You are on page 1of 19

ANALISIS SIFAT KEKERASAN BAJA AISI 4140

HASIL NITRIDASI PLASMA DENGAN VARIASI TEKANAN

Disusun sebagai satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II


pada Program Studi Magister Teknik Mesin Sekolah Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :

Nota Ali Sukarno


NIM : U.100.16.0020

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK MESIN


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
ii
iii
ANALISIS SIFAT KEKERASAN BAJA AISI 4140
HASIL NITRIDASI PLASMA DENGAN VARIASI TEKANAN

Abstrak
Proses nitridasi plasma terhadap baja AISI 4140 untuk diuji kekerasan dengan
metode pengujian Vikers dan diamati struktur mikronya. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui sifat kekerasan baja AISI 4140 dengan proses
nitridasi plasma untuk mencapai tingkat kekerasan yang optimum. Sampel uji
berupa baja AISI 4140 dipotong menjadi 30 sampel uji, kemudian dilakukan
pemolesan dengan autosol menggunakan amplas dengan ukuran 120 sampai
dengan 5000 mesh. Kemudian sampel yang sudah dipoles dinitridasi dengan
variasi tekanan 1,2 ; 1,4 : 1,6 ; 1,8 dan 2,0 mbar dengan suhu 450 ˚C serta waktu 3
jam. Hasil kekerasan yang diperoleh setelah mengalami tekanan yang bervariasi,
kekerasan yang terbesar atau optimum diperoleh pada tekanan 1,4 mbar.
Kemudian hasil uji SEM dapat diketahui bahwa besarnya kandungan nitrogen
yang seharusnya dapat terdepositkan pada permukaan substrat baja AISI 4140
ternyata tidak dapat diidentifikasi, disebabkan oleh lapisannya terlalu tipis.
Sedangkan hasil dari EDX menghasilkan unsur besi (Fe), dengan campuran
karbon (C) dengan unsur- unsur lainnya seperti campuran Oksigen (O),
Magnesium (Mg), Silikon (Si), Kalsium (Ca) dan Nitrogen (N).
Kata Kunci : Nitridasi plasma, AISI 4140, Tekanan, Kekerasan Vikers

Abstract
The plasma nitriding process against AISI 4140 steel was tested for hardness
using the Vikers testing method and observed the microstructure. The purpose of
this study was to determine the hardness of AISI 4140 steel with the plasma
nitriding process to achieve optimum levels of hardness. Test samples in the form
of AISI 4140 steel were cut into 30 test samples, then autosol polishing was done
using sandpaper with a size of 120 to 5000 mesh. Then the polished sample is
hydrated with a pressure variation of 1.2; 1.4: 1.6; 1.8 and 2.0 mbar at 450 450C
and 3 hours. The results of the hardness obtained after varying pressures, the
greatest or optimum hardness is obtained at a pressure of 1.4 mbar. Then the
results of the SEM test showed that the amount of nitrogen that could have been
deposited on the surface of the AISI 4140 steel substrate could not be identified,
because the layer was too thin. While the results of EDX produce iron (Fe), with a
mixture of carbon (C) with other elements such as a mixture of Oxygen (O),
Magnesium (Mg), Silicon (Si), Calcium (Ca) and Nitrogen (N).

Keywords: Plasma Nitriding, AISI 4140, Pressure, Hardness of Vikers

1. PENDAHULUAN
Dalam industri permesinan, 90 % komponen mengalami kerusakan dan
kegagalan mekanis akibat kelelahan saat bekerja [1]. Baja AISI 4140 merupakan
material baja tahan karat jenis martensitik yang mempunyai sifat ketahanan
korosinya sangat baik namun nilai kekerasan rendah dibandingkan baja tahan

