Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional, upaya kesehatan
diselenggarakan melalui upaya kesehatan Puskesmas, peran serta
masyarakat, dan rujukan upaya kesehatan. Puskesmas mempunyai fungsi
sebagai pusat penembangna peran serata masyarakat, pusat pembinaan
kesehatan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam
rangka membina petugas Puskesmas untuk bekerjasama dalam tim sehingga
dapat melaksanakan fungsi Puskesmas dengan baik, telah dikembangkan
Lokakarya Mini Puskesmas.Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu
pertemuan antar petugas Puskesmas dan petugas Puskesmas dengan sektor
terkait (lintas sektoral) untuk meningkatkan kerjasama tim, memantau cakupan
pelayanan Puskesmas serta membina peran serta masyarakat secara terpadu
agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas. Ditinjau dari fungsi manajemen
yang terdiri dari perencanaan (P1), Penggerakan Pelaksanaan (P2) dan
Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini Puskesmas
merupakan penerapan Penggerakan Pelaksana (P2).
B. PENGERTIAN
Pengertian Mini Lokakarya Puskesmas adalah salah satu bentuk upaya
untuk penggalangan dan pemantauan berbagai kegiatan puskesmas melalui
pertemuan (Depkes RI, 2006).
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan
Puskesmas, bekerjasama dalam tim dan membia kerja sama lintas program
serta lintas sektoral.
2. Tujuan Khusus
a) Tergalangnya kerjasama tim baik lintas program maupun lintas sektor.
b) Terpantaunya hasil kegiatan Puskesmas sesuai dengan perencanaan.
c) Teridentifikasinya masalah dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan
Puskesmas.
d) Teridentifikasinya penyebab masalah serta diupayakannya pemecahan
masalah.
e) Tersusunnya rencana kerja untuk periode selanjutnya.
A. Geografis
Puskesmas Gerokgak I terletak di wilayah desa Gerokgak, Kecamatan
Gerokgak Kabupaten Buleleng. Luas wilayah seluruhnya 19,2 km2. Puskesmas
Gerokgak I memiliki dua buah Puskesmas Pembantu (Pustu) yaitu Pustu Tukad
Sumaga dan Pustu Musi. Wilayah kerja Puskesmas Gerokgak I meliputi sembilan
desa yaitu Desa Tukad Sumaga, Desa Celukan Bawang, Desa Tinga-Tinga, Desa
Pengulon, Desa Patas, Desa Gerokgak, Desa Sanggalangit, Desa Musi dan Desa
Penyabangan.
Wilayah Kerja Puskesmas Gerokgak I terdiri dari 42 Banjar Dinas dan
memiliki 40 buah posyandu yang tersebar di masing-masing banjar. Puskesmas
Gerokgak I memiliki dua buah Puskesmas Pembantu yaitu Pustu Tukad Sumaga
dan Pustu Musi serta tujuh Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang terdapat di
masing-masing Desa.
Puskesmas Gerokgak I memiliki batas – batas wilayah yaitu utara dibatasi
oleh Laut Bali, batas timur adalah desa Tegalenga, batas selatan adalah hutan
Negara dan batas barat adalah desa Banyupoh. Jarak Puskesmas Gerokgak I ke
Ibukota kabupaten kurang lebih 45 Km yang dapat ditempuh dalam waktu 60
menit. Jarak desa terjauh dari Puskesmas adalah 15 km dengan waktu tempuh
kurang lebih 20 menit yaitu Desa Tukad Sumaga.
Wilayah Kerja Puskesmas Gerokgak I memiliki empat belas buah “lagun”.
Lagun merupakan wilayah pertemuan air sungai dan air laut yang tergenang pada
musim kemarau. Lagun ini terbentuk di Desa Celukan Bawang ( 2 buah ), Desa
Pengulon ( 3 buah ), Desa Patas ( 5 buah ), Desa Gerokgak ( 1 buah ), Desa
Sanggalangit ( 1 buah ), Desa Musi ( 1 buah ), Desa Penyabangan ( 1 buah ).
Lagun ini diduga merupakan tempat yang potensial untuk perkembangbiakan
nyamuk malaria.
