You are on page 1of 14

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan

Saintifik pada Siswa Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Sendana

Bardiani1), Ilham Minggi 2), Asdar3)


Pendidikan Matematika, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Makassar
Email:Bardiani.Totolisi.78@gmail.com

Abstract

This research is developmental research to produce a mathematics learning tools based on


scientific approach that reach valid, effective and practical criteria on chapter sequence and
series of students at grade XI IPA Senior High School 1 Sendana. The learning tools are RPP,
student’s book and student’s worksheet. The developmental procedure of this research was 3-D
was modified from 4-D/Thiagarajan model which consisted of four stages : define, design, and
develop. The define stage consisted of: curriculum analysis, analysis characteristic of students,
concept analysis, task analysis and specification of learning objectives. The design stage consisted
of preparation of tests, format selection and initial design, then resulted mathematics teaching
tools based on scientific approach was satisfied valid criteria based on expert judgement in the
develop stage. Furthermore, a limited trial conducted with the subject of research were students of
class XI IPA 3 at Senior High School 1 Sendana. The results of limited trial shows that teaching
tools mathematics satisfied criteria: (1) effective because the classical completeness is achieved
and average of students learning outcomes are 81,38 from minimum completeness criteria are 65,
students activity is within the specified tolerance time limit, students gift positive respond to
product, and (2) practical based on the results of implementation of learning’s management
observation reaches 88.02% and teacher gift positive respond to product. Thus it is concluded
that learning tools are worthy of use because they reach valid, effective and practical criteria.

Kata Kunci: development, learning tools, scientific approach

1. PENDAHULUAN Proses pembelajaran menurut kurikulum


a. Latar Belakang 2013 menggunakan pendekatan ilmiah atau
Kurikulum merupakan bagian penting dari pendekatan saintifik. Hal ini menunjukkan
sistem pendidikan. Undang-undang Nomor 20 bahwa kegiatan pembelajaran untuk mata
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan pelajaran apapun perlu menerapkan pendekatan
Nasional dalam Pasal 1 Ayat (19) disebutkan tersebut sesuai karakteristik mata pelajaran
bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana masing-masing (Mahmudi, 2015).
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan Berdasarkan hal tersebut kegiatan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pembelajaran untuk mata pelajaran matematika
pedoman penyelenggaraan kegiatan hendaknya juga menggunakan pendekatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan saintifik sesuai dengan kurikulum 2013.
pendidikan tertentu (Kemendikbud, 2014). Menurut Marjan (2014) pendekatan ini
Dalam perkembangannya, kurikulum menekankan pada keaktifan siswa dalam
berubah sesuai dengan perubahan zaman. belajar, serta memberikan kesempatan kepada
Kurikulum yang saat ini digunakan dalam siswa untuk membangun konsep dalam
sistem pendidikan di Indonesia adalah KTSP pengetahuannya secara mandiri, membiasakan
dan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 mulai siswa dalam merumuskan, menghadapi, dan
diberlakukan secara terbatas sejak tahun 2013. menyelesaikan permasalahan yang ditemukan.

1
Ketercapaian tujuan pembelajaran 2013. Pembelajaran dalam kurikulum 2013
matematika sangat bergantung pada proses menerapkan pembelajaran yang berpusat pada
pembelajaran yang dilaksanakan guru di kelas. siswa yakni dengan diterapkannya pendekatan
Guru sebagai pengelola kegiatan belajar saintifik dalam pembelajaran.
mengajar di dalam kelas dituntut untuk Berdasarkan uraian diatas, maka penulis
menyusun perangkat pembelajaran sesuai tertarik untuk mengembangkan perangkat
dengan kurikulum dan tujuan pendidikan, serta pembelajaran matematika dengan pendekatan
mampu mengelola kegiatan pembelajaran untuk saintifik. Oleh karena itu, penulis merasa
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. terdorong untuk melakukan penelitian tentang
Dalam Permendikbud No. 22 Tahun 2016 “Pengembangan Perangkat Pembelajaran
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Matematika dengan Pendekatan Saintifik pada
Menengah disebutkan bahwa perencanaan Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sendana”.
pembelajaran meliputi penyusunan rencana Berdasarkan latar belakang di atas, maka
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk
media dan sumber belajar, perangkat penilaian menghasilkan perangkat pembelajaran
pembelajaran, dan skenario pembelajaran. matematika dengan pendekatan saintifik yang
Perangkat pembelajaran matematika disusun valid, efektif dan praktis untuk siswa kelas XI
guru berdasarkan silabus mata pelajaran IPA SMA Negeri 1 Sendana. Perangkat
matematika. Perangkat pembelajaran tersebut pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian
kemudian dijadikan pedoman dalam ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
melaksanakan proses pembelajaran di kelas. (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan
Berdasarkan hasil observasi di SMA buku siswa.
Negeri 1 Sendana diperoleh informasi bahwa
sebagian guru matematika belum mampu b. Tinjauan Pustaka
membuat perangkat pembelajaran dengan 1) Pembelajaran Matematika
pendekatan saintifik secara mandiri terutama Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
dalam pembuatan Lembar Kegiatan Siswa tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,
(LKS). Sebagian guru di SMA Negeri 1 material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur
Sendana hanya menggunakan perangkat yang saling mempengaruhi dalam mencapai
pembelajaran seperti RPP. RPP yang digunakan tujuan pembelajaran. Manusia yang terlibat
tersebut diperoleh dari teman dan internet . Hal dalam sistem pengajaran adalah guru, siswa dan
ini menunjukkan kurangnya kreativitas dan tenaga lainnya. Material meliputi buku-buku,
keterampilan guru dalam menyusun dan papan tulis, slide, audio dan video tape.
mengembangkan perangkat pembelajaran. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruangan
Penggunaan perangkat pembelajaran yang kelas, perlengkapan audio visual dan komputer.
kurang memadai juga menyebabkan siswa tidak Sedangkan prosedur meliputi jadwal dan
memiliki kesempatan untuk mengkonstruksi metode penyampaian informasi, praktik,
pengetahuannya sendiri. belajar, ujian dan sebagainya (Hamalik, 2011).
Dari hasil observasi juga diperoleh Menurut Trianto (2010) pembelajaran
informasi bahwa proses pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru untuk
matematika di kelas XI IPA SMA Negeri 1 membelajarkan siswanya dalam rangka
Sendana cenderung berpusat pada guru. Tidak mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam
adanya penggunaan buku cetak dan Lembar proses pembelajaran terjadi interaksi dua arah
Kegiatan Siswa (LKS) dalam proses dari seorang guru dan siswa, di mana antara
pembelajaran menyebabkan guru cenderung keduanya terjalin komunikasi yang intens dan
menjadi satu-satunya sumber belajar di dalam terarah menuju pada suatu target yang telah
kelas dan juga menyebabkan siswa tidak ditetapkan.
berperan aktif dalam proses pembelajaran. Sehubungan dengan pendapat di atas,
Kenyataan ini tidak sesuai dengan Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014
pembelajaran yang diharapkan pada kurikulum menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses
interaksi antar siswa dan antara siswa dengan

