Professional Documents
Culture Documents
id
RINGKASAN DISERTASI
Oleh:
HERU SUBARIS KASJONO (NIM: T620809003)
Komisi Pembimbing:
Prof. Dr. dr. AA Subiyanto, MS. : Promotor
Dr. Drajat Tri Kartono, MS. : Co Promotor I
Dr. Ir. Eny Lestari, MS. : Co Promotor II
PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit
2016to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dewan Penguji:
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Terakhir ucapan terima kasih yang tidak terhingga penulis
sampaikan kepada orang tua terhormat (Bapak Kasidi dan Ibu Suwarni)
dan mertua (Bapak Alm. Suparto dan Ibu Wiyati) atas Do’a, segala
kasih sayang dan segala dukungannya. Demikian juga istri tercinta
(Endang Paryanti), dan anak tersayang Nur Muhammad Herunda Putra,
yang telah mendorong dan memberikan motivasi.
Semoga semua amal dan kebaikan yang telah diberikan kepada
penulis akan diberikan imbalan yang terbaik dari Alloh SWT dan
semoga disertasi ini bermanfaat. Amin.
Penulis
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................iii
ABSTRAK ...........................................................................................v
ABSTRACT.........................................................................................vii
DAFTAR ISI........................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.....................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................4
C. Tujuan Penelitian ...............................................................5
D. Manfaat Penelitian .............................................................6
E. Kebaruan Penelitian ...........................................................7
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Model promosi kesehatan dalam pemberantasan sarang
nyamuk DBD di Kabupaten Bantul ...................................34
PUBLIKASI.........................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................48
BIODATA............................................................................................54
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang sampai saat
ini belum dapat ditanggulangi, serta merupakan kasus DBD tertinggi di
dunia. Penyakit DBD bahkan endemis hampir di seluruh provinsi,
kurun waktu 5 tahun terakhir jumlah kasus dan daerah terjangkit terus
meningkat dan menyebar luas sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa
(Sumantri, 2012). Berdasarkan ramalan Inter-governmental Panel on
Climate Change (IPCC) tahun 1996 melalui simulasi menyebutkan, jika
keadaan lingkungan dan perilaku masyarakat tidak berubah maka,
insiden DBD di Indonesia diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat
dari sekarang pada tahun 2070 (Sintorini, 2006).
Hasil survei Dinkes Kabupaten Bantul (2011a), menyatakan
partisipasi masyarakat dalam melaksanakan PSN dari tahun 1999
sampai 2011 belum memuaskan karena nilai ABJ belum mencapai
target yang ditetapkan Kabupaten Bantul sebesar 80%. Hasil ini masih
jauh dari harapan nasional sebesar 95%, dan berdasarkan profil
kesehatan kabupaten Bantul tahun 2015 ABJ rata-rata 84% yang
berpotensi terhadap penularan DBD karena masih terdapat tempat-
tempat potensial perkembangbiakan jentik yang mendukung, sehingga
commit to user
commit to user
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan berbagai fakta yang telah dipaparkan maka terdapat
permasalahan berkaitan promosi kesehatan dalam pemberantasan
sarang nyamuk DBD, yaitu:
1. Apakah penyuluhan PSN DBD dan program PSN DBD
berpengaruh terhadap modal sosial ?
2. Apakah penyuluhan PSN DBD, program PSN DBD dan modal
sosial berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap persepsi
PSN DBD ?
3. Apakah penyuluhan PSN DBD, program PSN DBD, modal sosial
berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap persepsi
penyakit DBD ?
4. Apakah penyuluhan PSN DBD, program PSN DBD, modal sosial,
persepsi PSN DBD, persepsi penyakit DBD berpengaruh langsung
dan tidak langsung terhadap partisipasi PSN DBD di rumah
tangga?
5. Apakah penyuluhan PSN DBD, program PSN DBD, modal sosial,
persepsi PSN DBD, persepsi penyakit DBD, partisipasi PSN DBD
di rumah tangga berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap
partisipasi PSN DBD di lingkungan ?
