You are on page 1of 17

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN


MATERIAL DENGAN METODE LOT SIZING PADA MRP
(Studi Kasus PT. Mitra Binamandiri Makmur Mojokerto)

Yudhit Kristanto (04410100177) Sekolah Tinggi Manajemen Informatika &


Komputer Surabaya Email : jchristantt@gmail.com

Abstract
In practect of a manufacture company, a lot of problems found in inventory
plan and control. Inventory as a part of service in raw material supplier, could not
control use of raw material of a product, too many over budget of a raw material, it’s
will be bad credit for company. Lack of material in the middle of production process
could be a cause of a late production. Production priority thas has been planned
change if lack of material happen. Usually production unfocuse if all that thing happen.
Because of all that problems, writer search a way to solve the problems by
create a design and analysis inventory plan and control information system with lot
sizing method on MRP that could plan and control use of raw material on PT. Mitra
Binamandiri Makmur Mojokerto as a furniture manufacture company. Hope, with this
system could decrease the problems usually come in the middle of production process,
and help the employees to control and plan the inventory easier and faster than before.

Keywords : control, plan, inventory, production, PT. Mitra Binamandiri Makmur

Dewasa ini industri bisa meliputi raw material,


berkembang cukup pesat, baik industri consumables material, dan tools.
manufaktur maupun industri jasa. Ditinjau dari segi biaya, material adalah
Industri-industri tersebut berkembang sebagai salah satu komponen harga
dengan berbagai tingkatan, mulai yang pokok produksi (HPP) dari suatu
berskala besar, menengah, dan kecil. produk yang dihasilkan, selain
Berbagai macam produk dihasilkan komponen tenaga (manusia dan mesin)
dari berbagai macam industri. Untuk dan biaya overhead. Bahkan banyak
industri manufaktur, produk yang produk manufaktur yang komponen
dihasilkan tidak terlepas dari kebutuhan materialnya merupakan porsi terbesar
dan penyediaan material-material yang dari HPP. Oleh karena itu material
diperlukan. Material yang dimaksud merupakan komponen yang sangat

1
penting dalam suatu industri macam kursi (chair), meja (table),
manufaktur, baik yang berskala besar, lounger, dan legrest yang semuanya
menengah, maupun kecil dan untuk merupakan Garden Furniture, atau
produk apapun. Salah satu hal yang furniture yang ditempatkan di luar
perlu dilakukan dalam pengelolaan ruangan. Sebagian besar produk yang
material adalah melakukan perencanaan dihasilkan akan dipasarkan ke luar
dan pengendalian material yang negeri seperti Jerman, Amerika Serikat,
berhubungan dengan produksi, agar Argentina, Australia, Brazil, dan China.
material selalu tersedia saat dibutuhkan Selama ini sistem perencanaan dan
dan sesuai dengan jumlah yang pengendalian material dilakukan oleh
dibutuhkan, sehingga proses produksi bagian Production Plan and Inventory
tidak mengalami keterlambatan, dan Control atau PPIC, Cara yang
produk pesanan pelanggan dapat digunakan adalah menggunakan
dipenuhi tepat waktu. Hal tersebut akan perkiraan material yang diperoleh dari
dapat menjaga kepuasan pelanggan bagian RnD (Research and
(customer satisfaction), sehingga Development) dengan menggunakan
eksistensi dan kelangsungan perusahaan perhitungan manual. Dengan
tetap terjaga. Perencanaan dan menggunakan cara tersebut banyak
pengendalian material antara lain terjadi masalah baik saat persiapan
berhubungan dengan kapan suatu proses produksi maupun saat proses
material dibutuhkan, berapa jumlahnya, produksi mulai berjalan. Masalah-
berapa jumlah persediaan yang ada (On masalah yang timbul seperti ketiadaan
Hand Inventory/OHI), kapan harus bahan karena keterlambatan pemesanan
dilakukan pemesanan, kapan material dan kedatangannya, terjadinya
harus datang, berapa safety stock suatu kelebihan atau kekurangan bahan. Hal
material yang harus dijaga. tersebut bisa berakibat keterlambatan
PT. Mitra Binamandiri produksi, membengkaknya HPP, dan
Makmur adalah suatu perusahaan yang tingkat persediaan yang tinggi, sehingga
terletak di Jl. Bypass 485 Mojokerto. dapat berpengaruh pada ketepatan
Perusahaan ini bergerak dalam bidang waktu pengiriman produk dan laba
industri manufaktur furniture dengan perusahaan.
hasil produksinya adalah berbagai

