You are on page 1of 9

AQIQOH

Sebagai orang yang beriman kita menyadari betul bahwa Alloh SWT, Tuhan semesta alam
yang menciptakan langit, bumi dan seisinya. Dia jugalah yang menciptakan kita manusia
sebagai makhluk yang sempurna. Alhamdulillah, kita diberi jasad yang sempurna, diberi
panca indera yang lengkap, diberikan akal pikiran sehingga kita bisa membedakan mana yang
hak dan mana yang batil. Kejadian manusia melewati proses yang demikian panjang atas
kuasa Alloh, melalui perantara orang tua kita masing-masing. Sejak dari mulai bertemunya
air mani dengan indung telur, kemudian terjadilah pembuahan. Setelah itu terbentuklah
segumpal darah, atau istilahnya embrio. Selama + 9 bulan embrio tersebut bertumbuh
sehingga lahirlah seorang manusia yang berwujud bayi.

Dalam Al Qur’an dijelaskan :

َ‫علَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ا ْلعَلَقَة‬ َ َ‫سلَلَ ٍة ِم ْن ِط ْي ٍن * ث ُ َّم َجعَ ْلنَهُ نُ ْطفَةً فِى قَ َر ٍار َّم ِك ْي ٍن * ث ُ َّم َخلَ ْقنَا النُّ ْطفَة‬ ُ ‫سنَ ِم ْن‬َ ‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا اْ ِال ْن‬
َ ْ‫اركَ هللاُ أَح‬
َ‫سنُ ا ْل َخ ِل ِق ْين‬ َ ‫ضغَةَ ِع َظ ًما فَ َك‬
َ َ‫س ْونا َ ا ْل ِع َظ َم لَحْ ًما ث ُ َّم أ َ ْنشَأ ْ نَهُ َخ ْلقًا َءا َخ َر فَتَب‬ ْ ‫ضغَةً فَ َخلَ ْقنَا ا ْل ُم‬ ْ ‫ُم‬

Artinya : Dan sesungguhnya Kami ciptakan manusia dari saripati tanah. Kemudian Kami
jadikan saripati itu nutfah (air mani) di dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian Kami
jadikan pada nutfah segumpal darah, maka Kami jadikan pada segumpal darah segumpal
daging. Maka Kami jadikan segumpal daging tulang belulang, maka Kami bungkus tulang
belulang dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka
maha barokah Alloh, sebaik-baiknya Dzat yang mencipta. (Q.S. Al Mu’minun : 12-14)

Subhanalloh! Tanda-tanda kekuasaan Alloh begitu nyata dan jelas kita lihat. Adakah kamu
sekalian tidak beriman ? Jawabnya, tentu kami beriman. Manusia diciptakan Alloh PASTI
akan melalui 5 alam, yaitu : alam ruh, alam kandungan, alam dunia, alam kubur, alam
akhirat. Saat ini kita baru sampai pada alam yang ke-3 yaitu alam dunia. Alam dunia adalah
alam yang menentukan pada alam berikutnya. Jika baik amalan kita di alam dunia, maka
baik pula hasilnya di alam kubur dan alam akhirat. Tapi sebaliknya jika jelek amalan kita di
alam dunia, maka jelek pula hasilnya di alam kubur dan alam akhirat. Naudzubillah min
dzalik.

Untuk itu kita sebagai orang Islam yang beriman telah diberikan oleh Alloh SWT tuntunan,
pedoman, sumber hukum yaitu Al Qur’an dan contoh pengamalan yang diberikan Rosululloh
SAW di dalam Hadist. Adapun Qur’an dan Hadist adalah satu kesatuan yang tidak dapat
dipisah-pisahkan. Kedua-duanya harus kita pelajari dan kita amalkan agar kita selamat di
dunia dan akhirat. Salah satu ibadah kita dalam rangka menetapi sunnah Rosululloh atas
setiap manusia yang dilahirkan adalah dengan melaksanakan Walimatul Ghulam atau
Aqiqoh.

