You are on page 1of 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang


Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara yang terdiri dari belasan ribu pulau,
negara yang kaya akan sumber daya dan budaya,negara dengan penduduk terpadat ke-3 di dunia,
negara yang makmur, aman dan tentram,negara yang merupakan tanah air kita yang selalu kita
cintai dan banggakan dimanapun kita berada,karena kita adalah putra putri Indonesia.
Bangsa Indonesia dengan segala keanekaragamanya merupakan suatu ciri khas yang tidak
dimiliki oleh negara lain.Kita memiliki idologi dan dasar hukum yang sama, tujuan yang sama dan
jiwa yang sama, semuanya terkandung dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.Semua yang
kita yakini dan kita laksanakan semata mata agar sesuai dengan kehidupan berbangsa dan bernegara
yang baik.
Dalam dasar negara juga tercantun kedaulatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan, yang kita amalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
sebagai dewan perwakilan,perwakilan inilah yang merupakan jembatan penghubung antara
penguasa dan asal dari kekuasaan itu sendiri yaitu rakyat. Dalam pemerintahan Indoesia rakyat
adalah aspek terpenting dalam kekusaan karena sistem pemerintahan Indonesia yang berlaku saat
ini merupakan Demokrasi.
Dengan dibuatnya makalah ini dapat menuangkan pengetahuan tentang apa itu demokrasi dan
bagaimana pelaksaanaan demokrasi di Indonesia dengan mengkaji tentang demokrasi orde baru..

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari Demokrasi?
2. Apa saja prisnsip dari demokrasi?
3. Apa saja model demokrasi yang diterapkan sesuai dengan keadaan Negara?
4. Apa itu Orde Baru?
5. Apa yang dimaksud dengan Demokrasi Orde Baru?

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari makalah ini ialah :
1. Memahami pengertian dari Demokrasi
2. Memahami Pengertian Orde Baru
5. Memahami Demokrasi Orde Baru pada masa orde baru.
1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Demokrasi


Istilah demokrasi berasal dari bahasa yunani, yaitu “demos” yang berarti rakyat atau “kratos”
berarti pemerintah. Jadi demokrasi berarti pemerintahan rakyat atau suatu pemerintahan dimana
rakyat memegang kedaulatan yang tertinggi atau rakyat diikut sertakan dalam pemerintahan negara.
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya
mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh
pemerintah negara tersebut.
Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap Demokrasi Pancasila.
Perbedaannya terletak pada aturan pelaksanaan dan praktik penyelenggaraan. Berdasarkan
peraturan perundang-undangan dan praktik pelaksanaan demokrasi, terdapat beberapa perubahan
pelaksanaan demokrasi pada Orde Reformasi sekarang ini, yaitu:
a. Pemilihan umum lebih demokratis
b. Partai politik lebih mandiri
c. Pengaturan hak asasi manusia
d. Lembaga demokrasi lebih berfungsi
e. Konsep Trias politika masing-masing bersifat otonom penuh

2.2 Prinsip Demokrasi


1. Kedaulatan Rakyat: kedalautan berada ditangan rakyat, dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.
Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari pemerintah: setiap tindakan yang dilakukan untuk
pemerintahan suatu negara harus disetujui oleh pemerintah.
2. Kekuasaan mayoritas: kekuasaan ini bukan kekuasaan mayoritas dalam hal negative, tapi
kekuasaann mayoritas diamnil dari pendapat mayoritas.
3. Hak-hak minoritas: dalam demokrasi hak-hak minoritas diabaikan, karena setiap anggota
negara memiliki hak yang sama khususnya dalam mengeluarkan pendapat agar hak mereka
juga didengar oleh pemerintah.
4. Jaminan HAM: manusia memiliki HAM, didalam HAM terdapat jaminan bagi individu untuk
mendapatkan haknya seperti menyampaikan pendapat.
5. Pemilihan yang bebas dan jujur: PEMILU yang diharapkan menjadi salah satu ajang bagi
masyarakat untuk memberikan suara di negaranya sendiri yang bersifat jujur dan bebas tanpa
ada campur tangan maupun desakan dari suatu kelompok

2
6. Persamaan didepan hukum: ini termasuk dalam HAM dan Rule of Law, setiap individu
memiliki hak dan kewajiban yang sama didepan hukum. Tidak melihat siapa dia dan dari
mana individu tersebut berasal.
7. Proses hukum yang wajar: tidak ada yang ditutupi dan sesuai dengna prosedur yang berlaku.

