Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
Petugas Promosi Kesehatan
DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS
PUSKESMAS I BATURRADEN
TAHUN 2018
1
LEMBAR OTENTIKASI
2
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kepada kita untuk senantiasa mensyukuri nikmat dan menjalankan segala
perintahnya. Semoga Sholawat serta salam tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Syukur yang tak terhingga, bahwa kami, “Tim Surveyor UPT Puskesmas
I Baturraden“, dapat melaksanakan salah satu tugas Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) yaitu dengan menyusun laporan Hasil kegiatan SMD dan
MMD 2018, dan laporan ini akan menjadi bahan pertimbangan kami dalam
Rencana Usulan Kegiatan (RUK).
Laporan Hasil kegiatan SMD dan MMD ini masih jauh dari kata sempurna
namun untuk menyelesaikan segala permasalahan kesehatan di wilayah kerja,
kami tetap seoptimal mungkin dan berusaha untuk sebaik mungkin.
Saran dan masukan akan sangat membantu bagi kami untuk penyusunan
laporan yang lebih baik lagi. Khusus ucapan terima kasih kepada pelbagai pihak
yang telah membantu kami dalam proses kegiatan SMD dan MMD sampai pada
penyusunan laporan ini. dan semoga penyusunan laporan ini bisa bermanfaat
bagi kita semua.Amin.
Tim Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Survei Mawas Diri (SMD) yaitu Survey Berbasis Masyarakat merupakan
kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh
tokoh masyarakat dan kader setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan
atau perawat di desa (Depkes RI, 2007). Tujuan Survei Mawas Diri (SMD)
/Survey Berbasis Masyarakat adalah masyarakat lebih mengenal kesehatan
yang ada di desa/ kelurahan dan menimbulkan minat atau kesadaran untuk
mengetahui masalah kesehatan dan pentingnya permasalahan tersebut untuk
diatasi.
UPT Puskesmas I Baturradenmemandang perlu untuk melaksanakan
kegiatan SMD dan MMD diwilayah kerjanya dalam rangka mewujudkan visi
pembangunan nasional kita (Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur)
dengan saling kerjasama antara beberapa komponen, mulai dari masyarakat
sampai dengan penentu kebijakan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh
UPT Puskesmas I Baturradenadalah pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD)
dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), dimana masyarakat mampu
menggali/mendeteksi hingga mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya
masing-masing.
Jumlah kepala keluarga 2120 KK bahwa masyarakat desa harus
mampu menggali/mendeteksi permasalahan kesehatan sekaligus mencari jalan
keluar dalam menanggulanginya. Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD) yang diselenggarakan oleh UPT Puskesmas I
Baturraden bersama pemerintahan desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, kader
kesehatan adalah salah satu cara yang baik alam menjawab persoalan tersebut.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan laporan hasil kegiatan SMD dan MMD desa
Purwosari tahun 2018 ini adalah untuk memberikan bahan acuan/masukan
4
dan pertimbangan dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas I Baturraden tahun 2020.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan Program Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) melalui hasil kegiatan SMD dan MMD
tahun 2018
b. Dapat tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas I Baturraden tahun 2018
dalam upaya mengatasi masalah kesehatan masyarakat.
5
bencana yang ada didesa, serta merencanakan penanggulangan topik yang
membahas dari hasil pelaksanaan SMD.
Tabel 1.1 Prosedur SMD dan MMD
No Kegiatan Waktu Keterangan
1 Persiapan kegiatan April - Menentukan waktu dan lokasi
SMD. 2018 sasaran.
- Menentukan data populasi
(keseluruhan objek sasaran).
