FKIP Unila, Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung e-mail : diah_mustikawardani@yahoo.com 081369149991
Abstract: Primary School Teacher Performance Evaluation In Learning In
Natar District South Lampung Regency. This study aims to evaluate the performance of teachers in the elementary schools in Learning in Natar South Lampung regency , specifically to analyze : (1) the school environment, the vision and the mission of the school, the support of the leadership in implementing learning and development of curriculum conducted at school, (2) the availability of facilities and infrastructure of learning , human resource competencies, educational qualifications and knowledge of teachers in learning , (3) the ability of teachers in designing of learning , implementing of learning and evaluation of learning,(4) the performance of the teacher in the learning outcomes of student learning. The population of the research were all teachers of high Indonesian Language subject of elementary school in Natar sub-district of South Lampung regency totaling 104 people . The samples taken were 25 people conducted by using purposive sampling technique . The data collection was taken by using observation guidance, test, questionnaire and documentation . Data analysis was performed by using quantitative descriptive analysis technique. The evaluation result showed that the performance of Primary School Teachers Learning in Natar District, South Lampung regency achieved good category with the acquisition 60.69 %. This was supported by the findings from : 1) Context Components of 68 % with good category. 2 ) Component Inputs of 62.6 % with good category 3 ) Process Components of 52.5 % with enough category, 4 ) Product Components of 59.68 with enough categories. Keywords : evaluation, teacher performance, learning.
Abstrak : Evaluasi Kinerja Guru Sekolah Dasar Dalam Pembelajaran Di
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja guru Sekolah Dasar dalam Pembelajaran di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, yang secara khusus untuk menganalisis: (1) lingkungan sekolah, visi dan misi sekolah, dukungan pimpinan dalam melaksanakan pembelajaran, dan pengembangan kurikulum yang dilakukan di sekolah, (2) ketersediaan sarana dan prasaran pembelajaran, kompetensi SDM, kualifikasi pendidikan dan pengetahuan guru dalam pembelajaran, (3) kemampuan guru dalam merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran, (4) kinerja guru dalam pembelajaran yaitu hasil belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini yaitu guru bahasa Indonesia kelas tinggi Sekolah Dasar di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan yang berjumlah 104 orang. Sampel yang diambil berjumlah 25 orang dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi, tes, angket dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis diskriptif kuantitatif. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa Kinerja Guru Sekolah Dasar dalam Pembelajaran di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan mencapai kategori baik dengan perolehan nilai 60,69%. Hal ini didukung dengan temuan dari: 1) Komponen context sebesar 68% dengan katagori baik. 2) Komponen input sebesar 62,6% dengan kategori baik 3) Komponen process sebesar 52,5% dengan kategori cukup, 4) Komponen product; sebesar 59,68 kategori cukup. Kata Kunci : evaluasi, kinerja guru, pembelajaran.
PENDAHULUAN standar nasional pendidikan)
