You are on page 1of 4

Hello Sehat > Informasi Kesehatan > Kehamilan > 4 Cara Ampuh Mengatasi Kebiasaan

Ngompol Pada Anak

4 Cara Ampuh Mengatasi Kebiasaan


Ngompol Pada Anak
Oleh Novita Joseph Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Tania Savitri -
Dokter Umum.

 5Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)5


 Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi via Google+(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi di Line new(Membuka di jendela yang baru)

Ngompol adalah masalah yang umum dialami oleh balita hingga anak-anak. Namun seharunya,
di saat anak memasuki usia sekolah, mengompol harus bisa dikurangi dan tidak dijadikan
kebiasaan lagi. Mengompol ini sebetulnya bisa diatasi dengan beberapa cara. Orangtua hanya
perlu kesabaran dan ketelatenan saja untuk membuat si kecil tidak lagi kencing selagi tidur.
Bagaimana cara mengatasi ngompol yang efektif?

Mengapa ada anak-anak yang sudah besar masih


mengompol?
Mengompol adalah suatu hal yang lumrah dan wajar terjadi pada anak-anak. Namun bisa
dikatakan tidak normal jika mengompol masih dialami oleh anak remaja atau orang yang sudah
dewasa.

Menurut Mayo Clinic, 15 persen anak-anak masih mengompol pada usia 5 tahun tapi kurang dari
5 persen anak-anak masih suka mengompol di usia 8 hingga 11. Mengompol lebih sering terjadi
pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Meskipun hal ini mengesalkan, Anda harus
menyadari bahwa mereka melakukannya tanpa disengaja.

Penyebab anak mengompol bervariasi. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan anak-anak
mengompol saat tidur, yakni:

 Anak belum bisa menahan air kencing sepanjang malam.


 Anak tidakbangun ketika kandung kemihnya penuh. Ini bisa disebabkan karena
perkembangan kantung kemihnya terlambat.
 Usia anak-anak umumnya menghasilkan urin yang lebih besar selama sore dan malam
hari.
 Anak punya kebiasaan menahan buang air di siang hari. Banyak anak terbiasa
mengabaikan keinginan untuk buang air kecil dan menunda buang air kecil selama
mungkin

Bagaimana cara mengatasi ngompol pada anak?


Usahakan buang air kecil sebelum tidur

Sebagai cara mengatasi ngompol yang pertama, Anda perlu melatih anak untuk buang air kecil
sebelum tidur. Rasa ingin buang air kecil kadang muncul ketika Anda banyak minum
sebelumnya. Usahakan buat jarak antara 20 sampai 30 menit sebelum jam tidur bagi anak untuk
minum air. Setelah 30 menit berlalu setelah minum air, silakan Anda ajak anak untuk buang air
kecil. Ini dilakukan agar kantung kemih anak akan kosong saat ia tidur.

Hindari minuman yang bisa merangsang buang air kecil

Banyak orangtua yang tidak menyadari, bila ada beberapa minuman yang anak konsumsi bisa
memicu kencing sebelum tidur. Coba hindari memberikan minuman pada anak seperti cokelat
hangat, susu coklat, dan teh sebelum tidur. Minuman tersebut adalah minuman berkafein, di
mana kafein mengandung diuretik yang bisa memicu Anda untuk buang air kecil.

Segera atasi jika si kecil sembelit

Sembelit dan masalah ngompol ternyata ada kaitannya. Bila anak Anda sering buar air, siapa
tahu anak Anda juga punya masalah pada buang air besarnya. Menurut Cleveland Clinic,
sembelit bisa menyebabkan sering kencing pada anak.
Karena pada dasarnya posisi rektum(anus) berada di belakang kantung kemih. Ini bisa
memengaruhi siklus dan volume kencing beberapa anak. Maka dari itu, ada baiknya Anda
perhatikan juga siklus BAB anak, jika ditemukan indikasi sembelit ada baiknya Anda konsultasi
ke dokter.

Buat jadwal rutin

Sebagai salah satu cara mengatasi ngompol, Anda bisa menerapkan jadwal rutin dan teratur pada
anak seperti berikut ini:

 Minum lebih banyak di pagi dan sore hari dan kurangi di malam hari
 Pergi ke kamar mandi secara teratur di siang hari
 Pergi ke kamar mandi sebelum tidur

Lihat perkembangan ini dengan mencatat atau menulisnya di jurnal harian Anda. Jika belum
berhasil, ada baiknya Anda konsultasikan masalah anak ini ke dokter untuk diberi perawatan
lebih lanjut.

You might also like