2
guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan dengan berbagai teknik, menganalisis data,
belajar. Pembelajaran merupakan suatu proses menarik kesimpulan dan mengomunikasikan
yang mengandung serangkaian perbuatan guru konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan
dan siswa atas dasar hubungan timbal balik (Machin, 2014).
yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk Menurut Beckmann (Atsnan, 2013)
mencapai tujuan tertentu. langkah-langkah pendekatan scientific pada
Menurut Sumarno (2014) pembelajaran pembelajaran matematika terdiri dari
matematika sekolah adalah proses penyampaian pengumpulan data dari percobaan,
materi matematika yang dilakukan oleh guru pengembangan dan penyelidikan suatu model
melalui perencanaan, pelaksanaan, dan matematika dalam bentuk representasi yang
penilaian secara berkesinambungan. Proses berbeda, dan refleksi. Pendekatan scientific
pembelajaran tersebut dirancang untuk pada kurikulum 2013 yang diterapkan di
memfasilitasi peserta didik dalam membangun Indonesia menjabarkan langkah-langkah
pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan pembelajaran tersebut menjadi lima, yaitu:
yang sudah diperoleh sebelumnya mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
menggunakan strategi tertentu dengan mengkomunikasikan (Kemendikbud, 2013).
memperhatikan karakteristik matematika Menurut Permendikbud No. 81 A Tahun
sekolah dan tingkat perkembangan mental 2013 lampiran IV tentang Pedoman Umum
siswa. Pembelajaran matematika akan Pembelajaran dinyatakan bahwa proses
bermakna apabila orientasi pembelajaran pembelajaran terdiri atas lima pengalaman
adalah pada siswa, bukan pada guru. Jadi siswa belajar pokok yaitu mengamati, menanya,
sebagai subjek belajar yang aktif untuk mengumpulkan informasi,
memperoleh pengetahuan baru tentang mengasosiasi/mengolah informasi dan
matematika. mengkomunikasikan. Lima pengalaman belajar
Berdasarkan uraian di atas, dapat tersebut merupakan langkah pembelajaran
disimpulkan bahwa pembelajaran matematika saintifik yang dijelaskan sebagai berikut.
merupakan proses interaksi antara siswa, guru 1. Mengamati
dan lingkungan yang sengaja dirancang untuk Kegiatan mengamati yang dimaksud
memfasilitasi proses belajar matematika dalam adalah mengamati fakta matematika yang
suatu kondisi yang terencana dan terarah. dibagi menjadi dua pengertian yaitu
Proses belajar tersebut bertujuan agar siswa pengamatan nyata fenomena alam atau
memperoleh pengalaman belajar matematika lingkungan dan pengamatan objek
dan mencapai tujuan belajar matematika yang matematika. Pengamatan fenomena alam
telah ditetapkan akan menghasilkan suatu fakta yang
dituangkan dalam bahasa matematika.
2) Pembelajaran Saintifik dalam Secara mudah dapat dipahami seperti
Pembelajaran Matematika halnya matematika kontekstual.
Pendekatan saintifik atau ilmiah
Sedangkan pengamatan objek matematika
merupakan suatu cara atau mekanisme
lebih tepat dikatakan sebagai pengumpulan
pembelajaran untuk memfasilitasi siswa agar
dan pemahaman kebenaran matematika.
mendapatkan pengetahuan atau keterampilan
Fakta yang didapatkan dapat berupa
dengan prosedur yang didasarkan pada suatu
definisi, aksioma, postulat, teorema, sifat,
metode ilmiah (Kemendikbud, 2013).
grafik dan lain sebagainya
Pembelajaran melalui pendekatan saintifik
adalah proses pembelajaran yang dirancang
2. Menanya
Kegiatan menanya dapat
sedemikian rupa agar siswa secara aktif
membangkitkan pemikiran yang divergen.
mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip
Untuk menggalinya dapat dilakukan
melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
dengan memanfaatkan solusi sementara
mengidentifikasi atau menemukan masalah),
yang mereka hasilkan selanjutnya
merumuskan masalah, mengajukan atau
dibangkitkan alternatif yang mungkin dari
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data

3
solusi itu agar timbul pertanyaan baru. guru dalam pembelajaran. Perencanaan
Dalam hal ini guru tidak boleh memberi akan mempermudah dalam menentukan
tahu, guru hanya memberikan pertanyaan target ketercapaian sebelum pelaksanaan
pancingan, sampai siswa sendiri yang dilakukan, menentukan langkah-langkah
menyelesaikan dan mencari alternatif yang yang harus dijalankan selama pelaksanaan,
lain. dan mempermudah dalam evaluasi setelah
3. Mengumpulkan informasi proses pelaksanaan.
Mengumpulkan informasi dalam Dalam Permendikbud No. 22 Tahun
matematika tidak terbatas pada hasil 2016 tentang Standar Proses Pendidikan
pengumpulan fakta nyata (konkret) dari Dasar dan Menengah disebutkan bahwa
pengamatan maupun hasil percobaan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
namun dapat pula dipahami sebagai adalah rencana pembelajaran yang
pengumpulan kebenaran matematis. dikembangkan dari suatu materi pokok
Penuangannya bisa saja berupa teorema, atau tema tertentu yang mengacu pada
sifat atau konsep yang berhubungan silabus. RPP mencakup: (1) identitas
dengan konsep yang dibahas.. sekolah, (2) identitas mata pelajaran, (3)
4. Mengasosiasi/mengolah informasi kelas/semester; (4) materi pokok; (5)
Asosiasi (associating) dapat dimaknai alokasi waktu; (6) tujuan pembelajaran, (7)
sebagai penalaran dan dapat juga KD dan indikator pencapaian kompetensi;
bermakna sebagai akibat (reasoning). Ada (8) materi pembelajaran (9) metode
dua cara menalar, yaitu penalaran induktif pembelajaran; (10) media, alat dan sumber
dan penalaran deduktif. Pada kegiatan belajar; (11) langkah-langkah kegiatan
asosiasi atau mengolah informasi, konsep pembelajaran; dan (12) penilaian hasil
dapat diperluas sebagai akibat dari pembelajaran.
pengumpulan informasi. b. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
5. Mengkomunikasikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah
Pengertian mengkomunikasikan disini panduan siswa yang digunakan untuk
dapat diartikan secara sempit yaitu melakukan kegiatan penyelidikan atau
menunjukkan atau membuktikan dan pemecahan masalah. Lembar kegiatan
dituangkan dalam bahasa tulis dan bahasa siswa dapat berupa panduan untuk
lisan (presentasi). pengembangan aspek kognitif dalam
bentuk panduan eksperimen atau
3) Perangkat Pembelajaran Matematika demonstrasi dalam pembelajaran.
Perangkat pembelajaran adalah sejumlah Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
bahan, alat, media, petunjuk atau pedoman merupakan lembaran-lembaran yang
yang digunakan guru dan siswa untuk memuat sekumpulan kegiatan-kegiatan
melakukan proses pembelajaran di kelas. mendasar yang harus dilakukan oleh siswa
Perangkat pembelajaran tersebut diharapkan untuk memaksimalkan pemahaman dalam
dapat membantu guru dan siswa menciptakan upaya pembentukan kemampuan dasar
pembelajaran yang efektif guna mencapai sesuai indikator pencapaian hasil belajar
tujuan yang diinginkan (Cahyani, 2014). yang harus ditempuh (Trianto, 2010).
Perangkat pembelajaran yang akan c. Buku Siswa
dikembangkan dalam penelitian ini dibatasi Buku siswa merupakan buku
pada pengembangan Rencana Pelaksanaan pegangan siswa yang memuat materi yang
Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa akan dipelajari siswa dalam proses
(LKS) dan buku siswa pada pembelajaran pembelajaran dan dilengkapi dengan soal-
matematika kelas XI IPA SMA. soal latihan. Buku siswa disusun
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan kurikulum matematika yang
Rencana pelaksanaan pembelajaran berlaku sesuai dengan jenjang pendidikan
adalah sebuah panduan yang digunakan siswa. Buku siswa disusun dengan

