You are on page 1of 24

Nama Sediaan Kosmetika : Hand and body lotion

I. Tujuan Pemakaian :
 Untuk menyokong kelembaban dan daya tahan air pada lapisan kulit
 Menjaga kehaluskan kulit ( mitsui, 1997)
II. Karakteristik Sediaan
a. Biasanya tipe minyak dalam air
b. Mengandung factor – factor pelindung ( Humectant : propilen glikol dan gliserin dan emollient : paraffin liquidum )
c. Sangat popular dalam bentuk lotion
d. Mudah dioleskan tapi jangan menggosok dengan kemudahan menghilangkan lotion tersebut
e. Memiliki pH sedikit asam atau basa
f. Stabil terhadap elektrolit, saponifikasi bertahap terjadi apabila terpapar asam dan basa kuat ( Harry’s Cosmeticology 7 ed, hal 59 )
III. Rancangan Modifikasi Formula
Formula
Standar Pembanding Modifikasi
Nama Formula Standar: Losion Anti Oksidan Ekstrak Air The Hijau (Faramayuda et al, 2010, F3) Merek: Holly Modifikasi terhadap formula standar
Nama Bahan Fungsi Konsentrasi Nama Bahan Fungsi Konsentrasi Nama Bahan Fungsi Konsentrasi
Lazim Terpilih Lazim Terpilih Lazim Terpilih
Glyceryl Monostearat Emollient, emulsifying 0,5%-3% ( 5,5% - - - - Glyceryl Monostearat Emollient, emulsifying agent , 0,5%-3% ( Cosmetics 5,5%
(m) agent , solubilizing agent, Cosmetics science (m) solubilizing agent, stabilizing science and technology
stabilizing agent ( HPE 6 ed, and technology hal agent ( HPE 6 ed, hal. 290 ) hal 206)
hal. 290 ) 206)

Cera Alba (m) Stabilizing agent, stiffening 2,7% - - - - Cera Alba (m) Stabilizing agent, stiffening 2,7%
agent (HPE 6 ed hal 779) agent (HPE 6 ed hal 779)

Polisorbat 80 (a) Emulsifying agent, nonionic 1%-10% ( HPE 6 ed 3,5% - - - - Polisorbat 80 (a) Emulsifying agent, nonionic 1%-10% ( HPE 6 ed hal 3,5%
surfactant, solubilizing hal 550) surfactant, solubilizing agent, 550)
agent, wetting agent (HPE 6 wetting agent (HPE 6 ed hal
ed hal 550) 550)

Ekstrak teh hijau Antioxidant ( Faramayuda et 0,02%-8,6% ( 0,02% Ekstrak teh hijau Antioxidant ( 0,02%-8,6% ( - Ekstrak teh hijau Antioxidant ( Faramayuda et al, 0,02%-8,6% ( 0,02%
al, 2010) Faramayuda et al, Faramayuda et al, Faramayuda et al, 2010) Faramayuda et al, 2010)
2010) 2010) 2010)
Paraffin liquidum(m) Emollient, lubricant, solvent 1,0%-20,0% (HPE 6 10% Paraffin liquidum(m) Emollient, lubricant, 1,0%-20,0% (HPE 6 - Paraffin liquidum(m) Emollient, lubricant, solvent ( 1,0%-20,0% (HPE 6 ed 10%
( HPE 6 ed hal 445) ed hal 446) solvent ( HPE 6 ed ed hal 446) HPE 6 ed hal 445) hal 446)
hal 445)
Gliserin (a) Emollient, humectants ( <30% ( HPE 6 ed, 10% Gliserin (a) Emollient, <30% ( HPE 6 ed, - Gliserin (a) Emollient, humectants ( HPE 6 <30% ( HPE 6 ed, hal 5%
HPE 6 ed, hal 283 ) hal 283 ) humectants ( HPE 6 hal 283 ) ed, hal 283 ) 283 )
ed, hal 283 )
Natrium metabisulfit Antioxidant ( HPE 6 ed hal 0,01%-1,0% ( HPE 6 1,0% - - - - - -
(m) 654) ed hal 654)
Nipagin (a) Antimicrobial preservative ( 0,18 % ( HPE 6 ed 0,15% Nipagin (a) Antimicrobial 0,18 % ( HPE 6 ed - Nipagin (a) Antimicrobial preservative ( 0,18 % ( HPE 6 ed hal 0,12%
HPE 6 ed hal 441 ) hal 441 ) preservative ( HPE 6 hal 441 ) HPE 6 ed hal 441 ) 441 )
ed hal 441 )
Nipasol (a) Antimicrobial preservative ( 0,02 % ( HPE 6 ed 0,15% Nipasol (a) Antimicrobial 0,02 % ( HPE 6 ed - Nipasol (a) Antimicrobial preservative ( 0,02 % ( HPE 6 ed hal 0,1%
HPE 6 ed hal 596 ) hal 596 ) preservative ( HPE 6 hal 596 ) HPE 6 ed hal 596 ) 596 )
ed hal 596 )
Parfum - - 2 ml - - Parfum - - q.s
Dapar fosfat - - 64,9 ml - - - -
- - - Asam laktat (a) Acidifying agent ( 0,015 % – 6,6 % ( - Asam laktat (a) Acidifying agent ( HPE 6 ed, 0,015 % – 6,6 % ( HPE 3%
HPE 6 ed, hal 355 ) HPE 6 ed, hal 355 ) hal 355 ) 6 ed, hal 355 )

