistensi terhadap
beberapa insektisida yang digunakan. Hampir semua populasi aedes aegypti menunjukkan
ketahanan terhadap insektisida pyrethroid, permethrin, dan deltamethrin. Kalaupun pengasapan
masih digunakan hasilnya hanya dapat menghalau atau membunuh naymuk dewasa tetapi tidak
termasuk larvanya. Pengasapan dengan malathion 4 persen dengan pearut solar, yang dinilai
masih efektif hanya mampu membunuh nyamuk dewasa pada radius 100-200 meter dari jarak
terbang nyamuk yang hanya efektifitas satu sampai dua. Dalam kondisi seperti itu, penggunaan
insektisida selain kurang efektif dan mahal juga berbahaya mterhadap kesehatan dan lingkungan.

Bahaya Fogging:

a. Dapat mengganggu saluran pernapasan

b. Bila dilakukan fogging terus menurun nyamuk dapat kebal terhadap bahan kimia.

c. Dapat mengakibatkan keracunan terhadap makanan yang terkena asap fogging.

Cara-cara Pelaksanaan Fogging:


Selama ini masyarakat begitu mengandalkan fogging untuk menekan laju penularan penyakit
DBD. Karena itu ada beberapa hal penting yang perlu kita ketahui mengenai fogging antara ain
sebagai berikut:

a. Bahwa fogging efektif untuk membasmi vektor atau nyamuk Aedes agyepti dewasa saja
karena itu upaya fogging saja tidaklah terlal efekif untuk menekan laju penularan DBD
dimasyarakat meski tidak berarti upaya melakuka fogging sia-sia.

b. Efek fogging hanya efektif bertahan selama dua hari.

c. Selain itu, jenis insektisida yang dipergunnakan mesti diganti secara periodik untuk
menghindari kekebalan (resistensi nyamuk Aedes)

Hal-hal yang diperhatikan dalam pelaksanaan fogging dengan swingfog untuk mendapatkan hasil
yang optimal adalah sebagai berikut:

a. Konsentrasi larutan dan cara pembuatannya. Untuk malathion, konsentrasi larutan adalah 4-
5%.

b. Nozzle yang dipakai harus sesuai dengan bahan pelarut yang digunakan dan debit keluaraan
yang diinginkan.

c. Jarak moncong mesin dengan target maksimal 100 meter.

d. Kecepatan berjalan ketika memfogging, untuk swingfog kurang lebih 500 m2 atau 2/3 menit
untuk satu rumah dan halamnnya.
e. Waktu fogging disesuaikan dengan kepadatan/aktifitas puncak dari nyamuk, yaitu 06.00
sampai 10.00.

Dalam pelaksanaan foging ini pun telah diperhatikan hal-hal diatas shingga diharapkan hasilnya
juga optimimum.

Mesin pengabut Swing Fog dengan bahan bakar bensin yang dikembangkan oleh Motan,
bekerja berdasarkan prinsip semburan berpulsa. Campuran bahan bakar bensin dan udara secara
berseri dibakar dalam ruang pembakaran yang berbentuk khusus pada getaran sekitar 90 pulsa
per detik. Gas hasil pembakaran keluar melalui pipa yang lebih kecil dari ruang pembakaran.
Larutan bahan kimia diujung resonator, lewat arus pulsa gas, kemudian pecah menjadi jutaan
partikel kecil, dihembuskan ke udara dalam bentuk kabut tebal. Temperatur diujung resonator,
tempat cairan bahan kimia mengalir berkisar antara 40 sampai 60 derajat Celcius tanpa mengurai
komposisi bahan aktif, larutan bahan kimia yang terkena panas disini, tidak lebih dari 4 sampai 5
mili detik. Oleh sebab itu bahan kimia yang peka terhadap panas dapat dipakai.

