You are on page 1of 7

ISSN: 2301-797X

Volume: 6 No. 2 - Desember 2017


 
HAMBATAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
Cut Alma Nuraflah
Dosen Tetap Universitas Dharmawangsa - Medan

ABSTRAKSI

Manusia diciptakan dalam berbagai bangsa dan budaya agar saling mengenal, agar saling mengetahui
satu sama lain, dan agar semakin mempererat hubungan satu sama lain, namun komunikasi antar
individu yang berbeda budaya seringkali mengalamai hambatan karena tidak adanya pengetahuan
yang mendalam mengenai perbedaan latar belakang budaya, bahasa, lingkungan dan sikap atau
perilaku anggota kebudayaan yang lain. Tulisan ini menggunakan studi literatur yang membahas
tentang beberapa perbedaan hambatan komunikasi yang sering terjadi dalam komunikasi antara
budaya serta bagaimana hambatan komunikasi ini dapat berpengaruh terhadap efektifitas komunikasi
antar budaya. Tulisan ini juga memberi penjelasan sikap yang harus dihindari dalam berkomunikasi
antar budaya dan bagaimana seharusnya berperilaku dalam komunikasi antar budaya.

Kata kunci: hambatan komunikasi, antar budaya, lingkungan

Pendahuluan
Manusia diciptakannya oleh Tuhan dengan namun juga dituntut untuk saling mempererat
berbagai bangsa dan beraneka suku.Keragaman hubungan satu sama lain, untuk saling
ini menjadikan adanya perbedaan budaya antara berinteraksi satu sama lain, karena dengan
manusia yang satu dengan yang lainnya. berinteraksi akan terjadi proses saling
Kebudayan sendiri merupakan segala aspek mempengaruhi dalam bentuk perilaku antar
kehidupan manusia, mulai dari persoalan anggota masyarakat.3 Komunikasi antar budaya
bagaimana manusia berpakaian, cara manusia menjadi salah satu cara untuk mempererat
menyantap makanan, hingga cara manusia hubungan tersebut.Dalam masyarakat multi-
berkomunikasi dengan manusia lain, bahkan budaya, perbedaan budaya yang mendasar dapat
lebih jauh dari itu, sampai pada cara manusia dilihat dari etnis mana dia berasal dan agama
menyembah sang pencipta. Dengan kata lain, yang dianutnya, karena itu, praktek dan perilaku
budaya merupakan cara manusia berkehidupan, komunikasi antara satu individu dengan individu
mulai dari bangun dari tidur hingga manusia yang lain akan berbeda dikarenakan perbedaan
tertidur kembali. Karena menyangkut bagaimana etnis dan agama tersebut.
cara manusia berkehidupan, maka secara inheren Komunikasi sangat berhubungan dengan
dapat dikatakan bahwa tidak ada satu budayapun perilaku manusia untuk memenuhi kepuasan
yang lebih unggul dari budaya lain. kebutuhannya, termasuk kebutuhan akan
Dalam kitab suci Alquran Q.S Al Hujurat hubungan sosial. Perilaku sebagai bagian dari
ayat 13 terdapat suatu ayat yang menerangkan komunikasi pada setiap orang akan berbeda-beda
bahwa Manusia diciptakan dalam berbagai disebabkan oleh latar belakang budaya yang
bangsa dan budaya agar saling mengenal,1 berbeda. Karakter budaya yang sudah tertanam
Abdul Aziz menyatakan bahwa pernyataan sejak kecil sulit untuk dihilangkan, karena
“saling mengenal” memiliki dua arti, yang budaya merupakan suatu cara hidup yang
pertama, agar saling mengetahui satu sama lain, berkembang dan dimiliki bersama oleh
dan yang kedua agar semakin mempererat sekelompok orang dari hasil warisan generasi ke
hubungan satu sama lain.2 Artinya, mengetahui generasi.4 Karena itu manusia cenderung
saja tidak cukup dalam kehidupan berbudaya, memandang perilaku orang lain dalam konteks
latar belakangnya sendiri atau dengan kata lain
1
berfikir secara subjektif. Untuk menghindari
T.M Hasbi Ashshiddiqi, et.al., Alquran dan
Terjemahnya (Jakarta:Yayasan Penterjemah Alquran,
3
1971), h. 847 Onong Uchjana Effendy. Kamus
2
Abdul Aziz Utsman Alwaijri, Islam dan Komunikasi. (Bandung: Mandar Maju,. 1989), h. 184
4
Kerukunan Antar Umat Beragama di Abad 21. Dalam Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, Human
Jurnal Harmoni, Volume III (Jakarta: Departemen Communication: Konteks-konteks Komunikasi
Agama RI, 2004), h. 26 (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996), h. 237

