You are on page 1of 7

JAMBAN SEHAT

Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan oleh keluarga untuk buang air besar yang

sering pula disebut dengan Kakus/WC.

SYARAT JAMBAN SEHAT

Suatu jamban tersebut sehat jika memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :

1. Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban tersebut

2. Tidak mengotori air permukaan disekitarnya

3. Tidak mengotori air tanah disekitarnya

4. Tidak dapat terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa dan binatang lainnya

5. Tidak menimbulkan bau

6. Mudah digunakan dan dipelihara (maintanance)

7. Desainnya sederhana

8. Murah

9. Dapat diterima oleh pemakainya, (Notoatmodjo, 2011:184).

Agar persyaratan- persyaratan ini dapat dipenuhi maka perlu diperhatikan antara lain :

a. Sebaiknya jamban tersebut tertutup, artinya jamban terlindung dari panas dan hujan,

serangga dan binatang lain, terlingdung dari pandangan orang lain (pravacy) dan

sebagainya.

b. Bangunan jamban sebaiknya mempunyai lantai yang kuat, tempat berpijak yang kuat

dan sebagainya.

c. Bangunan jamban ditempatkan pada lokasi yang tidak mengganggu pemandangan, tidak

menimbulkan bau dan sebagainya.


d. Sedapat mungkin disediakan alat pembersih seperti air dan kertas pembersih,

(Notoatmodjo, 2011: 184-185).

SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH (SPAL)

1. Pengertian air limbah

Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) adalah bangunan yang digunakan untuk

mengumpulkan air buangan sisa pemakaian dari kran / hidran umum, sarana cuci tangan, kamar

mandi, dapur, dan lain-lain, sehingga air limbah tersebut dapat tersimpan atau meresap ke dalam

tanah dan tidak menyebabkan penyebaran penyakit serta tidak mengotori lingkungan sekitarnya.

SPAL tidak menyalurkan air kotor dari peturasan/jamban).

SUMBER-SUMBER AIR LIMBAH

Air limbah ini dapat berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokan

menjadi :

a. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water), yaitu air

limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini terdiri

ekstreta (tinja dan air seni), air bekas cucian, air bekas memasak, air bekas mandi, dan

umumnya terdiri dari bahan-bahan organik.

b. Air buangan industri (industrial wastes water) yang berasal dari berbagai jenis

industri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung di dalamnya sangat

bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri,

antara lain: nitrogen, sulfida, amoniak, lemak, garam-garam, zat pewarna, mineral,

logam berat, zat pelarut, dan sebagainya.


c. Air buangan kotapraja (municipal wastes water), yaitu air buangan yang berasal dari

daerah perkantoran , perdagangan, hotel, tempat-tempat umum, tempat-tempat

ibadah, dan lain-lain. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah

ini sama dengan air limbah rumah tangga, (Notoatmodjo, 2011: 195)

Adapun tujuan dari pengelolaan air limbah itu sendiri yaitu :

a. Mencegah pencemaran pada sumber air rumah tangga.

b. Melindungi hewan dan tanaman yang hidup di dalam air.

c. Menghindari pencemaran tanah permukaan.

d. Menghilangkan tempat berkembangbiaknya bibit dan vektor penyakit.

SYARAT SPAL

Sementara itu, sistem pengelolaan air limbah yang diterapkan harus memenuhi persyaratan

berikut:

a. Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber-sumber air minum.

b. Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan.

c. Tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang hidup di air di dalam

penggunaannya sehari-hari.

d. Tidak dihinggapi oleh vektor atau serangga yang menyebabkan penyakit.

e. Tidak terbuka dan harus tertutup.

f. Tidak menumbulkan bau atau aroma tak sedap, (Chandra, 2007: 138).
AIR BERSIH

SYARAT FISIK

Syarat fisik air yang bersih dan sehat biasanya dapat diketahui lansung melalui tampilan fisiknya

seperti:

a. Air tersebut tidak mengandung bau dan rasa tertentu.

b. Air tidak bewarna, bersih dan jernih.

c. Suhu air sama dengan suhu ruang.

Macam - Macam Sarana Air Bersih

a. Sumur Gali

Sumur gali merupakan cara pengambilan air tanah yang banyak dilakukan di daerah

pedesaan, karena mudah dalam pembuatannya dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat itu

sendiri dengan peralatan yang sederhana dan biaya yang sangat murah.

Sumur gali ini pada umumnya dibuat untuk mengambil air tanah bebas sehingga sangat

dipengaruhi oleh musim. Dari segi kesehatan, sumur gali ini memang kurang baik jika dalam

pembuatannya tidak benar-benar diperhatikan, karena selain sangat dipengaruhi oleh musim juga

sangat besar kemungkinannya untuk mendapatkan pencemaran apabila cara peletakkannya salah

b. Sumur Pompa Tangan

Untuk mendapatkan air tanah dapat juga dilakukan dengan cara pengeboran yang

selanjutnya dipasang dengan sebuah pompa tangan. Sesuai dengan kedalamannya air tanah maka

sumur pompa tangan dibagi dalam 2 bagian yaitu :

1) Sumur dangkal (shallow well)


Sumur dangkal mempunyai pasokan air yang berasal dari resapan air hujan, terutama

pada daerah dataran rendah. Sumur dangkal ini dimiliki oleh sebagian besar masyarakat

Indonesia, dengan kelemahan utama pada mudahnya jenis sumur ini terkontaminasi oleh air

limbah yang berasal dari kegitan mandi, cuci, dan kakus. Tingkat kedalaman sumur dangkal ini

biasanya berkisar antara 5 s/d 15 meter dari permukaan tanah.

