You are on page 1of 2

PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis membahas tentang asuhan keperawatan pada Ny. S
dengan hambatan mobilitas fisik di Panti Aisyiyah Surakarta. Asuhan
keperawatan dilakukan selama 3 hari mulai hari Selasa, 19 – Kamis, 21 Maret
2019.
A. PENGKAJIAN
Pengkajian merupakan langkah utama untuk mengumpulkan semua
informasi yang akurat dari sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien.
Dalam melaksaanakan pengkajian ada dua tahap yaitu, mengkaji data
subyektif dan obyektif. Data subyektif didapatkan dari wawancara atau
anamnesa yang sesuai dengan pernyataan pasien ataupun keluarga mengenai
identitas, keluhan utama, riwayat kesehatan, dan pola fungsi gordon.
Sedangkan data obyektif didapatkan dari hasil pengamatan dan observasi
langsung serta pemeriksaan fisik. Hasil pengkajian didapatkan data pasien
mengeluh ekstremitas tangan dan kaki kiri sulit untuk beraktivitas, terasa
kaku dan berat, kekuatan otot tangan 5/4 dan kaki 5/4.

B. DIAGNOSA
Berdasarkan hasil pengkajian dari Ny. S didapatkan 2 diagnosa
keperawatan yaitu hambatan mobilitas fisik dan resiko jatuh.
Hambatan mobiltas fisik adalah keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh
atau satu atau lebih ekstremitas secara mandiri maupun dengan bantuan
(Mubarak, 2008). Sedangkan resiko jatuh adalah peningkatan kemungkinan
untuk jatuh yang dapat menyebabkan cedera fisik ( Ganong & William,
2009).

C. INTERVENSI
Pada kasus diatas diberikan intervensi pemberian latihan Range Of
Motion aktif untuk meningkatkan kekuatan otot serta penanganan resiko jatuh
seperti pendidikan pekesahatan mengenai resiko jatuh. Intervensi tersebut
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Safa’ah (2013) yang
menyebutkan bahwa latihan Range Of Motion aktif dapat meningkatkan
kekuatan otot. Sehingga dengan dilakukan intervensi tersebut diharapkan
kekuatan otot pasien meningkat serta pasien mampu beraktivitas secara
mandiri.
D. IMPLEMENTASI
Sesuai dengan intervensi diatas implementasi yang diberikan kepada
pasien adalah pemberan latihan Range Of Motion aktif yang bertujuan untuk
meningkatkan kekuatan otot. Latihan ini diberikan 5 kali dalam seminggu
serta setiap gerakan diulang 7 kali.

E. EVALUASI
Setelah dilakukan intervensi diatas didapatkan pasien mengatakan tangan
dan kaki sedikit lebih lemas, mudah digerakkan namun masih perlu bantuan.
Serta untuk kekuatan otot tangan 5/4 dan kaki 5/4.

DAFTAR PUSTAKA
Ganong, William F. 2009. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta :
penerbit Buku Kedokteran EGC

Mubarak, W.I. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : Teori dan Aplikasi
dalam Praktik. Jakarta : Media Aesculapuis

Safa’ah Nurus. 2013. Pengaruh Latihan Range Of Motion Terhadap Peningkatan


Kekuatan Otot Lanjut Usia di UPT pelayanan sosial lanjut usia (Pasuruan)
kec. Babat Kab. Lamongan. Jurnal Sain Med, Vol. 5

You might also like