You are on page 1of 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERILAKU HIDUP SEHAT UNTUK PENDERITA


PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK)
DI RUANG CEMPAKA 2
RSUD dr. LOEKMONO HADI
KUDUS

DISUSUN OLEH :
Nama :Kholishotun Ni’mah
Nim :20171320
Kelas :2B

AKADEMI KEPERAWATAN KRIDA HUSADA KUDUS


Jl. Lingkar Raya Kudus – Pati KM. 5 Jepang Mejobo Kudus

Telp (0291)4248655

Tahun Ajaran 2018/2019

1
LATAR BELAKANG

Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) atau Penyakit Paru Obstruktif


Kronis (PPOK) adalah istilah yang mengacu pada dua penyakit paru yang ditandai dengan
adanya hambatan (obstruksi) aliran udara yang mengganggu pernapasan normal (American
Lung Association, 2013).
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) 2012, PPOK merupakan salah
satu penyakit yang mengancam jiwa. Lebih dari 3 juta orang meninggal karena PPOK pada
tahun 2005 dan diprediksikan bahwa total kematian PPOK akan meningkat 30% dalam 10
tahun. Menurut Riset Kesehatan Dasar 2007, angka kematian akibat PPOK menduduki
peringkat ke-6 dari 10 penyebab kematian di Indonesia (Kemenkes RI, 2008).
Merokok merupakan penyebab PPOK terbanyak (95% kasus) di negara berkembang
(PDPI, 2003). Perokok aktif dapat mengalami hipersekresi mucus dan obstruksi jalan napas
kronik. Berdasarkan penelitian Hwang et al dilaporkan ada hubungan antara penurunan
volume ekspirasi paksa detik pertama (VEP1) dengan jumlah, jenis dan lamanya merokok
(Hwang et al., 2011). Faktor risiko PPOK lainnya adalah paparan asap tembakau lingkungan,
debu kerja, zat kima, polusi udara, defisiensi α-1 antitripsin, hiperresponsif saluran nafas dan
gangguan pertumbuhan paru (Wecker et al., 2010).
Tujuan dari pengobatan untuk pasien dengan PPOK adalah mencegah perkembangan
penyakit, meringankan gejala, meningkatkan aktivitas fisik, meningkatkan status kesehatan,
mencegah dan mengobati komplikasi, mencegah dan mengobati eksaserbasi, dan
menurunkan angka kematian (Cripps and Gibbs, 2012).

2
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Penyakit Paru Obtruktif Kronik (PPOK)


Sub Pokok Bahasan : Perilaku hidup sehat untuk penderita PPOK
Tempat : Ruang Cempaka 2
Waktu : Rabu, 08 Mei 2019
Sasaran : Pasien PPOK

A. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien mampu mengetahui tentang PPOK
dan dapat menerapkan perilaku hidup sehat.
2. Instruksional Khusus (TIK)
a. Menjelaskan pengertian PPOK
b. Menjelaskan penyebab PPOK
c. Menjelaskan tentang tanda dan gejala PPOK
d. Menjelaskan perilaku hidup sehat bagi penderita PPOK
e. Menjelaskan nutrisi yang tepat bagi pnderita PPOK

B. Materi Penyuluhan (Terlampir)


1. Pengertian PPOK
2. Penyebab PPOK
3. Tanda dan gejala PPOK
4. Perilaku hidup sehat bagi penderita PPOK
5. Nutrisi yang tepat bagi pnderita PPOK

C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. Media /Alat
1. Materi yang akan disampaikan
2. Leaflet

3
E. Proses Penyuluhan /Kegiataan

No Kegiatan Waktu Respon

Pembukaan: 3 menit Menjawab salam,


1. Memberi salam Memperhatikan dan
1 2. Menjelaskan tujuan pembelajaran mendengarkan.
3. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
Pelaksanaan:
Menjelaskan materi penyuluhan secara 10 menit Memperhatikan dan
berurutan dan teratur mendengarkan.
Materi:
1. Pengertian PPOK
2 2. Penyebab PPOK
3. Tanda dan gejala PPOK
4. Perilaku hidup sehat bagi penderita
PPOK
5. Nutrisi yang tepat bagi pnderita
PPOK
Penutup 5 menit Memperhatikan dan
Mengucapkan terima kasih dan menawab salam
3
mengucapkan salam

F. Evaluasi
1. Evaluasi proses
a. Pasien dan keluarga mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal hingga akhir acara
penyuluhan
b. Penyaji dapat memberikan materi
c. Penyuluhan dapat berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan
d. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan baik dan lancar
2. Evaluasi hasil
a. Pasien mengetahui tentang pengertian PPOK

4
b. Pasien mengetahui tentang penyebab PPOK
c. Pasien mengetahui tentang tanda dan gejala PPOK
d. Pasien mengetahui tentang perilaku hidup sehat bagi penderita PPOK
e. Pasien mengetahui tentang nutrisi yang tepat bagi penderita PPOK

5
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian PPOK
Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) atau Penyakit Paru Obstruktif
Kronis (PPOK) adalah istilah yang mengacu pada dua penyakit paru yang ditandai dengan
adanya hambatan (obstruksi) aliran udara yang mengganggu pernapasan normal
(American Lung Association, 2013).
Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD) tahun 2015
menjelasksan bahwa hambatan aliran udara pada PPOK biasanya bersifat progresif dan
tidak sepenuhnya reversible yang berhubungan dengan respon inflamasi abnormal pada
jaringan paru terhadap paparan partikel atau gas berbahaya. Adanya gejala sesak nafas,
berkurangnya kapasitas kerja dan kekambuhan yang sering kali berulang menyebabkan
menurunnya kualitas hidup penderita PPOK.

2. Penyebab
Menurut Mansjoer 2008, faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya PPOK adalah :
a. Kebiasaan merokok
b. Polusi udara
c. Paparan debu, asap dan gas-gas kimia akibat bekerja
d. Riwayat infeksi saluran mnafas
e. Faktor Herediter

3. Tanda dan Gejala


Menurut Mansjoer 2008, Tanda gejaala PPOK adalah :
a. Sesak nafas sampai menggunakan otot-otot pernafasan tambahan untuk bernafas
b. Batuk
c. Kelelahan
d. Sputum putih atau mukoid, .jika ada infeksi menjadi purulent atau mukopurulent

4. Perilaku hidup sehat bagi penderita PPOK


a. Berhentilah merokok
Merokok adalah penyebab utama dari bronkitis dan emfisema, dua penyakit yang
menjadi penyebab PPOK. Asap rokok, termasuk asap rokok dari orang lain, adalah
salah satu faktor risiko yang menyebabkan PPOK bertambah parah. Beberapa iritan

6
paru lainnya yang dapat merusak atau memperparah kondisi PPOK antara lain polusi
udara, asap kendaraan bermotor, debu, dan asap pembakaran kayu.
b. Berjaga-jaga
Bentuk antisipasi terhadap kemungkinan terburuk yang mungkin saja terjadi.
1) Mengenali tanda-tanda perburukan gejala PPOK
2) Mengetahui tempat terdekat yang bisa dikunjungi jika sewaktu-waktu mengalami
kesulitan bernapas.
3) Menyimpan nomor telepon dokter ataupun orang terdekat lainnya untuk dimintai
bantuan
4) Memeriksakan diri secara rutin
c. Lindungi diri dari infeksi
Penderita PPOK sangat rentan terhadap risiko infeksi pernapasan yang dapat
perburukan gejala PPOK, dapat dihindari dengan kebiasaan mencuci tangan yang baik.
d. Atasi kebutuhan emosional
Orang yang hidup dengan penyakit yang melumpuhkan, seperti PPOK, terkadang kalah
dengan rasa cemas, stres, atau depresi.

5. Nutrisi untuk penderita PPOK


a. Tambahkan protein ke dalam diet
Protein sangat penting untuk melindungi tubuh dari infeksi dengan menghasilkan
antibodi. Saat Anda tidak makan cukup protein, paru-paru Anda bisa tidak mampu
untuk melindungi diri dari infeksi. Sumber protein terbaik adalah yang berasal dari
daging, ikan, telur, kacang-kacangan dan produk susu.
b. Pertahankan berat badan sehat
Saat Anda kelebihan berat badan, paru-paru Anda perlu bekerja jauh lebih keras untuk
memenuhi kebutuhan oksigen bagi tubuh. Perencanaan diet yang tepat, disertai
dengan olahraga teratur, dapat membantu Anda mencapai tujuan berat badan sehat.
c. Minum banyak cairan
Dengan minum lebih banyak cairan, Anda bisa membuat lendir tetap encer dan mudah
untuk dibatukkan. Anda harus memilih cairan tanpa kafein dan tanpa karbonasi. Air
putih tetaplah yang terbaik.
d. Makan porsi kecil dengan lebih sering

7
Ini akan membantu mencegah lambung Anda melebar, sehingga tekanan pada paru-
paru menjadi berkurang dan mudah bagi Anda untuk bernapas. 5. Bersihkan saluran
napas minimal 1 jam sebelum makan
e. Makan dengan perlahan sembari duduk tegak
Ini akan membantu Anda mencerna makanan dan bernapas dengan lebih mudah
selama makan.
Pantangan makan bagi penderita PPOK
a. Makanan yang mengandung terlalu banyak garam
Berhati-hatilah dengan makanan beku .Jenis makanan ini bisa mengandung natrium
dalam jumlah tinggi. Anda dapat memeriksanya dengan melihat label nilai gizi. Cari
makanan yang mengandung kurang dari 140mg sodium per porsinya.Terlalu banyak
natrium dapat menyebabkan retensi cairan dan berakibat pada kesulitan bernapas.
b. Makan berlebihan
Makan berlebihan dapat membuat Anda mengalami kenaikan berat badan yang
berlebih. Kelebihan berat badan dapat memberikan tekanan lebih pada paru-paru.
c. Makanan penyebab gas atau kembung
Makanan ini bisa termasuk gorengan, makanan pedas, kacang-kacangan, dan brokoli.
Beberapa buah yang dapat menyebabkan gas adalah apel, alpukat, dan melon. Saat
perut penuh, paru-paru menjadi terbatasi dan tidak dapat mengangkut cukup oksigen,
sehingga menyebabkan sulit bernapas.
d. Menyiapkan makanan yang sulit dikunyah
Anda harus menjaga makanan Anda tetap sederhana dan mudah untuk dikunyah.
Simpan energi Anda untuk bernapas. Anda juga bisa meminta bantuan dari teman dan
keluarga untuk menyiapkan makanan untuk menghemat energi Anda.

Penerima Materi Pemberi materi

( ) ( Kholishotun Ni’mah )

You might also like