You are on page 1of 81

LAPORAN

PERHITUNGAN DAN EVALUASI CADANGAN

Oleh :
GRASHELLA A O BASNA
NIM : 20150611044019

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................. i


DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iv
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................................. 1
1.3. Hasil yang diharapkan ........................................................................................ 2
BAB II DASAR TEORI ............................................................................................... 3
2.1. Klasifikasi Sumberdaya Dan Cadangan ............................................................. 3
2.2. Metode Penaksiran Dan Evaluasi Cadangan ...................................................... 6
2.3 Metode Segitiga ................................................................................................. 13
2.4 Surpac 6.3 .......................................................................................................... 17
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................... 19
3.1. Hasil Pengukuran dan Perhitungan .................................................................. 19
3.2. Hasil Perhitungan Cross Section ...................................................................... 26
3.3. Hasil Perhitungan Metode Segitiga .................................................................. 37
3.4. Hasil Total Cadangan Surpac ........................................................................... 43
BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 48
4.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 48
4.2. Saran ................................................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ v
LAMPIRAN ............................................................................................................. vi

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1. Peta Cross Section ................................................................................. 26

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1. Klasifikasi Sumber Daya Mineral Dan Cadangan ...................................... 5

Tabel 3. 1. Tabel Pengukuran ..................................................................................... 19


Tabel 3. 2. Cross Section............................................................................................. 36
Tabel 3. 3. Tabel Perhitungan Segitiga ....................................................................... 37

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Karena atas
penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini bertujuan untuk memenuhi.
Syarat Mata kuliah permodelan dan evaluasi cadangan. Penulis berharap laporan ini
dapat digunakan untuk menambah pemahaman tentang Permodelan dan Evaluasi
cadangan.

Penulisan menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Bevieano M Nahumury sebagai dosen mata kuliah Permodelan Dan


Evaluasi Cadangan
2. Kakak-kakak tingkat yang memberikan referensi tentang mata kuliah
Permodelan Dan Evaluasi Cadangan.
3. Rekan- rekan mahasiswa Teknik Pertambangan seangkatan yang telah
membantu menyelesaikan tugas serta laporan Permodelan dan Evaluasai
Cadangan

Penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan dalam laporan ini karena


keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Jayapura, 02 Oktober 2018

Penulis

iv
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Permukaan bumi yang kita kenal banyak sekali mengandung mineral- mineral
berharga yang terbentuk secara alami yang dapat berguna bagi manusia untuk itu
pemaham tentang pengklasifikasian mineral sangatlah penting, untuk dapat
mengetahui endapan yang terdapat disuatu wilayah perlu dilakukan perhitungan
cadangan.

Perhitungan mengenai evaluasi cadangan guna untuk menentukan kuantitas


(jumlah), kualitas (kadar) dan bentuk dari suatu endapan . untuk itu pengetahuan
tentang perhitungan evaluasi cadangan merupakan dasar ilmu yang penting untuk
dikuasai sehingga nantinya dalam dunia industri pertambangan dapat di aplikasikan.

Banyak metode yang dilakukan untuk menghitung cadangan endapan bahan


galian tapi dalam pembahasan laporan ini perhitungan cadangan dilakukan dengan
menggunakan metode crosection, segitiga, dan poligon. Ini dapat menghitung luasan
dan volume dari suatu endapan bahan galian yang telah dilakukan pengukuran.
Sehingga dapat mempermudah untuk melakukan tpenambangan sesuai dengan data
pengukuran.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan Penelitian ini yaitu :
1. Menghitung luasan dan volume menggunakan metode crosection, dan
segitiga
2. Menghitung luasan dan volume mengunakan metode poligon mengunakan
aplikasi AUTO CAD 2007
3. Menghitung luasan peta mengunakan AUTO CADD 2007.
4. Mengetahui cara membuat konturing dan memodelkan menggunakan
Surpac.

1
1.3. Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dari penulis yaitu :
1. Dapat mengaplikasikan ilmu perhitungan cadanga dalam bentuk nyata
khususnya perhitungan cadangan megunakan metode crosetion, segitiga dan
poligon.

2
BAB II DASAR TEORI

2.1. Klasifikasi Sumberdaya Dan Cadangan


Sumber Daya Mineral dan Cadangan adalah suatu proses pengumpulan,
penyaringan serta pengolahan data dan informasi dari suatu endapan mineral untuk
memperoleh gambaran yang ringkas mengenai endapan itu berdasarkan kriteria
keyakinan geologi dan kelayakan tambang. Kriteria keyakinan geologi didasarkan
pada tahap eksplorasi yang meliputi survei tinjau, prospeksi, eksplorasi umum dan
eksplorasi rinci. Kriteria kelayakan tambang didasarkan pada faktor-faktor ekonomi,
teknologi, peraturan/ perundang-undangan, lingkungan dan sosial.

Klasifikasi sumber daya mineral dan cadangan berdasarkan 2 kriteria, yaitu :

1. Tingkat Keyakinan Geologi, ditentukan oleh 4 tahap eksplorasi, yaitu :


a. Survei tinjau
b. Prospeksi
c. Eksplorasi umum
d. Eksplorasi rinci

Kegiatan dari a ke d menunjukkan makin rincinya penyelidikan, sehingga


tingkat keyakinan geologinya makin tinggi dan tingkat kesalahannya makin rendah.