Pengertian Aqiqah dalam kitab Nailul Authaar V:224, dijelaskan bahwa “Aqiqah ialah hewan
yang disembelih karena bayi yang dilahirkan”. Dalam Aqiqah didasarkan kepada Hadist dari
Ali ra, bahwa Rasulullah SAW menyembelih seekor kambing dan berkata, “Hai Fatimah,
Cukurlah rambut kepalanya dan bersedekahlah seberat timbangan itu dengan perak. Lalu
timbanglah, maka timbangannya sama dengan satu dirham atau setengah dirham”.

Hukum Aqiqah
Sunnah Muakkad (Sunnah yang sangat dianjurkan) yang tidak pernah ditinggalkan oleh
Rasulullah SAW.

Kewajiban Siapakah ?

Kewajiban bagi si anak yang baru lahir adalah tanggung jawab orang tua yang memikul
nafkah anak dari harta sendiri, bukan dari harta si anak. Namun demikian dapat ditunaikan
oleh orang lain atas kehendaknya sendiri.
“Rasulullah SAW menyembelih Aqiqah Hasan dan Husein masing-masing dua ekor Qibasy”
(HR. Nasal).

Hak-hak Anak Terhadap Orang Tua

Hak-hak anak terhadap orang tua atau kewajiban orang tua terhadap setiap anak yang
dilahirkan ada 4 perkara :

1. Mengumandangkan adzan dan qomat pada telinga bayi

Bayi yang baru lahir supaya diadzankan di telinga kanan seperti adzan untuk sholat dan
qomat di telinga kiri seperti qomat untuk sholat, agar sang bayi tersebut terbiasa
mendengarkan seruan-seruan yang baik, menjadi hamba yang ahli ibadah dan tidak diganggu
oleh jin dan syetan.

Dalam hadist dijelaskan :

‫ان * رواه أبو يعلى‬


ِ َ‫الص ْبي‬ ْ ُ‫َم ْن َو ِل َد لَهُ َولَ ٌد فَأَذَّنَ فِى أُذُنِ ِه ا ْليُ ْمنَى َوأَقَا َم فِى أُذُنِ ِه ا ْلي‬
ِ ‫س َرى لَ ْم تَض ُُّرهُ أ ُ ُّم‬
Artinya : Barangsiapa yang punya anak baru lahir kemudian dia adzankan pada telinga
kanannya (anak) dan qomat pada telinga kirinya (anak), maka Ummus Shibyaan (jin yang
suka mengganggu bayi) tidak bisa mengganggunya. (HR. Abu Ya’lam dalam Musnad Hasan)

2. Memberikan nama yang baik

Memberi nama yang baik boleh memakai bahasa Indonesia seperti nama pahlawan, nama
para sahabat nabi, nama para ulama dan tokoh-tokoh Islam. Yang penting makna dari nama
tersebut baik, boleh memakai bahasa Arab seperti tuntunan para Rosul. Jangan memberikan
nama-nama yang tidak baik, tidak bermakna, atau nama musuh-musuh Islam.

Hadist Rosululloh SAW :

ْ َ ‫سنُ ْوا أ‬
* ‫س َما َء ُك ْم‬ ِ ْ‫اء أ َبا َ ئِ ُك ْم فَأَح‬ ْ َ ‫س َمائِ ُك ْم َوأ‬
ِ ‫س َم‬ ْ َ ‫ إِنَّ ُك ْم ت ُ ْدع َْونَ يَ ْو َم ا ْل ِقيَا َم ِة بِأ‬: ‫سلَّ َم‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫صلَّى هللا‬ ُ ‫قَ َل َر‬
َ ِ‫س ْو ُل هللا‬
‫رواه ابو داود‬

Artinya :Rasululloh SAW bersabda : Sesungguhnya kalian diundang / dipanggil pada hari
kiamat dengan nama-nama kalian dan nama-nama bapak-bapak kalian, maka bagusilah
nama-nama kalian. (HR. Abu Daud)

3. Mendidik budi pekerti yang baik


Orang tua wajib memberikan pendidikan yang baik terhadap anaknya, baik pendidikan dunia
maupun pendidikan agama dan budi pekertinya. Anak supaya dididik agar bisa mengaji
Qur’an dan Hadist sehingga mengerti pahala dan dosa, mengerti halal dan haram, mengerti
ibadah yang benar dan yang salah, serta mengerti surga dan neraka. Firman Alloh SWT :