6. Apakah penyuluhan PSN DBD, program PSN DBD, modal sosial,
persepsi PSN DBD, persepsi penyakit DBD, partisipasi PSN DBD
di rumah tangga, partisipasicommit
di lingkungan
to user berpengaruh langsung
Heru Subaris Kasjono 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Model Promosi Kesehatan dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka disusunlah
tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Menganalisis pengaruh penyuluhan PSN DBD dan program PSN
DBD terhadap modal sosial.
2. Menganalisis pengaruh penyuluhan PSN DBD, program PSN DBD
dan modal sosial secara langsung dan tidak langsung terhadap
persepsi PSN DBD.
3. Menganalisis pengaruh penyuluhan PSN DBD, program PSN
DBD, modal sosial secara langsung dan tidak langsung terhadap
persepsi penyakit DBD.
4. Menganalisis pengaruh penyuluhan PSN DBD, program PSN
DBD, modal sosial, persepsi PSN DBD, persepsi penyakit DBD
secara langsung dan tidak langsung terhadap partisipasi PSN DBD
di rumah tangga.
5. Menganalisis pengaruh penyuluhan PSN DBD, program PSN
DBD, modal sosial, persepsi PSN DBD, persepsi penyakit DBD,
commit to user
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat praktis
Manfaat praktis yang diharapkan adalah sebagai sumbangan
pemikiran bagi pihak-pihak yang terkait dalam pertimbangan
pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan pencegahan dan
penanggulangan DBD, khususnya pemberantasan sarang nyamuk
agar suatu wilayah bebas DBD secara berkelanjutan.
2. Manfaat akademik
Manfaat akademik yang diharapkan adalah sebagai bahan
kajian dan pengembangan pendekatan promosi kesehatan,
khususnya mengenai model promosi kesehatan dalam
Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN
commit to user
E. Kebaruan Penelitian
Untuk menunjukkan kebaruan penelitian, penelitian ini
dibandingkan dengan penelitian penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya. Selain penelitian itu, peneliti menggunakan teori Health
Belief Model (Nadioo dan Wills, 1996) sebagai teori utama dalam
penelitian. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya dan teori HBM
dibagi atas empat hal, yaitu berdasarkan tujuan, metode penelitian yang
digunakan, variabel penelitian dan hasil penelitian.
1. Tujuan penelitian
Penelitian yang telah dilakukan pada umumnya tentang kampanye
dan keberhasilan program pencegahan dan pengendalian DBD di
masyarakat dengan outcome kasus DBD. Penelitian ini berbeda,
karena penelitian bertujuan menghasilkan model promosi kesehatan
dalam pemberantasan sarang nyamuk DBD (PSN DBD)
berdasarkan HBM, dan penyuluhan, program yang sudah
dilaksanakan serta modal sosial dengan outcome kepadatan jentik
nyamuk berdasarkan Container Index (CI).
2. Metode penelitian
Penelitian terdahulu pada umumnya menggunakan kualitatif dan
sedikit yang menggunakan kuantitatif dengan The Health Belief
commit to user
A. Tinjauan Pustaka
1. Promosi kesehatan
Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui proses pembelajaran diri oleh, untuk,
dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya sendiri
serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat sesuai
dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan (Depkes, 2006a).
Hakekatnya promosi kesehatan adalah penopang utama bagi
setiap program kesehatan. Dengan kata lain, promosi kesehatan
walaupun berdiri sendiri sebagai salah satu program kesehatan, tidak
boleh berjalan sendiri. Promosi kesehatan harus selalu bergandeng
tangan dengan setiap program kesehatan dalam rangka mencegah
timbulnya masalah baru (kasus baru) dan mengatasi masalah (kasus)
yang terlanjur ada, serta memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Petugas-petugas kesehatan lain merupakan ujung
tombak bagi promosi kesehatan karena merekalah yang selalu
berhubungan langsung dengan individu-individu (pasien atau klien) dan
keluarga serta dipercaya dapat membantu mereka (Hartono, 2010).
Model promosi kesehatan sampai saat ini, dari beberapa pendapat
ahli sebagai berikut: commit to user
2. Modal sosial
Kemampuan masyarakat untuk bekerjasama demi mencapai
tujuan bersama di dalam berbagai kelompok dan organisasi disebut
modal sosial. Menurut Bourdieu dalam Winter (2000), modal sosial
merupakan wujud nyata (sumber daya) dari suatu institusi kelompok.
