You are on page 1of 20

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN PRAKTIK KLINIK

IMUNISASI HEPATITIS B-0

Disusun oleh :
SIWI DWI FEBRIYANTI
1810104371

PROGRAM STUDI KEBIDANAN SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
TAHUN 2019
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN PRAKTIK KLINIK

I. IDENTITAS

1. Mata Kuliah : Asuhan neonatus, bayi dan balita

2. Program Studi : DIII Kebidanan

3. Kode/Bobot SKS : MW2105 /4 sks

4. Semester : II (Dua)

5. Elemen Kompetensi : Neonatus

6. Jenis Kompetensi : Utama

7. Waktu Kuliah : 1 x 20 Menit

8. Pokok Bahasan : Imunisasi Hepatitis B-0

9. Hari/tanggal :

II. STANDAR KOMPETENSI

Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan

balita terkait dengan pemberian imunisasi pada bayi sesuai dengan standar

kompetensi bidan menurut Kepmenkes RI No 369/Menkes/SK/III/2007 yaitu

pada kompetensi ke-6 bahwa bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,

komprehensif pada bayi baru lahir sehat sampai dengan 1 bulan.

III. KOMPETENSI DASAR

Mahasiswa mampu melakukan imunisasi pada bayi khusunya imunisasi

hepatitis B-0.
IV. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Mahasiswa dapat:

1. Mengerti tujuan dari imunisasi hepatitis B-0

2. Menentukan tempat penyuntikan yang benar

3. Melakukan tindakan dengan imunisasi hepatitis B-0 dengan benar, tepat,

aman dan memperhatikan pencegahan infeksi

V. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui BST mahasiswa dapat:

1. Menjelaskan tujuan dari imunisasi hepatitis B-0 pada bayi

2. Menentukan tindakan yang tepat yang akan dilakukan pada imunisasi

hepatitis B-0

3. Melakukan tindakan yang benar, tepat, aman dan memperhatikan

pencegahan infeksi

VI. DESKRIPSI MATERI

1. Tempat penyuntikan hepatitis B-0

2. Alat – alat yang digunakan dalam imunisasi hepatitis B-0

3. Langkah – langkah melakukan imunisasi hepatitis B-0  dijabarkan

VII. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN

BST
VIII. MEDIA PEMBELAJARAN

1. Pasien

2. 1 Set Alat Praktik

3. Jobsheet

4. Ceklist

IX. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Komponen Estimasi
Uraian Kegiatan
langkah Waktu

Pendahulua / 1) Membuka pertemuan dengan salam 5 Menit

Pre 2) Meminta mahasiswa membahas ulang

conference praktik yang dilakukannya

3) Menanyakan kepada mahasiswa

pengetahuan baru yang didapat selama

praktik dan relevansinya

4) Menanyakan kepada mahasiswa, langkah

mana yang ingin dilatih secara khusus

dalam praktik yang akan dikerjakan

5) Review langkah-langkah didalam

penuntun belajar yang dianggap sulit oleh

mahasiswa, yang akan dipraktiknya

6) Bersama mahasiswa menentukan tujuan

spesifik yang akan dicapai pada praktik

7) Menyampaikan kepada mahasiswa

tahapan dan waktu yang akan di lalui


8) Menekankan kepada mahasiswa

pentingnya Praktik Klinik yang akan

dilakukan

Inti / 1) Melakukan pengamatan selama 10 Menit

Conference mahasiswa melakukan keterampilan

2) Memberi dorongan positif dan saran

perbaikan saat mahasiswa melakukan

praktik

3) Merujuk pada penuntun belajar saat

mengadakan pengamatan

4) Mencatat kinerja mahasiswa ke bidanan

dalam penuntun belajar selama

pengamatan

5) Memeprhitungkan keberadaan pasien saat

memberi umpan balik kepada mahasiswa.

6) Memberi komentar perbaikan hanya pada

saat kenyamanan dan keamanan klien

dipertaruhkan

7) Mampu menguasai diri sendiri dan

lingkungan

Penutup / 1) Memberi salam kepada mahasiswa 5 menit

Post 2) Menanyakan pendapat mahasiswa tentang

Conference praktik yang baru saja dikerjakan

3) Meminta mahasiwa menyebutkan langkah

– langkah yang dapat dikerjakannya


dengan baik

4) Merujuk kembali kepada penuntun belajar

5) Memberi saran spesifik untuk perbaikan

6) Memberi umpan balik positif untuk

langkah – langkah yang telah dikerjakan

dengan baik oleh mahasiswa

7) Bersama mahasiswa menentukan tujuan

atau goal praktik yang akan datang

8) Menutup pertemuan dan mengucapkan

salam

X. PENILAIAN

A. Jenis

Unjuk Kerja : Performance test

B. Bentuk

1. Ceklist

XI. SUMBER BELAJAR

Rokhanawati, dkk .2012. Modul asuhan neonatus, bayi, dan anak balita.