Berdasarkan laporan hasil Evaluasi sebanyak 23 sekolah atau 38,33%. Diri Sekolah/Madrasah (EDS/M) dan Data tersebut membuktikan bahwa Monitoring Sekolah oleh Pemerintah sekolah belum sepenuhnya dapat Daerah (MSPD) terhadap 8 Standar menyusun kurikulum yang sesuai Nasional Pendidikan Kabupaten dan relevan dengan panduan yang Lampung Selatan yang dilakukan disusun BSNP dan sekolah belum Lembaga Penjaminan Mutu menyediakan kebutuhan Pendidikan (LPMP) Tahun 2011 pengembangan pribadi peserta didik. yang berkaitan dengan standar isi dan standar proses diperoleh data Selanjutnya, pada standar proses sebagai berikut: dari 60 sekolah yaitu standar nasional pendidikan yang dijadikan sampel penelitian yang berkaitan dengan pelaksanaan belum ada yang mencapai tahap 4 pembelajaran pada satu satuan (melampaui standar nasional pendidikan untuk mencapai standar pendidikan), sekolah yang sudah kompetensi lulusan, dari 60 sekolah mencapai tahap 3 (memenuhi standar yang dijadikan sampel penelitian nasional pendidikan) hanya 1 belum ada yang mencapai tahap 4 sekolah atau 1,67%, yang mencapai (melampaui standar nasional tahap 2 (memenuhi standar pendidikan) dan tahap 3 (memenuhi pelayanan minimal) sebanyak 36 standar nasional pendidikan), sekolah atau 60,00%, dan yang sekolah yang mencapai tahap 2 mencapai tahap 1 (belum memenuhi (memenuhi standar pelayanan minimal) sebanyak 32 sekolah atau Untuk mengetahui kinerja guru 53,33%, dan yang mencapai tahap 1 Sekolah Dasar dalam pembelajaran (belum memenuhi standar nasional di Kecamatan Natar Kabupaten pendidikan) sebanyak 28 sekolah Lampung Selatan perlu dilakukan atau 46,67%. Hal ini menunjukkan suatu penelitian evaluasi. Model bahwa sebagian besar sekolah dalam evaluasi yang digunakan dalam menyusun silabus dan RPP belum penelitian ini adalah context, input, sepenuhya mempertimbangkan process, product (CIPP) dari standar isi, standar kompetensi Stufflebeam (1986:169). Penjelasan lulusan, dan panduan KTSP. mengenai aspek-aspek yang dievaluasi dalam model CIPP ini Berdasarkan data di atas, terlihat adalah sebagai berikut : untuk Kabupaten Lampung Selatan baik pada standar isi yang berkaitan 1. Evaluasi Konteks dengan kurikulum sekolah dan Evaluasi konteks merupakan standar proses yang berkaitan dengan penggambaran dan spesifikasi perencanaan dan pelaksanaan tentang lingkungan program, pembelajaran masih dapat dikatakan kebutuhan yang belum terpenuhi, kurang baik. karakteristik populasi dan sampel dari individu yang dilayani dan Dengan demikian nampak bahwa tujuan program. Menurut Arikunto kinerja guru belum sepenuhnya (2008:46) evaluasi konteks dilakukan berjalan dengan baik dan belum untuk menjawab pertanyaan: a) terlihat seperti yang diharapkan oleh kebutuhan apa yang belum dipenuhi ketentuan yang diinginkan oleh oleh kegiatan program, b) tujuan BSNP. Atas dasar hal tersebut, maka pengembangan manakah yang perlu adanya evaluasi terhadap berhubungan dengan pemenuhan komponen dari kompetensi atau kebutuhan, c) tujuan manakah yang kemampuan guru dalam paling mudah dicapai. Dengan pembelajaran. demikian, evaluasi konteks dalam penelitian ini akan melihat lingkungan pembelajaran yakni lingkungan sekolah, visi dan misi mengidentifikasi kerusakan prosedur sekolah, dukungan pimpinan, dan implementasi pada tata laksana kurikulum. kejadian dan aktivitas.
2. Evaluasi Input Evaluasi proses dalam penelitian ini
Menurut Stufflebeam (1986:169) meliputi observasi dan dokumentasi Tujuan evaluasi input adalah untuk terhadap kemampuan guru dalam mengidentifikasi dan mengukur merancang pembelajaran, kapabilitas sistem, alternatif strategi melaksanakan pembelajaran, dan program, desain prosedural untuk evaluasi pembelajaran. pelaksanaan strategi, anggaran, dan penjadwalan. Evaluasi input 4. Evaluasi Produk menyediakan data untuk menentukan Menurut Arikunto (2007:30) bagaimana penggunaan sumber- evaluasi produk diarahkan pada hal- sumber yang dapat digunakan untuk hal yang menunjukkan perubahan mencapai tujuan program. Dengan yang terjadi, evaluasi produk demikian, evaluasi input dalam merupakan tahapan akhir dari penelitian ini adalah sarana dan serangkaian evaluasi program. prasarana, kompetensi, sumber daya guru, kualifikasi pendidikan guru dan Evaluasi pada tahap ini dilakukan pengetahuan guru tentang untuk menolong pembuat keputusan pembelajaran. selanjutnya, apa hasil yang telah dicapai dan apa yang