2.3 Model Demokrasi yang diterapkan Sesuai dengan Keadaan Negara


1. Demokrasi liberal: demokrasi yang melindungi hak-hak individu dri kekuasaan pemerintah
2. Demokrasi pemimpin: demorasi yang dipercayakan kepada rakyat seperti di Indonesia.
3. Demokrasi sosial: demokrasi yang peduli terhadap keadilan sosial.
4. Demokrasi partisipasi: demokrasi yang menyebabkan tombal balik antara yang mengusasi dan
yang dikuasai.
5. Demokrasi konstitusional: demokrasi yang menegakkan ketentuan demokrasi.
Setiap hal memberikan dampak positif dan negatif begitu juga dengan demokrasi. Karena
demokarasi merupakan hal yang menyangkut kehidupan banyak orang pasti sangat berpengaruh.
Dari sisi positif, demokrasi dapat berkembang baik dalam berbagai kehidupan masyarakat serta
membuat perubahan yang sangat cepat bagi suatu negara seperti unjuk rasa yang dilakukan
mahasiswa pada masa reformasi untuk menurunkan jabatannya sebagai Presiden sehingga berbagai
perubahanpun terjadi, mulai dari pemerintahan hingga kehidupan individu. Dalam sisi negative,
demokrasi dapat merebut hak orang lain karena demokrasi kadang hanya menjadi tebeng aling-aling
untuk mendapat hal yang diinginkan, merampas harta orang lain, dan merusak lingkungan seperti
pendirian pabrik yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.Dari itu semua Bapak Adib
menambahkan demokrasi berdasarkan konsensus nasional yang terdiri dari sistem harus dikontrol
oleh orang-orang yang baik dan demokrasi akan berjalan baik apabila masyarakat sudah sejahtera.
Kesejahteraan masyarakat menjadi standart demokrasi. Kesejahteraan yang dimaksud adalah
pendidikan yang tinggi (standart), perut tidak kosong, dan hati nurani (Jujur, Cerdas, Tangguh,
Peduli).Tambahan yang dikemukakan Bapak Adib menjadi sebuah penutup yang memberikan titik
terang yang lebih terang mengenai demokrasi dan pendidikan demokrasi. Indonesia sudah memiliki
alat dan sistem, namun semua itu tergantung pada si pelaku atau pemegang alat tersebut.

2.4 Orde Baru


Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru
menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Lahirnya Orde Baru
diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966. Orde Baru berlangsung dari tahun
1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun
hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela.
3
Meski telah merdeka, Indonesia pada tahun 1950 hingga 1960-an berada dalam kondisi yang
relatif tidak stabil. Bahkan setelah Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada
tahun 1949, keadaan politik maupun ekonomi di Indonesia masih labil karena ketatnya persaingan
di antara kelompok-kelompok politik. Keputusan Soekarno untuk mengganti sistem parlemen
dengan Demokrasi Terpimpin memperparah kondisi ini dengan memperuncing persaingan antara
angkatan bersenjata dengan Partai Komunis Indonesia, yang kala itu berniat mempersenjatai diri.
Sebelum sempat terlaksana, peristiwa Gerakan 30 September terjadi dan mengakibatkan
diberangusnya Partai Komunis Indonesia dari Indonesia. Sejak saat itu, kekuasaan Soekarno
perlahan-lahan mulai melemah.