- Membuat tabulasi (rancangan
kuesioner).Tabulasi dibuat dengan
adanya masukan-masukan dari
semua program Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) sebagai dasar
rancangan pembuatan kuesioner
2 Bintek SMD Mei-Ags Memberikan pengarahan kepada
2018 petugas survey
3 Pelaksanaan SMD Juni- Dilaksanakan oleh kader di masing-
Ags masing desa
2018
4 Rekap hasil SMD Ags- Dilakukan oleh petugas promosi
Sept kesehatan dan anggota FKD
2018
5 Persiapan MMD Okt - Tim Surveyor Pelaksana
2018 Kegiatan SMD UPT Puskesmas
Baturraden menentukan atau
menunjuk satu orang dari tokoh
presentatif untuk mewakili
menyampaikan materi (hasil
kesepakatan bersama) pada
rencana pertemuan MMD
- Membuat susunan acara
6
- Menyiapkan surat undanagan, ATK
dan konsumsi serta kebutuhan
lainya
6 Pelaksanaan MMD Nov metode pertemuan MMD ini, Tim
2018 Surveyor Pelaksana Kegiatan SMD
UPT Puskesmas Baturraden
menggunakan Teknik PRA
(Participatory Rural Apraisal ) dan
FGD
7 Evaluasi MMD Des Dilaporkan dalam pertemuan UKM,
2018 lokmin dan pertemuan linsek
7
BAB II
ANALISIS SITUASI
A. Analisis Situasi
Puskesmas I merupakan salah satu wilayah Kecamatan Baturraden,
Kabupaten Banyumas dengan luas wilayah 987.407 Ha. Puskesmas I Baturraden
terdiri dari 6 desa yang ada di Kecamatan Baturraden yaitu:
Tabel 2.1 Luas Wilayah Desa di Puskesmas I Baturraden
No Desa Luas (Ha)
1 Purwosari 93,78
2 Kutasari 138,34
3 Pamijen 85,65
4 Kebumen 229,57
5 Karangtengah 305,00
6 Ketenger 1120,70
Jumlah 1973,04
Desa Ketenger merupakan desa yang paling luas yaitu sekitar 1120,70 Ha.
Sedangkan desa Pamijen merupakan desa yang paling kecil yaitu sekitar : 85.650 Ha.
Letak geografis Puskesmas I Baturraden Berbatasan dengan wilayah
beberapa Puskesmas, yaitu :
Di sebelah utara : PERHUTANI
Di sebelah selatan : Puskesmas Purwokerto Utara
Di sebelah barat : Puskesmas Kedungbanteng
Di sebelah timur : Puskesmas II Baturraden
Letak Puskesmas I Baturraden 65 % merupakan daerah dataran tinggi
(Pegunungan) sedangkan 35 % merupakan daerah dataran rendah. Puskesmas I
Baturraden sebagian besar berada 25 – 100m dari permukaan laut. Luas penggunaan
lahan di Puskesmas I Baturraden terdiri atas :
8
Tanah sawah : 493,65 Ha (25%)
Tanah pekarangan : 171,59 Ha (8,7%)
Tanah tegalan : 293,28 Ha (14,8%)
Tanah perkebunan : 5,00 Ha (0,25%)
Tanah hutan : 945,70 Ha (48%)
Tanah kolam : 8,43 Ha (0,4%)
Tanah lain-lain : 55,42 Ha (2,8%)
A. KEPENDUDUKAN
1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah Kerja Puskesmas 1 Baturraden adalah 30.786 jiwa.
Penduduk terbanyak di Desa Karangtengah yaitu 8516 jiwadan jumlah penduduk
yang paling sedikit di desa Pamijen 2846.
6000
4249 4267
4000 3146 3119 3088 3073
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Grafik 2.1 Jumlah penduduk wilayah Kerja berdasarkan jenis kelamin Puskesmas 1
Baturraden
Sumber: Kecamatan Baturraden dalam angka, 2018
9
9000 8516
8000
7000 6351 6161
6000
5000
4000 3687
3225
2846
3000
2000
1000
0
Ketenger Karangtengah Kebumen Pamijen Kutasari Purwosari
10
2 Karangtengah 2606 2,6
B. PENDIDIKAN
1. Kondisi Sosial Ekonomi
Mata pencaharian penduduk di wilayah Puskesmas 1 Baturraden mayoritas
di bidang pertanian dengan proporsi terbanyak di desa Karangtengah dan
terendah di Pamijen.
Tabel 2.3 Penduduk menurut lapangan pekerjaan di wilayah kerja Puskesmas 1
Baturraden
No Desa Pertanian Pertambangan Industri Listrik Gas Konstruksi
dan Penggalian dan Air
1 Ketenger 702 3 71 66 198
11
No Desa Tingkat pendidikan
12
Selain itu Puskesmas 1 Baturraden memiliki website resmi yang dapat
diakses oleh masyarakat luas berisikan data dan informasi kesehatan terkini,
serta publikasi kegiatan pendukung pencapaian program kesehatan.
5. Organisasi Masyarakat dan Kelompok Masyarakat Lain yang Memiliki
Potensi sebagai Agent of Change dalam Bidang Kesehatan
Untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan tidak
dapat dilakukan oleh Puskesmas 1 Baturraden saja, membutuhkan peran serta
dari berbagai pihak termasuk peran serta dari organisasi kemasyarakatan.
Diharapkan melalui peran organisasi tersebut, upaya menyehatkan masyarakat
dapat ditingkatkan karena organisasinya bersumber dari masyarakat.