1
karat jenis austeniti lainnya [2]. Baja AISI 4140 juga banyak digunakan pada
dunia indutri otomotif karena sifat-sifatnya tersebut [3]. Untuk paduan nitrogen
dengan elemen seperti Cr, Mo dan khususnya N mempunyai keunggulan sebagai
baja tahan karat konvensional dibandingkan elemen paduan lainnya dalam hal
sifat korosi dan mekanis [4]. Supaya sifat-sifat yang dibutuhkan terpenuhi dan
didapat dengan harga murah, maka dalam pembuatan komponen mesin
menggunakan logam yang bersifat liat dan tangguh [5]. Untuk meningkatkan
kualitas permukaan suatu material/komponen sesuai yang diinginkan dapat
menggunakan surface treatment [6]. Surface treatment yang dimaksud untuk
meningkatkan permukaan bahan logam seperti peningkatan kekerasan, ketahanan
aus, ketahanan lelah, ketahanan gesek, ketahanan korosi maupun oksidasi [7].
1.1. Tinjauan Pustaka
Dalam industri banyak menggunakan baja paduan rendah karena banyak
keuntungan seperti sifat mekanik yang sangat baik, kemampuan kerja dan biaya
rendah [8]. Untuk meningkatkan sifat permukaan berbagai logam plasma nitriding
adalah teknik yang dikenal baik, proses ini memasukkan atom nitrogen ke
permukaan spesimen baja pada suhu tinggi 400 – 650 °C [9], untuk membentuk
lapisan senyawa pada permukaan material [10]. Suhu nitridasi meningkatkan
ketebalan lapisan nitrided dan kekasaran permukaan [11], dikarenakan
pembentukan permukaan metal nitrided yang dikeraskan [12]. Pada spesimen
nitridasi plasma tunggal dapat menunjukkan tingkat keausan yang tinggi [13].
Tapi pada pemolesan Surface Mechanic Attrition Treatment (SMAT) dengan
nitridasi plasma suhu rendah dapat meningkatkan ketebalan lapisan nitridasi [14].
Plasma merupakan gas terionisasi dan dikenal sebagai materi fase keempat
setelah fase padat, cair, dan gas [15], nitrogen ditransfer ke bahan logam, yang
kemudian menembus ke dalam oleh difusi, yang mengarah ke pembentukan
lapisan yang dimodifikasi [16]. Pada proses itu terjadi ionisasi gas dan terjadi
secara terus menerus yang menghasilkan reaksi ionisasi berantai dan banyak
menghasilkan ion-ion. Proses ini selalu disertai dengan keluarnya lucutan pijar,
sehingga plasma yang dihasilkan disebut plasma lucutan pijar [17]. Pada baja
tahan karat austenit, tidak dianjurkan melakukan perlakuan nitridasi pada suhu
konvensional (sekitar 550 °C) karena pengendapan yang parah dari kromium dan
nitrida besi di zona difusi yang mengakibatkan penurunan yang signifikan
terhadap ketahanan koros [18].
2
Plasma nitrida secara luas diperhitungkan karena mereka memberikan
kekerasan superfisial yang tinggi dan meningkatkan ketahanan aus komponen
[19]. Plasma nitriding merupakan teknik pengerasan permukaan yang sukses
untuk meningkatkan ketahanan aus, umur kelelahan dan ketahanan korosi [20].
Plasma nitriding merupakan teknologi rekayasa permukaan yang banyak
digunakan meningkatkan sifat tribological dan mekanik dari permukaan baja.
[21]. Plasma nitriding juga dikenal sebagai nitridasi ion atau debit cahaya
nitriding, adalah gas proses nitridasi yang ditingkatkan dengan pelepasan plasma
pada bagian yang akan di-nitridasikan [22]. Proses rekayasa permukaan yang
secara efektif meningkatkan kekerasan permukaan, kekuatan lelah, dan ketahanan
korosi dari berbagai baja seperti baja paduan rendah merupakan proses plasma
nitriding yang dibantu oleh plasma pelepasan cahaya [23]. Keuntungan utama dari
plasma nitriding adalah transfer massa yang meningkat dari molekul dan ion
nitrogen berenergi tinggi ke permukaan material dan kontrol yang lebih baik
terhadap proses parameter [24]

2. METODOLOGI PENELITIAN
Prosedur penelitian dapat dilihat pada diagram alir seperti gambar 3.1 berikut :
Mulai

Preparasi sample Substrat Baja AISI 4140

Substrat Baja AISI 4140 tanpa nitridasi Substrat Baja AISI 4140 yang akan di nitridasi