Pada sistem kerja mesin pengabut ini, tidak ada bagian bagian suku cadang yang bergerak.
Tenaga listrik yang berasal dari 4 buah batu batere biasa, hanya digunakan untuk menghidupkan
mesin.
PENYEMPROTAN NYAMUK DENGAN FOGGING

A. Pengertian Penyemprotan Nyamuk

Penyemprotan Nyamuk adalah salah satu pekerjaan yang dilakukan oleh operator pest
control yang sistem pekrjaannya adalah dengan melakukan Fogging (pengasapan) disekitar
lingkungan yang sudah ada manusia kena gigitan nyamuk demam berdarah dan mengakibatkan
manusia tersebut menjadi sakit. Untuk menghindari agar nyamuk demam berdarah tidah
bersarang dilingkungan anda diutamakan kebersihan daripada lingkungan dan disarankan
dilakukan Fogging (pengasapan) yang dikerjakan oleh badan usaha yang profesional. prima
professional siap untuk membantu anda apabila ada terindikasi menderita demam berdarah.

Nyamuk dalam kehidupan sehari hari keberadaan nyamuk sangat dekat dengan manusia.
Nyamuk tinggal dan berkembang biak disekitar lingkungan hidup manusia, dekat penampungan
air, dibawah daun, baju yang tergantung, dalam botol bekas, pot bunga, saluran air dan lain lain.
Secara umum nyamuk dikenal dalam tiga kelompok: Aedes, Culex, Anopheles. Nyamuk sebagai
penyebab demam berdarah dan juga malaria, oleh karena itu harus ada upaya yang dibutuhkan
untuk mencegah penyakit tersebut.

Metode yang digunakan dalam pengendalian nyamuk adalah dengan memutus sirkulasi hidup
nyamuk, dengan membasmi nyamuk dewasa dan menghambat perkembangan larva menjadi
nyamuk. Teknis pengendalian yang dilakukan meliputi fogging mesin (pengasapan), spraying
(penyemprotan), mist blower, ultra light fogger (Pengkabutan) dan abatesasi (penaburan bubuk
abate).

1. Fogging (Pengasapan)

Fogging (pengasapan) adalah salah satu teknis pengendalian nyamuk yang dilakukan diluar
ruangan. Alat yang digunakan adalah mesin fogging (Termal Fogger). Target dari cara
pengendalian ini adalah nyamuk dewasa yang berada diluar gedung. Area yang biasa dilakukan
pengasapan antara lain Garbage Area (tempat sampah), drainage (STP), pengasapan tebal pada
seluruh jalur got (drainage) yang tertutup treatment dengan insektisida khusus termal fogger.

2. Spraying (Penyemprotan).

Spraying atau penyemprotan adalah salah satu cara pengendalaian nyamuk dengan menggunakan
alat semprot berupa knapsack sprayer atau hand sprayer dan mist blower dengan sasaran nyamuk
dewasa, cara ini dilakukan di dalam dan di luar ruangan. Treatment dilakukan pada semua
tempat yang menjadi persembunyian nyamuk dan kecoa. Bagian bawah/sela (counter, dipan,
meja, lemari, rak file), ruangan yang terbuka (office, lobby, corridor), dan public area lainnya.

B. Alat-alat Penyemprotan

Nyamuk memang menyebalkan. Disamping sebagai vektor penular penyakit, nyamuk


juga menimbulkan suara kurang nyaman di pinggir telinga ketika tidur dan rasa gatal yang
menggangu ketika digigitnya. Terkadang bingung bagaimana cara efektif dalam
memberantasnya. Ada alternatif dalam memberantasnya yaitu dengan cara penyemprotan.

Sering kita menggunakan alat penyemprot nyamuk rumahan yang sangat familiar dengan
kita. Alat yang sederhana berisi racun nyamuk yang langsung disemprotkan ke udara atau ke
kolong tempat tidur. Tetapi tahukah anda ada beberapa macam alat dan metode dalam hal
penyemprotan nyamuk. Berikut ini beberapa macam peralatan tersebut. Mungkin dapat anda
jadikan referensi dalam pemberantasan nyamuk di sekitar anda.

