You are on page 1of 9

BAB I

FLUIDA STATIS
1.1. Tujuan Percobaan
- Mengukur densitas suatu fluida
- Membuktikan adanya perbedaan tekanan sesuai dengan ketinggian fluida diam
- Membuktikan tidak adanya perbedaan tekanan pada permukaan fluida diam
- Membuktikan adanya beda tekan antara dua jenis fluida yang berbeda pada bejana
yang sama
- Membuktikan bahwa dengan fluida yang sama tetapi pada bejana yang berbeda
maka dihasilkan tekanan yang sama
1.2. Tinjauan Pustaka
Fluida merupakan suatu zat yang dapat mengalir. Yang termasuk fluida adalah zat
cair dan zat gas. Hal ini dikarenakan zat cair dan zat gas dapat mengalir dari satu tempat ke
tempat lainnya (Hartanto, 2015).
Fluida adalah salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari
bahkan setiap saat kita menghirup, minum, terapung bahkan tenggelam di dalamnya.
Contohnya setiap hari pesawat terbang melaluinya dan bahkan kapal laut mengapung atau
melayang di dalamnya. Selain itu, air yang kita minum dan udara yang kita hirup juga
bersirkulasi di dalam tubuh setiap saat tanpa kita sadari (Abidin, 2013).
Fluida dibagi mejadi dua yaitu, fluida statis (diam/tidak bergerak) dan fluida dinamis
(bergerak).
- Fluida statis adalah suatu fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau
fluida dalam keadaan bergerak namun tidak ada perbedaan kecepatan antar partikel
fluidanya, bisa juga dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan
kecepatan yang sama sehingga tidak memiliki gaya geser.
- Fluida dinamis merupakan fluida (dapat berupa zat xair maupun gas) yang bergerak.
Fluida disini di anggap steady (memiliki kecepatan yang konstan terhadap waktu), tak
tempatkan (Tidak memiliki perubahan volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak
mengalami putaran-putaran) (Shofi, 2015).

121
122

Hukum Bernoulli menyatakan bahwa suatu hokum digunakan untuk menjelaskan


gejala yang berhubungan dengan gerakan zat alir melalui suatu penampang pipa. Dalam
prinsip Bernoulli dinyatakan bahwa jika kecepatan aliran fluida tinggi, maka tekanan suatu
fluida akan rendah. Begitupun sebaliknya jika kecepatan aliran fluida rendah, maka tekanan
fluida tersebut akan tinggi (Abidin, 2013).
Tekanan di atas fluida adalah P0. Artinya, ini bisa jadi merupakan tekanan atmosfer
diatas fluida. Fluida pada titik manapun harus mendukung semua fluida di atasnya.
Ditunjukkan bahwa gaya pada titik tertentu dalam fluida tidak bergerak atau statis harus
sama di semua arah. Disaat fluida diam, gaya atau satuan area atau tekanan adalah sama
disemua titik ketinggian yang sama.

g kg.m
F  (H 2  A  ρ kg)( 2
)  h 2  A  ρ  g 2 /N...............................................(1.1)
m.s s
F 1
P   (h 2  A  ρ  g)  h 2  ρ  g N/m 2 or Pa............................................(1.2)
A A
P2  P0  h 2  ρ  g N/m 2.).......................................................................(1.3)
P1  h 2    g  P0 ..........................................................(1.4)
(Geankoplis, 1997).
Fluida memiliki beberapa sifat yang mempengaruhi dari fluida tersebut yaitu
diantaranya massa jenis, tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas:
- Massa jenis atau densitas merupakan pengukuran massa setiap satuan volume benda.
Jika massa jenis suatu benda semakin tinggi, maka massa setiap volumenya akan
semakin besar pula (Shofi, 2015). Densitas atau massa jenis atau dapat juga dikatakan
massa setempat per satuan volume adalah suatu sifat intensif dari suatu benda atau
properti yang bisa saja berbeda dari satu titik dan titik lainya dalam sistem. Adapun
berikut, densitas sesaat ρ pada suatu titik dapat dinyatakan dalam rumus:
m
  lim   ............................................. (1.4)
V 
- Tegangan dibagi menjadi dua macam yaitu, tegangan normal (Normal Stress) dan
tengangan geser (Shear Stresses). Dimana tegangan normal adalah ketika tegangan
diberikan dalam basis luas bidang, maka komponen yang tegak lurus (normal) terhadap
123

