You are on page 1of 1

Aṅguttara Nikāya

5.2. Secara Terperinci


Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, ada lima kekuatan dari seorang yang masih berlatih ini. Apakah
lima ini? Kekuatan keyakinan, kekuatan rasa malu, kekuatan rasa takut, kekuatan kegigihan, dan
kekuatan kebijaksanaan.

(1) “Dan apakah, para bhikkhu, kekuatan keyakinan? Di sini, seorang siswa mulia memiliki
keyakinan. Ia berkeyakinan pada pencerahan Sang Tathāgata sebagai berikut: ‘Sang Bhagavā
adalah seorang Arahant, tercerahkan sempurna, sempurna dalam pengetahuan sejati dan perilaku,
sempurna menempuh sang jalan, pengenal dunia, pelatih terbaik bagi orang-orang yang harus
dijinakkan, guru para deva dan manusia, Yang Tercerahkan, Yang Suci.’ Ini disebut kekuatan
keyakinan.

(2) “Dan apakah kekuatan rasa malu? Di sini, seorang siswa mulia memiliki rasa malu; ia malu
atas perilaku salah melalui jasmani, ucapan, dan pikiran; ia malu dalam memperoleh kejahatan,
kualitas-kualitas tidak bermanfaat. Ini disebut kekuatan rasa malu.

(3) “Dan apakah kekuatan rasa takut? Di sini, seorang siswa mulia memiliki rasa takut; ia takut
terhadap perilaku salah melalui jasmani, ucapan, dan pikiran; ia takut dalam memperoleh
kejahatan, kualitas-kualitas tidak bermanfaat. Ini disebut kekuatan rasa takut.

(4) “Dan apakah kekuatan kegigihan? Di sini, seorang siswa mulia telah membangkitkan
kegigihan untuk meninggalkan kualitas-kualitas tidak bermanfaat dan mendapatkan kualitas-
kualitas bermanfaat; ia kuat, kokoh dalam pengerahan usaha, tidak mengabaikan tugas melatih
kualitas-kualitas bermanfaat. Ini disebut kekuatan kegigihan.

(5) “Dan apakah kekuatan kebijaksanaan? Di sini, seorang siswa mulia bijaksana; ia memiliki
kebijaksanaan yang melihat muncul dan lenyapnya, yang mulia dan menembus dan mengarah
pada kehancuran penderitaan sepenuhnya. Ini disebut kekuatan kebijaksanaan.

“Ini adalah kelima kekuatan dari seorang yang masih berlatih itu. Oleh karena itu, para bhikkhu,
kalian harus berlatih sebagai berikut: ‘Kami akan memiliki kekuatan keyakinan, satu kekuatan
dari seorang yang masih berlatih; kami akan memiliki kekuatan rasa malu, satu kekuatan dari
seorang yang masih berlatih; kami akan memiliki kekuatan rasa takut, satu kekuatan dari seorang
yang masih berlatih; kami akan memiliki kegigihan, satu kekuatan dari seorang yang masih
berlatih; kami akan memiliki kekuatan kebijaksanaan, satu kekuatan dari seorang yang masih
berlatih.’ Demikianlah, para bhikkhu, kalian harus berlatih.”

You might also like