You are on page 1of 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pada abad pertengahan, kehidupan di Eropa diwarnai oleh sistem
feodalisme yang mengandalkan sektor pertanian, lazim disebut Latifunia
(pertanian tertutup). Hubungan perdagangan antara Eropa dengan dunia timur
(Timur Tngah dan Asia lainnya) tertutup setelah perdagangan di Laut Tengah
dikuasai oleh para pedagang islam abad ke 8 sampai abad ke 14. Dengan
meletusnya perang salib (1096-1291) hubungan Eropa dengan dunia Timur hidup
kembali. Muncul kota-kota dagang antara lain Geonoa, Florence dan Venesia
yang semula menjadi pusat pemberangkatan pasukan salib ke Yerusalem.

Lahirnya kembali kota-kota dagang diikuti oleh munculnya kegiatan


industri rumahan (home industry). Dari kegiatan ini terbentuklah Gilda yaitu
perkumpulan dari pengusaha sejenis yang mendapat monopoli dan perlindungan
usaha dari pemerintah. Gilda hanya memproduksi jika ada pesanan dan hanya satu
jenis barang yang diproduksi misalnya, Gilda roti, Gilda sepatu, Gilda senjata, dll.
Sejak 1350 (abad 14) muncul organisasi perserikatan kota-kota dagang di Eropa
Utara yang disebut Hansa. Tujuan pembentukan Hansa adalah untuk bersama-
sama melindungi usaha perdagangan didukung oleh armada laut dan pasukan
sendiri.

Revolusi ini ditandai dengan penyebaran pencerahan, kebeerhasilan para


filsuf dan karya-karya mereka. Yang terpenting, dalam kaitannya dengan
ekonomi, mereka bertekad mengurangi dan mengganti kerja kasar atau tenaga
manusia dengan mesin. Dengan adanya bahan mentah yang melimpah dari tanah
jajahan ditambah kecenderungan untuk efisiensi kerja untuk menghasilkan yang
sebesar-besarnya, maka perdagangan yang ada saat telah menghapus ekonomi
semi-statis abad-abad pertengahan menjadi kapitalisme yang dinamis yang
dikuasai oleh pedagang, bankir, dan pemilik kapal. Inilah awal dari perubahan
yang cepat dan keras dalam dunia ekonomi yang kemudian memunculkan revolusi

1
industri, yang bukan hanya bergerak dalam perdagangan, tetapi meluas juga pada
dunia produksi.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini ialah :


1. Apakah pengertian Revolusi Industri ?
2. Jelaskan faktor pendukung Revolusi Industri ?
3. Jelaskan dampak Revolusi Industri ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini ialah :
1. Memahami pengertian Revolusi Industri.
2. Memahami faktor pendukung Revolusi Industri.
3. Memahami dampak Revolusi Industri.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Revolusi Industri


Pengertian Revolusi Industri adalah perubahan yang radikal dan cepat
terhadap perkembangan manusia dalam menciptakan peralatan kerja untuk
meningkatkan hasil industri atau produksi. Menurut Wikipedia, Revolusi Industri
adalah perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur,
pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam
terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia.

Revolusi Industri terjadi pada tahun 1750-1850 dan mulai menyebar di


Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh
Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan menyebar ke seluruh dunia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa revolusi industri adalah suatu perubahan
secara cepat dalam pelaksanaan proses produksi (cara pembuatan atau
meningkatkan nilai guna suatu barang) yang semula menggunakan tenaga
manusia (tradisional) beralih dengan menggunakan peralatan mesin (modern).

2.2 Faktor Pendukung Revolusi Industri


Istilah revolusi industri diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh
Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui pada pertengahan abad ke-19. Tidak
jelas penanggalan secara pasti tentang kapan dimulainya revolusi industri. Tetapi
T.S. Ashton mencatat permulaan revolusi industri terjadi kira-kira antara tahun
1760-1830. Revolusi ini kemudian terus berkembang dan mengalami puncaknya
pada pertengahan abad ke-19 , sekitar tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan
ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan mesin tenaga-uap, rel,
dan kemudian di akhir abad tersebut berkembang mesin kombusi dalam serta
mesin pembangkit tenaga listrik.