2.5 Demokrasi Pada Masa Orde Baru


Pemerintahan Orde Lama berakhir setelah keluar Surat Perintah Sebelas Maret 1966 yang
dikuatkan dengan Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966. Sebagai pengganti masa Orde Lama,
maka muncul pemerintahan Orde Baru dengan dukungan kekuatan TNI-AD sebagai kekuatan
utama.
Pelaksanaan demokrasi masa Orde Baru ditandai perbedaan, yaitu dilaksanakan pemilihan
umum dengan asas langsung, umum, bebas, dan rahasia lebih dari lima kali untuk memilih anggota
DPRD tingkat I, DPRD tingkat II, dan DPRD. Pemilihan tersebut kemudian membentuk MPR
yang bertugas menetapkan GBHN dan memilih Presiden dan Wakil Presiden.(Kacung
maridjan,2010:64)
Dari hasil pemilu 1971 sampai pemilu 1997, pucuk pemerintahan tidak pernah mengalami
pergantian, hanya pejabat setingkat menteri yang silih berganti.Pucuk kekuasaan tidak pernah
digantikan orang lain,Soeharto menjabat 32 tahun karena pada massa itu belum dikenal adanya
pembatasan kekuasaan presiden tentang periode jabatan.
Namun terjadi kemajuan pesat di bidang pembangun secara fisik dengan bantuan dari negara
asing yang memberikan pinjaman lunak. Oleh karena besarnya pinjaman yang menjadi beban
pemerintah, bersamaan dengan krisis ekonomi maka pemerintahan menjadi goyah.Kita melepaskan
PT.Freeport dengan sisitem pembagian saham,dan lebih parahnya lagi mayoritas atau hampir bisa
dikatakan seluruh keuntungan PT.Frepoort mengalir ke devisa Amerika sebagai negara kreditur
kita. Selain itu, dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan negara pada rezim orde baru
kurang kosekuen dalam pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945. Tanggal 21 Mei 1998 presiden
resmi mengundurkan diri.
Kekuasaan Orde Baru sampai tahun 1998 dalam ketatanegaraan Indonesia tidak
mengamalkan nilai-nilai demokrasi. Praktik kenegaraan Orde Baru dijangkiti korupsi, kolusi, dan
nepotisme
4
Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada masa orde lama telah menyebabkan
instabilitas politik pada akhirnya menyebabkan penderitaan bagi seluruh rakyat. Kondisi tersebut
menimbulkan semangat untuk melakukan kebaikan dengan melakukan Pancasila dan UUD 1945
secara murni dan konsekuen. Kemudian lahirlah masa pemerintah orde baru yang dimulai sejak
tahun 1966.
Pemerintah pada masa orde baru diawali dengan keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966,
yang diikuti dengan pengangkatan Jeneral Soeharto sebagai Presden Republik Indonesia yang
kedua. Rakyat menaruh harapan besar pada pemerintah ini.
Selama Orde Baru telah dilangsungkan pemilu sebanyak enam kali, yaitu pada tahun 1971,
1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Masa Orde Baru menjadi tumpuan harapan rakyat agar benar-
benar dapat mewujudkan negara demokratis. Seluruh proses penyelenggara negara harus didasarkan
pada Pancasila dan UUD1945.
Masa Orde Baru berhasil melaksanakan pembangunan, dimulai dengan pelita (pembangunan
lima tahun) yang ditunjukan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi, tingkat pendidikan, dan
lain-lain. Meskipun indonesia mengalami perkembangan ekonomi dan stabilitas politik yang cukup
stabil pada masa orde baru, akan tetapi dari ospek politik indonesia mengalami kemunduran.hal
tersebut terlihat dari tersumbatnya aspiransi rakyat dalam jalannya pemerintah. Penyelenggaraan
pemerintahan berpusat pada Presiden dan ruang-ruang publik atau aspiransi rakyat cenderung
terbungkam. Media massa atau parpol tidak dapat menjalankan fungsi kontrol yang semestinya
sebagai negara demokrasi. Pemerintahan pun cenderung berjalan secara otoriter. Kekuasaan negara
berada di tangan Presiden Soeharto selama 32 tahun.
Lahirnya Orde Baru Akibat adanya pemberontakan Gerakan 30 September timbullah
reaksi dari berbagai Parpol,Ormas,Mahasiswa dan kalangan pelajar. Pada tanggal 8 Oktober 1965
partai politik seperti IPTKI, NU, Partai Kristen Indonesia, dan organisasi massa lainnya melakukan
apel kebulatan tekad untuk mengamankan Pancasila dan menuntut pembubaran PKI serta ormas-
ormasnya. Pada tanggal 23 Oktober 1965 parpol yang anti komunis membentuk Front Pancasila dan
diikuti oleh pembentukan KAMI ( Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia ), KAPI ( Ksatuan Aksi
Pelajar Indonesia ), dan lain-lain. Pada tanggal 10 Januari 1966 KAMI mencetuskan TRITURA (
Tiga Tuntutan Rakyat ) “Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya,Bersihkan kabinet dari unsur PKI,dan
turunkan harga-harga”
Kebijakan Politik Orde Baru, Rezim Orde Baru memiliki kekuasaan penuh mengendalikan
kehidupan politik masa itu. Kebijakan politik yang diterapkan dalam masa Orde Baru dapat dilihat
dari awal lahirnya Orde Baru. Pemberangusan hak-hak berpolitik bagi eks anggota PKI dan
keluarganya, merupakan salah satu kebijakan yang mengundang kontroversi dari masyarakat.
Pemerintah Orde Baru memberikan kesempatan politik hanya kepada golongan tertentu saja.
5
Menjelang dilaksanakannya pemilu pada tahun 197, jumlah partai yang menjadi peserta, tidak
sebanyak partai politik di tahun 1955. Dari hasil pemilu tersebut para wakil-wakil partai menduduki
360 kursi ditambah 100 kursi lagi yang anggota-anggotanya diangkat oleh Presiden sehingga
anggota DPR berjumlah 460 orang. Dari susunan kursi DPR yang semacam ini maka DPR selalu
mendukung kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Untuk pemiliu-pemilu selanjutnya tahun
1977,1982,1987,1992, hingga 1997 pemerintah menyederhanakan jumlah partai politik yang ada.
Hal ini dilakukan sesuai dengan Undang-Undang nomor 3 tahun 1975 . Partai Persatuan
Pembangunan merupakan fusi dari partai-partai islam seperti NU, Parmusi, PSSI, dan PERTI.
Sedangkan Partai Demokrasi Indonesia adalah fusi dari PNI, Partai Katolik, Partai Murba, IPKI,
dan Parkindo, hanya Golkar yang tidak mempunyai fusi partai manapun.
Menguatnya Peran Negara dan Dampaknya, Pemegang pemerintahan di Orde Baru adalah
kalangan militer. Kekuasaan sentralistik yang digunakan oleh pemerintah Orde Baru menunjukkan
berbagai akibatnya di akhir pemerintahan Orde Baru. Kekuasaan militer hampir di seluruh bidang
pembangunan. Pada akhir tahu 90-an dengan runtuhnya rezim Orde Baru dan seiring dengan era
reformasi terbuka kesempatan bagi rakyat untuk menentanng kekuasaan yang otoriter itu . operasi
militer mengerikan yang selam 10 tahun tertutup rapat dari pengetahuan publikpun terbongkar.
Presiden Soeharto dan rezimnya menyadari bahwa, kemenangan mereka dapat tercapai antara lain
berkat dukungan tokoh-tokoh islam termasuk ormas-ormasnya simpatisan masyumi. Tetapi ketika
muncul tuntutan dari tokoh-tokoh masyumi yang baru bebas dari tahanan rezim Orde Lama, untuk
merehabilitasi partainya, Soeharto tegas menolak dengan alasan ”yuridis, ketatanegaraan, dan
psikologi “. Bahkan Soeharto dengan nada yang agak marah, mengaskan, Ia menolak setiap
keagamaan dan akan menindak setiap usaha eksploitasi masalah agama untuk maksud-maksud
kegiatan politik yang tidak pada tempatnya. Dalam kata lain, pemerintahan Orde Baru yang
didominasi militer tidak menyukai kebangkitan politik islam.
Masa kepemimpinan Orde Baru merupakan masa kepemimpinan nasional yang bertekad
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen serta bertujuan menegakkan
keadilan dan kebenaran dalam negara Republik Indonesia. Supersemar dan pelaksanaannya ternyata
memperoleh dukungan rakyat dan aparatur negara sehingga merupakan titik tolak terwujudnya tata
kehidupan baru dalam struktur ketatanegaraan yang berdasarkan kemurnian Pancasila dan UUD
1945.
Namun di saat kepemimpinan orde baru bertekad melaksanakan pancasila dan UUD 1945
secara murni dan konsekuen, terjadi ketidakpuasan masyarakat akibat kepemimpinan yang bersifat
sentralistik dan tidak memperhatikan kepentingan, kemakmuran, dan kesejahteraan penduduknya.

