Professional Documents
Culture Documents
NUTRISI TANAMAN
Oleh :
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
A. Hubungan Unsur Hara Pada Tanaman
Pakcoy (Brassica rapa L.) adalah salah satu jenis sayuran daun yang di
konsumsi oleh masyarakat luas. Pentingnya sayuran bagi kesehatan manusia
mendorong sayuran ini semakin diminati sehingga permintaan akan sayuran
senantiasa mengalami peningkatan. Meskipun tanaman sayur daun jenis pakcoy ini
mudah dibudidayakan namun kebutuhan unsur hara tanaman tidak dapat diabaikan
termasuk unsur hara makro N, P dan K. Nitrogen sangat diperlukan tanaman untuk
menunjang pertumbuhan vegetatifnya. Pemberian nitrogen dengan dosis yang tepat
sangat menentukan kualitas pertumbuhan dan hasil tanaman secara maksimal
(Okazaki, et al., 2012; Averbeke et al., 2007). Hasil penelitian Turk et al. (2009)
menunjukkan bahwa pemberian nitrogen dengan dosis 150 kg ha-1 memberikan
pengaruh pada hasil bobot segar daun tanaman pakcoy. Pemberian pupuk kalium dapat
meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekurangan air serta penyakit dan
meningkatkan kualitas hasil panen.
Pupuk KCl dan KNO3 Merah ialah beberapa sumber kalium dengan
kandungan unsur yang berbeda. Pupuk KCl mengandung unsur K dan Cl sedangkan
KNO3 Merah mengandung unsur N, K, B dan Na. Tanaman yang mengalami
defisiensi unsur K menyebabkan penurunan jumlah dan ukuran daun pada setiap
individu tanaman yang berpengaruh terhadap proses fotosintesis dan fotosintat yang
akan dihasilkan. Dengan aplikasi pupuk nitrogen dan kalium yang tepat dosis maka
akan diperoleh korelasi positif antara pupuk yang diberikan dengan hasil panen yang
diperoleh.
Unsur hara yang terkandung di dalam tanah dalam jumlah yang ekstrim
(kelebihan atau kekurangan) akan mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman.
Sehingga diperlukan pemahaman terhadap masing-masing jenis unsur dan fungsinya
bagi pertumbuhan tanaman. Hal ini dikarenakan tanaman memerlukan jenis unsur
tertentu dalam menunjang proses pertumbuhan dan produksi optimal (Kurniawan et
al., 2017).
Hasil produksi tanaman sangat ditentukan oleh banyaknya unsur hara yang
tersedia dalam tanah yang dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tanaman. Selain itu
jenis unsur yang terkandung dalam pupuk juga sangat menentukan hasil tanaman,
seperti yang terkandung dalam pupuk KNO3 Merah dan pupuk KCl. Tanaman tidak
hanya membutuhkan unsur hara makro dalam proses pertumbuhanya, akan tetapi juga
membutuhkan unsur hara mikro. Unsur mikro berperan dalam meningkatkan hasil dan
kulitas panen serta mengefisienkan penggunaan pupuk makronutrien (Malakouti,
2008). Mobilitas unsur ini didalam tubuh tanaman terutama daun menjadikan unsur
nitrogen digunakan sebagai dasar dalam pengukuran serapan N oleh tanaman serta
untuk mengetahui kandungan klorofil daun. Akan tetapi hasil penelitian Altamimi et
al. (2013) menunjukkan bahwa analisa kandungan N total pada jaringan daun
menunjukkan bahwa tanaman pakcoy kurang responsif terhadap pemberian beberapa
tingkatan dosis pupuk NO3 - . Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh unsur hara yang
diaplikasikan tergantung pada tingkat kebutuhan dan serapan hara oleh akar tanaman.
Tingkat pertumbuhan tanaman akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan tanaman
dalam menyerap unsur hara yang tersedia.
Menurut hasil penelitian Suharja et al. (2009) diketahui bahwa pemberian
beberapa kombinasi pupuk organik dengan pupuk anorganik (N, P dan K) tidak
memberikan pengaruh pada jumlah total klorofil daun. Hal ini menunjukkan bahwa
penyrapan dan pemanfaatan unsur hara yang diserap oleh tanaman tidak memberikan
pengaruh langsung pada organ tanaman tertentu akan tetapi tergantung pada kondisi
individu tanaman dalam menyerap unsur hara.
