You are on page 1of 6

Pengertian Remaja

Pendapat tentang rentang usia remaja bervariasi antara beberapa ahli, organisasi, atau
lembaga kesehatan. Usia remaja merupakan periode transisi perkembangan dari masa anak ke
masa dewasa, usia antara 10-24 tahun.

Secara etimiologi, remaja berarti “tumbuh menjadi dewasa”. Definisi remaja


(adolescence) menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) adalah periode usia antara 10 sampai
19 tahun, sedangkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyebut kaum muda (youth) untuk
usia antara 15 sampai 24 tahun. Sementara itu, menurut The Health Resources and Services
Administrations Guidelines Amerika Serikat, rentang usia remaja adalah 11-21 tahun dan terbagi
menjadi tiga tahap, yaithu remaija awal (11-14 tahun); remaja menengah (15-17 tahun) dan
remaja akhir (18-21 tahun). Definisi ini kemudian disatukan dalam terminologi kaum muda
(young people) yang mencakup usia 10-24 tahun. Definisi remaja sendiri dapat ditinjau dari tiga
sudut pandang, yaitu:

1. Secara kronologis, remaja adalah individu yang berusia antara 11-12 tahun sampai 20-21
tahun

2. Secara fisik, remaja ditandai oleh ciri perubahan pada penampilan fisik dan fungsi

fisiologis, terutama yang terkait dengan kelenjar seksual

3. Secara psikologis, remaja merupakan masa di mana individu mengalami perubahan-


perubahan dalam aspek kognitif, emosi, sosial, dan moral, di antara masa anak-anak
menuju masa dewasa

Gunarsa (1978) mengungkapkan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan dari
masa anak-anak ke masa dewasa, yang meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai
persiapan memasuki masa dewasa.

Masa remaja adalah masa yang penting dalam perjalanan kehidupan manusia. Golongan
umur ini penting karena menjadi jembatan antara masa kanak-kanak yang bebas menuju masa
dewasa yang menuntut tanggung jawab.
Ciri-Ciri Kejiwaan Dan Psikososial Remaja

A. Usia Remaja Muda (12-15 Tahun)

1. Sikap protes terhadap orangtua.

Remaja pada usia ini cenderung tidak menyetujui nilai-nilai hidup orangtuanya,
sehingga sering menunjukkan sikap protes terhadap orangtua. Mereka berusaha
mencari identitas diri dan sering kali disertai dengan menjauhkan diri dari
orangtuanya. Dalam upaya pencarian identitas diri, remaja cenderung melihat kepada
tokoh-tokoh di luar lingkungan keluarganya, yaitu: guru, figur ideal yang terdapat di
film, atau tokoh idola.

2. Preokupasi dengan badan sendiri

Tubuh seorang remaja pada usia ini mengalami perubahan yang cepat sekali.
Perubahan-perubahan ini menjadi perhatian khusus bagi diri remaja.

3. Kesetiakawanan dengan kelompok seusia.

Para remaja pada kelompok umur ini merasakan keterikatan dan kebersamaan
dengan kelompok seusia dalam upaya mencari kelompok senasib. Hal ini tercermin
dalam cara berperilaku sosial.

4. Kemampuan untuk berpikir secara abstrak.

Daya kemampuan berpikir seorang remaja mulai berkembang dan dimanifestasikan


dalam bentuk diskusi untuk mempertajam kepercayaan diri.

5. Perilaku yang labil dan berubah-ubah.

Remaja sering memperlihatkan perilaku yang berubah-ubah, Pada suatu waktu


tampak bertanggung jawab, tetapi dalam waktu lain tampak masa bodoh dan tidak
bertanggung jawab. Remaja merasa cemas akan perubahan dalam dirinya. Perilaku
demikian menunjukkan bahwa dalam diri remaja terdapat konflik yang memerlukan
pengertian dan penanganan yang bijaksana.
B. Usia Remaja Penuh (16-19 Tahun)

1. Kebebasan dari orangtua.


Dorongan untuk menjauhkan diri dari orangtua menjadi realitas. Remaja mulai
merasakan kebebasan, tetapi juga merasa kurang menyenangkan. Pada diri remaja
timbul kebutuhan untuk terikat dengan orang lain melalui ikatan cinta yang stabil.
2. Ikatan terhadap pekerjaan atau tugas.
Sering kali remaja menunjukkan minat pada suatu tugas tertentu yang ditekuni
mendalam. Terjadi pengembangan akan cita-cita masa depan yaitu mulai memikirkan
melanjutkan sekolah atau langsung bekerja untuk mencari nafkah.
3. Pengembangan nilai moral dan etis yang mantap.

Remaja mulai menyusun nilai-nilai moral dan etis sesuai dengan cita-cita.

4. Pengembangan hubungan pribadi yang labil.

Adanya tokoh panutan atau hubungan cinta yang stabil menyebabkan terbentuknya
kestabilan diri remaja.