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 149


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
kesalahpahaman, tidak hanya memahami budaya sikap, sedangkan sikap dipengaruhi oleh
sendiri, manusia juga dituntut secara objektif persepsi, dan persepsi dipengaruhi oleh karak-
untuk mengenali perbedaan dan keunikan teristik individu.8 Perilaku komunikasi meru-
budaya orang lain. pakan suatu kebiasaan dari individu atau
Kesalahpahaman pemahaman budaya tentu kelompok didalam menerima atau menyam-
dapat menghambat terjadinya komunikasi yang paikan pesan yang diindikasikan dengan adanya
efektif.Untuk menghindari kesalahpahaman partisipasi, hubungan dengan sistem sosial,
pemahaman budaya, Mulyana berpandangan kekosmopolitan, hubungan dengan agen
manusia harus mampu menjadi komunikator pembaharu, keaktifan mencari informasi serta
yang efektif. Untuk menjadi komunikator yang pengetahuan mengenai hal-hal yang baru.9
efektif, manusia harus mampu memahami Charley H. Dood mengjelaskan komunikasi
prinsip-prinsip dasar komunikasi yang efektif antar budaya dalam konteks komunikasi yang
seperti: menunda penilaian atas pandangan dan melibatkan peserta komunikasi yang mewakili
perilaku orang lain, tidak membiarkan streotip pribadi, antarpribadi dan kelompok dengan
menjebak dan menyesatkan ketika tekanan pada perbedaan latar belakang budaya
berkomunikasi, berusaha menempatkan diri pada yang mempengaruhi perilaku komunikasi para
posisi lawan bicara dan melihat orang lain peserta.10Sedangkan Samovar dan Porter
sebagai individu yang unik, bukan sebagai merumuskan komunikasi antar budaya sebagai
anggota dari suatu kategori rasial, suku, agama komunikasi antara orang-orang yang berbeda
atau sosial tertentu, dan menguasai setidaknya kebudayaan, misalnya antara suku bangsa, antar
bahasa verbal dan non verbal, dan sistem nilai etnik dan ras serta antar kelas sosial.11
yang dianut5 dan lain sebagainya.Beberapa hal
tersebut mewakili semua syarat yang harus B. Pembagian Hambatan Komunikasi
dilakukan dalam sebuah komunikasi yang efektif Secara umum, hambatan terbagi menjadi
pada masyarakat multi budaya, dan tentunya dua, yakni hambatan internal dan hambatan
untuk meminimalisir terjadinya hambatan dalam eksternal.Hambatan internal adalah hambatan
berkomunikasi. yang berasal dari dalam diri individu yang terkait
kondisi fisik dan psikologis. Contohnya, jika
A. Hambatan Komunikasi seorang mengalami gangguan pendengaran maka
Seringkali, komunikasi antar individu men- ia akan mengalami hambatan komunikasi.
galamai hambatan yangdisebabkan tidak adanya Demikian pula seseorang yang sedang tertekan
pengetahuan yang mendalam mengenai perbe- (depresi) tidak akan dapat melakukan komuni-
daan latar belakang budaya pihak lain. Padahal, kasi dengan baik.Sedangkan hambatan eksternal,
komunikasi antarbudaya dapat berfungsi sebagai adalah hambatan yang berasal dari luar individu
jembatan untuk mempersatukan manusia dengan yang terkait dengan lingkungan fisik dan ling-
latar belakang budaya yang berbeda dan kungan sosial budaya.Contohnya, suara gaduh
menjadikan manusia lebih mengenal dan dari lingkungan sekitar dapat menyebabkan
mempererat hubungan satu sama lain. Komuni- komunikasi tidak berjalan lancar.Contoh lainnya,
kasi antarbudaya ada diantara masyarakat yang perbedaan latar belakang sosial budaya dapat
mempunyai kebudayaan yang berbeda, baik menyebabkan salah pengertian. Menurut Steiner,
dalam lingkungan suatu bangsa maupun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
lingkungan antar bangsa.6Karenanya komunikasi hambatan komunikasi:
sangat berhubungan erat dengan perilaku 1. Perbedaan latar Belakang.
manusia. Setiap orang ingin diperlakukan sebagai pribadi,
Menurut Lewin, perilaku merupakan hasil dan memang setiap orang berbeda, berkaitan
interaksi yang menarik antara keunikan dengan perbedaan itu merupakan tanggung
individual yang ada pada diri manusia dengan jawab komunikator untuk mengenal perbedaan
keumuman situasional dalam lingkungannya.7 tersebut dan menyesuaikan isi pesan yang
Sedangkan Rogers dan Shoemaker mendefinisi- hendak disampaikan dengan kondisi penerima
kan perilaku sebagai wujud dari tindakan dan
8
E.M. Rogers dan F.F. Shoemaker,
5
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi; Suatu Comunication of Innovations (New York: The Free
Pengantar, Cetakan Kelima (Bandung: Remaja Press, 1981), 107
9
RosdaKarya, 2003), h. 34 Ibid, h.107
6 10
Arifin, Ilmu Komunikasi.. h. 32 Dood, Dynamics of Intercultural… h. 5
7 11
Rakhmat, Psikologi.. h 27  Liliweri, Dasar-dasar Komunikasi… h.6