Unsur hara merupakan unsur kimia yang dibutuhkan tanaman untuk proses
metabolisme dan pertumbuhannya. Unsur hara ini terbagi menjadi dua, yaitu unsur
hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara mikro essensial terdiri dari unsure Fe,
Mn, Zn, Cu, Cl, Mo, dan B. Namun terdapat pula unsure hara mikro essensial hanya
untuk beberapa tanaman tertentu, yaitu Na, Si, Co, dan V. Bentuk unsur hara dalam
tanah dapat berupa senyawa kompleks yang sukar larut dalam air dan juga senyawa
yang mudah larut dalam air sehingga mudah pula diserap langsung oleh tanaman.
Apabila bentuk unsur hara yang tersedia terdapat pada bentuk senyawa kompleks
maka terdapat beberapa proses untuk membuat senyawa tersebut menjadi mudah
diserap oleh tanaman.
Unsur hara makro adalah unsur hara yang diperlukan oleh tanaman dalam
jumlah yang relatif banyak. Unsur hara mikro juga sama pentingnya dengan unsur hara
makro, namun kebutuhan tanaman terhadap zat-zat tersebut hanya sedikit. Beberapa
unsur hara makro itu adalah : Carbon (C), Oksigen (O), Hidrogen (H), Nitrogen (N),
Fosfor (P), Kalium (K), Calcium (Ca), Magnesium (Mg), dan Sulfur (S). Unsur hara
makro yang diserap oleh tanaman relatif banyak yang diperlukan, kekurangan unsur
hara hara makro menimbulkan defisiensi yang tidak dapat digantikan oleh unsur lain
sedangkan kelebihan unsur hara makro tidak menimbulkan pengaruh karena akan
terlarut ke dalam tanah atau larut oleh air.
Unsur Mangan
Mangan merupakan unsur mikro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang
tidak terlalu banyak. Mangan sangat berperan dalam sintesa klorofil selain itu berperan
sebagai koenzim, sebagai aktivator beberapa enzim respirasi, dalam reaksi
metabolisme nitrogen dan fotosintesis. Mangan juga diperlukan untuk mengaktifkan
nitrat reduktase sehingga tunbuhan yang mengalami kekurangan mangan memerlukan
sumber N dalam bentuk NH4+. Peranan mangan dalam fotosintesis berkaitan dengan
pelepasan elektron dari air dalam pemecahannya menjadi hidrogen dan oksigen.
Mangan diserap oleh tanaman sebagai ion Mn2+ bebas dari larutan tanah.
Mangan mudah menyatu kompleks dengan ligan organik tanaman dan mikroba
sintetis. Namun, kompleks yang terbentuk dengan mikroba sintetis umumnya
dianggap lebih lambat diserap oleh akar dari kation bebas. Penyerapan mangan oleh
akar dicirikan oleh serapan bifase. Tahap awal dan cepat serapan adalah reversibel dan
nonmetabolic, dengan Mn2+ dan Ca2+ dipertukarkan secara bebas. Pada tahap awal,
mangan muncul untuk teradsorpsi oleh konstituen dinding sel-sel akar ruang
apoplastic. Tahap kedua adalah lambat; mangan kurang siap ditukar, dan serapan yang
tergantung pada metabolisme. Mangan diserap ke symplast selama fase ini lebih
lambat namun, ketergantungan persentase penyerapan mangan pada metabolisme
tidak jelas. Serapan dari mangan tidak muncul untuk dikontrol ketat, tidak seperti
nutrisi utama ion. Percobaan kinetik telah memperkirakan penyerapan mangan berada
di tingkat 100 sampai 1000 kali lebih besar dari kebutuhan tanaman. Hal ini mungkin
karena kapasitas yang tinggi dan saluran pembawa ion dalam transportasi ion mangan
melalui membran plasma dengan kecepatan beberapa ratus hingga beberapa juta ion
per detik per molekul protein.
