You are on page 1of 5

PANDUAN PRAKTEK KLINIS

SMF ILMU KESEHATAN ANAK


MALNUTRISI AKUT BERAT (MAB)/GIZI BURUK AKUT
2016
RSUP
SANGLAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
DENPASAR 00 1/5
PPK Ditetapkan oleh :
Direktur Utama

Tanggal terbit:
Dr. I Wayan Sudana, M.Kes
NIP 19650409 199509 1 001

No.ICD 10 E40 (Kwashiorkor)


PANDUAN PRAKTEK KLINIS
E41 (Nutritional Marasmus)
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
E42 (Marasmic
MALNUTRISI kwashiorkor)
AKUT BERAT (MAB)/GIZI BURUK AKUT
E43 (Unspecified severe2016 protein-energy malnutrition)
Pengertian
RSUP Malnutrisi Akut Berat (MAB) atau Gizi Buruk Akut adalah
SANGLAH keadaan
No. Dokumen dimana seorang No.anak tampak sangat
Revisi kurus, ditandai
Halaman
DENPASAR dengan BB/PB < -3 SD 00 dari median WHO2/5child growth
standard, atau didapatkan edema nutrisional, dan pada anak
Pemeriksaan 1. Kepala : rambut mudah rontok atau kemerahan.
umur 5-59 bulan Lingkar Lengan Atas (LLA) < 115 mm. Dibagi
Fisik 2. Wajah : adakah wajah tampak tua (old man face) atau
menjadi 3 tipe, yaitu: Marasmus, Kwashiorkor, dan Marasmus-
wajah sembab.
Kwashiorkor.
3. Mata : adakah cekung atau cowong (tanda dehidrasi),
Anamnesis 1. Anakpada
kelainan tampak sangat
kornea dankurus, tulang belulang
konjungtiva (tanda dibungkus
defisiensi kulit,
iga
vitamin A) gambang, wajah tampak tua (old man face), atrofi otot,
4. Kulit :kulit
kulitkeriput,
keriput perut cekung,jaringan
dan berlipat, rambut lemak
sepertibawah
rambut jagung
kulit
sangat tipis, bercak kemerahan berubah kehitaman danface),
pada tipe Marasmus. Wajah bulat dan sembab (moon
sembab seluruh tubuh terutama punggung kaki, perut
mengelupas.
5. Dada membesar,
: iga gambang,rambut mudah
suara bising dicabut,
jantung, bercak-bercak
suara napas
6. kemerahan
Abdomen : dan berubah menjadi hitam mengelupas pada
kulit (crazy pavement dermatosis)
a. Hepar : bisa didapatkan hepatomegali. pada tipe Kwashiorkor.
b. LienGabungan dari gejala-gejala
: bisa didapatkan splenomegali keduanya pada tipe
Marasmus-Kwashiorkor.
c. Perut cekung dan dapat juga asites
7. 2. Pelacakan
Lain-lain: etiologi: kebiasaan makan sebelum sakit, jumlah
baggy pant
makanan dan cairan yang didapat pada beberapa hari
1. Terlihat sangat kurus
terakhir, kontak dengan penderita campak atau tuberkulosis
Kriteria 2. Edema nutrisional
paru, pernah sakit campak dalam 3 bulan terakhir, berat
Diagnosis 3. BB/TB < -3 SD
badan lahir, riwayat tumbuh kembang, riwayat imunisasi.
4. LILA < 115 mm
3. Riwayat keluarga : kejadian dan penyebab kematian pada
1. Sindroma Nefrotik
kakak atau adik, riwayat batuk lama pada keluarga.
Diagnosis 2. Sirosis Hepatis
Banding 3. Gagal Jantung Kongestif
4. Pelagra Infantil
Pemeriksaan 1. Darah tepi rutin.
Penunjang 2. Biokimia darah: bilirubin direk dan indirek, ALT (SGPT), AST
(SCOT), γGT, albumin, gula darah sewaktu, ureum,
kreatinin, AGD,elektrolit, profil lipid.
3. Urin: rutin (leukosit, bilirubin, urobilinogen, reduksi).
4. Feses rutin
5. Pencitraan: Foto Toraks