6
Demokrsai yang digunakan dalam hukum dasarnya adalah demokrasi pancasila, demokrasi
presidentil, dan demokrasi tidak langsung. Sementara pada realitanya digunakan demokrasi
pancasila saja.
Masa Orde Baru berlangsung mulai dari 11 Maret 1966 sampai dengan 21 Mei 1998. Berikut ini
pelaksanaan demokrasi masa Orde Baru.
1. Demokrasi yang berkembang adalah demokrasi Pancasila sesuai dengan Pembukaan UUD
1945 Alinea keempat.
2. Ciri umum demokrasi Pancasila, antara lain sebagai berikut:
a. Mengutamakan musyawarah untuk mufakat
b. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
c. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
d. Selalu diliputi semangat kekeluargaan.
e. Adanya rasa tanggung jawab dalam menghasilkan musyawarah.
f. Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
g. Hasil keputusan harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan
3. Pelaksanaan demokrasi Pancasila antara lain sebagai berikut:
a. Masih belum sesuai dengan jiwa dan semangat ciri-ciri umum. Kekuasaan presiden begitu dominan
baik dalam suprastruktur politik
b. Banyak terjadi manipulasi politik dan KKN yang telah membudaya. Ini mengakibatkan negara
Indonesia terjerumus dalam berbagai krisis yang berkepanjangan.
c. Masa Reformasi
Berlangsung mulai dari Mei 1998 sampai dengan sekarang. Ciri-ciri umum demokrasi Pancasila
masa Reformasi, seperti yang tercantum pada demokrasi Pancasila. Selain itu juga lebih ditekankan
pada :
 Penegakkan kedaulatan rakyat dengan memberdayakan pengawasan sebagai lembaga negara,
lembaga politik, dan kemasyarakatan.
 Pembagian secara tegas wewenang antara badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
 Penghormatan kepada keberadaan asas, ciri aspirasi, dan program parpol yang multipartai.
Pelaksanaan demokrasi di Indonesia selama kurun waktu 60 tahun terakhir telah banyak
mengalami perubahan yang mencakup berbagai hal, yaitu sebagai berikut :
 Periode 1945-1949 dengan UUD 1945 seharusnya berlaku demokrasi Pancasila namun dalam
penerapan berlaku demokrasi liberal.
 Periode 1949-1950 dengan konstitusi RIS berlaku demokrasi liberal.