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 150


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
pesan secara tepat, dan memilih media serta - Hambatan antropologis. Hambatan ini terjadi
saluran komunikasi yang sesuai agar respon karena perbedaan pada diri manusia seperti
yang diharapkan dapat dicapai. Makin besar dalampostur, warna kulit, dan kebudayaan.
persamaanorang-orang yang terlibat dalam - Hambatan psikologis. Umumnya disebabkan
pembicaraan makin besar kemungkinan komunikator dalam melancarkan komunikasi
tercapainya komunikasi yang efektif. Perbedaan tidakmengkaji dulu diri dari komunikan.
yang mungkin dapat menimbulkan kesalahan - Hambatan semantic. Hambatan ini
dalam berkomunikasi antara lain: menyangkut bahasa yang digunakan
– Perbedaan persepsi komunikator sebagai alat untuk menyalurkan
– Perbedaan pengalaman dan latar belakang pikiran dan perasaannya pada komunikan.
– Sikap praduga/stereotip 2. Hambatan mekanik. Hambatan mekanis
2. Faktor bahasa. dijumpai pada media yang dipergunakan
Bahasa yang digunakan seseorang verbal dalammelancarkan komunikasi.
maupun nonverbal (bahasa tubuh) ikut Menurut Onong Uchjana Effendi, beberapa
berpengaruh dalam proses komunikasi antara hal yang terkait dengan hambatan komunikasi
lain: adalah.
– Perbedaan arti kata 1. Gangguan. Ada 2 jenis gangguan terhadap
– Penggunaan istilah atau bahasa tertentu jalannya komunikasi yang menurutsifatnya
– Komunikasi nonverbal dapat diklasifikasikan sebagai gangguan
3. Sikap pada waktu berkomunikasi. mekanik dan semantic. Gangguan mekanik
Hal ini ikut berperan, bahkan sering menjadi disebabkan oleh saluran komunikasi atau
factor utama, sikap-sikap seseorang yang dapat kegaduhan yangbersifat fisik. Gangguan
menghambat komunikasi tersebut antara lain: semantic bersangkutan dengan pesan
– Mendengar hanya apa yang ingin kita dengar komunikasi yangpengertiannya menjadi rusak.
– Mengadakan penilaian terhadap pembaca Gangguan semantic tersaring ke dalam pesan
– Sibuk mempersiapkan jawaban melalui penggunaan bahasa. Lebih banyak
– Bukan pendengar yang baik kekacauan mengenai pengertian suatu istilah
– Pengaruh factor emosi atau konsep yang terdapat pada komunikator,
– Kurang percaya diri akan lebih banyak gangguan semantic dalam
– Gaya/cara bicara dan nada suara pesannya. Gangguan ini terjadi dalam salah
4. Factor lingkungan: pengertian.
Lingkungan dan kondisi tempat kita 2. Kepentingan. Kepentingan akan membuat
berkomunikasi juga ikut menentukan proses seseorang selektif dalam menanggapi
maupun hasil komunikasi tersebut, hal-hal yang ataumenghayati suatu pesan.
berpengaruh antara lain: 3. Motivasi terpendam. Motivasi akan
- Factor tempat mendorong seseorang berbuat sesuatu yang
- Factor situasi/ waktu sesuai benardengan keinginan, kebutuhan, dan
Menurut Gode, beberapa perbedaan hambatan kekurangannya. Semakin sesuaikomunikasi
komunikasi: dengan motivasi seseorang semakin besar
1. Hambatan sosio-antro-psikologis. Konteks kemungkinankomunikasi itu dapat diterima
komunikasi berlangsung dalam konteks dengan baik oleh pihak yangbersangkutan.
situasional. Komunikatorharus memperhatikan Sebaliknya, komunikan akan mengabaikan
situasi ketika komunikasi berlangsung, suatu komunikasiyang tak sesuai dengan
sebabsituasi mata berpengaruh terhadap motivasinya.
kelancaran komunikasi terutamasituasi yang Sedangkan Hovland menilai hambatan
berhubungan dengan factor-faktor komunikasi terbagi menjadi 1.hambatan fisik
sosiologis-antropologis-psikologis. atau lingkungan. Ini memang dirasakan dan
- Hambatan sosiologis. Dalam kehidupan dihadapi banyak keluarga yang terpaksa terpisah
masyarakat terjadi dua jenis pergaulan satu sama lain akibat jarak dan pekerjaan. 2.
yaitugemeinschaft dan gesellschaft. Perbedaan hambatan situasional, misalnya saat seorang ibu
jenis pergaulan tersebutlah hamil tengah moody dan akhirnya orang di
yang menjadikan perbedaan karakter sehingga sekitarnya enggan melakukan komunikasi
kadang-kadang menimbulkan dengannya akibat perilakunya yang kurang
perlakuan yang berbeda dalam berkomunikasi. memberi kenyamanan bagi orang di sekitarnya.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 151