mesti dilakukan 3. Evaluasi Proses setelah program berjalan. Evaluasi proses digunakan dalam (Tayibnafis, 2008:14). program sebagai data untuk mengimplementasi keputusan, Evaluasi produk dalam penelitian merupakan evaluasi yang dirancang ini yaitu kinerja guru dalam dan diaplikasi dalam proses pembelajaran yaitu hasil belajar (pelaksanaan) atau membimbing siswa Sekolah Dasar mata pelajaran dalam implementasi kegiatan, bahasa Indonesia kelas tinggi di evaluasi proses juga digunakan untuk Kecamatan Natar Kabupaten purposive sampling yaitu teknik Lampung Selatan. pengambilan sampel dengan cara memilih calon responden METODE PENELITIAN berdasarkan kriteria yang diperlukan Penelitian ini menggunakan penulis. Pada penelitian ini penulis rancangan penelitian evaluasi memilih responden atau sampel kualitatif yang bersifat deskriptif, berdasarkan kriteria yaitu guru yang karena penelitian ini menggunakan sudah bersertifikat pendidik dan pendekatan fenomenologik yaitu golongan ruang IV/a. penelitian yang memungkinkan untuk mengungkap realita dan Pengumpulan data dalam penelitian mendeskripsikan situasi secara ini menggunakan instrumen (1) komprehensif dalam konteks yang pedoman observasi (2) tes (3) angket sesungguhnya berkaitan dengan dan (4) dokumentasi. kinerja guru sekolah dasar kelas tinggi dalam pembelajaran mata HASIL PENELITIAN DAN pelajaran bahasa Indonesia jenjang PEMBAHASAN SD di Kecamatan Natar Kabupaten Evaluasi Context Lampung Selatan. Model evaluasi Berdasarkan analisis hasil penelitian yang digunakan dalam penelitian ini perolehan skor dari masing-masing adalah context, input, process, indikator lingkungan pembelajaran product (CIPP) dari Stufflebeam (context) dengan membandingkan (1986:169). antara temuan penelitian dengan kriteria standar evaluasi yang harus Penelitian ini dilakukan pada guru dicapai. Hasil rekapitulasi untuk Sekolah Dasar mata pelajaran komponen konteks dapat dilihat pada bahasa Indonesia kelas tinggi di tabel 1: Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan dengan jumlah 25 orang guru. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Komponen Context pembelajaran. Evaluasi proses dalam No Komponen Persentase Kriteria Perolehan Nilai penelitian ini meliputi observasi dan 1. Context dokumentasi terhadap kemampuan 1.1 Lingkungan Sekolah 64 Baik 1.2 Visi dan misi sekolah 72 Baik guru dalam merancang 1.3 Dukungan pimpinan 64 Cukup 1.4 Kurikulum 72 Baik pembelajaran, dan melaksanakan Rata-Rata 68 Baik pembelajaran. Kemampuan guru dalam perencanaan pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3, sedangkan Evaluasi Input komponen proses pembelajaran Evaluasi input adalah kondisi yang dapat dilihat pada tabel 4. dapat menunjang dalam pelaksanaan Tabel 3. Komponen Proses aktivitas pembelajaran meliputi: Kemampuan Guru Dalam ketersediaan sarana dan prasarana Perencanaan Pembelajaran pembelajaran di sekolah, kompetensi Skor No. Indikator 1 2 3 4 guru dalam pembelajaran, sumber 1. Perumusan tujuan pembelajaran 10 76 90 0 daya guru di sekolah, kualifikasi 2. Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar 16 94 123 0 3. Pemilihan sumber media/media pendidikan guru, pengetahuan guru pembelajaran 13 78 78 0 4. Metode pembelajaran 17 102 108 0 tentang pembelajaran. 5. Penilaian hasil belajar 21 64 75 0 Jumlah 77 414 474 0 Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Komponen Input No Komponen Persentase Kriteria Perolehan Nilai 2. Input 2.1 Ketersediaan sarana dan prasarana 79 Baik 2.2 Kompetensi guru dalam pembelajaran 62 Baik Tabel 4. Komponen Proses 2.3 Sumber daya guru di sekolah 96 Sangat Baik 2.4 Kualifikasi pendidikan guru 76 Baik Pelaksanakan Pembelajaran 2.5 Pengetahuan guru tentang 38,66 Kurang pembelajaran, Skor Rata-Rata 62,6 Baik No. Indikator 1 2 3 4 1. Pra pembelajaran 6 42 75 0 Evaluasi Proses 2. Membuka pembelajaran 10 40 66 0 3. Kegiatan inti pembelajaran 55 558 774 24 Evaluasi proses digunakan dalam 4. Penutup 5 36 84 4 program sebagai data untuk Jumlah 76 676 999 28 mengimplementasi keputusan, merupakan evaluasi yang dirancang Evaluasi Product dan diaplikasi dalam proses laporan hasil belajar peserta didik
