Professional Documents
Culture Documents
JURUSAN KEPERAWATAN
Prosedur :
Persiapan Alat 1. Lembar Dokumentasi (CatatanKeperawatan) dan bolpoin
2. Disesuaiakan dengan kebutuhan pasien
1
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
Pengertian Tindakan yang dilakukan oleh petugas kesehatan dimana kita mengalirkan
air dari ujung-ujung jari sampai siku dengan menggunakan alat atau bahan
dari sabun atau desinfektan lainnya.
Prosedur :
Persiapan alat 1. Sabun cair
2. Air mengalir
3. Handuk kering/tissue
Preinteraksi 1. Identifikasi kebutuhan cuci tangan
2. Siapkan alat dan bahan
3. Menjelaskan tujuan cuci tangan bila perlu
2
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
Pengertian Tindakan yang dilakukan oleh petugas kesehatan dimana kita mengalirkan
air dari ujung-ujung jari sampai siku dengan menggunakan alat atau bahan
dari sabun atau desinfektan lainnya secara steril
Tujuan Membebaskan tangan dari kuman dan mencegah masih tersisanya kuman
pada tangan
Prosedur : 1. Sabun cair/desinfektan
Persiapan alat 2. Air mengalir
3. Handuk kering dan steril
4. Alat untuk menggosok kuku yang telah dimasukkan kedalam tempat
yang telah berisi formalin cair
3
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
Pengertian Tindakan melindungi tangan dari bahan yang dapat menularkan penyakit
dan melindungi pasien dari mikroorganisme yang berada di tangan petugas
kesehatan.
Tujuan Melindungi tangan dari bahan yang dapat menularkan penyakit dan
melindungi pasien dari mikroorganisme yang berada di tangan petugas
kesehatan.
Prosedur :
Persiapan alat 1. Sarung tangan steril dengan ukuran sesuai
2. Baki
Tahap kerja 1. Bukalah sarung tangan dengan hati-hati, jangan sampai tersentuh benda
atau apa saja yang tidak steril
2. Membuka dengan memegang pinggir sarung tangan bagian dalam
3. Peganglah sarung tangan sesuai dengan tangan yang dimaksud, diangkat
dan jauh dari badan, seatas pinggang, sarung tangan bagian jari-jari ada
dibawah
4. Masukkan tangan pertama pada sarung tangan masih diharuskan hanya
menyentuh bagian dalam sarung tangan
5. Ambil sarung tangan kedua, diangkat dan jauh dari badan,seatas
pinggang, sarung tangan bagian jari-jari ada dibawah
6. Masukkan tangan kedua pada sarung tangan masih diharuskan hanya
menyentuh bagian dalam sarung tangan
7. Setelah masuk semua jari-jar tangan, dorong kebawah dengan jari-jari
lurus, sedangkan tangan lain menarik kearah lengan atas
8. Evaluasi : tangan tidak menyentuh benda disekitarnya
Melepas Sarung Tangan 1. Masukkan ibu jari pada sarung tangan yang berlawanan
2. Tarik kebawah dengan pelan-pelan sampai sarung tangan lepas
3. Letakkan sarung tangan pada tempatnya
4
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
ORAL HYGIENE
Prosedur :
Persiapan alat 1. Handuk dan 1 kain pengalas
2. Gelas kumur berisi :
a. Air masak
b. Borax gliserin/ larutan antiseptik
3. 1 buah spatel lidah yang telah dibungkus dengan kain kasa
4. Kapas lidi
5. Kasa/ deppers yang dibasahi air hangat
6. Kasa kering/ deppers
7. Mesin penghisap portable (tambahan) dengan chatheter suction
8. 1 pasang sarung tangan
9. 1 cucing
10. 1 bengkok
11. 1 pinset atau arteri klem
5
17. Ambil kasa/ deppers yang telah dibasahi air hangat/masak dengan
pinset
18. Kemudian bersihkam pada daerah mulut mulai rongga ,mulut,gusi,
gigi, dan lidah
19. Keringkan dengan deppers, oleskan dengan borax gliserin bila
diindikasikan
Terminasi 1. Evaluasi hasil kegiatan(atur kembali posisi dan kenyamanan pasien)
2. Berikan umpan balik postif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Bereskan peralatn
5. Lepaskan sarung tangan
6. Cuci tangan
Dokumentasi 1. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan
6
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
Pengertian Tindakan keperawatan yang di lakukan pada pasien yang tidak mampu mandi secara
mandiri atau memerlukan bantuan.