2. Pengkajian Layak Tambang


a. Pengkajian layak tambang meliputi faktor-faktor ekonomi, penambangan,
pemasaran, lingkungan, sosial, dan hukum/perundang-undangan. Untuk
endapan mineral bijih, metalurgi juga merupakan faktor pengkajian layak
tambang.
b. Pengkajian layak tambang akan menentukan apakah sumber daya mineral
akan berubah menjadi cadangan atau tidak.

3
c. Berdasarkan pengkajian ini, bagian sumber daya mineral yang layak
tambang berubah statusnya menjadi cadangan sedangkan yang belum
layak tambang tetap menjadi sumber daya mineral.

2.1.2. Klasifikasi Sumberdaya Mineral (Resources) Dan Cadangan


(Reserves) Di Beberapa Daerah
Sumber Daya Mineral (Mineral Resource) adalah endapan mineral
yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata. Sumber daya
mineral dengan keyakinan geologi tertentu dapat berubah menjadi
cadangan setelah dilakukan pengkajian kelayakan tambang dan
memenuhi kriteria layak tambang.
 Sumber Daya Mineral Hipotetik (Hypothetical Mineral
Resource) adalah sumber daya mineral yang kuantitas dan
kualitasnya diperoleh berdasarkan perkiraan pada tahap Survei
Tinjau.
 Sumber Daya Mineral Tereka (Inferred Mineral Resource)
adalah sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya
diperoleh berdasarkan hasil tahap Prospeksi.
 Sumber Daya Mineral Terunjuk (Indicated Mineral Resource)
adalah sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya
diperoleh berdasarkan hasil tahap Eksplorasi Umum.
 Sumber Daya Mineral Terukur (Measured Mineral Resource)
adalah sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya
diperoleh berdasarkan hasil tahap Eksplorasi Rinci.

Cadangan (Reserve) adalah endapan mineral yang telah diketahui


ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitasnya dan yang secara
ekonomis, teknis, hukum, lingkungan dan sosial dapat ditambang pada
saat perhitungan dilakukan.

4
 Cadangan Terkira (Probable Reserve) adalah sumber daya
mineral terunjuk dan sebagian sumberdaya mineral terukur
yang tingkat keyakinan geologinya masih lebih rendah, yang
berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait
telah terpenuhi, sehingga penambangan dapat dilakukan secara
ekonomik.
 Cadangan Terbukti (Proved Reserve) adalah sumber daya
mineral terukur yang berdasarkan studi kelayakan tambang
semua faktor yang terkait telah terpenuhi, sehingga
penambangan dapat dilakukan secara ekonomik.

Tabel 2. 1. Klasifikasi Sumber Daya Mineral Dan Cadangan

2.1.3. Metode perhitungan

Berdasarkan perangkat yang digunakan Metode dalam perhitungan


cadangan dapat dilakukan dengan :

1. Metoda Triangular (Segitiga)


2. Metoda Daerah Pengaruh (Area of Influence)
3. Metoda Penampang (Cross Section)

5
4. Metode isoline
5. Software
Parameter-parameter yang penting antara lain adalah:
1. Kadar Bijih (Grade)
2. Ketebalan dan Luas (Thickness and Area)
3. Porositas dan Kandungan Air (Porosity and Moisture/ Water Content)
4. Berat jenis (Density).

2.2. Metode Penaksiran Dan Evaluasi Cadangan


Prinsip umum dalam penaksiran cadangan adalah bagaimana mendapatkan
suatu nilai pengganti terbaik dari sejumlah perconto yang diambil dari suatu badan
mineral. Secara lebih spesifik kita ingin menaksir kadar pada suartu lokasi dimana
kita tidak memiliki data dengan menggunakan sejumlah perconto yang letaknya dekat
dengan lokasi terbentuk.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan antara lain metode konvensional
dan geostatistik. Metode konvensional dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu
metode luas dan faktor rata-rata, metode blok-blok penambangan, metode
penampang, dan metode analitik.

Untuk memilih salah satu diantara metode itu diperlukan beberapa


pertimbangan, yaitu analisis cadangan, tujuan perhitungan cadangan, system
penambangan dan prinsip-prinsip dari interpretasi dan eksplorasi yang dipakai.

Rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung volume, tonase, faktor rata-


rata merupakan suatu pendekatan. Hal ini disebabkan bentuk dan ukuran badan bijih
yang tidak teratur, penyederhanaan geometris, interpretasi geologi, dan asumsi dari
variable-variabel yang tidak konsisten (Popoff,1966).

Hasil dari permodelan dan penghitungan cadangan ini juga sangat berperan
untuk memberikan analisis tentang apa yang akan kita lakukan terhadap tambang baik

6
itu tentang metoda penambangan yang akan digunakan, batasan lokasi
penambangannya (pit limit) atau bahkan perkiraan tentang umur dari penambangan
tersebut. Hasil tersebut dimungkinkan karena perkiraan umur suatu penambangan
akan dipengaruhi oleh jumlah cadangan yang ada.