Konsultasi Sub bagian terkait penyakit penyerta


PANDUAN PRAKTEK KLINIS
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
MALNUTRISI AKUT BERAT (MAB)/GIZI BURUK AKUT
2016
RSUP
SANGLAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
DENPASAR 00 3/5
Indikasi rawat bila anak dengan satu atau lebih tanda berikut :
1. Terlihat sangat kurus
2. Edema pada seluruh tubuh
3. BB/PB atau BB/TB < -3
4. LLA , 115 mm (untuk anak usia 6-59 bulan) dan salah
Perawatan satu atau lebih tanda-tanda komplikasi medis berikut :
Rumah Sakit a. Anoreksia
b. Pneumonia berat
c. Anemia berat
d. Dehidrasi berat
e. Demam sangat tinggi
f. Penurunan kesadaran.
1. Fase Stabilisasi, makanan diberikan seiap 2 jam (12
kali) atau setiap 3 jam (8 kali) dalam 24 jam. Bila anak
mampu menghabiskan porsi yang diberikan maka
makanan dapat diberikan setiap 4 jam (6 kali). Energi
80-100 kkal/kgbb/hari, Protein 1-1,5 g/kgbb/hari, Cairan
130 ml/kgbb/hari (100 ml/kgbb/hari bila anak mengalami
edema berat). Bila masih mendapat ASI, dapat
diberikan setelah pemberian formula khusus. Macam
diet : F75 atau F75 modifikasi I-II
2. Fase Transisi, pemberian makanan dengan frekuensi
sering dan porsi kecil, diberikan setiap 4 jam sekali.
Pada 48 jam pertama volume yang diberikan masih
sama denga volume F75 terakhir pada fase stabilisasi.
Selanjutnya pada hari ketiga transisi volume F100
Terapi/tindakan ditambah setiap hari sampai mencapai 150
(ICD 9 CM) ml/kgBB/hari. Energi 100-150 kkal/kgbb/hari, Protein 2-3
g/kgbb/hari. Bila volume ini sudah tercapai dan anak
mampu menghabiskan porsinya berarti fase transisi
selesai dan anak masuk fase rehabilitasi. ASI tetap
diberikan setelah anak menghabiskan porsi
makanannya. Macam diet : F100 atau modifikasinya.
3. Fase Rehabilitasi, berikan F100 dengan volumenya
ditambah setiap hari sampai anak tidak mampu
menghabiskan porsinya tetapi tidak melebihi volume
maksimum F100. Energi 150-220 kkal/kg/hari, Protein
4-6 g/kgbb/hari. Total volume F100 per hari tersebut
merupakan energi total yang dibutuhkan anak untuk
tumbuh-kejar yang digunakan untuk pemberian makan
selanjutnya. Berdasarkan energi total tersebut maka
anak secara bertahap dapat diberi makanan yang
PANDUAN PRAKTEK KLINIS
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
MALNUTRISI AKUT BERAT (MAB)/GIZI BURUK AKUT
2016
RSUP
SANGLAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
DENPASAR 00 4/5
sesuai berat badannya (F100 makin dikurangi, makanan padat
ditambah). Jika BB < 7 kg : F100 + makanan bayi dan BB >
7kg : F100 + makanan anak. ASI tetap diberikan setelah anak
menghabiskan porsi makanannya. Macam diet : F100 atau
formula komersial yang memenuhi syarat.
Tempat 1. Ruang rawat anak
Pelayanan 2. Ruang rawat anak khusus untuk penyulit
Penyulit 1. Penyakit imunodefisiensi
2. Infeksi
3. Kelainan kongenital
Informed
Lisan dan tertulis
Consent
1. Dokter Spesialis Anak
2. Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi Dan Penyakit
Tenaga Standar
Metabolik
3. Residen madya dan residen senior
Lama 6-7 minggu
Perawatan
Masa 1-2 minggu
Pemulihan
Hasil Sembuh apabila penyebab ditangani
Patologi Sesuai penyakit yang mendasari
Otopsi -
Prognosis Prognosis Malnutrisi Akut Berat atau Gizi Buruk Akut
tergantung dari ada atau tidaknya komplikasi.
Tindak Lanjut 1. Kontrol teratur ke poliklinik untuk memantau perbaikan
klinis dan laboratorium
2. Pemantauan tumbuh kembang
Tingkat Eviden
-
& Rekomendasi
Indikator Medis 1. Edema sudah berkurang atau hilang, anak sadar dan aktif
2. BB/PB atau BB/TB > -3 SD
3. Komplikasi sudah teratasi
4. Ibu telah mendapat konseling gizi
5. Ada kenaikan BB sekitar 50 g/kgbb/minggu selama 2
minggu berturut-turut
6. Selera makan sudah baik, makanan yang diberikan
dihabiskan
7. Dinyatakan sembuh apabila BB/PB atau BB/TB > -2 SD
PANDUAN PRAKTEK KLINIS
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
MALNUTRISI AKUT BERAT (MAB)/GIZI BURUK AKUT
2016
RSUP
SANGLAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
DENPASAR 00 5/5
Kepustakaan 1. Rocha GA, Rocha EJ, Martins CV. The Effects of
Hospitalisation on The Nutritional Status of Children. Journal
de Pediatria 2006; 82(1):70-4.
2. Departemen Kesehatan, Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat. Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk
Buku I. Cetakan ke-6. 2011.h.1-31.
3. Departemen Kesehatan, Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat. Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk
Buku II. Cetakan ke-6. 2011.h.1-40.
4. Sjarif DR, dkk. Buku ajar nutrisi pediatrik dan penyakit
metabolik jilid i revisi. Cetakan Kedua. Badan Penerbit
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta; 2014.h.133-81.
5. Hendarto A, dkk. Buku penuntun diet anak. Edisi ke-3.
Badan Penerbit FKUI. Jakarta; 2014.h.87-91.

You might also like