You are on page 1of 5

3.

3 Analisa Data
3.3.1 Analisa Data Indikator
No Hasil Indikator Kesimpulan
Pengkajian
1. Bedasarkan Lingkungan merupakan perilaku Dari hasil yang
hasil survey yang penting untuk kesehatan, didapatkan di RW
didapatkan Menurut Depkes (2015) indikator 07 warga tidak
kondisi jalan di lingkungan diantaranya : semua melakukan
RW 7 keterlibatan masyarakat terhadap pemanfaatan
sumberbendo tingkat desentralisasi, kehijauan halaman lingkungan
adalah kondisi lingkungan, pemanfaatan halaman sehingga belum
jalanan baik lingkungan dengan baik. mencapai target
62%, belum indikator yang
beraspal 25% diinginkan.
dan rusak 1%.
Mayoritas
bangunan
rumah di RW 07
sumberbendo
adalah
permanen
bahan rumah
tembok batu
bata dan
beratap genteng
dengan jarak
satu rumah dan
rumah lain
saling berhimpit
dan halamannya
tidak semua
rumah
dimanfaatkan
untuk
menanam.
2 Bedasarkan Penerapan Asuransi Kesehatan Sebagian besar
survey diketahui untuk keluarga diharapkan warga tidak memiliki
bahwa dari 54 kk mencapai 95% (Depkes, 2015) asuransi kesehatan
yang menjadi sehingga tidak
responden sesuai indicator
hanya 10% yang yang diharapkan
memiliki
asuransi
kesehtan (JKN)
sedangkan 90%
nya tidak
memiliki JKN.
3. Menurut hasil Sebanyak 30% Pelaksanaan
survey poskesdes/posyandu/posbindu/pos program
pelaksanaan PTM di masing-masing wilayah pengendalian PTM
program kerja puskesmas di kabupaten/kota masih belum optimal
pengendalian tertentu melaksanakan kegiatan dikarenakan
PTM di RW 07 pencegahan dan penaggulangan Posbindu PTM
belum optimal faktor risiko penyakit tidak menular. belum
dikarenakan (Buletin Jendela Data & Informasi melaksanakan
masih banyak kesehatan Penyakit Tidak Menular, kegiatan
warga yang 2012) pencegahan dan
menderita penanggulangan
hipertensi yaitu faktor risiko secara
insiden pre optimal
hipertensi
sebanyak 22%,
hpertensi
stadium 1 53%
dan hipertensi
stadium 2
adalah 25%.
3 Menurut Dalam mendukung Tidak adanya
wawancara terselenggaranya Posbindu PTM bantuan dana dari
dengan petugas diperlukan pembiayaan yang BOK untuk posbindu
puskesmas memadai baik dana mandiri dari PTM sehingga perlu
didapatkan hasil perusahaan, kelompok adanya dana
bahwa belum masyarakat/lembaga atau khusus untuk
ada program dukungan dari pihak lain yang pengendalian PTM
maupun peduli terhadap persoalan penyakit
anggaran dana tidak menular di wilayah masing-
khusus terkait masing. Puskesmas juga dapat
program memanfaatkan sumber-sumber
pengendalian pembiayaan yang potensial.
PTM Pembiayaan ini untuk mendukung
dan memfasilitasi Posbindi PTM,
salah satunya melalui pemanfaatan
Bantuan Operasional Kesehatan
(KEMENKES RI, 2013)
4 Berdasarkan Prevalensi Penderita hipertensi Berdasarkan
hasil survey pada orang dewasa di Indonesia indikator tersebut
pada adalah sekitar 25,8% atau prevalensi penderita
masyarakat RW sebanyak 42,1 jiwa, dan hipertensi yang
07 didapatkan pemerintah mempunyai target pada sudah terdeteksi di
insiden pre tahun 2025 terjadi penurunan cakupan RW 07
hipertensi angkat kematian akibat PTM cukup tinggi, dan