4
dilengkapi masalah atau pertanyaan- b. Lokasi dan Subjek Uji Coba
pertanyaan yang mendukung terjadinya Pembelajaran
proses pembelajaran dengan pendekatan Uji coba perangkat pembelajaran
saintifik dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sendana yang
beralamat di Jl. Kemakmuran No. 20 Somba
4) Model Pengembangan Perangkat kabupaten Majene propinsi Sulawesi barat.
Pembelajaran Matematika Subjek uji coba adalah siswa kelas XI IPA 3
Metode penelitian dan pengembangan SMA Negeri 1 Sendana tahun pelajaran
adalah metode penelitian yang digunakan untuk 2017/2018.
menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2013). c. Prosedur Penelitian
Dalam pengembangan perangkat Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga
pembelajaran ini, peneliti menggunakan model tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan
4-D. Adapun tahapan dari model 4-D dan tahap analisis data.
dijelaskan secara singkat sebagai berikut. 1. Tahap Persiapan
1) Tahap Pendefinisian (define) a. Menelaah kurikulum SMA kelas XI
Kegiatan yang dilakukan adalah pada untuk pelajaran matematika.
tahap ini yaitu pengumpulan informasi- b. Mengembangkan perangkat
informasi berkaitan dengan produk yang pembelajaran matematika meliputi
dikembangkan. Tahap ini meliputi 5 langkah rencana pelaksanaan pembelajaran, buku
pokok, yaitu analisis kurikulum, analisis siswa dan lembar kegiatan siswa.
siswa, analisis konsep, analisis tugas dan 2. Tahap Pelaksanaan
perumusan tujuan pembelajaran. a. Melaksanakan pembelajaran matematika
2) Tahap Perancangan (design) di kelas XI IPA 3 menggunakan
Pada tahap ini dilakukan perencanaan perangkat pembelajaran matematika
dan perancangan awal perangkat dengan pendekatan saintifik yang
pembelajaran. Langkah-langkah yang dikembangkan.
dilakukan pada tahap ini adalah penyusunan b. Selama proses pembelajaran berlangsung
tes, pemilihan format dan perancangan awal dilakukan pengamatan aktivitas siswa
dari pengembangan perangkat. dan guru dalam mengelola pembelajaran.
3) Tahap pengembangan (develop) Kemudian di akhir pelaksanaan
Pada tahap pengembangan, rancangan pembelajaran siswa diberikan tes hasil
awal perangkat pembelajaran divalidasi oleh belajar dan angket respon.
para ahli. Kemudian perangkat pembelajaran 3. Tahap Analisis Data
yang telah direvisi berdasarkan masukan Kegiatan pada tahap ini adalah
dari para ahli diujicobakan dalam proses menganalisis data yang diperoleh dari tahap
pembelajaran. pelaksanaan pembelajaran matematika
4) Tahap penyebaran (disseminate) dengan menggunakan .perangkat yang
Pada tahap ini, perangkat yang telah dikembangkan.
dikembangkan disebar untuk digunakan
pada skala yang lebih luas, misalnya di kelas d. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
lain, di sekolah lain, atau oleh guru yang Matematika
lain. Akan tetapi, dalam penelitian ini tahap Model pengembangan yang digunakan
penyebaran tidak dilaksanakan karena adalah model 4-D. Tahapan dari model tersebut
keterbatasan waktu dan biaya. dijelaskan sebagai berikut.

2. METODE PENELITIAN 1. Tahap pendefinisian (define)


a. Jenis Penelitian a. Analisis kurikulum
Jenis penelitian ini merupakan jenis Tujuan dari analisis kurikulum adalah
penelitian pengembangan (Research and untuk memperoleh kompetensi inti dan
Development). kompetensi dasar yang digunakan sebagai

