You are on page 1of 14

Tugas Akhir - 2014

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS UNTUK MEMAKSIMALKAN


UTILITAS RUANG GUDANG MENGGUNAKAN ALGORITMA BLOCPLAN PADA
GUDANG II CV. MKS

Sevilla Dyahpramesti¹, Muhammad Iqbal ², Muhammad Nashir Ardiansyah³

¹Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom

Abstrak
CV. MKS merupakan sebuah perusahaan yang memiliki masalah pada gudang. Pada bulan Januari
2014, CV. MKS menyewa sebuah bangunan (Gudang II CV. MKS) yang digunakan untuk
menyimpan persediaan kaca dan aluminium, serta melakukan proses pemotongan kaca yang
selanjutnya akan dikirim ke pelanggan. Salah satu permasalahan pada Gudang II CV. MKS adalah
inventory level maksimum material kaca yang melebihi kapasitas penyimpanan dikarenakan
pemindahan fasilitas dari Gudang I CV. MKS dilakukan secara bertahap dan belum diadakan
pemindahan seluruh fasilitas. Selain itu, untuk mendukung aktivitas di dalam gudang,
perusahaan berencana untuk menambah sejumlah fasilitas dan workstation. Berdasarkan
beberapa masalah yang telah dipaparkan, perlu dilakukan perancangan tata letak fasilitas pada
gudang untuk meminimasi biaya material handling dengan memaksimalkan utilitas ruang
gudang dan meminimasi momen perpindahan aliran material dengan menggunakan algoritma
BLOCPLAN. Algoritma BLOCPLAN digunakan sebagai algoritma konstruksi maupun algoritma
perbaikan. Rancangan tata letak dengan menggunakan algoritma BLOCPLAN menghasilkan
peningkatan utilitas ruang gudang sebesar 40,23% dan penurunan momen perpindahan sebesar
17,95% dengan meminimasi biaya material handling sebesar 10,87%.

Kata Kunci : Gudang, Utilitas, Inventory Level, Tata Letak, BLOCPLAN

Abstract
CV. MKS is a company that has problems in its warehouse. In January 2014, CV. MKS rented a
building (Warehouse II CV. MKS) that used to store glass and aluminium inventory, and do
cutting process of glass which will be sent to the customer. One of the problems is the maximum
inventory level of glass material exceeds the storage capacity, due to the movement of facility
from Warehouse I CV. MKS is done in stages and has not held the entire transfer facility. In
addtion, the company plans to add some facilities and work stations. Based on some of issues that
have been presented, it is necessary to design the facility layout of this warehouse to minimize
material handling costs by maximizing the utility of warehouse space and minimizing the
movement moment of flow materual using BLOCPLAN algorithm. BLOCPLAN algorithm is used as
construction algorithm and improvement algorithm. The layout design using
BLOCPLANalgorithm resulted in increased warehouse space utility of 40,23% and decreased
moment movement of 17,95% with decreased material handling cost of 10,87%.

Keywords : Warehouse, Utilities, Inventory Level, Layout, BLOCPLAN

Fakultas Rekayasa Industri Program Studi S1 Teknik Industri


Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2014

Bab I Pendahuluan

I.1 Latar Belakang

Pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan


perencanaan dan atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan
arsitektur, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing-masing beserta
kelengkapannya untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain (Barata,
2006). Sektor konstruksi merupakan salah satu pendongkrak perekonomian
Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun 2012, bisnis
perusahaan konstruksi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan
sebesar 17% dengan nilai sebesar Rp 439,9 triliun dibandingkan tahun 2011 sebesar
Rp 376,1 triliun (Badan Pusat Statistik, 2013). Pesatnya pertumbuhan infrastruktur
didorong oleh stabilitas pertumbuhan ekonomi di kisaran 6%.

Perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi membutuhkan gudang untuk


menyimpan bahan bakunya. Gudang harus dimanfaatkan secara maksimal untuk
menjaga keseimbangan antara permintaan dan penawaran barang. Desain tata letak
gudang diperlukan untuk meminimasi total biaya dengan menyeimbangkan antara
ruang dan penanganan barang,. Tata letak pergudangan yang efektif harus
meminimasi kehancuran dan kerusakan bahan baku di gudang (Ma'arif, 2003).

