Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan
kemampuan keluarga agar sadar, mau dan mampu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatannya, mencegah risiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor
pengetahuan, sikap, status ekonomi, dukungan petugas kesehatan dan dukungan sosial terhadap perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatori dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian
sebanyak 471 KK, terhadap 100 responden berdasarkan proporsi di 4 desa lokasi penelitian. Hasil uji chi square
diperoleh pengetahuan nilai p = 0,003, sikap nilai p = 0,016, status ekonomi nilai p = 0,021, dukungan petugas
kesehatan nilai p = 0,021, dan dukungan sosial nilai p = 0,036 artinya ada hubungan dukungan sosial dengan PHBS
tatanan rumah tangga. Disarankan kepada Puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui kegiatan penyuluhan dan dan membuat desa percontohan dengan tujuan
untuk memberdayakan masyarakat dalam memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sehingga sadar,
mau, dan mampu secara mandiri ikut aktif dalam meningkatkan status kesehatannya.
Kata kunci : Determinan, PHBS, Rumah Tangga,
Abstract
PHBS (Clean and Healthy Life Behavior) in a household is an attempt to empower and increase family’s ability to be aware
of, willing to, and capable of carrying out PHBS in order to maintain and improve their health, to forestall the risk for ill ness,
and to protect against the threat, and to be active in public health movement. The objective of the research was to find out
the influence of the factors of knowledge, attitude, economic status, support from health care providers, and social support
on PHBS of household structure in the Working Area of Lawe Sumur Puskesmas, Aceh Tenggara Regency. The research
used explanatory method with cross sectional design. The samples were 100 respondents based on their proportion at 4
villages. The result of chi square test showed that there was the correlation of knowledge (p=0.003), attitude (p=0.016),
economic status (p=0.021) support from health care providers (p=0.021), and social support (p=0.036) with PHBS in
household structure. It is recommended that the management of Puskesmas increase people’s knowledge of PHBS by
providing counseling and create exemplary village in order to empower people in maintaining, increasing, and protecting their
health so that they will be aware of, willing to, and capable of being independent in actively increasing their health status.
Keywords : Determinant, PHBS, Household Structure
1
Karim Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
2
Vol. 07, No. 01, Maret 2018 Determinan PHBS Tatanan Rumah Tangga
sebesar (23,9%), dengan indikator bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah
persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar tangga di wilayah kerja Puskesmas Lawe
(95,8%) kasus, ibu menimbang bayi dan Sumur Kabupaten Aceh Tenggara.
balita sebesar (19,5%) bayi, ibu
memberikan ASI eksklusif sebesar (74,9%) Metode
ibu, keluarga memakai jamban sehat Jenis penelitian adalah explanatory
sebesar (5,1%) KK, keluaraga research dengan pendekatan cross
mengkonsumsi buah dan sayur sebesar sectional, menggunakan kuesioner
(5,1%) KK, keluarga menggunakan air terstruktur melalui wawancara serta
bersih sebesar (5,1%) KK, memberantas observasi. Variabel terikat adalah perilaku
jentik nyamuk sebesar (5,1%) KK.3 hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan
Penerapan PHBS hendaknya rumah tangga, dan variabel bebas adalah
direalisasikan mengingat semua itu adalah pengetahuan, sikap, status ekonomi,
kegiatan sehari-hari yang biasa kita jalani. dukungan petugas kesehatan dan dukungan
Banyak hal positif yang dapat dirasakan sosial.
setelah rumah tangga menerapkan perilaku Populasi adalah semua ibu rumah
hidup bersih dan sehat. Masyarakat juga tangga yang mempunyai bayi atau balita
harus mengetahui akibatnya bila tidak dan tersebar di 4 desa (Desa Alas Mesikhat
menjalankan hidup bersih dan sehat, yaitu 107 KK, Desa Lingga Alas 112 KK, Desa
dapat terjangkit penyakit. Beberapa jenis Lawe Sumur 153 KK, dan Desa Lawe
penyakit yang disebabkan oleh lingkungan Polak 99 KK) wilayah kerja Puskesmas
tidak sehat adalah: sakit perut (diare, Lawe Sumur Kecamatan Lawe Sumur
disentri, kolera, typhus) penyebabnya Kabupaten Aceh Tenggara. Maka jumlah
adalah: minum air yang tidak dimasak; populasi yaitu sebanyak 471 KK, dan yang
makan jajanan yang kurang bersih dengan dijadikan sampel pada penelitian ini adalah
tangan yang kotor (tidak cuci tangan dengan melakukan pembagian kuesioner.
sebelum makan); buang air besar di Analisis statistik terhadap data
sembarang tempat; menggunakan air yang penelitian dilakukan secara univariat,
kotor dan tidak sehat untuk keperluan bivariate dan multivariat. Analisis univariat
sehari- hari; makanan tidak ditutup; dilakukan dengan mendeskripsikan
memakan makanan yang telah dihinggapi frekuensi variabel yang diteliti. Analisis
lalat; makanan dan minuman yang basi bivariate menggunakan uji chi-square
atau menggunakan zat pewarna berlebihan. dengan menggunakan nilai α (alpha) 0,05.