bidang, sedangkan tegangan geser adalah dua komponen yang sejajar bidang. Besar
tegangan biasanya berubah sesuai dengan orientasi bidang (Moran, 2004).
- Viskositas merupakan properti suatu fluida digunakan sebagai penahan laju ketika
terjadi deformasi. Suatu viskositas tergantung pada suhu, komposisi, dan tekanan pada
fluida. Akan tetapi, tidak bergantung pada laju regangan geser.
Tegangan geser
Viskositas =
Laju regangan geser
(Welty, 2004).
Viskositas (Viscovity) adalah ukuran hambatan dalam suatu fluida untuk mengalir. Jika
viskositas semakin besar, maka akan makin lambat aliran cairannya. Cairan yang
memiliki gaya antarmolekul yang kuat pada suatu cairan maka akan memiliki viskositas
yang lebih besar dibandingkan dengan cairan yang memiliki gaya antarmolekul yang
lemah (Chang, 1968).
- Kapilaritas merupakan suatu peristiwa yang menunjukan adanya kejadian naik turunya
permukaan suatu zat cair pada pipa kapiler (Safitri, 2015). Kapilaritas adalah suatu
peristiwa yang mempengaruhi tegangan permukaan suatu zat cair dimana peristiwa
tersebut akan mempengaruhi naik turunya permukaan dari suatu fluida saat pengukuran
karena adanya adesi dan kohesi (Pauliza, 2008).
Manometer merupakan alat pengukur tekanan. Manometer pipa U adalah jenis
manometer yang paling sederhana. Dimana manometer pipa U mengukur selisih antara
tekanan absolut dan tekanan atmosfer dan selisih tersebut dinamakan tekanan gage (Gage
Pressure) yang biasanya sering digunakan dalam pengukuran tekanan (Welty,2004).
Perbedaan tekanan atau yang biasa disebut dengan tekanan gage adalah suatu
perbedaan tekanan yang terjadi antara 2 tekanan aboslut di dalam sistem dan tekana absolut
dari luar sistem (atsmosfer), tekanan gage juga digunakan apabila tekanan di dalam system
lebih tinggi daripada tekanan di atsmosfer (Moran, 2004).
Pa – Pb = R(  A  B )g (SI) ...................................... (1.5)
g
Pa – Pb = R(  A  B ) (English) ............................ (1.6)
gc
(Geankoplis, 1997).
124

1.3. Tinjauan Bahan


A. Oli
rumus molekul :-
bentuk : cairan
bau : khas
titik didih : >316 oC
warna : amber
densitas : 0,86 g/cm3
B. Minyak
rumus molekul :-
bentuk : minyak padat
bau : khas minyak
titik didih : >450 oC
titik lebur : 23 oC - 26 oC
warna : putih krem
densitas : 0,917-0,919 g/cm3
1.4. Alat dan Bahan
A. Alat yang digunakan B. Bahan yang digunakan
- Timbangan - Oli
- Piknometer - Minyak
- Bejana
1.5. Prosedur
A. Mengukur densitas suatu fluida
- Menimbang piknometer 25 mL
- Memasukan fluida kedalam piknometer 25 mL dan menutupnya
- Menimbang piknometer yang sudah di isi fluida
B. Membuktikan adanya perbedaan tekanan sesuai dengan ketinggian fluida diam
- Mengukur ketinggian yang berbeda pada fluida diam
- Mencari beda tekanan pada fluida diam
125

C. Membuktikan tidak adanya beda tekanan pada permukaan fluida


- Melakukan pengamatan pada beberapa bagian permukaan fluida diam
D. Membuktikan adanya beda tekan anatara dua jenis fluida yang berbeda pada bejana
yang sama
- Mengukur densitas masing-masing fluida yang berbeda
- Mengukur perbedaan tekanan fluida yang berbeda pada ketinggian yang sama
E. Membuktikan bahwa dengan fluida yang sama tetapi pada bejana yang berbeda maka
dihasilkan tekanan yang sama
- Fluida diletakkan pada bejana yang berbeda
- Mengukur densitas masing-masing fluida yang sama pada bejana yang berbeda
- Mengukur tekanan fluida yang sama pada bejana yang berbeda.
1.6. Data Pengamatan
Tabel 1.1. Data Perhitungan Massa Jenis (p)
No. Jenis Fluida Berat Piknometer Kosong Berat pikno + fluida (isi)
1. Oli 16,36 39,07
2. Minyak 16,39 39,72