2
Dengan adanya permasalahan perencanaan pengendalian persediaan
di atas, dalam Tugas Akhir ini penulis material, untuk keperluan proses
akan mencoba memberikan solusi pengadaan (purchasing) dan
tentang upaya perencanaan dan perencanaan produksi baik barang
pengendalian material yang digunakan rakitan (assyembly) maupun barang jadi
untuk membuat salah satu produk yang (produk akhir), sehingga persediaan
dihasilkan oleh PT. Mitra Binamandiri bahan maupun proses produksi
Makmur. Produk yang akan dibahas diharapkan dapat terlaksana dengan
dalam Tugas Akhir ini adalah meja, baik.
yang merupakan salah satu produk
LANDASAN TEORI
dengan jumlah produksi yang cukup
tinggi dibandingkan produk-produk Persediaan
yang lain. Tugas Akhir ini akan Persediaan menurut John E.
melakukan analisa dan perancangan Biegel(1992;112) dapat didefinisikan
sistem untuk perencanaan dan sebagai bahan yang akan disimpan
pengendalian persediaan material dalam gudang untuk kemudian
dengan menggunakan metode Lot Sizing digunakan atau dijual. Persediaan dapat
pada Material Requirement Planning berupa bahan baku untuk keperluan
(MRP). Ada tiga alternatif metode Lot proses atau barang-barang yang masih
Sizing yang akan dipilih untuk dalam pengolahan dan barang jadi yang
melakukan perencanaan dan disimpan untuk dijual.
pengendalian persediaan material Menurut John. E. Biegel
tersebut, yaitu metode Lot For Lot (1992;112) persediaan adalah hal pokok
(LFL), Economic Order Quantity sebagai fungsi yang tepat dari usaha
(EOQ), dan Period Order Quantity pengelolaan atau pembuatan.
(POQ). Hasil dari perhitungan masing-
Fungsi Persediaan
masing metode tersebut akan
Menurut John E.
dibandingkan dan dipilih mana yang
Biegel(1992;115) persediaan barang
terbaik, ditinjau dari biaya inventori
jadi secara umum dibuat karena tiga
yang meliputi Order Cos/Set Up Cost
alasan :
dan Holding Cost. Metode yang paling
baik akan digunakan sebagai metode

3
1. Untuk memungkinkan membuat Dalam situasi manufaktur,
barang dalam jumlah yang permintaan akan bahan baku,
ekonomis komponen, sub rakitan, dan sebagainya
2. Untuk menyediakan permintaan bergantung pada rencana produksi
dan penjualan di masa yang akan untuk produk akhir. Karena itu untuk
datang (perkiraan persediaan). menentukan berapa banyak komponen
3. Untuk mempersiapkan suatu atau bagian yang akan dibutuhkan
penyangga dalam menghadapi dalam setiap periode mendatang dalam
gejolak permintaan nyata dari cakupan waktu perencanaan harus
permintaan yang diramalkan seperti diketahui produksi untuk produk akhir.
fluktuasi atau persediaan keamanan MRP memanfaatkan informasi tentang
(safety stock). kebergantungan pada permintaan ini
untuk mengendalikan persediaan untuk
Material Requirement Planning
komponen.
Menurut Jay Heizer (2005;160)
Metode ini dikembangkan
Material Requirement Planning (MRP)
secara spesifik dengan tujuan
adalah sebuah teknik permintaan terikat
berhadapan dengan kompleksitas
yang menggunakan daftar kebutuhan
penempatan waktu dan hubungannya
bahan, persediaan, penerimaan yang
dengan inventori. Pengendalian
diperkirakan, dan jadwal produksi induk
persediaan ini memperhatikan
untuk menentukan kebutuhan material.
hubungan antar item persediaan,
Manfaat yang diperoleh perusahaan
sehingga dapat meningkatkan efisiensi
dengan menggunakan MRP adalah :
dalam menentukan hubungan setiap
1. Respons yang lebih baik bagi
item secara cepat dan tepat.
pesanan pelanggan sebagai hasil
Perencanaan akan menjadi
dari jadwal yang terus menerus
input yang sangat baik untuk sistem
diperbaiki.
produksi, baik sistem produksi dengan
2. Respons yang lebih cepat terhadap
product layout atau flowshop. Hal ini
perubahan pasar.
disebabkan lead time produksinya
3. Pemanfaatan fasilitas tenaga kerja
pendek. Tetapi pada sistem produksi
yang terus ditingkatkan.
jobshop (process layout) dimana aliran
4. Tingkat persediaan yang berkurang.
produk menjadi lebih kompleks dan