5
acuan dalam mengembangkan perangkat mendapatkan masukan dan saran.
pembelajaran yang akan disusun. Selanjutnya dilakukan validasi perangkat
b. Analisis Siswa pembelajaran oleh para ahli (validator)
Analisis siswa dilakukan untuk yang berkompeten. Perangkat
menelaah karakter siswa kelas XI SMA pembelajaran draft I kemudian direvisi
Negeri 1 Sendana yang meliputi latar berdasarkan saran dan masukan dari
belakang pengetahuan, bahasa yang validator untuk menghasilkan perangkat
digunakan dan perkembangan kognitif pembelajaran draft II.
siswa. b. Uji coba
c. Analisis konsep Perangkat pembelajaran draft II
Analisis konsep dilakukan untuk selanjutnya diujicobakan di kelas XI IPA 3
mengidentifikasi, merinci dan menyusun di SMA Negeri 1 Sendana untuk
secara sistematis konsep-konsep utama mengetahui keefektifan dan kepraktisan
yang akan dipelajari siswa. dari perangkat pembelajaran yang
d. Analisis tugas dikembangkan.
Analisis tugas dilakukan dengan Hasil ujicoba digunakan sebagai bahan
mengidentifikasi keterampilan utama yang pertimbangan untuk merevisi perangkat
diperlukan untuk merancang tugas-tugas pembelajaran draft II. Setelah uji coba
yang harus dikuasai siswa setelah terbatas dilakukan, perangkat
mengikuti pembelajaran. pembelajaran draft II direvisi untuk
e. Perumusan tujuan pembelajaran menghasilkan perangkat pembelajaran
Dalam kegiatan ini dirumuskan draft III sebagai draft akhir.
indikator pencapaian hasil belajar dan
4. Tahap penyebaran (disseminate)
tujuan pembelajaran dengan mengacu pada
Langkah yang dilakukan pada tahap ini
kompetensi dasar.
adalah penyebarluasan perangkat
2. Tahap perancangan (design) pembelajaran untuk digunakan di SMA
a. Penyusunan Tes Negeri 1 Sendana. Akan tetapi, karena
penyusunan tes untuk mengetahui keterbatasan waktu dan biaya tahap
sejauh mana tingkat penguasaan siswa penyebaran dalam penelitian ini tidak
terhadap materi yang telah diajarkan. dilaksanakan.
b. Pemilihan Format
Format yang digunakan dalam e. Instrumen Penelitian dan Teknik
pengembangan perangkat pembelajaran Pengumpulan Data
yang dikembangkan tersebut yaitu Adapun instrumen yang digunakan dalam
mengikuti pedoman yang berlaku dalam penelitian ini adalah lembar penilaian perangkat
kurikulum 2013. pembelajaran, lembar pengamatan aktivitas
c. Perancangan Awal Perangkat siswa, lembar pengamatan pengelolaan
Pembelajaran pembelajaran, angket respon siswa, angket
Perancangan awal dari pengembangan respon guru, dan tes hasil belajar.
perangkat pembelajaran ini meliputi Teknik pengumpulan data yang digunakan
penyusunan Rencana Pelaksanaan dalam penelitian ini yaitu observasi, tes dan
Pembelajaran (RPP), buku siswa dan angket.
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang
selanjutnya disebut dengan perangkat f. Teknik Analisis Data
1) Analisis Kevalidan Perangkat Pembelajaran
pembelajaran Draft I.
dengan Pendekatan Saintifik
3. Tahap pengembangan (develop) Uji validitas data yang digunakan adalah
a. Penilaian para ahli uji validitas internal instrumen, meliputi
Draft I kemudian dikonsultasikan pengujian validitas konstruk/Construct
kepada dosen pembimbing guna Validity dan validitas isi/Content Validity.

6
Berdasarkan data hasil penilaian kevalidan, 3) Tingkat penguasaan 55≤S<65
dihitung nilai rata-rata V dari V1 dan V2 , dikategorikan sedang,
dimana : 4) Tingkat penguasaan 35≤S<55
V1 = nilai rata-rata yang diperoleh dari dikategorikan rendah,
validator pertama 5) Tingkat penguasaan 0≤S<35
V2 = nilai rata-rata yang diperoleh dari dikategorikan sangat rendah.
validator kedua Untuk mencapai ketuntasan individu,
Nilai ̅ ini, selanjutnya dikonversi ke seorang siswa harus memenuhi ketuntasan
dalam interval penentuan kategori validitas minimal yaitu 65. Sedangkan ketuntasan
menurut Bloom, dkk (Mulbar, 2015) sebagai klasikal dilihat dari persentase siswa yang
berikut: mencapai skor minimal. Persentase
4,5 ≤ ̅ ≤ 5 berarti SV (Sangat Valid) ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu
3,5 ≤ ̅ < 4,5 berarti V (Valid) 85%.
2,5 ≤ ̅ < 3,5 berarti CV (Cukup Valid) b. Analisis Aktivitas Siswa
1,5 ≤ ̅ < 2,5 berarti KV (Kurang Valid) Data hasil observasi aktivitas siswa
0 ≤ ̅ < 1,5 berarti TV (Tidak Valid) selama pembelajaran dianalisis dan
Perangkat pembelajaran matematika dideskripsikan. Menurut Darwis (Asyari,
dengan pendekatan saintifik yang sedang 2009) untuk mencari rata-rata frekuensi
dikembangkan dikatakan valid jika nilai ̅ dan rata-rata persentase waktu yang
untuk keseluruhan aspek minimal berada digunakan siswa melakukan aktivitas
dalam kategori “Valid”. ditentukan melalui langkah berikut:
2) Analisis Keefektifan Perangkat 1) Hasil pengamatan aktivitas siswa untuk
Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik setiap indikator dalam satu kali
a. Analisis Hasil Belajar Siswa pertemuan ditentukan frekuensinya dan
Analisis dilakukan terhadap skor-skor dicari rata-rata frekuensinya.
yang diperoleh siswa dari tes hasil belajar Selanjutnya, ditentukan frekuensi rata-
yang diberikan pada pertemuan terakhir. rata dari rata-rata frekuensi untuk
Rentang skor yang digunakan dalam tes ini beberapa kali pertemuan.
adalah 0 sampai 100 dengan KKM untuk 2) Mencari persentase frekuensi setiap
mata pelajaran matematika di SMA Negeri indikator dengan cara membagi
1 Sendana yaitu 65. Analisis data hasil besarnya frekuensi dengan jumlah
belajar dilakukan dengan langkah-langkah frekuensi untuk semua indikator.
sebagai berikut: Kemudian hasil pembagian dikali
1. Menghitung skor dan menentukan 100%. Selanjutnya, dicari rata-rata
ketuntasan belajar siswa berdasarkan persentase waktu untuk beberapa kali
KKM yang telah ditetapkan. pertemuan dan dimasukkan dalam tabel
2. Menghitung persentase ketuntasan hasil rata-rata persentase aktivitas siswa
belajar siswa. untuk setiap kategori aktivitas siswa.
3. Mengkategorikan hasil ketuntasan siswa Selanjutnya, persentase waktu untuk
berdasarkan kategorisasi standar yang setiap indikator dirujuk terhadap kriteria
ditetapkan oleh Departemen Pendidikan pencapaian waktu ideal aktivitas siswa.
Nasional (Amir, 2015). Aktivitas siswa dikatakan ideal apabila
setiap aktivitas siswa memenuhi interval
Skor kemampuan menyelesaikan toleransi Persentase Waktu Indikator
masalah atau soal-soal matematika pada (PWI) yang telah ditetapkan.
siswa (Amir, 2015) adalah sebagai berikut:
1) Tingkat penguasaan 85≤S≤100 c. Analisis Respon Siswa
dikategorikan sangat tinggi, Kegiatan yang dilakukan untuk
2) Tingkat penguasaan 65≤S<85 menganalisis data respon siswa adalah
dikategorikan tinggi, sebagai berikut:

