Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
CV. MKS merupakan sebuah perusahaan yang memiliki masalah pada gudang. Pada bulan Januari
2014, CV. MKS menyewa sebuah bangunan (Gudang II CV. MKS) yang digunakan untuk
menyimpan persediaan kaca dan aluminium, serta melakukan proses pemotongan kaca yang
selanjutnya akan dikirim ke pelanggan. Salah satu permasalahan pada Gudang II CV. MKS adalah
inventory level maksimum material kaca yang melebihi kapasitas penyimpanan dikarenakan
pemindahan fasilitas dari Gudang I CV. MKS dilakukan secara bertahap dan belum diadakan
pemindahan seluruh fasilitas. Selain itu, untuk mendukung aktivitas di dalam gudang,
perusahaan berencana untuk menambah sejumlah fasilitas dan workstation. Berdasarkan
beberapa masalah yang telah dipaparkan, perlu dilakukan perancangan tata letak fasilitas pada
gudang untuk meminimasi biaya material handling dengan memaksimalkan utilitas ruang
gudang dan meminimasi momen perpindahan aliran material dengan menggunakan algoritma
BLOCPLAN. Algoritma BLOCPLAN digunakan sebagai algoritma konstruksi maupun algoritma
perbaikan. Rancangan tata letak dengan menggunakan algoritma BLOCPLAN menghasilkan
peningkatan utilitas ruang gudang sebesar 40,23% dan penurunan momen perpindahan sebesar
17,95% dengan meminimasi biaya material handling sebesar 10,87%.
Abstract
CV. MKS is a company that has problems in its warehouse. In January 2014, CV. MKS rented a
building (Warehouse II CV. MKS) that used to store glass and aluminium inventory, and do
cutting process of glass which will be sent to the customer. One of the problems is the maximum
inventory level of glass material exceeds the storage capacity, due to the movement of facility
from Warehouse I CV. MKS is done in stages and has not held the entire transfer facility. In
addtion, the company plans to add some facilities and work stations. Based on some of issues that
have been presented, it is necessary to design the facility layout of this warehouse to minimize
material handling costs by maximizing the utility of warehouse space and minimizing the
movement moment of flow materual using BLOCPLAN algorithm. BLOCPLAN algorithm is used as
construction algorithm and improvement algorithm. The layout design using
BLOCPLANalgorithm resulted in increased warehouse space utility of 40,23% and decreased
moment movement of 17,95% with decreased material handling cost of 10,87%.
Bab I Pendahuluan
CV. Mandiri Karsa Sejahtera (CV. MKS) merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak di sektor konstruksi bangunan. CV. MKS menyediakan jasa pemotongan
serta pemasangan kaca dan aluminium yang biasanya digunakan pada pintu
maupun jendela bangunan, baik untuk perumahan maupun fasilitas umum. CV.
MKS melakukan pemesanan bahan baku dengan menggunakan sistem job order,
dimana pemesanan bahan baku serta proses produksi akan dilakukan setelah terjadi
kontrak antara CV. MKS dan pelanggannya.
Pada bulan Januari 2014, CV. MKS menyewa sebuah bangunan (Gudang II CV.
MKS) yang digunakan untuk menyimpan persediaan kaca dan aluminium, serta
melakukan proses pemotongan kaca yang selanjutnya akan dikirim ke pelanggan.
Penambahan lokasi tersebut dikarenakan lokasi sebelumnya (Gudang I CV. MKS)
dengan luas bangunan sebesar 118,6 m2 sudah tidak dapat memenuhi kapasitas
Proyek
Supplier Receiving Storing Picking Cutting Scouring Shipping
Bangunan
Gambar I.2 menunjukkan bahwa inventory level material kaca pada Gudang II CV.
MKS melebihi kapasitas penyimpanan kaca. Hal ini disebabkan oleh pemindahan
fasilitas dari Gudang I CV. MKS dilakukan secara bertahap dan hingga bulan Mei
2014 belum diadakan pemindahan seluruh fasilitas ke Gudang II CV. MKS.
Beberapa pallet kaca masih berada di lokasi Gudang I CV. MKS dan belum
dipindahkan ke Gudang II CV. MKS.
Gambar I.3 menunjukkan layout eksisting pada Gudang II CV. MKS luas bangunan
sebesar 172,625 m2.
ALUMINIUM STORAGE
CUTTING &
SCOURING
GLASS STORAGE
STORAGE
SCRAP
RESIDUAL GLASS
STORAGE
GLASS STORAGE
RECEIVING & SHIPPING
Gambar I.3 memperlihatkan bahwa pada kondisi eksisting penggunaan ruang yang
terpakai belum maksimal. Beberapa area kosong belum digunakan sehingga dapat
mengakibatkan pemborosan. Berdasarkan penelitian serta perhitungan, luas
bangunan yang telah terpakai adalah sebesar 67,55 m2, sehingga utilitas
penggunaan space gudang saat ini baru mencapai 39,13%. Utilitas lokasi
penyimpanan yang melebihi 85% pada gudang nonreal-time dan 90% pada real
time dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan keselamatan operasional
gudang (Frazelle, 2002).