4
komponen berbeda harus berbagi mesin 1. Permintaan independent (tidak
yang sama sehingga sering timbul tergantung)
antrian yang cukup besar, maka lead Permintaan disebut
time produksinya pada umumnya independent apabila
panjang, sehingga kontrol aliran produk kebutuhan/permintaan untuk sistem
dan utilisasi sumber-sumber yang tersebut tidak tergantung dengan jumlah
digunakan menjadi lebih sulit dan lebih item yang lain. Yang termasuk dalam
rinci. Tujuan utama dari MRP adalah permintaan independent ini adalah
untuk merancang suatu sistem yang produk akhir karena berasal dari sumber
mampu menghasilkan informasi untuk yang independent di luar sistem
melakukan aksi yang tepat dalam produksi. Biasanya didapat dari hasil
pembelian bahan maupun produksi, baik peramalan, sales order, dan distribution
merupakan keputusan yang baru atau order.
perbaikan atas keputusan yang lalu. 2. Permintaan dependent (tergantung)
Keberhasilan suatu proses manufaktur Permintaan disebut dependent
sangat bergantung pada kemampuan apabila kebutuhan/permintaan untuk
untuk mengontrol aliran bahan yang item tersebut tergantung dengan jumlah
tepat pada saat yang tepat untuk item lain pada level yang lebih tinggi.
memenuhi jadwal pengiriman pada Yang termasuk dalam kebutuhan jenis
konsumen, menekan jumlah persediaan ini adalah sub-assemblies, komponen,
seminimum mungkin, memelihara dan bahan baku yang jumlahnya
tingkat pembebasan atas pekerjaan dan didapatkan dari perkalian antara
mesin, dan pada akhirnya untuk perencanaan produksi pada level akhir
mencapai efisiensi produksi yang dengan kebutuhan tiap komponen.
optimum. Kebutuhan dalam tiap level Sebuah sistem MRP adalah
dari struktur produk mempunyai dua cara yang sangat baik untuk
macam komponen yaitu jumlah dan menentukan jadwal produksi dan
waktu. kebutuhan bersih. Bagaimana pun,
Prinsip dasar pendekatan MRP ketika terdapat kebutuhan bersih, maka
berkenaan dengan permintaan. keputusan berapa banyak yang perlu
Kebutuhan permintaan dibagi menjadi dipesan harus dibuat. Keputusan ini
dua yaitu: disebut keputusan penentuan ukuran lot

5
(lot~sizing decision). Ada berbagai jalan H = biaya penyimpanan per
untuk menentukan ukuran lot dalam periode per unit
sebuah sistem MRP, antara lain Lot For
Period Order Quantity
Lot (LFL), Economic Order Quantity
Metode Period Order Quantity
(EOQ), dan Period Order Quantity
(POQ) adalah salah satu metode lot
(POQ).
sizing dimana kebutuhan komponen-
Lot For Lot komponen dipenuhi dengan
Metode Lot For Lot (LFL) menentukan jumlah periode permintaan
adalah salah satu metode lot sizing yang harus dipenuhi (tidak termasuk
dimana kebutuhan komponen- permintaan nol) untuk setiap kali
komponen dipenuhi sesuai dengan pemesanan. Metode ini berhubungan
jumlah permintaannya. Dengan metode dengan EOQ, yaitu bahwa banyaknya
lot sizing ini akan diperoleh on hand periode yang harus dipenuhi kebutuhan
inventory (persediaan) menjadi nol. komponennya diperoleh berdasarkan
perhitungan besarnya EOQ dibagi
Economic Order Quantity
dengan permintaan (demand) rata-rata
Metode Economic Order
per periode.
Quantity (EOQ) adalah salah satu