Prosedur :
Persiapan alat 1. 2-3 buah handuk mandi
2. 2-3 buah waslap
3. Sabun mandi
4. Handscoon/ sarung tangan
5. 2 buah waskom untuk mandi
6. Selimut mandi
7. Perlak/ pengalas
8. Air hangat (43 – 46 0 c )
9. Lotion, bedak, dan deodoran
10. Pakaian yang bersih
11. Urinal/ pispot
12. Linen tempat tidur (tambahan)
7
dari kantus sebelah dalam kearah bagian luar, tidak menekan mata secara
langsung. Kemudian mengeringkan mata.
12. Tanyakan pada pasien apakah dia ingin menggunakan sabun pada wajahnya.
Bersihkan dan keringkan wajah, leher dan telinga pasien.
13. Letakkan handuk mandi pada lengan terjauh arah memanjang di bawah lengan
pasien. Bersihkan lengan dengan sabun dan air, gunakan usapan yang panjang
dan tegas dari arah distas ke proksimal.
14. Naikkan dan tahan lengan kearah atas kepala saat membersihkan aksila.
Keringkan dengan baik. Berikan deodorant/lotion jika pasien menggunakan.
15. Letakkan handuk pada lengan terdekat
16. Basuh, bilas dan keringkan lengan terdekat
17. Tutupi dada pasien dengan handuk dan lipat handuk mandi ke bawah umbilikus
pasien
18. Dengan satu tangan mengangkat ujung handuk, basuh, bilas, dan keringkan
bagian dada, lipatan di bawah payudara. Jaga agar dada pasien tetap tertutup
selama waktu pembersihan.
19. Letakkan handuk secara memanjang diatas perut. Lipat selimut mandi kearah
pubis.
20. Dengan satu tangan mengangkat handuk, tangan yang tersarung waslap
membersihkan perut, berikan perhatian khusus untuk membersihkan umbilikus
dan lipatan-lipatan pada kulit. Jaga agar perut tetap tertutup selama pembersihan.
Keringkan dengan baik
21. Buka kaki yang terjauh dengan perawat, lipat selimut mandi kearah tengah
menutup perineum.
22. Tekuk lutut pasien dengan meletakkan tangan dibawah lutut dan meletakkan
handuk secara memanjang di bawah kaki.
23. Gunakan usapan memanjang lebut dan tegas pada waktu membersihkan dari jari
kaki ke lutut dan daari lutut ke paha. Keringkan dengan baik.
24. Ulangi langkah 28 dan 29 untuk tungkai yang lainnya
25. Tutupi pasien dengan selimut dan ganti air mandi
26. Bantu pasien untuk miring, untuk membersihkan punggung dan bokong,
letakkan handuk sepanjang sisi pasien.
27. Bersihkan dan keringkan punggung dari leher ke bokong dengan usapan
memanjang dan tegas. Berikan perhatian khusus pada lipatan didaerah bokong
dan anus.
28. Bantu pasien untuk posisi terlentang. Tutupi ekstremitas atas dan dada dengan
handuk dan ekstremitas bawah dengan selimut mandi. Buka hanya daerah
genetalia.
29. Tawarkan pada pasien apakah akan membersihkan perineumnya sendiri. Jika
tidak, bersihkan dan keringkan dengan baik
30. Lepaskan perlak/ pengalas.
31. Ganti selimut mandi dengan selimut pasien
32. Rapikan tempat tidur pasien
33. Atur posisi nyaman untuk pasien
34. Lepas sarung tangan dan cuci tangan
35. Berikan body lotion untuk melembabkan kulit jika diinginkan.
36. Bantu pasien berpakaian
37. Sisir rambut pasien.
Terminasi 1. Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan pasien)