CUTTING &
ALUMINIUM STORAGE
SCOURING
3
3
4
2
RESIDUAL GLASS
STORAGE
2 5
STORAGE
SCRAP
GLASS STORAGE
5 2
1
2
2
1
STORAGE
GLASS
1
: Operasi
1 6
: Penyimpanan
RECEIVING & SHIPPING
: Pengangkutan
: Aliran Kaca
: Aliran Aluminium
satu pemilik CV. MKS, proses penggosokan kaca menimbulkan scrap yang dapat
mengotori bahan baku yang disimpan di area penyimpanan barang, untuk itu
diperlukan sebuah ruangan khusus untuk melakukan proses penggosokan.
Pendirian pabrik baru dan penambahan departemen baru merupakan salah satu
permasalahan dalam tata letak yang mendorong perlu dilakukannya relayout
(Hadiguna & Setiawan, 2008). Berdasarkan beberapa masalah yang telah
dipaparkan, perlu dilakukan perancangan tata letak fasilitas ulang. Tujuannya
adalah untuk memaksimalkan utilitas penggunaan ruanngan pada Gudang II CV.
MKS. Dengan tetap mempertimbangkan popularitas, kesamaan, ukuran, dan
karakteristik material, tata letak harus dirancang untuk memaksimalkan utilitas
ruangan sehingga tingkat pelayanan yang baik dapat terpenuhi (Tompkins, et al.,
2003).
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk perancangan layout adalah metode
BLOCPLAN. Perancangan layout pabrik menggunakan metode BLOCPLAN dapat
menghasilkan penurunan biaya material handling sebesar 38,68% pada Fasilitas
Produksi di CV. Dimas Rotan Gatak Sukoharjo (Wahyudi, 2010). Untuk mengatur
aliran material yang sesuai dengan aliran proses produksi serta stasiun kerja,
penelitian ini mengusulkan untuk melakukan relokasi pabrik ke area yang lebih
luas.
Oleh karena itu, penelitian ini akan mencoba merancang tata letak fasilitas gudang
untuk meminimasi biaya material handling dengan memaksimalkan utilitas gudang
dan memperhatikan efektivitas dan efisiensi aliran bahan. Perancangan tata letak
yang dilakukan menggunakan metode BLOCPLAN. Dengan adanya solusi yang
diusulkan sebagai output dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
perbaikan bagi Gudang II CV. MKS sehingga produktivitas perusahaan serta
kepuasan pelanggan dapat dicapai dengan maksimal.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, rumusan masalah yang diangkat
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana tata letak pada Gudang II CV. Mandiri Karsa Sejahtera dengan
menggunakan metode BLOCPLAN untuk memaksimalkan utilitas
penggunaan ruang yang tersedia dengan mempertimbangkan permintaan dan
meminimasi momen perpindahan aliran material?
1. Membuat tata letak fasilitas pada Gudang II CV. MKS dengan menggunakan
metode BLOCPLAN sehingga dapat memaksimalkan utilitas penggunaan
ruang yang tersedia dengan mempertimbangkan permintaan dan meminimasi
momen perpindahan aliran material.
Agar penelitian dilakukan secara terfokus terhadap tujuan yang ingin dicapai, maka
diperlukan pembatasan terhadap ruang lingkup penelitian. Batasan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
dengan metode yang telah dikonsepkan pada Bab III yang kemudian
dianalisis untuk mengusulkan solusi perbaikan.
Bab V Analisis
Bab ini berisi analisis terhadap pengolahan data dan alternatif usulan
perbaikan yang dilakukan pada Bab IV. Pada bab ini juga akan
dilakukan perbandingan antara kondisi eksisting dan kondisi setelah
diberikan usulan perbaikan.
VI.1 Kesimpulan
1. Utilitas ruang gudang naik sebesar 40,23% dari 39,13% menjadi 79,36%.
2. Kapasitas penyimpanan kaca pun meningkat dari 120 lembar menjadi 240
lembar, atau meningkat sebesar 100%.
3. Rata-rata momen perpindahan per minggu mengalami penurunan sebesar
17,95% dari 2.230,15 meter menjadi 1.829,79 meter.
4. Biaya material handling turun dari Rp 36.996.075,16 menjadi Rp
32.975.219,92 atau terdapat penurunan sebesar 10,87% dibandingkan dengan
initial layout.
VI.2 Saran
98
99
DAFTAR PUSTAKA
Apple, J. M., 1990. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Bandung: ITB.
Dewi, A. I., Choiri, M. & Efranto, R. Y., 2013. Perencanaan Ulang Tata Letak
Fasilitas Berdasarkan Hasil Simulasi Proses Produksi Rokok (Studi Kasus PT. Bayi
Kembar Malang). Malang: Universitas Brawijaya.
Hadiguna, R. A. & Setiawan, H., 2008. Tata Letak Pabrik. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Nurmianto, E., 2004. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Prima
Printing.
Tompkins, J. A., 2010. Facilities Planning. Hoboken: John Wiley & Sons.
100
Tompkins, J. A., White, J. A., Bozer, Y. A. & Tanchoco, J. M. A., 2003. Facilities
Planning. Hoboken: Wiley.
Wahyudi, E. S., 2010. Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi di CV.
Dimas Rotan Gatak Sukoharjo. Surakarta: UNS.
Wignjosoebroto, S., 2009. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Surabaya:
Guna Widya.
101