You are on page 1of 14

Hama adalah hewan yang mengganggu atau merusak tanaman sehingga pertumbuhan dan

perkembangannya terganggu. Hama dapat merusak tanaman secara langsung maupun tidak
langsung. Gangguan atau serangan hama dapat terjadi sejak benih, pembibitan, pemanenan,
hingga di gudang penyimpanan. Gangguan dan serangan itu dapat menghambat pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Hama yang menyerang tanaman ada beraneka ragam, misalnya
wereng, gangsir, tikus, ulat tanah, lalat buah, walang sangit, dan kutu. Selain itu, tanaman juga
dapat terserang berbagai macam penyakit. Penyakit tanaman dapat disebabkan oleh virus,
bakteri, jamur, dan alga.Beberapa jenis, termasuk insekta (serangga), moluska (bekicot,
keong), rodenta (tikus), mamalia (babi), nematoda, dll. Serangan hama sangat terlihat dan dapat
menyebabkan kerugian yang besar . Namun serangan hama pada umumnya tidak memberikan
efek menular, terkecuali menentukan hama ini sebagai vektor penyakit.

Hama pra panen


Hama pra panen adalah hama yang menyerang tanaman mulai dari periode bibit sampai panen
di lahan pertanian
Hama pasca panen adalah hama yang menyerang produk pertanian sejak panen, pengolahan,
sampai penyimpanan di gudang.