7
1) Menghitung banyaknya siswa yang b. Analisis Respon Guru
memberi respon positif sesuai dengan Kegiatan yang dilakukan untuk
aspek yang ditanyakan. menganalisis data respon guru terhadap
2) Menghitung persentase dari jawaban penggunaan perangkat pembelajaran
angket. matematika dengan pendekatan saintifik
3) Menentukan kategori untuk respon adalah sebagai berikut :
positif siswa dengan mencocokkan 1) Menghitung banyaknya respon positif
hasil persentase dengan kriteria yang yang diberikan oleh guru sesuai dengan
ditetapkan. aspek yang ditanyakan.
4) Jika hasil analisis menunjukkan bahwa 2) Menghitung persentase jawaban
respon siswa belum positif, maka angket.
dilakukan revisi terhadap perangkat 3) Menentukan kategori untuk respon
yang sedang dikembangkan. positif guru dengan mencocokkan hasil
Kriteria yang digunakan untuk persentase dengan kriteria yang
menyatakan bahwa para siswa memilliki ditetapkan.
respon positif terhadap perangkat 4) Jika hasil analisis menunjukkan bahwa
pembelajaran yaitu merujuk pada kriteria respon guru belum positif, maka
yang ditetapkan oleh Darwis (Asyari,2009) dilakukan revisi terhadap perangkat
bahwa 50% dari mereka memberi respon pembelajaran yang tengah
positif terhadap 70% dari jumlah aspek dikembangkan.
yang ditanyakan. Kriteria yang ditetapkan untuk
3) Analisis Kepraktisan Perangkat menyatakan bahwa guru memiliki respon
Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik positif terhadap perangkat pembelajaran
a. Analisis Keterlaksanaan Pengelolaan adalah guru memberi respons positif
Pembelajaran minimal 70% terhadap pernyataan yang
diberikan dalam angket.
Langkah-langkah analisis kuantitatif
keterlaksanaan pengelolaan pembelajaran 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah sebagai berikut:
a. Hasil Penelitian
1) Menghitung rata-rata kemampuan guru
1) Tahap Pendefinisian
mengelola pembelajaran dari
a) Analisis Kurikulum
pertemuan pertama hingga pertemuan
Sekolah SMA Negeri 1 Sendana
terakhir untuk setiap kegiatan.
menggunakan Kurikulum 2013 (K13).
2) Mencari persentase rata-rata dengan
Khususnya pada jenjang kelas XI
membagi rata-rata kemampuan guru
menggunakan kurikulum 2013 revisi
dengan skor maksimal, kemudian
2016. Pada penelitian ini, peneliti
dikalikan 100%.
memilih materi Barisan dan Deret
3) Menghitung rata-rata persentase
dengan kompetensi dasar yakni 3.6
kemampuan guru mengelola
Menggeneralisasi pola bilangan dan
pembelajaran untuk seluruh kegiatan
jumlah pada barisan Aritmetika dan
yang kemudian digunakan sebagai
Geometri dan 4.6 Menggunakan pola
persentase keterlaksanaan pengelolaan
barisan aritmetika atau geometri untuk
pembelajaran. menyajikan dan menyelesaikan masalah
Kriteria yang digunakan untuk kontekstual (termasuk pertumbuhan,
menentukan pengelolaan pembelajaran peluruhan, bunga majemuk, dan anuitas).
menggunakan perangkat pembelajaran b) Analisis Siswa
yang dikembangkan terlaksana dengan Kemampuan akademik siswa kelas XI
baik apabila keterlaksanaan pengelolaan IPA SMA Negeri 1 Sendana dapat
pembelajaran mencapai 75%. dikatakan baik secara menyeluruh, hanya
saja beberapa siswa masih perlu

8
dibimbing. Siswa juga telah mempelajari 9. mmenyelesaikan masalah kontekstual
materi Fungsi dengan domain bilangan berkaitan dengan barisan dan deret
asli sebagai materi prasyarat untuk dengan menggunakan pola barisan
mempelajari materi Barisan dan Deret. aritmetika atau geometri
Dalam pelaksanaan pembelajaran siswa
2) Tahap Perancangan
menggunakan bahasa Indonesia. Siswa
a) Penyusunan Tes
SMA kelas XI SMA pada umumnya
Pada tahap ini disusun instrumen
berusia diantara 16-17 tahun.
tentang tes kemampuan matematika
Berdasarkan teori perkembangan kognitif
siswa dalam hal ini adalah tes hasil
piaget, anak yang umurnya berkisar 16-
belajar siswa yang diberikan setelah
17 tahun berada pada tingkat operasional
mempelajari materi Barisan dan Deret
formal. Dalam tahap ini siswa mampu
untuk melihat perkembangan kognitif
menggunakan hipotesis dan
siswa atau ketercapaian tujuan
menggunakan prinsip-prinsip abstrak
pembelajaran.
c) Analisis Konsep b) Pemilihan Format
Analisis konsep berdasarkan garis Pemilihan format dalam
besar materi Barisan dan Deret dengan pengembangan perangkat pembelajaran
mengacu pada kurikulum 2013. meliputi : perangkat pembelajaran yakni
d) Analisis Tugas RPP, buku siswa dan LKS mengacu pada
Analisis tugas pokok bahasan Barisan kurikulum 2013 dan pendekatan yang
dan Deret, diperoleh beberapa tugas- digunakan. Model pembelajaran yang
tugas yang mengarahkan kemampuan digunakan adalah model discovery
siswa untuk menyelesaikan tugas-tugas learning dengan pendekatan saintifik
sehingga tujuan pembelajaran dapat Komponen-komponen RPP meliputi:
tercapai. Adapun tugas-tugas tersebut (1) identitas sekolah, (2) identitas mata
diberikan secara individu dan kelompok. pelajaran,(3) kelas/semester; (4) materi
e) Perumusan Tujuan Pembelajaran pokok; (5) alokasi waktu; (6) tujuan
Melalui proses mengamati, menanya, pembelajaran, (7) KD dan indikator
mengumpulkan informasi, mengolah pencapaian kompetensi; (8) materi
informasi (mengasosiasikan), dan pembelajaran (9) metode pembelajaran;
mengkomunikasikan hasil mengolah (10) media, alat dan sumber belajar; (11)
informasi siswa dapat: langkah-langkah kegiatan pembelajaran;
1. Menjelaskan pengertian barisan dan dan (12) penilaian hasil pembelajaran.
deret Buku siswa memiliki komponen-
2. Menentukan pola suatu barisan komponen berupa: (a) identitas/ judul
bilangan buku, (b) diagram/peta konsep materi,
3. Menentukan suku ke-n dari suatu (c) tujuan pembelajaran, (d) materi, (e)
barisan bilangan gambar/ilustrasi, (f) soal latihan, dan
4. Menentukan suku ke-n dari suatu (g) rangkuman
barisan aritmetika LKS yang dikembangkan terdiri dari
5. Menentukan jumlah n suku pertama beberapa komponen yaitu: (1) judul
dari suatu barisan aritmetika LKS; (2) tempat pengisian identitas
6. Menentukan suku ke-n dari suatu siswa; (3) panduan/petunjuk; (4) tujuan
barisan geometri pembelajaran; (5) latihan soal; dan (6)
7. Menentukan jumlah n suku pertama ringkasan materi atau kesimpulan
dari suatu barisan geometri c) Perancangan Awal Perangkat
8. Menyajikan model dari suatu masalah Pembelajaran
nyata yang berkaitan dengan barisan Pada tahap ini disusun perangkat
aritmetika atau geometri pembelajaran berupa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku

9
siswa, dan Lembar Kegiatan Siswa Tabel 4.16 Statistik Skor Hasil Belajar
(LKS) selanjutnya disebut dengan Matematika Siswa
perangkat pembelajaran Draft I. Variabel Nilai Statistik
Subjek Penelitian 31
3) Tahap Pengembangan Skor Ideal 100
a) Analisis Validitas Perangkat Mean 81,38
Pembelajaran Median 81
Pada tahap ini, para ahli menilai Standar Deviasi 7,9148
perangkat pembelajaran draft I. Penilaian Rentang Skor 30
oleh para ahli (validator) meliputi Skor Maksimum 100
validitas isi dan validitas konstruk. Hasil Skor Minimum 70
validasi dari para ahli digunakan sebagai Tabel di atas menunjukkan bahwa
dasar untuk melakukan revisi terhadap seluruh siswa memenuhi Kriteria
perangkat pembelajaran matematika Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu
dengan pendekatan saintifik. siswa yang memperoleh skor 65-100.
Adapun penilaian ahli terhadap Jadi, nilai ketuntasan klasikal tercapai
perangkat yang dikembangkan disajikan karena 100% siswa memenuhi kriteria
dalam tabel berikut. ketuntasan minimal.
Tabel 4.15
Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran 2) Data Aktivitas Siswa
Skor Rata-rata Data hasil pengamatan aktivitas
Perangkat Status
Penilaian siswa selama proses pembelajaran
RPP 4,12 Valid menunjukkan bahwa dari semua
Buku Siswa 4,00 Valid kategori aktivitas siswa yang diamati
LKS 4,19 Valid memenuhi interval toleransi
Berdasarkaan kriteria kevalidan yang Persentase Waktu Indikator (PWI)
telah dibahas pada Bab III, maka yang ditentukan.
perangkat pembelajaran dengan 3) Data Respon Siswa
pendekatan saintifik yang disebutkan Analisis data respon siswa
pada tabel diatas telah memiliki derajat menunjukkan bahwa rata-rata 94%
validitas yang memadai dan layak untuk siswa merasa senang terhadap
diujicobakan. komponen pembelajaran seperti
s

b) Analisis Keefektifan Perangkat materi pembelajaran, buku, LKS,


Pembelajaran suasana pembelajaran dan cara guru
Keefektifan perangkat pembelajaran mengajar dan rata-rata 67,74% siswa
diperoleh dari data hasil uji coba yaitu menganggap komponen pembelajaran
data hasil belajar siswa, hasil tersebut baru baginya. 90,32% siswa
pengamatan aktivitas siswa dan respon berminat untuk mengikuti
siswa terhadap kegiatan dan perangkat pembelajaran seperti yang telah
pembelajaran matematika dengan diikuti sebelumnya. Rata-rata 94,62%
pendekatan saintifik. Adapun hasil siswa mengerti dengan jelas bahasa
analisis datanya dapat dilihat sebagai yang digunakan dalam LKS, buku
berikut. siswa dan bahasa yang digunakan
1) Data Hasil Belajar Matematika Siswa guru dalam menjelaskan. Rata-rata
Hasil belajar siswa kelas XI IPA 3 95,16% siswa merasa tertarik dengan
SMA Negeri 1 Sendana setelah tampilan (tulisan/ilustrasi/gambar)
menggunakan perangkat yang terdapat dalam buku siswa dan
pembelajaran matematika dengan LKS. Rata-rata 93,55% siswa
pendekatan saintifik dapat dilihat merasakan ada kemajuan setelah
pada tabel berikut. pembelajaran (seperti mudah
memahami, bersemangat dalam

10
belajar, lebih bertanggung jawab pada Berdasarkan tabel 21 di atas dapat
tugas, mampu mengkomunikasikan diketahui bahwa respon guru terhadap
ide dan bekerjasama, dll). 96,77% perangkat pembelajaran matematika
siswa setuju jika dalam proses dengan pendekatan saintifik sebesar
pembelajaran guru menggunakan 84,25%, artinya respon guru positif
perangkat pembelajaran matematika
seperti yang telah digunakan dalam b. Pembahasan
proses pembelajaran. Dari seluruh Penelitian ini merupakan penelitian
aspek yang ditanyakan sekitar 89,59% pengembangan dengan menggunakan model 4-
siswa memberikan respon positip. Hal D Thiagarajan yang direvisi menjadi 3-D.
ini juga menunjukkan bahwa siswa Produk yang dikembangkan adalah perangkat
memilki respon positip terhadap pembelajaran matematika dengan saintifik
perangkat pembelajaran matematika meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dengan pendekatan saintifik. (RPP), buku siswa dan Lembar Kegiatan Siswa
(LKS).
c) Analisis Kepraktisan Perangkat Pembelajaran melalui pendekatan saintifik
Pembelajaran adalah proses pembelajaran yang dirancang
1) Data Hasil Pengamatan sedemikian rupa agar siswa secara aktif
Keterlaksanaan Pengelolaan mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip
Pembelajaran melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
Rata-rata total keterlaksanaan mengidentifikasi atau menemukan masalah),
pengelolaan pembelajaran oleh guru merumuskan masalah, mengajukan atau
selama 5 pertemuan yaitu 88,02%. merumuskan hipotesis, mengumpulkan data
Artinya dari keseluruhan aspek dengan berbagai teknik, menganalisis data,
kegiatan guru, sebesar 88,02% dapat menarik kesimpulan dan mengomunikasikan
terlaksana dengan baik selama konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan
pembelajaran menggunakan (Machin, 2014).
perangkat pembelajaran matematika Pengembangan perangkat pembelajaran
dengan pendekatan saintifik. matematika dengan pendekatan saintifik ini
Berdasarkan rata-rata total dilakukan melalui tahap pendefinisian/define,
keterlaksanaan pengelolaan dan perencanaan/design dan tahap
pembelajaran tersebut maka kriteria pengembangan/develop.
yang ditetapkan tercapai yaitu Tahap pendefinisian/define meliputi 5
keterlaksanaan pengelolaan langkah pokok, yaitu analisis kurikulum yang
pembelajaran mencapai 75 %. bertujuan untuk mengetahui kompetensi inti
2) Data Respon Guru dan kompetensi dasar yang digunakan siswa
Respon guru matematika kelas XI kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Sendana.
IPA SMA Negeri 1 Sendana terhadap Analisis siswa dilakukan untuk menelaah
perangkat pembelajaran matematika karakter siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1
dengan pendekatan saintifik dapat Sendana yang meliputi latar belakang
dilihat dalam tabel berikut pengetahuan, bahasa yang digunakan dan
perkembangan kognitif siswa. Analisis konsep
Tabel 4.21 Hasil Respon Guru untuk mengetahui secara garis besar materi
No Aspek Respon guru yang akan diajarkan kepada siswa kelas XI IPA
3 SMA Negeri 1 Sendana. Analisis tugas
1 Materi 3,5 digunakan untuk mengetahui kemampuan yang
2 Penyajian 3,67 dibutuhkan siswa untuk menyelesaikan tugas-
3 Bahasa 3 tugas yang diberikan sehingga tujuan
4 Kegiatan Pembelajaran 3,33 pembelajaran dapat tercapai. Perumusan tujuan
Rata-rata total respon 3,37 pembelajaran dilakukan untuk memperoleh
Persentase 84,25 % indikator pencapaian kompetensi dan tujuan