Pengujian Kekerasan Vikers Proses nitridasi plasma Variasi Tekanan 1,2 ; 1,4 ; 1,6 ; 1,8 dan
2,0 mbar pada Suhu 450˚C dan Waktu 3 jam

Pengujian Kekerasan Vikers Pengujian Struktur Mikro (SEM/EDX)

Analisis Data

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.1. Skema Diagram Alir Penelitian

3
Langkah-langkah yang dilakukan adalah potong sampel material baja AISI
4140, dengan ukuran diameter 3,4 cm dan panjang 19,1 cm. Sampel uji yang telah
dipotong kemudian dibubut dengan ukuran diameter 1,4 cm dan tebal 0,4 cm.
Kemudian dilakukan pemolesan menggunakan amplas ukuran Amplas 120, 600,
1000, 2000, dan 5000 mesh, sedang untuk finishing proses menggunakan kain
bludru. Selanjutnya sampel sebelum di treatment dengan teknik plasma nitriding
dicuci menggunakan alat ultrasonic cleaner dengan tahapan dicuci dengan
diterjen selama 30 menit digetarkan ultrasonic cleaner, dibilas dengan cairan
alkohol selama 15 menit.
Selanjutnya proses nitridasi plasma dengan mengatur tegangan hingga
memenuhi nilai parameter yang diinginkan dengan variasi tekanan 1,2 ; 1,4 ; 1,6 ;
1,8 dan 2,0 mbar dengan suhu 450 ˚C dan dalam waktu tetap 3 jam. Dengan
demikian proses nitridasi plasma berlangsung selama suhu dan waktu tetap,
kemudian aliran gas ditutup dan tegangan diturunkan hingga 0 volt. Selanjutnya
ditunggu hingga suhu turun sekitar 60 ˚C, sehingga katup pembocor bisa dibuka
agar tabung reaktor mempunyai tekanan ruangan. Setelah itu substrat bisa diambil
dan dipisahkan menurut parameternya.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Pengujian Kekerasan Vickers
Pada uji mikro Vickers menggunakan 5 titik sampel, beban indentasi sebesar
10 gf, jarak 150 µm dan waktu pembebanan 5 detik. Pengukuran ini dimulai dari
sisi terluar dengan jarak 10 mm kemudian jarak antara titik 2 dengan titik-titik
berikutnya masing-masing 0,15 mm.
Tabel 3.1 Rata-rata nilai kekerasan terhadap perubahan tekanan

Tekanan Kekerasan Kenaikan


(mbar) (VHN) (%)
Material
97 0
awal
1.2 187,9 94
1.4 205,82 112
1.6 142,38 47
1.8 146,9 51
2 128,96 33

4
Hasil dari pengujian kekerasan untuk semua sampel material AISI 4140 dapat
dilihat pada gambar 3.1 sebagai berikut :
250
205,82
187,9
200
Kekerasan (VHN)