tijauan pustaka

Beberapa filum yang anggotanya diketahui berpotensi sebagai hama tanaman adalah
Aschelminthes (nematoda), Mollusca (siput), Chordata (binatang bertulang belakang), dan
Arthropoda (serangga, tunggau, dan lain-lain). Dalam uraian berikut akan dibicarakan secara
singkat tentang sifat-sifat morfologi luar anggota filum tersebut.
a. Filum Nematoda
Sastrosuwignyo (1990) menyatakan bahwa tidak semua anggota Nematoda berperan
sebagai hama tanaman atau bersifat parasitik, namun ada juga yang bersifat saprofag yang tidak
merugikan tanaman. Nematoda sering ditemukan pada tempat-tempat atau habitat yang basah,
misalnya dalam air, tanah, tanaman, binatang, dan manusia.
Nematoda berukuran sangat kecil, berbentuk silindris, tidak berwarna (transparan),
bilateral simetris, tidak beruas, mempunyai rongga tubuh semu (pseudocoelomates), bagian
kepala agak tumpul, sedangkan bagian ekornya agak runcing. Selama hidupnya nematoda
dapat mengalami pegantian kulit sebanyak empat kali.
Nematoda parasitik ditandai dengan adanya stilet yang berfungsi mencucuk dan
mengisap jaringan tanaman. Sementara itu, nematoda saprofag tidak mempunyai alat ini. Ada
dua jenis stilet, yaitu Odontostilet dan Stomatostilet. Odontostilet adalah stilet yang berbentuk
seperti pisau tanpa knobb (pompa) pada bagian pangkal. Sedangkan stomatostilet berbentuk
seperti pisau dengan knobb pada bagian pangkalnya. Tipe odontostilet terdapat pada ordo
Dorylaimida, sedangkan tipe stomatostilet terdapat pada ordo Tylenchida.
Cara nematoda menyerang tanaman bervariasi, yaitu :
a. Ektoparasit, yaitu menyerang dari luar jaringan tanaman, misalnya Criconemoides sp
dan Xiphinema sp.
b. Endoparasit, yaitu menyerang dari dalam jaringan tanaman. Ada yang
bersifat sedentary (menetap), misalnya nematoda puru akar (Meloidogyne spp.), dan ada yang
bersifat migratory (berpindah), misalnya Pratylenchus sp.
c. Ektoendoparasit, yaitu setelah dewasa nematoda meletakkan sebagian tubuhnya ke dalam
tanaman, misalnya Rotylenchus sp.
d. Endoektoparasit, yaitu telur dan larva berkembang dalam tubuh tanaman, kemudian sebagian
tubuhnya keluar dari jaringan tanaman, misalnya Heterodera sp.
Akibat serangan nematoda, maka tanaman akan mengalami gejala kerusakan yang
beragam, tergantung jenis nematodanya. Berdasarkan gejala kerusakannya, nematoda
dibedakan menjadi :
a. Nematoda puru/bengkak (gall nematodes), misalnya Anguina tritici penyebab puru pada
daun dan biji gandum.
b. Nematoda batang (stem nematodes), misalnya Ditylenchus dipsaci yang menyebabkan
pembengkakan batang dan pembusukan umbi lapis (bawang).
c. Nematoda daun (leaf nematodes), misalnya Aphelenchoides besseyi yang menyebabkan
pucuk daun memutih pada tanaman padi.
d. Nematoda puru akar (root-knot nematodes), misalnya Meloidogyne sp
yang menyebabkan perakaran membengkak pada famili Solanaceae,
sehingga pertumbuhan tidak normal.
Nematoda dapat berperan sebagai vektor penyakit, misalnya dari ordo Dorylaimida
yaitu nematoda jarum (Longidorus sp.) dan nematoda keris (Xiphinema sp.). Keduanya bersifat
ektoparasit dan dapat menularkan penyakit virus. Nematoda ini menyerang tanaman dengan
cara mencucuk dan mengisap cairan sel akar. Luka tusukan tersebut sering diikuti oleh
serangan mikroorganisme sekunder (bakteri dan cendawan) sehingga menimbulkan
pembusukan. Akibatnya pertumbuhan tanaman merana dan perkembangannya terhambat.
b. Filum Mollusca
Kelas Gastropoda merupakan salah satu kelas anggota filum Mollusca yang banyak
berperan sebagai hama tanaman. Tubuh anggota kelas Gastropoda ada yang dilindungi oleh
cangkang (shell), adapula yang tidak. Sebagai contoh yaitu bekicot (Achatina
fullica Bowd.), Semperula maculata, siput bugil (Parmarion pupillaris Humb.), dan Sumpil
(Lamellaxis gracilis Hutt.).
Bekicot berasal dari Afrika Timur atau Afrika Selatan ini memiliki panjang tubuh 10
cm-13 cm. Cangkang bekicot berbentuk kerucut berulir, berwarna coklat-kekuningan dengan
bercak coklat kehitaman yang memanjang. Tubuh berwarna coklat, berlendir dan perutnya
berfungsi sebagai kaki. Mempunyai dua pasang sungut (antena), yaitu sungut depan yang
berfungsi sebagai peraba dan sungut di belakang yang berfungsi sebagai mata. Bekicot dan
anggota Gastropoda yang lain menggunakan gigi parut (radula) untuk menggigit dan
mengunyah bagian tanaman yang berdaging tebal dan berair. Biasanya menyerang tanaman
pada malam hari, dan banyak ditemukan di tempat-tempat yang berair dan mempunyai
kelembaban tinggi (Rukmana dan Saputra, 1997).
Semperula maculata banyak ditemukan menyerang daun tembakau yang masih muda,
anggrek dan karet. Tubuhnya berwarna kelabu kehijauan, berukuran sebesar kelingking
(Kalshoven, 1981).
Siput bugil (Parmarion pupillaris Humb.), tubuhnya tidak dilindungi cangkang. Warna
cokelat kekuningan, abu-abu atau hitam, dengan panjang tubuh 3 cm-5 cm. Biasanya siput ini
menyerang daun tembakau muda, daun teh (menggulung daun teh), dan pucuk tanaman karet
(Rukmana dan Saputra, 1997).
Sumpil (Lamellaxis gracilis Hutt) memiliki pelindung (rumah) berbentuk silindris,
kecil, berwarna kuning muda. Panjang tubuhnya ± 11 mm. Sumpil sering merusak persemaian
bermacam-macam sayuran dan tanaman hias (Rukmana dan Saputra, 1997).
c. Filum Chordata
Filum Chordata mempunyai banyak anggota, namun tidak semuanya berperan sebagai
hama tanaman. Anggota filum ini yang banyak berperan sebagai hama adalah Kelas Mamalia
(hewan menyusui) dan kelas Aves (burung).
Dari kelas mamalia, ordo Rodentia (binatang mengerat) merupakan ordo yang paling
merugikan, misalnya tupai (Callosciurus notatus) dan tikus sawah (Rattus rattus
argentiventer). Disamping itu kelelawar, musang, landak, dan satwa liar seperti gajah, kera,
babi hutan, rusa, dan beruang juga dapat berperan sebagai hama yang merugikan. Sedangkan
dari kelas aves yang berperan sebagai hama misalnya burung pipit (Lonchura
leucogastroides (Horsf. dan Moore)).
1. Tupai (Callosciurus notatus)
Tupai banyak merusak buah kelapa dengan cara mengerat, baik pada waktu
siang maupun malam. Tubuh tupai berwarna kelabu sampai hitam pada bagian perut sampai
kepalanya, dan di bagian punggung berwarna hitam pada pangkal dan kuning di ujung.
2. Tikus (Rattus-rattus spp.)
Tikus merupakan hama paling penting dibandingkan dengan hama-hama dari golongan
mamalia lainnya. Perkembangbiakan tikus sangat cepat, dan tanaman yang disukainya cukup
banyak. Tikus dapat menyebabkan kerusakan tanaman padi pada areal yang luas sejak di
persemaian sampai menjelang panen. Disamping itu tikus juga menyerang tanaman lainnya
yaitu jagung, kedelai, kacang tanah, ubi jalar, tebu, kelapa, dan kelapa sawit (Kalshoven,1981).
4. Musang (Paradoxurus hermaphroditus)
Populasi musang di habitat alam tergolong relatif rendah, namun dapat menimbulkan
kerugian bagi para petani. Binatang ini menyukai buah-buahan yang sudah tua atau masak.
Disamping itu, musang bersifat rakus, pemakan segala jenis tanaman atau hewan, antara lain
pemangsa anak ayam (Rukmana dan Saputra, 1997).
5. Landak (Acantyon brachyurum (L.) = Hystrix javanicus)
Landak biasanya membuat sarang pada tebing-tebing berupa lubang-lubang atau gua
kecil seperti tikus. Aktif pada malam hari dan menyerang akar tanaman umbi-umbian, dapat
pula menyerang jagung, ketela pohon, nenas, dan tebu (Kalshoven, 1981).
d. Filum Arthropoda
Sebagian besar hama tanaman yang kita kenal merupakan anggota filum Arthropoda.
Filum ini mempunyai ciri yang sangat khas yaitu :
1. Tubuh terbagi menjadi 2 atau 3 bagian.
2. Tubuh dan kaki beruas-ruas.
3. Alat tambahan beruas-ruas dan berpasangan.
4. Dinding tubuh bagian luar berupa skeleton yang secara periodik dilepas
dan diperbaiki/diganti.
Anggota filum Arthropoda yang berperan sebagai hama berasal dari Kelas Acharina
dan Insecta (serangga) (Ananda, 1983).