2. Berikan umpan balik positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Bereskan peralatan
5. Lepaskan sarung tangan
6. Cuci tangan.
Dokumentasi 1. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan
8
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
Preinteraksi 7. Periksa status dan identifikasi kebutuhan untuk keramas pada pasien,
identifikasi, indikasi, dan kontraindikasi untuk keramas
8. Siapkan alat dan bahan
Tahap Orientasi 1. Beri salam dan panggil pasien dengan namanya
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada pasien/ keluarga
Tahap kerja 1. Berikan kesempatan pasien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
2. Menanyakan keluhan utama pasien
3. Jaga privasi pasien
4. Cuci tangan
5. Atur perlak dengan bagian pinggir digulung dan letakkan dibawah
bahu, leher dan kepala pasien. Letakkan baskom/ ember dengan posisi
lebih rendah dari kepala pasien. Pastikan ujung perlak masuk kedalam
baskom/ ember
6. Letakkan handuk gulung dibawah leher dan handuk mandi sepanjang
bahu
7. Tutup teliga dengan kapas
8. Sisir rambut pasien
9. Ambil air hangat dan isi teko tempat air. Periksa suhu air dengan
memegang sedikit kebagian telapak tangan anda
10. Gunakan sarung tangan jika pasien mempunyai luka di kepala atau ada
kutu
11. Tawarkan pasien pilihan untuk memegang handuk wajah atau waslap
penutup mata
12. Dengan teko tempat air , tuang air perlahan diatas rambut sampai
semuanya basah. Gunakan sedikit shampo
13. Gosok-gosok hingga berbusa dengan kedua tangan. Mulai pada garis
batas rambut dan kerjakan kearah kebelakang leher. Angkat kepala
sedikit dengan satu tangan untuk mencuci bagian belakang kepala.
9
Shampo sisi-sisi kepala. Masase kulit kepala dengan memberi
penekanan dengan menggunakan ujung-ujung jari.
14. Bilas rambut dengan air. Pastikan aliran air kedalam baskom/ ember.
Ulangi pembilasan sampai rambut bebas dari shampo
15. Ulangi langkah 16-18
16. Berikan konditioner atau bilas jika diminta dan bilas rambut secara
menyeluruh
17. Tutup kepala dengan handuk mandi. Keringkan wajah dengan waslap.
Keringkan daerah sekitar leher atau bahu
18. Keringkan rambut dan kulit kepala. Gunakan handuk kedua jika
handuk pertama basah. Lepaskan sarung tangan jika diperlukan
19. Sisir rambut pasien
Terminasi 1. Evaluasi hasil kegiatan ( atur kembali posisi dan kenyamanan pasien
)
2. Berikan umpan balik positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Bereskan peralatan
5. Cuci tangan
Dokumentasi 1. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan
10
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
Pengertian Mengganti linen bed tetap bersih, kering, dan kencang agar pasien merasa
nyaman dan bersih
Tujuan 1. Memberikan lingkungan yang bersih dan nyaman
2. Menciptakan alas tempat tidur dan selimut yang bebas dari kotoran
dan lipatan
3. Mengontrol penyebaran mikroorganisme
Prosedur :
Persiapan alat 1. Sepasang sarung tangan bersih
2. Linen
3. Perlak
4. Stik laken
5. Stik boven
6. Selimut
7. Sarung bantal
8. Kantong linen kotor
Preinteraksi 1. Kaji catatan keperawatan dan medis pasien
2. Siapkan alat dan bahan
11
20. Ganti boven laken dan selimut pasien yang kotor dengan yang bersih
(boven laken lalu selimut diatasnya)
21. Bantu angkat kepala pasien sedikit, ganti sarung bantal dengan yang
bersih, kemudian kembalikan bantal ke posisi semula
Terminasi 1. Evaluasi hasil kegiatan (atur kembali posisi dan kenyamanan pasien)
2. Berikan umpan balik positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Bereskan perlatan
5. Buka sarung tangan
6. Cuci tangan
.