142,38 146,9
150 128,96
97,08
100

50

0
Sebelum 1.2 1.4 1.6 1.8 2
nitridasi
Tekanan (mBar)

Gambar 3.1 Nilai kekerasan baja AISI 4140 pada perubahan tekanan nitridasi

Untuk mengetahui tingkat kekerasan hasil nitridasi dilakukan pengujian


kekerasan Vickers yang hasilnya ditunjukkan pada gambar 3.1. Dari hasil
pengujian diperoleh kekerasan material awal 97,08 VHN, sedangkan kekerasan
optimum diperoleh untuk nitridasi plasma pada tekanan 1,4 mbar yaitu: 205,82
VHN. Dari hasil nitridasi ini diperoleh peningkatan kekerasan sebesar 108,74
VHN (112%) dari kekerasan material awal. Hal ini disebabkan karena pada
tekanan 1,4 mbar dimungkinkan terjadi kesetimbangan antara atom nitrogen yang
terdeposisi kepermukaan dan selanjutnya berdifusi serta bereaksi dengan unsur Fe
dan unsur-unsur lainnya dari subtrat untuk membentuk fase baru. Adapun
kandungan senyawa-senyawa tersebut dimungkinan pada baja AISI 4140 yang
tergantung dari komposisi bahan dasar, deposisi atom nitrogen dan terjadinya
reaksi senyawa nitrida logam. Untuk tekanan proses nitridasi 1,2 mbar, kerapatan
atom nitrogen di dalam reaktor plasma lebih kecil dibanding pada tekanan 1,4
mbar sehingga kerapatan plasma dan laju deposisi ion nitrogen menjadi lebih
kecil. Pada kondisi ini dimungkinkan laju deposisi ion nitrogen lebih kecil
dibanding laju difusi pada suhu 525 °C dan reaksi yang membentuk senyawa
nitrida logam. Tetapi pada tekanan proses nitridasi 1,6 ; 1,8 dan 2,0 mbar maka
kerapatan atom nitrogen di dalam reaktor plasma lebih besar sehingga kerapatan
plasma dan laju deposisi ion nitrogen menjadi lebih besar. Pada kondisi ini
dimungkinkan laju deposisi ion nitrogen lebih besar dibanding laju difusi pada
suhu 525 °C dan reaksi yang membentuk senyawa nitrida logam. Perubahan laju

5
deposisi ini diindikasikan dengan perubahan arus catu daya yaitu arus catu daya
berbanding lurus terhadap tekanan proses nitridasi dan tegangan catu daya
berbanding terbalik dengan tekanan proses nitridasi pada suhu nitridasi yang sama
(525 °C). Untuk laju difusi nitrogen ke permukaan sangat tergantung dari suhu
substrat, karena suhu substrat saat proses nitridasi tetap yaitu pada suhu 525 °C
maka laju difusi akan tetap. Akibat kenaikan laju deposisi tidak diikuti laju difusi
dan reaksi ion nitrogen pada permukaan substrat (pada tekanan > 1,4 mbar),
sehingga tidak terjadi kesetimbangan antara laju deposisi dan laju difusi. Apabila
laju deposisi terlalu besar tetapi difusi dan reaksi atom nitrogen (N) dengan
substrat (unsur komposisi lain) tidak dapat mengikuti maka dimungkinkan akan
terjadi penumpukan atom nitrogen pada permukaan, sehingga menyebabkan
kekerasan permukaan tidak naik melainkan akan turun. Dari hasil ini, kondisi
optimum proses nitridasi diperoleh pada tekanan 1,4 mbar yaitu dengan kekerasan
205,82 VHN [5].

3.2. Uji SEM/EDX


Untuk dapat mengetahui mekanisme perubahan nilai kekerasan yang terjadi
pada baja AISI 4140 setelah mengalami proses nitridasi seperti pada tabel 3.1,
maka dilakukan pengujian struktur mikro menggunakan uji SEM. Hasil pengujian
mikrograf SEM dari tampang-lintang substrat baja AISI 4140 setelah dinitridasi
ion pada tekanan 1,2 dan 2,0 mBar dengan pada suhu 450 oC dan waktu nitridasi 3
ditampilkan pada Gambar 3.2 dan 3.3.

Resin

Lapisan Nitridasi

Substrat Baja AISI 4140

Gambar 3.2 Mikrograf SEM dari tampang-lintang substrat baja AISI 4140
setelah dinitridasi plasma dengan variasi tekanan 1,2 mbar
6
Resin

Lapisan Nitridasi
Substrat Baja AISI 4140

Gambar 3.3 Mikrograf SEM dari tampang-lintang substrat baja AISI 4140
setelah dinitridasi plasma dengan variasi tekanan 2,0 mbar Gambar