- - - - Asam Stearat (a) Emulsifying agent, 1% - 20% ( HPE 6 - - - -


solubilizing agent ( ed, hal 697 )
HPE 6 ed, hal 697 )

- - - - Carbomer (a) Emulsifying agent, 0,1 % – 0,5 % ( HPE - - - -


suspending agent, 6 ed, hal 110 )
stabilizing agent,
emulsion agent (
HPE 6 ed, hal 110 )

- - - - Dimethicone (a) Antifoaming agent, 0,5%-5% ( HPE 6 - - - -


emollient, water- ed, hal 233 )
repelling agent (
HPE 6 ed, hal 233 )

- - - - TEA (a) Alkalizing agent; 2%-4% ( HPE 6 ed - - - -


emulsifying agent hal 754)
(HPE 6 ed hal 754)
- - - - Di-alpha-tocopheryl acetate Antioxidant (HPE 6 0,001%-0,05% (HPE - - - -
(m) ed hal 31) 6 ed hal 32)
- - - - Water - - - Water - -
- - - - - - - - Allantoin (a) Healing agent ( Harry’s 0,01%-0,1% (Cosmetics 1%
cosmeticology hal 69 ) science and technology
hal 197)

- - - - - - - - Propilen glikol (a) Humectant, (HPE 6 ed hal 592) ~15% ( HPE 6 ed hal 3%
592)
- - - - - - - - BHT Antimicrobial preservative ( 0,0075%-0,1 (Anggriani, 0,1%
Antioksidan ( HPE 6 ed hal 75) 2012)