(pelaksanaan) atau membimbing untuk mata pelajaran bahasa
dalam implementasi kegiatan Indonesia untuk setiap kelas
berbeda-beda antara satu sekolah Berdasarkan analisis hasil penelitian dengan sekolah yang lain. Jika context perolehan skor dari masing- melihat nilai KKM yang ditentukan masing indikator lingkungan dari setiap sekolah untuk mata pembelajaran dengan pelajaran bahasa Indonesia dan membandingkan antara temuan membandingkannya dengan nilai penelitian dengan kriteria standar rata-rata kelas untuk setiap kelas evaluasi yang harus dicapai. mengalami kenaikan. Berdasarkan hasil analisis maka Tabel 5. Ketuntasan Kriteria Minimal Mata Pelajaran Bahasa Indonesia RATA-RATA untuk lingkungan pembelajaran rata- NO NAMA (KODE) KELAS KKM KELAS 1 A 2 B VI V 6,70 6,70 7,90 7,25 rata nilainya adalah 3,1 ini berarti 3 C IV 6,70 7,30 4 D V 7,00 7,82 untuk lingkungan pembelajaran 5 E V 7,00 8,19 6 F IV 7,00 8,00 7 G VI 7,00 8,60 dalam kategori baik. 8 H V 6,00 7,30 9 I IV 6,00 7,00 10 J VI 6,00 7,50 11 K V 7,00 8,50 12 L 13 M IV VI 7,00 7,00 8,26 8,50 Evaluasi Input 14 N V 6,50 7,80 15 O IV 6,00 7,30 a. Ketersediaan Sarana dan 16 P VI 6,50 7,50 17 Q V 6,00 7,70 18 R IV 7,00 7,80 Prasarana 19 S VI 7,00 7,30 20 T 21 U V IV 7,00 6,00 8,50 7,00 Evaluasi terhadap ketersediaan 22 V VI 6,00 7,85 23 W V 6,00 7,60 sarana dan prasarana dalam evaluasi 24 X V 6,20 7,80 25 Y IV 6,50 7,50 Sumber : Hasil analisis dokumentasi sekolah kinerja guru ini adalah membandingkan dengan standar Pembahasan Hasil Penelitian sarana dan prasarana yang diatur Evaluasi Context dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Dalam konsep pendidikan, Tahun 2005 tentang Standar lingkungan memegang peranan Nasional Pendidikan. Hasil analisis penting dalam upaya pembentukan untuk ketersediaan sarana dan perilaku warga sekolah, konsep prasarana dapat dijelaskan bahwa kultur sekolah masuk ke dalam untuk ketersediaan sarana dan pendidikan itu pada dasarnya sebagai prasarana pembelajaran di Sekolah upaya untuk memberikan arah Dasar yang berada di Kecamatan tentang efesiensi lingkungan Natar Kabupaten Lampung Selatan pembelajaran. ini sudah dalam kategori baik (64%), Artinya sudah memenuhi standar sarana dan prasarana diantaranya Untuk kompetensi kepribadian, yaitu: ruang kelas memiliki sosial dan profesional secara pencahayaan yang cukup, ruang keseluruhan ketiga kompetensi ini kelas memiliki ventilasi atau dalam kategori baik. sirkulasi udara yang cukup, akan tetapi hanya beberapa sekolah c. Sumberdaya Guru Di Sekolah terdapat ruang perpustakaan yang Hasil analisis untuk sumberdaya dilengkapi sarana komputer untuk guru di sekolah dapat dijelaskan mempermudah mengaksesnya, dan bahwa untuk sumberdaya guru di hanya beberapa sekolah ruang kelas Sekolah Dasar yang berada di dilengkapi sarana pembelajaran Kecamatan Natar ini sudah dalam berbasis TIK. kategori baik, artinya sebagian besar b. Kompetensi Guru dalam guru (92%) sudah pernah mengikuti Pembelajaran pelatihan tentang penyusunan KTSP, a. Kompetensi Pedagogik selain itu guru yang mengajar Berdasarkan hasil analisis untuk memiliki pengalaman mengajar yang kompetensi pedagogik rata-rata sudah cukup lama dalam artian nilainya adalah 3,2 ini berarti untuk bahwa guru-guru telah memiliki kompetensi pedagogik dalam pengalaman mengajar dan kategori baik, hal ini berarti bahwa berhadapan dengan siswa. kompetensi pedagogik guru di Sekolah Dasar yang berada di d. Kualifikasi Pendidikan Guru Kecamatan Natar Kabupaten Hasil analisis untuk sumberdaya Lampung Selatan mulai dari guru di sekolah dapat dijelaskan membuat skenario pembelajaran bahwa untuk kualifikasi guru di memilih metode, media, juga alat Sekolah Dasar yang berada di