You are on page 1of 9

ANALISIS TITIK IMPAS USAHA STICK JAGUNG

DI KOTA GORONTALO
(Studi Kasus Pada UKM Qalifa Kota Gorontalo)

Jariani K. Yuriko Boekoesoe, Ria Indriani

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1). Produksi dan
penerimaan stick jagung pada saat mengalami titik impas, 2). Mengetahui harga
pokok penjualan stick jagung di UKM Qalifa Kota Gorontalo. Penelitian ini
dilaksanakan di UKM Qalifa Kota Gorontalo. Penelitian dilakukan selama tiga
bulan yaitu mulai Bulan Maret sampai Mei 2013. Metode penelitian menggunakan
studi kasus Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis titk impas (Break
Even Poin) dan HPP (Harga Pokok Produksi). Hasil penelitian menunjukan
bahwa Kuantitas produksi UKM Qalifa pada saat titik impas adalah sebesar 8,68
atau 9 bungkus. Biaya penerimaan UKM Qalifa pada saat titik impas adalah Rp
860.094. Harga pokok penjualan UKM Qalifa adalah Rp 5.966,62/bungkus.

Kata Kunci : Stick Jagung, Titik Impas, Harga Pokok Penjualan

BUSINESS BREAK-EVENT POINT ANALYSIS OF CORN


STICK
IN THE CITY GORONTALO
(Case study of SMEs Qalifa Gorontalo City)

Jariani K. Yuriko Boekoesoe, Ria Indriani

ABSTRACK

The purpose of this study was to determine: 1). Maize production and
reception stick at brea keven experience, 2). Knowing the cost of goods sold corn
stick in SMEs Qalifa Gorontalo city. The research was carried out in SMEs Qalifa
Gorontalo city. The study was conducted over three months, ie from March to
May 2013. Research methods using case study data analysis technique used is titk
breakeven analysis (Break Even Point) and COGS (Cost of Production). The
results showed that the quantity of production SMEs Qalifa at the breakeven point
is at 8.68 or 9 packs. SME revenue costs Qalifa when breakeven is USD 860 094.
Cost of sales was USD 5966.62 Qalifa SME /wrap.

Keywords: Stick Corn, Breakeven Point, Cost of Goods Sold

1
PENDAHULUAN
UKM Qalifa adalah UKM yang bergerak dibidang pengolahan pangan.
Usaha ini mulai berproduksi pada tahun 2010 dan UKM Qalifa ini memproduksi
berbagai macam produk yaitu Stik Jagung, Kripik pisang, Kripik pisang balado
dan kacang goyang. Stick jagung adalah makanan ringan yang terbuat dari jagung,
mudah pengolahannya karena prosesnya relatif mudah dan harganya terjangkau
dari kalangan atas maupun kalangan bawah.
Di Kota Gorontalo ada beberapa UKM yang beroperasi dibidang makanan
ringan/ snack seperti UKM Flamboyan, UKM Bogenfil, UKM Teratai, UKM
Syoyah, UKM Berkah, UKM Lestari, dan UKM Qalifa. UKM Qalifa merupakan
salah satu dari tujuh (7) UKM yang beroperasi di Kota Gorontalo. Berdasarkan
hasil penelitian jumlah produk di UKM Qalifa dari bulan Januari sampai dengan
bulan Desember 2011, sebanyak 4800 bungkus, dengan harga perbungkus Rp
10.000. UKM Qalifa ini sudah beroperasi selama 4 tahun terakhir. UKM Qalifa
ini menjual berbagai macam produk olahan dari komoditi pertanian seperti stick
jagung, kripik pisang, kripik pisang balado dan kacang goyang. Berdasarkan
penjelasan tersebut diatas, maka dilakukan penelitian dengan judul “Analisis
Titik Impas Usaha Stick Jagung di UKM Qalifa Kota Gorontalo’’. Berdasarkan
uraian di atas maka beberapa permasalahan yang dimunculkan sebagai berikut: 1.
Pada produksi dan penerimaan berapa stick jagung akan mengalami titik impas?
2. Berapa harga pokok penjualan stick jagung di UKM Qalifah Kota Gorontalo?