Tabel 1.2. Data penentuan massa, tinggi dan diameter bejana pada bejana yang sama
Luas Massa Bejana
Tinggi
No. Jenis Fluida Permukaan
Fluida kosong isi
Bejana
1. Oli 110,5 1 cm 498.94 562,44
2. Oli 110,5 2 cm 498.94 596,63

Tabel 1.3. Data penentuan massa, tinggi dan diameter bejana pada fluida yang
berbeda dan bejana yang sama
Luas Massa Bejana
Tinggi
No. Jenis Fluida Permukaan
Fluida kosong isi
Bejana
1. Oli 110,5 2 cm 498.94 596,63
2. Minyak 110,5 2 cm 498.94 609,54
126

Tabel 1.4. Data penentuan massa, tinggi dan diameter bejana pada bejana yang
berbeda
Luas Massa bejana
Tinggi
No. Jenis Fluida Permukaan
fluida kososng isi
Bejana
1. Oli 110,5 2 cm 498.94 596,63
2. Oli 96 2,2 cm 548,71 649,26

1.7. Dokumentasi

Gambar 1.1. Pikno kosong Gambar 1.2. Pikno + isi

Gambar 1.3. Bejana kosong Gambar 1.4. Bejana + isi


127

1.8. Pembahasan
- Menghitung massa jenis dari oli dengan menggunkan piknometer yang ditimbang
terlebih dahulu dalam kondisi kosong dan kemudian diisi oleh fluida hingga penuh
lalu ditimbang lagi hingga berat pikno berisi fluida didapat kemudian dihitung dan
didapatkan hasil massa jenis fluida oli adalah 0,9084×10-3 kg/m2. Adapun massa
jenis pada fluida yang berbeda yaitu minyak adalah 0,9344×10-3 kg/m2
- Pada suatu fluida dengan tinggi yang sama akan diperoleh tekanan yang sama pula
walaupun pada bejana yang berbeda, dan didapatkan hasil tekanan pada bejana
satu dan bejana dua adalah 0,0001 N/m2
- Mengetahui beda tekanan pada dua fluida berbeda dalam suatu bejana yang sama,
dengan memasukan 2 fluida yang berbeda yaitu oli dan minyak yang kemudian
dimasukan secara bergantian pada bejana yang sama dan didapat beda tekanan
pada kedua fluida adalah 5,089 N/m3
- Mengetahui beda tekanan dengan fluida yang sama tetapi pada 2 bejana yang
berbeda, dengan cara memasukan fluida oli pada 2 bejana yang berbeda kemudian
dihitung dan didapat ΔP nya adalah 0. Hal ini dikarenakan tidak adanya
perbedaan tekanan pada fluida yang sama.
1.9. Kesimpulan
- Untuk fuida yang kelompok kami telah ukur adalah oli dan didapat densitas dari
oli adalah 0,9084×10-3 kg/m2. Dan untuk jenis fluida yang berbeda adalah minya
dengan densitas yang di dapat adalah 0,9344×10-3 kg/m2
- Ketika ketinggian suatu fluida semakin tinggi maka tekanan dari fluida tersebut
juga semakin tinggi, dan dari percobaan kami telah lakukan pada ketinggian fluida
1 cm didapat tekanannya sebesar 101325,0001 N/m2 sedangkan pada ketinggian
fluida 2 cm tekanan didapat 101325,0002 N/m2 dengan beda tekan adalah 0,0001
N/m3
- Ketika dua fluida berbeda dalam suatu bejana yang sama dengan memasukan dua
fluida yaitu oli dan minyak yang dimasukkan secara bergantian pada bejana yang
sama, didapat beda tekannya adalah 5,098 N/m3
128

- Pada kedua fluida yang sama tetapi pada bejana yang berbeda akan memiliki
tekanan yang berbeda, dari percobaan kelompok kami tekanan dari madu berbeda
ketika diletakan pada bejana 1 yang menghasilkan tekanan 2,437 N/m2 sedangkan
ketika diletakan pada bejana 2 menghasilkan tekanan 2,981 N/m2 dengan beda
tekan sebesar 0,544 N/m2
129

You might also like