1. SwingFog.

Swingfog adalah pengasapan insektisida dengan mesin swingfog dilaksanakan dengan cara
menyemprotkan insektisida ke dalam bangunan rumah atau lingkungan sekitar rumah diharapkan
nyamuk yang berada dihalaman maupun didalam rumah terpapar dengan isektisida dan dapat
dibasmi. Upaya untuk menekan laju penularan penyakit DBD salah satunya ditunjukkan untuk
mengurangi kepadatan vektor DBD secara kimiawi yang dikenal dengan istilah pengasapan
(fogging) yaitu menggunakan alat yang diberi nama swingfog. Fogging adalah untuk membunuh
sebagian besar vektor infektife dengan cepat, sehingga rantai penularan segera dapat diputuskan.
Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk menekan kepadatan vektor selama waktu yang cukup
sampai dimana pembawa virus tumbuh sendiri. Alat yang digunakan untuk fogging terdiri dari
portable thermal fog machine dan ultra low volume ground sprayer mounted.

Fogging yang efektif dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00 sampai dengan 10.00
dan sore hari pukul 15.00 sampai 17.00, bila dilakukan pada siang hari nyamuk sudah tidak
beraktiftas dan asap fogging mudah menguap karena udara terlalu panas. Fogging sebaiknya
jangan dilakukan pada keadaan hujan karena sia-sia saja melakukan pengasapan.

Fogging dapat memutuskan rantai penularan DBD dengan membunuh nyamuk dewasa
yang mengandung virus . namun, fogging hanya efektif selama dua hari. Selain itu, jenis
insektisida yang digunakan untuk fogging ini juga harus ganti-ganti untuk menghindari resistensi
dari nyamuk.

Selama 40 tahun terakhir, bahan kimia telah digunakan untuk membasmi nyamuk bagi
kesehatan masyarakat saat ini banyak bermunculan fenomena resistensi terhadap bahan
insektisida yang umum digunakan, antara lain: malathion, temephos, tenthion, permethrin,
profoxur, dan fenithrothion. Cara itu sangat lazim digunakan pada saat outbreak terutama pada
bulam-bulan kritis seranga DBD. Walaupun bahan aktif yang digunakan itu tidak selalu efektif
mengendalikan vektor karena dibeberapa tempat, Aedes sudah menunjukkan resistensi terhadap
beberapa insektisida yang digunakan. Hampir semua populasi aedes aegypti menunjukkan
ketahanan terhadap insektisida pyrethroid, permethrin, dan deltamethrin. Kalaupun pengasapan
masih digunakan hasilnya hanya dapat menghalau atau membunuh naymuk dewasa tetapi tidak
termasuk larvanya. Pengasapan dengan malathion 4 persen dengan pearut solar, yang dinilai
masih efektif hanya mampu membunuh nyamuk dewasa pada radius 100-200 meter dari jarak
terbang nyamuk yang hanya efektifitas satu sampai dua. Dalam kondisi seperti itu, penggunaan
insektisida selain kurang efektif dan mahal juga berbahaya mterhadap kesehatan dan lingkungan.

Bahaya Fogging:

a. Dapat mengganggu saluran pernapasan

b. Bila dilakukan fogging terus menurun nyamuk dapat kebal terhadap bahan kimia.

c. Dapat mengakibatkan keracunan terhadap makanan yang terkena asap fogging.