Pengaruh Mn terhadap pertumbuhan tanaman adalah Mn yaitu penyusun
ribosom dan juga mengaktifkan polimerase, sintesis protein, karbohidrat. Berperan
sebagai activator bagi sejumlah enzim utama dalam siklus krebs, dibutuhkan untuk
fungsi fotosintetik yang normal dalam kloroplas, ada indikasi dibutuhkan dalam
sintesis klorofil.
Identifikasi Gejala defisiensi mangan bersifat relatif, seringkali defisiensi satu
unsur hara bersamaan dengan kelebihan unsur hara lainnya. Di lapangan tidak mudah
membedakan gejala-gejala defisiensi. Tidak jarang gangguan hama dan penyakit
menyerupai gejala defisiensi unsur hara mikro. Gejala dapat terjadi karena berbagai
macam sebab.
Gejala dari defisiensi mangan memperlihatkan bintik nekrotik pada daun.
Mobilitas dari mangan adalah kompleks dan tergantung pada spesies dan umur
tumbuhan sehingga awal gejalanya dapat terlihat pada daun muda atau daun yang lebih
tua.. Kekurangan mangan ditandai dengan menguningnya bagian daun diantara tulang-
tulang daun. Sedangkan tulang daun itu sendiir tetap berwarna
hijau. Bagian yang menguning tersebut akan mati dan meninggalkan
lubang-lubang berbentuk memanjang. Kekurangan Mn sering terjadi sebagai
akibat pemupukan Fe berlebihan sehingga menyebabkan Mn menjadi tidak
tersedia. Mangan dibutuhkan dalam jumlah yang sangat sedikit (biasanya 50-250 ppm)
dan dapat meracun dalam konsentrasi yang berlebihan. Tingginya kadar mangan dapat
menurunkan kadar auksin melalui aktivitas oksidasi IAA yang berlebihan.
Unsur C, H dan O
Unsur hara yang di serap dari udara adalah C, H, O, dan S, yaitu berasal dari CO2,
H2O, O2,dan SO2. Karbon dioksida atmosfer mencukupi karbon yang dibutuhkan
tanaman dalam membentuk gula, pati, dan selolusa. Air dalam tanah dan juga atmosfer
(hujan) menyediakan oksigen dan hidrogen. Selain itu tanaman membutuhkan pula
unsur-unsur mineral seperti nitrogen, fosfor, dan kalium berasal dari tanah. Beberapa
unsure seperti aluminium dan silikon, berada dalam jaringan tanaman karena terdapat
dalam tanah dan diserap oleh tanaman.
Unsur N dan P
Nitrogen merupakan salah satu hara makro yang menjadi pembatas utama
produksi tanaman di lahan kering. pemupukan nitrogen dosis 92 kg/ha menghasilkan
produksi tanaman 7,91 ton/ha. fungsi nitrogen sangat esensial sebagai bahan penyusun
asam-asam amino, protein, dan klorofil yang penting dalam proses fotosintesis dan
penyusunan komponen inti sel yang menentukan kualitas dan kuantitas hasil jagung.
Kelebihan unsur hara nitrogen dapat meningkatkan kerusakan akibat serangan hama
dan penyakit, memperpanjang umur, dan tanaman lebih mudah rebah. Sedangkan,
kekurangan nitrogen tidak dapat memenuhi kebutuhan tanaman untuk mencapai
tingkat produksi yang optimal. Lahan kering regosol merupakan lahan yang
kekurangan unsur hara nitrogen. Nitrogen dibutuhkan tanaman dalam jumlah 3%,
namun jumlahnya dalam tanah sedikit yaitu berkisar antara 0,02-0,4%. Terkurasnya
nitrogen dalam tanah terjadi karena sifatnya yang mudah larut dan terbawa saat panen
dan erosi. (Jemrifs et.al 2013)
Nitrogen (N) dan Fosfor (P) merupakan unsur hara yang sangat dibutuhkan
oleh tanaman dalam jumlah yang besar. Nitrogen merupakan anasir penting dalam
pembentukan klorofil, protoplasma, protein, dan asam-asam nukleat. Unsur ini
mempunyai peranan yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan semua
jaringan hidup (Brady and Weil, 2002). Fosfor merupakan komponen penting
penyusun senyawa untuk transfer energi (ATP dan nukleoprotein lain), untuk sistem
informasi genetik (DNA dan RNA), untuk membran sel (fosfolipid), dan fosfoprotein.
