You are on page 1of 9

APPEDIKS

IV. Karakteristik Pompa


A. Kalibrasi Laju Alir

Menghitung volume air dengan variabel bukaan Valve pada periode1, 2, 3 dan 4
menit

D tanki = 59 cm = 0,59 m

r tanki = 29,5 cm = 0,295 m

= 3,14
2
V =π×r ×h

Bukaan valve 1

Volume pada periode 1 menit = π × r2 × h

= 3,14 × (0,295 m)2 × 0,025 m

= 0,006831 m3

Volume pada periode 2 menit = π × r2 × h

= 3,14 × (0,295 m)2 × 0,05m

= 0,013663 m3

Volume pada periode 3 menit = π × r2 × h

= 3,14 × (0,295 m)2 × 0,085 m

= 0,023227 m3

Volume pada periode 4 menit = π × r2 × h

= 3,14 × (0,295 m)2 × 0,115 m

= 0.031425 m3

Volume rata-rata

0,006831+ 0,023227 + 0,023227+ 0,031425


=
4

= 0,04585m3

APP D-1
APP D-2

- Menghitung debit air dengan variabel bukaan valve pada periode 1, 2, 3


dan 4 menit

V mL
Q=
t menit

Bukaan valve 1
0,006831
Debit air pada periode 1 menit =
1 menit
= 0,000114
3
m
menit
0,013663
Debit air pada periode 2 menit =
2 menit

= 0,000228
3
m
menit
0,023227
Debit air pada periode 3 menit =
3 menit

= 0,000387
3
m
menit
0,031425
Debit air pada periode 4 menit =
4

= 0,000524
3
m
menit
Debit air rata-rata

0,000114 + 0,000228 + 0,000387+ 0,000524


¿
4
= 0,01879
3
m
menit

Dengan perhitungan yang sama, diperoleh debit alir berdasarkan bukaan Valve
yang tertera pada tabel 4.1.
APP D-3

Nilai Q kemudian ditetapkan sebagai variabel berubah untuk membuat kurva


karakteristik pompa.
B. Membuat kurva karakteristik pompa

Diketahui:
Suhu air : 25 ºC
Suhu air (T) : 298,15 K
Dari appendix A2 – Transport Processes and Unit Operation C. J. Geankoplis
diperoleh densitas dan viskiositas air sebesar:
ρ : 997,08 kg/m3

μ : 0,8937 ×10-3 kg/m.s

Ukuran pipa : ½ inch – 40 sch commercial steel


Berdasarkan ukuran pipa, diperoleh diameter dalam dan luas pipa dari appendix
A5 – Transport Processes and Unit Operation C. J. Geankoplis.
D : 0,0158 m
A : 1,961×10-4 m2
Berdasarkan jenis bahan yang digunakan pada pipa yaitu comercial steel dari
figure 2.10-3 Transport Processes and Unit Operation C. J. Geankoplis.
ε : 4,6×10-5 m
- Perhitungan debit air pada berbagai bukaan Valve
Diketahui:
r silinder = 0,295 m
π = 3,14 (konstanta)
Untuk valve bukaan 1
h rata-rata = (m)
h1 +h2
2
0,02+0,017
h rata-rata =
2
= 0,0185 m
t rata-rata = (s)
t 1 +t 2
2
50 + 55
t rata-rata = 2
= 52,5 s
Volume air (V) = (π × r2 × h) (m3)
Volume air (V) = 3,14 × (0,295 m)2 × 0,0185 m
= 0.005055m3
Debit air (Q) = (m3/s)
V
t
APP D-4

3
0.005055 m
Debit air (Q) =
52,5 s
= 0,00009629 m3/s
= 0,0057774 m3/menit
Dengan perhitungan yang sama, diperoleh debit alir berdasarkan bukaan valve
yang tertera pada tabel 4.3.
- Perhitungan efisiensi berdasarkan kapasitas alir pompa hasil
kalibrasi
diperoleh Debit air pada kecepatan putar pompa 1750 rpm.