11
pembelajaran. Informasi yang diperoleh dalam kategori pada setiap pertemuan adalah efektif
tahap pendefinisian ini, akan digunakan dalam yang menunjukkan bahwa siswa antusias dan
penyusunan rancangan awal perangkat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
pembelajaran yang dikembangkan. Selain itu, siswa yang memberikan respon
Tahap perancangan/design, kegiatan yang positip terhadap seluruh aspek yang ditanyakan
dilakukan pada tahap ini adalah penyusunan sekitar 89,59%. Hal ini menunjukkan bahwa
instrumen tentang tes kemampuan siswa untuk siswa memilki respon positip terhadap
materi yang diajarkan, pemilihan format untuk perangkat pembelajaran matematika dengan
perangkat pembelajaran yang akan pendekatan saintifik yang dikembangkan.
dikembangkan dan kemudian menyusun Berdasarkan hasil analisis data yang
rancangan awal dari perangkat pembelajaran diperoleh dari uji coba produk dengan merujuk
berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Amir (2015) yaitu ketuntasan klasikal
(RPP), buku siswa dan LKS dengan tercapai, siswa tergolong aktif dalam
menggunakan pendekatan saintifik. pembelajaran dan respon siswa terhadap
Tahap pengembangan/develop, pada tahap perangkat pembelajaran juga positif maka
ini dilakukan penilaian terhadap perangkat oleh kriteria keefektifan perangkat pembelajaran
para ahli/validator. Perangkat pembelajaran tercapai.
yang telah divalidasi dan direvisi berdasarkan Data kepraktisan perangkat pembelajaran
saran dari validator kemudian diujicobakan matematika dengan pendekatan saintifik
pada siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 ditinjau dari hasil pengamatan keterlaksanaan
Sendana. pengelolaan pembelajaran dengan
Hasil analisis deskriptif secara kuantitatif, menggunakan perangkat dan respon guru
kelayakan/validitas perangkat pembelajaran matematika terhadap perangkat pembelajaran
matematika dengan pendekatan saintifik yang dikembangkan.
meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Hasil pengamatan keterlaksanaan
(RPP), buku siswa dan Lembar Kegiatan Siswa pengelolaan pembelajaran oleh guru
(LKS) dan instrumen pendukung menunjukkan menunjukkan total keterlaksanaan pengelolaan
bahwa perangkat pembelajaran matematika pembelajaran oleh guru selama 5 pertemuan
dengan pendekatan saintifik yang lebih dari 75% yaitu 88,02%. Artinya dari
dikembangkan, dinyatakan valid. Perangkat keseluruhan aspek kegiatan guru, sebesar
pembelajaran matematika dengan pendekatan 88,02% dapat terlaksana dengan baik selama
saintifik tersebut kemudian diujicobakan di pembelajaran menggunakan perangkat
kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Sendana. pembelajaran matematika dengan pendekatan
Hasil analisis deskriptif secara kuantitatif, saintifik. Selain itu, respon guru matematika
penguaasan matematika setelah diberi tindakan kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sendana terhadap
pada tes hasil belajar menunjukkan bahwa hasil perangkat pembelajaran matematika dengan
belajar matematika siswa kelas XI IPA 3 SMA pendekatan saintifik mencapai 84,25%, artinya
Negeri 1 Sendana pada pokok bahasan Barisan respon guru positif.
dan Deret yang diajarkan dengan menggunakan Berdasarkan keterlaksanaan pengelolaan
perangkat pembelajaran matematika dengan pembelajaran dan respon guru tersebut, maka
pendekatan saintifik dikategorikan tinggi. Hal kriteria kepraktisan perangkat pembelajaran
ini terlihat dari skor rata-rata yaitu 81,38 yang dalam penelitian ini tercapai.
berada pada interval 65-84. Ketuntasan Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
klasikal juga terpenuhi karena seluruh siswa perangkat pembelajaran matematika dengan
memenuhi kriteria ketuntasan minimal. pendekatan saintifik yang dikembangkan valid,
Dari hasil pengamatan aktivitas siswa efektif dan praktis untuk digunakan.
diketahui bahwa semua kategori aktivitas siswa
yang diamati memenuhi interval toleransi PWI 4. KESIMPULAN
(%) yang ditentukan, maka dapat disimpulkan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian
bahwa aktivitas siswa untuk masing-masing dan ujicoba terhadap siswa kelas XI IPA 3