Modal sosial merupakan jaringan kerja yang bersifat dinamis dan bukan
alamiah. Modal sosial merupakan investasi strategis baik secara
individu maupun kelompok. Bourdieu menggambarkan bahwa modal
sosial merupakan kumpulan sumber daya yang dimiliki setiap
keanggotaan dalam suatu kelompok yang digunakan secara bersama-
sama. Jika dibandingkan dengan Bourdeiu, Coleman menggunakan
terminologi berbeda dalam menggambarkan modal sosial. Coleman
menggambarkan modal sosial bukan dari sesuatu yang terlihat hasil
tetapi lebih kepada sesuatu yang dilakukan atau dengan kata lain fungsi
dari modal sosial itu sendiri. Menurut Edward (2004), menyebut modal
sosial sebagai sumberdaya karena ia dapat memberi kontribusi terhadap
kesejahteraan individu dan masyarakat seperti halnya dengan
sumberdaya lain (alam, ekonomi dan sumberdaya manusia) dan
mengaplikasikan konsep modal sosial lebih menekankan pada bentuk
norma dan sanksi terutama dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
Mengacu pada Uphoff (2000), modal sosial dirinci menjadi dua
kategori yaitu bentuk struktural dan kognitif. Masing-masing kategori
commit to user
dirinci unsurnya sebagaimana disajikan pada Tabel 2.1. Peranan dan
Heru Subaris Kasjono 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Model Promosi Kesehatan dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue
Struktural Kognitif
Sumber dan Peran dan aturan Norma
Manifestasi Network dan hubungan Nilai
interpersonal lainnya Sikap
Tata cara dan keteladanan Kepercayaan
Struktural Kognitif
B. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir penelitian adalah dasar pemikiran dari
penelitian yang disintesiskan dari fakta-fakta, observasi dan telaah
commit to user
kepustakaan. Oleh karena itu, kerangka berpikir memuat teori, dalil atau
konsep-konsep yang akan dijadikan dasar dalam penelitian. Uraian
dalam kerangka berpikir menjelaskan hubungan dan keterkaitan antara
variabel penelitian (Riduwan, 2012).
Penelitian ini menggunakan teori Health Belief Model (Nadioo
dan Wills, 1996), yang terkait dengan partisipasi dalam pelaksanaan
PSN 3 M Plus di rumah tangga maupun lingkungan masyarakat.
Pelaksanaan PSN dengan 3 M plus pada penelitian mengacu pada
program pemerintah yang selama ini sudah dilaksanakan. Pada
penelitian ini memasukkan faktor modal sosial, karena berdasarkan
kajian pustaka dan jurnal yang ada selama ini, modal sosial merupakan
hal penting bagi pembangunan segala bidang, termasuk kesehatan.
Namun pada penelitian kesehatan masyarakat masih sangat jarang,
(Eriksson, 2010). Secara skematis alur pikir pada Gambar 2.2.
commit to user
C. Hipotesis
commit to user
N.Z21-αP(1-P)
n= d2(N-1)+ Z21-αP(1-P)
pada uji coba ini sebanyak 225 orang. Pengumpul data (enumerator),
fasilitator dan FGD mendapat pelatihan dari peneliti selama 1 hari
untuk menyamakan persepsi dan teknik pelaksanaan pengumpulan
data dilapangan. Adapun enumerator yang menggunakan instrumen
kuesioner dan observasi sebanyak 20 orang yang berasal dari
mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan
Yogyakarta, semester lima (5), sedangkan untuk FGD dipandu oleh
satu orang Sanitarian Puskesmas setempat dan satu orang pencatat
atau perekam pelaksanaan FGD.
3. Validitas instrumen
Data penelitian ini uji validitas instrumen yang dilakukan adalah
jenis uji validitas konstruk untuk menilai seberapa jauh instrumen
dapat mengukur sifat bangunan pengertian. pengujian validitas
dilakukan dengan analisis faktor (Exploratory Factor Analysis)
(Azwar, 2007).
4. Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan melihat koefisien
Alpha Cronbach.
E. Analisis Data
Tahapan Analisis data terbagi dalam: 1) Tahap deskripsi data, 2)
Tahap pengujian hipotesis, dan 3) Pengujian model dengan analisis
jalur. commit to user
Keterangan Nilai
Nobservasi = 600
Adjusted R Square = 0,601
Model Fit X2 = 7.159
P = 0,067
GFI = 0.997
AGFI = 0.964
RMSEA = 0,048
NFI = 0.999
CFI = 0.999
commit to user
Tabel 4.2. Hasil analisis pengaruh penyuluhan PSN DBD (X2) dan
program PSN DBD (X3) terhadap modal sosial (X1)
Variabel Variabel Koefisien P
Dependen Independen regresi (β)
Modal Sosial Penyuluhan PSN DBD 0.652 0,001
(X1) (X2)
Program PSN DBD (X3) 0.065 0,124
Adjusted R = 0,49
Square
Sumber: Analisis data primer
Berdasarkan Tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa hipotesis
pertama terbukti dan besarnya koefisien determinasi (R2), sebesar 0.49,
yang berarti modal sosial dipengaruhi secara langsung dan positif oleh
penyuluhan dan program PSN DBD sebesar 0.49 atau 49%.
Penyuluhan berpengaruh langsung paling besar.
Tabel 4.3. Hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
PSN DBD.
Variabel Variabel Koefisien P
Dependen Independen regresi (β)
Persepsi PSN Modal Sosial (X1) 0.448 0,001
DBD (X4) Penyuluhan PSN DBD 0.191 0,001
(X2)
Program PSN DBD (X3) 0.314 0,001
Adjusted R = 0,691
Square
Sumber: Analisis data primer commit to user
commit to user
(X5)
Partisipasi PSN DBD di 0.124 0.009
rumah tangga (X6)
Adjusted R = 0.988
Square
Sumber: Analisis data primer
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa hipotesis keempat
terbukti dan besarnya koefisien determinasi (R2), sebesar 0.99, yang
berarti partisipasi PSN DBD dipengaruhi oleh penyuluhan, program,
modal sosial, persepsi PSN DBD, persepsi penyakit DBD, dan
partisipasi PSN DBD di rumah tangga sebesar 0.99 atau 99%. Persepsi
penyakit DBD berpengaruh paling besar terhadap partisipasi PSN DBD
di lingkungan.
Tabel 4.7. Hasil Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Kepadatan Jentik Nyamuk (CI)
Variabel Variabel Koefisien P
Dependen Independen regresi (β)
Kepadatan Jentik Modal Sosial (X1) 0.169 0,001
Nyamuk /CI (Y) Penyuluhan PSN DBD 0.244 0.003
(X2)
Program PSN DBD (X3) 0.251 0.001
Partisipasi PSN DBD di 0.166 0.001
rumah tangga (X6)
Partisipasi PSN DBD di 0.374 0.001
lingkungan (X7)
Adjusted R = 0.601
Square
Sumber: Analisis data primer commit to user
commit to user
commit to user
commit to user
commit to user
B. Implikasi
Berdasarkan dari hasil penelitian memberikan implikasi
teoritis, metodologis dan praktis sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis
Hasil analisis jalur memberikan implikasi teoritis dari aspek
perbaikan penyuluhan dan program PSN DBD yang sudah ada dengan
mempertimbangkan modal sosial. Beberapa konsep pemberdayaan
masyarakat yang telah ada tidak menekankan pada aspek modal sosial
yang jelas dalam mendasari pemberantasan penyakit DBD. Konsep
yang selama ini dikembangkan cenderung melakukan modifikasi
perubahan perilaku di masyarakat tanpa memperhatikan modal sosial
yang dimiliki oleh masyarakat sehingga menyebabkan berbagai
intervensi program yang telah diberikan pada masyarakat tidak
sustainable. Keadaan ini yang menyebabkan program berhenti saat
program selesai dan masyarakat tidak mampu melanjutkan program
yang sudah ada.