Organisasi yang bermitra dalam promosi kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas 1 Baturraden antara lain muslimat NU, karang taruna,dan juga LSM.
13
BAB III
HASIL SURVEY MAWAS DIRI
A. IDENTIFIKASI MASALAH
Kuesioner Survey Mawas Diri (SMD) ini terdiri dari 8 bagian yaitu :
1. Akses Pelayanan dan Pembiayaan Kesehatan
120
Akses Pelayanan dan Pembiayaan Kesehatan 1. Masyarakat sudah memilih
berobat di tenaga kesehatan
100 98 dari pada berobat tradisional
82 79
80
65 2. Jarak rumah dengan pelayanan
60 kesehatan < 1KM
14
Dari 27% sampel yang memiliki balita
KIA (Imunisasi) didapatkan hasil sebagai berikut:
120 1. Seluruh balita yang menjadi
sampel telah mendapatkan
100 imunisasi sesuai umurnya
99 99
100 96 95 2. Hampir seluruh ibu balita
mengetahui manfaat imunisasi
86 3. Sebagian besar ibu khawatir
82
ketika anaknya mendapat
80
imunisasi walapun tetap
memberikan imunisasi untuk
anaknya.
60 55 4. Hampir seluruh ibu balita
45 mengetahui manfaat posyandu
5. Hampir seluruh ibu balita
40 memantau pertumbuhan balita
di posyandu satu tahun > 8 kali
6. Terdapat 5% dari balita
18
20 14 responden di Bawah Garis
Merah
4 5 7. Sebagian besar ibu balita
0 1 1
0 mengaku memeberikan ASI
manfaa khawat manfaa Frekue Eksklusif, namun pada saat
ASI
Imunis t ir t nsi ditanya waktu pemberiaan
BGM Eksklus MP ASI
asi imunis imunis posyan posyan MPASI 45% menjawab
if
asi asi du du memberikan makan pada usia
A 100 99 18 99 4 5 86 45 < 6 bulan
B 0 1 82 1 96 95 14 55
KIA (KB)
80
69
70 1. Sebagian besar keluarga sudah
60 mengikut program KB, namun
50 belum sesuai target.
37 2. Jenis KB yang paling diminati
40 31
26 yaitu KB suntik dan yang paling
30 sedikit yaitu kondom.
18
20 - 26% IUD
7 8
10 4 - 37% suntik
0 - 7% pil
ber KB Jenis Alkon - 4% kondom
A 69 26 - 18% susuk
- 8% steril
B 31 37
C 7
D 4
E 18
F 8
15
3. UKBM
100 94 Dari 32% sampel terdapat anggota keluarga
90 POSLANSIA dan POSBINDU lansia. Dimana Sebagian besar mengetahui
adanya poslansia. Namun Kehadiran di
80 70 poslansia masih belum mencapai target.
70 Yang rutin memanfaatkan/hadir di
60 52 poslansia baru 25% dan masih ada 42% yang
48 tidak pernah hadir memanfaatkan
50 42
poslansia.
40 34
30
30 25 Dari seluruh sampel yang ditanya mengenai
20 posbindu, sebagian mengetahu
10 6 ada/tidaknya posbindu di desanya. Namun
kehadiran masyarakat di posbindu di desa
0 yang sudah terbentuk masih sangat rendah,
Pengetahua
Kehadiran di Keberadaan Kehadiran di baru 6%, Sebagian besar masyarakat belum
n tentang
poslansia posbindu posbindu memanfaatkan posbindu di desanya.
