Professional Documents
Culture Documents
Pendapat tentang rentang usia remaja bervariasi antara beberapa ahli, organisasi, atau
lembaga kesehatan. Usia remaja merupakan periode transisi perkembangan dari masa anak ke
masa dewasa, usia antara 10-24 tahun.
1. Secara kronologis, remaja adalah individu yang berusia antara 11-12 tahun sampai 20-21
tahun
2. Secara fisik, remaja ditandai oleh ciri perubahan pada penampilan fisik dan fungsi
Gunarsa (1978) mengungkapkan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan dari
masa anak-anak ke masa dewasa, yang meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai
persiapan memasuki masa dewasa.
Masa remaja adalah masa yang penting dalam perjalanan kehidupan manusia. Golongan
umur ini penting karena menjadi jembatan antara masa kanak-kanak yang bebas menuju masa
dewasa yang menuntut tanggung jawab.
Ciri-Ciri Kejiwaan Dan Psikososial Remaja
Remaja pada usia ini cenderung tidak menyetujui nilai-nilai hidup orangtuanya,
sehingga sering menunjukkan sikap protes terhadap orangtua. Mereka berusaha
mencari identitas diri dan sering kali disertai dengan menjauhkan diri dari
orangtuanya. Dalam upaya pencarian identitas diri, remaja cenderung melihat kepada
tokoh-tokoh di luar lingkungan keluarganya, yaitu: guru, figur ideal yang terdapat di
film, atau tokoh idola.
Tubuh seorang remaja pada usia ini mengalami perubahan yang cepat sekali.
Perubahan-perubahan ini menjadi perhatian khusus bagi diri remaja.
Para remaja pada kelompok umur ini merasakan keterikatan dan kebersamaan
dengan kelompok seusia dalam upaya mencari kelompok senasib. Hal ini tercermin
dalam cara berperilaku sosial.
Remaja mulai menyusun nilai-nilai moral dan etis sesuai dengan cita-cita.
Adanya tokoh panutan atau hubungan cinta yang stabil menyebabkan terbentuknya
kestabilan diri remaja.
5. Penghargaan kembali pada orangtua dalam kedudukan yang sejajar (Arifin, 2003),
Pada usia remaja, terdapat masa transisi yang akan dialami. Masa transisi tersebut
menurut Gunarsa (1978) dalam disertasi PKBI (2000) adalah sebagai berikut.
Bentuk tubuh remaja sudah berbeda dengan anak-anak, tetapi belum sepenuhnya
menampilkan bentuk tubuh orang dewasa. Hal ini menyebabkan kebingungan peran,
didukung pula dengan sikap masyarakat yang kurang konsisten.
Lingkungan sosial anak semakin bergeser ke luar dari keluarga, di mana lingkungan
teman sebaya mulai memegang peranan penting. Pergeseran ikatan pada teman
sebaya merupakan upaya remaja untuk mandiri (melepaskan ikatan dengan
keluarga).
Remaja mulai meninggalkan nilai-nilai yang dianutnya dan menuju nilai-nilai yang
dianut orang dewasa. Saat ini remaja mulai meragukan nilai-nilai yang diterima pada
waktu anak-anak dan mulai mencari nilai sendiri.
Menurut Havighurst (1988), ada tugas-tugas yang harus diselesaikan dengan baik pada
setiap periode perkembangan. Tugas perkembangan adalah hal-hal yang harus dipenuhi atau
dilakukan oleh remaja dan dipengaruhi oleh harapan sosial.
Deskripsi tugas perkembangan berisi harapan lingkungan yang merupakan tuntutan bagi
remaja dalam bertingkah laku. Adapun tugas perkembangan pada remaja adalah sebagai berikut.
1. Menerima keadaan dan penampilan diri, serta menggunakan tubuhnya secara efektif.
2. Belajar berperan sesuai dengan jenis kelamin (sebagai laki-laki atau perempuan)
3. Mencapai relasi yang baru dan lebih matang dengan teman sebaya, baik sejenis
maupun lawan jenis.
4. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.
5. Mencapai kemandirian secara emosional terhadap orangtua dan orang dewasa lainnya.
6. Mempersiapkan karier dan kemandirian secara ekonomi.
7. Menyiapkan diri (fisik dan psikis) dalam menghadapi perkawinan dan kehidupan
keluarga.
8. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan intelektual untuk hidup bermasyarakat
dan untuk masa depan (dalam bidang pendidikan atau pekerjan)
9. Mencapai nilai-nilai kedewasaan
Tujuan Perkembangan Remaja
Perkembangan Pribadi
1. Keterampilan kognitif dan nonkognitif yang dibutuhkan agar dapat mandiri secara
ekonomi maupun mandiri dalam bidang-bidang pekerjaan tertentu.
2. Kecakapan dalam mengelola dan mengatasi masalah-masalah pribadi secara
efektif.
3. Kecakapan-kecakapan sebagai seorang pengguna kekayaan kultural dan
peradaban bangsa.
4. Kecakapan untuk dapat terikat dalam suatu keterlibatan yang intensif pada suatu
kegiatan.
Perkembangan Sosial
1. Pengalaman bersama pribadi-pribadi yang berbeda dengan dirinya, baik dalam
kelas sosial, subkultur, maupun usia.
2. Pengalaman di mana tindakannya dapat berpengaruh pada orang lain.
3. Kegiatan saling tergantung yang diarahkan pada tujuan-tujuan bersama (interaksi
kelompok)
Konsep Kedewasaan
Karekteristik remaja (adolescence) adalah tumbuh menjadi dewasa. Secara fisik, remaja
ditandai dengan ciri perubahan pada penampilan fisik dan fungsi fisiologis, terutama yang terkait
dengan kelempar seksual Sementara itu, secara psikologis remaja merupakan masa di mana
individu mengalami perubahan-perubahan dalam aspek kognitif, emosi, sosial, dan moral antara
masa anak-anak menuju dewasa.
Remaja mengevaluasi diri secara keseluruhan dan terdapat beberapa pemisahan dimensi
diri, seperti dalam akademik, olahraga, penampilan, hubungan sosial, dan moral. Terdapat bukti
bahwa konsep diri remaja berbeda di berbagai konteks dan remaja memandang diri berbeda jika
berada dengan teman sebaya dibandingkan saat dengan orangtua dan guru.
Salah satu tugas perkembangan masa remaja adalah mencapai nilai-nilai kedewasan
Adapun ciri-ciri kedewasaaan antara lain: