Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
P1337420617079
2019
1
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN
DI RUANG MELATI II
Nama :Diah Ayu Putri Anggraini Tanggal Pengkajian : 8 Mei 2019/ 20.15 WIB
I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Pasien masuk RS pada hari : Selasa tanggal 7 Mei 2018 Jam 20.06 WIB
Pengkajian dilakukan pada hari : Rabu tanggal 8 Mei 2018 Jam 20.15 WIB
A. IDENTITAS PASIEN
1. Biodata Pasien
a. Nama : Tn.I
b. Umur : 59 th 3 bln 6 hr
c. Alamat : Kerjasan 01/03 Kota Kudus
d. Pendidikan : SMP
e. Pekerjaan : Tidak Bekerja
f. Tanggal Masuk : 07 Mei 2019/ 20.06 WIB
g. Diagnose Medis : SNH
h. Nomor register : 568218
Biodata Penanggung jawab
a. Nama : Tn. A
b. Umur : 21 th
c. Alamat : Kerjasan 01/03 Kota Kudus
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Buruh
f. Hubungan dengan klien : Anak
2. Catatan Masuk
Keluhan uatma : Pasien mengatakan pusing berputar-putar dan ingin
pecah, pada bagian kepala dada sangat berdebar sehingga untuk melakukan
aktivitasnya merasa susah. Kemudian susah untuk berkomunikasi (pelo).
3. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan keluhanya yaitu pusing kepala seperti ingin
pecah dan berputar-putar. Ketika dibawa ke IGD pasien cara
komunikasinya sulit (pelo). Seminggu sebelumnya sempat ke dokter
bahwa tekanan darahnya tinggi selama 1 minggu berturut turut. Pasien
juga mengatakan bahwa terlambat untuk mengontrol kondisi
kesehatannya. Keluarga tidak tega dengan kondisi pasien maka Tn.I
dibawa ke RSUD Loekmono Hadi Kudus melalui IGD pada tanggal 7
2
Mei 2019 pukul 20.06 WIB dan diberi terapi obat infuse asering 16
tpm.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan bahwa Tn.I pernah di rawat di RSUD
Kudus dengan stroke ringan dan memiliki riwayat hipertensi.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan bahwa anggota keluarga tidak ada yang
memiliki riwayat penyakit yang sama.
K/U : Tampak sakit K/U : Tampak sakit sedang K/U: Tampak sehat
sedang Kesadaran : composmentis Kesadaran :
Kesadaran : composmentis Composmentis
GCS :14 (E=4, M=5,V=5)
GCS :14 (E=4, M=5,V=5) GCS:14 (E=4, M=5,V=5)
TTV :
TTV : -Tekanan darah : 150/90 TTV :
-Tekanan darah : 190/115 mmHg -Tekanan darah : 150/90
mmHg -Nadi : 105x/menit mmHg
-Nadi : 105 x/menit -RR :20x/menit -Nadi : 105x/menit
-RR : 20 x/menit -suhu 36o C -RR :20x/menit
-suhu: 37o C -SpO2 : 98% -suhu 36o C
-SpO2 : 98% -SpO2 : 98%
a. Kepala
Bentuk bulat, dan mesochepal, Asimetri pada wajah karena bibir sedikit
miring
b. Mata
Ukuran pupil : isoko,Reaksi terhadap cahaya : baik, Akomodasi : baik, bentuk:
simetris, Konjungtiva: tidak anemis/ikterik, Fungsi penglihatan: normal, Tanda-
tanda radang: tidak ada, Pemeriksaan mata terakhir: tidak pernah, operasi: tidak
pernah, pasien memakai kaca mata atau lensa kontak: tidak.
c. Hidung
Lubang hidung kanan dan kiri simetris, bersih,tidak terdapat polip, tidak
terdapat sinusitis, tidak terdapat pernafasan cuping hidung dan tidak terpasang
NGT.
d. Mulut dan tengggorokan
Kesulitan/gangguan pembicaraan : ada. Kesulitan ketika berbicara,
pemeriksaan gigi terakhir: tidak pernah. Mukosa bibir dan mulut agak kotor dan
bau, tidak ada stomatitis.
e. Thorax
3
Paru-paru
Aus : Vesikuler, Whesing (-), ronchi basah (-), pola napas : teratur, batuk
(+), sputum (+), nyeri (-)
Jantung
Pal : Ictus cordis teraba di antara kosta 4 dan 5. Ada nyeri tekan pada dada
kiri.
Aus : Terdengar suara jantung I-II, suara jantung tambahan (-), Irama
jantung (+), Nyeri (-)
f. Abdomen
I : Asites (-)
Per : redup
g. Genetalia
Bersih, tidak terpasang kateter.
h. Ekstremitas
Tidak ada lesi, tangan kiri terpasang infuse, tidak oedema Kemampuan
berfungsi (tonus otot)
i. Kulit
4
Kulit terlihat lembab, warna kuning kecoklatan, turgor < 2 detik, tidak ada
edema, tidak ada tanda sianosis.
D(Diet Intake)
Pasien tidak mempunyai riwayat alergi pada makanan. Makanan yang
disediakan di RS pasien mengonsumsi bubur kasar dan roti saja. Pasien meencoba
menghindari makanan berlemak maupun cemilan berlemak.
a. Pola Persepsi kesehatan
Pasien mengatakan usaha yang dilakukan untuk mempertahankan keadaan
sehat adalah dengan megatur pola makan dan istirahat yang cukup. Selain itu
pasien mencoba untuk mengurangi pikiran atau harus berusaha berpikir posituf
tentang kehidupannya. Jika ada anggota keluarga yang sakit, maka berobat ke
puskesmas atau RS. Pasien juga terdaftar sebagai peserta jaminan kesehatan
nasional (BPJS). Pasien terlihat khawatir jika tekanan darah tingginya tidak bisa
5
turun dan menyalahkan diri sendiri yang tidak bisa mengatasi penyakitnya
tersebut.
b. Pola eleminasi
a. Sebelum sakit
BAK : 5-6x/ hari (warna kuning,agak keruh, dan bau khas)
BAB: 2x sehari (warna kuning, lembek, dan bau khas)
b. Selama sakit
BAK : 5-6x/ hari (warna kuning,agak keruh, dan bau khas)
BAB : 1x sehari (warna kuning, lembek, dan bau khas)
c. Pola istirahat dan tidur
a. Sebelum sakit
Pasien mengatakan siang kurang lebih 2 jam dengan kualitas tidur
cukup nyaman sedangkan malam lebih 6-7 jam dengan kualitas tidur
cukup nyenyak.
b. Selama sakit
Pasien saat dikaji mengatakan bisa tidur dengan kualitas cukup
nyaman. Pada malam hari 6-7 jam dan siang hari ±1,5 jam. Namun
terkadang terganggu dengan infusnya karena tidak ada yang menemani
saat pasien sakit.
d. Pola aktivitas dan latihan
a. Pasien mengatakan bahwa sebelum sakit, pasien mampu melakukan
segala aktivitasnya secara mandiri.
b. Selama sakit, segala aktivitas pasien dilakukan diatas tempat tidur dengan
dibantu perawat dan orang-orang yang ada disekitar.
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi X
Berpakaian X Keterangan :
Eliminasi X 0 : mandiri
6
f. Pola persepsi sensori
a. Sebelum sakit : Klien berbicara lancar dalam komunikasi, menggunakan
bahasa daerah, dapat menggunakan bahasa indonesia dan mengerti bila diajak
berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia.
b. Selama sakit: Klien terganggu dalam komunikasi,klien dapat merespon
perawat dengan kata-kata pendek,bicara pelo
c. Pola persepsi diri/konsep diri
a. Gambaran Diri : Pesimis dengan kondisi tubuhnya
b. Ideal Diri : Tidak dapat menerima diri
c. Harga Diri : Percaya diri rendah
d. Peran : Setelah sakit, peran minimal
e. Identitas : Persepsi diri baik.
d. Pola seksual dan reproduksi
Pasien Tn. I adalah seorang laki-laki yang sudah menikah namun sudah
ditinggal istrinya dan dikarunia 1 orang anak perempuandan 2 orang anak laki-
laki. Tidak memiliki penyakit menular seksual.
B. PEMERIKSAAN DIAGNOSTK
a. Tanggal : 7 mei 2019 22:49
HEMATOLOGI
7
Leukosit 6 10^3/ul 4-12
KLINIK
ELEKTROLIT
C. PROGRAN TERAPI
8
6. ANALISIS DAN SINTESIS DATA
b.Data objektif
K/U : Tampak
sakit sedang
Kesadaran :
composmentis
-Tekanan darah :
190/115 mmHg
-Ekstrimitas
Tangan Kanan : 5
Tangan kiri: 5
Kaki Kanan : 5
Kaki kiri : 4
9
8 Mei a. Data subjektif Gangguan Hambatan 10 mei
2019/ fisiologis komunikasi 2019
20.20 -Pasien merespon verbal
perawat dengan penurunan
WIB kata-kata pendek sirkulasi ke otak
b.Data objektif
Keadaan mulut
tidak simetris
miring ke kanan
Bicara pelo
Sulit berbicara
10
2 Hambatan Setelah dilakukan 1.Berikan satu
komunikasi verbal tindakan 3x 24 jam kalimat sederhana
b.d gangguan diharapkan ganguan
ketika saling
fisiologis penurunan komunikasi teratasi.
sirkulasi ke otak Dengan kriteria hasil berkomunikasi
2. Dorong pasien
1.Komunikasi :
untuk berkomunikasi
penerimaan,
intreprestasi,dan ekspresi secara perlahan dan
pesan untuk mengulangi
EVALUASI
(SOAP)
12
Hambatan Mobilitas O:
Fisik b.d gangguan - Tekanan darah : 190/115 mmHg
neuromuscular. -Nadi : 105 x/menit
-RR : 20 x/menit
-suhu: 37o C
-SpO2 : 98%
P: lanjutkan intervensi
-monitor tanda-tanda vital
-kolaborasi pemberian obat :
infuse RL 16 tpm
-amlodipin 10 mg 1x1 1 tab
-asam folat 1x1
-CPG 1x75
-atorvastatin 1x20
-injeksi citicolin 2x1 amp
-ranitidin 2x1 amp
-mecobalamin 3x1 amp
-arixtra 1x1
- kaji kemampuan pasien dalam
mobilisasi
-Ajarkan ROM aktif pada pasien dan
teknik relaksasi saat meruah posisi
tubuh pasien
- Anjurkan ekspresi diri dengan cara
lain dalam menyampaikan informasi
(bahasa isyarat)
9 Mei 2019 1.Hambatan S : kesadaran pasien komposmentis,
Mobilitas Fisik b.d tampak sakit sedang
gangguan
O:
neuromuscular.
Tekanan darah : 150/90 mmHg
2.Hambatan -Nadi : 105x/menit
-RR :20x/menit
komunikasi verbal
-suhu 36o C
b.d gangguan -SpO2 : 98%
fisiologis penurunan
sirkulasi ke otak A: masalah komunikasi,Tekanan darah
turun dan mobilisasai pasien mulai
membaik
13
P: intervensi di lanjutkan
-monitor TTV
-kolaborasi dalam pemebrian obat :
infuse RL 16 tpm
-amlodipin 10 mg 1x1 1 tab
-asam folat 1x1
-CPG 1x75
-atorvastatin 1x20
-injeksi citicolin 2x1 amp
-ranitidin 2x1 amp
-mecobalamin 3x1 amp
-arixtra 1x1
-Mendengarkan dengan penuh
perhatian
P: intervensi dilanjutkan
14
PEMBAHASAN
Tn.I adalah salah satu pasien yang dirawat di RSUD dr.Loekmono Hadi Kudus di ruang
Melati II dengan diagnose SNH. Dimana pasien merasa terganggu dengan mobilisasinya dan
cara bicaranya. Tn.I datang dengan kadaan umum tampak sakit dengan kesadaran
komposmentis namun ditemukan bahwa penyakit SNH dari pasien ini kambuh karena tidak
kontrol kesehatan dengan teratur sehingga tekanan darah pasien naik menjadi 190/115
mmHG. Sehingga dalam melakukan asuhan keperawatan saya megambil 2 diagnosa yaitu :
Untuk cara mengatasinya saya mengambil teknik ROM (Range Of Motion) dimana
pasien diajarkan untuk melakukan gerakan sesuai dengan kemampuan pasien agar
menghindari adanya kaku sendii. Selain itu saya menggunakan teknik kolaborasi dengan
dokter supaya menurunkan tekanan darah pasien agar membaik. Pada diagnose ke dua saya
menggunakan terapi bicara dengan membantu dan mengajarkan pasien untuk berbicara
perlahan supaya terlatih danbisa bicara dengan normal kembali, selain itu dengan teknik
mengekspresikan diri ketika kesusahan berkomunikasi yaitu dengan bahasa isyarat. Dengan
adanya asuhan tersebut masalah pasien dapat teratasi.
15
PENUTUP
SNH (Stroke Non Hemoragik) adalah stroke yang disebabkan karena sumbatan pada
arteri sehingga suplai glukosa dan oksigen ke otak berkurang dan terjadi kematian sel atau
jaringan otak yang disuplai. Maka dari itu saya menggunakan teknik ROM aktif dan
melakukan terapi komunikasi dengan Tn.I sehingga masalah keperawatan dapat teratasi.
16