2.2.1. Metode Cross Section

Masih sering dilakukan pada tahap paling awal dari perhitungan. Hasil
perhitungan secara manual ini dapat dipakai sebagai alat pembanding untuk
mengecek hasil perhitungan yang lebih canggih dengan menggunakan
komputer. Langkah yang harus dilakukan, meliputi membuat penampang yang
mewakili cadangan

1. Rumus Luas Rata-rata (Mean Area);

Rumus luas rata-rata untuk jenis atau tipe endapan yang mempunyai penampang
seragam (Uniform).

7
2. Rumus Prismoida;

3. Rumus Kerucut Terpancung;

8
4. Rumus Obelisk;

Rumus ini digunakan untuk menghitung cadangan bijih yang tipikal


sebarannya membaji. Rumus ini merupakan modifikasi dari rumus prismoida dengan
cara men-substitusi;

9
2.2.2 Metode Isoline

Metoda ini digunakan pada endapan bijih dimana ketebalan dan kadar
mengecil dari tengah ke tepi endapan. Volume dapat dihitung dengan cara
menghitung luas daerah yang terdapat di dalam batas kontur, kemudian
mempergunakan prosedur-prosedur yang umum dikenal.

10
Dimana;
g0 = kadar minimum bijih
g = interval kadar yang konstan antara dua kontur
A0 = luas endapan bijih dengan kadar g0 dan lebih tinggi
A1 = luas endapan bijih dengan kadar g0 + g dan lebih tinggi
A2 = luas endapan biijih dengan kadar g0 + 2g dan lebih tinggi, dst...

Apabila kondisi mineralisasi tidak teratur maka akan muncul masalah. Hal ini dapat
dijelaskan melalui contoh berikut ini;

Dalam hal ini;

2.2.3 Metode Model Blok

Permodelan dengan komputer untuk mempresentasikan endapan bahan galian


umumnya dilakukan dengan model blok (blok model). Dimensi blok model dibuat
sesuai dengan desain penambangannya, yaitu mempunyai ukuran yang sama dengam

11
tinggi jenjang. Aspek yang paling penting dalam perhitungan cadangan adalah
metode penaksiran, terdapat bermacam-macam metode penaksiran yang bisa
dilakukan yaitu metode klasik yang terdiri dari NNP (Neighborhood Nearest Point)
dan IDW (Inverse Distance Weighting) serta metode non klasik yaitu penaksiran
dengan menggunakan kriging. Metode kringing adalah yang paling baik dalam hal
ketepatan penaksirannya (interpolasi), metode ini sudah memasukkan aspek spasial
(posisi) dari titik referensi yang akan digunakan untuk menafsir suatu titik tertentu.

2.2.4 Metode Poligon

Metoda poligon umumnya diterapkan pada endapan-endapan yang relatif


homogen dan mempunyai geometri yang sederhana. Kadar pada suatu luasan di
dalam poligon ditaksir dengan nilai conto yang berada ditengah-tengah poligon
sehingga metoda ini sering disebut dengan. Poligon daerah pengaruh. Daerah
pengaruh dibuat dengan membagi dua jarak antara dua titik conto dengan satu garis
sumbu.

Untuk data yang sedikit metoda poligon ini mempunyai kelemahan, antara
lain:

 Belum memperhitungkan tata letak (ruang) nilai data di sekitar


poligon.
 Tidak ada batasan yang pasti sejauh mana nilai conto mempengaruhi
distribusi ruang.

12
2.3 Metode Segitiga
Disamping digunakan untuk menaksir parameter, moteda segitiga juga
sekaligus digunakan untuk menghitung sumberdaya/cadangan. Metode segitiga
mempunyai rumus yang sama dengan metode poligon, hanya saja dalam metode ini
titik data digunakan untuk mewakili parameter seluruh areal segitiga, sedangkan
metode poligon menggunakan titik data yang berada di tengah luasan poligon.

Layout dari segitiga-segitiga

1. Metoda ini digunakan untuk blok sumberdaya yang didasarkan oleh desain
eksplorasi dengan menggunakan cara segitiga atau acak.
2. Penghitungan rata-rata (ketebalan, kadar dls). Didasarkan dari setiap
titik/ujung segitiga.

Gambar 2. 1. Skema Segitiga

13
Metoda Segitiga

LST = {s(s – a)(s – b)(s – c)}1/2

s = ½ (a + b + c)

dimana : a, b, dan c = titik-titik lubang bor

Prisma-prisma triangular (segitiga);

Menghitung volume setiap segmen dapat ditentukan dengan persamaan;


V = 1/3 (t1 + t2 + t3) S
S = luas segitiga pada segmen 123 (sesuai gambar)
t = ketebalan endapan masing-masing segmen

14
Total volume seluruh prisma triangular sama dengan volume seluruh segmen pada
blok uji.

Catatan;

Dalam perhitungan cadangan, metoda triangular dapat dianggap sebagai


metoda standar. Meskipun demikian kesalahan yang muncul di dalam penggunaan
metoda ini perlu diperhatikan, sebab terjadinya kesalahan tersebut adalah akibat dari
cara mengelompokkan segita-segitiga prisma di dalam suatu poligon. Coba
perhatikan empat persegi panjang ABCD

Ada dua cara untuk mengkonstruksikan prisma-prisma triangular dari prisma


empat persegi panjang. Kesalahan relatif dari volume suatu blok yang dibatasi oleh
empat (4) lubang bor dengan ketebalan t1, t2, t3 dan t4 dapat dijelaskan sebagai

15
berikut: volume dari prisma dapat dihitung dari V1 dengan prisma-prisma triangular
ABD dan BDC atau V2 dengan prisma-prisma triangular ABC dan ADC.