1. Kelas Arachnida
Menurut Ananda (1983), anggota kelas Arachnida ada yang berperan sebagai hama
tanaman, dan adapula yang berperan sebagai predator hama tanaman. Salah satu contoh jenis
yang berperan sebagai hama tanaman adalah tungau merah Tetranichus bimaculatus yang
menyerang tanaman ketela pohon terutama pada musim kemarau. Gejala yang ditimbulkannya
berupa bercak-bercak kekuningan, karena cairan sel daun diisapnya. Daun ini akhirnya kering
dan rontok. Contoh yang berperan sebagai predator adalah laba-laba.
Beberapa jenis ordo dari kelas insecta atau hexapoda yang menjadi hama penting adalah
sebagai berikut :
1. Ordo Orthoptera
Orthoptera berasal dari kata orthos yang berarti lurus dan pteron artinya sayap.
Golongan serangga ini pada waktu istirahat berperilaku khas, yaitu sayap belakangnya dilipat
lurus di bawah sayap depan. Alat mulut nimfa dan imagonya penggigit-pengunyah.
Perkembangan hidup hama ini termasuk tipe paurometabola (telur-nimfa-imago). Nimfa dan
imago hidup pada habitat yang sama. Stadium nimfa dan imago bersifat merusak tanaman.
Beberapa jenis serangga hama yang termasuk ke dalam ordo Orthoptera adalah :
a. Belalang kayu (Valanga nigricornis Burn.)
b. Belalang kembara (Locusta migratoria manilensis Mayen)
c. Belalang pedang (Sexava spp.)
d. Belalang china atau belalang berantena pendek (Oxya chinensis)
e. Gangsir (Brachytrypus portentosus Linch)
f. Jengkerik (Gryllus mitratus Burn.) dan (Gryllus bimaculatus De G.)
g. Anjing tanah (Gryllotalpa africana Pal.)
2. Ordo Hemiptera
Hemi berarti setengah dan pteron artinya sayap. Golongan serangga yang termasuk
ordo Hemiptera ini mempunyai sayap depan yang mengalami modifikasi sebagai hemelitron,
yaitu setengah bagian di daerah pangkal menebal, sedangkan sisanya berstruktur seperti
selaput, dan sayap belakangnya mirip selaput tipis (membran). Tipe perkembangan hidup ordo
Hemiptera adalah paurometabola (telur-nimfa-imago). Tipe alat mulut, baik nimfa maupun
imago pencucuk-pengisap, dan keduanya hidup dalam habitat yang sama. Stadium serangga
yang merusak tanaman adalah nimfa dan imago. Jenis serangga yang termasuk ordo Hemiptera,
antara lain :
a. Hama pengisap daun teh, kina, dan buah kakao (Helopeltis antonii)
b. Kepik buah lada (Dasynus piperis)
c. Kepik hijau (Nezara viridula)
d. Walang sangit (Leptocorixa acuta) (= Leptocorisa oratorius)
e. Kepik hijau Rhynchocoris poseidon Kirk.
3. Ordo Homoptera
Homo artinya sama dan pteron berarti sayap. Serangga golongan ini mempunyai sayap depan
berstruktur sama, yaitu seperti selaput (membran). Sebagian dari serangga ordo Homoptera ini
mempunyai dua bentuk, yaitu serangga bersayap dan tidak bersayap. Misalnya, kutu daun Aphis sp.
sejak menetas sampai dewasa tidak bersayap. Tetapi bila populasinya tinggi sebagian serangga tadi
membentuk sayap untuk memudahkan pindah dari satu tempat ke tempat lain. Tipe perkembangan
hidup ordo Homoptera adalah paurometabola (telur-nimfa-imago). Kutu daun bersifat partenogenetik,
yaitu embrio berkembang di dalam imago betina tanpa pembuahan terlebih dahulu. Jenis serangga dari
ordo Homoptera ini antara lain :
a. Wereng hijau (Nephotettix apicalis)
b. Wereng cokelat (Nilaparvata lugens)
c. Kutu loncat (Heteropsylla sp.)
d. Kutu daun penular CVPD (Diaphorina citri)
e. Kutu daun (Aphis sp.)
f. Kutu daun persik (hijau) (Myzus persicae)
g. Kutu daun atau white fly (Bemisia tabaci Genn)
h. Kutu daun jeruk dan mawar (Aleurocanthus spiniferus)
i. Kutu daun kelapa (Aspidiotus destructor)
j. Kutu putih pada tebu (Oregma lanigera Zehntn)
k. Kutu sisik atau kutu perisai hijau pada kopi dan cengkeh (Coccus viridis Gr.)
l. Kutu dompolan (Pseudococcus citri Risso)
4. Ordo Lepidoptera
Lepidos berarti sisik dan pteron artinya sayap. Kedua pasang sayap ordo Lepidoptera mirip
membran yang penuh denagn sisik. Sisik-sisik ini sebenarnya merupakan modifikasi dari rambut biasa.
Bila sisik tersebut dipegang akan mudah menempel pada tangan. Serangga dewasa dibedakan atas dua
macam, yaitu kupu-kupu dan ngengat. Kupu-kupu aktif pada siang hari, sedangkan ngengat aktif pada
malam hari. Perkembangbiakan serangga ordo Lepidoptera adalah holometabola(telur-larva/ulat-
pupa/kepompong-imago). Alat mulut larva tipe penggigit-pengunyah, sedangkan alat mulut imagonya
bertipe pengisap. Srtadium serangga yang sering merusak tanaman adalah larva, sedangkan imagonya
hanya mengisap nektar (madu) dari bunga-bungaan. Jenis serangga hama yang termasuk ordo
Lepidoptera, antara lain:
a. Ulat daun kubis (Plutella xylostella)