‫َوا ْعلَ ُم ْوا اَنَّ َما ا َ ْم َوا لُ ُك ْم َوا َ ْوالَ ُد ُك ْم فِتْنَةٌ َّوا َنَّ هللاَ ِع ْن َدهُ اَجْ ٌر ع َِظ ْي ٌم‬

Artinya : Dan ketahuilah sesungguhnya harta-harta kalian dan anak-anak kalian adalah
fitnah (cobaan). Dan sesungguhnya Alloh, di sisi-Nya ada pahala yang besar. (QS. Al Anfaal
: 28)

Rosululloh SAW bersabda :

‫علَى ا ْل ِف ْط َر ِة فَأ َ بَ َواهُ يُ َه ِودَانِ ِه َويُنَ ِص َرانِ ِه َويُش َِركَانِ ِه * رواه مسلم‬
َ ‫َما ِم ْن َم ْولُ ْو ٍد اِالَّ يُ ْولَ ُد‬

Artinya : Tidak ada dari anak kecuali dilahirkan atas keadaan suci (Islam), maka kedua
orang tuanyalah yang menjadikannya yahudi dan menjadikannya nasrani dan
menjadikannya musyrik. (HR. Muslim)

Sabda Rosululloh SAW :

‫ب أ َ ْه ِل بَ ْيتِ ِه َوقِ َرا َء ِة ا ْلقُ ْرا َ ِن فَ ِإنَّ َح َملَةَ ا ْلقُ ْرا َ ِن فِى ِض ِل‬
ِ ‫ب نَبِ ِي ُك ْم َو ُح‬
ِ ‫ ُح‬: ‫صالٍى‬ َ ‫ث ِخ‬ ِ َ‫علَى ثَال‬ َ ‫أ َ ِدبُ ْوا أ ً ْوالَ َد ُك ْم‬
‫ص ِفيَائِ ِه * رواه ابو النصر والديلم‬ ْ َ ‫هللاِ يَ ْو َم الَ ِض َّل ِإالَّ ِضلُّهُ َم َع أ َ ْن ِبيَائِ ِه َوأ‬

Artinya : Didiklah anak-anak kalian atas tiga perkara :

1. Mencintai nabi kalian


2. Mencintai anggota rumahnya
3. Mencintai membaca Al Qur’an

Karena sesungguhnya pembawa Al Qur’an (orang yang dapat menguasai Al Qur’an) kelak
berada dalam naungan Alloh pada hari yang tidak ada naungan lagi kecuali naungan-Nya,
dia bersama para nabi-Nya dan para orang pilihan-Nya. (HR. Abu Nashr dan Ad Dailami)

4. Menikahkan bila sudah dewasa

Kewajiban orang tua yang terakhir terhadap anaknya adalah menikahkannya bila sudah
sampai dewasa (baligh). Sabda Rosululloh SAW :

‫س ُمهُ َوا َ ْن يُ َز ِو َجهُ اِذَا بَلَ َغ * رواه ابنو ماجه‬ ِ ‫علَى َوا ِل ِد ِه أ َ ْن يُعَ ِل َمهُ ا ْل ِكتَابَةَ َوا َ ْن يُ َح‬
ْ ِ‫سنَ إ‬ َ ‫ق ا ْل َولَ ِد‬
ِ ‫إِنَّ ِم ْن َح‬
Artinya : Sesungguhnya sebagian dari hak anak atas orang tuanya yaitu mengajarinya tulis-
menulis, membagusi namanya dan menikahkannya ketika dia telah baligh. (HR Ibnu Majah)

Jenis Hewan yang dijadikan Aqiqah

Syarat hewan yang boleh disembelih sebagai Aqiqah sama dengan syarat hewan qurban.
Jelasnya jika hewan tersebut boleh dan sah dijadikan qurban maka sah pula dijadikan Aqiqah.
Syarat itu adalah bahwa tidak boleh disembelih hewan cacat, yang kurus, yang sakit dan yang
patah kakinya. Mengenai jenis apakah jantan atau kah yang betina, “… tidak
memberatkanmu apakah kambing itu jantan atau betina” (HR. Ahmad).