Di dalam perhitungan V1, t2 dan t4 dihitung dua kali sedangkan di dalam


perhitungan V2, t2 dan t3 yang dihitung dua kali. Volume dari prisma dapat diperoleh
dengan membagi dua jumlah V1 dan V2.

Kesalahan relatif antara V1 dan V2 adalah:

Bila dV = 0, maka V1 = V2 dan t1 + t3 = t2 + t4

16
Dengan demikian, maka metoda triangular hanya teliti bila jumlah t1 dan t3
untuk setiap prisma sama dengan jumlah t2 dan t4. Andaikan (t1 + t3) dua kali lebih
kecil dari (t2 + t4), yakni; 2(t1 + t3) = (t2 + t4), maka volume V1 lebih besar dari V2
dan kesalahan relatif adalah sebesar 20 persen.
2.4 Surpac 6.3
Langkah-langkah pengerjaan yang akan dilakukan untuk menghitung jumlah
cadangan yang akan ditambang yaitu Contouring, Pit Design dan Block Model.

2.4.1 Pembuatan Counturing

Contouring merupakan tampilan bentuk permukaan dari area yang


akan ditambang. Berikut langkah pengerjaannya :

1. Data yang dibutuhkan berupa data koordinat yang didapat dari GPS
(Global Position System) dan kemudian disimpan dalam CSV atau txt
dari Ms Excel.
2. Buka program Surpac dan buat satu folder kerja, diberi nama Contur
yang berisi data CSV atau txt. kemudian klik kanan dan klik “set as
work directory” kemudian import data. Setelah itu, Lalu pilih data
klik open dan masukan nama pada location, kemudian delimited di isi
dengan tanda (;), klik apply. Kemudian Isi koordinat berikut. X = 1,Y
= 2 dan Z = 3 .
3. Setelah perintah tsb dilakukan maka akan menghasilkan file. str
kemudian drag/tarik file tersebut ke layar. Akan muncul dilayar rangka
peta dasar. Selanjutnya buat peta kontur dengan membuat. dtm Untuk
pembuatan dtm. Klik menu surface pada tollbar, pilih dtm file function
lalu pilih create dtm from string file, kemudian klik tanda panah pada
location Pilih file .str yang telah di import klik open, klik apply.
4. Setelah perintah dilakukan, akan menghasilkan file .dtm, drag/tarik
file tersebut ke layar, akan muncul surface dari area tersebut.

17
Kemudian dilanjutkan dengan membuat kontur. Pilih menu Surface >
Contouring > Contour DTM file dan klik sub menu Contur DTM file,
setelah itu akan muncul tampilan Extrac contourus from a DTM. pilih
file .dtm yang telah dibuat isikan Contour interval dengan nilai 0.5, isi
Define the contour string file dengan nama kontur, Define the contour
annotation details dengan nama keterangan dan Annotation range diisi
1,100 dan yang terakhir Define plotenhancement requirements di isi
dengan nama indeks kontur dan index value diisi angka 3 kemudian
klik apply.
5. Kemudian dilanjutkan dengan merubah warna garis kontur dan indeks
kontur dengan cara klik menu Edit > String > Renumber range. Isikan
String range from dengan 1,100 dan String range to dengan 1 (warna
putih), dengan demikian warna garis kontur akan berubah warna
ulangi langka yang sama pada indeks kontur namun dengan warna
yang berbeda.

18
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pengukuran dan Perhitungan
3.1.1. Hasil Pengukuran
Lokasi : Sentani ( Dosay)
Hari / tanggal : Minggu, 08 Oktober 2017
Morfologi : Perbukitan
Vegetasi : Heterogen
Cuaca : Cerah
3.1.2. Data Pengukuran individu

Tabel 3. 1. Tabel Pengukuran

No Y X Z
A1 435007 9720963 152
A2 435004 9720964 150
A3 435000 9720966 152
A4 434996 9720969 152
A5 434968 9720992 150
A6 434965 9720993 148
A7 434963 9720995 148
A8 434961 9720996 147
A9 434953 9721001 145
A10 434951 9721002 143
A11 434948 9721005 145
A12 434921 9721013 135
A13 434922 9721013 134
A14 434919 9721013 134
A15 434908 9721014 131
A16 434905 9721008 131

19
A17 434904 9721004 133
A18 434902 9721000 130
A19 434899 9720991 132
A20 434897 9720987 132
A21 434891 9720971 132
A22 434890 9720968 133
A23 434888 9720964 134
A24 434885 9720957 134
A25 434883 9720954 134
A26 434879 9720948 134
A27 434876 9720945 136
A28 434873 9720941 135
A29 434872 9720929 138
A30 434873 9720925 141
A31 434873 9720919 145
A32 434874 9720905 152
A33 434955 9720970 158
A34 434942 9720968 158
A35 434935 9720921 160
A36 434944 9720930 160
A37 434882 9720892 156
A38 434882 9720890 158
A39 434950 9720908 159
A40 434958 9720920 159
A41 434889 9720877 161
A42 434911 9720860 160
A43 434920 9720853 158