b. Ulat titik tumbuh (ulat krop) (Crocidolomia binotalis Zeller)
c. Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
d. Penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis Guenee)
e. Penggerek polong kedelai (Etiella zinckenella Treitschke)
f. Penggerek buah kakao dan rambutan (Conopomorpha cramerella)
g. Ulat penggulung daun melintang pada teh (Catoptilia theivora Wls)
h. Penggerek pucuk tebu putih (Scirpophaga nivella intacta Sn)
i. Ulat peliang daun jeruk (kupu-kupu pastur) (Papilio memnon L.)
j. Penggerek batang padi putih (Tryporyza innotata Walker)
k. Penggerek batang padi kuning (Tryporyza incertulas Walker)
l. Penggerek batang padi bergaris (Chilo supressalis Walker)
m. Penggerek batang padi merah jambu (Sesamia inferens Walker)
n. Ulat perusak/penggerek tongkol jagung (Heliothis armigera) (= Helicoverpa armigera Hubn.)
o. Ulat jengkal Plusia chalcites ( = Chrysodeixis chalcites)
p. Ulat penggulung daun pisang (Erionota thrax L.)
5. Ordo Coleoptera
Coleoptera berasal dari kata coleos atau seludang dan pteron atau sayap. Serangga dari ordo
Coleoptera ini memiliki sayap depan yang mengalami modifikasi, yaitu mengeras dan tebal seperti
seludang. Sayap depan atau seludang ini berfungsi untuk menutupi sayap belakang dan bagian
tubuhnya. Sayap depan yang bersifat demikian disebut elitron, sedangkan sayap belakang strukturnya
tipis seperti selaput. Pada saat terbang kedua sayap depan tidak berfungsi, namun pada waktu istirahat
sayap belakang dilipat di bawah sayap depan. Perkembangbiakan hidup serangga ordo Coleoptera
adalah holometabola (telur-larva-pupa-iamgo). Tipe alat mulut larva dan imago memiliki struktur yang
sama, yaitu penggigit-pengunyah. Coleoptera adalah ordo serangga yang paling besar di antara ordo-
ordo serangga hama. Oleh karena itu, ordo serangga ini banyak bentuknya. Sifat hidup serangga ordo
Coleoptera sebagian ada yang merusak tanaman, namun adapula yang bersifat predator. Serangga ordo
Coleoptera yang berperan sebagai hama/perusak tanaman, antara lain :
a. Kumbang kelapa atau kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros L.)
b. Penggerek batang albizzia (Xystrosera festiva)
c. Kumbang perusak pucuk kelapa (Brontispa longissima)
d. Penggerek buah kopi (Stephanoderes hampei)
e. Kumbang daun kangkung dan terung (Epilachna sp.)
f. Kumbang daun kedelai (Phaedonia inclusa Stal.)
g. Kumabng pemakan daun semangka, melon (Aulacophora abdominalis (Fabricius)) dan (Aulacophora
hilaris(Boisduval))
h. Penggerek batang cengkeh (Nothopeus fasciatipennis Wat.)
i. Hama bubuk beras (Sitophilus oryzae) dan (Sitophilus zeamais)
j. Penggerek ubi jalar (Cylas formicarius)
k. Penggerek cabang kopi (Xyleborus morigerus)
6. Ordo Diptera
Di artinya dua dan pteron berarti sayap. Diptera artinya serangga yang hanya mempunyai
sepasang sayap depan sebab sepasang sayap belakangnya telah berubah bentuk menjadi bulatan (halter).
Sayap ini berfungsi sebagi alat keseimbangan pada saat terbang, alat untuk mengetahui arah angin, dan
juga alat pendengaran. Stadium larva Diptera disebut tempayak atau belatung atau set. Larva tidak
mempunyai kaki, dan hidupnya menyukai tempat-tempat yang lembab dan basah. Perkembangan hidup
ordo Diptera adalah holometabola (telur-larva-pupa-imago). Tipe alat mulut larva penggigit-
pengunyah, sedang imagonya memiliki tipe alat mulut penjilat-pengisap. Jenis serangga ordo Diptera
yang sering merusak tanaman antara lain adalah :
a. Lalat bibit kedelai (Agromyza phaseoli Tryon)
b. Lalat buah (Bactrocera spp.)
c. Lalat penggerek batang padi (Atherigona exigua)
d. Lalat bibit padi (Hydrellia philippina)
e. Hama ganjur (Orseolia oryzae Wood Mason)
7. Ordo Thysanoptera
Thysanos artinya rumbai dan pteron berarti sayap. Serangga dari ordo Thysanoptera ini
berukuran sangat kecil. Sayapnya berjumlah dua pasang dengan bentuk memanjang, sempit,
membranus, dan pada bagian tepinya terdapat rambut-rambut halus berumbai. Perkembangan hidup
serangga Thysanoptera adalah paurometabola (telur-nimfa-imago). Tipe alat mulut nimfa dan imago
pencucuk-pengisap. Serangga dari ordo ini dapat merusak daun, bunga, dan buah tanaman. Daun yang
terserang menjadi keriting atau salah bentuk. Bunga yang terserang menjadi salah bentuk atau gugur,
sedangkan serangan pada buah menyebabkan bercak-bercak atau gugur. Jenis serangga dari ordo
Thysanoptera yang sering merusak tanaman antara lain :
a. Thrips hitam pada tanaman jagung (Heliothrips striatoptera Kob)
b. Thrips pada bibit padi dan jagung (Thrips oryzae Will)
c. Thrips bawang (Thrips tabaci Lind)