Berdasarkan hasil gambar SEM untuk sampel baja AISI 4140 yang telah
mengalami proses nitridasi pada tekanan 1,2 mbar dan 2,0 mbar, maka dapat
dilihat bahwa lapisan tipis terbentuk pada substrat baja AISI 4140. Pada lapisan
dengan tekanan 1,2 mbar lapisan nitrida tidak terlihat dengan jelas, sedangkan
pada tekanan 2,0 mbar lapisan nitrida dapat terlihat dengan jelas dengan ketebalan
yang bervariasi dengan antara 0,1 – 0,5 μm. Mekanisme pembentukan lapisan tipis
ini terjadai karena atom-atom besi yang terpercik keluar dari permukaan substrat
akibat tumbukan ion-ion nitrogen bereaksi dengan nitrogen dalam fase gas untuk
membentuk FeN yang tidak stabil, selanjutnya terkondensasi pada permukaan
substrat, melepaskan nitrogen dan membentuk nitrida besi yang lebih stabil seperti
struktur fase ε-Fe2-3N dan γ’-Fe4N [25].
Dalam proses nitridasi ion tersebut terbentuk dua jenis lapisan nitrida, yaitu
lapisan senyawa (compound layer) yang berwarna putih yang mempunyai struktur
fase γ’-Fe4N atau fase ε-Fe2-3N, dan daerah difusi (diffusion zone) di bawah
lapisan senyawa, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.1 Lapisan senyawa tersebut
mempunyai sifat sangat keras sehingga tahan terhadap keausan [26].
Untuk dapat mengetahui kandungan unsur nitrogen pada permukaan baja
setelah proses nitridasi ion maka pada penelitian ini juga dilakukan pengamatan
komposisi unsur menggunakan teknik SEM-EDX (Energy Dispersive X-ray) [14].

7
Gambar 3.4 Mikrograf SEM-EDX Spot 1 substrat baja AISI 4140 hasil nitridasi
plasma untuk variasi tekanan 1,2 mbar

P = 1,2 mbar
T = 450˚
t = 3 jam

Gambar 3.5 EDX Spot 1 substrat baja AISI 4140 hasil nitridasi plasma untuk
variasi tekanan 1,2 mbar

Tabel 3.2 Unsur komposisi kimia Mikrograf SEM-EDX substrat baja AISI 4140
hasil nitridasi plasma untuk variasi tekanan 1,2 mbar

Element Weight Atomic Net Int. Error Kratio Z R A F


% % %

CK 5.44 21.12 150.37 11.15 0.0186 1.3300 0.8468 0.2568 1.0000

FeK 94.56 78.88 1840.07 3.01 0.9480 0.9778 1.0060 1.0009 1.0245

8
Gambar 3.6 Mikrograf SEM-EDX Spot 5 substrat baja AISI 4140 hasil nitridasi
plasma untuk variasi tekanan 1,2 mbar

P = 1,2 mbar
T = 450˚
t = 3 jam

Gambar 3.7 EDX Spot 5 substrat baja AISI 4140 hasil nitridasi plasma untuk
variasi tekanan 1,2 mbar

Tabel 3.3 Unsur komposisi kimia Mikrograf SEM-EDX substrat baja AISI 4140
hasil nitridasi plasma untuk variasi tekanan 1,2 mbar

Element Weight Atomic Net Int. Error Kratio Z R A F


% % %

CK 46.23 76.18 776.35 7.99 0.2148 1.1439 0.9231 0.4063 1.0000

NK 1.52 2.15 9.21 29.03 0.0025 1.1164 0.9354 0.1496 1.0000

OK 3.57 4.42 59.61 12.69 0.0108 1.0924 0.9462 0.2776 1.0000

FeK 48.69 17.26 361.19 4.24 0.4164 0.8238 1.0467 1.0082 1.0298

9
Gambar 3.8 Mikrograf SEM-EDX Spot 2 substrat baja AISI 4140 hasil nitridasi
plasma untuk variasi tekanan 2,0 mbar

P = 2,0 mbar
T = 450˚
t = 3 jam

Gambar 3.9 EDX Spot 2 substrat baja AISI 4140 hasil nitridasi plasma untuk
variasi tekanan 2,0 mbar

Tabel 3.4 Unsur komposisi kimia Mikrograf SEM-EDX substrat baja AISI 4140
hasil nitridasi plasma untuk variasi tekanan 2,0 mbar