Dokumentasi Catat hasil kegiatan didalam catatan keperawatan
12
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
Prosedur :
Persiapan alat 4. Sepasang sarung tangan bersih
5. Linen
6. Perlak
7. Stik laken
8. Stik boven
9. Selimut
10. Sarung bantal
11. Kantong linen kotor
12. Over laken
Preinteraksi 1. Cek catatan keperawatan dan medis pasien
2. Siapkan alat dan bahan
Tahap kerja A. Tempat Tidur Tertutup
1. Cuci tangan
2. Pasang sarung tangan
3. Dekatkan alat-alat
4. Keluarkan ujung linen pada sisi perawat lalu gulung dan masukan
ke kantong linen kotor
5. Letakkan linen dengan lipatan memanjang dengan garis tengah di
tengah-tengah tempat tidur
6. Masukan linen pada bagian kepala dan kaki kurang lebih 25cm
dan buat triangle
7. Masukkan linen bagian sisi kebawah bed
8. Letakkan perlak dan stik laken secara melintang kurang lebih
50cm dari garis Kasur bagian kepala dan masukkan kebawah bed
9. Letakkan stik boven secara terbalik
10. Letakkan selimut lalu masukkan bagian kaki kebawah Kasur,
buat triangle
11. Lipat stik boven bagian atas tepat garis selimut
12. Buka sarung bantal dan ganti dengan sarung bantal yang baru
13. Pasang over laken
B. Tempat Tidur Terbuka
14. Kalau sudah tersedia tempat tidur tertutup, buka over laken dan
lipat dengan baik
15. Lipat stik boven bersamaan dengan selimut kebawah pada bagian
kaki, lipat bersusun
13
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
14
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
MEMINDAHKAN PASIEN
15
18. Dengan langkah bersamaan para perawat mulai berjalan menuju
ke tempat tidur atau brankar yang telah disediakan
19. Perawat menurunkan pasien secara perlahan ke pusat brankar
dengan memfleksikan lutut dan pinggul mereka sampai siku
mereka berada setinggi tepi brankar
20. Setelah pasien berada di atas tempat tidur atau brankar,
pasiennya diatur dan selimut dipasang atau dirapikan
Terminasi 1. Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan pasien)
2. Berikan umpan balik positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
5. Bereskan peralatan
6. Cuci tangan
Dokumentasi Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan
16
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
Pengertian Menempatkan posisi pasien berada pada posisi duduk di tepi tempat tidur
Tujuan 1. Memenuhi kebutuhan pengaturan posisi pasien yang sesuai/tepat
2. Untuk persiapan prosedur perawatan berikutnya (memberikn
makanan dan minuman, personal hygiene, dan sebagainya)
Prosedur :
Persiapan alat 1. Sarung tangan
Preinteraksi 1. Identifikasi kebutuhan pasien untuk duduk di tepi tempat tidur pada
pasien
2. Identifikasi factor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontrak
indikasi
3. Siapkan alat dan bahan
Tahap Orientasi 1. Beri salam dan panggil pasien dengan namanya
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada pasien/ kluarga
Tahap kerja 1. Berikan kesempatan pasien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
2. Menanyakan keluhan utama pasien
3. Jaga privasi pasien
4. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
5. Memulai kegiatan dengan cara yang baik
Atur tempat tidur
6. Atur bagian kepala tempat tidur pada posisi datar
7. Naikan tempat tidur setinggi pusat gravitasi anda
8. Kunci semua roda tempat tidur dan naikan pagar tempat tidur pada
posisi yang jauh dari anda
9. Pindahkan semua bantal
Atur posisi anda dank lien secara tepat
10. Naikan kepala tempat tidur sampai pada possi setengah duduk atau
duduk penuh
11. Berdiri di samping tempat tidur, disisi pinggul pasien menghadap ke
arah kaki tempat tidur
12. Lebarkan kaki anda dengan salah satu kaki di depan
13. Condongkan tubuh anda ke depan, fleksikan pinggul, pergelangan
kaki.
Angkat pasien pada posisi duduk
14. Letakkan salah satu tangan di bawah bahu pasien
15. Letakkan tangan yang lainnya di bawah kedua paha dekat dengan
lutut
16. Tegangkan otot-otot gluteal, abdominal, kaki, dan pergelangan
tangan
17. Angakat paha pasien secara perlahan
18. Putar kaki pasien kea rah anda, sampai kedua kaki menjuntai dari
tempat tidur sedangkan tangan yangsatunya memegang bahu pasien
19. Tetap pegangi pasien hingga pasien memproleh keseimbangan dan
kenyamanan
Terminasi 1. Evaluasi hasil kegiatan (Kenyamanan pasien)
2. Beri umpan balik positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
5. Bereskan pralatan
17
6. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
Dokumentasi Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan
18
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
Pengertian Menempatkan posisi pasien berada pada posisi duduk di tepi tempat tidur
dari posisi di tengah tempat tidur
Tujuan 1. Memenuhi kebutuhan pengaturan posisi yang sesuai/tepat
2. Untuk persiapan prosedur selanjutnya
Prosedur :
Persiapan alat 1. Sarung tangan (jika perlu)
19
Terminasi 1. Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan pasien)
2. Berikan umpan balik positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
5. Bereskan peralatan
6. Cuci tangan
Dokumentasi Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan
20
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
21
condong kedepan, fleksikan punggung, lutut, dan
pergelangan kaki.