B. Demografis
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Gerokgak I pada tahun 2017 adalah
sebanyak 48.565 jiwa yang terdiri dari 15.844 KK dimana jumlah penduduk
perempuan sebanyak 24.402 (50,25%) dan 24.163 (49,75%) laki-laki. Jumlah bayi
sebanyak 785 yang terdiri dari bayi perempuan sebanyak 394 (50,19%) dan bayi
laki-laki sebanyak 391 (49,81%). Jumlah balita sebanyak 4.856 orang yang terdiri
dari balita laki-laki sebanyak 2.440 (50,25%) dan balita perempuan sebanyak 2.416
(49,75%).
1. Tujuan Acara
a. Peserta diajak mawas diri dan mengamati sifat, sikap dan tindakan serta
serta kebiasaan yang dapat menghambat dan mendorong kerjasama.
b. Mendorong peserta untuk menjalani kerjasama satu dengan yang lainnya
dalam kegiatan yang dilakukan.
2. Tujuan Perilaku
a. Semua peserta dapat menyebutkan dan memahami dengan benar Panca
Hambatan Kerjasama.
b. Semua peserta dapat menyebutkan dan memahami dengan benar Panca
Keuntungan Kerjasama.
c. Semua peserta dapat menyebutkan dan memahami dengan benar Panca
Pedoman Kerjasama.
d. Semua peserta dapat membedakan antara kerjasama dengan kerja ramai –
ramai.
e. Semua peserta dapat mengetahui siapa yang perlu dibantu dalam kegiatan
untuk menegakkan kerjasama.
3. Panca Hambatan Kerjasama
a. Mementingkan diri sendiri
b. Tidak bertanggung jawab
c. Tidak ada keterbukaan
d. Kurang ketrampilan
e. Curiga dan iri hati
4. Panca Keuntungan Kerjasama
a. Menyelesaikan masalah secara menyeluruh
b. Saling menambah pengetahuan
c. Berhasil guna dan tepat guna
d. Menggairahkan semangat kerja
e. Dapat menyelesaikan masalah yang besar dan berat
5. Panca Pedoman Kerjasama
a. Tanggap persoalan orang lain
C. JADWAL
PELATIH /
JAM ACARA METODE MEDIA
PENGARAH
10.15 - 10.15 Pembukaan Ceramah Tangan dan Ka Pusk
meja
10.15 - 11.00 Dinamika Simulasi dan Broken “T” Ka Pusk
Kelompok Permainan Staf
11.00 – 12.30 Pemaparan Pemaparan LCD Ka Pusk
Capaian Proyektor Staf
Kegiatan (Power
Point)
12.30-13.30 Inventarisasi sda LCD Ka Pusk
kegiatan PSM Proyektor Staf
bulan lalu (Power
Point)
13.30-14.30 Analisa beban sda LCD Ka Pusk
kerja masing- Proyektor
masing (Power
petugas Point)
Formulir Staf
Diskusi :
1. drh. Gede Sukerta
a. Rabies dan flu burung tidak disinggung.
b. Untuk JE pernah terjadi di Pangkung Paruk.
2. Sekdes CB
a. Terkait pendanaan UKBM.
Sosialisasi JE.
Pengisian form penyehat tradisional resmi dari Kemenkes.
Kesepakatan jadwal kegiatan puskesmas tahun 2018 ( foto copy sudah
dibagikan ).
A. KESIMPULAN
1. Cakupan program yang dilaksanakan masih ada yang kurang dibandingkan
dengan target yang ditetapkan, oleh karena itu pendataan data riil perlu
dilaksanakan secara berkesinambungan.
2. Mini Lokakarya sangat bermanfaat untuk meningkatkan fungsi manajemen
puskesmas.
3. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petugas masih sangat diperlukan
untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik.
B. SARAN
1. Puskesmas perlu melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam
menetapkan target agar target mendekati keadaan riil di masyarakat.
2. Setiap pemegang program diharapkan lebih meningkatkan kinerja dan fokus
terhadap pelaksanaan kegiatan yang direncanakan.
3. Pendekatan lintas sektoral perlu ditingkatkan untuk dapat mengatasi kendala
yang dihadapi seperti kurang aktifnya para kader kesehatan yang telah dilatih.
4. Perlu diadakan pelatihan yang lebih intensif bagi petugas kesehatan terkait
program yang dilaksanakan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja
petugas.