Eleme Weight Atomic Net Error


Kratio Z R A F
nt % % Int. %

CK 38.42 49.39 534.42 8.76 0.1618 1.0518 0.9755 0.4003 1.0000

OK 42.72 41.23 544.80 10.37 0.1074 1.0008 0.9951 0.2512 1.0000

MgK 4.23 2.69 143.83 9.38 0.0261 0.9171 1.0247 0.6694 1.0051

SiK 6.36 3.50 242.23 6.30 0.0494 0.8998 1.0363 0.8566 1.0076

CaK 8.27 3.19 150.39 8.72 0.0717 0.8427 1.0616 1.0056 1.0222

10
Gambar 3.10 Mikrograf SEM-EDX Spot 3 substrat baja AISI 4140 hasil nitridasi
plasma untuk variasi tekanan 2,0 mbar

P = 2,0 mbar
T = 450˚
t = 3 jam

Gambar 3.11 EDX Spot 3 substrat baja AISI 4140 hasil nitridasi plasma untuk
variasi tekanan 2,0 mbar

Tabel 3.5 Unsur komposisi kimia Mikrograf SEM-EDX cuplikan baja AISI
4140 hasil nitridasi plasma untuk variasi tekanan 2,0 mbar

Weight Atomic Net Error


Element Kratio Z R A F
% % Int. %

CK 7.59 27.39 98.20 13.14 0.0252 1.3181 0.8514 0.2518 1.0000

FK 0.61 1.38 33.36 28.10 0.0047 1.1725 0.8874 0.6631 1.0000

FeK 91.80 71.22 878.37 3.89 0.9119 0.9679 1.0088 1.0015 1.0247

Berdasarkan gambar 4.4 ; 4.6 ; 4.8 ; 4.10, ditampilkan mikrografi SEM-EDX


substrat baja AISI 4140 hasil nitridasi ion untuk variasi tekanan 1,2 mbar dan 2,0
mbar pada suhu 450 oC dan 3 jam, dapat diketahui bahwa besarnya kandungan
nitrogen yang seharusnya dapat terdepositkan pada permukaan substrst baja AISI

11
4140 ternyata tidak dapat diidentifikasi. Hal ini dapat disebabkan oleh
pengambilan titik uji yang bukan tepat pada partikel keramik nitrid.
Pada gambar 3.5 uji EDX diambil pada bagian substrat menghasilkan unsur
besi (Fe) dengan campuran karbon (C), gambar 3.7 uji EDX diambil pada
permukaan substrat dengan hasil komposisi kimia yang terkandung adalah unsur
C, N, O dan Fe, gambar 3.9 lokasi uji EDX diarahkan pada bagian resin dihasilkan
komposisi unsurnya dapat dilihat bahwa lapisan terdiri dari campuran C, O, Mg,
Si dan Ca, gambar 3.11 uji EDX diambil pada bagian substrat ke dalam dari jarak
permukaan. Hasil komposisi kimia menunjukkan bahwa unsur terkandung adalah
unsur besi Fe dengan campuran logam F dan karbon (C).
Dari hasil pengujian tersebut diperoleh bahwa untuk AISI 4140 setelah di
nitridasi mempunyai beberapa unsur komposisi kimia seperti N, C, Fe, O, Mg, Si,
Ca. Jika dikomparasikan dengan diagram FeN, diperoleh senyawa Fe4 N dan Fe3
N. Namun karena untuk AISI 4140 mempunyai komposisi unsur-unsur paduan
tinggi maka senyawa-senyawa yang terbentuk juga mengikuti komposisi tersebut.
Dari komposisi tersebut kemungkinan terjadi senyawa Fe2N, Fe3N, Fe4N. Sifat
dari senyawa-senyawa hasil nitridasi tersebut sangat keras. Kekerasan tersebut
hanya terjadi pada permukaan dengan tebal lapisan keras tergantung pada
kemampuan difusi atom nitrogen. [5].