Revolusi Industri terjadi pada pertengahan abad ke-18. Awalnya didahului


oleh revolusi agraria. Ada dua tahap revolusi agraria. Revolusi Agraria I adalah

3
tahapan terjadinya perubahan penggunaan tanah yang semula hanya untuk
pertanian menjadi usaha pertanian, perkebunan, dan peternakan yang terpadu.
Revolusi Agraria II mengubah cara mengerjakan tanah yang semula tradisional
dengan penggunaan mesin-mesin atau mekanisasi. Revolusi Industri terjadi di
Inggris karena sebab-sebab berikut.
1. Situasi politik yang stabil. Adanya Revolusi Glorius tahun 1688 yang
mengharuskan raja bersumpah setia kepada Bill of Right sehingga raja
tunduk kepada undang-undang dan hanya menarik pajak berdasarkan atas
persejutuan parlemen.
2. Inggris kaya bahan tambang, seperti batu bara, biji besi, timah, dan kaolin.
Di samping itu, wol juga yang sangat menunjang industri tekstil.
3. Adanya penemuan baru di bidang teknologi yang dapat mempermudah
cara kerja dan meningkatkan hasil produksi, misalnya alat-alat pemintal,
mesin tenun, mesin uap, dan sebagainya.
4. Kemakmuran Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan sehingga
dapat menyediakan modal yang besar untuk bidang usaha. Di samping itu,
di Inggris juga tersedia bahan mentah yang cukup karena Inggris
mempunyai banyak daerah jajahan yang menghasilkan bahan mentah
tersebut.
5. Pemerintah memberikan perlindungan hukum terhadap hasil-hasil
penemuan baru (hak paten) sehingga mendorong kegiatan penelitian
ilmiah. Lebih-lebih setelah dibentuknya lembaga ilmiah Royal Society for
Improving Natural Knowledge maka perkembangan teknologi dan industri
bertambah maju.
6. Arus urbanisasi yang besar akibat Revolusi Agraria di pedesaan
mendorong pemerintah Inggris untuk membuka industri yang lebih banyak
agar dapat menampung mereka.

2.3 Proses Revolusi Industri


Pada akhir abad Pertengahan kota-kota di Eropa berkembang sebagai pusat
kerajinan dan perdagangan. Warga kota (kaum Borjuis) yang merupakan warga

4
berjiwa bebas menjadi tulang punggung perekonomian kota. Mereka bersaing
secara bebas untuk kemajuan dalam perekonomian. Pertumbuhan kerajinan
menjadi industri melalui beberapa tahapan, seperti berikut.
1. Domestic System
Tahap ini dapat disebut sebagai tahap kerajinan rumah (home industri).
Para pekerja bekerja di rumah masing-masing dengan alat yang mereka
miliki sendiri. Bahkan, kerajinan diperoleh dari pengusaha yang setelah
selesai dikerjakan disetorkan kepadanya. Upah diperoleh berdasarkan
jumlah barang yang dikerjakan. Dengan cara kerja yang demikian,
majikan yang memiliki usaha hanya membayar tenaga kerja atas dasar
prestasi atau hasil. Para majikan tidak direpotkan soal tempat kerja dan
gaji.

2. Manufactur
Setelah kerajinan industri makin berkembang diperlukan tempat khusus
untuk bekerja agar majikan dapat mengawasi dengan baik cara
mengerjakan dan mutu produksinya. Sebuah manufactur (pabrik) dengan
puluhan tenaga kerja didirikan dan biasanya berada di bagian belakang
rumah majikan. Rumah bagian tengah untuk tempat tinggal dan bagian
depan sebagai toko untuk menjual produknya. Hubungan majikan dengan
pekerja (buruh) lebih akrab karena tempat kerjanya jadi satu dan jumlah
buruhnya masih sedikit. Barang-barang yang dibuat kadang-kadang juga
masih berdasarkan pesanan.

