Professional Documents
Culture Documents
NEONATAL HIPERBILIRUBINEMIA
Disusun oleh :
Kelompok 5
Hans Abdillah (4151101051)
Eka Fittra Rahmanizar (4151101078)
Masganjar Nugraha (4151101043)
Irfan Herdiansyah (4151101044)
Marogi Al Ansoriani (4151101050)
Novia Dewi Angela (4151101053)
Revi Restu Putri N (4151101057)
Maryati (4151101135)
Andhika W.U (4151101073)
Dokter Pembimbing :
Ina Setiyowati, dr., SpA.
KETERANGAN UMUM
Nama : Bayi Wasilah 1
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Cimahi, 10 Agustus 2011 pukul 12.25 WIB
Umur : 10 hari
Anak Ke : 1 dari 2 bersaudara
Partus Jenis : Spontan
Dengan Pertolongan : Bidan
BB dan PB Lahir : 1750 gr dan 42 cm
Tanggal Dirawat : 10 Agustus 2011
Tanggal Pemeriksaan : 20 Agustus 2011
Nama Ayah : Tn. Wagio
Umur : 29 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan / Jabatan : Karyawan
Penghasilan : 1.500.000,- /bulan
Alamat :
Nama ibu : Ny. Wasilah
Umur : 22 tahun
Pendidikan :
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Penghasilan :-
Alamat :
2
3
ANAMNESIS
(Alloanamnesis didapatkan dari Ibu pasien pada tanggal 20 Agustus 2011)
ANAMNESIS KHUSUS :
Sejak usia 4 hari bayi tampak kuning. Keluhan kuning tampak dari daerah kepala
dan leher sampai badan atas.
ANAMNESIS UMUM :
Keluhan badan kuning tidak disertai dengan bayi tampak mengantuk, menangis
lemah, tampak pucat, dan malas menetek
Keluhan kuning juga tidak disertai dengan panas badan, kejang dan penurunan
kesadaran.
BAB tidak tampak seperti dempul dan BAK tidak tampak berwarna seperti teh
pekat.
Sejak lahir bayi dilakukan perawatan di NICU, karena bayi lahir dengan berat lahir
rendah dan tanpa asfiksia.
RIWAYAT KEHAMILAN
Selama kehamilan berat badan ibu naik seberat 5 kg dengan berat badan ibu
sebelum hamil 47 Kg dan berat badan selama hamil 52 Kg. Selam hamil ibu rutin
memeriksakan kehamilannya pada bidan secara teratur sebanyak 12 kali dan
kontrol ke dokter spesialis kandungan sebanyak 4 kali.
Riwayat kehamilan sebelumnya ibu tidak pernah mengalami abortus.
Riwayat Ibu terinfeksi TORCH dan memelihara kucing tidak ada.
Riwayat mengkonsumsi obat-obatan tambahan selain yang diberikan oleh dokter
tidak ada.
Golongan darah ibu O dan golongan darah ayah
3
4
RIWAYAT PERSALINAN
Bayi lahir pada tanggal 10 Agustus 2011 pada pukul 12.25 WIB dari seorang ibu
dengan G1P0A0 dengan HPHT tanggal 15 Januari 2011 pukul 12.25. lahir secara
spontan ditolong oleh bidan, bayi langsung menangis dan tali pusat langsung
dipotong. Berat badan lahir 1900 gram dan panjang badan 42 cm. Apgar score 7-9.
Riwayat kebiruan pada saat persalinan tidak ada. Setelah lahir, bayi langsung
mendapatkan ASI dari ibunya dan bayi tidak tampak menjadi kuning.
RIWAYAT PERAWATAN :
Pasien masuk ke ruang perawatan pada tanggal 10 Agustus 2011, pukul
12.50. Berat badan saat pasien masuk ruang perawatan adalah 1900 gram.
Golongan darah pasien bayi belum diketahui.