Kerusakan (kerugian) yang ditimbulkan oleh hama tanaman menurut Rukmana dan Saputra
(1997), antara lain sebagai berikut :
1. Kerugian secara kuantitas (berkurangnya hasil atau produksi) antara lain sebagai berikut :
a. Serangan kumbang daun Aulacophora similis Oliver dengan cara memakan daun dan bunga pada
famili Cucurbitaceae (semangka, melon, mentimun, dan pare) menyebabkan produksi tanaman tersebut
menurun (rendah).
b. Serangan kumbang penggerek buah kapas Amorphoidea sp. dapat menyebabkan buah tersebut gugur
sebelum masak.
c. Serangan serangga Amrasca flavescens F. atau Empoasca flavescens F. pada tanaman kapas yang
masih muda dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut tidak normal sehingga produksi
menurun.
d. Serangan ulat tanah Agrotis ipsilon Hufn. yang memakan berbagai jenis tanaman (polifag), terutama
tanaman muda, dapat menyebabkan tanaman terkulai (layu) atau mati.
2. Kerugian secara kualitas (menurunnya mutu hasil), antara lain sebagai berikut :
a. Perubahan warna pada beberapa macam produk tanaman (ubi, daun, bunga, maupun buah),
misalnya :
1. Ubi jalar Ipomoea batatas L. yang terserang hama lanas Cylas formicarius Fabr. akan
berwarna cokelat kehitam-hitaman.
2. Biji kedelai yang terserang kepik hijau Nezara viridula L. dan kepik polong atau kepik
cokelat Riptortus linearis F. akan berwarna kehitam-hitaman.
3. Daun dan buah pada beberapa jenis tanaman yang terserang hama penggerek batang akan mengalami
perubahan warna menjadi lebih pucat daripada warna asli (normal), dan buah masak sebelum waktunya
ataupun berguguran.
b. Perubahan rasa, misalnya :
1. Ubi jalar yang terserang hama lanas Cylas formicarius Fabr. rasanya menjadi pahit.
2. Buah durian yang terserang hama penggerek Tirathaba ruptilinea Wlk. rasanya menjadi kemasam-
masaman.
c. Bercak atau bintik-bintik hitam, misalnya :
1. Daun kangkung yang terserang walang sangit Leptocorisa oratorius Thumb. akan menunjukkan gejala
berbintik-bintik hitam atau kecokelat-cokelatan.
2. Kulit biji kedelai ataupun kacang hiaju yang terserang kepik hijau Nezara viridula L. akan berbercak-
bercak cokelat.
d. Rusak atau abnormal, misalnya :
1. Daun kedelai yang terserang ulat jengkal Chrysodeixis chalcites Esp. akan menjadi berlubang-lubang
(Gambar 1.1).
2. Umbi kentang yang terserang nematoda Meloidogyne sp. akan berbintil-bintil (abnormal), atau
berlubang dan membusuk akibat serangan hama uret.
3. Daun tembakau yang terserang Thrips spp., Myzus persicae Sulz. dan Bemisia tabaci akan menjadi
keriting dan ukurannya kecil-kecil.
4. Buah tomat yang terserang ulat penggerek buah Helicoverpa armigera Hbn. akan menjadi berlubang-
lubang.
5. Krop kubis yang terserang ulat titik tumbuh Crocidolomia binotalis Zeller akan tampak berlubang-
lubang dan rusak, sehingga menyebabkan berkurangnya hasil atau produksi (Gambar 1.2).
6. Biji kacang panjang berlubang-lubang akibat serangan hama gudang Callosobruchus chinensis L.
(Gambar 1.3)
Organisme yang berperan sebagai hama tanaman menurut Rasdiman (1994), meliputi filum
Nemathelminthes/Aschelminthes termasuk nematoda, Mollusca, Arthropoda, dan Chordata. Filum
Nemathelminthes, Mollusca , dan Arthropoda, karena tidak bertulang belakang dimasukkan ke dalam
kelompok Invertebrata, sedangkan filum Chordata yang bertulang belakang dimasukkan ke dalam
kelompok Vertebrata. Dari fila tersebut, maka filum Arthropodalah yang paling berperan sebagai hama,
terutama dari kelas insekta (serangga).
Serangga dan tanaman inang mempunyai hubungan yang erat sekali, karena serangga
membutuhkan tempat berlindung, kawin, meletakkan telur dan nutrisi yang dapat diperolehnya dari
tanaman. Kecenderungan serangga hama dalam memilih tanaman sebagai inang sangat ditentukan oleh
sifat-sifat yang terkandung dalam tanaman tersebut. Apabila tanaman memiliki sifat-sifat yang disukai
oleh serangga hama, maka ada kecenderungan bahwa tanaman mengalami kerusakan yang lebih berat.
Hama merusak tanaman secara langsung, yaitu menyerang bagian-bagian tanaman seperti akar,
batang, daun, bunga, buah atau tanaman seluruhnya. Pengertiannya adalah bahwa ada jenis hama yang
menyerang satu bagian tanaman, atau menyerang bagian tanaman tertentu, namun mengakibatkan
tanaman tidak dapat dipanen. Sebagai contoh adalah hama penggerek batang padi kuning Tryporyza
incertulas yang menyerang titik tumbuh tanaman padi. Akibatnya akan timbul gejala mati pucuk (dead
heart) atau sundep pada tanaman padi pada fase pertumbuhan vegetatif. Pada fase generatif, hama ini
menimbulkan gejala beluk, yaitu bulir-bulir tanaman padi yang terserang akan tegak, kosong dan
berwarna keabu-abuan. Tanaman padi yang terserang hama tersebut tidak akan pernah diharapkan
hasilnya.
Tingkat kerusakan tanaman akibat serangan hama sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat hama
dalam cara menyerangnya. Beberapa jenis hama hanya menyerang sasaran utama bagian daun atau
batang, dahan, akar, ubi, bunga, buah, dan biji, namun ada pula hama yang menyerang lebih dari satu
bagian tanaman. Berikut ini contoh jenis hama yang menyerang bagian tertentu dari tanaman.
Hama Pemakan Daun atau Pengisap Cairan Tanaman :
1. Ordo Coleoptera
a. Kumbang kelapa Oryctes rhinoceros Linnaeus
b. Kumbang catut atau kumbang penjepit Xylotrupes gideon L.
c. Kumbang daun semangka Aulacophora similis Oliver
d. Kumbang Epilachna sparsa Herbst.
e. Kumbang daun kedelai Phaedonia inclusa Stal
2. Ordo Hemiptera
a. Kepik hijau pada tanaman kacang-kacangan Nezara viridula
b. Walang sangit Leptocorixa acuta (= Leptocorisa oratorius)
c. Kepinding tanah atau kepik padi hitam Scotinophara lurida Brum
d. Kepik Helopeltis antonii Sign.
3. Ordo Homoptera
a. Wereng cokelat Nilaparvata lugens Stil.
b. Wereng hijau Nephotettix virescens Distant.
c. Kutu putih atau kutu kebul Bemisia tabaci Genn
d. Kutu daun Aphis sp.
4. Ordo Lepidoptera
a. Ulat bawang Spodoptera exigua Hbn.
b. Ulat jengkal Plusia chalcites (= Chrysodeixis chalcites Esp.)
c. Ulat kubis Plutella xylostella L.
5. Ordo Orthoptera
a. Belalang kayu Valanga nigricornis Burn.
b. Belalang setan Aularches miliaris L.
c. Belalang Sexava spp.
d. Belalang china Oxya chinensis L.
6. Ordo Thysanoptera
a. Thrips tabaci Lindeman