7
 Periode 1950-1959 dengan UUDS 1950 berlaku demokrasi liberal dengan multipartai.
 Periode 1959-1965 dengan UUD 1945 seharus berlaku demokrasi Pancasila, namun yang
diterapkan demokrasi terpimpin (cebderung otoriter).
 Periode 1966-1998 dengan UUD 1945 berlaku demokrasi Pancasila (cenderung otoriter).
 Periode 1998 sampai sekarang dengan UUD 1945 berlaku demokrasi Pancasila (cenderung ada
perubahan menuju demokratisasi).
Adapun beberapa penyebab kegagalan masa Orde Baru antara lain sebagai berikut:
a. Hancurnya ekonomi nasional dengan ditandai terjadinya krisis ekonomi yang tidak kunjung teratasi
dan berlanjut pada terjadinya krisis multidimensional termasuk juga terjadinya krisis kepercayaan.
b. Tidak bersatunya lagi pilar-pilar pendukung Orde Baru. Para menteri tidk lagi memihak pada
pemerintah, serta militar/TNI tidak lagi bersedia menjadi alat kekuasaan Orde Baru.
c. Terjadinya krisis politik dan runtuhnya legitimasi politik. Rakyat yang sudah trauma sejak masa
sebelumnya (palementer dan terpimpin) menjadi semakin kecewa dan menderita.
d. Desakan semangat demokratis dari para pendukung demokrasi. Para pendukung demokrasi
terutama para lawan politik Orde Baru banyak yang tampil kembali menuntut pembubaran
pemerintahan.
Berbagai penyimpangan serta krisis yang datang silih berganti menyebabkan penderitaan
rakyat. Kepercayaan terhadap pemerintah berangsur-angsur mulai kurang, bahkan hal ini memicu
rakyat untuk menuntut segera dibentuknya pemerintah baru dengan harapan mampu mengubah
kondisi rakyat.
Situasi politik kacau menimbulkan tekad dalam diri masyarakatutuk segeran dilakukan
perubahan. Masyarakat mulai berinisisatif untuk melakukan berbagai aksi demoktrasi guna
menyuarakan aspirasi,bahkan tuntunan dan kritikan kepada pemerintah. Aksi ini banyak lebih
dilakukan oleh para mahasiswa. Isi tuntutan itu sebagaian besar menginginkan kemuduran saat itu,
dan diganti pemerintah baru yang lebih adil, jujur, dan transparan. Hal ini dikarenakan pemerintah
yang saat itu berkuasa dirasakan kurang bisa mengemban amanat rakyat, tetapi justru banyak
melakukan penyimpangan-penyimpangan seperti terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Lama kelamaan aksi demostrasi pun meluas pada masyarakat umum. Tuntutan mereka pun
kurang lebih sama dengan para mahasiswa, yaitu menuntut dibentuknya pemerintah baru dan para
pejabat yang diduga melakukan penyimpangan harus secara usut secara dituntas. Setelah berbagai
aksi demostrasitidak kunjung usai, bahkan seolah olah semakin menjamur, akhirnya pada tanggal
21 Mei 1998, Presiden Soeharto resmi mengundurkan diri dan digantikan oleh wakilnya
B.J.Habibie.