ANAMNESIS MAKANAN
Hari
ASI PASI BAK BAB
Ke-
0
- -
(NICU)
1 SF 8cc (tidak efektif = bayi
- 6x 4x
(NICU) muntah)
SF 3cc x 3
2
- Dan 6x 2x
(NICU)
2cc x3 (NGT)
SF 6,5 cc x 1
3 1x (on demand,
7,5 cc x 1 5x 3x
(NICU) refleks hisap kuat
4 cc x 1
10 x on demand
4
(@10-15 menit SF 8cc 5x 3x
(NICU)
hisap kuat)
4
5
On Demand 12 x
5 @ 10-20 menit
- 4x 6x
(NICU) (refleks hisap
kuat)
6
10 x (5-6 sendok) - 8x -
(NICU)
7 6x
On Demand 4x SF 4x 7x
(NICU)
On Demand 6x
8
@20 menit
(NICU) SF - 12x 7x
(refleks hisap
kuat)
On Demand 4x
9 SF 6x 15cc + Infus D5 200cc 8x 2x
@15 menit
( NICU)
10
(NICU)
RIWAYAT IMUNISASI
Bayi belum pernah di berikan imunisasi.
Tanda Vital
Denyut Jantung : 112x/menit
Respirasi : 42x/menit, regular, tipe abdominothorakal
Suhu : 36 oC
Tekanan Darah : sulit dinilai
5
6
Pengukuran
Umur : 10 hari
Berat badan : 1700 gram
Panjang badan : 43,5 cm
Lingkar kepala : 31 cm
Lingkar dada : 25 cm
Kepala
Bentuk : Simetris Normocephal, Cephal Hematom (-), Ubun-ubun
besar belum menutup
Muka : Ikterik (+)
Mata : Sklera : Ikterik -/-
Conjungtiva : Anemis -/-
Hidung : PCH (-), Rhinorrhoea (-)
Telinga : Bentuk sempurna, membalik seketika
Mulut : Sianosis (-), Lidah basah bersih, mukosa basah
Frenulum linguae ikterik sulit dinilai
Gigi : (-)
Leher : Tonus otot baik, kulit ikterik (+)
Thoraks
Inspeksi : Bentuk dan gerak simetris, kulit ikterik (+), retraksi (-),
aerola lebih jelas, tonjolan 3-4 mm.
Palpasi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : VBS kanan = kiri, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Jantung:
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan
6
7
Genitalia
Jenis kelamin : Laki-laki
Anus
Atresia ani : (-)
Kulit
Warna : Daerah pucat retak-retak,vena jarang
Lanugo : Menipis
Ikterik : Ikterik (+), kramer II
Neurologi
Refleks moro : (+)
Refleks hisap : (+) cukup kuat
Refleks rooting : (+)
Refleks genggam : (+) kuat
7
8
2. Pemeriksaan Kimia :
Bilirubin Total : 10,45 mg/dl (N:< 11,7)
Bilirubin Direk : 0,45 mg/dl (N:< 1,2)
Urine : Tidak dilakukan pemeriksaan
Feces : Tidak dilakukan pemeriksaan
RESUME
Dari keterangan umum didapatkan :
Sejak usia 4 hari bayi tampak kuning. Keluhan kuning tampak dari daerah kepala
dan leher sampai badan atas. Keluhan badan kuning tidak disertai dengan bayi
tampak mengantuk, menangis lemah, tampak pucat, dan malas menetek. Keluhan
kuning juga tidak disertai dengan panas badan, kejang dan penurunan kesadaran.
BAB tidak tampak seperti dempul dan BAK tidak tampak berwarna seperti teh
pekat.
Sejak lahir bayi dilakukan perawatan di NICU, karena bayi lahir dengan berat lahir
rendah dan tanpa asfiksia. Selama kehamilan berat badan ibu naik seberat 5 kg
dengan berat badan ibu sebelum hamil 47 Kg dan berat badan selama hamil 52 Kg.
Selam hamil ibu rutin memeriksakan kehamilannya pada bidan secara teratur
sebanyak 12 kali dan kontrol ke dokter spesialis kandungan sebanyak 4 kali.
8
9
Riwayat kehamilan sebelumnya ibu tidak pernah mengalami abortus. Riwayat Ibu
terinfeksi TORCH dan memelihara kucing tidak ada. Riwayat mengkonsumsi obat-
obatan tambahan selain yang diberikan oleh dokter tidak ada. Golongan darah ibu
O dan golongan darah ayah
Bayi lahir pada tanggal 10 Agustus 2011 pada pukul 12.25 WIB dari seorang ibu
dengan G1P0A0 dengan HPHT tanggal 15 Januari 2011 pukul 12.25. lahir secara
spontan ditolong oleh bidan, bayi langsung menangis dan tali pusat langsung
dipotong. Berat badan lahir 1900 gram dan panjang badan 42 cm. Apgar score 7-9.
