You are on page 1of 1

KURIKULUM 1968

Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari kurikulum 1964, yaitu dilakukannya


perubahan struktur kurikulum dari pendidikan pancawardhana menjadi pembina jiwa
pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat
politis, karena mengganti Rencana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk Orde
Lama, dengan suatu pertimbangan untuk tujuan pada pembentukan manusia Pancasila
sejati. Dasar kurikulum 1968 adalah TAP MPRS No. XXVII/MPRS/1996 tentang agama,
pendidikan, dan kebudayaan. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan
orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Dari segi tujuan
pendidikan, kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya untuk
membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan
keterampilan jasmani ,moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Isi pendidikan
diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan ketrampilan, serta
mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.
Kurikulum 1968 ditandai dengan pendekatan pengorganisasian materi pelajaran dengan
pengelompokan suatu pelajaran yang berbeda yang dilakukan secara korelasional
(correlated subject curriculum), yaitu mata pelajaran yang satu dikorelasikan dengan mata
pelajaran yang lain walaupun batas demokrasi antar mata pelajaran masih terlihat jelas.
Mata pelajaran dikelompokkan menjadi 9 pokok. Muatan materi masing-masing mata
pelajaran masih bersifat teoritis dan belum terikat erat dengan keadaan nyata dalam
lingkungan sekitar. Titik beratnya pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa
di setiap jenjang pendidikan. Pengorganisasian mata pelajaran secara korelasional itu
berangsur-angsur mengarah kepada pendekatan pelajaran yang sudah terpisah-pisah
berdasarkan disiplin ilmu pada sekolah-sekolah yang lebih tinggi.
A. Ciri-ciri kurikulum 1968 :
1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah Mashuri, SH (1968 – 1973).
2. Sifat kurikulum correlated subject.
3. Jumlah mata pelajaran SD 10 bidang studi, SMP 18 bidang studi (Bahasa Indonesia
dibedakan atas Bahasa Indonesia I dan II), SMA jurusan A 18 bidang studi.
4. Penjurusan di SMA dilakukan di kelas II dan disederhanakan menjadi dua jurusan,
yaitu Sastra Sosial Budaya dan Ilmu Pasti Pengetahuan Alam (PASPAL).
B. Kelebihan kurikulum 1968:
1. Pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta
mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.
C. Kekurangan kurikulum 1968:
1. Hanya memuat mata pelajaran pokok saja.
2. Muatan materi pelajaran bersifat teoritis dan belum terikat erat dengan keadaan nyata
dalam lingkungan sekitar

You might also like