evaluasi bagi anak didiknya sudah Kecamatan Natar ini sudah dalam baik sehingga tujuan pembelajaran kategori baik, artinya sebagian besar yang diharapkan dapat tercapai. Hal guru (72%) sudah memiliki ini berarti kinerja guru pada kualifikasi pendidikan yang kompetensi pedagogik sudah baik. dipersyaratkan dalam PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan khususnya standar Selanjutnya hasil pengolahan data pendidik dan tenaga kependidikan. mengenai pengetahuan guru tentang teori belajar dan prinsip-prinsip e. Pengetahuan Guru Tentang pembelajaran, memperoleh kategori Pembelajaran cukup. Pengetahuan guru tentang pembelajaran khususnya pembuatan Evaluasi Proses silabus di Sekolah Dasar yang berada a. Kemampuan Merencanakan di Kecamatan Natar Kabupaten Pembelajaran Lampung Selatan sudah baik. Kemampuan guru dalam Artinya dalam membuat silabus guru merencanakan pembelajaran dengan sudah memperhatikan atau mengacu menganalisa rencana pembelajaran pada ketentuan yang diatur oleh pada satu dan/ atau kelompok mata BSNP dan pasal 20 PP 19 Tahun pelajaran/tema tertentu yang 2005. mencakup: perumusan tujuan pembelajaran materi ajar, pemilihan Kemudian mengenai pengetahuan sumber belajar/media pembelajaran, guru dalam membuat RPP, 44% metode pembelajaran dan penilaian kategori baik artinya pengetahuan hasil belajar. guru dalam membuat RPP sudah baik dan memenuhi kriteria Dilihat dari rata-rata perolehan nilai, penyusunan RPP dari BNSP akan maka kompetensi guru bahasa tetapi masih mengadopsi sekolah Indonesia SD kelas tinggi di lain, dan 24% kategori sangat baik Kecamatan Natar, Kabupaten artinya pengetahuan guru dalam Lampung Selatan memperoleh nilai membuat RPP sudah baik RPP rata-rata total 2.18 yang berarti dibuat sendiri dengan menyesuaikan hampir baik sebab kategori baik kondisi sekolah dan peserta didik dan apabila skor rata-rata dapat mencapai memenuhi kriteria penyusunan RPP 3.0. dari BNSP. b. Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran Secara umum, setelah dilakukan KESIMPULAN DAN pengamatan di kelas pada saat para REKOMENDASI guru ini mengajar, maka diperoleh Hasil temuan dari penelitian dan deskripsi data kemampuan pembahasan evaluasi kinerja guru melaksanakan pembelajaran sekolah dasar dalam pembelajaran di berdasarkan hasil pengumpulan data Kecamatan Natar, Kabupaten terhadap guru bahasa Indonesia SD Lampung Selatan dengan kelas tinggi di Kecamatan Natar, menggunakan model evaluasi CIPP Kabupaten Lampung Selatan adalah (context, input, process, dan product) sebagai berikut: secara keseluruhan adalah baik. Bila dilihat prosentase, memang 56% Sedangkan secara khusus dapat dari guru bahasa Indonesia SD kelas disimpulkan sebagai berikut: tinggi di Kecamatan Natar, 1. Evaluasi pada komponen context Kabupaten Lampung Selatan dalam pada evaluasi kinerja guru sekolah melaksanakan proses pembelajaran dasar dalam pembelajaran di adalah baik, 38 % kategori cukup, Kecamatan Natar, Kabupaten 4% kategori kurang dan 2 % sangat Lampung Selatan menghasilkan nilai baik. rata-rata 68% dengan kategori baik. Artinya kondisi lingkungan Evaluasi Product pembelajaran dari sekolah guru yang Dalam penelitian ini hasil belajar menjadi responden penelitian ini ikut diambil dari hasil belajar siswa mendukung terwujudnya etos kerja dengan melihat nilai prestasi belajar yang baik bagi guru dan warga siswa pada buku raport, ketercapaian sekolah dengan didukung oleh target yang ditetapkan pada KKM lingkungan sekolah 64%, visi dan dan nilai rata-rata untuk setiap mata misi sekolah 72%, kemudian adanya pelajaran untuk setiap kelas dukungan pimpinan yang menunjukan adanya kenaikan. Hal memberikan kekuatan kepada guru ini terjadi karena adanya kinerja guru untuk mengembangkan potensinya yang baik dalam pembelajaran. dan memberikan dukungan dalam pelaksanaan pembelajaran sebesar 64%, dan didukung dengan sudah dikembangkannya kurikulum 4. Evaluasi pada komponen product