EOI = EOQ/D = √ 2 S D / D2H


metode lot sizing dimana kebutuhan
komponen-komponen dipenuhi dengan
jumlah tertentu, dimana biaya = √ 2 S / DH

inventorinya (order cost / setup cost dan


Pengembangan Sistem Informasi
holding cost) minimal. EOQ dinyatakan
Menurut Andri Kristanto
dengan rumus sebagai berikut :
(2003;35) pengembangan sistem
informasi yang direalisasikan dengan
bantuan komputer melalui suatu
EOQ = √ 2 S D / H tahapan yang disebut dengan sistem
analisis dan desain. Yang dimaksud
dimana, D = kebutuhan komponen per dengan sistem analisis dan desain
periode adalah peningkatan kinerja suatu
S = biaya setup / biaya order organisasi dengan tujuan perbaikan
per pesanan

6
prosedur-prosedur dan metode yang dihasilkan dan untuk apa laporan-
lebih baik. laporan tersebut digunakan. Misalnya,
Sistem desain merencanakan daftar catatan pemesanan kembali,
suatu sistem baru untuk menggantikan order-order penjualan, stock on hand,
sistem usaha lama. Untuk itu diperlukan dan sebagainya. Juga harus diketahui
analisis, yaitu proses mengumpulkan kemana informasi-informasi tersebut
dan menginterprestasikan kenyataan- ditujukan.
kenyataan yang ada, atau mendiagnosa Sistem analisis ini meliputi
persoalan dan menggunakan keduanya beberapa proses, diantaranya :
untuk memperbaiki sistem. penyelidikan awal, studi kelayakan, dan
penentuan kebutuhan-kebutuhan sistem.
Analisis Sistem
Menurut Jeffery L. Whitten Desain Sistem
(2004;33) analisis sistem ditujukan Desain sistem memberikan
untuk menyediakan tim proyek dengan gambar tentang sistem yang dibangun
pemahaman lebih menyeluruh terhadap sesuai dengan kebutuhan user. Hasil
masalah-masalah dan kebutuhan- dari desain sistem kemudian
kebutuhan yang memicu proyek. Area diimplementasikan sehingga akan
bisnis dipelajari dan dianalisis untuk diperoleh aplikasi yang menghasilkan
memperoleh pemahaman yang lebih output sesuai dengan kebutuhan.
rinci mengenai apa yang bekerja, apa Beberapa proses desain yang dilakukan
yang tidak bekerja, dan apa yang antara lain :
dibutuhkan. 1. Document Flow.
Proses sistem analisis 2. System Flow.
merupakan proses untuk mengetahui 3. Data Flow Diagram.
bagaimana suatu organisasi menangani 4. Entity Relationship Diagram
operasi-operasinya. Misalnya, formulir- 5. Perancangan Input.
formulir apa saja yang digunakan untuk 6. Perancangan Output.
menyimpan informasi secara manual, 7. Perancangan Interface Input.
seperti order-order penjualan, faktur- 8. Perancangan Interface Output.
faktur, dan lain-lain.
Perlu juga diketahui laporan-
laporan apa saja yang sekarang ini

7
PERANCANGAN SISTEM Document Flow
Blok Diagram Document flow
menggambarkan alur dari proses bisnis
yang terjadi pada perusahaan PT. Mitra
Binamandiri Makmur. Document flow
dibuat berdasarkan hasil analisa dan
kebutuhan pengguna (user requirement)
dalam hal ini PT. Mitra Binamandiri
Makmur Mojokerto.

Gambar 3.1. Blok Diagram Input,


Proses, dan Output Sistem Informasi
Perencanaan dan Pengendalian
Persediaan Material Dengan Metode
Lot Sizing pada MRP pada PT. Mitra
Binamandiri Makmur Mojokerto.

Gambar 3.3. Document flow


Pengendalian Persediaan Material
PT. Mitra Binamandiri Makmur
Mojokerto.

System flow
Dalam perancangan sistem

Gambar 3.2. Bill Of Material yang dibuat berupa system flow ini
Extension Table. menggunakan tool Microsoft Visio
2003. System flow ini menggambarkan
alur dari sistem informasi perencanaan

8
dan pengendalian persediaan material
dengan metode Lot Sizing pada MRP.
System flow dibuat berdasarkan hasil
analisa dan kebutuhan pengguna (user
requirement) dalam hal ini PT. Mitra
Binamandiri Makmur Mojokerto.

Gambar 3.5. System flow Pembelian


pada PT. Mitra Binamandiri
Makmur Mojokerto.