12
SMA Negeri 1 Sendana pada tahun ajaran (KKM). Data ini menunjukkan bahwa
2017/2018, dapat ditarik kesimpulan sebagai ketuntasan klasikal tercapai.
berikut: b. Hasil pengamatan aktivitas siswa
1. Perangkat pembelajaran matematika dengan menunjukkan bahwa siswa tergolong
pendekatan saintifik yang dikembangkan aktif dalam proses pembelajaran yang
pada pokok bahasan Barisan dan Deret menggunakan perangkat pembelajaran
dalam penelitian ini meliputi Rencana matematika dengan pendekatan saintifik.
pelaksanaan pembelajaran (RPP), buku Hal ini terlihat dari semua kategori
siswa, dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). dalam aktivitas siswa memenuhi interval
2. Proses pengembangan perangkat ini toleransi PWI yang telah ditetapkan.
menggunakan model Thiagarajan atau 4-D c. Jumlah siswa yang memberikan respon
yang direvisi menjadi 3-D (Define, Design, positif terhadap perangkat pembelajaran
dan Develop) yang meliputi 3 tahap, yaitu; yang digunakan adalah 89,59 % dari 31
tahap define/pendefinisian yang mencakup 5 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa para
langkah, yaitu analisis kurikulum, analisis siswa memiliki respon positif terhadap
siswa, analisis konsep, analisis tugas, dan perangkat pembelajaran matematika
perumusan tujuan pembelajaran ; tahap dengan pendekatan saintifik.
design/perancangan yang mencakup 3 5. Hasil uji coba menunjukkan perangkat
langkah, yaitu penyusunan tes, pemilihan pembelajaran matematika dengan
format, dan perancangan awal perangkat pendekatan saintifik bersifat praktis, hasil
pembelajaran; dan tahap uji coba diuraikan sebagai berikut:
develop/pengembangan yang mencakup 2 a. Hasil ketercapaian keterlaksanaan
langkah, yaitu penilaian ahli dan uji coba. pengelolaan pembelajaran oleh guru
Tahap penyebaran (Disseminate) pada selama uji coba produk (5 pertemuan)
penelitian ini tidak dilaksanakan karena sebesar 88,02% (lebih dari 75%). Artinya
keterbatasan waktu, biaya dan tenaga. proses pembelajaran terlaksana dengan
3. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan baik.
(RPP, buku siswa, LKS) berada dalam b. Respon guru matematika kelas XI IPA
kategori valid. Hal ini berdasarkan hasil SMA Negeri 1 Sendana terhadap
validasi dari kedua validator. Skor rata-rata perangkat pembelajaran matematika
perangkat pembelajaran RPP adalah ̅ = 4,12 dengan pendekatan saintifik yang
menunjukkan layak digunakan karena dikembangkan juga menunjukkan respon
termasuk dalam kategori “valid” (3,5 ≤ ̅ < yang positif, yaitu sebesar 84,25%.
4,5). Skor rata-rata perangkat pembelajaran 6. Berdasarkan kesimpulan nomor 3, 4 dan 5
buku siswa adalah ̅ = 4,00 menunjukkan dapat disimpulkan bahwa perangkat
layak digunakan karena termasuk dalam pembelajaran layak digunakan karena telah
kategori “ valid” (3,5≤ ̅ <4,5). Skor rata- memenuhi kriteria valid, efektif dan praktis.
rata perangkat pembelajaran LKS adalah
̅ =4,19 menunjukkan layak digunakan 5. DAFTAR PUSTAKA
karena termasuk dalam kategori “valid” (3,5 Amir, N.F. 2015. Pengembangan Perangkat
≤ ̅ <4,5). Pembelajaran Matematika Berbasis
4. Hasil uji coba menunjukkan bahwa Pendekatan Ilmiah untuk Siswa Kelas
perangkat pembelajaran matematika dengan VII SMP. Skripsi tidak diterbitkan.
pendekatan saintifik bersifat efektif, hasil uji Makassar : FMIPA UNM
coba diuraikan sebagai berikut : Asyari, Syahrullah. 2009. Pengembangan
a. Skor rata-rata yang diperoleh siswa pada Perangkat Pembelajaran Matematika
tes hasil belajar adalah 81,38 dari skor Berbasis Model Pembelajaran
ideal 100. Seluruh siswa yang Kooperatif tipe Jigsaw II pada Siswa
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas X SMA. Skripsi tidak diterbitkan.
Makassar: FMIPA UNM

13
Atsnan, M. F . 2013. Penerapan Pendekatan pembelajaran-matemat.pdf, diakses 3
Scientific dalam Pembelajaran Maret 2017)
Matematika SMP Kelas VII Materi Peraturan Menteri Pendidikan dan
Bilangan (Pecahan). (Online). Kebudayaan Republik Indonesia
(http://eprints.uny.ac.id/10777/1/P%20- Nomor 81 A Tahun 2013 Lampiran IV
%2054.pdf, diakses 18 Februari 2017) Tentang Pedoman Umum
Cahyani, U.A.E. 2014. Pengembangan Pembelajaran. 2013. Jakarta:
Perangkat Pembelajaran Matematika Kementerian Pendidikan dan
Dengan Pendekatan Penemuan Kebudayaan.
Terbimbing (Guided Discovery ) Materi Peraturan Menteri Pendidikan dan
Prisma dan Limas untuk Siswa SMP Kebudayaan Republik Indonesia
Kelas VIII Semester II. (Online). Nomor 103 Tentang Pembelajaran
(http://eprints.uny.ac.id/12863/1/SKRIP pada Pendidikan Dasar dan
SI%20Ulfa%20Arisa%20Eka%20C%2 Pendidikan Menengah. 2014. Jakarta:
0(10301241008).pdf, diakses 12 Kementerian Pendidikan dan
Februari 2017) Kebudayaan
Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan
Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
Machin, Achmad. 2014. Implementasi R & D). Bandung: Alfabeta
Pendekatan Saintifik, Penanaman Sumarno. 2014. Pengembangan Perangkat
Karakter dan Konservasi pada Materi Pembelajaran pada Materi Pokok
Pertumbuhan. Jurnal Pendidikan IPA Kalkulus SMA Kelas XI Semester
Indonesia Vol. 3 No. 1. (Online). 2.Jurnal Riset Pendidikan Matematika,
(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.ph Vol. 1 No. 2. (Online).
p/jpii/article/ view /2898/2927, diakses (http://journal.uny.ac.id/index.php/jrpm
18 Februari 2017) /article/view /2680, diakses 18 februari
Mahmudi, Ali. 2015. Pendekatan Saintifik 2017)
dalam Pembelajaran Matematika. Trianto. 2010. Mendesain Model
(Online).(http://seminar.uny.ac.id/semn Pembelajaran Inovatif-Progresif.
asmatematika/sites/seminar.uny.ac.id.se Jakarta ; Kencana Prenada Media
mnasmatematika/files/banner/PM- Groups
81.pdf, diakses 18 Februari 2017)
Marjan, Johari. 2014. Pengaruh Pembelajaran
Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil
Belajar Biologi dan Keterampilan
Proses Sains Siswa MA Mu’allimat NW
Pancor Selong Lombok Timur Nusa
Tenggara Barat. E-journal Program
Pasca Sarjana Universitas Pendidikan
Ganesha. Vol. 4. (Online).
(http://pasca.undiksha.ac.id/e-journal/
index.php/jurnal_ipa/article/view/1316
/ 1017, diakses 18 Februari 2017)
Mulbar, U. 2015. Pengembangan Desain
Pembelajaran Matematika dengan
Memanfaatkan Sistem Sosial
Masyarakat. Cakrawala Pendidikan.
Th XXXIV, Nomor 2. (online).
(https://media.neliti.com/media/publica
tions/ 85738-ID-pengembangan-desain-

14

You might also like