20
A44 434922 9720852 156
A45 434927 9720848 155
A46 434929 9720847 154
A47 434935 9720844 152
A48 434940 9720842 152
A49 434941 9720841 151
A50 434948 9720837 150
A51 434949 9720835 148
A52 434950 9720836 148
A53 434951 9720835 147
A54 434960 9720833 144
A55 434961 9720832 142
A56 434969 9720838 139
A57 434971 9720841 139
A58 434974 9720844 140
A59 434975 9720847 141
A60 434980 9720858 140
A61 434982 9720864 138
A62 434988 9720871 138
A63 434989 9720873 139
A64 434990 9720875 139
A65 434994 9720884 139
A66 434995 9720886 139
A67 435002 9720898 141
A68 435004 9720901 142
A69 435004 9720903 141
A70 435006 9720905 142

21
A71 435010 9720911 141
A72 435011 9720916 144
A73 435011 9720918 145
A74 435015 9720929 145
A75 435017 9720931 145
A76 435021 9720950 150
A77 435019 9720952 151
A78 435016 9720954 151
A79 435014 9720955 151
A80 435013 9720958 147
A81 435010 9720960 148
A82 435008 9720962 148
A83 435006 9720963 152
A84 435004 9720965 154
A85 435001 9720967 153
A86 434997 9720970 154
A87 434992 9720972 156
A88 434977 9720978 153
A89 434974 9720979 154
A90 434971 9720981 153
A91 434939 9721006 145
A92 434968 9720975 156
A93 434970 9720972 158
A94 434971 9720969 158
A95 434972 9720965 158
A96 434975 9720959 158
A97 434977 9720955 159

22
A98 434979 9720952 159
A99 434983 9720948 159
A100 434986 9720945 157
A101 434988 9720943 156
A102 434995 9720936 156
A103 434997 9720934 154
A104 435002 9720927 152
A105 435011 9720921 148
A106 434993 9720927 152
A107 434989 9720928 153
A108 434986 9720929 154
A109 434982 9720929 155
A110 434979 9720930 155
A111 434976 9720931 156
A112 434973 9720932 157
A113 434969 9720933 157
A114 434957 9720940 159
A115 434954 9720942 160
A116 434951 9720943 156
A117 434949 9720944 155
A118 434946 9720946 154
A119 434943 9720947 151
A120 434940 9720948 153
A121 434937 9720948 153
A122 434935 9720948 152
A123 434925 9720953 144
A124 434923 9720955 146

23
A125 434921 9720955 144
A126 434915 9720960 142
A127 434913 9720961 139
A128 434911 9720963 138
A129 434907 9720966 139
A130 434902 9720956 141
A131 434902 9720953 142
A132 434903 9720949 141
A133 434907 9720939 145
A134 434908 9720936 147
A135 434908 9720934 147
A136 434908 9720929 150
A137 434911 9720920 148
A138 434918 9720913 157
A139 434925 9720907 161
A140 434927 9720905 161
A141 434930 9720903 161
A142 434933 9720901 162
A143 434944 9720894 161
A144 434946 9720892 158
A145 434949 9720890 157
A146 434951 9720888 158
A147 434951 9720888 157
A148 434954 9720884 156
A149 434961 9720877 151
A150 434961 9720865 149
A151 434958 9720866 151

24
A152 434955 9720866 152
A153 434952 9720867 155
A154 434946 9720868 156
A155 434944 9720869 157
A156 434941 9720869 158
A157 434938 9720870 159
A158 434936 9720871 160
A159 434933 9720872 162
A160 434930 9720873 160
A161 434930 9720873 163
A162 434927 9720875 161
A163 434924 9720876 162
A164 434921 9720878 164
A165 434909 9720887 163
A166 434906 9720889 162
A167 434903 9720892 161
A168 434902 9720894 160
A169 434900 9720897 161
A170 434899 9720898 159
A171 434893 9720904 155
A172 434892 9720905 157
A173 434887 9720910 152
A174 434897 9720873 160
A175 434900 9720870 163
A176 434910 9720863 164

25
3.2. Hasil Perhitungan Cross Section
3.2.1. Perhitungan Cadangan Secara Manual
3.2.2. Perhitungan Cadangan dengan Surfer 11
Setelah melakukan perhitungan cadangan dengan metode cross section
secara manual selanjutnyan dilakukan perhitungan cadangan dengan
menggunakan surfer 11 sebagai pembanding dari hasil perhitungan cadangan
secara manual. Adapun hasil perhitungan dengan bantuan surfer 11 dengan
skala peta 1:800 sebagai berikut :

Gambar 3. 1. Peta Cross Section

26
1. A-A’.