Faktor yang mempengaruhi rumah tangga Sedangkan analisis multivariate dilakukan
berperilaku hidup bersih dan sehat adalah dengan menggunakan uji regresi logistic
karena kurangnya pengetahuan tentang berganda untuk mengetahui variabel mana
manfaat dan akibat keluarga yang yang paling berpengaruh terhadap PHBS
mempraktikkan PHBS. Sikap atau perilaku rumah tangga.
rumah tangga dalam mempraktikkan
PHBS tidak terlepas dari dukungana Hasil
petugas kesehatan sebagai provider Karakteristik responden pada
kesehatan yang bertanggung jawab penelitian ini mayoritas berada pada
terhadap promosi PHBS, peran tokoh kategori umur 20 – 35 tahun yaitu sebanyak
masyarakat dan kader kesehatan juga 45 (45%), responden beragama Islam
mempengaruhi pelaksanaan program sebanyak 92 (92%). Suku responden rata-
PHBS tatanan rumah tangga. Berdasarkan rata adalah Suku Alas yaitu sebanyak 54
permasalahan yang telah diuraikan diatas, (54%) dan berpendidikan SMU sebanyak
maka dirumuskan permasalahan penelitian 51 (51%). Pekerjaan responden sebagian
sebagai berikut: apakah faktor-faktor yang besar menjadi ibu rumah tangga yaitu
berpengaruh terhadap perilaku hidup sebanyak 70 (70%), dan sumber informasi
3
Karim Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
sebagian besar dari petugas kesehatan yaitu diperoleh nilai p = 0,016 (p < 0,05),
sebanyak 83 (83%). terbukti Ho ditolak sehingga dapat
disimpulkan terdapat hubungan yang
Tabel 1. Karakteristik Responden signifikan antara sikap dengan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan
Variabel Kategori n %
Umur <20 th 17 17 rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas
20-35 th 45 45 Lawe Sumur. Hasil uji statistik terhadap
>35 th 38 38 hubungan status ekonomi terhadap PHBS
Agama Islam 92 92 rumah tangga diperoleh nilai p = 0,021 (p
Kristen 8 8 < 0,05), terbukti Ho ditolak sehingga dapat
Suku Aceh 11 11
Alas 54 54 disimpulkan terdapat hubungan yang
Gayo 8 8 signifikan antara status ekonomi dengan
Jawa 18 18 perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Batak 9 9 tatanan rumah tangga di wilayah kerja
Pendidikan SD 17 17 Puskesmas Lawe Sumur.
SLTP 23 23
SMU 51 51 Hasil analisis statistik terhadap
PT 9 9 hubungan dukungan petugas terhadap
Pekerjaan PNS/TNI/Polri 5 5 PHBS rumah tangga diperoleh nilai p =
Pegawai Swasta 7 7 0,021 (p < 0,05), terbukti Ho ditolak
Wiraswasta 11 11 sehingga dapat disimpulkan terdapat
Buruh/Petani/Nelayan 7 7
Ibu Rumah Tangga 70 70 hubungan yang signifikan antara dukungan
Sumber Petugas kesehatan 83 83 petugas kesehatan dengan perilaku hidup
Informasi Tetangga/Toma/Toga 17 17 bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah
tangga di wilayah kerja Puskesmas Lawe
Hasil uji statistik bivariat hubungan Sumur. Hasil uji statistik terhadap
antara pengetahuan terhadap PHBS rumah hubungan dukungan sosial terhadap PHBS
tangga diperoleh nilai p = 0,003 (p < 0,05), rumah tangga diperoleh nilai p = 0,036 (p
terbukti Ho ditolak sehingga dapat < 0,05), terbukti Ho ditolak sehingga dapat
disimpulkan terdapat hubungan yang disimpulkan terdapat hubungan yang
signifikan antara pengetahuan dengan signifikan antara dukungan sosial dengan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
tatanan rumah tangga. tatanan rumah tangga di wilayah kerja
Hasil uji statistik terhadap hubungan Puskesmas Lawe Sumur.