Selain hal tersebut, hasil penelitian ini menguatkan model The
Health Beliefe Model yang dikembangkan oleh Becker pada tahun 1984
(Naidoo dan Willis, 1996). Model tersebut menekankan pada persepsi
individu yang kuat dan dugaan yang kuat dari adanya dampak penyakit.
Hampir serupa dengan persepsi manfaat dan persepsi kerugian dari
perilaku kesehatan. Pada model ini terdapat 4 komponen persepsi yang
commit to user
penting yaitu: 1) Perceived Threat (persepsi terhadap ancaman
Heru Subaris Kasjono 39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Model Promosi Kesehatan dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue
2. Implikasi Metodologis
Penelitian ini menggunakan Uji Path Analysis, sehingga dapat
diketahui pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap kepadatan
jentik nyamuk. Namun diperkirakan masih ada variabel yang dapat
mendukung PSN DBD yang perlu dikaji lebih lanjut baik secara
kuantitatif maupun kualitatif, seperti variabel lingkungan infrastruktur,
sosio demografi, manajemen pencegahan DBD dan iklim global.
3. Implikasi Praktis
Praktik implementasi promosi kesehatan melalui penyuluhan dan
program PSN DBD yang dilaksanakan dengan baik serta
mengikutsertakan peran tokoh masyarakat akan meningkatkan modal
sosial masyarakat (terutama aspek kepercayaan, kepatuhan terhadap
norma dan relasi mutual), hal tersebut bisa membuat orang mau atau
berkewajiban untuk berpartisipasi (aksi bersama) dalam kegiatan PSN
DBD di rumah tangga dan lingkungannya, bila partisipasi PSN DBD di
rumah tangga dan di lingkungan pemukiman dilaksanakan secara rutin
dan serentak, maka kepadatan jentik nyamuk Aedes aegypty akan
menurun, bahkan bisa tidak ada sama sekali jentik.
Penyuluhan sebaiknya dilaksanakan pada organisasi lokal yang
paling banyak dan mudah diakses oleh warga, yakni kelompok PKK
Desa/RW/Dusu/RT, kelompok Dasa Wisma, dan majlis taklim atau
kelompok pengajian. Penyuluhan dan program PSN DBD yang
commit to user
dilaksanakan pada sebuah lingkungan yang ditandai dengan modal
Heru Subaris Kasjono 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Model Promosi Kesehatan dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diberikan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Pemerintah Pusat
Berdasarkan hasil penelitian dapat peneliti berikan masukan bagi
pemerintah pusat khususnya Kementrian Kesehatan, pada
KEPMENKES 1457 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan Minimal
yang menguatkan pentingnya upaya pengendalian DBD di Indonesia
memasukkan unsur modal sosial dalam upaya penyuluhan dan program
PSN DBD. Hal ini penting diperhatikan karena potensi yang ada dalam
masyarakat menentukan keberhasilan berbagai program kerja dari
pemerintah pusat.
2. Bagi Pemerintah Daerah
Model promosi kesehatan hasil penelitian dalam PSN DBD ini
dapat dijadikan sebagai salah satu model dalam pencegahan DBD untuk
melengkapi upaya promosi kesehatan yang sudah dilaksanakan selama
ini. commit to user
commit to user
Publikasi :
1. Kasjono, HS., A.A. Subiyanto, Drajat Tri Kartono, Eny Lestari.
2016. Social Capital Based Health Promotion of Mosquito
Breeding Places Elimination of Dengue Hemorrhagic Fever in
Bantul District Proceeding International Conference on Health &
Well-Being 2016. ISSN:2503-5193.
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
Gozali, I. & Fuad. 2012. Teori, Konsep dan Aplikasi dengan Program
Lisrel 8.80 Edisi III. Penerbit Universitas Diponegoro:
Semarang.
Hadinegoro, H., Rezeki, S., Satari., & Irawan, H. 2005. Demam
Berdarah Dengue. Naskah Lengkap Pelatihan bagi Pelatih,
Dokter Spesialis Anak, dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam.
Tata Laksana Kasus DBD. Jakarta: FKUI.
Hartono. 2010. Promosi Kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit.
Jakarta. Rineka Cipta.