11. Letakkan satu tangan dibawah paha pasien dan tangan
lainnya di bawah scapula
12. Tegangkan otot-otot gluteal, abdominal, kaki,dan
lengan. Kemudian pindahkan/gerakkan pasien ke atas
sambil pasien mendorong dengan telapak kaki dan
menarik dengan kedua tangan pada bagian kepala
tempat tidur atau pada rekstok gantung.
Terminasi 1. Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan pasien)
2. Berikan umpan balik positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
5. Bereskan peralatan
6. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
Dokumentasi 1. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan
22
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
MEMBERIKAN ROM
Pengertian Latihan-latihan yang diberikan untuk mempertahankan fungsi sendi dan meningkatkan
fungsi sendi yang berkurang karena proses penyakit kecelakaan atau tidak digunakan
Tujuan 1. Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot
2. Memelihara mobilitas persendian
3. Merangsang sirkulasi darah
4. Mencegah kelainan bentuk
Preinteraksi 1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis pasien(Mengetahui TTV, therapy, resep obat
yang diberikan, indikasi, kontraindikasi, riwayat alergi, dan hal lain yang diperlukan)
2. Identifikasi kebutuhan pasien untuk latihan rentang gerak
3. identifikasi factor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontraindikasi
4. Cuci tangan
5. Siapkan alat yang diperlukan
23
24. Fleksi : menggerakkan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan bawah
25. Ekstensi : menggerakkan jari-jari sehingga jari, tangan dan lengan bawah berada dalam arah yang
sama
26. Hiperekstensi : membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh mungkin
27. Abduksi : menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari
28. Adduksi : menekuk pergelangan tangan miring kearah lima jari
29. Fleksi : menggenggam
30. Ekstensi : meluruskan jari-jari tangan
31. Hiperekstensi : menggerakkan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin
32. Adduksi : merapatkan kembali jari-jari tangan
33. Fleksi : menggerakkan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan
34. Ekstensi : menggerakkan ibu jari lurus menjauh dari tangan
35. Abduksi : menjauhkan ibu jari ke samping
36. Adduksi : menggerakkan ibu jari ke depan tangan
37. Oposisi : menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama
38. Fleksi : menggerakkan tungkai ke depan dan atas
39. Ekstensi : menggerakkan kembali ke samping tungkai yang lain
40. Hiperekstensi : menggerakkan tungkai ke belakang tubuh
41. Abduksi : menggerakkan tungkai ke samping menjauhi tubuh
42. Adduksi : menggerakkan tungkai kembali ke posisi medial
43. Rotasi dalam : memutar kaki dan tungkai kearah tungkai lain
44. Rotasi luar : memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai yang lain
45. Sirkumduksi : menggerakkan tungkai melingkar
46. Fleksi : menggerakkan tumit ke arah belakang paha
47. Fleksi : menggerakkan tumit ke arah belakang paha
48. Fleksi : menggerakkan tumit ke arah belakang paha
49. Plantarfleksi : menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah
50. Inverse : memutar telapak kaki ke samping dalam
51. Eversi : memutar telapak kaki ke samping luar
52. Fleksi : melengkungkan jari-jari kaki ke bawah
53. Ekstensi : meluruskan jari-jari kaki
54. Abduksi : meregangkan jari-jari kaki satu dengan yang lainnya
55. Adduksi : merapatkan kembali bersama-sama
Terminasi
1. Evaluasi perasaan pasien, simpulkan hasil kegiatan, berikan umpan balik positif
2. Berikan umpan balik positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Bereskan alat-alat
5. Cuci tangan
.
