Professional Documents
Culture Documents
MEKANISASI PERTANIAN
“Sistem Olah Tanah”
Oleh :
KELOMPOK 4 / AGT-A:
1. TIRA SUDIARSIH (D1B117028)
2. HARRYANATAL PRAYOGA MINGGUS (D1B117055)
3. NEVIANTI (D1B117086)
4. SASTRI MASTI (D1B117025)
5. HASMILA (D1B117155)
6. ARMIN (D1B116185)
7. ILMA (D1B116157)
8. LA ODE UMAR (D1B116169)
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
DOKUMENTASI
I. PENDAHULUAN
Tanah adalah sumber daya yang perlu dipertahankan kesuburannya agarr tetap
menghasilkan hasil yang maksimal tanpa merusak tanah. Pemakaian tanah untuk
pertanian dan perkebuyang secara terus-menerus dan membagi buta dapat membuat
tanah menjadi tidak subur atau tandus. Beberapa penyebab ketidak kesuburan tanah
ialah pencemaran tanah oleh limbah buangan, pestisida, tanaman monoton dan lain-
bahwa tanaman mendapat makayang dari tanah. Namun teori-teori pokok dari hara
tanaman baru ditemukan pada abad ke-19. Penemuan teori itu membuka kesempatan
untuk memikirkan perayang tanah. Awal pengerjaan lahan yang merupakan kelanjutan
dan penerapan teori pokok tentang hara mengharuskan pengerjaan lahan untuk
Anggapan dan teori ini didasari oleh konsep bahwa tanaman akan masuk ke dalam
tanah, sehingga dapat menerap tanah lebih banyak. Oleh karena itu tanah perlu
macam prinsip ilmu dan teknologi di bidang pertanian yang dilakukan dalam bentuk
traktor dan berbagai macam alat bermotor lainnya, namun hal ini juga terkait dengan
keseluruhan alat yang digunakan untuk membantu dan menunjang terlaksananya
produksi pertanian. Sedangkan Lahan merupakan lingkungan fisik dan biotik yang
manusia. Dalam sistem pengolahan lahan kita mengenal ada tiga macam sitem
pengelolaan yang terdiri dari pengolahan lahan sempurna, olah lahan minimum dan
lahan yang sempit dan memiliki kemiringan tertentu. Metode ini biasanya banyak
dengan cara modern biasanya banyak dilakukan untuk tanaman tanaman perkebunan
dan memiliki lahan yang luas. Pengolahan lahan dengan cara ini biasannya
Tanpa Olah Tanah (TOT) Sistem tanpa olah tanah merupakan bagian dari
konsep olah tanah konservasi yang mengacu kepada suatu sistem olah tanah yang
Budidaya pertanian tanpa olah tanah sebetulnya berangkat dari corak pertanian
mengendalikan gulma, dalam hal ini herbisida. Persiapan lahan cukup dilakukan
dengan penyemprotan, gulma mulai mati dan mengering, lalu direbahkan selanjutnya
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
3. Bagaimanakah tahap pelaksanaan dari alat-alat yang digunakan dalam sistem olah
tanah ?
4. Seberapa besar kebutuhan tenaga kerja dan biaya yang dibutuhkan dalam
pengolahan tanah ?
Adapun tujuan dari penulisan makalah mengenai sistem olah tanah ini adalah
sebagai berikut:
3. Dapat mengetahui tahap pelaksanaan dari alat-alat yang digunakan dalam sistem
olah tanah.
4. Dapat mengetahui kebutuhan tenaga kerja dan biaya yang dibutuhkan dalam
pengolahan tanah.
II. PEMBAHASAN
Sistem olah tanah adalah kegiatan yang dilakukan untuk pembangunan tegakan.
Olah tanah juga menjadi salah satu bagian teknik persiapan lahan dengan tujuan untuk
memberikan kondisi tempat tumbuh yang optimal bagi bibit yang akan ditanam.