Bentuk sediaan dasar: Lotion Bentuk sediaan : Hand and Body Lotion Bentuk sediaan : lotion
Tipe emulsi: O/W Tipe emulsi : O/W Tipe emulsi : O/W
Alasan/HLB: Bentuk emulsi O/W dalam bentuk lotion lebih digemari untuk hand and body cream karena Alasan / HLB : Pembanding yang digunakan merupakan merk hand and body lotion yang memiliki bahan Alasan/HLB : Krim diformulasikan dalam bentuk O/W untuk menambah daya sebar sehingga mudah untuk
sediaan lotion dapat mencakup area tubuh yang luas dengan cepat dan mudah (Harry’s cosmeticology p 69) aktif yang sama dengan formula standar, sehingga dapat diperkirakan bahan tambahan apa saja yang diaplikasikan pada area luas tubuh manusia
kompatibel dengan bahan aktif ayng digunakan
PENJELASAN TERHADAP FORMULA
Modifikasi Bahan Aktif : Modifikasi Bahan Tambahan Penyusun Basis :
Nama bahan aktif yang diganti : Nama bahan tambahan yang diganti : Na-metabisulfit
Alasan : Nama bahan tambahan pengganti : BHT, asam laktat, allantoin
Nama bahan pengganti : Ekstrak daun teh (Camelliae folium Alasan :
extract) - Na metabisulfit digantikan dengan BHT karena sering
Alasan : ekstrak daun teh dapat memberikan efek antioksidan menimbulkan alergi dermatitits (Garcia-Garvin)
dalam sediaan yang berfungsi untuk melindungi kulit dari efek - Asam laktat ditambahkan ke formula dengan tujuan untuk
radikal bebas yang dapat menyebabkan rusaknya sel-sel kulit meningkatkan pergantian sel kulit dan pembentukan sel kulit baru,
tangan dan badan dan apabila dibiarkan terus-menerus maka mengurangi ikatan antar komeosit dan mensintesis kolagen
akan menyebabkan terjadinya kanker kulit ( Faramayuda et al, sehingga dapat mengurangi keriput halus, membentuk kulit halus
2010) dan sehat serta dapat memperbaiki tekstur kulit (pipin, 2012)
Konsentrasi terpilih : 0,02% -Allantoin ditambahkan sebagai healing agent yang dapat
Alasan : Telah dibukitkan oleh penelitian yang dilakukan menyembuhkan kulit bersisik ataupun luka-luka kecil yang ada
Faramayuda et al, 2010 bahwa dengan konsentrasi 0,02% akan pada lapisan kulit (Cosmetic science and technology hal 197)
memberikan efek antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan -Propilen glikol ditambahkan untuk dikombinasi dengan gliserin
vitamin C membentuk efek humektan yang maksimal dan juga menutupi sifat
gliserin yang menimbulkan efek tacky pada saat diaplikasikan
dengan perbandingan propilen glikol : gliserin (5:3) (
sutrisno,2014)
IV. Matriks (bahan aktif dan bahan tambahan) untuk formula hasil modifikasi

Sifat Kimia Sifat Fisika Kadar Alasan dipakai


(pustaka) (pustaka) Fungsi Nilai HLB dalam formula
No Nama Bahan pH stabilitas Pemerian (pustaka) (pustaka)
Kelarutan Lazim Terpilih
1 Paraffin Mengalami Cairan berminyak 1%-20% ( 10%(Faramayuda,2012) Emollient 10,5 (HPE 6 Merupakan
liquidum oksidasi ketika transparan dan tidak HPE 6 ed (HPE 6 ed hal ed hal 445) emollient yang
