You are on page 1of 2

Pembangunan kebun kakao memerlukan benih kakao yang bermutu tinggi.

Artinnya benih
memiliki keunggulan tertentu diantara lain produktivitas tinggi, tahan hama dan penyakit
tanaman,serta bermutu hasil yang baik dan seragam

Benih kakao yang bermutu adalahbenih kakao yang bersertifikat. Kegiatan sertifikasi
memerlukan perangkat yang dinamakan standar, baik dalam bentuk standar kebun benih
kakao, standar kebun entres, standar produksi benih kakao, standar produksi bibit kakao
semaian, standar produksi bibit klonal. Standar benih kakao yang digunakan selama ini
dirangkum dari beberapa hasil penelitian, pedoman umum budi daya tanaman kakao dan
pengalaman praktik. Berikut secara singkat akan diuraikan mengenal standar sumber
benih/entres dan standar produksi bibit semaian serta klonal.

A.Standar Kebun Benih

Buah kakao yang akan dijadikan benih diambil atau dipanen dari kebun sumber benih
yang dibangun dengan tata letak tanaman menikuti aturan tertentu. Selain itu, kebun benih
telah dimurnikan dan ditetapkan sebagai sumber benih kakao oleh direktur jendral
perkebunana atau mentri pertanian.

1.Tata Letak

Kebun sumber benih kakao yang sesuai standar didesain dengan tata biklonal atau
poliklonal

a.tata letak biklonal

tata letak biklonal adalah tata letak tanaman kakao yang tersusun dari dua klon
tanaman kakao. Satu klon tanaman kakao tersebut akan bertindak sebagai tetua jantan,
sedangkan lainnya sebagai tetua betina

berikut skemanya:

b. tata letak poliklonal

tata letak poliklonal adalah tata letak tanaman kakao tersusun lebih dari dua klon tanaman
kakao. Salah satu klon tanaman kakao bertindk sebagai tetua jantan, sedangkan yang lain
sebagai tetua betina. Berikut skemanya

2. tingkat kemurnian klon

Tingkat kemurnian klon tetua tanaman kakao di kebun sumber benih dipersyaratkan 100%
proses pemurnian calon kebun sumber benih dilakukan untuk menentukan tingkat
kemurniannya telah memenuhi syarat 100% atau harus dibenahi. Selain itu, calon kebun
benih dalam radius 100 m benas dari kebun kakao lain. Tujuannya agar terhindar dari serbuk
sari tanaman kakao lainnya.

3.populasi tanaman
Jumlah tanaman kakao utnuk kebun sumber benih sesuai standar adalah 1.100 pohon per
hektar atau jarak tanam 3m x 3m. Adapun pohon penaung tetap tanaman kakao berupa
lamtora atau gliriside sebanyak minimal 400-800 pohon per hektar.

4. pemeliharaan tanaman

Pemeliharan tanaman dikebun benih yang sesuai standar meliputi pemangkasan, pemupukan,
pengendalian hama dan penyakit, dan pegarian. Pemeliharaan berupa pemangkasan bentk
dilakukan sekali sebelum tanaman menghasilkan. Sementara itu, pemangkasan pemeliharaan
minimal empat kali setahun dan pemangkasan produksi minimal dua kali setahun.
Pemupukan disesuaikan dengan rekomendasi berdasarkan analisis tanah dan daun. Umumnya
pupuk diberikan minimal dua kali setahun. Pengendalian gulma, hama dan penyakit
dilakukan sesuai pertumbuhan gulma dan organisme pengganggu tanaman kegiatan
pemeliharaan berupa pengarian dimusim kemarau dilakukan sesuai kebutuhan dan tingkat
kekeringan

You might also like