Persiapan lahan pertanaman dapat dilakukan dengan pengolah tanah sebelum ditanami
(Intara, 2011).
meningkatkan unsur hara, membersihkan gulma dan hama, meperbaiki kondisi fisik,
kimia dan biologi tanah, mencampur atau meratakan tanah, mempersiapkan pengaturan
irigasi dan drainase, mepermudah pekerjaan dilapangan dan menurunkan hasil erosi.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengolahan tanah yaitu topografi, vegetasi,
pengolahan tanah. Jarang ditemui lagi penggunaan alat pertanian secara tradisional,
preparation) yang bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai untuk
tumbuhan pengganggu.
Pengolahan tanah dapat digambarkan sebagai pengerjaan mekanis terhadap
tanah untuk segala macam tujuan. Beberapa tujuan olah tanah dalam pertanian
ialah, untuk memperoleh struktur tanah yang dibutuhkan bagi pertumbuhan benih atau
akar, untuk mengendalikan gulma atau untuk menghilangkan tanaman yang berlebih
(penjarangan), untuk menata sisa tanaman, untuk mengecilkan erosi tanah, untuk
Salah satu alat yang digunakan dalam sistem olah tanah di Desa Alebo, Konda,
Kab. Konawe Selatan yaitu berupa traktor tangan (hand traktor). Hand traktor adalah
untuk mengolah tanah. Namun sebenarnya traktor tangan ini juga merupakan alat
mesin serbaguna karena dapat digunakan sebagai implemen pengerak lain seperti
Tahap pelaksanaan sistem olah tanah di lahan pertanian para petani di Desa
Alebo yaitu:
d) Lahan yang telah diolah kemudia siap untuk ditanami berbagai jenis sayur-sayuran.
2.4. Kebutuhan Tenaga Kerja dan Besaran Biaya
pengolahan lahan. Dimana, untuk sistem mekanisme kerjanya para petani tidak
traktor. Banyaknya operator tergantung dari luasnya lahan yang diolah. Untuk lahan
berukuran ½ ha biasanya hanya menggunakan satu operator dengan biaya sebesar Rp.
3.1. Kesimpulan
dengan menggunakan bajak ataupun garu yang ditarik dengan berbagai sumber
tenaga, seperti tenaga manusia, tenaga hewan dan mesin pertanian (traktor). Banyak
sekali alat-alat pengolahan tanah yang dapat digunakan, contohnya adalah traktor.
serta dapat mengifisienkan waktu. pengolahan tanah memerlukan tenaga yang sangat
besar, sehingga dibutuhkan banyak tenaga kerja. Dengan tenaga yang besar, yang
dimiliki per alatan mekanis, pekerjaan yang berat akan dengan mudah dikerjakan. Hasil
pengolahan tanah secara mekanis dapat lebih dalam. Biaya pengolahan tanah per hektar
dengan traktor akan lebih murah dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia
maupun hewan. Sehingga dengan penurunan biaya pengolahan tanah ini tentunya akan
meningkatkan keuntungan para petani. Oleh karena itu, pengolahan tanah yang
dilakukan secara mekanis akan lebih cepat. Dengan cepatnya waktu pengolahan tanah,
3.2. Saran
Saran penulis pada makalah ini yaitu dengan pembuatan makalah ini penulis
berharap dapat bermanfaat dan penulis berharap adanya saran dan kritikan yang
Fattah A., dan Hadijah. 2009. Kajian Teknologi Sistem TOT pada Beberapa Varietas
Unggul Baru Jagung di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Prosiding
Seminar Nasional Serealia.
Prabawa, sigit. 2011. Model simulasi kebutuhan traktor tangan untuk pengolahan padi tanah
padi sawah. Agritech, 31 (2): 124-130.
Tanah Sakti, 2011. BERTANAM PADI SAWAH TANPA OLAH (edisi revisi), Oleh
Prof.Dr. Muhajir Utomo dan Ir. Nazaruddin.
2003.http://bppsdmp.deptan.go.id. Diakses pada tanggal 29 April 2015.S
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan
Rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat mengerjakan makalah ini tepat pada
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari harapan, oleh karena itu
saran dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk
semua.
Penulis
DOKUMENTASI