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Menurut Cangara sendiri, ada beberapa latar belakang pengalaman dan pendidikan
perbedaan dalam memahami persoalan yang berbeda.
hambatan komunikasi, yakni: 6. Hambatan budaya, disebabkan oleh perbedaan
1. Hambatan teknis, terjadi jika salah satu alat norma, kebiasaan, nilai-nilai yang dianut oleh
yang digunakan dalam berkomunikasi peserta komunikasi. Manusia cenderung
mengalamai gangguan, misalanya pada stasiun menerima informasi dari sumber yang banyak
radio atau televisi, jaringan telepon, atau memiliki kesamaan dengan dirinya, seperti
rusaknya pesawat radio sehingga terjadi suara bahasa, agama dan lain sebagainya.
bising dan sebagainya.
2. Habatan semantik dan psikologis, disebabkan C. Hambatan dan Efektifitas Komunikasi
oleh kesalahan pada bahasa yang digunakan, Hambatan komunikasi mengakibatkan
dikarenakan: proses komunikasi tidak berlangsung sebagai-
a. Kata-kata yang digunakan terlalu banyak mana yang diharapkan oleh komunikator dan
memakai jargon bahasa tertentu sehingga penerima. Menurut Shannon dan Weaver,
sulit dimengerti oleh khalayak lain. gangguan atau hambatan komunikasi terjadi jika
b. Bahasa yang digunakan pembicara berbeda terdapat intervensi yang mengganggu salah satu
dengan bahasa yang digunakan penerima elemen komunikasi, sehingga proses komunikasi
c. Struktur bahasa yang digunakan tidak tidak dapat berlangsung secara efektif.12
semestinya, sehingga membingungkan Dalam konteks komunikasi antarbudaya,
penerima menurut Barna, yang mempengaruhi efektifitas
d. Latar belakang budaya yang menyebabkan komunikasi antarbudaya adalah: bahasa, pesan
salah persepsi terhadap symbol-simbol non verbal, prasangka, streotip, kecendrungan
bahasa yang digunakan. untuk mengevaluasi dan tingginya tingkat
Hambatan semantik ini merupakan suatu hal kecemasan.13 Selain streotip, Verdeber
yang sangat sensitive dalam komunikasi. menambahkan jarak sosial dan diskriminasi
Hambatan semantik ini dapaat menimbulkan merupakan faktor yang mempengaruhi efek-
persepsi yang salah sehingga respon yang tifitas komunikasi.14 Sedangkan Devito
diberikanpun bisa jadi salah. Karena persepsi menentukan efektifitas komunikasi antar budaya
merupakan proses internal dalam diri seorang dengan keterbukaan, empati, perasaan positif,
yang menerima informasi untuk membuat dukungan dan keseimbangan.15 Deddy Mulyana
praduga sementara terhadap stimuli yang memberikan beberapa syarat pokok yang
diterima oleh salah satu pancaindera, sebelum diperlukan agar komunikasi antar budaya secara
dinyatakan dalam bentuk pendapat atau efektif dapat dilakukan, yakni: menghormati
tanggapan. anggota budaya lain sebagai budaya,
Selain hambatan semantik, terdapat juga menghoramati budaya lain apa adanya, bukan
hambatan secara psikologis. Ini terjadi karena sebagaimana yang kita kehendaki, serta
adanya gangguan yang disebabkan oleh menghormati hak anggota budaya lain untuk
persoalan-persoalan dalam diri individu itu bertindak berbeda dari cara kita bertindak.16
sendiri.Missal, rasa curiga penerima kepada Komunikasi dapat berlangsung secara efektif
sumber, situasi berduka atau bisa juga karena apabila adanya sikap saling perhatian, pengertian
adanya gangguan kejiwaan sehingga dalam dan penerimaan oleh komunikan dan
penerimaan dan pemberian informasi menjadi komunikator. Dari proses tersebut membuat
tidak sempurna. pelaku komunikasi saling memahami dan
3. Hambatan secara fisik, disebabkan karena mengerti isi pesan yang disampaikan, sehingga
kondisi geografis. Namun bisa juga melalui kemampuan komunikan dalam
disebabkan karena tidak berfungsinya salah mencerna serta mengolah stimulus perubahan
satu pancaindra manusia. sikap yang diharapakan akan terjadi. Selain
4. Hambatan status, disebabkan karena jarak
sosial diantara peserta komunikasi. Perbedaan 12
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu
ini menuntut perilaku komunikasi yang selslu Komunikasi, h.153 
memperhitungkan kondisi dan etika yang 13
Suwardi Lubis, Komunikasi Antar Budaya
sudah membudaya dalam masyarakat. (Medan: USU Press, 1999), h.18
14
5. Hambatan yang disebabkan karena kerangka Ibid, h. 21
15
berfikir. Perbedaan persepsi disebabkan oleh Ibid, h.45
16
Mulyana, Komunikasi Antarbudaya, h. 6-
7