Dokumentasi Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan (tanggal, jam, obat, yang diberikan, respon
pasien selama dilakukannya prosedur, tanda tangan nama terang)
24
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
Pengertian Posisi pasien berbaring diatas abdomen dengan kepala menoleh kesamping
25
4. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
5. Bereskan peralatan
6. Cuci tangan dan lepaskan sarung tangan
26
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
27
4. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
5. Bereskan peralatan
6. Cuci tangan
Dokumentasi Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan
28
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
29
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
Prosedur :
Persiapan alat 1. Tempat tidur
2. Bantal kecil
3. Gulungan handuk
4. Sarung tangan
30
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
Pengertian Memberikan pasien dengan posisi telentang dengan kedua paha diangkat
dan ditarik ke arah perut, sedangkan tungkai bawah membuat sudut 90 o
terhadap paha
Tujuan Memudahkan pemeriksaan genitalia pada proses persalinan, memudahkan
dalam pemasangan alat Intra Uterine Devices, dan alat kontrasepsi
Prosedur : 1. Tempat tidur khusus pemeriksaan kebidanan. (gynaecology bed)
Persiapan alat 2. Selimut atau kain penutup
3. Sarung tangan
Preinteraksi 1. Identifikasi kebutuhan pemberian posisi lithotomy pada pasien
2. Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontra
indikasi
3. Siapkan alat dan bahan
Tahap Orientasi 1. Beri salam dan panggil pasien dengan namanya
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada
pasien/keluarga
Tahap kerja 1. Berikan kesempatan pasien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
2. Menanyakan keluhan utama pasien
3. Jaga privasi pasien
4. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
5. Memulai kegiatan dengan cara yang baik
6. Atur posisi pasien dengan posisi telentang dan buka pakaian bagian
bawah pasien
7. Meletakkan kedua tangan pasien diatas kepala
8. Mengangkat tungkai bawah terjauh dari perawat, menekuk lutut
kearah dada dan letakkan pada penahan kaki. Lakukan cara yang
sama pada tungkai berikutnya
9. Merapikan pasien
Terminasi 1. Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan pasien)
2. Berikan umpan balik positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
5. Bereskan peralatan
6. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
Dokumentasi Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan (tanggal, jam, obat,
yang diberikan, respon pasien selama dilakukannya prosedur, tanda tangan
nama terang)
31
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
Pengertian Pasien duduk di tempat tidur atau ditepi tempat tidur dengan meja yang
menyilang di atas tempat tidur
Tujuan 1. Membantu mengatasi masalah kesulitan pernapasan dengan
memberikan ekspansi dada maximum
2. Membantu pasien yang mengalami masalah ekshalasi
Prosedur :
Persiapan alat 5. Tempat tidur
6. Bantal kecil
7. Gulungan handuk
8. Sarung tangan (jika diperlukan)
32
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
Pengertian Posisi pasien berbaring pada pertengahan antara posisi lateral dan posisi
pronasi. Pada posisi ini lengan bawah ada di belakang tubuh pasien,
sedangkan lengan atas ada di depan tubuh pasien
Tujuan 1.Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor otot
pinggang
2. meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi
3. Mencegah dekubitus
Prosedur :
Persiapan alat 9. Tempat tidur
10. Bantal kecil
11. Gulungan handuk
12. Sarung tangan
33
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
Pengertian Posisi pasien berbaring terlentang dengan kepala dan bahu sedikit
elevasi dengan menggunakan bantal
Prosedur :
Persiapan alat 1. Tempat tidur
2. Bantal angina
3. Gulungan handuk
4. Bantalan kaki
5. Sarung tangan (jika perlu)
34
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
Pengertian Posisi pasien berbaring terlentang di atas tempat tidur membentuk sudut
30o-45o ditarik terhadap permukaan lantai dimana posisi kepala lebih
rendah dari posisi kaki
Tujuan Melancarkan peredaran darah ke otak
Prosedur : 1. Tempat tidur
Persiapan alat 2. Sarung tangan
3. Selimut
Preinteraksi 1. Identifikasi kebutuhan pemberian posisi lithotomy pada pasien
2. Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontra
indikasi
3. Siapkan alat dan bahan
Tahap Orientasi 1. Beri salam dan panggil pasien dengan namanya
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada pasien/keluarga
Tahap kerja 1. Berikan kesempatan pasien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
2. Menanyakan keluhan utama pasien
3. Jaga privasi pasien
4. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
5. Memulai kegiatan dengan cara yang baik
6. Baringkan pasien terlentang mendatar di tengah tempat tidur tanpa
bantal
7. Posisikan kepala berada di bawah jantung atau letak kaki lebih tinggi
daripada kepala dengan mengatur tempat tidur (menaikkan atau
menurunkan)
8. Merapikan pasien
Terminasi 1. Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan pasien)
2. Berikan umpan balik positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
5. Bereskan peralatan
6. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
Dokumentasi Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan (tanggal, jam, obat,
yang diberikan, respon pasien selama dilakukannya prosedur, tanda tangan
nama terang)
35
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
36
37