5. Penghargaan kembali pada orangtua dalam kedudukan yang sejajar (Arifin, 2003),

Masa Transisi Remaja

Pada usia remaja, terdapat masa transisi yang akan dialami. Masa transisi tersebut
menurut Gunarsa (1978) dalam disertasi PKBI (2000) adalah sebagai berikut.

1. Transisi fisik berkaitan dengan perubahan bentuk tubuh.

Bentuk tubuh remaja sudah berbeda dengan anak-anak, tetapi belum sepenuhnya
menampilkan bentuk tubuh orang dewasa. Hal ini menyebabkan kebingungan peran,
didukung pula dengan sikap masyarakat yang kurang konsisten.

2. Transisi dalam kehidupan emosi.

Perubahan hormonal dalam tubuh remaja berhubungan erat dengan peningkatan


kehidupan emosi. Remaja sering memperlihatkan ketidakstabilan emosi. Remaja
tampak sering gelisah, cepat tersinggung, melamun, dan sedih, tetapi di lain sisi akan
gembira, tertawa, ataupun marah-marah.

3. Transisi dalam kehidupan sosial.

Lingkungan sosial anak semakin bergeser ke luar dari keluarga, di mana lingkungan
teman sebaya mulai memegang peranan penting. Pergeseran ikatan pada teman
sebaya merupakan upaya remaja untuk mandiri (melepaskan ikatan dengan
keluarga).

4. Transisi dalam nilai-nilai moral.

Remaja mulai meninggalkan nilai-nilai yang dianutnya dan menuju nilai-nilai yang
dianut orang dewasa. Saat ini remaja mulai meragukan nilai-nilai yang diterima pada
waktu anak-anak dan mulai mencari nilai sendiri.

5. Transisi dalam pemahaman.

Remaja mengalami perkembangan kognitif yang pesat sehingga mulai


mengembangkan kemampuan berpikir abstrak.

Tugas-Tugas Perkembangan Remaja

Menurut Havighurst (1988), ada tugas-tugas yang harus diselesaikan dengan baik pada
setiap periode perkembangan. Tugas perkembangan adalah hal-hal yang harus dipenuhi atau
dilakukan oleh remaja dan dipengaruhi oleh harapan sosial.

Deskripsi tugas perkembangan berisi harapan lingkungan yang merupakan tuntutan bagi
remaja dalam bertingkah laku. Adapun tugas perkembangan pada remaja adalah sebagai berikut.

1. Menerima keadaan dan penampilan diri, serta menggunakan tubuhnya secara efektif.
2. Belajar berperan sesuai dengan jenis kelamin (sebagai laki-laki atau perempuan)
3. Mencapai relasi yang baru dan lebih matang dengan teman sebaya, baik sejenis
maupun lawan jenis.
4. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.
5. Mencapai kemandirian secara emosional terhadap orangtua dan orang dewasa lainnya.
6. Mempersiapkan karier dan kemandirian secara ekonomi.
7. Menyiapkan diri (fisik dan psikis) dalam menghadapi perkawinan dan kehidupan
keluarga.
8. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan intelektual untuk hidup bermasyarakat
dan untuk masa depan (dalam bidang pendidikan atau pekerjan)
9. Mencapai nilai-nilai kedewasaan
Tujuan Perkembangan Remaja
Perkembangan Pribadi

1. Keterampilan kognitif dan nonkognitif yang dibutuhkan agar dapat mandiri secara
ekonomi maupun mandiri dalam bidang-bidang pekerjaan tertentu.
2. Kecakapan dalam mengelola dan mengatasi masalah-masalah pribadi secara
efektif.
3. Kecakapan-kecakapan sebagai seorang pengguna kekayaan kultural dan
peradaban bangsa.
4. Kecakapan untuk dapat terikat dalam suatu keterlibatan yang intensif pada suatu
kegiatan.
Perkembangan Sosial
1. Pengalaman bersama pribadi-pribadi yang berbeda dengan dirinya, baik dalam
kelas sosial, subkultur, maupun usia.
2. Pengalaman di mana tindakannya dapat berpengaruh pada orang lain.
3. Kegiatan saling tergantung yang diarahkan pada tujuan-tujuan bersama (interaksi
kelompok)

Konsep Kedewasaan
Karekteristik remaja (adolescence) adalah tumbuh menjadi dewasa. Secara fisik, remaja
ditandai dengan ciri perubahan pada penampilan fisik dan fungsi fisiologis, terutama yang terkait
dengan kelempar seksual Sementara itu, secara psikologis remaja merupakan masa di mana
individu mengalami perubahan-perubahan dalam aspek kognitif, emosi, sosial, dan moral antara
masa anak-anak menuju dewasa.
Remaja mengevaluasi diri secara keseluruhan dan terdapat beberapa pemisahan dimensi
diri, seperti dalam akademik, olahraga, penampilan, hubungan sosial, dan moral. Terdapat bukti
bahwa konsep diri remaja berbeda di berbagai konteks dan remaja memandang diri berbeda jika
berada dengan teman sebaya dibandingkan saat dengan orangtua dan guru.