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 152


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
komunikasi yang baik, menghargai keberadaan perilaku.Bisa dikatakan prasangka merupakan
budaya lain baik kebudayaan etnis mayoritas konsekuensi dari strotip, dan bisa lebih diamati
maupun etnis minoritas, mau menerima disbanding steeotip.Richard W. Brislin sendiri
pendapat orang lain meski berasal dari budaya menyebutkan prasangka sebagai sikap yang
yang berbeda, saling berempati antar etnis, tidak adil, menyimpang atau intoleran terhadap
membuka diri, serta tidak berusaha untuk sekelompok orang.Prasangka umumnya bersifat
memaksa keyakinan seseorang agar sama negative, dan ada berbagai kategori prasangka;
dengan keyakinannya sangat membantu prasangka rasial, prasangka suku, prasangka
melancarkan hubungan dalam interaksi gender, prasangka agama, dan lain-lain. Brislin
antarbudaya. menyatakan bahwa prasangka mencakup hal-
Diskriminasi merupakan suatu perilaku hal berikut: memandang kelompok lain lebih
yang ditujukan untuk mencegah suatu rendah, sifat memusuhi kelompok lain, bersikap
kelompok atau membatasi suatu kelompok yang ramah pada kelompok lain pada waktu tertentu,
lain yang berusaha untuk memiliki atau namun menjaga jarak pada waktu lainnya.
menguasai sumber daya. Dalam masyarakat Wujud prasangka yang nyata adalah
antar etnis India sendiri masih ada yang diskriminasi.Diskriminasi merupakan pembata-
melakukan diskriminasi antara satu dengan san atas peluang atau akses sekelompok orang
yang lain, hal ini disebabkan oleh perbedaan terhadap sumber daya semata-mata karena
suku, dan kasta.Diskriminasi tidak hanya keanggotaan mereka dalam suatu kelompok,
karena perbedaan kasta, namun juga terjadi seperti ras, susku, gender, pekerjaan dan
karena perbedaan agama, dimana sebuah agama sebagainya. Karena sikap prasangka menjadi
tertentu melakukan diskriminasi terhadap salah satu penghambat komunikasi, maka cara
agama yang lain. terbaik untuk mengurangi prasangka adalah
Streotip adalah sikap yang dimiliki dengan meningkatkan kontak dengan
seseorang untuk menilai orang lain semata- orang/kelompok yang diprasangkai dan
mata berdasarkan pengelompokan rasa atau mengenal mereka dengan lebih baik.
pengelompokan yang dimilikinya sendiri. Jarak sosial merupakan perasaan untuk
Stereotip pada umumnya condong mengarah memisahkan seseorang atau kelompok tertentu
kepada sikap negatif terhadap orang lain, atau berdasarkan tingkat penerimaan tertentu, dan
tanggapan tertentu mengenai sifat dan watak secara teoritis pengukuran jarak sosial mengukur
pribadi orang/ golongan yang umumnya tingkat penerimaan seseorang terhadap orang
becorak negatif.Streotipe, memposisikan etnis lain dalam item-item seperti kesediaan untuk
lain sesuai dengan cerita bekembang sehingga menikah dengan orang lain, kesediaan untuk
terjadi kekacauan atau perselisihan yang bergaul rapat sebagai kawan maupun sebagai
disebabkan oleh etnis lain yang menjadi anggota dalam klubnya. Ada beberapa etnis yang
pengaruh buruk bagi lingkungan, dampaknya sulit beradaptasi dengan etnis lain, mereka hanya
dapat merugikan salah satu etnis. Streotip menggantungkan diri pada keluarga dan etnisnya
mengeneralisir orang-orang berdasarkan sedikit saja, hal ini dapat menyebabkan sikap tidak
informasi dengan membentuk asumsi. Bisa perduli dengan lingkungan dan dapat
dikatakan bahwa streotip memberi kategori membentuk prasangka sosial. Ada banyak alasan
pada kelompok lain secara sembarangan, yang melatarbelakangi perilaku tersebut.
mengabaikan perbedaan individual. Streotip Komunikasi yang baik dapat terpelihara apabila
tidak memandang individu sebagai seorang masyarakat pemilik kebudayaan tidak
yang unik. Streotip dapat dialami siapa saja dan memperlihatkan adanya sikap etnosentrisme
dimana saja, dan streotip merupakan salah satu yang menganggap bahwa budaya yang dimiliki
penghambat dalam mencapai efektifitas lebih hebat dari budaya yang lainnya, atau
komunikasi antarbudaya budaya yang yang paling benar adalah
Prasangka merupakan kekeliruan persepsi budayanya, karena sehebat apapun perkiraan
terhadap orang yang berbeda. Prasangka seseorang tentang budaya tertentu, sebagai
hamper sama /identic dengan streotip, karena manusia sosial tentu membutuhkan bantuan
prasangka merupakan sikap tidak adil terhadap orang lain dalam kehidupannya.
seseorang atau kelompok.Donald Edger dan Joe Hambatan dalam komunikasi antarbudaya
R. Fagi mengatakan bahwa streotip merupakan yang kerap ditemui juga berasal dari
komponen dari kognitif (kepercayaan) dari etnosentrisme.Etnosentrisme dimaksud sebagai
prasangka, sedangkan prasangka berdimensi kepercayaan pada superiotiras inheren suatu