Hama Perusak Batang dan Ranting


1. Ordo Coleoptera
a. Penggerek batang keluarga Myrtaceae Nothopeus himipterus Ol
b. Penggerek batang tanaman mangga Batocera rufomaculata Gerr.
c. Kumbang bubuk dahan atau ranting kopi Xyleborus compactus Eichh.
d. Kumbang kelapa merah Rynchophorus ferrugineus Oliver
2. Ordo Lepidoptera
a. Penggerek batang padi kuning Tryporyza incertulas Wlk.
b. Penggerek batang padi putih Tryporyza innotata Wlk.
c. Penggerek batang padi merah jambu Sesamia inferens Wlk.
d. Penggerek batang padi bergaris Chilo suppressalis Wlk.
e. Penggerek batang tanaman kopi dan kakao Zeuzera coffeae Nietn.
f. Penggerek batang muda pada beberapa jenis tanaman Agrotis spp.
3. Ordo Homoptera
a. Hama pengisap cairan batang jeruk Asterolecanium striatum Russ
Hama yang Merusak Bunga dan Buah :
1. Golongan Aves
a. Burung gereja Passer montanus
b. Burung manyar Ploceus manyar
c. Burung gelatik Padda oryzivora
d. Burung emprit Munia leucogastroides
2. Ordo Hemiptera
a. Walang sangit Leptocorixa acuta (= Leptorisa oratorius)
b. Kepik Helopeltis antonii Sign.
3. Ordo Homoptera
a. Kutu sisik daun dan buah jeruk Parlatoria pergandii Comst
b. Kutu dompolan putih Pseudococcus citri Risso
4. Ordo Lepidoptera
a. Ulat bunga jeruk Prays citri Mill.
b. Ulat bisul buah jeruk Prays endocarpa Meyr.
c. Ulat buah kapas kemerahan Platyedra gossypiella
d. Ulat buah mangga Philotroctis eutraphera Meyr.
e. Ulat buah petai Mussidia pectnicornella Hamps
f. Ulat pemakan segala tanaman melubangi buah-buahan Heliothis armigera Hubner (= Helicoverpa
armigeraHubner)
5. Golongan Mamalia
a. Kelelawar Pteropus vampyrus
b. Tupai Callosciurus notatus
c. Tikus Rattus-rattus spp.
d. Musang Paradoxurus hermaphroditus
e. Kera Macaca irus
Hama Pemakan Biji-bijian di Gudang Penyimpanan :
1. Ordo Coleoptera
a. Kumbang bubuk beras Calandra oryzae L.
b. Kumbang bubuk jagung Sitophilus zeamais Motsch
c. Kumbang tepung merah karat Tribolium castaneum
d. Kumbang bubuk gabah Rhyzopertha dominica F.
e. Kumbang biji-bijian Trogoderma granarium Everts
2. Ordo Lepidoptera
a. Ngengat bubuk Ephestia cautella Walk.
b. Ngengat gabah Sitotroga cerealella Oliv.
c. Ngengat beras Plodia interpunctella Hubn.
Hama Perusak akar atau umbi :
1. Lanas perusak ubi jalar Cylas formicarius
2. Nematoda puru akar Meloidogyne sp.
3. Penggerek ubi kentang Phthorimaea operculella
Hama Penular (vektor) Penyakit Tanaman :
1. Wereng hijau Nephotettix spp. penular virus tungro dan penyakit kerdil kuning pada tanaman padi
2. Wereng cokelat Nilaparvata lugens Stil., penular virus kerdil rumput, dan kerdil hampa pada tanaman
padi
3. Kutu daun Diaphorina citri Kuw., penular penyakit CVPD pada tanaman jeruk
4. Wereng zigzag Recilia dorsalis, penular penyakit kerdil puru dan penyakit daun jingga pada tanaman
padi
5. Kutu daun Aphis spp., penular penyakit keriting pada cabai
6. Kutu kebul Bemisia tabaci, penular penyakit virus pada tanaman kedelai, cabai, dan tembakau.