METODE PENELITIAN
Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah UKM Qalifa, Jl
Veteran No 3 Ipilo Kota Gorontalo. Waktu penelitian dilaksanakan selama 3
bulan yaitu bulan Maret sampai Mei 2013. Jenis penelitian adalah studi kasus.
Studi kasus adalah penelitian yang terinci tentang seseorang (individu) atau
sesuatu unit sosial selama kurun waktu tertentu (Aziz, 2003). Jenis data penelitian
terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pemilik
UKM Qalifa sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur-literatur, BPS Kota
Gorontalo, dan BAPPEDA Kota Gorontalo.Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan: Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan
lansung atau peninjauan secara cermat dan lansung dilapangan atau lokasi
penelitian. Wawancara adalah pertemuan dua orang atau lebih dengan maksud
untuk menggali informasi baik berupa fakta atau pendapat seseorang untuk tujuan
tertentu. Angket adalah suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus
dijawab secara tertulis.
Data primer diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
sebagai berikut: Analisis BEP Produksi, BEP Penerimaan dan Harga Pokok
Penjualan.
1. Analisis BEP Produksi
Analisis ini digunakan untuk mengetahui jumlah produk pada saat terjadi
titik impas.

2
TFC
BEP Produk (unit) = TVC Ket: TFC = Total Fixed Cost (Total Biaya Tetap),
P–
𝑄
TVC = Total Variabel Cost (Total Biaya Variabel), P = Price (Harga Produk), Q
= Quantity (Jumlah Produksi)
2. Analisis BEP Penerimaan
Analisis ini digunakan untuk mengetahui penerimaan pada saat terjadi
titik impas.
TFC
BEP penerimaan (rupiah) = TVC Ket: TFC = Total Fixed Cost (Total Biaya
1–
NP
Tetap), TVC = Total Variabel Cost (Total Biaya Variabel), NP = Nilai Penjualan
(Total Penerimaan).
3. Harga Pokok Penjualan
Analisis ini digunakan untuk mengetahui harga pokok penjualan stick
jagung.
TC
HPP = Q Ket: TC = Total Cost (Total Biaya), Q = Quantity (Jumlah Produksi),
HPP = Harga Pokok Penjualan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

UKM Qalifa adalah UKM yang bergerak dibidang pengolahan pangan.


Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik UKM Qalifa bahwa UKM Qalifa
yang terletak di Kelurahan Ipilo Jl Veteran No 3 Kota Gorontalo ini didirikan oleh
Ibu Balgis Suleman sejak tahun 2008. UKM Qalifa ini merupakan salah satu
industri rumah tangga yang ada di Kota Gorontalo. Usaha ini mulai berproduksi
pada tahun 2010 dan UKM Qalifa ini memproduksi berbagai macam produk yaitu
Stik Jagung, Kripik pisang, Kripik pisang balado dan kacang goyang. Adapun
proses pengolahannya cukup sederhana, semuanya itu harganya masih bisa
dijangkau oleh semua kalangan baik kalangan atas maupun kalangan bawah. Dan
sampai sekarang ini walaupun baru berumur 4 tahun UKM Qalifa sudah memiliki
izin usaha.
Izin usaha merupakan bentuk persetujuan atau pemberian izin dari pihak
yang berwenang atas kegiatan usaha yang dilakukan oleh perorangan maupun
suatu badan lainnya. Adapun izin usaha UKM Qalifa bernomor 794-135/P3M.
03/12/JPK/VI/2008.
Karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu industri rumah tangga
dengan mendapatkan gaji/upah. Jumlah karyawan yang dimiliki UKM Qalifa
adalah dua (2) orang, dimana mereka masing-masing merupakan lulusan SMP dan
SMA. Walaupun begitu masing-masing karyawan memiliki skill berwirausaha.
Keterampilan ini mereka peroleh dari pelatihan dari pemilik UKM Qalifa itu
sendiri.
Luas tanah UKM Qalifa yaitu 12 x 24 m2 dengan luas bangunannya yaitu 8
2
x 6 m , dimana tanah dan bangunan tersebut adalah milik sendiri. Modal adalah
sejumlah harta yang menjadi hak milik suatu usaha. Jika kita memulai suatu usaha
tidak lepas yang namanya modal, begitu juga dengan UKM Qalifa dalam

