You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM PSIKOLOGI EKSPERIMEN

Nama Eksperimenter : Nabilah Afrini R. D

Nama Subjek : Nova

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 19 tahun

Pendidikan : Mahasiswi

Tanggal Eksperimen : 16 November 2013

Waktu Eksperimen : 10.00 wita-selesai

Tempat Eksperimen : Laboratorium Psikologi lantai II gedung I


Universitas 45 Makassar

I. PERMASALAHAN

- Apakah terdapat perbedaan waktu reaksi antara menebak barang


tanpa melihat sebelumnya, dengan menebak barang dengan melihat
sebelumnya?
Jawab: ada perbedaan waktu antara sebelum mendapat perlakuan
dan setelah mendapat perlakuan dari praktikum ini.
- Apakah daya ingat seseorang dipengaruhi oleh jenis materi yang
diingat?
Jawab: pada percobaan ini jelas terlihat bahwa daya ingat
seseorang juga dipengaruhi oleh jenis materi yang diingat
sebelumnya.
II. DASAR TEORI

SISTEM VISUAL

Rangsangan Visual dan Mata


Kemampuan kita mendeteksi rangsangan visual tergantung pada
kesensitifan mata terhadap perbedaan pada cahaya. Bagian ini
mencakup beberapa fakta dasar mengenai energi cahaya dan struktur
kompleks dari mata. Cahaya (light) adalah bentuk energi
elektromagnetik yang dapat digambarkan dengan istilah panjang
gelombang. Struktur Mata. Mata seperti kamera, dibangun untuk
mendapat gambar terbaik.

Memersepsikan Bentuk, Kedalaman, Gerakan, dan Konstanta.


Memersepsikan rangsangan visual berarti mengorganisasi dan
menginterpretasi potongan-potongan informasi yang dikirim mata ke
korteks visual. Informasi mengenai dimensi dari apa yang kita lihat
sangat penting dalam proses ini. Salah satu dimensinya antara lain
yaitu bentuk, kedalaman, gerakan, dan konstanta.
Bayangkan mengenai dunia yang terlihat dan bentuknya-bangunan di
antara langit, kapal di kejauhan, atau huruf pada halaman ini. Kita
dapat melihat bentuk-bentuk ini, karena mereka memiliki tanda yang
berbeda dari lainnya dengan adanya kontur (contour), lokasi adanya
perubahan tingkat kecerahan yang tiba-tiba (Breitmeyer et al, 2006;
Van Es, Vladusich, & Cornelissen, 2007).
INGATAN

Sifat dasar ingatan

Para psikolog mendefenisikan ingatan (memory) sebagai


penyimpan informasi atau pengalaman seiring dengan berjalannya
waktu. Ingatan terjadi melalui tiga proses penting: encoding,
penyimpanan dan retrieval. Agar ingatan bekerja, kita harus
mengambil informasi (mengkodekan apa yang dilihat, didengar, dan
dirasakan pada saat itu), menyimpannya atau merepresentasikannya
dengan cara tertentu (menyimpannya dalam sebuah gudang mental
tertentu), dan mengambil kembali untuk tujuan tertentu di masa yang
akan datang.

- Encoding ingatan
Encoding adalah sebuah proses saat informasi masuk ke dalam
penyimpanan ingatan. Dalam pengalaman sehari-hari, encoding
memiliki banyak persamaan dengan pembelajaran. Sebagian informasi
masuk ke dalam ingatan nyaris secara otomatis, sedangkan encoding
sebagian informasi yang lain mungkin membutuhkan usaha.

- Penyimpanan ingatan
Penyimpanan (storage) mencakup bagaimana informasi
dipertahankan seiring dengan waktu dan bagaimana informasi
direpresentasikan dalam ingatan. Kita mengingat sebagian informasi
kurang dari satu detik, yang lain selama setengah menit, dan sebagian
lain selama beberapa menit, jam, tahun, atau bahkan seumur hidup.
Richard Atkinson dan Richard Shiffrin (1968) memformulasikan teori
awal tentang ingatan yang mengenali adanya rentang hidup ingatan
yang berbeda. Teori Atkinson-Shiffrin (Atkinson-Shiffrin theory)
menyatakan bahwa penyimpanan ingatan melibatkan tiga sistem yang
berbeda:
1. Ingatan sensoris: rentang waktu sepersekian detik sampai
beberapa detik
2. Ingatan jangka pendek: rentang waktu sampai 30 detik
3. Ingatan jangka panjang: rentang waktu sampai seumur hidup

Ketika Anda membaca ketiga sistem ingatan ini, Anda akan


menemukan bahwa rentang waktu bukan hanya satu-satunya pembeda.
Setiap jenis ingatan beroperasi dengan cara yang berbeda dan memiliki
tujuan khusus.

III. HIPOTESIS

Ada perbedaan antara waktu reaksi antara menebak barang tanpa


melihat sebelumnya (belum dilakukan perlakuan) dan menebak
barang yang telah dilihat sebelumnya (setelah dilakukan perlakuan)
dalam percobaan ini.

IV. ALAT DAN BAHAN

Alat:
- Kotak berbentuk kubus / kardus 1 buah
- Alat tulis menulis 1 buah
- Stopwatch/ timer 1 buah
Bahan:

- Mainan anak berbentuk buaya 1 buah


- Penghapus papan tulis 1 buah
- Boneka monyet 1 buah
- Mainan anak berbentuk tikus 1 buah
- Boneka beruang 1 buah
- Jepit rambut 1 buah
- Mainan anak berbentuk kadal 1 buah
- Bros 1 buah

V. PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Memasuki ruangan yang telah disediakan


2. Mendengarkan instruksi yang diberikan oleh dosen/pembimbing.
3. Terlebih dahulu pembimbing meletakkan beberapa barang ke
dalam kotak yang telah disediakan.
4. Seorang menjadi testy dan juga seorang lainnya sebagai tester
5. Eksperimenter dan subjek duduk berhadapan di depan kotak yang
telah disediakan
6. Subjek bertugas untuk melakukan praktek dengan memasukkan
tangan ke dalam kotak tersebut tanpa melihat benda tersebut
terlebih dahulu. Dan eksperimenter bertugas untuk mencatat waktu
yang digunakan subjek dalam menebak benda yang ada di dalam
kotak tersebut.
7. Setelah itu dilakukan pertukaran tempat antara eksperimenter dan
subjek.
VI. PENCATATAN HASIL

Sesi I
Barang 1 : 01.05
Barang 2 : 01.00
Barang 3 : 01.50
Barang 4 : 02.00

Sesi II
Barang 1 : 02.25 buaya, panjang
Barang 2 : 01.00 penghapus, hitam
Barang 3 : 02.00 boneka monyet, warna cokelat, baju biru
Barang 4 : 05.00 tikus, hitam, lembek

VII. PENGOLAHAN DATA

PERCOBAAN MEAN SIG


Sesi 1 1, 3875 0, 109
Sesi 2 2, 5625

VIII. KESIMPULAN

Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan


waktu reaksi antara menebak barang tanpa melihat sebelumnya
(sebelum adanya perlakuan), dengan menebak barang dengan melihat
sebelumnya (Setelah adanya perlakuan). Daya ingat seseorang pun
sangat mempengaruhi dalam mengklasifikasikan jenis materi yang
diingat setelah dilakukannya perlakuan
IX. DAFTAR PUSTAKA

- King, Laura A (2010). Psikologi Umum Sebuah Pandangan


Apresiatif buku: 1. Jakarta: Salemba Humanika.

You might also like