ordo serangga
Serangga merupakan objek penting yang dipelajari karena merupakan hama yang
merusak tanaman diarea pertanian dan serangga merupakan jumlah spesies yang terbesar yaitu
sekitar 686.000 (91% dari 750 spesies arthropoda) dan dari seluruh spesies binatang yang
dikenal yakni sekitar 72% dari seluruh spesies binatang. Serangga yang penting yang tidak lain
sering merusak tanaman adalah kelompok kelas Hexapoda. Serangga Hexapoda mempunyai
ciri khas yakni memiliki enam buah kaki. Jenis ini memiliki beberapa jenis ordo,yakni sebagai
berikut:
1. Ordo Orthoptera.
Berasal dari kata orthos yang artinya”lurus” dan pteron artinya “sayap”. Golongan serangga
ini sebagian anggotanya dikenal sebagai pemakan tumbuhan, namun ada beberapa di antaranya
yang bertindak sebagai predator. Sewaktu istirahat sayap bagian belakangnya dilipat secara
lurus dibawah sayap depan. Sayap depan mempunyai ukuran lebih sempit daripada ukuran
sayap belakang. Alat mulut nimfa dan imagonya menggigit-mengunyah yang ditandai adanya
labrum, sepasang mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing terdapat palpus
maxillarisnya, dan labium dengan palpus labialisnya. Tipe metamorfosis ordo ini adalah
paurometabola yaitu terdiri dari 3stadia (telur-nimfa-imago).
Beberapa contoh serangga jenis ordo orthoptera :
a. belalang kayu (Valanga nigricornis Burn.);
b. belalang pedang (Sexava spp.);
c. jangkrik (Gryllus mitratus Burn dan Gryllus bimaculatus De G.);
d. anjing tanah (Gryllotalpa africana Pal.).

2. Ordo Hemiptera
Hemi artinya “setengah” dan pteron artinya “sayap”. Beberapa jenis serangga dari ordo
ini pemakan tumbuhan dan adapula sebagai predator yang mengisap tubuh serangga lain dan
golongan serangga ini mempunyai ukuran tubuh yang besar serta sayap depannya mengalami
modifikasi, yaitu setengah didaerah pangkal menebal, sebagiannya mirip selaput, dan syap
belakang seperti selaput tipis. Paurometabola merupakan tipe perkembangan hidup dari ordo
ini yang terdiri dari 3 stadia yaitu telur > nimfa > imago. Tipe mulut menusuk-mengisap yang
terdiri atas moncong (rostum) dan dilengkapi dengan stylet yang berfungsi sebagai alat
pengisap. Nimfa dan imago merupakan stadium yang bisa merusak tanaman.
Beberapa contoh serangga anggota ordo Hemiptera ini adalah :
a. kepik buah jeruk (Rynchocoris poseidon Kirk);
b. hama pengisap daun teh, kina, dan buah kakao (Helopeltis antonii);
c. walang sangit (Leptocorixa acuta Thumb);
d. kepik buah lada (Dasynus viridula).

3. Ordo Homoptera
Homo artinya “sama” dan pteron artinya “sayap” serangga golongan ini mempunyai sayap
depan bertekstur homogen. Sebagian dari serangga ini mempunyai dua bentuk, yaitu serangga
bersayap dan tidak bersayap. Misalnya kutu daun (Aphis sp.) sejak menetas sampai dewasa
tidak bersayap. Namun bila populasinya tinggi sebagian serangga tadi membentuk sayap untuk
memudahkan untuk berpindah habitat. Tipe perkembangan hidup serangga ini adalah
paurometabola (telur-nimfa-imago). Jenis serangga ini, antara lain;
a. wereng coklat (Nilaparvta lugens);
b. wereng hijau (Nephotettix apicalis);
c. kutu loncat (Heteropsylla);
d. kutu daun (Myzus persicae).

4. Ordo Lepidoptera
Berasal dari kata lepidos “sisik” dan pteron artinya “sayap”. Tipe alat mulut dari ordo
lepidoptera menggigit-mengunyah tetapi pada imagonya bertipe mulut
menghisap.Perkembangbiakannya bertipe “holometebola” (telur-larva-pupa-imago). Larva
sangat berpotensi sebagai hama tanaman, sedangkan imagonya(kupu-kupu dan ngengat)
hanya mengisap madu dari tanaman jenis bunga-bungaan. Sepasang sayapnya mirip membran
yang dipenuhi sisik yang merupakan modifikasi dari rambut.
Yang termasuk jenis serangga dari ordo ini,antara lain
a. ulat daun kubis (Plutella xyllostella);
b. kupu-kupu pastur (Papilio memnon L);
c. ulat penggulung daun melintang pada teh (Catoptilia theivora Wls);
d. penggerek padi putih (Tryporyza innotata Walker).