(minyak) terpapar pada berwarna. hal 446) 445) telah umum
panas dan cahaya Praktis tidak larut digunakan
( HPE 6 ed hal dalam ethanol dalam sediaan
446) (95%), glycerin, dan kosmetik dan
air, larut dalam topical lainnya
aseton, benzene, (HPE 6 ed hal
kloroform, dan 445)
minyak kecuali
castor oil (HPE 6 ed
hal 446)
2 Cera alba Ketika Granul putih, tidak 2,7 % ( Faramayuda, Stabilizing 9 ( The HLB Dapat
(minyak) dipanaskan lebih berasa, atau sedikit 2012) agent, system hal 6) meningkatkan
dari 150o C, berwarna kuning. stiffening konsistensi dan
terjadi Larut dalam agent ( HPE 6 viskositas
esterifikasi kloroform, eter, ed hal 779) sediaan (
dengan ditandai praktis tidak larut Basis ( Alvarez dan
penurunan dalam air ( HPE 6 ed June,2012) Rodriguez,
jumlah asam dan hal 779) 2000)
kenaikan titik
lebur ( HPE 6 ed
hal 779)
3 BHT (minyak) Pemaparan Serbuk putih atau 0,0075%- 0,1% ( Anggriani, Antimicrobial Menggantikan
terhadap cahaya, kuning pucat dan 0,1 2012) preservative ( Na-metabisulfit
kelembaban, dan memiliki bau khas (Anggriani, Antioksidan ( karena Na-
panas fenol yang lemah. 2012) HPE 6 ed hal metabisulfit
menyebabkan Praktis tidak larut 75) dapat
hilangnya warna dalam air, glycerin, menyebabkan
dan dan propilen glikol, reaksi alergi
berkurangnya larut dalam aseton, dermatitis
aktivitas ( HPE 6 benzene, etanol, dan (Garcia-Gavin,
ed hal 76) mineral oil (HPE 6 2012)
ed hal 75)
4 Glyseryl Apabila disimpan 4%-7% 5,5% ( Emollient, 3,8 (HPE 6 Merupakan
Padatan seperti lilin
monostearate ( pada suhu (Lipo, faramayuda,2012) emulsifiying ed hal 290) basis optimal
atau pecahan putih
minyak) hangat, glyceryl 2012) agent, yang stabil
hingga berwarna
monostearate stabilizing selama 6 siklus
cream. Larut dalam
mengalami agent (HPE 6 pengujian
ethanol panas, eter,
pertambahan ed hal 290) (Faramayuda,
kloroform, praktis
pada jumlah tidak larut dalam air 2012)
asam. (HPE 6 ed (HPE 6 ed hal 291)
hal 292)
5 Polysorbate 80 ( Stabil terhadap Cairan kuning 1%-10% 3,5 % ( Dispersing 15,0 (HPE 6 Merupakan
air) elektrolit dan berminyak, (HPE 6 ed faramayuda,2012) agent, ed hal 550) non-ionic
asam serta basa mempunyai bau hal 550) emulsifying surfactant yang
lemak, yang khas dan rasa agent, non- tidak
saponifikasi yang agak pahit. ionic menimbulkan
bertahap terjadi Larut dalam ethanol surfactant ( permukaan
apabila terpapar dan air, tidak larut HPE 6 ed hal yang kasar dan
asam dan basa dalam minyak sayur 550) tahan akan
kuat. (HPE 6 ed dan minyak mineral pembekuan
551) (HPE 6 ed hal 550) (Cosmetic
science and
technology hal
205)
6 Nipagin (air) Stabil pada pH 3- Kristal tidak 0,18 % ( 0,12 % ( Cosmetic Antimicrobial Ester dari p-
6 hingga 4 tahun berwarna atau HPE 6 ed science and technology preservative ( hidkroksi
pada suhu serbuk kristal putih, hal 441 ) hal 207) HPE 6 ed hal benzoate