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 153


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
kelompok atau budaya sendiri. Sikap Arifin, Anwar, Ilmu Komunikasi: Sebuah
memandang rendah budaya orang lain kadang Pengantar Ringkas, Jakarta: PT Raja
disertai dengan rasa jijik pada orang lain diluar Grafindo Persada. 2006.
kelompok/budayanya. Mulyana mengatakan Alwaijri,Utsman, Abdul Aziz, Islam dan
bahwa etnosentrisme memandang dan Kerukunan Antar Umat Beragama di
mengukur budaya asing dengan budaya sendiri. Abad 21. Dalam Jurnal Harmoni,
Dengan memandang budaya sendiri lebih Volume III (Jakarta: Departemen Agama
unggul dibanding budaya lainnya akan RI, 2004
menutupi dan membatasi komunikasi yang Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi,
efektif. Masing-masing budaya akan saling Jakarta: Rajagrafindo, 2008.
merendahkan, dan membenarkan budaya Charley, H. Dood, Dynamics of Intercultural
sendiri-sendiri. Tentu hal ini dapat Communcaition, USA: Wm. C. Brown,
menimbulkan konflik. 1991.
Devito, A. Josep, Komunikasi Antar Manusia,
D. Penutup Jakarta: Professional Book, 1997.
Efektivitas komunikasi antar budaya Effendy, Uchjana, Onong. Kamus Komunikasi,
didahului oleh perilaku antarbudaya yang positif. Bandung: Mandar Maju, 1989
Perilaku komunikasi tidak hanya terjadi sesaat, Kesavapany, K. et.al., (ed), Rising India and
namun akan terjadi secara terus menerus India Communities in East Asia,
sehingga kualitas komunikasi antarbudaya akan Singapore: ISEAS Publishing, 2008
berubah dan mengalami kemajuan kearah yang Liliweri, Alo, Gatra-gatra Komunikasi
semakin baik. Dari beberapa pendapat para ahli Antarbudaya, Yogyakarta:
dan uraian singkat diatas maka dapat Pustakabelajar, 2001.
disimpulkan bahwa untuk mencapai komunikasi Lubis, Suwardi, Komunikasi Antar Budaya,
yang efektif ada beberapa hambatan komunikasi Medan: USU Press, 1999.
yang harus dihindarkan: Lull, James, Media, Komunikasi dan
1. streotip, Kebudayaan, Jakarta: Yayasan Obor
2. prasangka Indonesia, 1998.
3. tingginya tingkat kecemasan, Mulyana, Deddy, Komunikasi Antar Budaya,
4. jarak sosial, Bandung: PT Remaja RosdaKarya,
5. etnosentrime 2006.
6. diskriminasi . ______, Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar,
Sikap-sikap tersebut merupakan hambatan Cetakan Kelima, Bandung: Remaja