Data Flow Diagram


Data Flow Diagram (DFD)
adalah gambaran aliran informasi yang
terlibat dalam suatu prosedur (event)
yang terdapat dalam suatu sistem.
Diagram ini menjelaskan lebih lanjut

Gambar 3.4. System flow Perencanaan suatu proses yang terdapat pada
dan Pengendalian Persediaan diagram berjenjang pada alur data yang
Material dengan Metode Lot
Sizing pada MRP PT. Mitra terjadi pada setiap proses. DFD
Binamandiri Makmur Mojokerto. berfungsi untuk menggambarkan aliran
data yang terjadi di dalam sistem dari
tingkat tertinggi sampai ke tingkat yang

9
terendah sehingga memungkinkan untuk
dilakukan proses dekomposis, partisi
atau pembagian sistem ke dalam bagian-
bagian yang lebih kecil dan lebih
sederhana. Adapun penjelasan dari DFD
dapat dilihat sebagai berikut :
Context Diagram
Context diagram adalah
diagram pertama dalam rangkaian suatu
DFD yang menggambarkan entitas-
entitas yang berhubungan dengan suatu
sistem. Pada context diagram sistem
informasi perencanaan dan
pengendalian persediaan material
dengan menggunakan metode lot sizing
terdapat 4 external entity, yaitu : PPIC, Gambar 3.6. Context Diagram Sistem
Informasi Perencanaan dan
produksi, pembelian, dan supplier. Pengendalian Persediaan Material
Masing-masing dari entity tersebut dengan metode Lot Sizing pada
MRP.
memberikan input dan oleh sistem akan
diberikan keluaran atau output yang Diagram Berjenjang

berupa laporan atau dokumen yang lain. Diagram berjenjang merupakan


alat perancangan sistem yang dapat
menampilkan seluruh proses yang
terdapat pada suatu aplikasi tertentu
dengan jelas dan terstruktur.

10
Gambar 3.7. Diagram Berjenjang
Sistem Informasi Perencanaan dan
Pengendalian Persediaan Material
dengan metode Lot Sizing pada Gambar 3.8 DFD Level 0 Sistem
MRP. Perencanaan dan Pengendalian
Persediaan material dengan Metode Lot
DFD level 0 Sistem Pengendalian
Sizing
Persediaan dengan Metode Lot Sizing DFD level 1 Proses Membuat Master
Setelah context diagram maka Production Schedule.
digambarkan diagram yang lebih rinci, DFD level 1 Proses membuat
yang disebut dengan DFD level 0. DFD Master Production Schedule (MPS)
level 0 membentuk semua aliran proses menggambarkan proses-proses data
input dan output yang ada pada context yang lebih rinci dalam tahapan
diagram sebelumnya. Tiap-tiap proses membuat MPS.
tersebut akan membentuk hubungan
yang saling terkait sehingga membentuk
aliran proses yang menggambarkan
proses dari sistem informasi
perencanaan dan pengendalian
persediaan material dengan metode lot
sizing pada MRP.

11
Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram
(ERD) merupakan suatu desain sistem
yang digunakan untuk
menginterpretasikan, menentukan dan
mendokumentasikan kebutuhan-
kebutuhan untuj sistem pemrosesan
database. ERD juga menyediakan
bentuk untuk menunjukkan keseluruhan
dari data user dan menunjukkan
hubungan antar tabel. Dalam ERD data-
data tersebut digambarkan dengan
Gambar 3.9 DFD Level 1 Membuat menggambarkan symbol entity. Dalam
Master Production Schedule DFD level
1 Proses Pengendalian perancangan sistem ini terdapat

Persediaan dengan Lot Sizing. beberapa entity yang saling terkait


DFD level 1 Proses untuk menyediakan data-data yang

pengendalian persediaan dengan Lot dibutuhkan oleh sistem.

Sizing menggambarkan proses-proses


Conceptual Data Model
data yang lebih rinci dalam tahapan
pengendalian persediaan.

Gambar 3.11 CDM Sistem Pengendalian


Gambar 3.10 DFD Level 1 Persediaan dengan Metode Lot Sizing.
Pengendalian Persediaan dengan
metode Lot Sizing.