Segment length=147.4130344

Total length=326.7693249

Total perimeter=330.5966422

Enclosed area=2853.678833

2. B-B’

Segment length=148.2940925

Total length=329.0896545

Total perimeter=333.2202796

Enclosed area=3133.532686

27
3. C-C

Segment length=147.7651224

Total length=330.8247153

Total perimeter=335.9223992

Enclosed area=3562.79655

4. D-D’

Segment length=147.5890019

Total length=332.677108

Total perimeter=338.6244059

Enclosed area=3917.748199

28
5. E-E’
Segment length=148.1173635
Total length=330.1209222
Total perimeter=331.4431259
Enclosed area=3281.446352

6. F-F’
Segment length=147.9418528
Total length=328.9247241
Total perimeter=331.4977901
Enclosed area=3349.04372

29
7. G-G’
Segment length=147.7652751
Total length=327.8567662
Total perimeter=333.1697735
Enclosed area=3511.097843

8. H-H’
Segment length=147.5890019
Total length=316.8895396
Total perimeter=318.1639606
Enclosed area=2862.806535

30
9. I-I’
Segment length=148.293484
Total length=315.8737662
Total perimeter=320.9714501
Enclosed area=3020.539963

10. J-J’
Segment length=147.9412429
Total length=303.7023522
Total perimeter=307.9540714
Enclosed area=1855.84142

31
11. K-K’
Segment length=139.4889131
Total length=302.6644237
Total perimeter=315.4086334
Enclosed area=2346.249666

12. L-L’
Segment length=147.2367608
Total length=305.4353541
Total perimeter=327.5253177
Enclosed area=3250.677766

32
13. M-M’
Segment length=146.8845198
Total length=304.4503065
Total perimeter=329.0891119
Enclosed area=3210.83759

14. N-N’
Segment length=147.9413954
Total length=305.7955975
Total perimeter=332.1336309
Enclosed area=3170.941301

33
15. O-O’
Segment length=147.0606403
Total length=304.0417529
Total perimeter=331.0169968
Enclosed area=2993.474829

16. P-P’
Segment length=146.3561582
Total length=300.4512558
Total perimeter=327.0022769
Enclosed area=2681.150298

34
17. Q-Q
Segment length=148.4696045
Total length=307.5913983
Total perimeter=339.0271156
Enclosed area=3289.825882

18. R-R’
Segment length=147.7651224
Total length=305.7605795
Total perimeter=336.3466828
Enclosed area=3003.612564

35
Tabel 3. 2. Cross Section

Jarak antar sayatan


Sayatan jarak Nilai ( Luas (cm²)
sayatan cm²)
1 1 ke 2 1 2853.678833
2 2 ke 3 1 3133.532686
3 3 ke 4 1 3562.79655
4 4 ke 5 1 3917.748199
5 5 ke 6 1 3281.446352
6 6 ke 7 1 3349.04372
7 7 ke 8 1 3511.097843
8 8 ke 9 1 2862.806535
9 9 ke 10 1 3020539963
10 10 ke 11 1 1855.84142
11 11 ke 12 1 2346.249666
12 12 ke 13 1 3250.677766
13 13 ke 14 1 3210.83759
14 14 ke 15 1 3170.941301
15 15 ke 16 1 2993.474829
16 16 Ke17 1 2681.150298
17 17 Ke 18 1 3289.825882
18 3003.612564
Total 3020592238

Volume Total

Hasil dari pehitungan cadangan menggunakan bantuan surfer 11 didapat volume


cadangan = 4036984.8770769m3 metode cross section

36
3.3. Hasil Perhitungan Metode Segitiga
a. Data Log Bor

Tabel 3. 3. Tabel Perhitungan Segitiga

Titik
Elevasi kadar kedalaman
Bor
a1 136 0,26 19
a2 148 1,56 7
a3 154 0,96 1
a4 154 0,96 1
a5 138 1,82 17
a6 142 1,78 13
a7 154 0,96 4
a8 158 1,80 8
a9 152 0,64 3
a10 146 2,11 9
a11 150 1,68 5
a12 158 1,80 8
a13 158 1,80 8
a14 152 0,64 3
a15 160 1,83 5
a16 162 1,36 3
a17 152 1,15 13
a18 142 1,78 13
a19 160 1,83 5
a20 160 1,83 5
a21 156 1,86 9
a22 142 1,78 13

37
a23 136 0,26 19

3.3.1. Data Perhitungan Luas, Kadar rata-rata, Volume, dan Tonase

Tabel 3.3.1. Perhitungan Luas, kadar rata-rata, volume, tonase

No Kadar Rata-
Block Luas rata Volume Tonase
S1 3.845 1.28 62.7 1.20384
S2 5.12 1.2 66.56 1.19808
S3 4.96 1.1 3.72 0.06138
S4 5.11 1.16 15.33 0.266742
S5 8 1.24 26.64 0.495504
S6 6.82 1.24 22.71 0.422406
S7 3.3 1.13 13.2 0.22374
S8 5.44 1.87 48.96 1.373328
S9 3.79 1.76 860.39 22.714296
S10 3.68 1.75 31.86 0.836325
S11 5.27 1.51 33.35 0.7553775
S12 5.27 1.52 29.82 0.679896
S13 7.5 1.52 42.45 0.96786
S14 5.25 1.41 33.23 0.7028145
S15 3.85 1.02 17.94 0.274482
S16 6.4 1.87 40.51 1.1363055
S17 8.6 1.62 37.23 0.904689
S18 4.51 1.61 28.54 0.689241
S19 8.2 1.5 51.9 1.16775
S20 8.19 1.43 65.52 1.405404
S21 7.35 1.58 58.8 1.39356