poslansia
A 70 25 48 6
B 30 34 52 94
C 42
4. Penyakit Menular
16
5. Penyakit Tidak Menular
Ya Tidak
17
BAB III
ANALISIS MASALAH
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) pada bulan
Juni-September di wilayah kerja Puskesmas Baturraden I dengan teknis
wawancara, pengamatan dan kuesioner. Didapatkan beberapa masalah
kesehatan sebagai berikut:
No Kategori Masalah
1 Akses Pelayanan dan Kepesertaan JKN belum sesuai target
Pembiayaan Kesehatan
2 KIA Masih ada ibu hamil yang belum mengetahui
resiko tinggu kehamilan
Ibu balita masih merasa khawatir ketika
anaknya diimunisasi
Keikutsertaan program KB belum maksimal
Masih banyak ibu hamil resti (86/224
38,39%)
3 UKBM Kehadiran poslansia rendah
Kehadiran posbindu rendah
4 Penyakit Menular Diare
ISPA
HIV positif (21 kasus) (Data Programmer)
TBC (18 kasus) (Data Programmer)
5 Penyakit Tidak Menular Masih ada penderita hipertensi tidak minum
obat teratur
Masih ada penderita DM tidak minum obat
secara teratur
Sebagian ODGJ tidak melakukan pengobatan
6 Perilaku dan Kesling Perilaku merokok tinggi
Aktifitas fisik maksimal
Jamban tidak sehat masih tinggi
18
Pembuangan-pengelolaan sampah
PSN tiap minggu belum maksimal
19
5 Kehadiran poslansia 2 2 3 12
rendah
6 Kehadiran posbindu 2 3 3 18
rendah
7 Diare 2 2 2 8
8 ISPA 3 2 2 10
9 HIV Positif (21 kasus) 3 3 2 18 5
10 TBC (18 kasus) 3 3 3 27 2
11 Masih ada penderita 3 2 3 18
hipertensi tidak minum
obat teratur
12 Masih ada penderita 2 2 3 12
DM tidak minum obat
secara teratur
13 Sebagian ODGJ tidak 3 2 3 18
melakukan
pengobatan
14 Perilaku merokok 3 3 3 27 3
tinggi
15 Aktifitas fisik maksimal 2 2 2 8
16 Jamban tidak sehat 3 3 4 36 1
masih tinggi
17 Pembuangan- 3 3 2 18
pengelolaan sampah
18 PSN tiap minggu 3 3 2 18
belum maksimal
20
Diagram ishikawa/fishbone
Frekuensi pemicuan kurang intens Jarak yang dekat dengan sumur/sumber mata air
Advokasi, monitoring dan evaluasi kurang Pemukiman dekat dengan sungai dan kolam ikan
Metode Lingkungan
21
D. Menetapkan Cara-Cara Pemecahan Masalah
No Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan
masalah masalah pemecahan masalah terpilih
masalah
1 Jamban Tidak Manusia Manusia Manusia
Sehat - Kurangnya Natural leader - Mengadakan Orientasi - Mengadakan
- Kurangnya kader kesehatan Kader kesling Orientasi Kader
- Kurangnya - Mengadakan pemilihan Kesling
kesadaran Natural Leder
masyarakat - Penambahan
kader kader kesehatan
kesehatan
22
Sebagaimana uraian diatas bahwa pemecahan masalah terpilih adalah:
- Mengadakan orientasi kader kesling
- Meningkatkan anggaran jambanisasi dari DD
- Meningkatkan frekuensi pemicuan dan monev pemicuan
- Menyediakan bahan/material dari DD ataupun swadaya
- Memberi alternative kepada masyarakat untuk membuat septic tank semi
komunal (3 rumah 1 septictank)
Berdasarkan pemecahan masalah terpilih, maka perlu adanya Rencana Tindak
Lanjut (RTL) dari permasalahan tersebut.
23
Rencana Tindak Lanjut (RTL) Dari Pemecahan Masalah Terpilih
No Kegiatan Tujuan Sasaran Pgjwb Dana Waktu Tempat Pelaksana Ket
Kegiatan Program
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Orientasi Kader Untuk Masyarakat/ Kepala BOK Februari-April Disesuaikan - Promkes
kesling memberikan kader Puskesmas dengan jadwal - Kesling
penyuluhan wilayah dan sasaran - Pembina
kesehatan kerja wilayah
lingkungan Puskesmas
Baturraden
2 Advokasi - Untuk Pemangku Kepala BOK Disesuaikan Disesuaikan - Kepala
meningkatkan kebijakan Puskesmas Puskesmas
anggaran - Sanitarian
jambanisasi Promkes
bersumber DD
Menyediakan
3 Pemicuan bahan/material dari Masyarakat
Untuk Kepala BOK Disesuaikan Disesuaikan - Sanitarian
DD ataupun
Meningkatkan Puskesmas - Promkes
swadaya
kesadaran - Bidan Desa
Masyarakat
- Memberi
alternative
kepada
masyarakat
untuk membuat
septic tank semi
komunal (3
rumah 1
septictank)
-
24
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Mayarakat Desa
(MMD) Kec.Baturraden Kab.Banyumas telah dilaksanakan
sesuai dengan SOP dan rencana baik waktu, tempat, tenaga surveyor dan
penyusunan laporan. Kegiatan ini sangat bermanfaat karena merupakan
pembelajaran oleh masyarakat untuk masyarakat. Sementara Puskesmas hanya
sebagai pendamping dan nara sumber.