ruangan, pada pH tidak berasa atau 441 ) merupakan


pengawet yang
8 ke atas sedikit berasa dan
paling lazim
mengalami memiliki sedikit rasa
digunakan dan
hidrolisis yang membakar. Larut
yang paling
cepat ( HPE 6 ed dalam 3 bagian mendekati
hal 443) ehanol 95%, dalam pengawet yang

400 bagian air dan ideal (Cosmetics

dalam 30 bagian air science and


technology hal
suhu 80oC (HPE ed
207)
6 hal 442-443)
7 Nipasol (air) Stabil pada pH 3- Serbuk kristal putih 0,02 % ( 0,1% ( Cosmetic Antimicrobial Ester dari p-
6 hingga 4 tahun tidak berasa dan HPE 6 ed science and technology preservative ( hidkroksi
pada suhu tidak berbau. Larut hal 596 ) hal 207) HPE 6 ed hal benzoate

ruangan, pada pH dalam 1,1 bagian 596 ) merupakan


pengawet yang
8 ke atas ethanol 95%, dan
paling lazim
mengalami dalam 225 bagian air
digunakan dan
hidrolisis yang suhu 80oC (HPE 6
yang paling
cepat ( HPE 6 ed ed hal 596-597)
mendekati
hal 597) pengawet yang
ideal (Cosmetics
science and
technology hal
207)
8 Glycerin (air) Gliserin murni Cairan kental <30% ( 5 % ( Sutrisno, Emollient, Glyceryn dapat
tidak mudah higroskopis, jernih HPE 6 ed, humectants ( membentuk
mengalami tidak berwarna dan hal 283 ) HPE 6 ed, hal lotion yang
oksidasi pada memiliki rasa manis. 283 ) memiliki sifat
penyimpanan Larut dalam air dan alir yang terbaik
normal, tetapi praktis tidak larut ( Cosmetics
mengalami dalam kloroform science and
dekomposisi saat benzene dan minyak technology hal
dipanaskan (HPE ( HPE 6 ed hal 283- 199 )
6 ed hal 286) 284)
9 Allantoin (air) Serbuk kristal putih. 0,01%- 0,1% (Cosmetic and Healing agent Merupakan
Agak sukar larut 0,1% toiletry formulation ( Harry’s proliferan sel
dalam air, sangat (Cosmetics second edition vol 1 hal cosmeticology yang baik dan
sukar larut dalam science and 392) hal 69 ) dapat dengan
alcohol (Martindale technology cepat
36 hal 1588) hal 197) menstimulasi
pembentukan
jaringan
granulasi yang
sehat, peristiwa
ini terjadi tanpa
rasa sakit,
bahkan rasa
sakit pada
umumnya
berkurang
ataupun
tersembuhkan
seluruhnya (
Cosmetics
science and
technology hal
197)
10 Propilen glikol Pada suhu Cairan jernih, tidak ~15% ( 3% (Sutrisno, Humectant, Dikombinasikan
(air) dingin, propilen berawrna, kental, HPE 6 ed (HPE 6 ed hal dengan glycerin
glikol stabil pada tidak berbau dengan hal 592) 592) untuk
tempat tertutup, rasa manis seperti membentuk
tetapi pada suhu glycerin. Larut efek humektan
tinggi di tempat dalam 6 bagian eter, yang optimal (
terbuka, mudah aseton, kloroform, sutrisno,
teroksidasi (HPE ethanol, gliserin, dan
6 ed hal 593) air. ( HPE 6 ed hal
592)
11 Asam laktat Serbuk ,tidak berbau 0,5%-3% 3% (Marpaung, 2012) Acidifying Dapat
(air) ,tidak berwarna (Marpaung, agent ( HPE 6 mengurangi
,higroskopis, laruta 2012) ed hal 355) penguapan air
da;lam air dan etanol dari kulit
( HPE 6 ed hal 355 ) (Marpaung,
2012)
12 Camelliae 0,02%- 0,02 % ( Faramayuda et Antioxidant Merupakan
folium extract 8,6% ( al, 2010) (Faramayuda antioksidan kuat
(air) Faramayuda et al, 2010) yang lebih baik
et al, 2010) dibandingkan
vitamin C (
Faramayuda et
al, 2010)
13 Perfume q.s
14 Water q.s Solvent ( HPE
6 ed, hal 766 )

V. Bentuk Sediaan Dasar :


a. Bentuk : Lotion O/W
b. Definisi : Sediaan cair berupa suspense atau disperse digunakan sebagai obat luar. Dapat berbentuk suspense zat padat dalam bentuk
serbuk halus dengan bahan suspense yang cocok atau emulsi tipe minyak dalam air, dengan surfaktan yang cocok. ( FI III hal 19 )
c. Persyaratan umum : - tidak mengiritasi kulit
- tidak berbau tengik
- mudah dioleskan (Harry’s Cosmeticology 7 ed, p.70 )

VII. Bentuk Sediaan Kosmetik Terpilih :


a. Bentuk : Hand and Body lotion O/W
b. Definisi : pemakaian dalam bentuk lotion cepat dan merata pada kulit sehingga mudah menyebar dan dapat segera kering setelah pengolesan serta
meninggalkan lapisan tipis yang tidak lengket pada kulit ( ansel, 1989 ; balsam dan sagarin, 1972 ).
c. Persyaratan umum :
- Emulsi tipe o/w
- Memberikan kelembaban pada kulit
- Memberikanlapisan tipis yang tidak lengket pada kulit
- Pemakaian yang merata pada permukaan kulit yang luas (ansel, 1989 ; balsam dan sagarin, 1972 ).