Cara-cara Pelaksanaan Fogging:

Selama ini masyarakat begitu mengandalkan fogging untuk menekan laju penularan penyakit
DBD. Karena itu ada beberapa hal penting yang perlu kita ketahui mengenai fogging antara ain
sebagai berikut:

a. Bahwa fogging efektif untuk membasmi vektor atau nyamuk Aedes agyepti dewasa saja
karena itu upaya fogging saja tidaklah terlal efekif untuk menekan laju penularan DBD
dimasyarakat meski tidak berarti upaya melakuka fogging sia-sia.

b. Efek fogging hanya efektif bertahan selama dua hari.

c. Selain itu, jenis insektisida yang dipergunnakan mesti diganti secara periodik untuk
menghindari kekebalan (resistensi nyamuk Aedes)

Hal-hal yang diperhatikan dalam pelaksanaan fogging dengan swingfog


untuk mendapatkan hasil yang optimal adalah sebagai berikut:

a. Konsentrasi larutan dan cara pembuatannya. Untuk malathion, konsentrasi larutan adalah
4-5%.

b. Nozzle yang dipakai harus sesuai dengan bahan pelarut yang digunakan dan debit
keluaraan yang diinginkan.
c. Jarak moncong mesin dengan target maksimal 100 meter.

d. Kecepatan berjalan ketika memfogging, untuk swingfog kurang lebih 500 m2 atau 2/3
menit untuk satu rumah dan halamnnya.

e. Waktu fogging disesuaikan dengan kepadatan/aktifitas puncak dari nyamuk, yaitu 06.00
sampai 10.00.

Dalam pelaksanaan foging ini pun telah diperhatikan hal-hal diatas shingga diharapkan
hasilnya juga optimimum.

Mesin pengabut Swing Fog dengan bahan bakar bensin yang dikembangkan oleh Motan,
bekerja berdasarkan prinsip semburan berpulsa. Campuran bahan bakar bensin dan udara secara
berseri dibakar dalam ruang pembakaran yang berbentuk khusus pada getaran sekitar 90 pulsa
per detik. Gas hasil pembakaran keluar melalui pipa yang lebih kecil dari ruang pembakaran.
Larutan bahan kimia diujung resonator, lewat arus pulsa gas, kemudian pecah menjadi jutaan
partikel kecil, dihembuskan ke udara dalam bentuk kabut tebal. Temperatur diujung resonator,
tempat cairan bahan kimia mengalir berkisar antara 40 sampai 60 derajat Celcius tanpa mengurai
komposisi bahan aktif, larutan bahan kimia yang terkena panas disini, tidak lebih dari 4 sampai 5
mili detik. Oleh sebab itu bahan kimia yang peka terhadap panas dapat dipakai.

Pada sistem kerja mesin pengabut ini, tidak ada bagian bagian suku cadang yang bergerak.
Tenaga listrik yang berasal dari 4 buah batu batere biasa, hanya digunakan untuk menghidupkan
mesin.
KOMPAS.com - Akibat wabah DBD, hampir seluruh wilayah di negara kita melakukan pengasapan
atau fogging. Fogging berguna untuk memutus rantai pertama risiko penularan DBD dan penyakit
lain yang ditularkan oleh nyamuk. Kata kuncinya di sini adalah; memutus rantai pertama. Artinya,
fogging hanya solusi sementara, bukan solusi jangka panjang untuk menghentikan wabah. Berikut
ini alasan mengapa fogging tidak terlaksana dengan efektif dan tidak bisa dianggap sebagai solusi
jangka panjang.

1. Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa,
mengurangi populasinya dan ini hanya bersifat sementara. Larva nyamuk tidak terpengaruh oleh
fogging dan hanya butuh beberapa hari bagi mereka untuk menetas menggantikan senior-seniornya
yang mati terbunuh.

2. Fogging tidak membunuh larva nyamuk Fogging bukan jawaban jika Anda ingin mengenyahkan
larva nyamuk. Satu-satunya cara untuk membasmi larva itu adalah dengan tidak membiarkan ada
air tergenang. Jika ada wadah berisi air yang tidak mungkin dikeringkan, menaburkan bubuk abate
bisa membantu membunuh larva.