Nitrogen pada umumnya diserap tanaman dalam bentuk NH4 + atau NO3",
yang dipengaruhi oleh sifat tanah, jenis tanaman dan tahapan dalam pertumbuhan
tanaman. Pada tanah dengan pengatusan yang baik N diserap tanaman dalam bentuk
ion nitrat, karena sudah terjadi perubahan bentuk NH4 +menjadiNO3, sebaliknya pada
tanah tergenang tanaman cenderung menyerap NH4 + (Havlin et al., 2005). N adalah
unsur yang mobil, mudah sekali terlindi dan mudah menguap, sehingga tanaman
seringkali mengalami defisiensi (Fahmi et al 2010). Tanaman menyerap P dalam
bentuk ortofosfat primer (H2PO4) dan sebagian kecil dalam bentuk ortofosfet
sekunder (HPO4) Bentuk P dalam tanah dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu organik
dan anorganik. Proporsi kedua bentuk P tersebut sangat bervariasi. Nilai P-organik
dilaporkan antara 5-80%.
Kekahatan unsur hara N dan P adalah masalah yang umum pada hampir semua
jenis tanah, secara umum petani memberikan pupuk N dan P secara bersamaan untuk
dapat menghasilkan produk optimum dari pertaniannya dimana jumlah yang diberikan
untuk kedua unsur tersebut berbeda-beda sesuai dosis anjuran yang mereka ketahui.
Biasanya pada tanah latosol diperlukan 400 kg ha1 urea dan 300 kg ha1 SP- 36 untuk
pertanaman jagung manis, sedangkan pada tanah yang porous seperti regosol dosis
yang digunakan biasanya dapat sebesar 250-300 kg ha1 urea dan 100 kg ha1 SP.
Kesalahan dosis pemberian salah satu unsur tersebut sebenarnya akan menyebabkan
kurang optimumnya hasil yang diperoleh sebab salah jika N diberikan kurang maka N
akanmenjadi pembatas dari P dan pada kondisi yang demikian, tanggapan tanaman
terhadap pemupukan P sangat tergantung pada tersedianya unsur N di dalam tanah.
(Fahmi et al 2010).
Unsur K
Kalium merupakan salah satu unsur essensial yang dibutuhkan untuk setiap
tanaman yang tumbuh. Unsur kalium sangat diperlukan dalam meningkatkan
pertumbuhan suatu tanaman. Kalium biasanya didapat dari dalam tanah yang berasal
dari mineral-mineral tanah dan juga bisa didapat dari pupuk buatan manusia. Kalium
pada tanaman digunakan sebagai perkembangan akar, metabolik dalam sel, dan juga
meningkatkan ketahanan tubuh tumbuhan serta meningkatkan ketahanan tanaman dari
serangan hama dan penyakit.
Kalium memang banyak ditemukan didalam tanah tetapi hanya sebagian kecil
yang dapat digunakan oleh tanaman, yaitu kalium yang larut dalam air dan yang dapat
diadsorbsi berupa ion. Tanaman dapat menyerap kalium dalam bentuk ion K+. Kalium
di dalam tanah ada dalam berbagai bentuk, yang potensi penyerapannya untuk setiap
tanaman berbeda-beda. Mekanisme penyerapan unsur kalium dari dalam tanah yaitu
dengan cara difusi. Pada saat akar tumbuh memanjang menembus tanah, akar-akar
tersebut langsung menemui berbagai ion yang berada dalam larutan tanah. Setelah
akar-akar sampai pada daerah yang melimpah ion kalium dalam tanah, maka ion-ion
dalam larutan tanah akan langsung bergerak kepermukaan akar. Hal ini dikarenakan
besarnya konsentrasi ion K didalam larutan tanah dan rendahnya ion K didalam akar
sehingga terjadi proses difusi. Semakin besar konsentrasi ion K didalam larutan tanah
maka semakin besar juga ion K yang masuk kedalam permukaan akar dengan aliran
massa.
