You are on page 1of 9

MAKALAH

Perkembangan HAM dan Rule Of Law

Nama : Niko Putra Marzuki


Nim :1822073
Kelas : SM 202
Dosen Pengampu: Br. Sukarman, Scj,M.pd.

UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS

FAKULTAS BISNIS DAN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak-hak yang dimiliki manusia sejak ia lahir
yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapapun. Hak Asasi dilandasi
dengan sebuah kebebasan setiap individu dalam menentukan jalan hidupnya, tentunya Hak
asasi juga tidak lepas dari kontrol bentuk norma-norma yang ada. Hak-hak ini berisi tentang
kesamaan atau keselarasan tanpa membeda-bedakan suku, golongan, keturunanan, jabatan,
agama dan lain sebagainya antara setiap manusia yang hakikatnya adalah sama-sama
makhluk ciptaan Tuhan.Terkait tentang hakikat hak asasi manusia, maka sangat penting
sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus saling menjaga dan menghormati hak asasi masing-
masing individu.
Rule of Law adalah suatu doktrin yang mulai muncul pada abad ke 19, bersamaan
dengan kelahiran Negara konstitusi dan demokrasi. Rule of Law merupakan konsep tentang
commonlaw dimana segenap lapisan masyarakat dan Negara beserta seluruh kelembagaannya
menjungjung tinggi supremasi hukum yang dibangun diatas prinsip keadilan dan egalitarian.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian HAM dan Rule Of Law secara umum maupun menurut ahli?
2. Bagaimana perkembangan HAM di dunia maupun di Indonesia ?
3. Bagaimana konsep dan Prinsip Rule Of Law?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian HAM dan Rule Of Law secara umum maupun
menurut para ahli serta mengetahui ruang lingkup hak asasi manusia.
2. Untuk mengetahui perkembangan HAM yang terjadi di Indonesia maupun di dunia
secara menyeluruh.
3. Untuk mengetahui konsep dari hakikat Rule Of Law sebagai pedoman dalam
kehidupan berbangsa maupun bernegara.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian HAM dan Rule Of Law

HAM merupakan terjemahan dari “Human Right”(hak manusia) dan dalam


Bahasa Belanda di sebut dengan mensen rechten. Secara definitif ”hak” merupakan
unsur normatif yang berfungsi sebagai pedoman berperilaku, melindungi kebebasan,
kekebalan, serta menjamin adanya peluang manusia dalam menjaga harkat dan
martabatnya. Sementara kata asasi di ambil dari istilah “leges fundamentalis”(hukum
dasar) dan dalam Bahasa Inggris disebut dengan “basic right”.
Secara Umum HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri
setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat
diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung
tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan,
jabatan, dan lain sebagainya.
Pengertian HAM menurut para ahli:
- Menurut John Locke
HAM adalah hak-hak yang langsung diberikan Tuhan kepada manusia sebagai
hak yang kodrati. Oleh karenanya, tidak ada kekuatan apapun di dunia yang bisa
mencabutnya. HAM ini sifatnya mendasar (fundamental) bagi kehidupanmanusia dan
pada hakikatnya sangat suci.
- Menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto
HAM adalah suatu hak yang sifatnya asasi atau mendasar. Hak-hak yang
dimiliki setiap manusia berdasarkan kodratnya yang pada dasarnya tidak akan bisa
dipisahkan sehingga bersifat suci.

Rule of law adalah supremasi hukum atau superioritas hukum regular yang
mutlak yang bertentangan dengan pengaruh kekuasaan yang sewenang-wenang, dan
mencabut hak prerogatif atau bahkan kekuasaan bertindak yang besar di pihak
pemerintah.
2.2 Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia.

Sejarah hak asasi manusia berawal dari dunia Barat (Eropa). Seorang filsuf
Inggris pada abad ke-17, John Locke, merumuskan adanya hak alamiah (natural
rights) yang melekat pada setiap diri manusia, yaitu hak atas hidup, hak kebebasan,
dan hak milik. Pada waktu itu, hak masih terbatas pada bidang sipil (pribadi) dan
politik. Sejarah perkembangan hak asasi manusia ditandai adanya tiga peristiwa
penting di dunia Barat, yaitu Magna Charta, Revolusi Amerika, dan Revolusi Prancis.

1. Magna Charta

Inggris sering disebut–sebut sebagai negara pertama di dunia yang


memperjuangkan hak asasi manusia. Tonggak pertama bagi kemenangan hak-hak
asasi terjadi di Inggris. Perjuangan tersebut tampak dengan adanya berbagai
dokumen kenegaraan yang berhasil disusun dan disahkan.
Magna Charta dicetuskan pada 15 Juni 1215 yang prinsip dasarnya memuat
pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih penting daripada
kedaulatan raja. Piagam Magna Charta itu menandakan kemenangan telah diraih
sebab hak-hak tertentu yang prinsip telah diakui dan dijamin oleh pemerintah.
Piagam tersebut menjadi lambang munculnya perlindungan terhadap hak-hak
asasi karena ia mengajarkan bahwa hukum dan undang-undang derajatnya lebih
tinggi daripada kekuasaan raja.
Isi Magna Charta adalah sebagai berikut :

1. Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak, dan


kebebasan Gereja Inggris.
2. Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk memberikan hak-
hak.
3. Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-hak
penduduk.
4. Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa bukti dan saksi
yang sah.
5. Seseorang yang bukan budak tidak akan ditahan, ditangkap, dinyatakan
bersalah tanpa perlindungan negara dan tanpa alasan hukum sebagai dasar
tindakannya.
6. Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur ditahan, raja
berjanji akan mengoreksi kesalahannya.
7. Kekuasaan raja harus dibatasi.
8. Hak Asasi Manusia (HAM) lebih penting daripada kedaulatan, kekuasaan,
politik dan hukum.