Haryono. 1999. Efek Program Pengendalian Demam Berdarah Dengue
dan Karakteristik Rumah Tangga Terhadap Status Angka
Bebas Jentikdi Kotamadya Jayapura. Badan Litbang
Kesehatan [Internet]. Terdapat di:
“http://www.litbang.DepartemenKesehatan.go.id/lokaciamis/ar
tikel/demamberdarah-arda.htm. Diakses 13 Maret 2008.”
Hutabarat, T., Windyaningsih, C, & Delliana, J. 2007. Modul Pelatihan
Bagi Pengelola Program Penyakit Demam Berdarah Dengue
di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jendral Pengendalian dan
Penyehatan Lingkungan, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Judge, T. A. & Bono, J. B. 2001. Relationship of Core Self-Evaluations
Traits-Self-Esteem, Generalized Self-Efficacy, Locus of
Control, and Emotional Stability-With Job Satisfaction and Job
Performance: A Meta-Analysis. Journal of Applied
Psychology, vol. 86, no. 1, hlm. 80-92.
Korten & Averack, G. 1992. Community Managemen. Assian
Experience and Perspective. USA Kumarian Press.
Krianto. 2008b. Studi PSP Pemeriksaan Jentik Berkala Anak sekolah di
Kota Depok. Depok: Forum Kota Depok Sehat. Laporan Tidak
Dipublikasikan.
commit to user
commit to user
commit to user
BIODATA
Data Pribadi
Nama : Heru Subaris Kasjono, SKM, MKes
Jenis kelamin : Laki – laki
NIP : 196606211989021001
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 21 Juni 1966
Agama : Islam
Pangkat/Golongan : Pembina Utama/ IV B
Jabatan Akademik : Lektor Kepala
Status : Kawin
Alamat : Maesan Rt: 2 / 9, Tamanan,
Banguntapan, Bantul
Telepon : 081 642 733 72 / 0821 366 777 60
Alamat e-mail : kherusubaris@gmail.com
Pendidikan
1. SMAN I Surakarta (1982 - 1985)
2. Akademi Penilik Kesehatan Teknologi Sanitsi (APK-TS) Depkes
RI, Yogyakarta (1985 - 1988)
3. Pendidikan AKTA III IKIP Negeri Semarang (1992)
4. Fakultas Kesehatan Masyarakat (S1) Minat Utama Kesehatan
Kerja, Universitas Indonesia (1995)
commit to user
Pekerjaan/Jabatan
1988 - Sekarang Staf Pengajar di Jurusan Kesehatan Lingkungan,
Poltekkes Kemenkes RI, Yogyakarta.
Penelitian
No Judul / Kegaiatan Riset Sumber Tahun
Dana/Penerbit/Forum
Ilmiah
1 Evaluasi Kawasan Ditjen P2PL, Direktorat 2015
Tanpa Rokok di Penyakit Tidak Menular
Indonesia (PTM).
Puskesmas Dlingo I
Bantul
10 Pemanfaatan Sanitasi (Jurnal Kesehatan 2008
Pengolahan Metode Lingkungan) Vol 1. No. 2
CIDAT ( Circular Januari 2008
Double Anaerobic
Tank) terhadap COD.
TSS, Ammonia Limbah
Cair Industri
Pemotongan Ayam
Buyat
Keanggotaan Profesi/organisasi
1. Anggota HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan
Indonesia):
Tahun 2001 - 2006 sebagai Sekretaris I Pengda HAKLI Propinsi
DIY. commit to user
commit to user
Penghargaan
1. Sebagai Dosen Poltekkes Depkes Yogyakarta berprestasi pertama
tahun 2005.
2. Sebagai Dosen berprestasi pertama Tingkat Nasional dari Menteri
Kesehatan Republik Indonesia dan Presiden RI. tahun 2005
3. Satya Lencana Pengabdian X tahun dari Presiden RI tahun 2006
4. Satya Lencana Pengabdian XX tahun dari Presiden RI tahun 2010
5. Atas peran serta yang telah diberikan dalam memajukan
Kabupaten Bantul pada Bidang Pemerintahan, Pembangunan dan
Kemasyarakatan,dari Bupati Bantul tahun 2015.
commit to user