Kekurangan salah satu unsur hara Nitrogen, Fosfor maupun Kalium dapat
menimbulkan pertumbuhan kurang maksimal bahkan terhambatnya pertumbuhan
tumbuhan. Berikut adalah pengaruh kekurangan dari unsur hara Nitrogen, Fosfor,
Kalium adalah:
Nitrogen
Secara visual tanaman yang tidak diberi atau yang kekurangan hara Nitrogen warna
daunnya kekuningan, diduga pembentukan klorofil terganggu akibat proses asimilasi
yang tidak lancar. Gejala yang ditimbulkan pada tumbuhan yang kekurangan nitrogen
adalah sebagai berikut:
1) Tumbuhan kerdil
2) Daun tua dan seluruh tanaman kuning kehijauan, kadang seluruh daun menjadi
hijau pucat dan khlotik pada bagian ujung, daun mati pada kondisi stress nitrogen
berat, seluruh daun menyempit, memendek, tegak, dan hijau kekuningan lemon
kecuali daun muda yang lebih kehijauan,
3) Tunas dan biji terhambat.
4) Pertumbuhan akar terbatas
5) Menurunkan daya tahan terhadap serangan penyakit
Fosfor
Gejala yang ditimbulkan tanaman yang kekurangan Fosfor adalah:
1) Tanaman kerdil
2) Pertumbuhan sangat lambat
3) Beberapa tanaman seperti tomat, selada, jagung warna batang, tangkai daun dan
bagian bawah daun berwarna keunguan
4) Kondisi defisiensi berat terdapat kecenderungan daun berkembang abu-abu sampai
biru terang
5) Daun lebih tua pada kondisi defisiensi berat tulang-tulang daun berwarna coklat
dan terdapat bintik-bintik nekrotik (bintik-bintik kecil akibat jaringan mati)
Kalium
Apabila tanaman kekurangan unsur Kalium, maka banyak proses yang tidak
berjalan dengan baik, misalnya terjadinya kumulasi karbohidrat, menurunnya kadar
pati, dan akumulasi senyawa nitrogen dalam tanaman. Apabila kegiatan enzim
terhambat, maka terjadi penimbunan tertentu karena prosesnya menjadi terhenti.
Gejala yang ditimbulkan akibat kekurangan Kalium adalah sebagai berikut:
1) Pertumbuhan tanaman kerdil
2) Terdapat bercak khlorosis pada tepi daun, kemudian berkembang terjadi nekrosis
bagian ujung, tepi dan antara tulang daun
3) Daun berwarna hijau tua
4) Daun keriting dan melengkung
5) Batang kecil dan lemah, dengan bagian ruas memendek
6) Batang lemah dan rebah
7) Rentan terserah penyakit dengan gejala mirip busuk pangkal batang.
Kelebihan unsur hara Nitrogen, Fosfor dan kalium juga akan menyebabkan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak optimal. Berikut adalah pengaruh
kelebihan unsur hara Nitrogen, Fosfor dan Kalium:
Natrium
Kelebihan Nitrogen menyebabkan pertumbuahan tanaman terlalu subur dengan
daun berwarna hijau tua, terjadi penebalan dinding sel, menyebabkan pertumbuhan
tanaman akan menurun. Hal ini dikarenakan pemberian unsure Nitrogen berlebihan
dapat mengakibatkan fase vegetatif tanaman lebih panjang sehingga pembentukan
organ generative tidak maksimal. Memperlambat kematangan tanaman, jaringan
bersifat sukulen (berair), batang lebih mudah roboh dan mudah diserang oleh hama
penyakit. Selain itu, unsur hara Nitrogen dapat bersifat racun bagi tanaman apabila
diberikan terlalu banyak.
Fosfor
Konsentrasi larutan unsur hara Fosfor melebihi batas optimum akan
menyebabkan pertumbuhan tanaman menurun bahkan menghambat pertumbuhan
tanaman. Kelebihan Fosfor menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur mikro
seperti besi (Fe), tembaga (Cu), dan Seng (Zn) terganggu. Selain itu, akan
menyebabkan terjadinya penurunan kandungan Nitrogen yang drastic sehingga proses
pembentukan buah, kulit buah menjadi keriput.
Kalium