CV. Mandiri Karsa Sejahtera (CV. MKS) merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak di sektor konstruksi bangunan. CV. MKS menyediakan jasa pemotongan
serta pemasangan kaca dan aluminium yang biasanya digunakan pada pintu
maupun jendela bangunan, baik untuk perumahan maupun fasilitas umum. CV.
MKS melakukan pemesanan bahan baku dengan menggunakan sistem job order,
dimana pemesanan bahan baku serta proses produksi akan dilakukan setelah terjadi
kontrak antara CV. MKS dan pelanggannya.

Pada bulan Januari 2014, CV. MKS menyewa sebuah bangunan (Gudang II CV.
MKS) yang digunakan untuk menyimpan persediaan kaca dan aluminium, serta
melakukan proses pemotongan kaca yang selanjutnya akan dikirim ke pelanggan.
Penambahan lokasi tersebut dikarenakan lokasi sebelumnya (Gudang I CV. MKS)
dengan luas bangunan sebesar 118,6 m2 sudah tidak dapat memenuhi kapasitas

Fakultas Rekayasa Industri Program Studi S1 Teknik Industri


Tugas Akhir - 2014

penyimpanan material serta proses produksi. Sebelum diadakan penambahan


lokasi, CV. MKS melakukan penanganan kaca dan aluminium pada Gudang I CV.
MKS.

Setelah dilakukan penambahan lokasi gudang, Gudang I CV. MKS selanjutnya


difokuskan untuk penyimpanan, pemotongan, dan assembly aluminium serta
penyimpanan aksesoris. Sedangkan Gudang II CV. MKS digunakan untuk
penyimpanan, pemotongan, dan penggosokan kaca serta penyimpanan aluminium
yang belum akan digunakan dalam jangka waktu dekat. Secara umum, aktivitas
yang terjadi pada Gudang II CV. MKS dapat digambarkan pada Gambar I.1.

Proyek
Supplier Receiving Storing Picking Cutting Scouring Shipping
Bangunan

Gambar I.1 Aktivitas pada Gudang II CV. MKS


(Sumber: CV. MKS, 2013)
Aktivitas yang terjadi pada Gudang II CV. MKS antara lain adalah:
a. Receiving; yaitu proses penerimaan bahan baku (kaca dan aluminium) dari
berbagai supplier di area cross docking.
b. Storing; yaitu proses peletakan bahan baku, yaitu kaca pada pallet dan
aluminium pada rak.
c. Picking; yaitu proses pengambilan bahan baku (kaca dan aluminium) yang
dibutuhkan sesuai dengan permintaan.
d. Cutting; yaitu proses pemotongan kaca sesuai dengan permintaan pelanggan.
e. Scouring; yaitu proses penggosokan serta penghalusan kaca yang telah
dipotong.
f. Shipping; yaitu proses pengiriman produk setengah jadi (kaca yang telah
dipotong) ke proyek bangunan atau bahan baku aluminium batang ke Gudang
I CV. MKS.

Untuk dapat memenuhi permintaan pelanggan harus diiringi dengan penanganan


gudang yang optimal. Namun, berdasarkan pengamatan yang dilakukan, terdapat
beberapa permasalahan yang terjadi di Gudang II CV. MKS. Salah satu
permasalahan pada Gudang II CV. MKS adalah inventory level maksimum material

Fakultas Rekayasa Industri Program Studi S1 Teknik Industri


Tugas Akhir - 2014

kaca yang melebihi kapasitas penyimpanan. Gambar I.2 menunjukkan grafik


perbandingan antara inventory level maksimum dan kapasitas gudang di Gudang II
CV. MKS.

Perbandingan Inventory Level Maksimum dan


Kapasitas Gudang II CV. MKS Tahun 2014
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Januari Februari Maret April Mei

Inventory Level Maksimum Kapasitas

Gambar I.2 Perbandingan Utilitas dan Kapasitas Gudang II CV. MKS


(Sumber: CV. MKS, 2014)

Gambar I.2 menunjukkan bahwa inventory level material kaca pada Gudang II CV.
MKS melebihi kapasitas penyimpanan kaca. Hal ini disebabkan oleh pemindahan
fasilitas dari Gudang I CV. MKS dilakukan secara bertahap dan hingga bulan Mei
2014 belum diadakan pemindahan seluruh fasilitas ke Gudang II CV. MKS.
Beberapa pallet kaca masih berada di lokasi Gudang I CV. MKS dan belum
dipindahkan ke Gudang II CV. MKS.