3. Anda tidak di rumah saat ada fogging Nyamuk mencari makan bukan hanya di luar rumah, tapi
juga di dalam rumah. Karena itu, sebaiknya fogging juga dilakukan di dalam rumah. Ini berarti, Anda
harus berada di rumah untuk membukakan pintu bagi petugas fogging.

4. Anda tidak membiarkan petugas masuk rumah Ada berbagai alasan mengapa orang tidak suka
ada orang asing masuk ke dalam rumahnya. Salah satu alasannya adalah kekhawatiran terjadinya
pencurian. Untuk mengantisipasi hal ini, sebaiknya petugas fogging didatangkan dari institusi
kesehatan pemerintah, memakai seragam dan tanda pengenal. Atau, petugas fogging melakukan
tugasnya dengan disertai pengurus warga setempat sebagai penanggungjawab pelaksanaan
fogging. Ada baiknya juga jika beberapa hari sebelum fogging, pemerintah atau pengurus warga
membuat pengumuman. Pengumuman ini berguna supaya warga dapat mempersiapkan diri dan
mengamankan barang-barang berharga ketika rumahnya dimasuki orang asing.

5. Anda takut fogging bisa membunuh Anda atau hewan piaraan Anda Konsentrasi pestisida yang
digunakan untuk fogging cukup kuat untuk membunuh nyamuk, tapi tidak akan kuat membunuh
kelinci, kucing atau hewan peliharaan lainnya, termasuk tidak akan membunuh Anda. Senyawa
kimia yang digunakan untuk fogging juga bersifat cepat terurai oleh udara bebas dan sinar matahari.
Selain itu, dengan kadar yang tepat, bahan kimia yang digunakan tidak bersifat akumulasi dan tidak
menyebabkan keracunan.

6. Perawatan mesin fogging menghabiskan banyak biaya Ada beberapa wilayah yang memiliki
mesin fogging dan melaksanakan program fogging secara mandiri. Anggapan bahwa perawatan
mesin fogging adalah pemborosan, dapat membuat warga malas mendukung program fogging.
Seperti mesin mobil, mesin fogging juga perlu dirawat dan dibersihkan agar berumur panjang. Mulut
pipa mesin fogging harus rajin dibersihkan dari kotoran yang menempel. Kotoran yang menyumbat
pipa, tidak hanya membuat mesin cepat rusak,tapi juga menimbulkan asap tebal yang memicu batuk
dan tidak efektif dalam membunuh nyamuk.

7. Kekurangan petugas, peralatan dan area yang perlu ditangani terlalu luas Fogging bukan cuma
kegiatan menyemburkan asap pestisida. Fogging memerlukan teknik yang benar supaya efektif
membunuh sebanyak-banyaknya nyamuk. Selain dosis dan jenis bahan kimia harus tepat, petugas
fogging juga harus menguasai teknik ayunan, kecepatan gerak, membaca arah angin dan lain
sebagainya. Kurangnya keterampilan dan jumlah petugas, alat dan area yang terlalu luas, membuat
program fogging menjadi tidak efektif.

Kesimpulan Fogging jika dilakukan dengan benar, akan efektif untuk mengurangi risiko penyebaran
penyakit yang ditularkan oleh nyamuk di tahap awal. Tahap selanjutnya perlu melibatkan seluruh
anggota masyarakat. Tak perlu alat yang canggih, cukup jaga kebersihan rumah dan lingkungan,
singkirkan sampah yang berpotensi menjadi tempat genangan air, gunakan losion antinyamuk,
kuras dan tutup tempat penampungan air, pastikan saluran air berjalan lancar tidak tertutup oleh
sampah. Lakukan ini setiap hari, bukan cuma saat ada wabah saja.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Sebab "Fogging" Tidak Efektif Menghentikan
Wabah
DBD", https://lifestyle.kompas.com/read/2016/02/23/091900623/7.Sebab.Fogging.Tidak.Efektif.Men
ghentikan.Wabah.DBD.
Penulis : Lily Turangan

You might also like