Untuk debit = 0,005777 m3/menit =

Q2850 = 0,005777 m3/menit

= 1,5261 gal/menit

Q1750 =
N 1750
×Q2850
N 2850

1750
= ×1,5261
2850

= 0,9371 gal/menit

= 0,003547 m3/menit

Dengan menggunakan kurva karakteristik pompa pada gambar hal. 136


Transport Processes and Unit Operation C. J. Geankoplis, diperoleh efisiensi (η)
sebesar 5 %.

Dengan perhitungan yang sama, diperoleh efisiensi berdasarkan debit yang tertera
pada tabel 4.4.

- Perhitungan kecepatan alir (v) pada sistem perpipaan


Dari Appendiks A.5 dengan pipa in dan sch 40
1
2
A = 0,0001961 m2
Untuk Valve bukaan 1
Kecepatan (v) =
Q
A
APP D-5

3
0,00009629 m /s
=
0,0001961 m 2
= 0,49103 m/s
Dengan perhitungan yang sama, diperoleh kecepatan alir (v) berdasarkan bukaan
valve yang tertera pada tabel 4.4.

- Perhitungan Head Loss aliran pada berbagai debit air


NRe =
Dvρ
μ
0,0 158 x 0,49103 x 997,08
= -3
0,8937x 10
= 7385,3535
Berdasarkan NRe dapat disimpulkan bahwa aliran pada pipa adalah aliran turbulen.
Berdasarkan jenis aliran, diperoleh data koefisien friksi dari tabel 2.10-2 halaman
93 – Transport Processes and Unit Operation C. J. Geancoplis.
Kfelbow 90 = 0,75
Kvgatevalve = 0,17
Kvglobevalve =6
Kftee =1
α =1
a. Contraction Loss At Tank Exit
Head Loss akibat Contraction Loss At Tank Exit.
Untuk debit 0,00009629 m3/s
Kc =
A2
0,55×(1− )
A1
Kc =
0
0,55×(1− )
0
Kc = 0,55 (A2/A1 dianggap nol karena perbedaanya sangat signifikan)
hc =
v2
Kc× 2

2
0,49103
hc = 0,55 ×
2x1
hc = 0,7423 J/Kg
Dengan perhitungan yang sama, diperoleh Head Loss(hc) akibat Contraction
Loss At Tank Exit berdasarkan debit yang tertera pada tabel 4.5.
b. Friction Loss In Valve
diperoleh Head Loss akibat Valve.
Untuk debit 0,00009629 m3/s:
Gate Valve:
APP D-6

hv =
v 21
Kf ×
2
0,491032
hv = 2×0,17×
2
hv = 0,04099 J/Kg
Globe Valve:
hv =
v 21
Kf ×
2
0,491032
hv = 1×6×
2
hv = 0,72333 J/Kg
hv total = 0,04099 J/Kg + 0,7233 J/Kg = 0,7643 J/Kg
Dengan perhitungan yang sama, diperoleh Head Loss(hv) akibat Valve
berdasarkan debit yang tertera pada tabel 4.5.
c. Friction Loss In Fitting
diperoleh Head Loss akibat Fitting.
Untuk debit 0,00009629 m3/s:

v12
h f =K f ×
2
Tee:
0,491032
hf = 5×1×
2
hf = 0.,6028 J/Kg
Elbow 90:
0,491032
hf = 3×0,75×
2
hf = 0,2712 J/Kg
hf total = 0,6028 J/Kg 0,2712 J/Kg = 0,8740 J/Kg
Dengan perhitungan yang sama, diperoleh head loss (hf) akibat fittings
berdasarkan debit yang tertera pada tabel 4.5.
d. Friction In The Straight Pipe
=
ε 4,6×10-5
D 0,0158
= 0,00291
Berdasarkan pembacaan grafik 2.10-3 – Transport Processes and Unit
Operation C. J. Geancoplis, diperoleh nilai f sebesar 0,007 dan L sebesar 7,36
m. Untuk debit 0,00009629 m3/s:
Hf = 4 f L
2
v
¿
2D
APP D-7