Salah satu tugas perkembangan masa remaja adalah mencapai nilai-nilai kedewasan
Adapun ciri-ciri kedewasaaan antara lain:

1. Emosi relatif lebih stabil (mampu mengendalikan emosi)


2. Mandiri (baik secara ekonomi, sosial, dan emosi);
3. Mampu melakukan upaya menyerahkan sumber daya dalam diri dan lingkungan
untuk memecahkan masalah;
4. Adanya interdependensi (saling ketergantungan) dalam hubungan sosial;
5. Memiliki tanggung jawab;
6. Memiliki kontrol diri yang adekuat (mampu menunda kepuasan, melawan godaan,
serta mengembangkan standar prestasi sendiri);
7. Memiliki tujuan hidup yang realistis;
8. Memilki dan menghayati nilai-nilai keagamaan yang dianut;
9. Peka terhadap kepentingan orang lain;
10. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan (bersikap luwes), bertindak secara
tepat sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.

You might also like

  • PKM Kutorejo
    PKM Kutorejo
    Document49 pages
    PKM Kutorejo
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • Puskesmas Kutorejo
    Puskesmas Kutorejo
    Document2 pages
    Puskesmas Kutorejo
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • BerjalanKakiSebagaiGayaHidupSehat
    BerjalanKakiSebagaiGayaHidupSehat
    Document2 pages
    BerjalanKakiSebagaiGayaHidupSehat
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • Manual Kateter Pria Dan Wanita
    Manual Kateter Pria Dan Wanita
    Document10 pages
    Manual Kateter Pria Dan Wanita
    Murni Diasfara
    No ratings yet
  • Analisa
    Analisa
    Document12 pages
    Analisa
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • Askep Katarak
    Askep Katarak
    Document1 page
    Askep Katarak
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • AMPLE SURVEY
    AMPLE SURVEY
    Document23 pages
    AMPLE SURVEY
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    50% (2)
  • Gerontik Katarak
    Gerontik Katarak
    Document19 pages
    Gerontik Katarak
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • Manual Kateter Pria Dan Wanita
    Manual Kateter Pria Dan Wanita
    Document10 pages
    Manual Kateter Pria Dan Wanita
    Murni Diasfara
    No ratings yet
  • Tugas Bu Winda
    Tugas Bu Winda
    Document12 pages
    Tugas Bu Winda
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • Gejala Alam
    Gejala Alam
    Document1 page
    Gejala Alam
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • Psikotropika
    Psikotropika
    Document5 pages
    Psikotropika
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • BerjalanKakiSebagaiGayaHidupSehat
    BerjalanKakiSebagaiGayaHidupSehat
    Document2 pages
    BerjalanKakiSebagaiGayaHidupSehat
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • Jamur
    Jamur
    Document22 pages
    Jamur
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • Gejala Alam
    Gejala Alam
    Document1 page
    Gejala Alam
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • Buku Essentials
    Buku Essentials
    Document12 pages
    Buku Essentials
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • Telaah Jurnal Kep Bencana Kelompok 3
    Telaah Jurnal Kep Bencana Kelompok 3
    Document9 pages
    Telaah Jurnal Kep Bencana Kelompok 3
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • ASUAHAN KEPERAWATAN
    ASUAHAN KEPERAWATAN
    Document52 pages
    ASUAHAN KEPERAWATAN
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • ASUAHAN KEPERAWATAN
    ASUAHAN KEPERAWATAN
    Document52 pages
    ASUAHAN KEPERAWATAN
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • Ispa
    Ispa
    Document6 pages
    Ispa
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • Makalah Discharge Planning
    Makalah Discharge Planning
    Document35 pages
    Makalah Discharge Planning
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • Askep Keluarga Baru Menikah
    Askep Keluarga Baru Menikah
    Document23 pages
    Askep Keluarga Baru Menikah
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • Bola Voli
    Bola Voli
    Document7 pages
    Bola Voli
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • Analsis Skripsi
    Analsis Skripsi
    Document2 pages
    Analsis Skripsi
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • RESEP SAMBAL PENCIT
    RESEP SAMBAL PENCIT
    Document5 pages
    RESEP SAMBAL PENCIT
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • Stroke
    Stroke
    Document6 pages
    Stroke
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • Bola Basket
    Bola Basket
    Document6 pages
    Bola Basket
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • Kromosom
    Kromosom
    Document4 pages
    Kromosom
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet
  • Proses Oogenesis
    Proses Oogenesis
    Document3 pages
    Proses Oogenesis
    Wahyu Aditya Priestia Ningtyas
    No ratings yet