sikap terhadap PHBS rumah tangga
Tabel 2. Hubungan PHBS Tatanan Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Lawe Sumur
Kabupaten Aceh Tenggara
4
Vol. 07, No. 01, Maret 2018 Determinan PHBS Tatanan Rumah Tangga
5
Karim Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
(rangsangan dari luar). Perilaku dapat setiap orang. Dengan ini mengandung
dikatakan sebagai totalitas penghayatan suatu pengertian bahwa dalam
dan aktivitas seseorang yang merupakan penyelenggaraan upaya kesehatan, peran
hasil bersama antara beberapa faktor. serta masyarakat dinyatakan ikut
Sebagian besar perilaku manusia adalah menentukan keadaan kesehatan baik pada
operant response yang berarti respons masa sekarang atau masa yang akan
yang timbul dan berkembang kemudian datang. Ini berarti setiap orang diharapkan
diikuti oleh stimulus tertentu yang disebut mendukung dan ikut serta dalam
reinforcing stimulation atau reinfocer yang menciptakan kehidupan yang sehat. Untuk
akan memperkuat respons. Bloom mencapai keadaan tersebut maka perlu
menguraikan bahwa pada dasarnya adanya perubahan sikap dan perilaku dari
perilaku manusia terdiri dari 3 domain setiap individu selaku warga masyarakat
(ranah), yakni: kognitif (pengetahuan), menyangkut bidang kesehatan. Walaupun
efektif (sikap), dan psikomotor sebagian masyarakat di daerah penelitian
(praktek/tindakan). Sedangkan Green menunjukkan adanya indikasi terjadi
menyatakan bahwa sikap merupakan salah perubahan sikap dan perilaku menuju pada
satu faktor predisposisi yang kehidupan yang sehat, namun
mempengaruhi perilaku seseorang untuk perubahannya belum menyeluruh dan
bertindak atau berperilaku positif.4 relatif masih banyak yang berperilaku atau
Penelitian ini diperkuat dengan menjalankan kebiasaan-kebiasaan kurang
penelitian Anggraeni,5 terkait faktor-faktor sehat.
yang berhubungan dengan perilaku hidup Perubahan sikap dan perilaku
bersih dan sehat pada tatanan rumah manusia di bidang kesehatan kelihatannya
tangga, pada hasil penelitiannya sikap mudah dan sederhana karena hanya
responden cukup dengan PHBS tatanan menyangkut kebiasaan sehari-hari. Sebagai
rumah tangga buruk tidak ada. Sikap contoh dapat dikemukakan dalam hal ini.
responden cukup dengan PHBS tatanan Bila setiap orang sebelum makan terlebih
rumah tangga baik tidak ada. Sikap baik dahulu mencuci tangan maka setidak
dengan PHBS tatanan rumah tangga buruk tidaknya sudah dapat mencegah timbulnya
sebanyak (35,0%) dan sikap responden muntaber atau diare, karena penyakit
baik dengan PHBS tatanan rumah tangga tersebut disamping disebabkan oleh
baik sebanyak (65,0%). Berdasarkan uji rotavirus akan tetapi juga kebiasaan atau
statistik menggunakan Chi-Square cara-cara hidup yang tidak sehat. Dan
diketahui bahwa nilai p value sebesar beberapa perilaku lain dari masyarakat
0,293 atau > α. Sehingga dapat yang ditemukan di wilayah kerja
disimpulkan tidak ada hubungan antara Puskesmas Lawe Sumur dan kurang sehat
sikap dengan PHBS tatanan rumah tangga. adalah: ibu memberikan susu formula
Namun dalam penelitian lain sikap kepada bayi usia < 6 bulan dengan alasan
terhadap perilaku hidup bersih dan sehat ibu harus bekerja sehingga waktu bersama
(PHBS) pada mahasiswa, hasil penelitian bayi berkurang da nada juga ibu yang
didapatkan p value = 1,000 yang mengatakan produks ASI ibu kurang untuk
menunjukkan terdapat hubungan yang kebutuhan bayi. Sedangkan diketahui
tidak bermakna antara sikap dengan produksi ASI akan berkurang jika ibu tidak
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).6 memberikan menyusui atau memberikan
Dalam sistem kesehatan nasional ASI kepada bayi secara terus menerus,
(SKN) dikemukakan bahwa masyarakat isapan bayi akan merangsang pengeluaran
mempunyai peranan penting dalam ASI lebih banyak.