2
0,49103
Hf = 4×0,007×7,36×
2 x 0.0158
Hf = 1,5724 J/Kg
Dengan perhitungan yang sama, diperoleh Head Loss(Hf) pada Straight
Pipeberdasarkan debit yang tertera pada tabel 4.5.
e. Expansion Loss At The Tank Entrance
Untuk debit 0,00009629 m3/s:

Kex =
A2 2
(1− )
A1

Kex =
0
(1− )2
0
Kex = 1 (A2/A1 dianggap nol karena perbedaanya sangat signifikan)

hex =
v 22
K ex ×

0,491032
hex =1×
2x 1

hex = 0,1206 J/Kg

Dengan perhitungan yang sama, diperoleh head loss (hc) akibat expansion loss
at the tank entrance berdasarkan debit yang tertera pada tabel 4.5.

∑ F=h c +h v +h f + H f + hex
= (0,0663 + 0,8740 + 0,9644 + 1,5724 + 0,1206) J/Kg
= 3,2771 J/Kg
Berdasarkan perhitungan yang sama diperoleh total Head Loss(∑F) yang terjadi
pada sistem perpipaan yang tertera pada tabel 4.5.
- Perhitungan kerja pompa (Ws)
untuk menentukan besarnya kerja pompa.
-Ws =
1 2 p −p
( υ 2av −υ 21av )+ g( z 2 −z1 )+ 2 1 +ΣF
2α ρ
dimana (v22av – v21av) dan (p2 - p1) adalah sama dengan nol
Untuk debit 0,00009629 m3/s:
-Ws =
g ( z 2−z 1 )+ΣF
-Ws = (9,80665 m/s2× 4,67 m) + 3,2771 J/kg
-Ws = 49,0741 J/kg
APP D-8

Ws = - 49,0741 J/kg
Dengan perhitungan yang sama, diperoleh kerja pompa (Ws) berdasarkan debit
yang tertera pada tabel 4.4.
- Perhitungan daya pompa (Wp)
diperoleh besar daya pompa (Wp).
Wp =
Ws

η
−- 49,0741
=
0,05 5

= 892,2567 J/kg
Q = 0,005777 m3/menit × 1 menit/60 detik × 997,08 kg/m3

= 0,09601 kg/s

Wp = 892,2567 7J/kg × 0,09600 kg/s


= 86,6655 J/s
= 86,6655 W
= 0,0866655 kW
= 0,0866655 x 1,34102
= 0,1063 hp
Dengan perhitungan yang sama, diperoleh daya pompa (Wp) berdasarkan debit
yang tertera pada tabel 4.4.
- Perhitungan besar daya persatuan waktu
Diketahui:
Wp = 0,11508 hp

Wp
Wp persatuan waktu=
Δt

0,11508
=
52,5
= 0,002025 hp/s
Dengan perhitungan yang sama, diperoleh daya pompa persatuan waktu (Wp/s)
berdasarkan debit yang tertera pada tabel 4.4.
- Perhitungan ketinggian (h)
P0 = 1 atm
1 kg/cm2 = 14,2233 Psia
1 atm = 14,696 Psia
14,2233 psia
P (psia) = 0,65 kg/cm2 × = 9,2451 psia
1 kg/ cm 2
= 9,2451 Psia + 14,696 Psia
APP D-9

= 23,9411 Psia
P = P – P0
Δ
= 23,9411 psia - 14,696 Psia
= 9,2451 Psia
= 9,2451 Psia × 6,8947 × 103 N/m2
= 63742,50123 N/m2
h =
ΔP
ρg
2
63742,50123 N/ m
= kg
997,08 3 × 9,80665 m/ s 2
m
= 6,5190 m
Dengan perhitungan yang sama, diperoleh ketinggian pompa (h) berdasarkan
debit yang tertera pada tabel 4.4.

You might also like