Waktu Penyembelihan

Diutamakan pelaksanaan Aqiqah pada hari ke 7 (tujuh) dari kelahiran anak, adapun kalau
belum bisa, boleh hari ke 14, 21, ataupun kapan saja ia mampu.
Imam Malik berkata : “Pada dhohirnya bahwa keterikatan pada hari ke 7 (tujuh) atas dasar
anjuran, andaikan pada hari itu belum bisa dilakukan, maka sekiranya menyembelih pada hari
ke 4, 8, 10 atau setelahnya Aqiqah itu telah cukup. Karena prinsip ajaran Islam adalah
memudahkan, bukan menyulitkan.

Pendapat Imam Malik ini menjelaskan bahwa melakukan Aqiqah kapan saja boleh, namun
diutamakan pada hari ke 7 (tujuh) dari kelahirannya.

Pengertian Aqiqoh

Apa itu Aqiqoh? Aqiqoh itu ya kekah atau ada yang mengatakan salapanan. Prakteknya
aqiqoh adalah untuk anak laki-laki disembelihkan 2 ekor kambing dan untuk anak perempuan
disembelihkan 1 ekor kambing.Hal tersebut dimaksudkan mengingat bahwa anak laki-laki itu
mempunyai kewajiban ganda dari anak perempuan. Adapun kambing yang diperbolehkan
untuk aqiqoh adalah sama dengan kambing untuk qurban yaitu kambing yang sudah berumur
1 tahun dan tidak cacat anggota badannya.

Aqiqoh berdasarkan sabda Rosululloh SAW :

‫ع ْنهُ ِمنَ اْ ِإلبِ ِل أ َ ِوا ْلبَقَ ِر أ َ ِوا ْلغَنَ ِم * رواه الطبرانى فى الصغير‬ َّ ُ‫غالَ ٌم فَ ْليَع‬
َ ‫ق‬ ُ ُ‫َم ْن ُو ِل َد لَه‬

Artinya : Barangsiapa yang punya anak baru lahir, maka hendaklah dia aqiqoh dari anaknya
itu (boleh) dari unta, atau sapi, atau kambing. (HR Thobroni fis Shoghir)

‫ان َوع َِن ا ْل َج ِاريَ ِة شَاةٌ الَ يَض ُُّر ُك ْم أَذُك َْرانا ً كُنَّ أ َ ْم ِإناَثا ً * رواه ابو داود‬
ِ َ ‫ع َِن ا ْلغُالَ ِم شَات‬
Artinya : (Aqiqoh) dari anak laki-laki adalah dua ekor kambing dan anak perempuan satu
ekor kambing. Tidak menjadi masalah apakah (yang untuk aqiqoh) itu kambing-kambing
jantan ataukah kambing-kambing betina. (HR. Abu Daud)

Mengapa Aqiqoh itu disembelihkan kambing? Rosululloh SAW bersabda :

َ ْ‫ق َرأ‬
َ ُ‫سهُ َوي‬
١٦٦ ‫ ص‬۷ ‫س َّمى * رواه النساء ج‬ ُ َ‫سابِ ِع ِه َويُحْ ل‬ َ ‫غالَ ٍم َر ِه ْينٌ بِعَ ِق ْيقَتِ ِه تُذْبَ ُح‬
َ ‫ع ْنهُ يَ ْو َم‬ ُ ‫ُك ُّل‬

Artinya : Tiap-tiap anak yang dilahirkan itu merupakan gadaian / titipan dari Alloh, maka
sebagai tebusannya agar disembelihkan kambing pada usia yang ke-7 harinya kemudian
dicukur rambutnya dan diberi nama (HR. An Nasa’I juz 7 hal 166)

Penjelasan tentang yang dimaksud dengan rohinun / gadaian, di dalam hadist dijelaskan :