3. Factory System
Tahap factory system sudah merupakan industri yang menggunakan
mesin. Tempatnya di daerah industri yang telah ditentukan, bisa di dalam
atau di luar kota. Tempat tersebut untuk untuk tempat kerja, sedangkan
majikan tinggal di tempat lain. Demikian juga toko tempat pemasaran hasil
industri diadakah di tempat lain. Jumlah tenaganya kerjanya (buruhnya)

5
sudah puluhan, bahkan ratusan. Barang-barang produksinya untuk
dipasarkan.
Adanya penemuan teknologi baru, besar peranannya dalam proses
industrialisasi sebab teknologi baru dapat mempermudah dan
mempercepat kerja industri, melipatgandakan hasil, dan menghemat biaya.
Penemuan-penemuan yang penting, antara lain sebagai berikut.
1. Kumparan terbang (flying shuttle) cipataan John Kay (1733). Dengan
alat ini proses pemintalan dapat berjalan secara cepat.
2. Mesin pemintal benang (spinning jenny) ciptaan James Hargreves
(1767) dan Richard Arkwright (1769). Dengan alat ini hasilnya berlipat
ganda.
3. Mesin tenun (merupakan penyempurnaan dari kumparan terbang)
ciptaan Edmund Cartwight (1785). Dengan alat ini hasilnya berlipat
ganda.
4. Cottongin, alat pemisah biji kapas dari serabutnya cipataan Whitney
(1794). Dengan alat ini maka kebutuhan kapas bersih dalam jumlah
yang besar dapat tercukupi.
5. Cap selinder ciptaan Thomas Bell (1785). Dengan alat ini kain putih
dapat dilukisi pola kembang 200 kali lebih cepat jika dibandingkan
dengan pola cap balok dengan tenaga manusia.
6. Mesin uap, ciptaan James Watt (1769). Dari mesin uap ini dapat
diciptakan berbagai peralatan besar yang menakjubkan, seperti
lokomotif ciptaan Richard Trevethiek (1804) yang kemudian
disempurnakan oleh George Stepenson menjadi kereta api penumpang.
Kapal perang yang digerakkan dengan mesin uap diciptakan olehRobert
Fulton (1814).

Mesin uap merupakan inti dari Revolusi Industri sehingga James Watt
sering dianggap sebagai Bapak Revolusi Industri I'. Penemuan-penemuan baru
selanjutnya, semakin lengkap dan menyempurnakan. Hal ini merupakan hasil

6
Revolusi Industri II dan III, seperti mobil, pesawat terbang, industri kimia dan
sebagainya.

2.4 Dampak Revolusi Industri


Revolusi industri telah menimbulkan perubahan besar dalam tatanan
kehidupan masyarakat Inggris. Revolusi Industri memberikan bermacam dampak
positif dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan ilmu pengetahuan. Secara
umum, dampak revolusi industri bagi kehidupan penduduk Inggris antara lain
sebagai berikut.

1. Bidang Sosial
Akibat berkembangnya industri, pusat pekerjaan berpindah ke kota.
Terjadilah urbanisasi besar-besaran ke kota. Para buruh tani pergi ke kota
untuk menjadi buruh pabrik. Kota-kota besar pun menjadi padat dan
semakin sesak. Para buruh hidup berjejal-jejal di tempat tinggal yang
kumuh dan kotor. Tidak hanya itu, dalam pekerjaan, mereka menjadi
objek pemerasan majikan. Buruh bekerja rata-rata 12 jam dalam sehari,
namun tetap miskin. Kemiskinan berakibat langsung pada meningkatnya
kejahatan dan ketergantungan pada minuman keras. Dampak lain adalah
pengangguran, wanita dan anak ikut bekerja, dan kurangnya jaminan
kesejahteraan.

2. Bidang Ekonomi
Pengaruh Revolusi Industri dalam bidang ekonomi ditandai dengan
pembangunan daerah-daerah industri dilakukan secara besar-besaran.
Revolusi industri juga berpengaruh terhadap munculnya kota-kota industri
seperti Manchester, Liverpool, dan Birmingham. Kemunculan kota-kota
industri tersebut merupakan satu keniscayaan ketika industri berkembang.
Perkembangan pesat dalam bidang industri ternyata tidak hanya bersifat
kuantitas melainkan juga berpengaruh terhadap kualitas barang industri
yang meningkat tajam. Revolusi industri telah banar-benar mendorong

7
warga Inggris untuk memperbaiki segala sesuatu berhubungan dengan
hasil pekerjaan mereka.

