Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pengampu:
Dwi Lestari, , Dr., S.T., M.E.
Anggota:
1. Dian Futikhatul A (17/411135/SV/13062)
2. Lailatul Maghfiroh (17/411138/SV/13065)
3. Ahmad Reza Fachrizal (17/415765/SV/13630)
4. Bagas Octavianto (17//SV/)
5. Khoirul Fanani (17/SV/)
(KETELITIAN SEDANG)
I. Judul Paper :
Adapun peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
3. Pemeruman
Pada tahap persiapan ini, persiapan pertama yang paling penting adalah
persiapan wahana apung (kapal), dimana kapal harus dalam kondisi baik untuk
berlayar serta bahan bakar yang cukup pada saat melakukan pemeruman. Selain itu
persiapan pelampung juga menjadi bagian yang sangat penting untuk keselamatan
awak kapal pada saat pengambilan data pemeruman. Selanjutnya persiapan meliputi
pembuatan lajur perum pada software Autodesk Map 2004, data lajur perum yang
dibuat pada software Autodesk Mapini kemudian di export dalam bentuk format .dxf
yang nantinya akan digunakan pada alat fishfinder Garmin GPS Map 420S. Persiapan
berikutnya yaitu setting alat fishfinder Garmin GPS Map 420S. Setting ini meliputi
setting jam GPS, jenis sounding, dan menampilkan lajur perum pada display
fishfinder Garmin GPS Map 420S. tahap selanjutnya instalasi alat GPS dan fishfinder
pada kapal. Pada saat melakukan instalasi alat pada kapal, diusahakan antara GPS dan
transducer harus dalam kondisi lurus dan kuat, agar pada saat melakukan pemeruman
transducer tidak rusak atau patah terkena gelombang laut.
Pelaksanaan
Data yang berada dalam satu zona kemudian akan dilakukan pengolahan
untuk mencari standar deviasi per zona. Jumlah data pada zona 25 m data berkisar
antara 2 sampai 8 data tiapa zona, untuk zona 10 jumlah data berkisar antara 2
sampai 6 data tiap zona, sedangkan untuk zona 5 m jumlah data berkisar antara 2
sampai 4 tiap zona.
Analisis dari pengelompokkan zona tersebut maka diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Zona 25 m : 249 zona
2. Zona 10 m : 26 zona
3. Zona 5 m : 9 zona
Pada Tabel 3.1 a dan b adalah variabel yang digunakan untuk menghitung
akurasi kedalaman. Adapun kesalahan anatara kedalaman dalam titik fix perum pada
lajur utama dan lajur silang tidak boleh melebihi toleransi berikut :
Keterangan:
a : Kesalahan independen (jumlah kesalahan yang bersifat tetap)
b : Faktor kesalahan kedalaman dependen (jumlah kesalahan yang tidak tetap) .
d : Kedalaman terukur
Orde ketelitian pemeruman dihitung dari selisih kedalaman silang antara lajur
pergi dan lajur pulang. Pada kenyataannya tidak semua lajur pulang dapat
bertampalan dengan tepat dengan lajur pergi, akan tetapi ada beberapa titik yang
mempunyai koordinat berdekatan.
Tabel3.1Ketelitian Pengukuran Survei Hidrografi
Berdasarkan data tabel 3.2 dan tabel 3.3, maka dari 16 sampel data yang
bertampalan diperoleh hasil, data yang masuk dalam ketelitian orde khusus ada 7
sampel, sedangkan data yang masuk kedalam ketelitian orde 1 ada 8 sampel, dan
untuk orde 2 ada 1 sampel.
Ketelitian Horisontal
Minimal 90% dari posisi horisontal yang diuji harus mempunyaiketelitian 0,5
mm pada peta (125 m di lapangan). Titik-titik yang diuji adalah minimal 2% dari isi
peta yang diwakilinya dan titik-titik tersebut terdefinisi dengan jelas di atas peta.
Ketelitian Vertikal
Minimal 90% dari kontur yang diuji dan ketinggian hasil interpolasi dari
kontur harus mempunyai ketelitian setengah kali interval kontur.Titik-titik yang
diuji adalah minimal 2% dari isi peta yang diwakilinya dan titik-titik tersebut
terdefinisi dengan jelas di atas peta.
Kesimpulan dari analisis di atas serta mengacu pada SNI 19-6726-2002 maka
alat Garmin GPS Map 420s masuk dalam ketelitian tersebut dan dapat
direkomendasikan untuk pembuatan Peta LPI pada perairan dangkal.