5. Ordo Coleoptera
Coleos artinya “seludang” pteron “sayap”. Tipe serangga ini memiliki sayap depan yang
mengeras dan tebal seperti seludang berfungsi untuk menutup sayap belakang dan bagian
tubuh. Sayap bagian belakang mempunyai struktur yang tipis. Perkembangbiakan ordo ini
bertipe “holometabola” atau metamorfosis sempurna yang perkembangannya melalui stadia :
telur – larva – kepompong (pupa) – dewasa (imago). Tipe alat mulut nyaris sama pada larva
dan imago (menggigit-mengunyah) jenisnya bentuk tubuh yang beragam dan ukuran tubuhnya
lebih besar dari jenis serangga lain. Anggota-anggotanya sebagian sebagai pengganggu
tanaman, namun ada juga yang bertindak sebagai pemangsa serangga jenis yang berbeda.
Serangga yang yang merusak tanaman, antara lain:

a. kumbang kelapa (Oryctes rhinoceros L.);


b. kumbang daun kangkung, semangka, dan terung (Epilachna sp.);
c. kumbang daun keledai (Phaedonia inclusa Stal.);
d. penggerek batang cengkih (Nothopeus fasciatipennis Wat. ).

6. Ordo Diptera
Di artinya “dua” dan pteron artinya “sayap” merupakan bangsa lalat, nyamuk meliputi
serangga pemakan tumbuhan, pengisap darah, predator dan parasitoid. Serangga dewasa hanya
memiliki satu pasang sayap di depan, sedangkan sayap belakang telah berubah menjadi halter
yang multifungsi sebagai alat keseimbangan, untuk mengetahui arah angin, dan alat
pendengaran.Metamorfosisnya “holometabola” (telur-larva-kepompong –imago).
Larva tidak punya tungkai, dan meyukai tempat yang lembab dan tipe mulutnya menggigit-
mengunyah, sedangkan imago bertipe mulut menusuk-mengisap atau menjilat-mengisap. Jenis
serangga golongan ini, antara lain :
a. lalat buah (Bactrocera sp.);
b. lalat bibit kedelai (Agromyza phaseoli Tryon);
c. lalat bibit padi (Hydrellia philippina);
d. hama ganjur (Orseolia oryzae Wood Mason).

7. Ordo Odonata
Merupakan bangsa capung, memiliki anggota yang besar dan mudah dikenal. Sayap
dua pasang dan bersifat membranus. Metamorfosisnya bersifat Hemimetabola, pada stadium
larva dijumpai adanya alat tambahan berupa insang dan hidup di dalam air. Anggota-
anggotanya dikenal sebagai pemangsa pada beberapa serangga lain jenis. Contohnya Capung
(Ischnura ceruvula)

hama Gudang

Serangga hama gudang menyerang bahan-bahan pangan tertentu yang sesuai dengan
kebutuhanya. Selain komoditi yang berbeda serangga hama gudang juga mempunyai siklus hidup
yang berbeda, dalam hal ini yaitu waktu yang diperlukan untuk siklus hidupnya. Salah satu ciri
spesifik dari serangga hama gudang adalah mengalami metamorfosis yang sempurna, yaitu dari
telur,larva, pupa, dan imago.

Ciri-ciri hama gudang :

Serangga hama gudang memiliki ciri-ciri umum yaitu:

1. Tubuhnya terdiri atas 3 bagianKepala, dada (Thorax), dan Perut (abdomen)


2. Bagian luar tubuh tertutupi oleh kulit luar (eksoskeleton)
3. Selama hidupnya mengalami bebrapa fase perubahan bentuk (Metamodfosa)

Infestor internal/hama primer seringkali menjadi hama penting pascapanen karena tngginya
tingkat kerusakan, apalagi bila embrio biji juga dikonsumsi. Sifat infestasinya yang tersembunyi
(hidden infestation) juga menyebabkan hama ini suli dideteksi dan dibersihakan saat pemrosesan
bahan simpan. Infestor internal terdiri dari :

 Kumbang moncong (famili curculionidae),


 Kumbang benih (famili bruchidae),
 Kumbang penggerek (famili bostrichidae),
 Ngengat penggerek (famili gelechiidae). (Winarno, 1983).

Eksternal infestor/hama sekunder dalam keadaan tertentu dapat hidup pada biji-bijian utuh
namun tetap saja menyerang dari permukaan luar dan tampaknya menyukai bagian
embrio/lembaga. Kelompok hama ini terdiri dari berbagai famili dari ordo coleoptera, lepidoptera,
psocoptera dan tungau. (Kartasapoetra. 1990).
Ordo Coleoptera adalah kelompok serangga yang paling banyak anggotanya dan hampir
semua relung ekologis dalam penyimpanan dapat dimamfaatkan olehnya. Famili bruchidae,
bostrichidae dan curculionidae berperan sebagai hama primer, sedangkan hama sekunder banyak
yang merupakan anggota famili cucujidae, silvanidae dan tenebrionidae. Beberapa famili misalnya
cleridae dan dermestidae menyerang bahan simpan hewani. Famili cryptophagidae, mycetophagidae
dan ptinidae adalah pemakan cendawan atau scavenger, sedangkan famili staphylinidae, carabidae
dan histeridae menjadi predator di penyimpanan. Ada juga yang menyerang bangunan penyimpanan
yang terbuat dari kayu, yaitu famili bostrichidae, lyctidae dan scolytidae. Famili trogossitidae dan
dermestidae berpupa pada tempat-tempat yang tersembunyi. (Rizal Syarief, 1993).

You might also like