sekolah mengacu pada standar isi, evaluasi kinerja guru sekolah dasar SKL, dan berpedoman pada panduan dalam pembelajaran di Kecamatan penyusunan kurikulum yang disusun Natar, Kabupaten Lampung Selatan oleh BSNP. menghasilkan nilai rata-rata 59,68% 2. Evaluasi pada komponen input dengan kategori cukup. Artinya evaluasi kinerja guru Sekolah Dasar dengan latar belakang pembelajaran, dalam pembelajaran di Kecamatan yaitu lingkungan pembelajaran yang Natar, Kabupaten Lampung Selatan mendukung yaitu 68% dan menghasilkan nilai rata-rata 62,6% ketersediaan sarana dan prasarana dengan kategori baik. Artinya adanya yang tersedia yaitu 62,6%, upaya-upaya yang sudah dilakukan memberikan hasil pembelajaran yang untuk menyediakan ketersediaan baik pada siswa. sarana dan prasarana pembelajaran di Sekolah Dasar yang berada di Berdasarkan hasil evaluasi yang Kecamatan Natar sudah mulai telah dilakukan terhadap kinerja guru memenuhi standar sarana dan dalam pembelajaran mata pelajaran prasarana dengan sudah terpenuhinya bahasa Indonesia di Kecamatan perlengkapan sarana dan prasarana Natar Kabupaten Lampung Selatan, sekolah dalam hal ini penulis mengajukan 3. Evaluasi pada komponen proses beberapa saran yang ditujukan evaluasi kinerja guru Sekolah Dasar kepada: dalam pembelajaran di Kecamatan 1. Guru bahasa Indonesia Sekolah Natar, Kabupaten Lampung Selatan Dasar untuk: menghasilkan nilai rata-rata 52,5% a. Membuat perencanaan dengan kategori cukup. Artinya guru pembelajaran yang dapat masih harus meningkatkan dilaksanakan lebih baik lagi dengan kemampuannya lagi dalam mengacu pada standar isi, SKL dan merancang perencanaan mengacu pada ketentuan yang pembelajaran mata pelajaran bahasa ditetapkan oleh BSNP. Indonesia karena hanya memperoleh nilai 49%. b. Perencanaan pembelajaran yang Grafika Offset. PT. Bumi sudah dibuat hendaknya dapat Aksara. Jakarta. dilaksanakan di kelas 2. Kepala sekolah untuk dapat --------, 2008. Dasar-dasar Evaluasi menciptakan lingkungan sekolah Pendidikan. Bumi Aksara. atau lingkungan pembelajaran yang Jakarta. lebih baik dan kondusif 3. Dinas Pendidikan tingkat Stufflebeam, Daniel L & Anthony J. Kabupaten Lampung Selatan agar Shinkfield. 1986. Systematic melakukan supervisi kepada sekolah- Evaluation ; A Self – sekolah yang berkaitan dengan Instructional Guide to Theory komponen context, seperti sarana dan and Practice, Kluwer Nijhoff prasarana pembelajaran, juga upaya- Publishing. upaya sekolah dalam menciptakan lingkungan sekolah yang lebih --------. 2003. The CIPP Model for kondusif agar mampu menghasilkan Evaluation: the Article lulusan yang berkualitas dan Presented at the 2003 Annual profesional. Conference of the Oregon 4. Peran pengawas dalam Program Evaluators Network pembinaan di satuan pendidikan (OPEN) 3 October serta kelompok kerja guru sangatlah 2003(online).(http://www.wmi penting sebagai patner kerja kepala ch.edu, diakses 23 Oktober sekolah, agar terjalin kerjasama yang 2009). baik untuk dapat meningkatkan kinerja guru. Farida Yusuf Tayibnafis. 2008. Evaluasi Program dan DAFTAR PUSTAKA Instrumen Evaluasi untuk Arikunto, S dan Jabar CSA. 2007. Program Pendidikan dan Evaluasi Program Pendidikan, Penelitian Rineka Cipta. Pedoman Teoritis Praktis bagi Jakarta. praktisi Pendidikan. Sinar Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005, Tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta Tentang Standar Sarana dan CV. Eko Jaya, 2005 Prasarana Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 16 Tahun 2007 Nasional No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Kualifikasi Tentang Standar isi Akademik dan Kompetensi Guru Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 Tahun 2007 Peraturan Menteri Pendidikan Tentang Standar Proses Nasional No. 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Usman, Uzer, 2002. Menjadi Guru Pendidikan Oleh Satuan Dasar Profesional, Bandung: PT dan Menengah Rosdakarya