38
S22 6.66 1.31 64.33 1.2640845
S23 6.8 1.83 34 0.9333
S24 6.8 1.67 29.44 0.737472
S25 4.29 1.68 140.93 3.551436
S26 7.6 1.45 63.3 1.376775
S27 8.17 1.59 95.26 2.271951
S28 6.04 1.57 102.68 2.418114
S29 6.47 1.27 38.012 0.7241286
Total 173.285 42.69 9.321512 52.1502816

Metode perhitungan cadangan dengan metode poligon dalam bentuk blok-


blok dengan konsep dasar yang menyatakan bahwa seluruh karakteristik endapan
setiap blok diwakili oleh satu titik tertentu. Jarak titik bor di dalam poligon dengan
batas poligon sama dengan jarak batas poligon ke titik bor terdekat.
Di dalam blok nilai kadar diasumsikan konstan sama dengan kadar pada titik
bor di dalam poligon. Pada perhitungan terbentuk dengan total 22 titik bor/sumur uji.
Proses perhitungan luasan tiap blok menggunakan Software AutoCad 2007.

Proses perhitungan luasan menggunakan sofeware AutoCad 2007:


1. Plot titik bor/sumur uji dengan menggunakan koordinat titik bor/sumur uji
yang ada.

39
2. Buat lingkaran dengan jari-jari 30 cm pada tiap titik bor/sumur uji dengan
menggunakan tool circle .

3. Dilanjutkan dengan membuat garis menggunakan tool line pada lingkaran


yang saling berpotongan.

4. Hilangkan layer lingkaran hingga terlihat garis poligon, kemudian hapus garis

yang poligon yang saling memotong, menggunakan tool trim

40
5. Selanjutnya menghitung luas blok menggunakan command/perintah : area,
lalu klik pada tiap sudut blok kemudian enter. Luas area akan terlihat pada
jendela command

6. Setelah menghitung luas dari blok yang telah dibuat dilakukan perhitungan
luas setiap blok dan dilanjutkan dengan menghitung Volume dan Tonase
cadangan, dimana nilai kadar dan ketebalan endapan diperoleh dari data hasil
pemboran yang telah ada.

41
LOG
X Y ELEVASI LUAS KADAR KEDALAMAN VOLUME TONASE
BOR
A1 434901 9720983.302 133.5 4163.7529 1.74 28 116585.0812 3042.870619
A2 434982 9720985.394 152 5359.3296 1.81 24 128623.9104 3492.139167
A3 434915.4 9720921.863 151 3752.9456 1.85 23 86317.7488 2395.317529
A4 435008.4 9720908.585 143.5 3503.6489 1.63 18 63065.6802 1541.955881
A5 434903.8 9720869.547 163.5 4551.6978 1.65 30 136550.934 3379.635617
A6 104.4795 9720862.239 141 4360.0693 2.06 17 74121.1781 2290.344403

42
3.4. Hasil Total Cadangan Surpac

43
44
45
46
47
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
1. Perbedaan sumberdaya dan cadangan secara umum yaitu Sumberdaya
(resources) menyatakan konsentrasi alamiah suatu material di alam yang
mana sebagian darinya bisa diesktrak secara ekonomis sedangkan
Cadangan (reserve) yaitu sebagian dari sumberdaya yang bisa diesktrak
secara ekonomis.
2. Hasil perhitungan volume cadangan menggunakan metode cross section
secara manual pada skala 1:1000 diperoleh hasil = 62,355.410.81
sedangkan untuk perhitungan cadangan menggunakan surfer 11 pada skala
1:800 diperoleh volume = 4036984.8770769 m3
3. Hasil perhitungan volume cadangan menggunakan metode segitiga ialah
9. 321512 m3 serta tonasenya 52.1502816 ton.
4. Hasil perhitungan cadangan metode poligon pada skala peta 1:1000
dengan jarak daerah pengaruh 50 meter dari titik pemboran terbentuk 6
blok dengan total luasan 4360.0693 m2, volume 605264.5327 m3 dan
tonase 2290.3444 ton.
5. Surpac membantu kita untuk membuat konturing dan memodelkan
4.2. Saran
Dari praktikum yang di lakukan, diharapkan agar setelah proses pengambilan
data selesei bapak dosen bisa memberikan beberapa asisten agar pada saat
pengolahan data bisa lebih cepat dan mudah dilakukan tanpa ada kebingungan dalam
pengolahan data. Selain itu waktu di berikan agar di pergunakan dengan baik supaya
laporan penyusunan laporan bisa selesai tepat waktu.

48
DAFTAR PUSTAKA

Materi-MPC-07-Teknik Penaksiran .pdf

2013-materi-evcad-untuk-unp-sl.pdf

v
LAMPIRAN
A. Konturing
1. Data yang didutuhkan berupa data kordinat yang didapat dari GPS dan
disampan dalam file CSV atau txt.

