You are on page 1of 3

PANDUAN PRAKTEK KLINIS

SMF ILMU KESEHATAN ANAK


RAPIDLY PROGRESSIVE GLOMERULONEPHRITIS
2016

RSUP SANGLAH
DENPASAR No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 1/3
Ditetapkan oleh :
Direktur Utama
PPK Tanggal terbit :
Dr. I Wayan Sudana, M.Kes
NIP 19650409 199509 1 001
No. ICD 10 N. 01
Pengertian Rapidly Progressive Glomerulonephritis (RPGN) kelainan
pada ginjal dengan karakteristik penurunan LFG minimal
50% dalam waktu singkat, yaitu mulai 3 hari sampai 3
bulan.
Anamnesis Gejala vaskulitis pada umumnya diawali dengan Flu like
symptom, antara lain lemas, demam, nyeri sendi, nyeri
otot, anorexia, dan penurunan berat badan.
Pemeriksaan Gejala yang muncul sering tidak spesifik, dapat muncul
Fisik hipertensi, namun bukan sebagai tanda mutlak pada kasus
RPGN. Ganguan pada ginjal bisa diketahui langsung
dengan pemeriksaan biopsi (akan ditemukan proliperatif
necrotizing crescentric glomerulonepritis), selain itu pada
pasien dengan RPGN sering pula ditemukan hematuria.
Kriteria Diagnosis Ditemukan penurunan LFG > 50% dalam waktu singkat,
dengan jangka waktu 3 hari sampai 3 bulan
Diagnosis 1. Gagal Ginjal Akut
Banding 2. Lupus Nephritis
3. Diffuse Proliferative Glomerulonephritis
Pemeriksaan Urinalisis, kimia darah, elektrolit darah, pemeriksaan
Penunjang radiologi, dan pada keadaan tertentu kadang-kadang
diperlukan biopsi ginjal.
Konsultasi Spesialis penyakit dalam bila memerlukan dialisis
Perawatan Rumah RPGN akibat dari Pielonefritis akut, ISK yang disertai
Sakit komplikasi dan sistitis akut dengan rasa nyeri yang hebat,
muntah dan dehidrasi sebaiknya diobati di rumah sakit.
Terapi / tindakan Medikamentosa
(ICD 9-CM) Tatalaksana medikamentosa dikatakan lebih efektif
menggunakan kombinasi terapi. Dengan target serum
kreatinin mencapai kadar normal.
1. Pemberian Metylprednisolon full dose (7 mg/kg/hari)
secara intravena selama 3 hari, diikuti pemberian
prednisolone oral 1 mg/kg/hari selama 3 minggu,
selanjutnya prednisolone oral 2 mg/kg/2 hari selama 3
bulan. Dosis steroid ini diturunkan 25% setip 4 minggu
sampai pasien berhenti menggunakan prednisolone.
2. Pemberian cyclopospamid (intravena atau oral) dimulai
PANDUAN PRAKTEK KLINIS
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
RAPIDLY PROGRESSIVE GLOMERULONEPHRITIS
2016

RSUP SANGLAH
DENPASAR No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 2/3
dengan dosis 0,5 gram/ m2 dan dosis oral 2 mg/kg.
kedua regimen tersebut disesuaikan dengan monitoring
nilai leukosit (target 3000-4000/uL) selama 2 minggu.
3. Pada beberapa institusi dapat diguakan azathioprine
sebagai pengganti cyclopospamide setelah 3 bulan
induksi dengan cyclopospamide. Azatioprine diberikan
dengan dosis 2 mg/kg oral (single dose). Terapi ini
dilajutkan selama 6-12 bulan.
4. Selain azathioprine dapat digunakan methotrexate
sebagai pengganti cyclopospamide pada kondisi
glomerulomatosis dengan polyangitis. Pemberin terapi
ini diberikan setelah induksi menggunakan
cyclopospamide pada kondisi penyakit yang lebih
berat.

Non Medikamentosa
1. Plasmaparesis digunakan pada pasien dengan gagal
ginjal yang berat ( serum kreatinin > 6 mg/dL)
2. Hemodialisa kadang diperlukan pada pasien dengan
kondisi yang mnegnacam terjadinya gagal ginjal

Suportif
Pemberian nutrisi yang rendah protein, rendah garam,
dan kalori yang adekuat sesuai dengan umur dan berat
badan.
Tempat Triage anak
Pelayanan Ruang intensif anak
Ruang perawatan anak
Penyulit Perburukan keadaan umum akibat uremia yang berat
seperti perdarahan, kesadaran menurun sampai koma.
Gagal Ginjal Kronis. Gejala Overhidrasi seperti edema
paru, dekompensasi jantung dan hipertensi.
Informed Consent Lisan dan tulisan apabila perlu dilakukan tindakan.
Tenaga Standar 1. Dokter spesialis anak konsultan nefrologi
2. Dokter spesialis anak
3. Residen madya dan senior
Lama Perawatan 14 hari
Masa Pemulihan Bisa berlangsung beberapa hari atau minggu tergantung
beratnya etiologi dari Rapidly Progressive
Glomeruonephritis
Hasil Keluhan membaik
Patologi Diperlukan sebagai gold standart penegakan diagnosis
Otopsi -
PANDUAN PRAKTEK KLINIS
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
RAPIDLY PROGRESSIVE GLOMERULONEPHRITIS
2016

RSUP SANGLAH
DENPASAR No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 3/3
Prognosis Angka kematian pada pasien anak 27%, namun pada
neonatus masih 50-60%.
Tindak Lanjut Kontrol Poliklinik
Tingkat Evidens & Tingkat evidens 1b
Rekomendasi
Indikator Medis Perbaikan LFG dan hilangnya gejala klinis yang
menyertai
Edukasi Menghilangkan faktor risiko
Kepustakaan 1. Andreoli SP. Acute kidney injury in children.
PediatrNephrol. 2009;24:253-63.
2. Bergstein MJ. Acute Renal Failure. Dalam: Nelson
EW, Behrman ER, Arvin MA, penyunting. Nelson
Textbook of Pediatrics. Edisike 15, Vol. 2.
Philadelphia: WB Saunders, 1996.h.1515-18.
3. Husein Alatas. Gagal Ginjal Akut. Dalam: Alatas H,
Tambunan T, Trihono PP, penyunting. Buku Ajar
Nefrologi Anak, jilid 2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI,
1996.h.446-64.
4. UPF Anak RSCM/FKUI. Gagal Ginjal Akut pada
Anak. Dalam: Sunoto, Tambunan T, Madiyono B,
Alatas H, Bisanto J, penyunting. Buku Panduan
Tatalaksana & Prosedur Baku Pediatrik. Jakarta;
UPF Anak RSCM/FKUI.
5. Chairul Yoel. Pengelolaan Gagal Ginjal Akut pada
Anak. Dalam: Lubis PC, Rusdidjas, Lubis ZI, Yoel
C, penyunting. Simposium Nasional Nefrologi Anak
V dan Simposium Nasional Pediatrik Gawat
Darurat II. Medan, 1992.h.27-28.
6. Siegel JN, Van Why KS, Boydstun dkk. Acute
Renal Failure. Dalam: Holiday AM, Barratt MT,
Avner DE, penyunting. Pediatric Nephrology. Edisi.
ke 13, vol. 2. Baltimore: Williams & Wilkins,
1994.h.1176-1202.
7. Walsh M, Catapano F, Szpirt W. Plasma exchange
for renal vasculitis and idiopathic rapidly
progressive glomerulonephritis: a meta-analysis.
Am J Kidney Dis 57:566–574, 2011.

You might also like