ْ َ‫ع ْنهُ فَ َماتَ ِط ْفالً لَ ْم ي‬


‫شفَ ْع فِى‬ َّ َ‫ع ِة يُ ِر ْي ُد اَنَّهُ اِذَا لَ ْم يُع‬
َ ‫ق‬ َّ ‫ َهذَا فِى ال‬: ‫اس فِ ْي ِه َكالَ ٌم قَ َل اَحْ َم ُد ْبنُ َح ْنبَ ِل‬
َ ‫شفَا‬ ِ َّ‫َو ِلن‬
‫َوالَ ِد ْي ِه * رواه ابو داود‬
Artinya : Adapun gadaian bagi manusia dikatakan Imam Ahmad bin Hambali : Aqiqoh ini
ada hubungannya dengan urusan syafa’at, yang dimaksud adalah bahwa kalau seorang anak
belum diaqiqohi darinya, kemudian mati masih kecil (anak-anak) maka ia tidak bisa
memberikan syafa’at kepada kedua orang tuanya. (HR. Abu Daud)

Timbul pertanyaan : Apakah ada ketentuan selain Aqiqoh yang dilaksanakan pada usia
yang ke-7 harinya? Di dalam hadist dijelaskan :

َ ‫ا ْلعَ ِق ْيقَةُ ت ُ ْدبَ ُح ِل‬


َ ‫س ْب ِع ا َ ْو ِأل َ ْربَ ِع‬
‫عش ََرةَ ا َ ْو ِال ِءحْ دَى َو ِعش ِْر ْينَ * رواه الطبرانى‬

Artinya : Aqiqoh itu prakteknya disembelihkan (kambing) pada hari ke-7 (tujuh) atau pada
hari ke-14 (empat belas) atau pada hari yang ke-21 (dua puluh satu). (HR. Thobroni)

Pertanyaan kedua: Hadist di atas tadi menjelaskan bahwa aqiqoh untuk anak laki-laki
disembelihkan 2 ekor kambing. Bagaimana kalau orang tuanya hanya mampu
menyembelihkan 1 ekor kambing? Hadist lain diterangkan :

ً ‫سا َك ْب‬
‫سا * رواه ابو داود‬ َ ‫س ِن َوا ْل ُح‬
ً ‫س ْي ِن َك ْب‬ َ ‫ق ع َِن ا ْل َح‬ َ ‫سلَّ ْم‬
َّ ‫ع‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫صلَّى هللا‬ ُ ‫ا َنَّ َر‬
َ ِ‫س ْو ُل هللا‬
Artinya : Sesungguhnya Rosululloh SAW mengaqiqohi (cucunya) Hasan dan Husein, masing-
masing satu ekor kambing. (HR. Abu Daud)

Jadi boleh-boleh saja menurut kemampuan masing-masing. Karena addinu yusrun = agama
itu mudah

Pertanyaan ketiga : Bagaimana jika pada hari ke-7, ke-14 dan ke-21 masih belum mampu
untuk melaksanakan aqiqoh? Dalam hadist diterangkan :

ِ ‫ق ع َْن نَ ْف‬
۲۰۰ ‫ ص‬۹ ‫س ِه بَ ْع َد النُّبُ َّو ِة * رواه البيهقى ج‬ َ ‫سلَّ ْم‬
َّ ‫ع‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫صلَّى هللا‬ ُ ‫ا َنَّ َر‬
َ ِ‫س ْو ُل هللا‬
Artinya : Sesungguhnya Rosululloh SAW mengaqiqohi dirinya sesudah beliau menjadi nabi.
(HR. Baihaqi juz 9 hal 200)

Pertanyaan keempat : Bagaimana doanya ketika menyembelih hewan untuk aqiqoh?