VI. Kesimpulan
a. Jumlah data yang termasuk dalam zona 25 m ada sebanyak 249 zona, dengan
nilai standar deviasi terkecil adalah 0 m sedangkan standar deviasi yang
relatif besar
adalah 0,2694 m.
b. Jumlah data yang termasuk zona 10 m sebanyak 26 zona, nilai standar
deviasi terkecil adalah 0 m sedangkan standar deviasi terbesar adalah 0,3624
m.
c. Serta, jumlah data yang termasuk pada zona 5 sebanyak 9 zona. Nilai standar
deviasi terkecil adalah 0 m sedangkan standar deviasi terbesar adalah 0,2869
m.
d. Jumlah sampel data yang bertampalan ada 16 data, data yang masuk dalam
ketelitian orde khusus ada 7 sampel, sedangkan data yang masuk kedalam
ketelitian orde 1 ada 8 sampel, dan untuk orde 2 ada 1 sampel. Standar
deviasi terkecil terjadi pada data titik 11-649 yaitu ± 0.11467, dan standar
deviasi terbesar terjadi di titik 16-645 yaitu
± 0.51250.
Dasar Lingkungan Pantai Indonesia, alat fishfinderGarmin GPS Map 420S dapat
direkomendasikan untuk pembuatan Peta Dasar Lingkungan Indonesia pada
perairan yang relatif dangkal.Dengan nilai ketelitian yang mencapai orde 1, alat
ini memunuhi ketelitian tersebut.
MENGIDENTIFIKASI PAPER PADA TIPE GPS GEODETIC
(KETELITIAN TINGGI)
I. Judul Paper :
Kajian ketelitian hasil pengukuran menggunakan low cost gnss dan gps geodetik
menggunakan metode PPP online.
1. Software:
- Mozila Firefox,
- Geocalc,
- Geotagging,
- Aplikasi Javad,
- Jps2rin,
- RTKlib,
- Autocad Land Dekstop 2009,
- Microsoft Excel,
- Microsoft Word.
4. Smartphone.
5. Laptop.
6. Kamera digital.
7. Flasdisk 16 GB.
III. Metode Penelitian
Tahapan yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Lokasi penelitian terletak di titik jaring kontrol horisontal orde 0 dan orde 1.
Jaring kontrol orde 0 terletak di Boulevard, Yogyakarta sedangkan jaring kontrol
orde 1 terletak di jalan Balangan-Minggir km.23 Yogyakarta. Lokasi penelitian
dapat dilihat pada gambar 3.1.
2. Diagram Alir
Dari gambar 3.4 terlihat bahwa hasil pengukuran dengan GPS Geodetik dan
Low Cost GNSS pada titik orde 0 yang telah diproses dengan PPP online keduanya
menunjukkan keakuratan yang hampir sama, namun cenderung lebih akurat yang GPS
Geodetik dibandingkan dengan Low Cost GNSS. Hal ini ditunjukkan dengan
keterdekatan hasil proses PPP online untuk GPS Geodetik dengan nilai sebenarnya
dari titik orde 0 N0005, selain itu radius pada GPS Geodetik berkisar antara range
0,081 meter hingga 0,789 meter dari titik N0005. Tingkat keakuratan dari GPS
Geodetik paling akurat didapat pada pen gukuran.
Selama 40 menit pertama, setelah itu cenderung fluktuatif dan mulai konsisten
pada menit 105 yang berjarak 0,194 dari titik N0005. Untuk pengukuran selama 50
menit pertama pada Low Cost GNSS, menunjukkan hasil yang fluktuatif. Namun
mulai konsisten adalah mulai menit 115 dengan akurasi adalah 0,217 meter. Tingkat
keakuratan pada hasil pengukuran Low Cost GNSS, yang paling akurat adalah pada
pengukuran selama 65 menit pertama dengan jarak 0,109 meter dari titik definitif.
Dari gambar 3.5 terlihat bahwa hasil pengukuran dengan GPS Geodetik dan
Low Cost GNSS pada titik orde 1 yang telah diproses dengan PPP online keduanya
menunjukkan grafik yang fluktuatif. Nilai keterdekatan hasil proses PPP online untuk
GPS Geodetik dengan nilai sebenarnya dari titik orde 1 N1.0261 antara range 0,076
meter hingga 0,600 meter. Tingkat keakuratan dari GPS Geodetik paling akurat
didapat pada pengukuran selama 10 menit pertama. Untuk pengukuran pada Low Cost
GNSS data pengukuran menunjukkan keakuratan yang paling akurat adalah pada
pengamatan 25 menit pertama dengan akurasi 0,154.
Gambar 3.6 Grafik posisi tinggi hasil pengukuran dengan dengan GPS
Geodetik dan Low Cost GNSS yang telah di proses dengan PPP online pada
titik orde 0
Dari gambar 3.6, koordinat h data GPS Geodetik untuk pengukuran 40 menit
pertama terlihat grafik yang fluktuatif, setelah menit ke-40 data pengukuran
menunjukkan konsisten dengan akurasi terdekat didapat pada penukuran dimenit ke-
45 dengan selisih 0,003 meter dari kordinat definitif N0005. Untuk data pengukuran
Low Cost GNSS pada pengukuran 55 menit pertama data menunjukkan fluktuatif,
untuk menit setelahnya cenderung terlihat konsisten dengan akurasi terdekat dengan
titik definitif N0005 terdapat pada menit 75 dengan selisih 0,046 dari titik definitif.