3
membeli peralatan maupun bahan-bahan yang dibutuhkan. UKM Qalifa yang ada
di kelurahan Ipilo dalam menjalankan usahanya menggunakan modal sendiri yaitu
sebesar Rp 3.000.000 dan modal pinjaman dari BRI sebesar Rp 15.000.000.
UKM Qalifa dalam membeli alat-alat produksi dan bahan baku
menggunakan transportasi seperti Mobil, Sepeda Motor. Transportasi merupakan
pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan
menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin.
Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas
sehari-hari seperti transportasi yang digunakan UKM Qalifa.
Alat dan bahan yang digunakan oleh UKM Qaliya dalam memproduksi
stick jagung yaitu penggorengan, siler, saringan, kompor gas, untuk bahan baku
yaitu jagung, tapiyoka, garam, gula, minyak goreng, bahan bakar, kemasan
plastic.
Biaya Usaha Stick Jagung
Biaya tetap adalah biaya yang digunakan pengusaha dalam usaha stick
jagung yang besarnya tidak dipengaruhi oleh produksi stick jagung yang
diperoleh. Biaya tetap stick jagung pada UKM Qalifa dilihat pada tabel 5.
Tabel 1. Jenis Biaya Tetap Stick Jagung Industri Rumah Tangga di UKM Qalia
Kota Gorontalo
No. Jenis Biaya Tetap Jumlah (Rp/Bulan) Persentase (%)
1. Penyusutan Alat 162.249 36,27
2. Pajak 35.000 7,82
3. Listrik 135.000 30,18
4. Air 115.000 25,71
Jumlah 447.249 100
Sumber : Analisis Data Primer, 2013.
Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa jumlah biaya tetap selama
sebulan pada UKM Qalifa Kota Gorontalo, sebesar Rp 447.249 dimana biaya
terbesar pada penyusutan alat sebesar Rp 162.249 (36,27%) dan yang terkecil
pada pembayaran pajak sebesar Rp 35.000 (7,82%).
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara
sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas proses produksi.
Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya variabel yaitu biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, biaya bahan bakar, kemasan plastik, upah tenaga kerja, dan biaya
trasnportasi. Untuk mengetahui jumlah biaya variabel pada UKM Qalifa untuk
produksi stick jagung dapat dilihat pada Tabel 2.