Masyarakat dapat mengetahui masalah kesehatan diwilayahnya
sehingga bisa menyusun program untuk mengatasinya dan menyambut
program pengentasan wilayah dari masalah kesehatan menjadi gerakan
masyarakat sehat, Puskesmas bisa memberi masukan program apa saja
untuk mengatasi masalah kesehatan sesuai dengan harapan dan kebutuhan
rasional masyarakat desa.
Salah satu pembelajaran yang penting dalam kegiatan ini adalah dapat
membedakan antara, keinginan terhadap suatu pelayanan kesehatan, dan
kebutuhan pelayanan kesehatan karena adanya masalah kesehatan di
wilayahnya. Contoh pelayanan diare akan dibutuhkan masyarakat jika memang
masih sering terjadi KLB diare, tetapi pelayanan bedah kosmetik mungkin hanya
keinginan beberapa orang saja.
Kegiatan SMD dan MMD merupakan satu rangkaian dengan kegiatan
Musrenbang Desa, Musrenbang Kecamatan dan seterusnya. Karena itu
keluaran dari hasil kegiatan itu harus valid dan dapat dipertanggung
jawabakan, kegiatan SMD dan MMD diketahui bahwa prioritas masalah pada
masing-masing program adalah program “Kesling”.
25
B. Saran
1. Bagi Masyarakat Desa
a. Berdasarkan hasil kegiatan SMD dan MMD berkaitan dengan
masaah kesehatan dimasyarakat desa Kec.Baturraden
Kab.Banyumas, maka surveyor menyarankan sebagaimana berikut:
Masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan Rumah dan
Lingkungan, Perilaku Anggota Keluarga, Gzi, Surveilan, Lansia, KIA
dan Imunisasi.
b. Berdasarkan data hasil kegiatan SMD dan MMD bahwa ditemukan
enam masalah terkait Rumah dan Lingkungan, dengan nilai total
Adapun salah satu jalan untuk meningkatan kemampuan
pengetahuan dan sikap adalah masyarakat harus merespon setiap
ada kegiatan penyuluhan tentang kesehatan, baik yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, kader disamping itu
masyarakat harus rajin melihat, membaca atau mendengarkan lewat
TV, Medsos, Radio, majalah kesehatan dan buku-buku kesehatan.
Dengan motivasi yang kuat ingin meningkatan kemampuan
pengetahuan dan sikap berkaian dengan kesehatan, maka
masyarakat tidak akan ditemukan lagi masyarakat dengan kategori
pengetahuan dan sikap kurang terhadap masalah kesehatan.
2. Bagi Pemerintahan Desa
Sehubungan dengan adanya data hasil kegiatan SMD dan MMD bahwa
pemerintahan desa, kurang peran aktif dalam memberikan penyuluhan
kesehatan karena masih menganggap bahwa tugas penyuluhan
kesehatan harus atau cukup dari tenaga kesehatan dan kader. Dengan
demikian perlu adanya perhatian bagi pemerintahan desa agar lebih bisa
meningkatan peran aktif dalam memberikan penyuluhan kesehatan karena
masalah kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama.
3. Bagi Puskesmas Puskesmas
Puskesmas bertanggung jawab atas terselenggaranya pembangunan
kesehatan diwilayah kerjanya, baik didalam gedung
26
maupun diluar gedung. Salah satu tanggung jawab Puskesmas dalam
pembangunan kesehatan adalah berhsil tidaknya pelayanan preventif
dan promotif. Meskipun dalaM data sekunder bahwa pelayanan
preventif dan promotif sudah berjalan dengan baik namun dari data
primer (SMD dan MMD) masih ditemukan bahwa pelayanan preventif
dan promotif ternyata masih kurang, ini terlihat sebagaimana data hasil
kegiatan SMD dan MMD bahwa masih banyak masalah
kesehatan.
Dengan adanya data tersebut maka pembangunan kesehatan masyrakat
diwilayah kerja Puskesmas khususnya dibidang pelayanan preventif dan promotif
masih harus ditingkatan. Adapun persoalan diatas surveyor menyarankan agar
Puskesmas harus lebih meningkatan fungsi dan peranan dalam peningkatan
pelayanan preventif dan promotif, diantaranya Puskesmas harus banyak koordinasi
baik melalui lintas sektoral maupun dilingkungan Puskesmas sendiri.
27
DAFTAR LAMPIRAN
Catatan
Daftar lampiran diatas harus disertakan lampiran dokumen aslinya
-----------------------------------------------------------------------------------------
Copyright @ 2018 Sie Promkes PKM Baturraden - All Rights Reserved
28
39
29