memelihara dan meningkatkan diri sendiri Sikap lainnya adalah ibu tidak
dan lingkungan karena kesehatan membawa anaknya setiap bulan untuk
merupakan kewajiban dan tanggung jawab ditimbang BB dan memberikan imunisasi
6
Vol. 07, No. 01, Maret 2018 Determinan PHBS Tatanan Rumah Tangga
7
Karim Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
penghasilan dengan perilaku hidup bersih lingkungan sosialnya, dan bisa berasal dari
dan sehat. Selama penelitian fenomena siapa saja, keluarga, pasangan (suami/istri),
yang ditemukan di lapangan banyak ibu teman, maupun rekan kerja. Kenyamanan
yang mengatakan tidak paham tentang psikis maupun emosional yang diterima
PHBS, ibu mengatakan petugas kesehatan individu dari dukungan sosial akan dapat
sudah melakukan sosialisasi tentang BPJS, melindungi individu dari konsekuensi stres
seperti mengajari ibu cara mencuci tangan, yang menimpanya. Ada lima bentuk
pemeriksaan jentik nyamuk di rumah, dukungan sosial, yaitu: dukungan
memberikan pelayanan kesehatan di emosional (emotional support), dukungan
puskesmas secara gratis. Akan tetapi penghargaan (esteem support), dukungan
pengetahuan dan peran serta masyarakat instrumental (instrumental support),
tetap kurang. dukungan informasi (informational
Dengan dukungan profesi kesehatan support), dan dukungan jaringan sosial
merupakan faktor yang dapat (companionship support)12.
mempengaruhi perilaku masyarakat dalam Aspek perubahan dari tahu menjadi
melaksanakan kebiasaan berperilaku hidup mau pada diri individu dilaksanakan saat
bersih dan sehat harus tetap dilakukan. sasaran telah menyadari masalah yang
Dukungan mereka dapat mempengaruhi dihadapinya, maka kepadanya harus
perilaku ibu dengan cara memberikan diberikan informasi tentang masalah yang
pendidikan kesehatan tentang pengertian, bersangkutan dan pada umumnya dicapai
indikator terkait, dan bahaya jika tidak dengan menyajikan fakta-fakta
mengamalkan kebiasaan berperilaku hidup mendramatisasi masalah serta memberikan
besih dan sehat. Upaya yang harus harapan bahwa masalah tersebut bisa di
dilakukan adalah promosi kesehatan cegah atau di atasi. Dan kepada tokoh
program PHBS dengan tiga strategi pokok, masyarakat sebagai panutan mampu
yaitu pemberdayaan, bina suasana dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan
advokasi. Pemberdayaan yang dilakukan sehat dan dijadikan contoh di lingkungan
dengan memposisikan masyarakat agar sekitarnya. Fenomena di lapangan bahwa
memiliki peran yang besar dalam perilaku tokoh masyarakat dalam
pengambilan keputusan dan penetapan penelitian ini adalah bagaimana ia
tindakan yang berkaitan dengan melaksanakan fungsi dan perannya dalam
kesehatannya, melalui pemberian mengajak dan menggerakkan masyarakat.
informasi secara terus menerus dan Oleh karena itu agar ia dapat menjalankan
berkesinambungan mengikuti fungsi dan perannya maka unsur-unsur
perkembangan sasaran serta proses perilaku, pengetahuan, sikap dan praktek
membantu sasaran agar terjadi perubahan. harus diperhatikan karena ketiga unsur
Maka dari itu pelaku kesehatan diharapkan perilaku ini sangat penting dalam proses
mengadakan penyuluhan-penyuluhan serta pembentukan perilaku. Tokoh masyarakat
pemberdayaan masyarakat bukan hanya di bersama petugas kesehatan dan kader
kota tetapi terlebih di desa-desa sudah menetapkan jadwal untuk
pedalaman. Diskusi partisipatif yaitu melakukan gotong royong, menyiapkan
dengan penyampaian informasi kesehatan tempat pembuangan sampah.
bukan hanya searah tetapi dilakukan secara
partisipatif. Hal ini berarti masyarakat Kesimpulan
bukan hanya menerima yang pasif tapi Sebagian besar warga masyarakat
juga ikut aktif berpartisipasi di dalam masih mempunyai pengetahuan kurang dan
diskusi tentang informasi yang berosientasi pada nilai penyembuhan
diterimanya. penyakit dan belum mengarah pada
Dukungan sosial diperoleh dari hasil pencegahan penyakit. Perilaku Hidup
interaksi individu dengan orang lain dalam Bersih dan Sehat (PHBS) dalam
8
Vol. 07, No. 01, Maret 2018 Determinan PHBS Tatanan Rumah Tangga