4. PENUTUP
Dari analisis sifat kekerasan baja AISI 4140 hasil nitridasi plasma dengan
variasi tekanan dan suhu serta waktu yang tetap, dapat disimpulkan :
1. Dari pengujian kekerasan dengan metode nitridasi plasma, diperoleh nilai
kekerasan yang meningkat dibandingkan dengan sebelum nitridasi.
Kekerasan optimal diperoleh pada variasi tekanan 1,4 mbar pada suhu
450˚ dan waktu 3 jam, yang menghasilkan kekerasan maksimal yaitu
205,82 HVN.
2. Dari pengujian SEM menghasilkan bahwa lapisan nitridasi yang tipis
terlihat di bagian luar permukaan dengan unsur nitrogen yang
teridentifikasi sangat sedikit, sedangkan hasil dari EDX menghasilkan
unsur besi (Fe), dengan campuran karbon (C) dengan unsur- unsur lainnya
seperti campuran Oksigen (O), Magnesium (Mg), Silikon (Si), dan
Kalsium (Ca) serta Nitrogen (N).
12
DAFTAR PUSTAKA
[1] H. Kovacı, A. F. Yetim, O. Baran, and A. Çelik, “Fatigue crack growth
analysis of plasma nitrided AISI 4140 low-alloy steel: Part 1-constant
amplitude loading,” Mater. Sci. Eng. A, vol. 672, pp. 257–264, 2016.
[2] M. Achyarsyah and E. Hidayat, Analisis Sifat Mekanik Pada Material Aisi
4140 Dan Creusabro 8000 Untuk Aplikasi Gigi Bucket Produksi Pt.
Polman Swadaya, vol. 1, no. 1. 2014.
[3] J. Wu, H. Liu, J. Li, X. Yang, and J. Hu, “Comparative study of plasma
oxynitriding and plasma nitriding for AISI 4140 steel,” J. Alloys Compd.,
vol. 680, pp. 642–645, 2016.
[4] F. Bottoli, M. S. Jellesen, T. L. Christiansen, G. Winther, and M. A. J.
Somers, “High temperature solution-nitriding and low-temperature
nitriding of AISI 316: Effect on pitting potential and crevice corrosion
performance,” Appl. Surf. Sci., vol. 431, pp. 24–31, 2018.
[5] Suprapto, Sudjatmoko, and T. Sujitno, “Pengaruh nitridasi plasma terhadap
kekerasan aisi 304 dan baja karbon rendah,” J. Iptek Nukl. Ganendra Vol.
13 No. 2 Juli 2010 93-100, vol. 13, no. 2, pp. 93–100, 2010.
[6] Suprapto and T. Sujitno, “Pengerasan permukaan baja st 42 dengan teknik
nitridasi ion,” Pros. PPI - PDIPTN 2005 Puslitbang Teknol. Maju - BATAN
Yogyakarta, 12 Juli 2005, pp. 51–63, 2005.
[7] T. Sujitno, “PEMANFAATAN IMPLANTOR ION 150 keV/2mA UNTUK
SURFACE TREATMENT,” pp. 62–69, 2006.
[8] E. Wang, H. Yang, and L. Wang, “The thicker compound layer formed by
different NH3-N2mixtures for plasma nitriding AISI 5140 steel,” J. Alloys
Compd., vol. 725, pp. 1320–1323, 2017.
[9] M. Naeem, M. Shafiq, M. Zaka-ul-Islam, N. Nawaz, J. C. Díaz-Guillén,
and M. Zakaullah, “Effect of cathodic cage size on plasma nitriding of AISI
304 steel,” Mater. Lett., vol. 181, pp. 78–81, 2016.
[10] F. Haftlang, A. Habibolahzadeh, and M. Heydarzadeh Sohi, “Duplex
treatment of AISI 1045 steel by plasma nitriding and aluminizing,”
Vacuum, vol. 107, pp. 155–158, 2014.