4
Tabel 2. Jenis Biaya Variabel Stick Jagung di UKM Qalifa Kota Gorontalo
No Jenis Biaya Jumlah (Rp/bulan) Persentase (%)
1. Biaya B. baku 708.400 36,52
2. Bahan bakar 204.000 10,51
3. Kemasan plastic 27.000 1,39
4. Upah tenaga kerja 700.000 36,09
5. Biaya transportasi 300.000 15,64
Total 1.939.400 100
Sumber : Analisis Data Primer, 2013.
Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat bahwa total biaya variabel selama
sebulan pada UKM Qalifa Kota Gorontalo sebesar Rp 1.939.400 dimana biaya
terbesar pada biaya bahan baku sebesar Rp 708.400 (36,52%) dan yang terkecil
pada pembelian kemasan plastik sebesar Rp 27.000 (1,39%).
Total Biaya adalah yaitu seluruh biaya atau pengeluaran yang dibayarkan
perusahaan untuk membeli berbagai input (barang dan jasa) untuk keperluan
produksi (Rp/bulan). Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Table 3. Total Biaya Stick Jagung di UKM Qalifa Kota Gorontalo Tahun 2013
No Total biaya Nilai (Rp/bulan) Persentase (%)
1 Biaya variabel 1.939.400 81,26
2 Biaya tetap 447.249 18,73
Jumlah (1+2) 2.386.649 100
Sumber : Analisis Data Primer, 2013.
Berdasarkan Tabel 3, diatas dapat dilihat bahwa Total Biaya adalah
seluruh biaya atau pengeluaran yang dibayarkan perusahaan untuk membeli
berbagai input (barang dan jasa) untuk keperluan produksi (Rp/bulan). Yang
terdiri dari total biaya variabel stick jagung sebesar Rp 1.939.400 (81,26%) dan
total biaya tetap sebesar Rp 447.249 (18,73%).
Penerimaan dan Pendapatan Usaha Stick Jagung
Penerimaan usaha stick jagung di UKM Qalifa merupakan produk yang
dihasilkan dalam satu bulan dimana jumlah produksi dikali dengan harga jual.
Setiap bulan UKM Qalifa berproduksi sebanyak empat (4) kali dan setiap kali
kegiatan berproduksi tersebut menghasilkan 100 bungkus stick jagung. Adapun
jumlah produksi stick jagung adalah 400 bungkus dengan harga/bungkus Rp.
10.000. Sehingga penerimaan diperoleh dari usaha stick jagung adalah sebesar Rp.
4.000.000/bulan. Pendapatan stick jagung merupakan selisih total penerimaan
dengan total biaya. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4. Nilai Penerimaan Biaya dan Pendapatan dari Stick Jagung di UKM
Qalifa Kota Gorontalo.
No Uraian Nilai (Rp/bulan)
1 Penerimaan 4.000.000
2 Total Biaya 2.386.649
Pendapatan (1-2) 1.613.351
Sumber : Analisis Data Primer, 2013.

5
Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa penerimaan stick jagung
di UKM Qalifa sebesar Rp 4.000.000 dan nilai total biaya sebesar Rp 2.386.649.
serta pendapatan stick jagung sebesar Rp. 1.613.351.
Analisis Titik Impas Stik Jagung
Analisis titik impas dapat digunakan untuk melihat pada produksi dan
penerimaan stick jagung pada saat terjadi titik impas hal ini dapat dilihat sebagai
berikut:
1. Analisis BEP Produksi
Analisis BEP produksi di gunakan untuk mengetahui berapa jumlah stick
jagung yang diproduksi oleh UKM Qalifa Kota Gorontalo pada saat terjadi
titik impas. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh:
BEP Produksi = 8,68 atau 9 bungkus
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha produksi stick jagung
adalah 400 bungkus. Hal ini berarti UKM Qalifa sudah dapat melewati titik
impas dengan produksi diatas rata-rata 8,68 atau 9 bungkus. Pada saat UKM
Qalifa menghasilkan produk stick jagung sebesar 8,68 atau 9 bungkus maka
usaha ini akan mengalami tidak untung dan tidak rugi atau impas. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat mengenai titik impas yakni pada gambar grafik yang
menggambarkan perpotongan titik antara perpotongan titik antara sumbuh X
dan sumbu Y dimana perpotongan antara titik tersebut bias menggambarkan
usaha stick jagung yang dijalankan oleh UKM Qalifa Kota Gorontalo. Berikut
dapat dilihat gambar grafik dibawah ini.

TF/TV (RP)

4.000.000 TC

UNTUNG
860.094

VC

2.386.649 IMPAS
447.249
RUGI FC Q (Bungkus)

8,68 50 100 150 200 250 300 350 400 450

Gambar 3. Grafik Break Event Point (Titik Impas) Usaha Stick Jagung di UKM
Qalifa Kota Gorontalo, 2013