Mekanisme Kerja Hand and Body Lotion :


Lapisan kulit terdiri dari epidermis, dernis dan subkutan. Lapisan paling tipis ini yang melindungi kita dari factor - factor luar. Emolien dapat berfungsi sebagai
pelembab karena kemapuannya membentuk lapisan pada permukaan kulit atau stratum korneum dan beraksi sebagai pelumas ( lubrikan ), untuk mengurangi kulit
bersisik dan memperbaiki penampilan kulit. Contoh : lanolin. Humektan berfungsi untuk meningkatkan kandungan air pada permukaan kulit terluar. Bertujuan untuk
melembabkan kulit, bersifat higroskopis. Contoh :gliserin. Menghambat terjadinya penguapan air dari permukaan kulit, dengan menghambat terjadinya penguapan air
pada permukaan kulit ( Balsam dan sagarin, 1972 )

VI. Susunan Formula


Jumlah lotion sekali pemakaian : 8g ( Cosmetic Fact Sheet hal 39)
Jumlah pemakaian dalam sehari : 1x
Lama pemakaian : 14 hari
Total jumlah lotion yang digunakan dalam 14 hari : (8g x 1) x 14 = 112g ~ 120g
Konsentrasi
No Nama bahan Sinonim Awal Modifikasi 1 Resep (120g)
1 Paraffin liquidum Mineral oil 10% 10%
(minyak)
2 Cera alba (minyak) White wax 2,7% 2,7%
3 BHT (minyak) Butylhydroxytoluene, 3%
dalpac

4 Glyseryl monostearate ( Glycerol monostearate 5.5% 5,5%


minyak)
5 Polysorbate 80 ( air) Tween 80 3,5% 3,5%

6 Nipagin (air) Methyl paraben 0,15% 0,12%

7 Nipasol (air) Propyl paraben 0,15% 0,1%

8 Glycerin (air) Glicerol 10% 5%

9 Allantoin (air) 1%

10 Propilen glikol (air) Methy ethylene glycol 3%

11 Asam laktat (air) Milk acid 3%

12 Ekstrak teh hijau (air) 0,02% 0,02%

13 Perfume q.s
14 Water 75,672
Perhitungan sisa air
1 resep 120-(12+3,24+3,6+6,6+4,2+0,144+,0,12+6+1,2+3,6+3,6+0,024)=75,672 ml
VII. Skema Rancangan Cara Pembuatan

Nipagin dan nipasol dilarutkan dengan


propilen glikol pada cawan porselen Fase minyak (gliseril Lebur polisorbat 80 dengan
yang berbeda. Campurkan campuran monostearat, paraffin liq, cera suhu 65oC (massa 3)
propilen glikol dengan gliserin, aduk alba) masukan kedalam cawan
rata kemudian dilebur suhu di lebur pada suhu 65oC
(massa 2)
65oC(massa 1)

Masukkan sebagian massa 1 Siapkan mortir panas ,


Apabila sudah tidak terdapat masukkan ekstrak daun teh,
sedikit demi sedikit dan air
gumpalan tambahkan sisa BHT, dan allantoin
panas kedalam mortir panas
massa 1, massa 3, dan sisa air aduk sampai terbentuk pasta.
panas

Masukkan fase minyak


kedalam mortir kemudian aduk Masukkan kedalam
cepat dan konstan hingga kemasan
terbentuk massa lotion.
VIII. Spesifikasi Sediaan Akhir
Spesifikasi Ketentuan
Mutu Fisik Sediaan Daya sebar 5 - 7 cm ( Astuti dan Setiawan )
Viskositas 500 – 700 cPs ( balsam dan sagarin, 1972 )
pH 5,5 + 0.05
( balsam dan sagarin,1972 )
Tipe emulsi Mudah terdispersi air berarti o/w (
Organoleptis :
- Warna Putih
- Bau Khas teh
- Bentuk Lotion ( Solichin )
Homogenitas Homogen, jika warnanya merata dan idak
terjadi pemisahan atau pemecahan pada
sediaan lotion ( Lubis dan Lubis )
Kemudahan Mudah tercucikan air.Volume air 10 – 20 ml (
tercucikan air Arndt and Hsu, 2007 )
Daya Lekat Lekat ( 1 – 2 menit ) ( Astuti dan Setiawan )
Ukuran partikel 500 partikel monodispers
1000 partikel polidispers ( Solichin )
Uji Keamanan Sediaan Iritasi Tidak mengiritasi ( Zulkarnain )
Aseptabilitas Hedonik Mudah diratakan ( Board, 2004 )

