Professional Documents
Culture Documents
Akan tetapi jika dilihat dari film-film yang dihasilkan, nampak DC kewalahan
menghadapi kejayaan Marvel Cinematic Universe, apalagi setelah rilisnya Avengers:
Endgame.
Mengapa DC bisa gagal di saat Marvel mendulang kesuksesan yang luar biasa?
DAFTAR ISI
Mengapa Marvel Lebih Baik dari DC?
Perencanaan yang Lebih Matang
Produktivitas Membuat Film
Respon Publik Terhadap Film
Pemilihan Pemeran
Superhero yang Lebih Humanis
Musuh-Musuh yang Lebih Melekat
Selingan Komedi, Post-Credit Scene, dan Cameo Stan Lee
Mengapa Marvel Lebih Baik dari DC?
Kalau kita melihat beberapa tahun yang lalu sebelum ada Marvel Studios, mungkin
kita lebih mengenal superhero-superhero dari DC seperti Superman dan Batman.
Apalagi, waktu itu trilogi Batman garapan Christopher Nolan meraih kesuksesan yang
luar biasa dan dianggap sebagai salah satu trilogi terbaik sepanjang masa.
Bagaimana dengan Marvel? Orang awam mungkin hanya mengenal Spider-Man. Tidak banyak
yang tahu tentang Iron Man ataupun Captain America.
Namun semua berubah ketika Marvel Studio dibentuk dan merilis film Iron Man
pertama. Semenjak itu, Marvel pun berbalik unggul. Mengapa ini bisa terjadi?
Petunjuk pertama muncul dari Nick Fury yang ingin membicarakan inisiasi Avengers di
post credit film tersebut.
Setelah itu, muncullah film-film Marvel yang saling bertautan satu sama lain hingga
mencapai puncaknya pada film Avengers: Endgame.
Bagaimana dengan DC? Mereka nampak kewalahan mengejar kesuksesan Marvel dan
terlihat terburu-buru dalam mengerjakan film-filmnya.
DC Extended Univers (DCEU) dimulai pada tahun 2013 dengan film Man of Steel,
berbarengan dengan Iron Man 3 dan Thor: The Dark World.
Butuh tiga tahun hingga DC membuat film lagi, yakni Batman v Superman: Dawn of
Justice yang dicap sebagai salah satu film superhero terburuk.
Lantas di tahun 2017, DC merilis Wonder Woman dan Justice League. Perencanaan yang
kurang matang inilah yang membuat DC terlihat sedikit kacau.
2. Produktivitas Membuat Film
mengapa-marvel-lebih-sukses-dari-dc-2
Sumber foto: Screen Rant
Marvel Studio dalam rentang waktu 11 tahun berhasil membuat 22 film atau sama
dengan 2 film setiap tahunnya.
Bagaimana dengan DC? Dalam rentang waktu 7 tahun, mereka hanya menghasilkan 7 film.
Dari segi jumlah, mereka jelas kalah dari Marvel.
Dengan banyaknya film yang diproduksi oleh Marvel, tentu mereka lebih bisa
menghubungkan cerita antar satu film dengan film lainnya.
Apalagi, Marvel tak ragu memperkenalkan superhero yang tidak terlalu terkenal
seperti Doctor Strange dan Black Panther.
Kita ambil contoh rating di Rotten Tomatoes. Film terburuk dari Marvel adalah Thor:
The Dark World dengan nilai 66%.
Untuk DC, film terburuk dari keseluruhan DCEU adalah Suicide Squad dengan nilai
hanya 27%. Bahkan film Batman v Superman: The Dawn of Justice hanya mendapatkan
nilai 28%.
Bagaimana dengan film terbaik? Marvel memiliki Black Panther dengan nilai 97%, di
mana DC memiliki Wonder Woman dengan nilai 93%.
4. Pemilihan Pemeran
mengapa-marvel-lebih-sukses-dari-dc-4
Sumber foto: Mashable
Marvel dianggap sukses dalam melakukan perekrutan aktor yang cocok untuk memerankan
karakter-karakternya.
Robert Downey Jr. sangat cocok memerankan tokoh Tony Stark dan bekerja di MCU
selama 11 tahun.
Kita sekarang tidak bisa membayangkan ada aktor lain yang bisa memerankan Tony
Stark sebagus Robert.
Begitu pula karakter lain seperti Chris Evans, Chris Hemsworth, Scarlett Johansson,
dan lain sebagainya yang bertahan mulai awal MCU hingga Endgame.
Di sisi lain, DC tidak mendapatkan loyalitas aktor sebesar itu. Harry Canvill
(Superman) dan Ben Affleck (Batman) tidak akan melanjutkan perannya lagi di DCEU
setelah Justice League.
Captain Marvel ataupun Scarlett Witch memiliki kemampuan super akibat terkena efek
Infinity Stones.
Banyak superhero yang lebih manusia di film-film Marvel, mulai dari Tony Stark,
Peter Parker, Sam Wilson, Natasha Romanoff, Clint Barton, dan lain sebagainya.
Hal ini membuat superhero-superhero Marvel bisa lebih terasa dekat dengan fans jika
dibandingkan dengan DC.
Hal tersebut memberikan efek kepada penontonnya bahwa makhluk ungu ini akan menjadi
final boss pada film Marvel, dan hal tersebut terbukti benar.
Mari kita bandingkan dengan musuh utama di Justice League, Steppenwolf. Ia datang
ke Bumi demi menghancurkan dunia.
Mungkin DC memiliki Joker yang diperankan dengan sangat baik oleh mendiang Hedge
Ledger, tapi itu sebelum DCEU dimulai.
Setelah itu, tidak ada musuh di DCEU yang benar-benar membuat penontonnya terpikat.
Berbeda dengan Marvel yang memiliki Loki, Ronan the Accuser, hingga Dormammu yang
memiliki ciri khasnya masing-masing.
Berbanding terbalik dengan film-film Marvel yang sering memiliki unsur komedi di
dalamnya.
Tak perlu menyebut film Deadpool. Sebut saja Guardians of the Galaxy atau Ant-Man
yang mampu mengocok perut penontonnya.
Mungkin karena alasan inilah yang membuat DC akhirnya memutuskan untuk merilis film
Shazam! yang penuh dengan nuansa ceria.
Lalu, Marvel selalu menyelipkan post-credit scene di setiap akhir filmnya (kecuali
Avengers: Endgame). Ada yang penting, ada yang kurang penting.
Nilai tambah dari Marvel yang lain adalah adanya cameo dari sang legenda Stan Lee
di setiap film MCU yang tayang di bioskop.
Akhir Kata
Itulah 7 alasan mengapa Marvel lebih baik dari DC versi JalanTikus. Apakah kamu
punya pendapat lain? Tulis di kolom komentar, ya!