‫ع ِق ْيقَةُ فُالَ ٍن‬


َ ‫هللا َوهللاُ ا َ ْكبَ ُر َه ِذ ِه‬ ْ ‫ اِذَا ذَبَ ْعتَ فَقُ ْل ِب‬: ‫ع َطا ٌء‬
ِ ‫س ِم‬ َ ‫قَ َل‬

Artinya : Atho berkata : Ketika engkau menyembelih (untuk aqiqoh) maka ucapkanlah /
berdoalah: ‫ سبوت نامايا‬.… ُ‫ بِس ِْم هللاِ َوهللاُ ا َ ْكبَ ُر َه ِذ ِه َع ِق ْيقَة‬Dengan nama Alloh dan Alloh Maha Besar.
Ini aqiqohnya….. (sebut namanya)

Aqiqah untuk anak laki-laki dan perempuan

Yang afdhol, anak laki-laki disembelihkan 2 (dua) ekor kambing, sedangkan anak perempuan
1 (satu) ekor kambing, namun ada yang membolehkan untuk anak laki-laki cukup satu ekor,
terutama apabila dalam kesempitan, berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas
ra. Bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW telah menaqiqahkan Hasan dan Husein satu
kambing satu kambing.
Daging Aqiqah dapat dibagi tiga yaitu:
1. Dimakan sendiri.
2. Disedekahkan kepada fakir miskin.
3. Dihadiahkan kepada jiran/tetangga, kenalan dan sebagiannya.

Sebaiknya daging Aqiqah itu dimasak dahulu baru dibagikan dengan maksud untuk
mempermudah orang yang dibagi. Juga boleh dimakan sendiri, namun tidak lebih dari
sepertiga bagian.

Tidak boleh menjual daging Aqiqah

Hukum daging Aqiqah sama dengan qurban, yakni tidak boleh menjualnya kepada orang.
Karena syariatnya adalah dengan dibagikan.

Doa ketika menyembelih Aqiqah

Bismillah, Allahu Akbar. Allahumma Sholli’ala Muhammad wa ‘ala alihi wa sallim.


Allahuma minka wa ‘alaika, taqobbal hadzihi ‘aqiqatu min fulan …..

Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah dari Engkau dan untuk Engkau, inilah
Aqiqah untuk …. (HR. Abu Ya’a dan Al Bazzar).

Mencukur dan memberi nama

Selain memotong kambing / domba di hari ke 7, kemudian rambut si bayi dicukur, kemudian
rambut itu ditimbang dengan perak. Seberat timbangan itulah orang tua bersedekah kepada
fakir miskin.

Anak hendaknya diberi nama yang baik sesuai dengan sabda Rasulullah, memberikan nama
yang baik diharapkan akan mempengaruhi kepada yang punya nama.

“Sesungguhnya kamu akan dipanggil nanti di hari kiamat dengan namamu dan bapakmu,
sebab itu baguskanlah namamu” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Penutup

Demikianlah penjelasan tentang Walimatul Ghulam (Aqiqoh) yang merupakan sunnah


Rosululloh SAW. Kita sebagai pengikutnya harus menjadikannya contoh di dalam kehidupan
kita. Karena pada diri Rosululloh SAW ada uswatun hasanah (contoh yang baik).

Semoga Allah senantiasa menetapkan keimanan, ketaqwaan serta hidayahNya kepada kita
semua dan menjauhkan kita dari segala dosa-dosa, pelanggaran dan maksiat agar kita semua
bisa sama-sama masuk surga dan terhindar dari neraka. Amiin…!!

Mudah-mudahan tulisan ini membawa manfaat dan barokah.

‫الحمد هلل جزا كم هللا خيرا‬


Beri rating:

4 Votes

Share this:

 Twitter
 Facebook27
 Cetak
 Digg
 StumbleUpon
 Reddit
 Selengkapnya

Memuat...

11 Responses to AQIQOH

1. Menentukan hari salapanan mengatakan:

Februari 17, 2011 pukul 9:06

Assalamu’alaikum.. Sya ingin bertanya… Mengapa orang orang tua kita menentukan
hari salapanan 35-40 hari setelah bayi lahir?dan bayi jika di bawa jalan jauh sebelum
salapanan nanti bayi sakit atau apalah yg menurut saya ga masuk akal. Mohon
penjelasannya. Terima kasih, wassalamu’alaikum
1 Vote

Balas

2. edywitanto mengatakan:

Februari 18, 2011 pukul 9:06

Waalaikum.Salam Wr.Wb.