2) Sumur Dalam (Deep Well)

Sumber air Sumur Dalam berasal dari proses purifikasi alami air hujan oleh lapisan kulit

bumi menjadi air tanah. Kondisi ini menyebabkan sumber airnya tidak terkontaminasi serta

secara umum telah memenuhi persyaratan sanitasi. Menurut Notoatmodjo (2007), air dari sumur

dalam ini berasal dari lapisan air kedua di dalam tanah, dengan kedalaman di atas 15 meter dari

permukaan tanah. (Notoatmodjo, 2007:175)

Berikut merupakan perbedaan sumur dangkal dan sumur dalam secara umum (Chandra,

2012:45)

Tabel 3.1. Perbedaan antara sumur dangkal dan sumur dalam


No Pembeda Sumur Dangkal Sumur Dalam
1. Sumber air Air permukaan Air tanah

2. Kualitas Air Kurang baik Baik

3. Kualitas bakteriologi Kontaminasi Tidak terkontaminasi

4. Persediaan Kering pada musim Tetap ada sepanjang


kemarau tahun

c. Perlindungan Mata Air

Mata air adalah salah satu air tanah yang mempunyai debit air yang cukup baik dalam

jumlah dan kualitas. Sesuai dengan kondisi mata air ini yang mencul dipermukaan tanah, maka
akan mudah mengalami kontaminasi yang berasal dari luar. Dalam membangun mata air perlu

diperhatikan :

1) Harus terbuat dari bahan yang rapat air dengan tutup di atas.

2) Tutup di atas dijaga agar tidak menjadikan jalan masuknya zat-zat pencemar.

3) Harus disediakan pipa penguras untuk menghasilkan pembersihan yang baik pada

saat pengosongan air.

4) Harus tersedia pipa peluap.

d. Penampungan Air Hujan.

Air hujan adalah merupakan pemakain sumber air yang terakhir kalinya dipergunakan

apabila tidak terdapat sumber asal air lainnya atau untuk

mendapatkannya memerlukan biaya yang sangat mahal.

e. Infiltration Galleries.

Infiltration galleries merupakan pengambilan air tanah apabila kita mendapatkan daerah

yang dekat dengan aliran air sungai. Pada umumnya infiltration galleries dapat diterapkan pada

keadaan sebagai berikut :

1) dimana lapisan pemberi air adalah tipis. Agar dapat mengambil air lebih banyak

daripada sumur biasa.

2) Dalam hal dimana mengandung air yang kurang baik, bila dibuat infiltrasi galleries

adalah dipasang pada lapisan air yang baik yang kurang baik tidak akan masuk.

3) Untuk mendapatkan air yang tersaring alamiah dari suatu sungai atau telaga.

Sebaiknya dibuat dimana tanahnya berpasir atau berkerikil. Agar airnya cukup tersering dengan

baik., sebaiknya dibuat pada jarak 15 m atau lebih dari tepi sungai. (Sanropie;dkk, 1984:273)
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

Tujuan Dari pada Sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) Yaitu: Pendekatan untuk
merubah perilaku Higiene dan Sanitasi melalui pemberdayaan Masyarakat dengan metode pemicuan.
Program Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ), di Khuskan untuk sekala Rumah Tangga
Sehingga Program ini Adalah Program Yang Berbasis Masyarakat.

Ada 5 Pilar STBM Yaitu :

1. Stop BAB sembarangan, yang mana masyarakat di ajak untuk tidak buang air besar sembarangan
seperti disungai, dihutan atau pun disembarangan tempat yang bisa berakibat menjadi tempat
perkembangbiakan serangga atau binatang penular penyakit.
2. Cuci tangan pakai sabun, dengan mencuci tangan pakai sabun ini dapat menurunkan resiko
penyakit menular dan dapat mengeliminir penyakit.
3. Penggelolaan air minum rumah tangga, yang mana air jernih belum tentu bebas dari kuman dan
masyarakat di ajak untuk memasak air sebelum dikomsumsi.
4. Higiene sampah atau pengamanan sampah, dengan 3R yaitu Reduce yang berarti menggurangi
segala sesuatu yang mengakibatkan sampah, REUSE atau menggunakan kembali sampah yang
masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama atau pun fungsi lain dan yang terakhir RECYLE
yang berarti mengolah kembali sampah menjadi barang yang baru (daur ulang).
5. Pengolahan Limbah Cair rumah tangga seperti limbah jamban yang mencakup air seni dan tinja
dan limbah non jamban seperti air bekas cucian atau sejenisnya.

You might also like