13
[11] Y. Li, Y. He, J. J. Xiu, W. Wang, Y. J. Zhu, and B. Hu, “Wear and
corrosion properties of AISI 420 martensitic stainless steel treated by active
screen plasma nitriding,” Surf. Coatings Technol., vol. 329, pp. 184–192,
2017.
[12] A. Samanta et al., “Nano- and micro-tribological behaviours of plasma
nitrided Ti6Al4V alloys,” J. Mech. Behav. Biomed. Mater., vol. 77, pp.
267–294, 2018.
[13] F. Hakami, M. H. Sohi, J. R. Ghani, and M. Ebrahimi, “Chromizing of
plasma nitrided AISI 1045 steel,” Thin Solid Films, vol. 519, no. 20, pp.
6783–6786, 2011.
[14] M. Chemkhi, D. Retraint, A. Roos, and C. Demangel, “Role and effect of
mechanical polishing on the enhancement of the duplex mechanical
attrition/plasma nitriding treatment of AISI 316L steel,” Surf. Coatings
Technol., vol. 325, pp. 454–461, 2017.
[15] B. Setiyana, “Pengaruh teknologi sistem plasma lucutan pijar terhadap
tingkat pengerasan permukaan logam,” Momentum, vol. 4. pp. 43–47,
2008.
[16] Y. Li, L. Wang, D. Zhang, and L. Shen, “The effect of surface
nanocrystallization on plasma nitriding behaviour of AISI 4140 steel,”
Appl. Surf. Sci., vol. 257, no. 3, pp. 979–984, 2010.
[17] H. Setiadi, P. Studi, M. Teknik, S. Pascasarjana, and U. M. Surakarta,
“ANALISIS STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK LAPISAN
NiCr-Al YANG DIBENTUK DENGAN METODE SPUTTERING PADA
BAJA ST 40,” 2018.
[18] N. Karimzadeh, E. G. Moghaddam, M. Mirjani, and K. Raeissi, “The effect
of gas mixture of post-oxidation on structure and corrosion behavior of
plasma nitrided AISI 316 stainless steel,” Appl. Surf. Sci., vol. 283, pp.
584–589, 2013.
[19] F. Haftlang, A. Habibolahzadeh, and M. H. Sohi, “Improving
electrochemical properties of AISI 1045 steels by duplex surface treatment
of plasma nitriding and aluminizing,” Appl. Surf. Sci., vol. 329, pp. 240–
247, 2015.

14
[20] A. Nishimoto, T. Fukube, and T. Maruyama, “Microstructural, mechanical,
and corrosion properties of plasma-nitrided CoCrFeMnNi high-entropy
alloys,” Surf. Coatings Technol., p. #pagerange#, 2018.
[21] S. D. Jacobsen, R. Hinrichs, I. J. R. Baumvol, G. Castellano, and M. A. Z.
Vasconcellos, “Depth distribution of martensite in plasma nitrided AISI
H13 steel and its correlation to hardness,” Surf. Coatings Technol., vol.
270, pp. 266–271, 2015.
[22] A. Bernal, “Investigation on Nitriding with Enphasis in Plasma Nitriding
Process, Current, Technology and Equipment,” R. Inst. Technol., vol. 1, no.
1, pp. 1–37, 2006.
[23] M. Mirjani, J. Mazrooei, N. Karimzadeh, and F. Ashrafizadeh,
“Investigation of the effects of time and temperature of oxidation on
corrosion behavior of plasma nitrided AISI 4140 steel,” Surf. Coatings
Technol., vol. 206, no. 21, pp. 4389–4393, 2012.
[24] A. P. D. A. Manfridini, G. C. D. De Godoy, and L. D. A. Santos,
“Structural characterization of plasma nitrided interstitial-free steel at
different temperatures by SEM, XRD and Rietveld method,” J. Mater. Res.
Technol., vol. 6, no. 1, pp. 65–70, 2017.
[25] J. Solis Romero, A. Medina Flores, O. Roblero Aguilar, and J. Oseguera
Peña, “Tribological evaluation of plasma nitride H13 steel,” Superf. y
Vacio, vol. 26, no. 4, pp. 131–138, 2013.
[26] A. Alsaran, F. Yildiz, and A. Çelik, “Effects of post-aging on wear and
corrosion properties of nitrided AISI 4140 steel,” Surf. Coatings Technol.,
vol. 201, no. 6, pp. 3147–3154, 2006.

15

You might also like