Dalam budaya Jawa, kelahiran seorang anak manusia ke dunia, selain merupakan
anugerah yang sangat besar, juga mempunyai makna tertentu. Oleh karena itu, pada
masa mengandung bayi hingga bayi lahir, masyarakat Jawa mempunyai beberapa
uapacara adat untuk menyambut kelahiran bayi tersebut. Upacara-upacara tersebut
antara lain adalah mitoni, upacara mendhem ari-ari, brokohan, upacara puputan,
sepasaran dan selapanan

Selapanan dilakukan 35 hari setelah kelahiran bayi. Pada hari ke 35 ini, hari lahir si
bayi akan terulang lagi. Misalnya bayi yang lahir hari Rabu Pon (hari weton-nya),
maka selapanannya akan jatuh di Hari Rabu Pon lagi. Pada penanggalan Jawa, yang
berjumlah 5 (Wage, Pahing, Pon, Kliwon, Legi) akan bertemu pada hari 35 dengan
hari di penanggalan masehi yang berjumlah 7 hari. Logikanya, hari ke 35, maka akan
bertemu angka dari kelipatan 5 dan 7. Di luar logika itu, selapanan mempunyai makna
yang sangat kuat bagi kehidupan si bayi. Berulangnya hari weton bayi, pantas untuk
dirayakan seperti ulang tahun. Namun selapanan utamanya dilakukan sebagai wujud
syukur atas kelahiran dan kesehatan bayi.

Al Baqarah 255. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang
Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak
tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi
syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan
mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari
ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan
bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi
lagi Maha Besar.

Al hujurat. 13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

1. Budaya dengan Agama jelas tidak sama

Alquran diturunkan di jazirah arab otomatis di dalam wahyu banyak berinteraksi


dengan budaya arab contoh hukum salib, mengundi anak panah dll

AlHujurat. 13 menjelaskan :
budaya tidak boleh di perangi atau dikikis habis, diganti dengan akidah murni
(Alquran dan Hadist dengan pemikiran hitam putih ) akan tetapi budaya
diperbolehkan dan harus di pelihara supaya kekekayaan budaya setempat saling
kenal mengenal dengan budaya lain, yang terpenting adalah budaya harus
mendukung agama bukan sebaliknya agama mengikuti budaya
mungkin pada dahulunya saat melakukan ritual, doanya ditujuhkan kepada nenek
moyang maka setelah ada islam, doanya harus diganti kepada yang maha kuasa
Anda masih ingat cerita 9 wali, sunan kalijogolah yang sukses mengintrepetsikan
alhujurat .13. dengan baik dan benar

2. budaya tidak semuanya logika akan tetapi juga wilayah hati ( rasa )
Orang barat sifatnya terus terang. orang jepang sifatnya berkelompok atau team,
orang indonesia terutama orang jawa sifatnya halus dan berpersaan, orang arab
sifatnya kasar dll
biasanya budaya suatu kelompok atau bangsa sangat di pengaruhi oleh alam sekitar
dimana mereka tinggal ( ilmu sosiologi )

budaya adalah cerminan karakter suatu kelompok atau bangsa, cara


pengungkapannya ada yang masuk akal dan ada yang tidak masuk akal
budaya china : jangan beli rumah yang sunduk sate nanti rejekinya habis terus,
apabila diselidiki dengan seksama ternyata tidak nyambung antara rumah dengan
rejeki
banyak contoh budaya yang tidak masuk akal

maka benarlah surat albaqarah 255


Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan
mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-
Nya.

Agamapun ada yang logika dan tidak logika


sholat ishak 4 rokaat, subuh 2 rokaat, dhuhur dan ashhar 4 rokaat, maghrib 3 rokaat
ini adlah dogma atau aturan baku, pengikutnya tidak boleh merubah dan di akalkan.
mengapa kita harus mengikuti dogma dan tidak protes ?

sebab segala sesuatu didunia ini ada yang harus dipecahkan dengan logika akan
tetapi ada yang harus dipacahkan dengan hati(rasa), laki-laki berjalan dengan logika
wanita berjalan dengan rasa apabila kita bisa menempatkan diri dengan benar inilah
yang di namakan insan khamil

kalau benar datangnya dari Allah, kalau salah datangnya dari saya sendiri

You might also like