dalam proses komunikasi, terutama komunikasi RosdaKarya, 2003.
antarbudaya. Oleh karena itu, ada beberapa sikap Mulyana, Deddy dan Rakhmat, Jalaluddin ,
yang harus dipelihara oleh peserta komunikasi Komunikasi Lintas Budaya, Panduan
antarbudaya, yakni: kesamaan makna/ bahasa/ Berkomunikasi dengan Orang-orang
pesan non verbal, keterbukaan, empati, perasaan yang Berbeda Budaya, Bandung:
positif, dukungan, keseimbangan, menghormati Rosdakarya, 2003.
anggota budaya lain sebagai budaya, Purwasito, Andrik, Komunikasi Multikultural,
menghoramati budaya lain apa adanya, Surakarta: UMS Press, 2003.
menghormati hak anggota budaya lain untuk Quail, Mc. Dennis dan Windahl, Steven,
bertindak berbeda dari cara kita bertindak. Communication Models for the Study of
Dalam menciptakan efektivitas komunikasi Mass Communication, London:
antarbudaya, yang lebih penting adalah motivasi Longman.
antarpribadi yang ada di balik hubungan sosial Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi,
tersebut sehingga mampu memberikan atribusi Bandung: PT Remaja Rosdakarya: 1999.
bagi pengembangan hubungan sosial dan Rogers, E.M., dan Shoemaker, F.F.,
kepuasaan hubungan antarpribadi. Comunication of Innovations, New
York: The Free Press, 1981.
Samovar, A. Larry, et.al.,Understanding
DAFTAR PUSTAKA Interculture Communication, California:
Ashshiddiqi, T.M Hasbi et.al.,Alquran dan Wadsworth Publishing Company, 1981.
Terjemahnya, Jakarta: Yayasan
Penterjemah Alquran, 1971.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 154


ISSN: 2301-797X
Volume: 6 No. 2 - Desember 2017
 
Sandhu, K.S. and Manni, A. (ed), Indian
Communities in Southeast Asia,
Singapore: ISEA Publishing, 1993.
Sears, O. David, et.al.Psikologi Sosial, Terj.
Michael Adriyanto, Jakarta: Erlangga,
1994.
Tubbs, L. Stewart dan Moss, Sylvia, Human
Communication: Konteks-konteks
Komunikasi, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1996.
Wursanto, Ig, Dasar-dasar Ilmu Organisasi,
Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2002
West, Richard dan Turner, H. Lynn, Pengantar
Teori Komunikasi: Analisis dan
Aplikasi, Jakarta: Salemba Humanika,
2009.
Wok, Saudah, et.al.,Teori-teori Komunikasi,
Kuala Lumpur: PTS Publications and
Distributors SDN BHD, 2004

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 155

You might also like