Dari gambar 3.6, koordinat h data GPS Geodetik untuk pengukuran 40 menit pertama
terlihat grafik yang cenderung fluktuatif, pada menit ke-175 data pengukuran
menunjukkan akurasi terdekat dengan titik definitif N0005 dengan selisih 0,026
meter dari kordinat definitif N1.0261. Untuk data pengukuran Low Cost GNSS juga
menunjukkan data yang cenderung fluktuatif. Pada pengukuran menit ke-140
menunjukkan akurasi terdekat dengan titik definitif N1.0261 yaitu dengan selisih
0,001 meter dari titik definitif.
Gambar 3.7 Grafik posisi tinggi hasil pengukuran dengan dengan GPS
Geodetik dan Low Cost GNSS yang telah di proses dengan PPP online pada
titik orde 1
4. Uji Chi Square
Uji tersebut dilakukan untuk mengetahui kualitas data yang dihasilkan.
1. Uji hipotesis untuk data pengukuran di titik orde 0.
1. Uji hipotesis untuk data pengukuran di titik orde 0 dengan menggunakan uji F
tabel.
Maka Hipotesis 0 diterima, tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat ketelitian
data GPS Geodetik sama dengan Low Cost GNSS apabila diolah menggunakan
metode PPP online.
Dari hasil pengolahan data untuk pengamatan survei GPS metode statik,
didapatkan koordinat posisi tiap titik penelitian.
Berdasarkan koordinat posisi tersebut kemudian dihitung pergeseran linear tiap
titik. Sebagai titik acuan adalah titik yang didapatkan dari pengamatan survei GPS
metode statik selama 60 menit.
Dari data hasil analisis simpangan baku diperoleh nilai Δx, Δy dan Δz di bawah 1
(lihat Tabel 6), berarti nilai simpangan baku masuk di dalam toleransi pengukuran
GPS. Pada kenyataannya bahwa nilai penyimpangan (kesalahan) relatif dari koordinat
KKOP ke titik referensi N.4007 dipengaruhi oleh jarak dan lama pengamatan
walaupun jauh jarak baseline jika waktu pengamatan ditambahkan maka akan
memperkecil simpangan/ kesalahan pengukuran.
Tabel 6. Analisis Ketelitian Titik KKOP Berdasarkan
VI. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian yang sudah dilaksanakan penulis dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengamatan dengan menggunakan GPS Geodetik pada titik orde 0 N0005
yang sudah diolah menggunakan software PPP online mempunyai range
kepresisian antara 0,081 m sampai 0,789 m dari titik definitif N0005 dengan titik
paling akurat adalah pengamatan pada menit ke-40.
2. pengamatan dengan menggunakan Low Cost GNSS pada titik orde 0 N0005 yang
sudah diolah menggunakan software PPP online mempunyai range kepresisian
antara 0,109 m sampai 1,135 m dari titik definitif N0005 dengan titik paling
akurat adalah pengamatan pada menit ke-65.
3. Hasil pengamatan dengan menggunakan GPS Geodetik pada titik orde 1 N1.0261
yang sudah diolah menggunakan software PPP online mempunyai range
kepresisian antara 0,076 m sampai 0,600 m dari titik definitif N1.0261 dengan
titik paling akurat adalah pengamatan pada menit ke-10.
4. Hasil pengamatan dengan menggunakan Low Cost GNSS pada titik orde 1 N0005
yang sudah diolah menggunakan software PPP online mempunyai range
kepresisian antara 0,154 m sampai 0,560 m dari titik definitif N1.0261 dengan
titik paling akurat adalah pengamatan pada menit ke-25.
5. Data hasil pengukuran menggunakan alat tidak bisa digunakan untuk pengukuran
titik setara orde 0 atau orde 1 pengamatan dengan jika pengolahannya
menggunakan metode PPP online. Sedangkan untuk data hasil ukuran tidak ada
perbedaan yang signifikan tingkat ketelitian data antara GPS Geodetik sama
dengan Low Cost GNSS apabila diolah menggunakan metode PPP online yang
diuji dengan uji F (Fisher). Untuk uji F hasil pengukuran titik orde 0 didapatkan
nilai F_hitung=1,93 dan F_(tabel=) = 1,96. Sedangkan untuk uji F pada hasil
pengukuran titik orde 1 mendapatkan nilai F_hitung=1,82 dan F_(tabel=) = 1,96.
Hasilnya :
F_hitung<F_tabel.