8
Jatuhnya Pemerintahan Orde Baru. Pemerintah Orde Baru selama 32 tahun, ternyata tidak
konsisten dan konsekuen terhadap tekad awalnya muncul Orde Baru. Pada awalnya Orde Baru
bertekad melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam tatanan
bermasyarakat, berbangsa, dan bertanah air. Latar belakang munculnya tuntutan Soeharto agar
mundur dari jabatannya atau yang menjadi titik awal berakhirnya Orde Baru.
Kronologi jatuhnya pemerintahan Orde Baru berawal dari terpilihnya kembali Soeharto
sebagai presiden melalui sidang umum MPR yang berlangsung tanggal 1 – 11 Maret 1998, ternyata
tidak menimbulkan dampak positif yang berarti bagi upaya pemulihan kondisi ekonomi bangsa
justeru memperparah gejolak krisis. Dan gelombang aksi mahasiswa silih berganti menyuarakan
beberapa agenda reformasi.
Keberhasilan Pemerintahan Orde Baru dalam melaksanakan pembangunan ekonomi, harus
diakui sebagai suatu prestasi besar bagi bangsa Indonesia. Di tambah dengan meningkatnya sarana
dan prasarana fisik infrastruktur yang dapat dinikmati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Namun, keberhasilan ekonomi maupun infrastruktur Orde Baru kurang diimbangi dengan
pembangunan mental ( character building ) para pelaksana pemerintahan (birokrat), aparat
keamanan maupun pelaku ekonomi (pengusaha / konglomerat). Kalimaksnya, pada pertengahan
tahun 1997, korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang sudah menjadi budaya (bagi penguasa,
aparat dan penguasa)

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Demokrasi adalah pemerintahan Rakyat, maksudnya pemerintahan memberi kekuasaan dan
wewenang kepada rakyat, semua keputusan berdasarkan suara rakyat. Jadi,Demokrasai Indonesia
adalah pemerintahan dari semua rakyat Indonesia, oleh rakyat Indonesia dan untuk rakyat Indonesia
dari Sabang sampai Meroke.
Masa Demokrasi orde baru dimulai pada tahun 1966. Pemerintahan orde baru yang dipimpin
oleh Presiden Soeharto. Masa demokrasi orde baru merupakan masa dimana pemerintahan
mempunyai tekad melaksanakan Pancasila dan UUD RI Tahun 1945 secara murni dan konsekuen.
Berdasarkan pengalaman di masa orde lama, pemerintahan orde baru berupaya menciptakan
stabilitas politik dan keamanan untuk menjalankan pemerintahannya. Orde baru menganggap
bahwa penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD RI Tahun 1945 adalah sebab utama kegagalan
dari pemerintahan sebelumnya. Orde baru merupakan tatatan perikehidupan masyarakat, bangsa,
dan negara Indonesia atas dasar pelaksanaan Pancasila dan UUD RI Tahun 1945 secara murni dan
konsekuen. Demokrasi yang dijalankan dinamakan demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila
merupakan demokrasi yang didasarkan atas nilai-nilai dari sila-sila yang terdapat pada Pancasila.
Namun, pada praktiknya, cita-cita luhur bangsa Indonesia untuk menjadi negara yang
demokratis tersebut justru runtuh dikarenakan penyalahgunaan kekuasaan pemerintah, terutama
oleh presiden. Pada masa orde baru, bangsa Indonesia seakan-akan malah terjatuh menjadi negara
yang totaliter.
Masa orde baru yang berjalan selama 32 tahun berakhir setelah berbagai kelompok
masyarakat madani yang dipimpin oleh kaum. mahasiswa berhasil menekan Presiden Soeharto
untuk menandatangani surat pengunduran diri pada tanggal 21 Mei 1998.

3.2 Saran
Penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini di waktu yang akan datang. Makalah ini tidak luput dari kesalahan,
karena harus lebih banyak diperlukan informasi yang lebih jelas dan akurat. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan para pembaca pada umumnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Murkhan, Munawar dkk. 2007. SEJARAH 3: untuk SMA/MA Kelas XII IPA . Jakarta: PT.Galaxy
Puspa Mega, h. 3
Notosusanto, Nugraha. 2008. Sejarah Nasional Indonesia 6, Jakarta : Balai Pustaka.

M.C Rickleft, 2005. Sejarah Indonesia Modern 1200-2400. Jakarta : Serambi Ilmu Semesta.

Rina, 2008. Dinamika Kehidupan Poltik, Ekonomi, Sosial masa Orde Baru . [serial on line].

11

You might also like