Yogyakarta : Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Muslimatun, W . 2012. Asuhan neonatus bayi dan balita. Yogyakarta :

fitramaya.
Yogyakarta, Mei 2019

Dosen Pembimbing Praktikan

(……………..……………) (………………………….)
HEPATITIS

1. Pengertian

Hepatitis yang berarti peradangan dalam hati dapat diakibatkan oleh berbagai

macam hal, seperti infeksi bakteri, racun, ataupun karena sistem imun di dalam

tubuh sendiri yang dapat menyerang hati. Meskipun ada beberapa jenis hepatitis,

pada umumnya ada 3 macam hepatitis yang disebabkan oleh virus dan sering

terjadi yaitu hepatitis A, B, ataupun C.

2. Hepatitis B

Jenis hepatitis ini tergolong infeksi yang lebih serius dan dapat memicu

terjadinya sirosis ataupun kanker hati. Penularan hepatitis B dapat melalui jarum

suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah, ataupun cairan tubuh yang

lain. Pada beberapa kasus seseorang yang terinfeksi hepatitis B dapat sembuh

dari penyakit ini dan kemungkinan tubuhnya telah memiliki imunitas untuk

melawan infeksi tersebut. Namun, ada juga beberapa orang yang akan terinfeksi

virus ini selamanya.

a. Gejala Hepatitis B

Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut

adalah demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang

putih/sklera). Namun bagi penderita hepatitis B kronik akan cenderung

tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain

menjadi lebih beresiko.

b. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis B


Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang

ditegakkan maka akan dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa

ditegakkan sebagai Hepatitis B, maka ada cara pengobatan untuk hepatitis

B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara injeksi.

1) Pengobatan oral yang terkenal adalah:

a) Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida

analog, yang dikenal dengan nama 3TC. Obat ini digunakan

bagi dewasa maupun anak-anak, Pemakaian obat ini

cenderung meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu

penderita akan mendapat monitor bersinambungan dari

dokter.

b) Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian

secara oral akan lebih efektif, tetapi pemberian dengan dosis

yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal.

c) Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan

pada penderita Hepatitis B kronik, efek samping dari

pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih, mual

dan terjadi peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan

dan kestabilan pemberian obat ini belum dikatakan stabil.

2) Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah:

Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung partikel

radioaktif pemancar sinar ß yang akan menghancurkan sel kanker

hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Injeksi Alfa

Interferon (dengan nama cabang INTRON A, INFERGEN,

ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3


kali dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. Efek samping

pemberian obat ini adalah depresi, terutama pada penderita yang

memilki riwayat depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa

sakit pada otot-otot, cepat letih dan sedikit menimbulkan demam

yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian paracetamol.

c. Penularan hepatitis B dan C :

1) Melalui kontak darah, sperma ,dan cairan vagina dari orang yang

terinfeksi hepatitis B dan C.

a) Berbagi perlengkapan suntik untuk menggunakan narkoba.

b) Melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom.

2) Bayi yang terlahir dari ibu yang telah terinfeksi hepatitis B dan C.

d.Cara pencegahan hepatitis B dan C sama karena kedua jenis virus ini sama

hidup dan tertular melalui darah, dan cairan organ dalam lainnya.

e. Pencegahan Hepatitis B dan C:

1) Jangan berbagi perlengkapan suntik apapun (tabung, jarum, kapas, air,

dan filter).

2) Waspada terhadap darah ketika menyuntik atau disuntik oleh orang

lain.

3) Jangan berbagi sikat gigi dan alat cukur.

4) Jika ingin tatto, lakukan dengan prosedur sterilisasi yang layak.

5) Tidak melakukan hubungan seks tanpa kondom.

6) Lakukan vaksinasi Hep B. Saat ini belum ada vaksin untuk mencegah

hepatitis C.
IMUNISASI HEPATITIS

1. PENGERTIAN

Imunisasi HBV memberikan kekebalan terhadap hepatitis B. Hepatitis B adalah

suatu infeksi hati yang bisa menyebabkan kanker hati dan kematian.

2. Jumlah Pemberian:

Sebanyak 3 kali, dengan interval 1 bulan antara suntikan pertama dan kedua,

kemudian 5 bulan antara suntikan kedua dan ketiga.

3. Usia Pemberian:

Sekurang-kurangnya 12 jam setelah lahir. Dengan syarat, kondisi bayi stabil,

tak ada gangguan pada paru-paru dan jantung. Dilanjutkan pada usia 1 bulan,

dan usia 3-6 bulan. Khusus bayi yang lahir dari ibu pengidap VHB, selain

imunisasi tsb dilakukan tambahan dengan imunoglobulin antihepatitis B dalam

waktu sebelum usia 24 jam.

4. Lokasi Penyuntikan:

Pada anak di lengan dengan cara intramuskuler. Sedangkan pada bayi di paha

lewat anterolateral (antero= otot-otot bagian depan, lateral= otot bagian luar).

Penyuntikan di bokong tidak dianjurkan karena bisa mengurangi efektivitas

vaksin.

5. Efek Samping:
Umumnya tak terjadi. Jikapun ada (jarang) berupa keluhan nyeri pada bekas

suntikan, yang disusul demam ringan dan pembengkakan. Namun rekasi ini

akan menghilang dalam waktu dua hari.