2. Setelah itu kita buka program surpac dan buat satu folder, diberi nama
kontur yang berisi data CSV atau txt. Klik kanan dan klik set directory
kemudian import data.

vi
3. Lalu pilih data klik open dan masukan nama pada location kemudian
dilemited di isi dengan tanda (;) klik apply .

vii
4. Isi koordinat X, Y dan Z . Dengan no . 1, 2 dan 3 lalu apply

5. Akan menghasilkan file .srt kemudian drag file tersebut ke layar. Akan
muncul dilayar rangka peta dasar selanjutnya buat peta kontur dengan
membuat .dtm.

viii
ix
6. Akan menghasilkan file .dtm, drag file tersebut ke layar, akan muncul surface
dari area tersebut. Kemudian lanjutkan dengan membuat kontur. Pilih menu
SURFACE > Contouring>contour DTM file dan klik sub menu Contour DTM
file.

x
Akan tampil seperti diatas pilih file .dtm yang telah dibuat isikan Contour interval
dengan 0.5, isi Define the contour string file dengan nama kontur . define the
contour annotation details dengan nama keterangan dan annotation range diisi

xi
1,100 dan yang terakhir Define plot enhancement requirements diisi dengan nama
indeks kontur dan indeks value 3 kemudian klik apply.

1. Kemudian dilanjutkan dengan merubah warna garis kontur dan indeks


kontur dengan cara klik menu Edit >string> renumber range

xii
xiii
xiv
xv
B. Pit Desing
Pit desing yaitu tahap pembuatan jalan tambang (Ramp) yang meliputi
jalan akses menujuh tambang kemiringan dan tinggi bench.

Berikut ini langkah pengerjaan pit desing, dimulai dari pembuatan bottom pit :

1. Klik menu Edit > Layer > New, buat layer baru dengan nama bottom pit

xvi
2. Drag kontur yang telah dibuat, kemudian ketik (D) atau digitaise pada kolom
perintah lalu tekan Enter kemuduan klik pada layar untuk membentuk
botoom pit.

3. Klik menu Edit > Point > Properties dan klik pada setiap point. Isi Z value
dengan elevasi minimum pada kontur

xvii
4. Klik menu Create > Points > In line between adjacent points untuk
menambah point baru pada segment yang telah dibuat agar mudah untuk
dibuat jalan tambang.

5. Kemudian klik pada segment, akan muncul jendela seperti dibawah ini
kemudian klik apply

xviii
6. Buat jalan masuk seperti pada gambar di bawah ini.

7. Kemudian klik menu Design > Pit design > Select slope method pilih design
slope klik apply

8. Selanjutnya klik menu Design > Pit design > Set slope gradient. Pilih angel
kemudian isi nilai gradient (kemiringan bench) menurut hasil Studi Geotek.
Klik apply

xix
9. Dilanjutkan dengan membuat jalan. Klik menu Design > Pit Design > New Ramp

Kemudian klik pada kedua sisi jalan, akan muncul jendela seperti dibawah ini. Isi
Ramp name dengan jalan Ramp type dengan Anti-Clockwise (apabila jalan memutar
berlawanan arah jam) kemudian Ramp width sesuai lebar jalan yang akan dibuat dan
Ramp gradient dengan 7 pilih inside edge dan crest end toe, lalu apply

xx
Lalu buat bench height. Klik menu Design > Expand segment > By bench height.
Kemudian klik pada segment akan muncul jendela pada gambar dibawah ini kemudian
isi Bench height sesuai dengan Studi Geotek. Pilih up dan expand, klik apply

xxi
10. Klik menu Design > Expand segment > By berm width. Kemudian klik pada
bench kemudian isi Default berm width dengan sesuai studi geotek kemudian
pilih fixed width dan expand lalu apply akan muncul gambar seperti dibawah
ini. Ulangi langkah tersebut hingga pit memotong surface.

xxii
C. Block Model
1. Block model adalah data yang diinterpretasikan secara visual sebagai box atau
kotak 3 dimensi. Permodelan dan penaksiran sumberdaya mineral secara
computer didasarkan pada kerangka Model blok. Langkah-langkah pembuatan
model blok sebagai berikut.
Siapkan file kontur.str dan kontur.dtm yang telah dibuat sebelumnya, kemudian klik
menu Block model > Block model > New/Open, isi Model name dengan Block model
kemudian apply

2. Klik Get extend from string file kemudian pilih file .str lalu open

Isi User block sizeY, X, Z dengan 5, 5, 1 dan Sub blocking dengan Variable,
Minimum block sizeY, X, Z dengan 2.5, 2.5, 0.5 kemudian apply dan create model.

xxiii
`

Kemudian Save Block model yang telah dibuat lalu dilanjutkan dengan membuat
Constrains

3. Klik menu Block model > Constrains > New constrains file, akan muncul
jendela seperti dibawah ini ganti Constrains type dengan DTM pilih DTM file
dengan data dtm yang telah dibuat lalu open.
Hilangkan tanda cek pada above dan klik Add lalu beri nama pada Save
constraint to dan klik apply

xxiv
xxv
4. Klik Display > apply

Akan muncul tampilan blok seperti dibawah ini kemudian drag file Constraine

xxvi
Disini surpac membantuk kita untuk biasa memodelkan data yang kita peroleh lewat
GPS

xxvii
D. Hasil Total Cadangan Surpac
Total Cadangan Tahun Pertama

xxviii
xxix
Tahun Kedua

Tahun Ketiga

xxx
Tahun Keempat

Tahun Kelima

xxxi
xxxii

You might also like