2. Revolusi Amerika

Revolusi Amerika dengan Declaration of Independence-nya tanggal 4 Juli


1776. John Locke menggambarkan keadaan status naturalis, ketika manusia telah
memiliki hak-hak dasar secara perorangan. Dalam keadaan bersama-sama, hidup
lebih maju seperti yang disebut dengan status civilis, locke berpendapat bahwa
manusia yang berkedudukan sebagai warga negara hak-hak dasarnya dilindungi
oleh negara.
Declaration of Independence di Amerika Serikat menempatkan Amerika sebagai
negara yang memberi perlindungan dan jaminan hak-hak asasi manusia dalam
konstitusinya.
Amanat Presiden Flanklin D. Roosevelt tentang “empat kebebasan” yang
diucapkannya di depan Kongres Amerika Serikat tanggal 6 Januari 1941 yakni :

1. Kebebasan untuk berbicara dan melahirkan pikiran (freedom of speech and


expression).
2. Kebebasan memilih agama sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya
(freedom of religion).
3. Kebebasan dari rasa takut (freedom from fear).
4. Kebebasan dari kekurangan dan kelaparan (freedom from want)

Kebebasan- kebebasan tersebut dimaksudkan sebagai kebalikan dari


kekejaman dan penindasan melawan fasisme di bawah totalitarisme untuk
mencapai perdamaian dan kemerdekaan yang abadi.

3. Revolusi Prancis
Perjuangan hak asasi manusia di Prancis dirumuskan dalam suatu naskah
pada awal Revolusi Prancis. Naskah tersebut dikenal dengan DECLARATION
DES DROITS DE L’HOMME ET DU CITOYEN yaitu pernyataan mengenai
hak-hak manusia dan warga negara. Pernyataan yang dicetuskan pada tahun 1789
ini mencanangkan hak atas kebebasan, kesamaan, dan persaudaraan atau
kesetiakawanan (liberte, egalite, fraternite).
Lafayette merupakan pelopor penegakan hak asasi manusia masyarakat
Prancis yang berada di Amerika ketika Revolusi Amerika meletus dan
mengakibatkan tersusunnya Declaration des Droits de I’homme et du Citoyen.
Prinsip-prinsip yang ditetapkan, Hak Asasi yang tersimpul dalam deklarasi itu
antara lain :

1. Manusia dilahirkan merdeka dan tetap merdeka.


2. Manusia mempunyai hak yang sama.
3. Manusia merdeka berbuat sesuatu tanpa merugikan pihak lain.
4. Warga Negara mempunyai hak yang sama dan mempunyai kedudukan serta
pekerjaan umum.
5. Manusia tidak boleh dituduh dan ditangkap selain menurut undang-undang.
6. Manusia mempunai kemerdekaan agama dan kepercayaan.
7. Manusia merdeka mengeluarkan pikiran.
8. Adanya kemerdekaan surat kabar.
9. Adanya kemerdekaan bersatu dan berapat.
10. Adanya kemerdekaan berserikat dan berkumpul.
11. Adanya kemerdekaan bekerja,berdagang, dan melaksanakan kerajinan.
12. Adanya kemerdekaan rumah tangga.
13. Adanya kemerdekaan hak milik.
14. Adanya kemedekaan lalu lintas.
15. Adanya hak hidup dan mencari nafkah.
2.3 Konsep dan Prinsip Rule Of Law

Konsep negara hukum Rule of law pada umumnya berkembang di negara-negara


Anglo-Saxon yang bersumber pada putusan-putusan hakim/pengadilan (judicial
decisions), melalui putusan-putusan hakim yang kemudian mewujudkan kepastian
hukum. Konsep Negara hukum di Indonesia sendiri menganut system Eropa
continental “civil law” yang mengedepankan hukum posistif sebagai patokan utama
dalam menjalankan tugas-tugas Negara dan juga dalam system peradilannya.

- Prinsip-prinsip Rule Of Law secara Formal tertera dalam UUD 1945 dan pasal-
pasal UUD negara RI tahun 1945. Inti dari Rule Of Law adalah jaminan adanya
keadilan bagi masyarakatnya, khususnya keadilan sosial.
- Prinsip-prinsip Rule of Law Secara Formal (UUD 1945)
1. Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1: 3)
2. Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu tanpa
kecuali (pasal 27:1)
3. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan sama di hadapan hukum (pasal 28 D:1)
4. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang
adil dan layak dalam hubungan kerja ( pasal 28 D: 2)
- Prinsip-prinsip Rule of Law secara Materiil / Hakiki :
a. Berkaitan erat dengan the enforcement of the Rule of Law
b. Keberhasilan the enforcement of the rule of law tergantung pada kepribadian
nasional masing-masing bangsa (Sunarjati Hartono, 1982)
c. Rule of law mempunyai akar sosial dan akar budaya Eropa (Satdjipto
Rahardjo, 2003)
d. Rule of law juga merupakan suatu legalisme, aliran pemikiran
hukum, mengandung wawasan sosial, gagasan tentang hubungan antar
manusia, masyarakat dan negara.
e. Rule of law merupakan suatu legalisme liberal (Satdjipto Rahardjo, 2003).
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal
yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang
lain. Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-
undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh
seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam
pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui
hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang
pengadilan HAM.
Rule of law adalah suatu doktrin hukum yang mulai muncul pada abad ke-
19,bersamaan dengan kelahiran negara konstitusi dan demokrasi. Ia lahir sejalan
dengan tumbuh suburnya demokrasi dan meningkatnya peren parlemen dalam
penyelenggaraan negara dan sebagai reaksi sebagai negara absolut yang
berkembamng sebalumnya.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

You might also like