Riwayat kebiruan pada saat persalinan tidak ada. Setelah lahir, bayi langsung
mendapatkan ASI dari ibunya dan bayi tidak tampak menjadi kuning.
Pasien masuk ke ruang perawatan pada tanggal 10 Agustus 2011, pukul 12.50.
Berat badan saat pasien masuk ruang perawatan adalah 1900 gram. Golongan darah
pasien bayi belum diketahui.
9
10
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Pemeriksaan Darah Rutin :
Hb : Menurun
Leukosit : Menurun
Trombosit : Normal
Hematokrit : Menurun
2. Pemeriksaan Kimia :
Bilirubin Total : Meningkat
Bilirubin Direk : Normal
Urine : Tidak dilakukan pemeriksaan
Feces : Tidak dilakukan pemeriksaan
DIAGNOSIS BANDING
BBLR + BKB + KMK + Laki-laki + Gemeli+ Ikterus Neonatorum Fisiologis
BBLR + BKB + KMK + Laki-laki + Gemeli+ Ikterus Neonatorum Non Fisiologis
DIAGNOSIS KERJA
BBLR + BKB + KMK + Laki-laki + Gemeli+ Ikterus Neonatorum Fisiologis
USUL PEMERIKSAAN
- Pemeriksaan Kadar Bilirubin Total dan direk 3x24 jam
10
11
PENATALAKSANAAN
Terapi Umum : - Pencegahan Hipotermi
- ASI Sesering mungkin
Terapi Khusus : - Blue Light Therapy, ubah posisi dalam 24 jam, upayakan semua
permukaan tubuh bayi terkena sinar lampu.
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
11
12
DISKUSI
I. DISKUSI ANAMNESIS
Keluhan Utama : Bayi tampak kuning
Pada ikterik neonatorum keluhan utama yang sering menjadi alasan orang
tua membawa bayinya datang berobat ke dokter adalah karena kulit bayi tampak
kuning
Anamnesis Khusus :
Sejak usia 4 hari bayi tampak kuning.
Hal ini ditanyakan untuk menilai ikterus yang terjadi apakah fisiologis atau
patologis. Menurut buku pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak
FK UNPAD-RSHS, ikterus patologis terlihat dalam 24 jam post natal. Dimana
ikterik menetap pada bayi cukup bulan setelah 8 hari, dan bayi kurang bulan
setelah 14 hari. Dimana kadar bilirubin serum meningkat > 5 mg% dalam 24
jam. Sedangkan ikterus fisiologis terjadi setelah 24 jam post natal. Biasanya
mencapai puncak pada hari ke 3-5 post natal dengan kenaikan bilirubin serum
< 5 mg%.
Pada bayi ini, ikterik terjadi >24 jam post natal, maka termasuk ikterik
fisiologis .
Keluhan kuning tampak dari daerah kepala dan leher sampai badan
atas.
Hal ini dimaksudkan untuk melihat penyebaran ikterik, sehingga dapat
dilakukan penilaian derajat ikterik menurur Kramer (1969)
Derajat Gambaran Rata-rata Serum Rata-rata serum
Bilirubin Indirek Bilirubin Indirek
(mg%) (mmol/L)
Kuning tampak pada
I 5,85 100
daerah kepala sampai leher
12
13
Keluhan badan kuning tidak disertai dengan bayi tampak mengantuk, menangis
lemah, tampak pucat, dan malas menetek. Keluhan kuning juga tidak disertai
dengan panas badan, kejang dan penurunan kesadaran.
Hal-hal ini ditanyakan untuk mencari gejala-gejala dari penyulit Kern Icterus
yaitu,
Satdium 1 : Refleks Moro jelek, hipotonia, letargi, poor feeding, vomitus, hight
pitched cry, kejang.
Stadium 2 : Opistotonus, kejang, panas, rigiditas, occulgyric crises, mata cenderung
deviasi keatas
Stadium 3 : Spastisitas
Stadium 4 : Gejala sisa lanjut --- spastisitas, atetosis, tuli parsial/komplit, retardasi
mental, paralisis bola mata ka atas, displasia dental.
(sumber : Menurut buku pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak FK
UNPAD-RSHS edisi ke-3, 2005)
Buang air kecil tidak berwarna seperti teh pekat dan buang air besar tidak
berwarna seperti dempul.