sebanyak 22%, sebesar 25% (Riskesdas,2013) setiap harinya
hpertensi terdapat
stadium 1 53% peningkatan jumlah
dan hipertensi penderita hipertensi.
stadium 2
adalah 25%.
5 Berdasarkan Olahraga rutin sebanyak 3 sampai Di lingkungan RW 7
hasil pengkajian 4 hari dalam seminggu dengan total terdapat program
masalah selama 150 menit (latihan fisik yang senam bersama di
kesehatan baik dilakukan secara bertahap acara PKK dan tidak
didapatkan hasil dimulai dari pemanasan dengan rutin
bahwa pola peregangan selama 10-15 menit, dilaksanakannya.
hidup diikuti latihan inti 20-60 menit, dan namun pola hidup
masyarakat diakhiri dengan pendingingan masyarakat dalam
masih kurang selama 5-10 menit) ini merupakan mengikuti kegiatan
yang dapat hal yang sangat penting dalam program kesehatan
dilihat dari total menurunkan tekanan darah masih minimal yaitu
sampel termasuk untuk pencegahan sebagian besar 80%
sebanyak 80 % tekanan darah tinggi, karena tidak pernah
orang tidak dengan adanya latihan fisik rutin melakukan olahraga
pernah peredaran darah dalam tubuh maupun latihan fisik
melakukan menjadi lancar. ringan
olahraga atau (Kemenkes RI, 2011)
latihan fisik dan
13 % dalam
kategori jarang,
sebagai upaya
pencegahan
penyakit
hipertensi
6 Berdasarkan Pentingnya kontrol rutin merupakan Target pencapaian
hasil survey hal yang dapat dilakukan untuk dalam kegiatan
didapatkan deteksi dini penyakit dan mencegah posbindu di RW 7
bahwa terjadinya komplikasi, setidaknya dalam pelaksanaan
kesadaran lakukan kontrol rutin selama satu screening awal
masyarakat kali dalam sebulan untuk belum sepenuhnya
untuk mengetahui tekanan darah serta berhasil karena
melakukan gula darah. Pelaksaan sampai saat ini yang
kontrol rutin pemeriksaan kesehatan rutin dan sudah dilakukan
kesehatan kontrol rutin sebagai screening pemeriksaan hanya
masih kurang secara rutin merupakan upaya sebagian kecil dari
yaitu terdapat pencegahan yang harus dilakukan masyarakat usia
26% orang tidak untuk masyarakat usia 15 tahun produktif dan lansia
pernah kontrol keatas dengan target 100% dikarenakan
ke yankes , dam Posbindu dibawah bimbingan kegiatan posbindu
56% jarang puskesmas melaksanakan PTM digabung
melakukan GERMAS (Kemenkes, 2017) dengan kegiatan
kontrol ke posyandu lansia
yankes lainnya sehingga
pelaksanaannya
kurang maksimal
termasuk sosialisasi
mengenai
pentingnya
screening awal dan
kontrol rutin.
7 Berdasarkan Jarak yang dekat dan akses yang Sebagian besar
hasil mudah didukung dengan adanya warga
pengkajian, kendaraan pribadi di hampir setiap menggunakan
mayoritas warga rumah mampu mempermudah kendaraan pribadi
di RW 07 warga untuk menuju ke pelayanan untuk menuju ke
sumberbendo kesehatan terdekat yaitu, Puskesmas atau
menggunakan Puskesmas klinik dengan
kendaraan menempuh jarak
pribadi sebagai sejauh < 1km.
sarana
transportasi
untuk pergi ke
pelayanan
kesehatan
adalah dengan
menggunakan
motor sebanyak
57%. Mayoritas
warga
menempuh
jarak kurang dari
1 km sebanyak
102 KK (66%)
untuk menuju
pelayanan
kesehatan yang
biasa dikunjungi
ketika sakit.

You might also like