Gambar I.3 menunjukkan layout eksisting pada Gudang II CV. MKS luas bangunan
sebesar 172,625 m2.

Fakultas Rekayasa Industri Program Studi S1 Teknik Industri


Tugas Akhir - 2014

ALUMINIUM STORAGE
CUTTING &
SCOURING

GLASS STORAGE

STORAGE
SCRAP
RESIDUAL GLASS
STORAGE

GLASS STORAGE
RECEIVING & SHIPPING

Gambar I.3 Layout Eksisting Gudang II CV. MKS

Gambar I.3 memperlihatkan bahwa pada kondisi eksisting penggunaan ruang yang
terpakai belum maksimal. Beberapa area kosong belum digunakan sehingga dapat
mengakibatkan pemborosan. Berdasarkan penelitian serta perhitungan, luas
bangunan yang telah terpakai adalah sebesar 67,55 m2, sehingga utilitas
penggunaan space gudang saat ini baru mencapai 39,13%. Utilitas lokasi
penyimpanan yang melebihi 85% pada gudang nonreal-time dan 90% pada real
time dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan keselamatan operasional
gudang (Frazelle, 2002).

Fakultas Rekayasa Industri Program Studi S1 Teknik Industri


Tugas Akhir - 2014

CUTTING &
ALUMINIUM STORAGE
SCOURING
3
3

4
2

RESIDUAL GLASS
STORAGE
2 5

STORAGE
SCRAP
GLASS STORAGE
5 2

1
2
2
1

STORAGE
GLASS
1

: Operasi
1 6
: Penyimpanan
RECEIVING & SHIPPING
: Pengangkutan

: Aliran Kaca

: Aliran Aluminium

Gambar I.4 Aliran Material Gudang II CV. MKS


Gambar I.4 menunjukkan aliran material pada Gudang II CV. MKS. Warna hitam
menunjukkan aliran material kaca, sedangkan warna merah menunjukkan aliran
material aluminium. Aliran material kaca pada saat ini memiliki kekurangan pada
penyimpanan kaca, dimana penyimpanan kaca yang terletak pada ujung gudang
mengalami kesulitan untuk melakukan proses penyimpanan dan pemotongan
karena aisle pada daerah tersebut sangat sempit.

Untuk memaksimalkan utilitas penggunaan ruang, CV. MKS akan melakukan


penambahan beberapa fasilitas pada Gudang II CV. MKS, yaitu beberapa pallet
kaca dan work station penggosokan kaca. Pallet kaca yang masih berada di Gudang
I CV. MKS perlu dipindahkan untuk memaksimalkan utilitas penggunaan ruang
pada Gudang II CV. MKS. Selain itu, pada kondisi eksisting penggosokan kaca
dilakukan di work station pemotongan, sehingga proses penggosokan ini
menggangu jalannya proses pemotongan. Menurut hasil wawancara dengan salah

Fakultas Rekayasa Industri Program Studi S1 Teknik Industri


Tugas Akhir - 2014

satu pemilik CV. MKS, proses penggosokan kaca menimbulkan scrap yang dapat
mengotori bahan baku yang disimpan di area penyimpanan barang, untuk itu
diperlukan sebuah ruangan khusus untuk melakukan proses penggosokan.

Pendirian pabrik baru dan penambahan departemen baru merupakan salah satu
permasalahan dalam tata letak yang mendorong perlu dilakukannya relayout
(Hadiguna & Setiawan, 2008). Berdasarkan beberapa masalah yang telah
dipaparkan, perlu dilakukan perancangan tata letak fasilitas ulang. Tujuannya
adalah untuk memaksimalkan utilitas penggunaan ruanngan pada Gudang II CV.
MKS. Dengan tetap mempertimbangkan popularitas, kesamaan, ukuran, dan
karakteristik material, tata letak harus dirancang untuk memaksimalkan utilitas
ruangan sehingga tingkat pelayanan yang baik dapat terpenuhi (Tompkins, et al.,
2003).

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk perancangan layout adalah metode
BLOCPLAN. Perancangan layout pabrik menggunakan metode BLOCPLAN dapat
menghasilkan penurunan biaya material handling sebesar 38,68% pada Fasilitas
Produksi di CV. Dimas Rotan Gatak Sukoharjo (Wahyudi, 2010). Untuk mengatur
aliran material yang sesuai dengan aliran proses produksi serta stasiun kerja,
penelitian ini mengusulkan untuk melakukan relokasi pabrik ke area yang lebih
luas.