Hal ini ditanyakan untuk menyingkirkan kemungkinan adanya penyebab
ikterik pada neonatus di intrahepatik dan posthepatik. Kemungkinan pada bayi
ini mengalami ikterik prehepatik. Dari anamnesis diatas tidak ditemukan
13
14
perubahan warna BAB dan BAK, maka pada penderita ini kemungkinan ikterus
yang terjadi prehepatik (peningkatan bilirubin indirek).
Riwayat Kehamilan
Selama kehamilan berat badan ibu naik seberat 5 kg dengan berat badan ibu
sebelum hamil 47 Kg dan berat badan selama hamil 52 Kg. Selam hamil ibu rutin
memeriksakan kehamilannya pada bidan secara teratur sebanyak 12 kali dan
kontrol ke dokter spesialis kandungan sebanyak 4 kali.
Anamnesis antenatal care ini dilakukan untuk mengetahui keadaan kesehatan ibu
dan bayi sehat selama masa kehamilan, sehingga memperkecil resiko terjadinya
infeksi dan kelainan kongenital.
Golongan darah ibu adalah O rhesus (-), golongan darah ayah tidak diketahui.
Hal ini dimaksudkan untuk mencari, adakah etiologi dari ikterik yang terjadi akibat
ketidakcocokan golongan darah utama dan rhesus antara ibu dan bayi
(inkompabilitas ABO).
14
15
ANAMNESIS MAKANAN
(Tabel 1)
15
16
Pengukuran :
Kepala : normocephal, Cephal hematom (-), Caput suksedaneum (-)
Muka : Ikterik (+)
Mata : Sklera Ikterik +/+
Leher : Ikterik (+)
Thoraks : Bentuk dan gerak simetris, Ikterik (+)
Abdomen : Datar lembut, BU (+) N, ikterik (+)
Ekstrimitas : Ikterik (+)
Kulit : Ikterik (+), Kramer II
Gambaran ini memperliatkan bahwa bayi mengalami hiperbilirubinemia.
16
17
2. Pemeriksaan Kimia :
Bilirubin Total : 10,45 mg/dl (N:< 11,7)
Bilirubin Direk : 0,45 mg/dl (N:< 1,2)
Urine : Tidak dilakukan pemeriksaan
Feces : Tidak dilakukan pemeriksaan
Berdasarkan hasil laboratorium pemeriksaan darah rutin menunjukkan peningkatan
bilirubin total yang cukup tinggi.
17
18
Terjadi setelah 24 jam post natal. Biasanya mencapai puncak pada hari ke-
3 sampai 5 post natal dengan kenaikan blirubin serum <0,5 mg%.
Pada bayi cukup bulan yang mendapat ASI, kadar bilirubin puncak akan
mengalami kenaikan yang lebih tinggi (7 – 14 mg/dl) dan penurunan
terjadi lebih lambat. Bisa terjadi dalam waktu 2-4 minggu, bahkan
mencapai waktu 6 minggu.
Pada bayi kurang bulan yang mendapat susu formula juga akan mengalami
peningkatan yang lebih tinggi dan lebih lama. Peningkatan sampai 10 – 12
mg/dl masih dalam kisaran fisiologis. Bahkan hingga 15 mg/dl tanpa
disertai kelainan metabolisme bilirubin.
Tidak adanya tanda-tanda penyakit yang mendasari seperti muntah, apnea,
malas menetek, penurunan BB, suhu yang tidak stabil, dan letargis.
18
19
2. Thermoregulasi
Pertahankan suhu 36,5 – 37,5 0C untuk mencegah terjadinya komplikasi karena
hipotermi, mencegah dehidrasi dan juga dengan
3. Rawat tali pusat
Dimaksudkan untuk menjaga higienitas dan mencegah infeksi sekunder oleh
bakteri lainnya.
19
20
Dengan fototerapi intensif, penurunan awal dapat mencapai 0,5 sampai 1,0
mg/ dl/ jam pada 4 → 8 jam pertama, kemudian menjadi lebih lambat.
20
21
DAFTAR PUSTAKA
5. Cloherty, JP., Eichenwald, EC., Stark, AR., Manual of Neonatal Care 6th ed.
2008. Lippincot Williams and Wilkins: Philadelphia.
21