3. Bidang Politik
Dampak Revolusi Industri dalam bidang politik antara lain, (1) munculnya
kaum borjuis sebab kemajuan industri melahirkan orang-orang kaya baru
yang merupakan penguasa industri. (2) Tumbuhnya demokrasi dan
nasionalisme. (3) Munculnya imperialisme modern, yaitu upaya
mengembangkan imperialisme yang berlandaskan kekuatan ekonomi,
mencari tanah jajahan, bahan mentah serta mengembangkan pasar bagi
industrinya. (4) Berkembangnya liberalisme yang awalnya hanya
berkembang di Inggris ketika berlangsung Revolusi Agraria dan Revolusi
Industri. Dalam menentukan kebijakan politik dan ekonomi, partai liberal
sangat berpengaruh.

Bagi Indonesia, revolusi induestri memiliki dampak tersendiri. Revolusi


Industri menimbulkan adanya imperialisme modern yang bertujuan mencari bahan
mentah, tenaga kerja murah, dan pasar bagi hasil-hasil produksi. Perdagangan
bebas melahirkan konsep liberalisme. Hal ini mengimbas pada negara-negara
koloni, seperti juga wilayah-wilayah di Asia yang menjadi jajahan bangsa Eropa.
Termasuk Indonesia.
Ketika Thomas Stamford Raffles, gubernur jenderal dari Inggris, berkuasa
di Indonesia (1811 – 1816), ia berupaya memperkenalkan prinsip-prinsip
liberalisme di Indonesia. Kebijakan yang diberlakukannya, antara lain,
memperkenalkan sistem ekonomi uang, memberlakukan pajak sewa tanah untuk
memberi kepastian siapa pemilik tanah, menghapus penyerahan wajib, menghapus
kerja rodi, serta menghapus perbudakan. Ketika Inggris menyerahkan Indonesia
ke tangan Belanda, dibuat perjanjian bahwa Belanda akan tetap memberlakukan
perdagangan bebas.

8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
Revolusi Industri terjadi pada tahun 1750-1850 dan mulai menyebar di
Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh
Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan menyebar ke seluruh dunia.
Revolusi Industri terjadi di Inggris karena sebab-sebab berikut.
1. Situasi politik yang stabil. Adanya Revolusi Glorius tahun 1688 yang
mengharuskan raja bersumpah setia kepada Bill of Right sehingga raja tunduk
kepada undang-undang dan hanya menarik pajak berdasarkan atas
persejutuan parlemen.
2. Inggris kaya bahan tambang, seperti batu bara, biji besi, timah, dan kaolin. Di
samping itu, wol juga yang sangat menunjang industri tekstil.
3. Adanya penemuan baru di bidang teknologi yang dapat mempermudah cara
kerja dan meningkatkan hasil produksi, misalnya alat-alat pemintal, mesin
tenun, mesin uap, dan sebagainya.
4. Kemakmuran Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan sehingga
dapat menyediakan modal yang besar untuk bidang usaha. Di samping itu, di
Inggris juga tersedia bahan mentah yang cukup karena Inggris mempunyai
banyak daerah jajahan yang menghasilkan bahan mentah tersebut.
5. Arus urbanisasi yang besar akibat Revolusi Agraria di pedesaan mendorong
pemerintah Inggris untuk membuka industri yang lebih banyak agar dapat
menampung mereka.

3.2 Saran
Penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan pemahaman penulis dan kurangnya referensi yang dapat penulis
baca. Oleh karenanya saran dan kritik dimasa yang akan datang sangat
dibutuhkan guna sempurnanya karya tulis ini.

9
Daftar Pustaka

Hapsari, Ratna. 2017. Sejarah Pemintan Untuk SMA/MA Kelas XI K13N,


Bandung: Erlangga.
https://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Industri
http://www.donisetyawan.com/faktor-faktor-pendorong-revolusi-industri-di-
inggris/

10

You might also like