6. Tanda Keberhasilan:

Tak ada tanda klinis yang dapat dijadikan patokan. Namun dapat dilakukan

pengukuran keberhasilan melalui pemeriksaan darah dengan mengecek kadar

hepatitis B-nya setelah anak berusia setahun. Bila kadarnya di atas 1000, berarti

daya tahanya 8 tahun; diatas 500, tahan 5 tahun; diatas 200 tahan 3 tahun.

Tetapi kalau angkanya cuma 100, maka dalam setahun akan hilang. Sementara

bila angkanya 0 berarti si bayi harus disuntik ulang 3 kali lagi.

7. Tingkat Kekebalan:

Cukup tinggi, antara 94-96%. Umumnya setelah 3 kali suntikan, lbih dari 95%

bayi mengalami respons imun yang cukup.

8. Indikator Kontra:

Tak dapat diberikan pada anak yang sakit berat


Checklist Imunisasi Hepatitis B-0

No Komponen Penilaian Skor

0 1 2

SIKAP DAN PERILAKU

1 Mengucapkan salam, menyambut pasien, memperkenalkan diri dan

berjabat tangan dengan ramah

2 Menjelaskan tujuan imunisasi, prosedur yang akan dilaksanakan,

meminta persetujuan dan kontrak waktu

3 Komunikasi dengan ibu pasien selama melakukan tindakan

CONTENT

4 Memeriksa catatan riwayat kesehatan anak

5 Menyiapkan alat :

- Vaksin HB Uniject

- Kapas desinfektan

- Sarung tangan

- Bengkok

- Safety box

- Larutan klorin 0,5 %

6 Mencuci tangan dan memakai sarung tangan

7 Membuka kemasan HB Uniject dan memeriksa 6 benar (obat,

pasien, dosis, waktu,cara, dokumentasi )

8 Mendorong antara needle dan reservoir secara bersama-sama*

9 Mengatur posisi bayi (bayi diletakkan diatas tempat tidur, minta

asisten untuk memegang badan bayi)


10 Menyiapkan bagian yang akan di injeksi yaitu 1/3 tengah paha

kanan bagian luar secara IM

11 Meletakan ibu jari dan telunjuk pada posisi yang akan di suntik

12 Membersihkan lokasi penyuntikan dengan kapas desinfektan

13 Menusukkan jarum tegak lurus kebawah melalui kulit antara dan

jari tengah sampai kedalam otot (injeksi intramuskular)

14 Menekan vaksin dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan

15 Menarik jarum setelah vaksin habis sambil menekan lokasi

penyuntikan dengan kapas

16 Mengamati keadaan umum anak

17 Merapikan anak

18 Membereskan alat :

- Memasukkan spuit kedalam safety box

- Membuang kapas basah ke tempat sampah basah

19 Melepas sarung tangan

20 Mencuci tangan

21 Memberikan penjelasan pada orang tua sehubungan hasil imunisasi

dan efek samping

22 Memberikan penjelasan kepada orang tua tentang jadwal imunisasi

selanjutnya

23 Melakukan dokumentasi asuhan yang telah dilakukan

TEKNIK

24 Melakukan tindakan secara sistematis / berurutan

25 Menjaga privacy pasien

TOTAL
Keterangan

Yogyakarta,..............2019

*= jika tidak tepat mahasiswwa dinyatakan tidak lulus

0 = tidak dilakukan sama sekali

1 = dilakukan tetapi tidak sempurna

2 = dilakukan dengan sempurna Elevator

Jumlah total

Nilai = ----------- x 100

50 .........................................

Nilai ≥ 70, mahasiswa dinyatakan lulus

Nilai ≤ 70, mahasiswa dinyatakan tidak lulus


Job Sheet

No Langkah Kerja Gambar

1 Mengucapkan salam, menyambut pasien,

memperkenalkan diri, berjabat tangan

dengan ramah dan inform consent

2 Menyiapkan alat :

- Vaksin HB Uniject

- Kapas desinfektan

- Sarung tangan

- Bengkok

- Safety box

- Larutan klorin 0,5 %

Tempat : aman, nyaman dan menjaga

privacy

3 Mencuci tangan
4 Memakai sarung tangan

5 Membuka kemasan HB dan memeriksa 6

benar (obat, pasien, dosis, waktu,cara,

dokumentasi )

6 Mendorong antara needle dan reservoir

secara bersama-sama

7 Memposisikan bayi dan menentukan

bagian yang akan di injeksi yaitu 1/3

tengah paha kanan bagian luar secara IM


8 Membersihkan area yang akan di injeksi

dengan kapas desinfektan

9 Menusukkan jarum tegak lurus kebawah

melalui kulit antara dan jari tengah sampai

kedalam otot (injeksi intramuskular)

10 Mengobservasi keadaan pasien lalu

merapikan anak

11 Membereskan alat, membuang sisa alat

disposible ke safety box.


12 Melepas sarung tangan secara terbalik.

13 Memberikan penjelasan pada orang tua

sehubungan hasil imunisasi dan efek

samping

14 Memberikan penjelasan kepada orang tua

tentang jadwal imunisasi selanjutnya

15 Mendokumentasikan di buku KIA

You might also like