Oleh karena itu, penelitian ini akan mencoba merancang tata letak fasilitas gudang
untuk meminimasi biaya material handling dengan memaksimalkan utilitas gudang
dan memperhatikan efektivitas dan efisiensi aliran bahan. Perancangan tata letak
yang dilakukan menggunakan metode BLOCPLAN. Dengan adanya solusi yang
diusulkan sebagai output dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
perbaikan bagi Gudang II CV. MKS sehingga produktivitas perusahaan serta
kepuasan pelanggan dapat dicapai dengan maksimal.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, rumusan masalah yang diangkat
dalam penelitian ini adalah:

Fakultas Rekayasa Industri Program Studi S1 Teknik Industri


Tugas Akhir - 2014

1. Bagaimana tata letak pada Gudang II CV. Mandiri Karsa Sejahtera dengan
menggunakan metode BLOCPLAN untuk memaksimalkan utilitas
penggunaan ruang yang tersedia dengan mempertimbangkan permintaan dan
meminimasi momen perpindahan aliran material?

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan kegiatan penelitian yang dilakukan adalah:

1. Membuat tata letak fasilitas pada Gudang II CV. MKS dengan menggunakan
metode BLOCPLAN sehingga dapat memaksimalkan utilitas penggunaan
ruang yang tersedia dengan mempertimbangkan permintaan dan meminimasi
momen perpindahan aliran material.

I.4 Batasan Masalah

Agar penelitian dilakukan secara terfokus terhadap tujuan yang ingin dicapai, maka
diperlukan pembatasan terhadap ruang lingkup penelitian. Batasan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Usulan tata letak mempertimbangkan ketetapan perusahaan.


2. Workstation yang ditambahkan adalah workstation penggosokan yang
menggunakan mesin gerinda dengan kebutuhan luas sebesar 2,2 m x 1,8 m.
3. Perancangan tata letak dilakukan untuk mencapai utilitas penggunaan ruang
gudang maksimum sebesar 85%.

I.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kapasitas Gudang II CV. MKS


2. Sebagai salah satu pertimbangan dalam melakukan pengambilan keputusan
yang berkaitan dengan tata letak gudang.
3. Meningkatkan pelayanan Gudang II CV. MKS untuk menunjang proses
produksi.

Fakultas Rekayasa Industri Program Studi S1 Teknik Industri


Tugas Akhir - 2014

I.6 Sistematika Penulisan

Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, perumusan


masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang
digunakan dalam penelitian, serta sistematika penulisan laporan
penelitian.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi literatur yang berhubungan dengan penelitian mengenai


perbaikan tata letak fasilitas serta penelitian-penelitian yang sudah
pernah dilakukan sebelumnya. Landasan teori yang dibahas meliputi
pengetahuan dan metode-metode serta teori yang mendukung untuk
melakukan penelitian tersebut.

Bab III Metodologi Penelitian

Bab ini berisi langkah-langkah dalam melakukan penelitian tugas akhir


secara rinci. Metodologi penelitian digunakan sebagai penunjuk arah
agar dalam pelaksanaan penelitian tidak akan menyimpang dari tujan
penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Tahapan dalam
penelitian ini adalah tahap identifikasi dan pendahuluan, tahap
pengumpulan dan pengolahan data, serta tahap analisis dan
kesimpulan.

Bab IV Pengumpulan Dan Pengolahan Data

Bab ini berisi pengumpulan data-data pendukung penelitan yang


dilakukan melalui berbagai proses seperti observasi, wawancara, dan
perolehan data dari perusahaan. Pengolahan data dilakukan sesuai

Fakultas Rekayasa Industri Program Studi S1 Teknik Industri


Tugas Akhir - 2014

dengan metode yang telah dikonsepkan pada Bab III yang kemudian
dianalisis untuk mengusulkan solusi perbaikan.

Bab V Analisis

Bab ini berisi analisis terhadap pengolahan data dan alternatif usulan
perbaikan yang dilakukan pada Bab IV. Pada bab ini juga akan
dilakukan perbandingan antara kondisi eksisting dan kondisi setelah
diberikan usulan perbaikan.

Bab VI Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan terhadap hasil penelitian serta pengajuan


saran bagi perusahaan sebagai solusi perbaikan dan saran untuk
penelitian selanjutnya sebagai masukan di masa yang akan datang.

