Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik bahan
kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam
(Kusumaningrum, 2008). Luka bakar bisa berasal dari berbagai sumber, dari api,
matahari, uap, listrik, bahan kimia, dan cairan atau benda panas. Luka bakar bisa saja
hanya berupa luka ringan yang bisa diobati sendiri atau kondisi berat yang mengancam
nyawa yang membutuhkan perawatan medis yang intensif (PRECISE, 2011).
Pengobatan luka bakar diberikan berdasarkan luas dan beratnya luka bakar serta
pertimbangan penyebab luka bakarnya. Resusitasi cairan penting dalam menangani
kehilangan cairan intravascular. Oksigen diberikan melalui masker atau ventilasi buatan.
Luka bakarnya sendiri dapat di tutupi balutan steril basah atau kering. Penambahan obat
topikal dapat juga diaplikasikan. Luka baka berat memerlukan debridement luka dan
transplantasi. Untuk penyembuhan secara umum pada luka bakar derajat I diperkirakan
waktu yang diperlukan adalah 5-10 hari, sedangkan pada luka bakar derajat II dangkal
sampai derajat II dalam memerlukan waktu penyembuhan sekitar 10-14 hari, dan pada
luka bakar derajat III memerlukan waktu lebih dari 15 hari (Bare, 2001). Jadi, peran
perawat dalam perawatan luka seperti pemilihan balutan hingga pemilihan larutan
pembersih luka menjadi sangat penting untuk mempercepat proses penyembuhan luka.
Saat ini, penelitian untuk pengobatan luka bakar menggunakan bahan-bahan
herbal mulai banyak dilakukan oleh para peneliti. Salah satu bahan herbal yang digunakan
untuk mengobati luka adalah Psidium Guajava Linn. atau daun jambu biji. Jambu biji
merupakan salah satu tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia. Secara tradisional
jambu biji dipakai sebagai obat mengobati diare, disentri, demam berdarah, gusi bengkak,
sariawan, jantung, dan diabetes. Menurut Soedibyo (1998), bagian tanaman jambu biji
yang dapat berkhasiat sebagai obat tradisional adalah daun dan buahnya. Daun jambu
biji menurut resep obat-obatan tradisional dapat dimanfaatkan sebagai antiinflamasi,
hemostatik dan astringensia. Buahnya dapat digunakan sebagai obat disentri dan kencing
manis.
Jambu biji atau jambu klutuk mengandung pektin tinggi sehingga dapat
menurunkan kolesterol serta mengandung tanin yang berfungsi untuk memperlancar
system pencernaan. Senyawa kimia yang terkandung didalam buah jambu salah satunya
adalah Quersetin. Quersetin merupakan senyawa golongan flavonoid jenis flavonol dan
flavon, yang berkhasiat diantaranya untuk mengobati kerapuhan pembuluh kapiler pada
manusia.
Salah satu senyawa aktif yang terkandung pada jambu biji adalah tanin. Menurut
Departemen Kesehatan, bagian tanaman yang sering digunakan sebagai obat adalah
daunnya, karena daunnya diketahui mengandung senyawa tanin 9-12%, minyak atsiri,
minyak lemak, dan asam malat. Penelitian Claus dan Tyler pada tahun 1965 menyebutkan
bahwa tanin mempunyai daya antiseptik yaitu mencegah kerusakan yang disebabkan
bakteri atau jamur. Berdasarkan yang diuraikan diatas maka perlu dianalisis potensi daun
jambu biji untuk terapi luka bakar, khususnya dalam mempengaruhi peningkatan
ketebalan jaringan granulasi
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Penulisan ini bisa untuk referensi agar peserta seminar mengetahui tentang
informasi terbaru terapi prosedur terapi menggunakan ekstrak daun jambu biji
dalam mempercepat penyembuhan luka bakar.