6
Berdasarkan gambar 3 diatas yakni gambar Break Event Point (Titik
Impas) usaha stick jagung. Titik impas yaitu tepat berada pada titik potong antara
nilai dari BEP Produksi yaitu 8,68 kg pada sumbu Y dan biaya tetap 447.249
Rupiah pada sumbu X selanjutnya daerag yang mengalami keuntungan yaitu
berada diatas dari titik potong tersebut , namun sebaliknya daerah yang
mengalami kerugian yakni berada dibawah dari bertemunya titik potong (titik
impas).
2. Analisis BEP Penerimaan
Analisis BEP penerimaan di gunakan untuk menentukan besarnya penerimaan
pada saat terjadi titik impas yang diperoleh pada stick jagung di UKM Qalifa
Kota Gorontalo pada saat terjadi titik impas. Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh:
BEP Penerimaan = Rp 860.094
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha penerimaan stick jagung
adalah Rp 4.000.000. Hal ini berarti UKM Qalifa sudah dapat melewati titik
impas dengan penerimaan diatas rata-rata Rp 860.094 /bulan maka usaha ini
mengalami keuntungan.
3. Analisis Harga Pokok Penjualan
Analisis biaya per unit digunakan untuk mengetahui keuntungan setiap kg
produksi stick jagung dengan membandingkan harga jual dan biaya produksi
dari tiap bungkus (stick jagung). Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil:
BEP Harga = Rp 5966,62
UKM Qalifa Kota Gorontalo berada pada titik impas dengan harga Rp
5.966,62 per bungkus. Namun apabila UKM Qalifa ingin mengalami
keuntungan, maka UKM Qalifa tersebut harus menjual dengan harga di atas
dari Rp 5.966,62 per bungkus. Tetapi apabila harganya dibawah dari Rp
5.966,62 per bungkus maka UKM Qalifa tersebut akan mengalami kerugian.
Selanjutnya dari hasil penelitian yang dilakukan di UKM Qalifa Kota
Gorontalo diperoleh harga dari tiap bungkus stik jagung 10.000 rupiah. Jadi
UKM Qalifa Kota Gorontalo tersebut sudah dapat melewati titik impas dengan
harga Rp 5.966,62 bungkus. Keuntungan yang diperoleh UKM Qalifa Rp
4.033,38.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1.


Kuantitas produksi UKM Qalifa pada saat titik impas adalah sebesar 8,68
bungkus, dan penerimaan pada saat titik impas adalah Rp 860.094. 2 Harga pokok
penjualan UKM Qalifa adalah Rp 5.966,62/bungkus.

DAFTAR PUSTAKA

Adhariani. 2003. Terjemahan Akuntansi Biaya. Penekanan Manajerial


Adisarwanto dan Widyastuti. 2004. Meningkatkan Produksi Jagung di Lahan
Kering, Sawah, dan Pasang Surut. Penebar Swadaya. Jakarta