IX. Rancangan Evaluasi


1. Uji Mutu Sediaan
a. Uji Organoleptis
Uji organoleptis dilakukan dengan melihat secara langsung warna ,bentuk dan bau hand body yang terbentuk.
Hand body teh hijau berbentuk lotion tanpa gumpalan, berwarna putih dan berbau wangi khas.
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan secara kualitatif dengan cara mengoleskan 0,5 gram sediaan pada sekeping kaca. Sediaan harus menunjukkan susunan
homogen yaitu tidak adanya partikel – partikel pada kaca( astuti dan setiawan, 2010 )
Kriteria Penilaian Skor Keterangan

Tidak Homogen + 0 Ada butiran kasar dan


sediaan memisah

Kurang Homogen ++ 1 Ada butiran kasar dan


sediaan tidak memisah

Homogen +++ 2 Tidak ada butiran kasar


dan sediaan tidak memisah

c. Pengujian pH
Pengujian pH dilakukan menggunakan pH meter yang sebelumnya telah dikalibrasi dengan larutan buffer pH 4 dan 7. Ditimbang 1 gram sediaan hand
body lotion dan dilarutkan 100 ml akuades diaduk sampai homogeny dan ditentukan pH dengan menggunakan alat pH meter ( lubis, lubis dan Julia, 2012).
Syarat sediaan hand body lotion mendekati pH kulit yaitu 5,5+ 0,05 ( balsam dan sagarin, 1972 )
d. Pengujian viskositas
Pengukuran viskositas sediaan dilakukan dengan 250 ml lotion kedalam beaker glass, kemudian spindle yang akan digunakan dipasang pada perangkat
viscometer yang dimasukkan kedalam gelas silinder sampai jarak ujung spindle + 1 cm dari dasar gelas. Sediaan lotion memiliki viskositas 500 – 700 cPs(
balsam dan sagarin, 1972 ),
e. Pengujian daya sebar
Timbang sebanyak 1 gram lotion, kemudian diletakkan ditengah horizontal double plate. Diatas lotion diletakkan horizontal double plate lain dan
ditambahkan beban tambahan sebesar 125 gram, lalu dibiarkan selama 1 menit. Ukur diameter lotion yang menyebar. Rentang optimum daya sebar 5 – 7
cm ( Astuti dan Setiawan )
Kriteria Penilaian Skor Keterangan

Buruk - 0 Jika diameter penyebaran < 4 cm

Baik + 1 Jika diameter penyebaran 4 – 6 cm

Sangat baik ++ 2 Jika diameter penyebaran > 6 cm

f. Uji Kemudahan tercucikan air


Lotion ditimbang 1 gram lalu dioleskan pada telapak tangan. Telapak tangan dicuci dan dibilas seara periodic dengan sejumlah volume air. Air dilewatkan
dari buret makrometer dengan perlahan –lahan. Amati secara visual ada atau tidaknya lotion yang menempel pada telapak tangan dan catat volume yang
digunakan ( Jellinek anf Stephan, 1970 )
g. Uji Tipe emulsi
Penentuan tipe emulsi dari sediaan lotion dilakukan dengan mendispersikan sediaan lotion tersebut ke dalam air, bila mudah tercucikan air berarti tipe
emulsi 0/w dan bila susah terdispersi di dalam air berarti tipe w/o.
h. Uji daya lekat
Lotion diambil sebanyak 1 mg kemudian dioleskan pada sebuah plat kaca, tempelkan kedua plat sampai plat menyatu tekan dengan beban seberat 1 kg
selama 5 menit setelah itu beban dilepaskan ( trilestari, 2002 )
i. Uji Ukuran partikel
Ditimbang 0,1 gram krim kemudian diencerkan dengan air suling sampai 1 ml diambil sedikit hasil pengenceran tersebut dan diteteskan pada kaca objek,
lalu dilakukan pengukuiran partikel.
2. Uji Efikasi
Uji iritasi dilakukan teknik tempel terbuka, yang dilakukan dengan mengoleskan sediaan pada punggung kanan panelis seluas 2,5cm2, lalu dibiarkan selama 5
menit. Gejala yang timbul diamati, kemudian hasilnya dibandingkan dengan punggung tangan kiri ( Septiani, Nasrul, dan Soraya, 2010)
Kriteria Penilaian Skor Keterangan