Fakultas Rekayasa Industri Program Studi S1 Teknik Industri


Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2014

Bab VI Kesimpulan dan Saran

VI.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan


bahwa tujuan dari penelitian ini telah tercapai, yaitu penelitian ini menghasilkan
usulan perancangan tata letak yang memaksimalkan utilitas ruang gudang serta
meminimasi momen perpindahan aliran materian dengan melakukan penambahan
work station, dimana:

1. Utilitas ruang gudang naik sebesar 40,23% dari 39,13% menjadi 79,36%.
2. Kapasitas penyimpanan kaca pun meningkat dari 120 lembar menjadi 240
lembar, atau meningkat sebesar 100%.
3. Rata-rata momen perpindahan per minggu mengalami penurunan sebesar
17,95% dari 2.230,15 meter menjadi 1.829,79 meter.
4. Biaya material handling turun dari Rp 36.996.075,16 menjadi Rp
32.975.219,92 atau terdapat penurunan sebesar 10,87% dibandingkan dengan
initial layout.

VI.2 Saran

Berdasarkan penelitian ini, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan,


diantaranya adalah:

Saran Bagi Perusahaan

1. Diharapkan CV. Mandiri Karsa Sejahtera dapat mengimplementasikan usulan


perancangan layout pada Gudang II CV. MKS agar dapat terus memenuhi
permintaan pelanggan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan biaya
investasi dalam melakukan relayout.

98

Fakultas Rekayasa Industri Program Studi S1 Teknik Industri


Tugas Akhir - 2014

Saran Bagi Penelitian Selanjutnya

1. Dilakukan penambahan penelitian dengan mempertimbangkan sistem alokasi


penyimpanan produk agar aktivitas di dalam gudang menjadi lebih efektif dan
efisien.
2. Dilakukan penambahan penelitian dengan mempertimbangkan biaya investasi
yang dikeluarkan perusahaan dalam melakukan perancangan layout usulan.

99

Fakultas Rekayasa Industri Program Studi S1 Teknik Industri


Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2014

DAFTAR PUSTAKA

Apple, J. M., 1990. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Bandung: ITB.

Aprilianti, N., 2013. Usulan Perbaikan Perancangan Layout Gudang


Menggunakan Algoritma CORELAP pada Gudang Pabrik Slab Baja 1 PT. XYZ.
Bandung: Telkom University.

Badan Pusat Statistik, 2013. Fajar Makassar. [Online]


Available at: http://www.fajar.co.id/bisnisekonomi/3010062_5664.html
[Diakses 18 Maret 2014].

Barata, A. A., 2006. Pemotongan - Pemungutan Pajak Penghasilan dan Kredit


Pajak Luar Negeri. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Dewi, A. I., Choiri, M. & Efranto, R. Y., 2013. Perencanaan Ulang Tata Letak
Fasilitas Berdasarkan Hasil Simulasi Proses Produksi Rokok (Studi Kasus PT. Bayi
Kembar Malang). Malang: Universitas Brawijaya.

Frazelle, E. H., 2002. World-Class Warehousing and Material Handling.


Singapore: McGraw-Hill.

Hadiguna, R. A. & Setiawan, H., 2008. Tata Letak Pabrik. Yogyakarta: Penerbit
Andi.

Heragu, S., 1997. Fasilities Design. Boston: PWS Publishing Company.

Ma'arif, M. S., 2003. Manajemen Operasi. Jakarta: Grasindo.

Nurmianto, E., 2004. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Prima
Printing.

Purnomo, H., 2004. Perencanaan & Perancangan Fasilitas. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

Ristono, A., 2010. Perancangan Fasilitas. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tompkins, J. A., 2010. Facilities Planning. Hoboken: John Wiley & Sons.

100

Fakultas Rekayasa Industri Program Studi S1 Teknik Industri


Tugas Akhir - 2014

Tompkins, J. A., White, J. A., Bozer, Y. A. & Tanchoco, J. M. A., 2003. Facilities
Planning. Hoboken: Wiley.

Wahyudi, E. S., 2010. Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi di CV.
Dimas Rotan Gatak Sukoharjo. Surakarta: UNS.

Wignjosoebroto, S., 2009. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Surabaya:
Guna Widya.

101

Fakultas Rekayasa Industri Program Studi S1 Teknik Industri


Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

You might also like