12
Physical Data Model

Gambar 3.12 PDM Sistem Pengendalian


Persediaan dengan Metode Lot Sizing.
Gambar 3.43 Hasil Cek Model DFD

Cek Model
B. Cek Model Entity Relationship
Untuk memastikan analisis dan
Diagram Conceptual Data Model
perancangan dibuat dengan benar, perlu
dilakukan pengecekan model. Cek
model dilakukan dengan menggunakan
software Power Designer 15.3. Model
desain yang perlu untuk dilakukan
pengecekan adalah DFD, ERD CDM,
ERD PDM.
A. Cek Model Data Flow Diagram

Gambar 3.44 Hasil Cek Model CDM

13
C. Cek Model Entity Relationship
Diagram Physical Data Model

Gambar 3.38 Desain Interface


Generate Laporan Rencana Pembelian.

Desain Interface Output

Gambar 3.45 Hasil Cek Model PDM

Desain Interface Input

Gambar 3.39 Desain Interface Output


Cetak Laporan Rencana Produksi.

Gambar 3.37 Desain Interface


Generate Laporan Rencana Produksi.

14
Gambar 3.40 Desain Interface Output
Cetak Laporan Rencana Pembelian. Gambar 3.42 Desain Interface
Output Cetak Purchase Order.

Desain Output

Gambar 3.41 Desain Interface


Output Cetak Laporan Persediaan
Material.

Gambar 3.24 Desain Output Laporan


Rencana Produksi.

15
Gambar 3.25 Desain Output Laporan
Rencana Pembelian.

Gambar 3.27 Desain Output Purchase


Order.

KESIMPULAN
1. Kesimpulan yang dapat diambil
dari Analisis dan Perancangan
Sistem Informasi Perencanaan dan
Pengendalian Persediaan Material
Gambar 3.26 Desain Output Laporan Dengan Metode Lot Sizing pada
Persediaan Material. MRP ini adalah sebagai berikut :
2. Analisis dan Perancangan Sistem
Informasi Perencanaan dan
Pengendalian Persediaan Material
Dengan Metode Lot Sizing pada
MRP dapat membantu mengurangi
biaya simpan dan mengoptimalisasi
tingkat persediaan, dibandingkan
dengan metode yang ada selama
ini.

16
3. Analisis dan Perancangan Sistem 3. Analisis dan Perancangan Sistem
Informasi Perencanaan dan Informasi Perencanaan dan
Pengendalian Persediaan Material Pengendalian Persediaan Material
Dengan Metode Lot Sizing pada Dengan Metode Lot Sizing pada
MRP dapat membantu perencanaan MRP ini dapat dikembangkan
kebutuhan material dam produksi. dengan membuat routing yang
4. Analisis dan Perancangan Sistem mencatat alur produksi dari bahan
Informasi Perencanaan dan mentah menjadi produk akhir,
Pengendalian Persediaan Material sehingga proses dalam
Dengan Metode Lot Sizing pada menghasilkan suatu produk dapat
MRP dapat digunakan untuk ditelusuri apabila terjadi kemacetan
pengadaan material dengan jumlah dalam proses produksi.
yang optimal dengan biaya yang DAFTAR PUSTAKA
ekonomis.
SARAN
1. Berhubung kerterbatasan waktu Biegel, J. E., 1992, Pengendalian
dalam mengerjakan Analisis dan Produksi Suatu Pendekatan
Perancangan Sistem Informasi Kuantitatif, Akademia
Perencanaan dan Pengendalian Pressindo, Yogyakarta.
Persediaan Material dengan Metode
Heizer, Jay, 2005, Manajemen Operasi,
Lot Sizing pada MRP ini, maka
Salemba Empat, Jakarta.
saran kami untuk developer dan
user PT. Mitra Binamandiri Kristanto, Andri, 2003, Perancangan
Makmur adalah: Sistem Informasi, Gaya Media,
Yogyakarta.
2. Analisis dan Perancangan Sistem
Kendall, Kendall, 2010, Analisis dan
Informasi Perencanaan dan
Perancangan Sistem, Indeks,
Pengendalian Persediaan Material
Jakarta.
Dengan Metode Lot Sizing pada
MRP ini agar dapat terintegrasi
dengan sistem lain dalam PT. Mitra Whitten, Jeffery L., 2004, Metode
Binamandiri Makmur Mojokerto. Desain dan Analisis Sistem,
Andi, Yogyakarta.

17

You might also like