Professional Documents
Culture Documents
3. Standar PMKP 3.3 SKP 3 : Meningkatkan Keamanan Obat-Obatan yang Harus Diwaspadai
JUDUL Kepatuhan Pemberian Label Obat High Alert Oleh Farmasi
INDIKATOR
DIMENSI MUTU Safety TIPE INDIKATOR Proses
TUJUAN Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien untuk
labelisasi obat high alert
DEFINISI Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi yang dimaksud adalah
OPERASIONAL ketepatan pemberian label obat high alert sesuai dengan standar yang ditetapkan
rumah sakit dengan memperhatikan prinsip keselamatan pasien.
Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high alert medication) adalah obat yang sering
menyebabkan terjadi kesalahan serius (sentinel event) dan obat yang beresiko tinggi
menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse event)
Yang termasuk obat high alert adalah sebagai berikut :
1. Heparin
2. Ca Gluconas
3. Epinefrin
4. Norepinephrin
5. Propofol, Ketamine
6. Amiodarone (Tyarit)
7. Glibenklamid
8. Digoxin inj
9. Insulin inj (Novorapid, Novomix, Levemir, Lantus)
10. Midazolam inj
11. Narkotik inj, oral, transdermal
12. Vecuronium
13. NaCL 3%
14. MgSO4 inj
15. KCl 7,46 % inj
16. Iopamidol
17. Dextrose 40%
ALASAN/ Label harus diisi pada obat-obat diatas pada bagian obat yang tidak menutupi
IMPLIKASI/ identitas obat
RASIONALISASI Apabila obat diatas tidak diberikan label high alert sesuai standar maka harus
dilaporkan sebagai KNC
FORMULA Jumlah obat yang diberi label high alert sesuai standar oleh farmasi dalam satu
bulan (item) ÷ Jumlah seluruh obat high alert yang dipantau dalam bulan yang sama
(item) × 100 = ___%
NUMERATOR Jumlah obat yang diberi label high alert sesuai standar oleh farmasi dalam satu
bulan
DENOMINATOR Jumlah seluruh obat high alert yang dipantau dalam bulan yang sama
TARGET 100%
SAMPLING Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling setiap hari, yaitu dengan
memantau seluruh obat high alert yang di-order dari farmasi
KRITERIA Seluruh prosedur pemberian obat high alert yang dilaksanakan
INKLUSI
KRITERIA -
EKSKLUSI
PENCATATAN Dilaksanakan oleh Kepala Instalasi Rawat Inap dengan melaksanakan supervisi
label obat high alert untuk setiap obat high alert yang diorder
ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Instalasi Rawat Inap
PELAPORAN mengenai jumlah obat yang diberi label high alert sesuai standar oleh farmasi,
kemudian data akan dilaporkan kepada Tim KP-RS Famili Husada. Data Rumah
sakit akan direkapitulasi dan dianalisis oleh Tim KP-RS Famili Husada setiap
bulannya yang akan dilaporkan kepada Tim PMKP dan Direksi. Secara umum data
akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah setiap tiga
bulan yang dikoordinasikan oleh Tim PMKP
AREA Instalasi Rawat Inap
PENANGGUNG Ka. KKPRS
JAWAB
4. Standar PMKP 3.3 SKP 4 : Memastikan Lokasi Pembedahan yang Benar, Prosedur yang
Benar, Pembedahan Pada Pasien yang Benar
JUDUL Kepatuhan Pelaksanaan Prosedur Site Marking pada Pasien yang Akan
INDIKATOR Dilakukan Tindakan Operasi
DIMENSI MUTU Safety TIPE INDIKATOR Proses
TUJUAN Tergambarnya kepedulian dan ketelitian operator bedah terhadap keselamatan
pasien sebelum tindakan operasi
DEFINISI Site marking yang dimaksud adalah tindakan pemberian tanda identifikasi khusus
OPERASIONAL pada area yang memiliki dua sisi untuk penandaan sisi kanan atau kiri pada pasien
yang akan dilakukan tindakan operasi dengan prosedur yang tepat dan benar.
Prosedur site marking harus dilakukan oleh dokter operator dengan penandaan
berupa tanda lingkaran sebagai berikut :
6. Standar PMKP 3.3 SKP 6 : Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh
JUDUL Tidak Adanya Kejadian Pasien Jatuh Yang Berakibat Kecacatan/ Kematian
INDIKATOR
DIMENSI MUTU Safety TIPE INDIKATOR Proses & Outcome
TUJUAN Kejadian pasien jatuh yang terjadi selama dirawat di rumah sakit dapat
menyebabkan konsekuensi yang serius dan bahkan mengancam keselamatan banyak
pasien.
DEFINISI Pasien jatuh adalah pasien yang mengalami insiden secara cepat dan tiba-tiba
OPERASIONAL berpindah posisi dari tempat tidur ke lantai sampai setengah atau lebih bagian tubuh
berada di lantai, sehingga memungkinkan pasien mengalami cedera ringan sampai
berat atau tidak menimbulkan cedera.
ALASAN/ Perawat bertanggung jawab dalam mengidentifikasi pasien yang beresiko jatuh dan
IMPLIKASI/ membuat suatu rencana perawatan untuk meminimalkan resiko. Kekurangan staf,
RASIONALISASI perawat yang tidak berpengalaman, serta tidak memiliki pengetahuan yang cukup
dapat membuat pasien beresiko untuk jatuh dan mengalami perlukaan. Salah satu
upaya untuk mengurangi resiko pasien jatuh adalah dengan menempatkan perawat
profesional pada bangsal-bangsal tempat perawatan pasien.
FORMULA Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah pasien yang jatuh dan
berakibat kecacatan atau kematian ÷ Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut ×
100%=___%
NUMERATOR Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah pasien yang jatuh dan
berakibat kecacatan atau kematian
DENOMINATOR Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut
TARGET 100%
SAMPLING Dicari dengan total sampling setiap ada insiden pasien jatuh dengan dokumentasi
pelaporan IKP-RS yang dapat dicatat berdasarkan format pelaporan yang ditetapkan
rumah sakit
KRITERIA Pasien jatuh yang terjadi saat berada di Instalasi Rawat Inap
INKLUSI
KRITERIA -
EKSKLUSI
PENCATATAN Pencatatan setiap laporan IKP-RS dilakukan oleh masing-masing unit yang
mengalami insiden pasien jatuh, yang dipantau setiap hari
ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Patient Safety Officer/ Kepala
PELAPORAN Instalasi Rawat Inap, kemudian data akan kemudian akan dikoordinasikan kepada
Tim KP-RS Famili Husada . Data Rumah sakit akan direkapitulasi dan dianalisis
oleh Tim KP-RS Famili Husada setiap bulannya yang akan dilaporkan kepada Tim
PMKP dan Direksi. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan
kepada seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Tim
PMKP
AREA Instalasi Rawat Inap
PENANGGUNG Ka. KKPRS
JAWAB