Mengiritasi - 0 Kemerahan, gatal gatal dan bengkak

Sedikit mengiritasi + 1 Kemerahan, gatal gatal dan tidak bengkak

Tidak mengiritasi ++ 2 Tidak menimbulkan kemerahan, tidak gatal dan tidak bengkak

3. Uji Aseptibilitas
Uji aseptibilitas berupa uji hedonic dilakukan dengan cara meraba tekstur, mencium aroma, daya sebar, dan kesan lengket pada sediaan hand body lotion. (
Board, 2004 )
Uji Kriteria Peniaian Skor

Tekstur Kasar - 0

Agak kasar + 1
Tidak kasar ++ 2

Aroma Tidak enak - 0

Enak + 1

Sangat enak ++ 2

Kesan lengket Sangat lengket - 0

Lengket + 1

Tidak lengket ++ 2

X. Rancangan Tabel Hasil Evaluasi


1. Organoleptis
Organoleptis Spesifikasi Hasil percobaan Keterangan
Pembanding Sediaan Pembanding Sediaan
Bentuk Lotion
Warna Khas Teh
Bau Lotion
2. pH
Ph Spesifikasi Hasil percobaan Keterangan
Pembanding Sediaan Pembanding Sediaan
5,5 + 0,5

3. Homogenitas
Homogenitas Spesifikasi Hasil percobaan Keterangan
Pembanding Sediaan Pembanding Sediaan
Homogen

4. Daya sebar
Daya sebar Spesifikasi Hasil percobaan Keterangan
Pembanding Sediaan Pembanding Sediaan
Tersebar merata

5. Iritasi
Iritasi kulit Spesifikasi Hasil percobaan Keterangan
Pembanding Sediaan Pembanding Sediaan
Tidak iritasi

6. Uji Tipe emulsi


Tipe Emulsi Spesifikasi Hasil percobaan Keterangan
Pembanding Sediaan Pembanding Sediaan
O /W

7. Uji Kemudahan tercucikan air


Kemudahan Spesifikasi Hasil percobaan Keterangan
tercucikan air Pembanding Sediaan Pembanding Sediaan
Mudah
tercucikan air

8. Uji daya lekat


Daya lekat Spesifikasi Hasilpercobaan Keterangan
Pembanding Sediaan Pembanding Sediaan
Lekat
9. Uji Aseptabilitas
Uji Aseptabilitas Spesifikasi Hasil percobaan Keterangan
( Hedonik ) Pembanding Sediaan Pembanding Sediaan
Mudah
dibersihkan

10. Uji Ukuran partikel


Uji Ukuran partikel Spesifikasi Hasil percobaan Keterangan
Pembanding Sediaan Pembanding Sediaan
500 – 1000
partikel

11. Uji Viskositas


Uji Viskositas Spesifikasi Hasil percobaan Keterangan
Pembanding Sediaan Pembanding Sediaan
500 – 700 cPs
XI. Rancangan Kemasan
XII. Hasil dan Pembahasan
XIII. Kesimpulan

XIV. DAFTAR PUSTAKA


1. Anggraini, Deni., Malik, Masril., Susiladewi, Maria. Formulasi Krim Serbuk Getah Buah Pepaya (Carica papaya) Sebagai Anti Jerawat. Prosiding Seminar
Nasional “Peranan dan Konstribusi Herbal Dalam Terapi Penyakit Degeneratif”. 2012.
2. Anonim. 1982. Laporan Survey Kemungkinan Penanaman Kelapa Sawit pada Areal Perkebunan PI. Kimia Tirta Utama di Lokasi Buatan Dua-Riau.
Marihat Research Station, Marihat Ulu.
3. Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Diterjemahkan Oleh Farida Ibrahim, Cetakan I, 376,519, UI Pres, Jakarta.
4. Juwita, Anisa Puspa., Yalean, Paulina V.Y., dan Edy, Hosea Jaya. Formulasi Krim Ekstrak Etanol Daun Lamun (Syringodum isoetil Folim). Jurnal Ilmiah
Farmasi – UNSRAT.2013; 2(2) : 8 -12.
Cosmetic and toiletry formulation second edition vol 2 hal 607. Cosmetic and toiletry formulation second edition vol 3 hal 268

You might also like