7
Alwi. 1997. Alat-Alat Analisa Dalam Pembelanjaan. Tersedia di http://
nanangbudianas.com.id. diakses pada 04/05/2013
Anonim. 1995. Pengembangan Teknologi Proses Pembuatan Tepung Maizena.
Jurnal Komunikasi. No 146. Departemen Perindustrian Republik
Indonesia. Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Proyek
Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri Sulawesim Utara
Manado
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. 2005.
Prospek Dan Arah Pengembangan Agribisnis Jagung. Jakarta
Badan Pusat Statistik. 2011. Produksi Palawija. Badan Pusat Statistik Provinsi
Gorontalo
BAPPEDA. 2011. Gorontalo Dalam Angka, 2010. Bappeda Kota Gorontalo
Dayintapinasthika. 2011. Usaha Kecil Menengah UKM. Tersedia
di http:// wordpress.com. 2011/04/12. Diakses pada 20/10/2012
. 2005. Prospek Dan Arah Pengembangan Agribisnis : Rangkuman
Kebutuhan Investasi. Jakarta
. 2011. GorontaloDalam Angka, 2010. Badan Pusat Statistik
Provinsi Gorontalo
Carter dan Usry. 2002. Pengertian Definisi Harga Pokok Penjualan. Tersedia di
http://mbegedut.com.id. Diakses pada 04/05/2013
Dayintapinasthika. 2011. Usaha Kecil Menengah UKM. Tersedia di http://
wordpress.com. 2011/04/12. Diakses pada 20/10/2012
Era. 2008. Analisis Keuntungan dan Titik Impas Pada Industri Kopi Bubuk
Rangking Kaum di Batusangkar. Jurnal/detil/id/0:86953/q.
Tersedia di http:// www.garuda.dikti.go.id. Diakses pada
27/10/2012
Fatmah, W, A Baso, St Ramlah, L. Pange., Suri, E, Siami dan Paga. 1995.
Pengembangan Proses Pembuatan Emping dari Jagung. Makalah,
Departemen Perindustrian Balai Penelitian dan Pengembangan
Industri. Balai Industri Ujung Pandang. Ujung Pandang
Fauzi. 1998. Kamus Akuntansi Praktis. Tersedia di http://com.id. Diakses pada
04/05/2013
Final. 2006 Agribisnis Cabai Hibrida. Jakarta: Cetakan 13. Penebar Swadaya
Gunistiyo. 2009. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pada Efisiensi
Usahatani Bawang Merah. Jurnal/detil/id/0:28452/q. Tersedia
di http://garuda.kemdiknas.go.id Diakses pada 26/04/2013
Harnanto.1988. Keuangan Intermediate Harga Pokok Penjualan. Tersedia di
http://com.id. Diakses pada 04/05/2013
Hubeis. 2009. UKM (Usaha Kecil Menengah). Tersedia di http:// wordpress.com.
2011/04/12. Diakses pada 20/10/2012

8
Indriani. R. 2007. Strategi Pengembangan Usaha Jagung Pada Kawasan
Agropolitan di Kota Gorontalo. Tesis Program Pasca Sarjana.
Universitas Hasanudin Makasar
Kotler dan Keller. 2006. Manajemen Penjualan. Yokyakarta: BPFE.Yokyakara
Maspura. 2009. Analisis Daya Saing Beberapa Jenis Sayuran. Jurnal/detil/id/0:15
5997/q. Tersedia di http://garuda.kemdiknas.go.id Diakses pada 2
6/04/2013
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Tersedia di http://com.id. Diakses pada
04/05/2013
Purwono dan Hartono. 2005. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta
Rahim. 2011. Manajemen Penjualan. Yokyakarta: Ibnu Sukadjo
Rahmawati. 2008. Analisis Penentuan Harga Jual Pisang Saleh Pada Industri
Rumah Tangga. Jurnal/detil/id/0:109979/q. Tersedia di http://gar
uda.kemdiknas.gi.id. Diakses pada 04/05/2013
Rubatzky dan Yamaguchi. 1998. Budidaya-Tanaman-Jagung-Lokal-Zea-Mays.
Penebar Swadaya. Jakarta
Suprapto dan Marzuki. 2005. Bertanam Jagung. Penebar Swadaya. Jakarta

Sutanto. 2011. Proses Produksi Stik Jagung. Tersedia di http://sdoc/74598636. scr


ibd.com. id. Diakses pada 21/10/2012
Sutanto. 2011. Pembuatan Stick Jagung. PT Sunny Boy Indonesia
Sugiri. 2009. Akuntansi Managemen Edisi Keempat Sebuah Pengantar. Sekolah
Tinggi Ilmu Managemen YKPN. Yogyakarta
Swastha. 1984. Daur Hidup Produk Product Life Cycle. Tersedia di www.com.
Diakses pada 18/07/2013
Swastha.2001. Manajemen Penjualan. Yokyakarta: BPFE. Yokyakarta
Syafri. 2008. Analisis kritis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pres
Thamrin. 1999. Definisi UKM (Usaha Kecil Menengah). Tersedia di http://
wordpress.com. 2011/04/12. Diakses pada 20/10/2012
Umar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis Edisi 2. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Umar. 2005. Studi Kelayakan Bisnis Edisi 3. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Yunus. 2012. Analisis Titik Impas dan Keuntungan Pada Usaha Tani Padi Sawah

You might also like